Share

Bab 994

Author: Kacang Merah
Perasaan yang hanya sesaat ....

Reina tidak tahu harus menangis atau tertawa mendengar jawaban Maxime.

Reina menarik napas dalam-dalam untuk menenangkan diri, lalu bertanya, "Sesuatu habis terjadi padamu, ya?"

Reina yakin inilah alasannya. Karena Maxime mendadak sekali ingin bercerai di saat sebelumnya semuanya baik-baik saja.

"Nggak," jawab Maxime dengan sorot tatapan yang terlihat sangat dingin.

Reina tidak mau mengacuhkan Maxime untuk saat ini. Dia duduk beberapa meter dari Maxime dan berbaring untuk menenangkan diri.

Suasana di antara mereka pun menjadi sunyi senyap.

Karena Reina hanya diam, Maxime akhirnya berkata lagi, "Pikirkan baik-baik, pokoknya aku nggak akan memperlakukanmu dengan buruk."

Setelah itu, Maxime bangkit berdiri dan berjalan naik.

Tangan Reina terasa gatal sekali ingin memukuli Maxime.

Reina yakin ada yang salah, itu sebabnya Maxime mendadak mengajaknya bercerai.

Setelah memastikan Maxime sudah kembali ke kamar, Reina pun mengambil ponselnya dan menelepon Ekki.

E
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Ros Dianie
Masa Ekku ga tau apa2. Reina hrs mikir donk. Ekki kan asisten pribadi nya. Ancam aja pk Gaby. jgn lebay.....Reina hrs punya trik. Ada apa si maxiim mau bercerai. Blm juga duioerasi. Kalo operasi gagal br keluafin surat cerainya. Ceruta nya kebayyy.....
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 995

    Sekujur tubuh Maxime sontak menjadi kaku."Orang bilang kebahagiaan dalam pernikahan itu baru menurun setelah tujuh tahun berlalu," kata Reina, "Kita memang sudah menikah lebih dari tujuh tahun, tapi kita 'kan belum sampai satu tahun hidup bersama. Masa kamu secepat itu nggak tertarik lagi padaku?"Saking dekatnya posisi Reina, dada Maxime bisa merasakan embusan napas Reina setiap kali wanita itu bicara.Maxime menahan rasa tidak nyaman itu dan berkata, "Jangan cari masalah."Maxime bahkan tidak menyadari betapa seraknya suaranya barusan.Reina memperhatikan Maxime, daun telinga pria itu tampak merah padam.Tidak peduli seberapa keras Maxime berusaha untuk berbohong, respons fisiknya itu membongkar kedoknya."Kamu benar-benar mau bercerai dariku?" tanya Reina."Iya." Maxime mundur selangkah dan menyentakkan Reina menjauh.Reina sengaja melangkah mundur sambil memekik hendak jatuh. Maxime refleks memeluk Reina lagi.Setelah itu, Maxime melepaskan Reina dengan lebih perlahan dan mundur b

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 996

    Keesokan harinya.Pagi-pagi sekali, Riki meletakkan botol air panas di bawah selimutnya.Saat Reina datang untuk membangunkannya, dia melihat wajah Riki yang merah padam."Riki ...." panggil Reina pelan.Riki perlahan membuka matanya, "Mama.""Kamu sakit?" tanya Reina, sorot tatapannya tampak sangat khawatir.Riki mengangguk, "Kepalaku agak pusing, Ma ...."Reina langsung merasa khawatir, "Ayo, sini Mama gantikan baju. Kita ke rumah sakit sekarang."Karena Riki menderita leukemia, jadi penyakit sepele apa pun tidak boleh dibiarkan."Aku nggak mau ke rumah sakit, Ma. Aku istirahat saja ya di rumah?""Nggak boleh, dahimu panas banget," kata Reina sambil menyentuh dahi Riki lagi."Mungkin karena kemarin aku kehujanan," jawab Riki, "Aku pasti akan baik-baik saja kalau tidur siang."Keributan dalam kamar ini terdengar oleh Maxime, dia berjalan menghampiri."Ada apa ini?"Saat ini, kesehatan putranya adalah yang paling penting. Reina tidak mengabaikan Maxime karena apa yang terjadi tadi mala

