Share

Bab 949

Author: Kacang Merah
"Bu Reina, terima kasih ya buat traktirannya hari ini."

"Bu Reina, kok kamu baik banget sih ngundang kami makan di restoran bintang lima? Kamu juga ngizinin kami buat milih makanannya."

"Bu Reina, ini mahal banget lho."

Sepanjang perjalanan dari toilet ke mejanya, semua orang yang ditemui Reina terus berterima kasih padanya.

Reina hanya bisa memasang muka tebal dan menjawab 'sama-sama' meski hatinya merasa bingung. Kapan dia mentraktir mereka?

Mentraktir di bintang lima pula?

Apa ini ulah Revin lagi?

Reina akhirnya sampai di ruangannya.

Semua sekretaris di pun tersenyum padanya, "Reina, terima kasih ya."

Christy yang kesal hati juga berterima kasih dengan ucapan yang aneh, "Kak Reina, gila Kak Maxime baik banget ya. Sekarang malah traktir semua orang di kantor ini buat makan di restoran bintang lima."

Max?

Mentraktir semua orang di kantor ini?

Maxime yang mentraktir semua orang di kantor ini?

Reina juga agak terkejut saat mendengarnya.

Jangan lupa, jumlah total karyawan di Grup Rajawal
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Ros Dianie
Melissa ngiri,,, wanita licik, biar aja kena karma nya.
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 950

    "Menolak?"Semua staf membelalak tidak percaya, "Kenapa harus menolak?"Jarang-jarang bisa dapat makan gratis, masa ditolak?Asisten itu tidak bisa menjawab jujur bahwa ini semua perintah Melisha, dia pun memperhalus ucapannya, "Departemen penjualan kelima masih sibuk. Kita semua harus giat kerja supaya semuanya dapat bonus. Dengan begitu, kita bisa makan di mana pun kita mau."Para staf mau mati saja rasanya begitu mendengar ucapan ini.Sejak pimpinan departemen penjualan kelima diambil alih oleh Melisha, mereka bukan hanya tidak mencapai target tapi mereka juga tidak mendapat bonus.Mereka semua bertahan karena sudah nyaman kerja di Grup Rajawali dan punya keluarga yang harus dihidupi. Kalau tidak, mana mungkin mereka mau bertahan?"Hahh, dengan komisi yang kita dapatkan saja, jangankan di restoran bintang lima, mau makan di restoran biasa aja kita harus mikir-mikir."Sebagian besar gaji mereka digunakan untuk menghidupi kebutuhan keluarga, mana mungkin mereka menghamburkan uang semb

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 951

    Di luar, Jess mendapati semua orang sedang makan bersama sambil mengobrol dengan penuh tawa.Jess akhirnya ke ruangannya sendiri dan baru makan setelah makanan pesanannya tiba.Reina sadar Jess makan makanan yang dipesan sendiri, Reina pun bertanya, "Jangan-jangan si Jess lupa ditawarin?"Salah seorang sekretaris pun menjawab, "Nana, dia nggak mungkin mau terima kebaikanmu."Sekretaris lain ikut menimpali, "Dia itu aneh, dia pikir dengan begitu si bos bakal lebih merhatiin dia."Sekretaris yang lain berkata, "Nana, kamu 'kan lagi hamil, jangan ambil hati ya kalau dia memperlakukanmu dengan nggak baik."Setelah mendengar ucapan para sekretaris lain, Reina pun tidak mempertanyakan lebih lanjut dan fokus makan makanan khusus ibu hamil yang sudah dipesankan untuknya.Namun, Reina jadi makin penasaran dengan Jess.Reina sangat yakin Jess bukan tipe orang yang tidak peduli dengan kebaikan orang lain. Buktinya kemarin wanita itu berterima kasih padanya untuk makanan yang dibelikan Revin.Jess

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 952

    "Kamu bertanggung jawab dalam penandatanganan kontrak ini. Belum juga dua hari, mereka sudah mengakhiri kontrak secara sepihak."Reina mengabaikan ucapan Melisha dan memeriksa isi kontrak pemutusan hubungan kerja.Grup Lowskie ternyata bersedia membayar tiga kali lipat kompensasi pada Grup Rajawali demi mengakhiri kontrak?"Mana mungkin Bu Helen mau rugi begini?""Mana kutahu? Yang jelas karena kontrak sudah diputuskan secara sepihak, barang-barang di gudang jadi numpuk tuh. Semuanya punya tanggal kadaluarsa lagi!"Melisha sekarang bertanggung jawab atas penjualan makanan dan Grup Lowskie bisa dibilang sebagai salah satu pembeli terbesar di Kota Simaliki.Kalau Grup Lowskie memutuskan kontrak, maka stok barang di Grup Rajawali akan mubazir.Meski ada kompensasi dari pemutusan kontrak dan stok yang kali ini bisa dibilang tidak rugi, pemutusan kontrak artinya Grup Lowskie tidak akan menjadi mitra Grup Rajawali lagi. Kehilangan mitra kerjasama seperti ini akan membuat kerugian Grup Rajawa

