Share

Bab 950

Author: Kacang Merah
"Menolak?"

Semua staf membelalak tidak percaya, "Kenapa harus menolak?"

Jarang-jarang bisa dapat makan gratis, masa ditolak?

Asisten itu tidak bisa menjawab jujur bahwa ini semua perintah Melisha, dia pun memperhalus ucapannya, "Departemen penjualan kelima masih sibuk. Kita semua harus giat kerja supaya semuanya dapat bonus. Dengan begitu, kita bisa makan di mana pun kita mau."

Para staf mau mati saja rasanya begitu mendengar ucapan ini.

Sejak pimpinan departemen penjualan kelima diambil alih oleh Melisha, mereka bukan hanya tidak mencapai target tapi mereka juga tidak mendapat bonus.

Mereka semua bertahan karena sudah nyaman kerja di Grup Rajawali dan punya keluarga yang harus dihidupi. Kalau tidak, mana mungkin mereka mau bertahan?

"Hahh, dengan komisi yang kita dapatkan saja, jangankan di restoran bintang lima, mau makan di restoran biasa aja kita harus mikir-mikir."

Sebagian besar gaji mereka digunakan untuk menghidupi kebutuhan keluarga, mana mungkin mereka menghamburkan uang semb
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 951

    Di luar, Jess mendapati semua orang sedang makan bersama sambil mengobrol dengan penuh tawa.Jess akhirnya ke ruangannya sendiri dan baru makan setelah makanan pesanannya tiba.Reina sadar Jess makan makanan yang dipesan sendiri, Reina pun bertanya, "Jangan-jangan si Jess lupa ditawarin?"Salah seorang sekretaris pun menjawab, "Nana, dia nggak mungkin mau terima kebaikanmu."Sekretaris lain ikut menimpali, "Dia itu aneh, dia pikir dengan begitu si bos bakal lebih merhatiin dia."Sekretaris yang lain berkata, "Nana, kamu 'kan lagi hamil, jangan ambil hati ya kalau dia memperlakukanmu dengan nggak baik."Setelah mendengar ucapan para sekretaris lain, Reina pun tidak mempertanyakan lebih lanjut dan fokus makan makanan khusus ibu hamil yang sudah dipesankan untuknya.Namun, Reina jadi makin penasaran dengan Jess.Reina sangat yakin Jess bukan tipe orang yang tidak peduli dengan kebaikan orang lain. Buktinya kemarin wanita itu berterima kasih padanya untuk makanan yang dibelikan Revin.Jess

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 952

    "Kamu bertanggung jawab dalam penandatanganan kontrak ini. Belum juga dua hari, mereka sudah mengakhiri kontrak secara sepihak."Reina mengabaikan ucapan Melisha dan memeriksa isi kontrak pemutusan hubungan kerja.Grup Lowskie ternyata bersedia membayar tiga kali lipat kompensasi pada Grup Rajawali demi mengakhiri kontrak?"Mana mungkin Bu Helen mau rugi begini?""Mana kutahu? Yang jelas karena kontrak sudah diputuskan secara sepihak, barang-barang di gudang jadi numpuk tuh. Semuanya punya tanggal kadaluarsa lagi!"Melisha sekarang bertanggung jawab atas penjualan makanan dan Grup Lowskie bisa dibilang sebagai salah satu pembeli terbesar di Kota Simaliki.Kalau Grup Lowskie memutuskan kontrak, maka stok barang di Grup Rajawali akan mubazir.Meski ada kompensasi dari pemutusan kontrak dan stok yang kali ini bisa dibilang tidak rugi, pemutusan kontrak artinya Grup Lowskie tidak akan menjadi mitra Grup Rajawali lagi. Kehilangan mitra kerjasama seperti ini akan membuat kerugian Grup Rajawa

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 953

    Begitu ucapan ini terlontar, ruang rapat pun seketika sunyi senyap. Para petinggi pun mulai menggerutu."Lagi-lagi si Grup IM. Memangnya belum cukup ya dia mengambil beberapa mitra kita? Masa Grup Lowskie juga dicaplok?""Mereka itu kaya banget ya, sudah seperti ini berkali-kali lho.""Grup IM lama-lama beneran jadi momok Kota Simaliki. Kayaknya mereka perusahaan luar negeri deh."Semua orang berkomentar.Melisha tidak menyangka kalau alasan utama dia kehilangan Grup Lowskie adalah karena Grup IM.Melisha tidak mau menyerah begitu saja, "Coba kita dengarkan rekamannya lagi. Memangnya kamu kenal baik sama Bu Helen? Jangan-jangan kamu yang bilang tentang Grup IM ke Bu Helen."Melisha tidak akan berhenti sampai bisa mempermalukan Reina."Bu Melisha, rekaman ini aku perdengarkan ke kalian semua untuk menjawab pertanyaanmu. Daya ingatmu yang buruk atau Ibu yang nggak punya otak? Aku perjelas sekali lagi ya, kalau aku yang ngasih tahu tentang Grup IM ke Bu Helen, kenapa awalnya dia mau menan