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 997

    Namun, dari hasil pemeriksaan, Riki tidak demam atau pilek. Dia hanya sakit leukemia."Aneh, anak ini baik-baik saja kok.""Jangan-jangan virusnya langsung otomatis mati begitu aku sampai di rumah sakit?" tanya Riki dengan asal.Si dokter pun tertawa terbahak-bahak, dia langsung tahu maksud Riki.Dia berjalan keluar dan memberi tahu Maxime, "Ada beberapa kemungkinan. Pertama, anak Bapak berpura-pura demam dan flu karena mungkin nggak mau berangkat sekolah. Kedua, dia memang merasa agak pusing saat bangun tadi pagi. Situasi semacam ini memang bisa terjadi, tapi biasanya akan segera membaik."Sebagai seorang dokter anak, dokter itu sudah sering sekali melihat kasus seperti ini. Seringkali si orangtua sangat khawatir, padahal si anak baik-baik saja.Maxime tentu saja lebih condong ke kemungkinan yang kedua."Syukurlah kalau dia baik-baik saja."Maxime masuk kembali ke ruang dokter dan bersiap untuk membawa Riki pulang.Namun, Riki tidak mau pulang, "Papa, aku boleh ikut papa ke kantor ngg

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 998

    "Pak Maxime, ini draf perjanjian perceraian yang Anda minta."Saat ini di kantor, Yansen sedang menyerahkan draf perjanjian perceraian pada Maxime.Maxime memintanya menjelaskan isi perjanjian itu.Yansen pun membaca tiap kalimat yang tertulis.Riki menguping di luar pintu dan kedua tinjunya terkepal erat."Sial! Bahkan perjanjian cerainya sudah selesai?"Riki memasang tampang garang dan langsung mendobrak pintu.Yansen dan Maxime pun menoleh ke arah pintu."Siapa?" Maxime mengernyit.Melihat versi mini Maxime di pintu, Yansen pun langsung menjawab tanpa perlu bertanya, "Tuan muda.""Kamu beneran mau menceraikan mama?" Riki melotot dan kedua pipinya yang tembam terlihat memerah.Maxime pun meminta Yansen keluar dulu.Setelah Yansen pergi, Maxime menoleh ke Riki yang masih berdiri di depan pintu dan berkata, "Anak-anak nggak usah ikut campur sama urusan orangtua."Sekarang Riki sungguh marah, sepertinya kakaknya benar. Papanya ini memang pria berengsek dan tidak berubah sama sekali."Pa

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 999

    Setelah diantar pulang ke vila oleh Ekki, Riki yang lesu langsung menelepon Riko, "Kak, pria bajingan itu mau menceraikan mama."Riko langsung membelalak tidak percaya."Apa?"Riki mendengus, "Semalam aku mendengar mereka berdebat, aku masih nggak percaya. Jadi hari ini aku ke kantornya dan ternyata dia sudah selesai menyiapkan perjanjian perceraian."Seketika Riko pun jadi serius, dia menepi ke tempat yang lebih sepi."Coba ceritain yang detail."Riki memberi tahu Riko segala sesuatu tentang perilaku Maxime beberapa hari terakhir ini dan kejadian kemarin sampai hari ini."Aku menyesal. Harusnya aku dengerin Kakak, dia memang bukan pria baik."Riko juga menjadi marah, "Mulai sekarang jangan percaya pada indra keenammu, kita harus mikir pakai logika, coba lebih banyak nurut sama aku. Kita harus mengandalkan diri kita sendiri.""Ya, aku tahu." Riki mengangguk berulang kali."Kak, sekarang 'kan dia buta, apa kita balas dendam aja sama dia sekarang? Kakak curi aja semua uangnya." Tiba-tiba

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1000

    Di Vila Magenta.Begitu Reina pulang, dia mendengar suara pecah belah."Tuan Riki, jangan sentuh vas itu. Itu vas antik kesukaan Tuan ...""Prang!"Sebelum pelayan selesai bicara, barang antik itu sudah berubah menjadi puing-puing yang berserakan di seluruh lantai.Reina buru-buru masuk. Begitu pelayan melihat Reina, dia merasa seolah kedatangan penyelamat."Nyonya, akhirnya Nyonya pulang. Tuan Muda Riki kayaknya lagi berantem sama Tuan Maxime. Aku sudah membujuknya, tapi dia nggak mau dengar."Tadi pagi baik-baik saja, kenapa sore ini Riki jadi begini?Reina buru-buru masuk ke dalam.Christy langsung berjalan mengikuti Reina.Christy bisa lepas dari penjagaan satpam karena mengaku dia pulang dengan Reina.Reina masuk ke dalam rumah dan mendapati baik ruang tamu, ruang makan, semuanya berantakan. Ruang kerja Maxime juga dipenuhi dengan pecahan barang-barang, karena Riki melempar semua barang pecah belah di rumah ke ruang kerja Maxime."Tuan Muda Riki, itu laptop! Nggak boleh dicuci!"R