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 953

    Begitu ucapan ini terlontar, ruang rapat pun seketika sunyi senyap. Para petinggi pun mulai menggerutu."Lagi-lagi si Grup IM. Memangnya belum cukup ya dia mengambil beberapa mitra kita? Masa Grup Lowskie juga dicaplok?""Mereka itu kaya banget ya, sudah seperti ini berkali-kali lho.""Grup IM lama-lama beneran jadi momok Kota Simaliki. Kayaknya mereka perusahaan luar negeri deh."Semua orang berkomentar.Melisha tidak menyangka kalau alasan utama dia kehilangan Grup Lowskie adalah karena Grup IM.Melisha tidak mau menyerah begitu saja, "Coba kita dengarkan rekamannya lagi. Memangnya kamu kenal baik sama Bu Helen? Jangan-jangan kamu yang bilang tentang Grup IM ke Bu Helen."Melisha tidak akan berhenti sampai bisa mempermalukan Reina."Bu Melisha, rekaman ini aku perdengarkan ke kalian semua untuk menjawab pertanyaanmu. Daya ingatmu yang buruk atau Ibu yang nggak punya otak? Aku perjelas sekali lagi ya, kalau aku yang ngasih tahu tentang Grup IM ke Bu Helen, kenapa awalnya dia mau menan

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 954

    Sejak Grup IM muncul di Kota Simaliki, hampir semua perusahaan dicaplok oleh mereka.Karena tidak ada yang memahami Grup IM, Grup Rajawali pun terus menerus merugi.Semua orang hanya berpikir bagaimana mencegah Grup IM supaya jangan lengah sehingga tidak ada klien lain yang terebut. Tidak ada yang terpikir untuk berani merebut klien Grup IM. Reina adalah orang pertama yang mengutarakan hal ini.Begitu Morgan mendengar ucapan Reina, dia menatap Reina dengan bangga.Ya, Morgan sendiri merasa dirinya sudah cukup lama bersikap pasif dan inilah saatnya untuk mengambil inisiatif.Reina melanjutkan, "Aku yakin nggak ada satu pun perusahaan di dunia ini yang sumber dananya tidak terbatas. Untuk merebut Grup Lowskie, pastinya Grup IM sudah menghabiskan banyak uang. Mungkin kita bisa memanfaatkan kesempatan ini untuk merebut kembali klien yang sudah mereka rebut dari kita?""Nggak masalahkah?" tanya seorang senior yang terlihat ragu.Para senior Grup Rajawali angkat bicara, "Nggak boleh. Manajem

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 955

    Reina pun merasa tertekan."Ada apa Bos memanggilku? Apa ada tugas?"Morgan merasakan emosi yang campur aduk saat mendengar Reina memanggilnya bos, "Nana, menurutmu aku nggak sehebat Kak Max?"Reina tercengang.Pertanyaan ini ... bagaimana dia harus menjawabnya?Melihat Reina tidak bicara, Morgan pun berujar dengan nada hangat, "Kamu lihat sendiri 'kan tadi di rapat? Kamu bisa ngomong apa pun, aku nggak akan marah. Anggap aja kita lagi curhat sesama teman lama."Reina tidak mau berbohong.Dia menunduk dan menjawab perlahan, "Sebenarnya, menurutku kalian berdua punya kelebihan masing-masing. Misalnya, kamu punya sifat yang lebih lembut sedangkan Maxime itu pemarah. Kamu pintar menghibur orang lain dan nggak gampang melukai orang, sedangkan Maxime justru sebaliknya.""Mengenai apa yang terjadi di rapat tadi, menurutku wajar sih. Maxime 'kan sudah kerja di Grup Rajawali lama sebelum kamu, dulu waktu dia mengambil alih perusahaan, situasinya sangat kacau. Sedangkan kondisi perusahaan sekar