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 954

    Sejak Grup IM muncul di Kota Simaliki, hampir semua perusahaan dicaplok oleh mereka.Karena tidak ada yang memahami Grup IM, Grup Rajawali pun terus menerus merugi.Semua orang hanya berpikir bagaimana mencegah Grup IM supaya jangan lengah sehingga tidak ada klien lain yang terebut. Tidak ada yang terpikir untuk berani merebut klien Grup IM. Reina adalah orang pertama yang mengutarakan hal ini.Begitu Morgan mendengar ucapan Reina, dia menatap Reina dengan bangga.Ya, Morgan sendiri merasa dirinya sudah cukup lama bersikap pasif dan inilah saatnya untuk mengambil inisiatif.Reina melanjutkan, "Aku yakin nggak ada satu pun perusahaan di dunia ini yang sumber dananya tidak terbatas. Untuk merebut Grup Lowskie, pastinya Grup IM sudah menghabiskan banyak uang. Mungkin kita bisa memanfaatkan kesempatan ini untuk merebut kembali klien yang sudah mereka rebut dari kita?""Nggak masalahkah?" tanya seorang senior yang terlihat ragu.Para senior Grup Rajawali angkat bicara, "Nggak boleh. Manajem

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 955

    Reina pun merasa tertekan."Ada apa Bos memanggilku? Apa ada tugas?"Morgan merasakan emosi yang campur aduk saat mendengar Reina memanggilnya bos, "Nana, menurutmu aku nggak sehebat Kak Max?"Reina tercengang.Pertanyaan ini ... bagaimana dia harus menjawabnya?Melihat Reina tidak bicara, Morgan pun berujar dengan nada hangat, "Kamu lihat sendiri 'kan tadi di rapat? Kamu bisa ngomong apa pun, aku nggak akan marah. Anggap aja kita lagi curhat sesama teman lama."Reina tidak mau berbohong.Dia menunduk dan menjawab perlahan, "Sebenarnya, menurutku kalian berdua punya kelebihan masing-masing. Misalnya, kamu punya sifat yang lebih lembut sedangkan Maxime itu pemarah. Kamu pintar menghibur orang lain dan nggak gampang melukai orang, sedangkan Maxime justru sebaliknya.""Mengenai apa yang terjadi di rapat tadi, menurutku wajar sih. Maxime 'kan sudah kerja di Grup Rajawali lama sebelum kamu, dulu waktu dia mengambil alih perusahaan, situasinya sangat kacau. Sedangkan kondisi perusahaan sekar

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 956

    Maxime tertegun sesaat, lalu balik bertanya, "Ngapain kamu nanya tentang Grup IM?""Oh nggak apa-apa. Soalnya belakangan ini banyak perusahaan yang rugi gara-gara si Grup IM, 'kan? Aku bingung deh bosnya Grup IM itu kok bisa jahat banget, licik banget dia," ucap Reina.Jahat? Licik?Maxime menganggap kata-kata Reina agak lucu. Dia menjalankan bisnis dengan cara yang wajar, kenapa dibilang kejam dan licik?Memang, ada beberapa perusahaan yang tidak dapat bersaing dengan perusahaan lain akhirnya hanya bisa mengumpati orang lain.Maxime sengaja berpura-pura tidak tahu dan bekerja sama memainkan drama dengan Reina, "Aku nggak tahu tentang Grup IM, tapi perusahaan kami juga terkena dampaknya.""Hah? Serius?"Awalnya Reina penasaran dengan Grup IM, tapi sekarang dia membenci perusahaan ini."Ya, apa terjadi sesuatu di Grup Rajawali?" tanya Maxime."Klien kami direbut sama mereka." Reina tidak membeberkan terlalu banyak informasi.Maxime sebenarnya sudah tahu kalau klien yang disebut Reina ad