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1001

    Bukankah dulu kedua sejoli ini adalah pasangan yang tak terpisahkan? Kenapa baru beberapa hari berlalu tiba-tiba berubah 180 derajat begini?Christy sangat gembira. Sudah dia duga Maxime tidak terlalu menyukai Reina dan cepat atau lambat pasti akan menceraikan Reina.Reina membawa Riki keluar dari ruang kerja dan langsung berhadapan dengan Christy.Sekarang Reina tidak peduli mengapa Christy bisa masuk, dia langsung menggandeng Riki dan hendak meninggalkan Vila Magenta.Christy berpura-pura menahan Reina pergi, "Kak Reina mau pergi ke mana? Sudah larut malam lho.""Bukan urusanmu," sahut Reina dengan dingin.Dalam hati Christy memang merasa senang, tapi dia tetap berkata, "Wajar kok kalau pasangan suami istri berantem, tapi jangan kabur dari rumah, kasihan anak-anak."Reina mengabaikan Christy karena dia tahu gadis ini tidak tulus padanya.Reina membawa Riki keluar dari Vila Magenta, lalu menelepon Deron supaya mengantarkannya ke kediaman Keluarga Andara.Setelah Reina pergi, Christy m

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1002

    Riki mengangguk dengan berat hati, "Iya Ma, aku ngerti."Riki hanya tidak ingin melihat mamanya terluka.Reina mencium kening Riki dan berkata, "Maaf ya tadi di Vila Magenta, Mama langsung marahin Riki tanpa tahu alasannya."Riki menggeleng."Ma, selamanya aku nggak akan marah sama Mama."Reina spontan tersenyum, dia terhibur dengan sikap putranya ini.Hal terbaik yang Reina lakukan sepanjang hidupnya adalah karena sudah melahirkan kedua putranya ini.Kedua putranya adalah motivasi Reina untuk bertahan dari peliknya kehidupan, mereka jugalah yang memberikan kehangatan dan pelipur lara hati Reina.Setelah menidurkan Riki, Reina pun tidur di kamarnya.Reina memaksa diri untuk menenangkan diri dan tidur tanpa emosi karena dia harus menjaga bayinya.Kalau Maxime gila, Reina tidak boleh ikutan gila.Di kamar lain.Gaby menelepon Ekki, "Nana sama Maxime bertengkar ya?"Ekki terkejut, "Kok kamu nanya gitu?"Gaby tidak bodoh. "Barusan si Nana bawa Riki buat tinggal di sini. Biasanya kalau suam

Latest chapter

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2303

    Reina menutup telepon dan akhirnya merasa lega.Selama Syena tidak melakukan sesuatu yang buruk, semuanya tidak apa-apa.Dia sudah makin berumur dan hanya ingin menjalani hidupnya dengan baik.Jika Syena melakukan sesuatu yang salah lagi, dia akan menghabisinya....Musim semi berganti menjadi musim gugur.Waktu berlalu dalam sekejap.Dalam sekejap mata, rambut Reina pun dipenuhi dengan uban. Saat ini, Reina hampir berusia tujuh puluh tahun.Beberapa anak laki-lakinya akhirnya menikah. Anak-anak Riko dan Riki sudah duduk di bangku sekolah dasar.Reina mengambil ponselnya. Pada hari itu, dia mendengar anak buahnya berkata, "Bos, Marshanda meninggal."Meninggal adalah sebuah kata yang sering didengar Reina di masa tuanya.Selama bertahun-tahun, mertuanya juga sudah meninggal dunia.Mantan saudara perempuannya, Brigitta, juga meninggal tahun lalu.Ethan menyusul pada paruh pertama tahun ini.Hanya Erina dan suaminya yang tersisa untuk menjaga bisnis Keluarga Yusdwindra.Suami yang Erina d

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2302

    Sisca pergi ke sekolah dan hendak meminta guru untuk memanggil Talitha. Namun, dia melihat Talitha berdiri di depan gedung sekolah dari kejauhan.Di seberang Talitha ada Syena!Ekspresi Sisca langsung berubah.Dia berjalan cepat menghampiri keduanya. "Talitha."Talitha menoleh ke arahnya. "Ibu."Syena langsung marah mendengar putrinya memanggil wanita lain dengan sebutan ibu."Talitha, aku ini ibumu, dia nggak ada hubungan darah denganmu."Setelah bertahun-tahun tidak bertemu, wajah Syena sangat pucat dan kuyu. Tatapan matanya menatap Sisca lekat-lekat.Sisca juga tidak merasa terintimidasi olehnya, menarik putrinya untuk berdiri di sisinya."Syena, saat itu kamulah yang nggak menginginkan Talitha. Sekarang, kamu ingin mendapatkan anakmu lagi?"Talitha menimpali, "Aku cuma punya satu ibu, namanya Sisca. Nama keluargaku juga Santiago. Jadi, kamu pergi saja dan berhenti mencariku."Mendengar apa yang dikatakan putrinya, gelenyar kelegaan menyelimuti benak Sisca.Syena terlihat makin mura

