Share

Bab 74

"Marco bantu buka pakai kunci cadangan. Dia mengizinkanku masuk juga karena kamu. Masalah ini sangat mendesak, jadi dia membuat pengecualian dan mengizinkanku masuk."

"Kamu bisa menungguku besok pagi saat di kantor."

"Tapi aku harus kasih dokumennya ke klien pagi itu juga. Nggak akan sempat kalau ...."

"Sudah cukup, diamlah."

Valerio menyela dengan dingin. Nadanya pun terkesan tidak sabar.

Mata Davira mulai berkaca-kaca karena sedih. Adrian Buana yang berada di sana pun menyipitkan matanya dan merasakan kecanggungan dalam situasi ini. Jadi, dia membawa tasnya menuju lantai atas.

"Rio, di mana wanita hamil yang kamu bilang?"

"Di lantai atas, kamar tidur kedua di sebelah kiri."

Valerio berjalan melewati Davira dan mengikuti Adrian ke lantai atas.

Davira menatap kedua pria jangkung dan tampan itu, lalu menyeletuk lirih.

"Briella sudah pergi. Dia akan menggugurkan kandungannya."

Tubuh Valerio bergetar saat mendengar itu. Dia menatap Davira dengan wajah penuh amarah.

"Pintu kamar dikunci, b
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status