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 957

    Reina tidak mengharapkan hasil seperti ini.Sebenarnya Reina masih ingin melanjutkan obrolannya dengan Ari, namun dia melihat Melisha dan Christy berdiri di depan pintu.Christy membantu Melisha mengetuk pintu ruangan Reina.Reina langsung menutup telepon dan membukakan pintu yang terkunci."Ngapain Kak Reina ngunci pintu kantor siang bolong begini? Nyembunyiin sesuatu ya?" Christy yang berdiri di samping Melisha saat ini berani bicara seenaknya."Anak kecil memang nggak ngerti apa-apa ya. Aku cuma nggak mau ada binatang masuk," sahut Reina.Memangnya cuma Christy yang bisa mengejek orang lain?"Jadi maksud Kak Reina, aku dan Kak Melisha ini binatang?" Christy langsung membalas."Aku nggak bilang gitu? Kamu sendiri yang mikirnya gitu." Reina menjawab dengan tenang.Christy masih ingin menyahut, namun Melisha menghentikannya, "Reina, aku ada urusan serius. Aku bukan datang buang waktu sama kamu.""Ada apa?""Waktu di rapat tadi kamu 'kan yang mengusulkan mau merebut proyek Grup IM? Aku

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 958

    Melisha tidak percaya orang seperti Reina bisa merebut proyek Grup IM.Setelah itu, Jess pun tidak sungkan lagi. Dia langsung menyuruh seorang sekretaris menulis perjanjian Reina dan Melisha secara tertulis.Setelah itu dia meminta Melisha dan Reina menandatanganinya.Melisha tiba-tiba memikirkan sesuatu sebelum menandatangani, "Perjanjian ini agak tidak adil. Kalau Reina menang, dia bisa menjadi manajer. Bagaimana Kalau aku menang? Dia tidak akan membayar apa pun."Reina bertanya, "Memangnya kamu mau aku ngapain kalau aku gagal?""Pengunduran diri!" Melisha sudah tidak tahan melihat Reina tetap berada di kantor ini.Reina langsung menyanggupinya, "Oke."Kontrak itu direvisi terlebih dulu, baru ditandatangani kedua belah pihak.Morgan juga ikut tandatangan, sebagai orang yang mengesahkan kontrak tersebut.Kantor CEO jadi ramai bukan main.Setelah Melisha dan yang lainnya pergi, Reina beristirahat sejenak sebelum memikirkan cara untuk merebut proyek Grup IM.Reina memikirkannya dengan s

Latest chapter

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2145

    Hanna menghilang di balik ambang pintu.Reina sedikit membeku.Putranya, Leo, mendongakkan kepalanya dan berkata pada Reina dengan suara menggemaskan, "Ibu, sudah lima."Reina kembali tersadar dan melihat ke bawah, melihat bahwa bidak hitam Leo sudah penuh, yaitu lima bidak."Sayang kamu menang, luar biasa." Reina langsung memberikan pujian beruntun.Leo tersenyum bahagia.Di sisi lain, Liam sedikit cemburu saat melihat ibunya memuji kakaknya.Dia berjalan ke arah Reina dan memeluk lengan Reina. "Mama."Reina sedikit tidak berdaya, menyentuh kepala kecilnya. "Liam juga hebat."Joanna merasakan gejolak kecil di dalam hatinya saat melihat ini.Dia mengulurkan tangannya. "Ayo, sini peluk Nenek."Liam dan Leo berbeda dengan Riki dan Riko. Mereka tumbuh bersama Joanna dan memiliki perasaan mendalam kepada neneknya ini, tidak kurang dari perasaan mereka kepada Reina.Mereka berdua berlari mendekati Joanna, ingin dipeluk.Joanna sangat gembira dan berkata kepada Reina sambil tersenyum, "Lihat

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2144

    Ines berdecak, "Bukannya aku keberatan karena dia miskin, tapi keluarga yang berbeda, kelas yang berbeda, konsep hidup yang berbeda, pandangan dalam hidup pun akan berbeda.""Sekarang, darahnya sedang menggebu-gebu. Tapi, setelah darah itu mengalir ke kepalanya, dia akan lebih tenang. Saat itulah dia akan menyadari kalau dia dan Adrian berbeda."Setelah itu, Ines menoleh ke arah Reina."Nana, bukankah begitu?"Wajah Reina menegang.Dia terkejut kenapa Ines melemparkan pertanyaan itu kepadanya?"Hmm, memang benar akan ada konflik di kemudian hari, ketika kesenjangan antara status keduanya terlalu besar," kata Reina.Setelah mengatakan itu, dia mengubah topik pembicaraan, "Tapi, aku pikir kalau mereka benar-benar saling mencintai, mereka seharusnya bisa saling menemani hingga tua bersama."Dia mengatakan persetujuan untuk kedua belah pihak, jadi tidak menyinggung perasaan Hanna dan ibunya.Sejujurnya, Reina bahkan tidak tahu bagaimana Hanna dan Adrian bisa bersatu.Kalau di ingat tahun l