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2301

    Reina beranjak dan melangkah pergi.Marshanda menatap punggungnya dan tiba-tiba berdiri. "Reina."Langkah kaki Reina terhenti dan dia berbalik untuk menatapnya.Tiba-tiba, mata Marshanda menjadi sedikit memerah."Reina! Aku merasa sepertinya aku melakukan kesalahan."Selama sepuluh tahun terakhir, Marshanda telah bermimpi tentang masa lalu hingga berulang kali.Mimpi itu terjadi di masa lalu, ketika dia baru dijemput oleh Anthony.Saat itu, dia tidak memiliki niat licik. Saat pertama kali bertemu Reina, dia merasa bahwa Reina sangat baik.Reina akan memberinya pakaian yang bagus untuk dipakai!Memberikan makanan yang enak untuknya!Reina juga akan berbagi uang saku dengannya!Mungkin karena dia makin tua, ingatannya tentang ketika dia masih muda menjadi begitu jelas, dia pun bernostalgia.Mendengar Marshanda mengakui kesalahannya, Reina menunjukkan kerumitan di antara kedua alisnya."Itu semua sudah berlalu."Dia hanya mengatakan beberapa kata tanpa menyebutkan maaf.Marshanda memperha

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2300

    Riki benar-benar tidak berubah, ucapannya sangat manis dan masih terus menempel kepadanya.Maxime hendak mengatakan sesuatu tentangnya.Riki melepaskan pelukannya pada Reina dan memujinya."Papa, hari ini Papa bersinar banget dan makin jantan saja. Aku mau belajar dari Papa."Maxime tidak terbujuk oleh perkataannya. "Kalau mau belajar dariku, ikuti kakakmu dan uruslah perusahaan keluarga."Riki menggaruk-garuk kepalanya ketika diminta mengurus perusahaan.Sayangnya, dia benar-benar tidak suka menjadi bos.Dia hanya ingin menjadi seorang penyanyi.Dia mewarisi bakat musik yang kuat dari Reina dan merupakan penyanyi generasi baru.Reina juga memahami kebenaran bahwa setiap anak memiliki potensinya sendiri dan keempat anaknya pun berbeda."Sudah, biarkan Riki melakukan apa pun yang dia inginkan, toh ada Riko yang ngurus perusahaan.""Atau nanti kalau Leo dan Liam sudah besar, mereka juga bisa bantu ngurus perusahaan."Maxime langsung diam begitu Reina berbicara.Riki berterima kasih kepad

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2299

    Revin memang cukup terlambat saat menikah. Belakangan, dia menelepon Reina dan mengatakan bahwa dia punya anak.Maxime sedikit tercengang. "Dia punya anak dari mana? Bukannya dia nggak nikah?"Sejujurnya, Maxime juga mengagumi Revin.Sebagai seorang pria, dia sangat menyukai Reina dengan sepenuh hati dan perasannya tidak pernah berubah.Maxime menduga bahwa Revin tidak pernah menikah karena Reina.Setiap kali mendengar tentang Revin, Maxime langsung ketakutan, takut pria ini akan datang dan merebut istrinya."Katanya sih bayi tabung," kata Reina.Maxime mendengarkan dengan serius. "Siapa ibu dari anak itu?"Reina menggelengkan kepalanya. "Aku nggak tahu, katanya sih rahasia dan nggak ada yang tahu siapa ibu dari anak itu. Tapi, Revin sangat luar biasa. Gen yang dia pilih pasti sangat bagus juga."Mendengar ini, Maxime mengangguk setuju.Hatinya sangat lega.Dia sudah sangat tua, sekarang Revin akhirnya memiliki seorang anak sendiri. Dia seharusnya tidak lagi akan memiliki ketertarikan