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 956

    Maxime tertegun sesaat, lalu balik bertanya, "Ngapain kamu nanya tentang Grup IM?""Oh nggak apa-apa. Soalnya belakangan ini banyak perusahaan yang rugi gara-gara si Grup IM, 'kan? Aku bingung deh bosnya Grup IM itu kok bisa jahat banget, licik banget dia," ucap Reina.Jahat? Licik?Maxime menganggap kata-kata Reina agak lucu. Dia menjalankan bisnis dengan cara yang wajar, kenapa dibilang kejam dan licik?Memang, ada beberapa perusahaan yang tidak dapat bersaing dengan perusahaan lain akhirnya hanya bisa mengumpati orang lain.Maxime sengaja berpura-pura tidak tahu dan bekerja sama memainkan drama dengan Reina, "Aku nggak tahu tentang Grup IM, tapi perusahaan kami juga terkena dampaknya.""Hah? Serius?"Awalnya Reina penasaran dengan Grup IM, tapi sekarang dia membenci perusahaan ini."Ya, apa terjadi sesuatu di Grup Rajawali?" tanya Maxime."Klien kami direbut sama mereka." Reina tidak membeberkan terlalu banyak informasi.Maxime sebenarnya sudah tahu kalau klien yang disebut Reina ad

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 957

    Reina tidak mengharapkan hasil seperti ini.Sebenarnya Reina masih ingin melanjutkan obrolannya dengan Ari, namun dia melihat Melisha dan Christy berdiri di depan pintu.Christy membantu Melisha mengetuk pintu ruangan Reina.Reina langsung menutup telepon dan membukakan pintu yang terkunci."Ngapain Kak Reina ngunci pintu kantor siang bolong begini? Nyembunyiin sesuatu ya?" Christy yang berdiri di samping Melisha saat ini berani bicara seenaknya."Anak kecil memang nggak ngerti apa-apa ya. Aku cuma nggak mau ada binatang masuk," sahut Reina.Memangnya cuma Christy yang bisa mengejek orang lain?"Jadi maksud Kak Reina, aku dan Kak Melisha ini binatang?" Christy langsung membalas."Aku nggak bilang gitu? Kamu sendiri yang mikirnya gitu." Reina menjawab dengan tenang.Christy masih ingin menyahut, namun Melisha menghentikannya, "Reina, aku ada urusan serius. Aku bukan datang buang waktu sama kamu.""Ada apa?""Waktu di rapat tadi kamu 'kan yang mengusulkan mau merebut proyek Grup IM? Aku

Latest chapter

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2303

    Reina menutup telepon dan akhirnya merasa lega.Selama Syena tidak melakukan sesuatu yang buruk, semuanya tidak apa-apa.Dia sudah makin berumur dan hanya ingin menjalani hidupnya dengan baik.Jika Syena melakukan sesuatu yang salah lagi, dia akan menghabisinya....Musim semi berganti menjadi musim gugur.Waktu berlalu dalam sekejap.Dalam sekejap mata, rambut Reina pun dipenuhi dengan uban. Saat ini, Reina hampir berusia tujuh puluh tahun.Beberapa anak laki-lakinya akhirnya menikah. Anak-anak Riko dan Riki sudah duduk di bangku sekolah dasar.Reina mengambil ponselnya. Pada hari itu, dia mendengar anak buahnya berkata, "Bos, Marshanda meninggal."Meninggal adalah sebuah kata yang sering didengar Reina di masa tuanya.Selama bertahun-tahun, mertuanya juga sudah meninggal dunia.Mantan saudara perempuannya, Brigitta, juga meninggal tahun lalu.Ethan menyusul pada paruh pertama tahun ini.Hanya Erina dan suaminya yang tersisa untuk menjaga bisnis Keluarga Yusdwindra.Suami yang Erina d

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2302

    Sisca pergi ke sekolah dan hendak meminta guru untuk memanggil Talitha. Namun, dia melihat Talitha berdiri di depan gedung sekolah dari kejauhan.Di seberang Talitha ada Syena!Ekspresi Sisca langsung berubah.Dia berjalan cepat menghampiri keduanya. "Talitha."Talitha menoleh ke arahnya. "Ibu."Syena langsung marah mendengar putrinya memanggil wanita lain dengan sebutan ibu."Talitha, aku ini ibumu, dia nggak ada hubungan darah denganmu."Setelah bertahun-tahun tidak bertemu, wajah Syena sangat pucat dan kuyu. Tatapan matanya menatap Sisca lekat-lekat.Sisca juga tidak merasa terintimidasi olehnya, menarik putrinya untuk berdiri di sisinya."Syena, saat itu kamulah yang nggak menginginkan Talitha. Sekarang, kamu ingin mendapatkan anakmu lagi?"Talitha menimpali, "Aku cuma punya satu ibu, namanya Sisca. Nama keluargaku juga Santiago. Jadi, kamu pergi saja dan berhenti mencariku."Mendengar apa yang dikatakan putrinya, gelenyar kelegaan menyelimuti benak Sisca.Syena terlihat makin mura