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2143

    Setelah permintaan Tommy kepada pengawal tidak membuahkan hasil, dia kembali ke ruang kelas dengan marah.Dia memelototi Alfian. "Jangan berpikir kalau aku nggak bisa melakukan apa pun kepadamu. Setelah pulang nanti, aku akan bilang Kakek agar perusahaanmu nggak bisa bergerak di pasaran."Saat membahas masalah perusahaan, sikap tegas Alfian berubah, dia pun menjadi khawatir.Dia hanya anak kecil, Tommy mungkin hanya akan melakukan sesuatu kepadanya. Namun, terkait perusahaan ....Jika ibu dan ayah tahunya tentang hal itu, mereka pasti akan menyalahkannya.Kemarahan Alfian barusan perlahan memudar. Dia hendak mengaku kalah, tetapi Riko tiba-tiba bicara, "Tommy, selain mengancam orang lain, apa lagi yang bisa kamu lakukan?"Tommy menatapnya dengan keterkejutan."Aku ... aku ...."Dia menjawab terbata-bata.Mata sedingin es Riko tertuju pada wajahnya. "Aku kasih saran, kalau kamu ingin belajar dengan tenang di kelas ini, lebih baik nggak usah buat masalah."Tommy menatap Riko seperti seek

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2142

    Riko bahkan tidak menatap Tommy dan menjawab ringan, "Nggak perlu, terima kasih."Tangan Tommy yang terangkat membeku."Riko, kamu yakin nggak mau? Aku pernah lihat kalau kamu punya banyak konsol game di kamarmu. Ini yang terbaru, apa kamu nggak mau main?""Main?" Riko menatapnya, lalu melanjutkan, "Apa kamu salah paham? Konsol-konsol di kamarku bukan buat dimainkan, tapi buat dibongkar pasang."Dibongkar pasang?Benak Tommy dipenuhi dengan kebingungan, tidak mengerti mengapa Riko harus membongkar konsol game yang bagus seperti ini.Riko tidak ingin menjelaskan, menundukkan kepalanya dan terus menulis sesuatu.Melihat hal ini, Tommy tidak punya pilihan selain menarik tangannya dan datang ke depan Riki.Bahkan sebelum dia bisa membuka mulutnya, Riki menguap dengan malas, kemudian berkata kepadanya dengan sorot mata dingin, "Singkirkan konsol game mu. Aku nggak mau."Sudut mulut Tommy bergerak pelan.Dia memaksa dirinya untuk menahan amarah di dalam hatinya dan berpura-pura tidak peduli.

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2141

    Harus diakui bahwa di dunia ini, uang adalah satu-satunya hal yang paling berpengaruh.Melihat gadis yang duduk di samping Alfian berasal dari keluarga biasa-biasa saja, guru itu berjalan menghampiri dan berkata kepada gadis itu dengan suara hangat, "Nak, Tommy anak baru, jadi bolehkah kursimu diberikan kepadanya?"Mata gadis itu terlihat berair setelah mendengar ini.Dia tidak berani mengatakan tidak, hendak beranjak dan pindah meja.Namun, Alfian tidak bisa duduk diam."Pak, masih banyak kursi kosong di kelas, kenapa dia harus duduk di meja Lily?"Wajah guru yang bernama Amar terlihat kaku. Dia tidak dalam posisi yang tepat untuk memberi tahu Alfian tentang dunia orang dewasa dan pentingnya menghindari bahaya."Alfian, Lily saja nggak keberatan, kenapa kamu keberatan?"Alfian menatap Lily. "Lily, bukannya kamu sudah bilang bakal duduk denganku terus?"Ketika Lily mendengar Alfian mengatakan ini, matanya memerah dan dia menggosok matanya."Tapi ...."Suaranya tercekat.Alfian melindun

