Share

Istana Putih

Arsa mengikuti arah pergerakan cahaya dari Dewi Leo. Namun, dewa perang itu justru tersesat di satu tempat yang tak terlihat apa pun di depan matanya.

“Ini tidak mungkin. Siapa yang berani bermain-main denganku.” Dewa perang itu mempertajam mata batinnya. Ia lihat sekeliling tapi lagi-lagi kosong. Kalau pun ada yang terlihat hanya asap putih yang tebal dan setelah ia masuki ternya benar tidak ada apa-apanya.

“Rogu, Rogu,” panggil Arsa berulang kali. Namun, yang dibutuhkan bantuannya tak juga datang.

Dewa perang kembali terbang ke angkasa yang lebih tinggi. Dengan mata kuningnya ia memandang jejak hilangnya cahaya dari Dewi Leo, ternyata tidak ada apa-apanya lagi.

“Siapa pun yang berani menghalangiku membawah Arwah Hara, aku tidak segan-segan untuk membunuhnya.” Suara Arsa terdengar menggelagar di atas langit. Tapi tidak ada yang menjawab panggilannya.

“Sepertinya kalian main-main denganku.” Pedang petir Arsa keluar.

Dewa perang itu lemparkan ke arah kabut putih tebal terbentuk.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status