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2301

    Reina beranjak dan melangkah pergi.Marshanda menatap punggungnya dan tiba-tiba berdiri. "Reina."Langkah kaki Reina terhenti dan dia berbalik untuk menatapnya.Tiba-tiba, mata Marshanda menjadi sedikit memerah."Reina! Aku merasa sepertinya aku melakukan kesalahan."Selama sepuluh tahun terakhir, Marshanda telah bermimpi tentang masa lalu hingga berulang kali.Mimpi itu terjadi di masa lalu, ketika dia baru dijemput oleh Anthony.Saat itu, dia tidak memiliki niat licik. Saat pertama kali bertemu Reina, dia merasa bahwa Reina sangat baik.Reina akan memberinya pakaian yang bagus untuk dipakai!Memberikan makanan yang enak untuknya!Reina juga akan berbagi uang saku dengannya!Mungkin karena dia makin tua, ingatannya tentang ketika dia masih muda menjadi begitu jelas, dia pun bernostalgia.Mendengar Marshanda mengakui kesalahannya, Reina menunjukkan kerumitan di antara kedua alisnya."Itu semua sudah berlalu."Dia hanya mengatakan beberapa kata tanpa menyebutkan maaf.Marshanda memperha

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2300

    Riki benar-benar tidak berubah, ucapannya sangat manis dan masih terus menempel kepadanya.Maxime hendak mengatakan sesuatu tentangnya.Riki melepaskan pelukannya pada Reina dan memujinya."Papa, hari ini Papa bersinar banget dan makin jantan saja. Aku mau belajar dari Papa."Maxime tidak terbujuk oleh perkataannya. "Kalau mau belajar dariku, ikuti kakakmu dan uruslah perusahaan keluarga."Riki menggaruk-garuk kepalanya ketika diminta mengurus perusahaan.Sayangnya, dia benar-benar tidak suka menjadi bos.Dia hanya ingin menjadi seorang penyanyi.Dia mewarisi bakat musik yang kuat dari Reina dan merupakan penyanyi generasi baru.Reina juga memahami kebenaran bahwa setiap anak memiliki potensinya sendiri dan keempat anaknya pun berbeda."Sudah, biarkan Riki melakukan apa pun yang dia inginkan, toh ada Riko yang ngurus perusahaan.""Atau nanti kalau Leo dan Liam sudah besar, mereka juga bisa bantu ngurus perusahaan."Maxime langsung diam begitu Reina berbicara.Riki berterima kasih kepad

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2299

    Revin memang cukup terlambat saat menikah. Belakangan, dia menelepon Reina dan mengatakan bahwa dia punya anak.Maxime sedikit tercengang. "Dia punya anak dari mana? Bukannya dia nggak nikah?"Sejujurnya, Maxime juga mengagumi Revin.Sebagai seorang pria, dia sangat menyukai Reina dengan sepenuh hati dan perasannya tidak pernah berubah.Maxime menduga bahwa Revin tidak pernah menikah karena Reina.Setiap kali mendengar tentang Revin, Maxime langsung ketakutan, takut pria ini akan datang dan merebut istrinya."Katanya sih bayi tabung," kata Reina.Maxime mendengarkan dengan serius. "Siapa ibu dari anak itu?"Reina menggelengkan kepalanya. "Aku nggak tahu, katanya sih rahasia dan nggak ada yang tahu siapa ibu dari anak itu. Tapi, Revin sangat luar biasa. Gen yang dia pilih pasti sangat bagus juga."Mendengar ini, Maxime mengangguk setuju.Hatinya sangat lega.Dia sudah sangat tua, sekarang Revin akhirnya memiliki seorang anak sendiri. Dia seharusnya tidak lagi akan memiliki ketertarikan