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2140

    Es mencair dan sudah waktunya sekolah dimulai.Riko dan Riki sudah duduk di bangku sekolah dasar, mereka berdua berada di sekolah yang sama.Meskipun mereka sudah menjalani satu semester, Riki masih merasa baru dalam segala hal."Kakak, kenapa menekuk wajahmu begitu? Di sekolah bisa dapat teman banyak, apa kamu nggak senang?" Riki bertanya dengan penuh curiga.Riko duduk tegak dan menatapnya. "Apa yang membuatmu senang?"Baginya, pergi ke sekolah dasar terlalu membosankan dan tidak menantang.Namun, Mama bilang bahwa di usianya sekarang, lebih baik mencari teman.Sesampainya di pintu masuk sekolah, sopir menatap kepergian keduanya."Hati-hati, Tuan Muda Riki dan Riko."Riko dan Riki berjalan masuk ke dalam sekolah secara berdampingan, langsung menarik perhatian banyak gadis.Sosok kecil yang tidak asing melambaikan tangan ke arah mereka. "Riko, Riki."Orang yang berbicara itu adalah keponakan Alana, Alfian.Setelah tidak bertemu dengannya selama liburan, berat badannya bertambah.Dia b

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2139

    Setelah tiba, Maxime langsung berjalan ke rumah dan langsung mempercepat langkahnya saat melihat Reina dan anak-anak."Nana."Reina langsung merasa nyaman saat melihat kedatangannya.Joanna yang duduk di sampingnya langsung bertanya, "Bukankah kamu bilang hari ini cukup sibuk dan akan pulang telat? Kenapa pulang lebih cepat dari biasanya?""Istirahat sebentar," jawab Maxime, kemudian duduk di sebelah Reina.Joanna memandangi keduanya, hatinya terasa sedikit masam.Putranya ini benar-benar sangat protektif terhadap istrinya.Maxime merendahkan suaranya dan bertanya pada Reina, "Apa yang terjadi?"Reina mengeluarkan ponselnya dan mengetik, lalu mengirimkannya kepadanya."Kita bicarakan setelah pulang nanti."Maxime juga menyadari bahwa Morgan masih ada di sini. Dia mengirim Emoji mengiakan, tidak lupa dengan Emoji peluk.Dia awalnya tidak memiliki Emoji ini di ponselnya. Itu semua karena Reina yang sering mengirimkannya, jadi dia mulai terbiasa.Reina melihat pelukan yang Maxime kirimkan

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2138

    Morgan melangkah lebih dekat ke arah Reina."Nana, apa kamu sudah lupa kalau Syena mengirim seseorang untuk mencelakai anakmu, Riko? Aku melakukan ini karena ingin memberinya balasan yang setimpal, agar dia bisa merasakan rasa sakit ketika anak disakiti. Tapi ...."Ekspresi di wajah Morgan sedikit berubah. "Nggak disangka waktu itu bahkan nggak peduli sama anaknya sendiri. Mengerikan sekali."Mendengar Morgan bicara seperti ini, Reina malah berpikir bahwa Morgan jauh lebih mengerikan."Morgan, kamu benar-benar sangat menakutkan."Dia menarik napas dalam-dalam dan bergegas melewatinya, kembali masuk ke dalam rumah.Morgan berdiri diam, tubuh rampingnya begitu ringkih.Setelah berdiri diam untuk beberapa saat, dia kembali masuk ke dalam rumah.Di ruang tamu.Beberapa anak kecil sedang bermain-main.Reina duduk di samping, Joanna juga duduk di sofa, sesekali menggoda anak-anak.Melihat Morgan masuk, Joanna memintanya untuk duduk."Morgan, kamu baru sembuh, kenapa malah keluar? Di luar san

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2137

    Setelah keluar dan melihat langit yang cerah, Reina tidak tahu apa yang terjadi di dalam hatinya.Apa yang dikatakan Syena padanya benar-benar menembus persepsinya.Awalnya, dia mengira Morgan sudah cukup gila, tetapi dia tidak menyangka bahwa semua yang terjadi di masa lalu hanyalah puncak dari gunung esnya.Dia menarik napas dalam-dalam, tidak tahu bagaimana cara memberitahu Sisca tentang hal ini.Panggilan Sisca datang tidak lama kemudian.Reina menimbang kata-katanya sebelum mengatakannya secara perlahan.Setelah Sisca mendengarnya, dia juga terdiam cukup lama sebelum berkata dengan tidak percaya, "Morgan terlihat seperti orang yang lembut, bagaimana bisa dia melakukan hal seperti itu?""Entahlah, pokoknya mulai sekarang, kamu nggak perlu menyelidiki ayah kandung Talitha lagi. Besarkanlah Talitha dengan baik. Dengan adanya kamu, dia akan hidup dengan sangat bahagia."Sisca pun memahami hal ini.Untuk bisa melakukan hal seperti itu, pastilah ayah kandung Talitha bukanlah orang baik.

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status