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2298

    Jess tidak tahu apa yang ada di pikiran Erik. Dia mengangkat tangannya dan menepuk pundaknya. "Bodoh, mana mungkin aku nikah sama orang lain, aku saja sudah punya kamu sama anak kita."Erik menganggukkan kepalanya dan tersenyum. "Aku tahu kalau istriku ini memang sangat mencintaiku. Cuma aku, 'kan?"Jess ragu-ragu sejenak, tetapi dengan cepat mengangguk."Ya, tentu saja."Keraguannya yang sangat tipis ini masih bisa ditangkap oleh Erik.Itu juga pertama kalinya Erik menyadari bahwa dia bisa menjadi begitu peka dan perasa, seperti seorang wanita.Dulu, hanya wanita yang selalu khawatir dia macam-macam. Sekarang, keadaan berbalik dan dia selalu mengkhawatirkan Jess.Ada pepatah yang ternyata memang benar.Jika dunia bertanya apa itu cinta, cinta adalah sesuatu yang bisa menaklukkan segalanya.Jess adalah orang yang bisa menaklukkannya....Lima belas tahun telah berlalu.Tanpa disadari, keempat putra Reina dan Maxime telah tumbuh dewasa dan semuanya sangat tampan.Riko adalah yang paling

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2297

    Entah kebetulan atau tidak, Jess yang saat itu berada jauh di Kota Simaliki juga bermimpi.Dalam mimpi itu, dia benar-benar menikah dengan Morgan dan memiliki seorang anak.Ketika terbangun dari mimpi itu, entah kenapa hati Jess terasa kosong. Dia tidak tahu kenapa ada emosi rumit di dalam hatinya.Dia menoleh ke samping, melihat seorang anak kecil yang sedang tidur di sampingnya.Di sisi anak itu ada suaminya, Erik.Wajah pria itu terlihat tampan saat tidur. Saat sinar matahari menyinarinya, dia terlihat makin memukau.Sudut mulut Jess tanpa sadar terangkat. Dia mengulurkan tangan dan menyentuh putranya yang menggemaskan, sebelum meletakkan tangannya di sisi wajah Erik dan menyentuhnya.Erik merasakan sentuhan di wajahnya. Dengan mata terpejam, dia mengangkat tangannya dan meraih tangan Jess, menariknya ke pelukannya."Tanganmu dingin? Sini aku hangatkan." Dia bahkan tidak membuka matanya dan apa yang dia lakukan tampak natural.Jess memperhatikan tindakannya dan hatinya menjadi hanga

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2296

    Mata sipit Maxime sedikit menyipit. "Apa itu?"Sulit untuk menyembunyikan ketegangan di wajah Morgan."Itu cuma koran. Aku bosan dan mau mengisi waktu luang. Jangan diambil, ya?"Melihat raut wajahnya, Maxime tahu bahwa itu jelas bukan koran biasa.Maxime kembali menepis Morgan, berjalan dengan cepat untuk mengambil koran itu.Maxime membukanya dan isinya penuh dengan informasi tentang Jess.Morgan menerjang ke arah Maxime, seolah-olah rahasianya telah terbongkar.Namun, dengan kondisi fisiknya saat ini, Maxime bisa menghindar dengan mudah.Suara Morgan terdengar serak, "Kembalikan, ini milikku!"Maxime menatapnya dengan acuh."Sepertinya kamu lebih peduli sama asistenmu itu daripada Nana."Morgan tersipu malu."Apa kamu bercanda? Siapa juga yang suka sama dia. Aku nggak tertarik sedikit pun sama dia."Dia masih bersikap keras kepala.Maxime bisa melihatnya. Aktingnya benar-benar sangat kentara."Kalau begitu akan aku bawakan koran lain biar kamu bisa baca."Setelah mengatakan itu, Max

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2295

    "Sekarang, semuanya sudah jelas, jadi mulai sekarang kamu nggak perlu menjagaku lagi. Aku baik-baik saja," kata Reina.Namun, Maxime menggelengkan kepalanya. "Nggak, sekarang aku nggak terbiasa."Dia mengikuti Reina setiap hari, jadi tidak terbiasa jika harus terpisah darinya.Reina tidak berdaya ketika melihat ini."Baiklah, tapi kamu harus berubah secara perlahan."Terus menempel pada orang lain juga cukup merepotkan.Dia juga menginginkan waktu untuk dirinya sendiri.Maxime mengiakan, "Ya, terserah kamu saja."Keesokan harinya.Maxime benar-benar tidak mengikuti Reina ke tempat kerja. Dia mengutus seseorang untuk menjaganya, sementara dia sendiri kembali ke IM Group untuk bekerja.Ketika Gaby dan Sisil mengetahui bahwa Maxime telah kembali ke IM Group, mereka semua terlihat terkejut."Kenapa Pak Maxime tiba-tiba berubah pikiran?" Gaby terkejut.Sisil berbisik, "Bos, apa kalian bertengkar?"Reina menggelengkan kepalanya. "Nggak kok, hubungan kami baik-baik saja. Aku mencoba bicara ba

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status