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2298

    Jess tidak tahu apa yang ada di pikiran Erik. Dia mengangkat tangannya dan menepuk pundaknya. "Bodoh, mana mungkin aku nikah sama orang lain, aku saja sudah punya kamu sama anak kita."Erik menganggukkan kepalanya dan tersenyum. "Aku tahu kalau istriku ini memang sangat mencintaiku. Cuma aku, 'kan?"Jess ragu-ragu sejenak, tetapi dengan cepat mengangguk."Ya, tentu saja."Keraguannya yang sangat tipis ini masih bisa ditangkap oleh Erik.Itu juga pertama kalinya Erik menyadari bahwa dia bisa menjadi begitu peka dan perasa, seperti seorang wanita.Dulu, hanya wanita yang selalu khawatir dia macam-macam. Sekarang, keadaan berbalik dan dia selalu mengkhawatirkan Jess.Ada pepatah yang ternyata memang benar.Jika dunia bertanya apa itu cinta, cinta adalah sesuatu yang bisa menaklukkan segalanya.Jess adalah orang yang bisa menaklukkannya....Lima belas tahun telah berlalu.Tanpa disadari, keempat putra Reina dan Maxime telah tumbuh dewasa dan semuanya sangat tampan.Riko adalah yang paling

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2297

    Entah kebetulan atau tidak, Jess yang saat itu berada jauh di Kota Simaliki juga bermimpi.Dalam mimpi itu, dia benar-benar menikah dengan Morgan dan memiliki seorang anak.Ketika terbangun dari mimpi itu, entah kenapa hati Jess terasa kosong. Dia tidak tahu kenapa ada emosi rumit di dalam hatinya.Dia menoleh ke samping, melihat seorang anak kecil yang sedang tidur di sampingnya.Di sisi anak itu ada suaminya, Erik.Wajah pria itu terlihat tampan saat tidur. Saat sinar matahari menyinarinya, dia terlihat makin memukau.Sudut mulut Jess tanpa sadar terangkat. Dia mengulurkan tangan dan menyentuh putranya yang menggemaskan, sebelum meletakkan tangannya di sisi wajah Erik dan menyentuhnya.Erik merasakan sentuhan di wajahnya. Dengan mata terpejam, dia mengangkat tangannya dan meraih tangan Jess, menariknya ke pelukannya."Tanganmu dingin? Sini aku hangatkan." Dia bahkan tidak membuka matanya dan apa yang dia lakukan tampak natural.Jess memperhatikan tindakannya dan hatinya menjadi hanga

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2296

    Mata sipit Maxime sedikit menyipit. "Apa itu?"Sulit untuk menyembunyikan ketegangan di wajah Morgan."Itu cuma koran. Aku bosan dan mau mengisi waktu luang. Jangan diambil, ya?"Melihat raut wajahnya, Maxime tahu bahwa itu jelas bukan koran biasa.Maxime kembali menepis Morgan, berjalan dengan cepat untuk mengambil koran itu.Maxime membukanya dan isinya penuh dengan informasi tentang Jess.Morgan menerjang ke arah Maxime, seolah-olah rahasianya telah terbongkar.Namun, dengan kondisi fisiknya saat ini, Maxime bisa menghindar dengan mudah.Suara Morgan terdengar serak, "Kembalikan, ini milikku!"Maxime menatapnya dengan acuh."Sepertinya kamu lebih peduli sama asistenmu itu daripada Nana."Morgan tersipu malu."Apa kamu bercanda? Siapa juga yang suka sama dia. Aku nggak tertarik sedikit pun sama dia."Dia masih bersikap keras kepala.Maxime bisa melihatnya. Aktingnya benar-benar sangat kentara."Kalau begitu akan aku bawakan koran lain biar kamu bisa baca."Setelah mengatakan itu, Max

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2295

    "Sekarang, semuanya sudah jelas, jadi mulai sekarang kamu nggak perlu menjagaku lagi. Aku baik-baik saja," kata Reina.Namun, Maxime menggelengkan kepalanya. "Nggak, sekarang aku nggak terbiasa."Dia mengikuti Reina setiap hari, jadi tidak terbiasa jika harus terpisah darinya.Reina tidak berdaya ketika melihat ini."Baiklah, tapi kamu harus berubah secara perlahan."Terus menempel pada orang lain juga cukup merepotkan.Dia juga menginginkan waktu untuk dirinya sendiri.Maxime mengiakan, "Ya, terserah kamu saja."Keesokan harinya.Maxime benar-benar tidak mengikuti Reina ke tempat kerja. Dia mengutus seseorang untuk menjaganya, sementara dia sendiri kembali ke IM Group untuk bekerja.Ketika Gaby dan Sisil mengetahui bahwa Maxime telah kembali ke IM Group, mereka semua terlihat terkejut."Kenapa Pak Maxime tiba-tiba berubah pikiran?" Gaby terkejut.Sisil berbisik, "Bos, apa kalian bertengkar?"Reina menggelengkan kepalanya. "Nggak kok, hubungan kami baik-baik saja. Aku mencoba bicara ba

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status