Share

Bab 847

Penulis: Kacang Merah
"Semua orang belum makan." Setelah Ekki mengenal wajah asli Christy yang ternyata licik, dia merasa sangat jijik saat harus mendengar suara wanita ini.

Egois sekali.

"Ya kalau gitu kalian panggang lagi lah. Kan dagingnya masih banyak."

Christy tidak menganggap ucapan Ekki serius. Melihat Deron dan Ekki tidak bergerak memberikannya daging, Christy langsung ambil tindakan. Dia mengambil semua daging yang sudah dipanggang, sampai dua piring penuh, lalu bersiap membawanya pergi sendirian.

Ekki langsung menghadang Christy tanpa sungkan sedikit pun.

"Kalau kamu mau makan, beli dan panggang sendiri aja sana." Ekki berujar dengan nada dingin, "Selain itu buat jatah makan bos, biar kuurus sendiri, kamu nggak perlu repot-repot."

Reina, Gaby dan si kembar pun datang.

Melihat sikap Ekki seperti ini, Gaby pun sudah memaafkan perbuatan Ekki yang lalu.

Gaby melangkah maju, menyingkirkan Christy yang diam tertegun, mengambil beberapa daging dan sayuran dari piring Ekki, lalu memberikannya pada si kemb
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 848

    Suasana hati Alana seketika jadi jelek, "Jovan, kok kamu nggak nyuruh Christy bantuin? Emangnya dia juga lagi hamil?"Jovan menjawab dengan santai, "Dia itu tamu.""Tamu apaan? Bukannya dia ke sini buat ngurusin Nana dan Maxime? Kok jadi kita yang melayani dia?"Alana bisa saja merendah untuk melayani Maxime yang dulu dia benci, tapi jelas dia tidak sudi melayani Christy."Kok kamu itungan?""Aku? Itungan?"Alana langsung marah. Hei! Dia sudah bau asap satu badan, tapi Christy malah makan daging di bawah pohon bunga yang cantik, bersantai sambil berfoto.Bahkan Reina yang lagi hamil aja membantu mengambilkan makanan dan memasang obat nyamuk di dalam setiap tenda.Alana menarik Gaby."Gaby, ayo pergi. Karena dia suka jadi budak, biar dia sendiri aja yang ngerjain.""Hah?"Sebelum Gaby sempat bereaksi, dia sudah ditarik duluan sama Alana ke pinggir.Jovan tercengang.Alana juga melarang Ekki dan Deron membantunya, "Kalian berdua jangan bantu dia. Sekarang status kita semua teman, bukan a

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 849

    "Kamu!" Christy memasang tampang seperti orang yang dikambinghitamkan."Aku? Kenapa aku? Aku bukan besar dari hasil makan uangmu kok. Lagian, hubungan Keluarga Revilino dan Keluarga Sunandar nggak ada hubungannya sama Keluarga Tambolo. Kalau kamu nggak suka, suruh aja Jovan ngomong sama aku!"Alana tidak akan memaafkan wanita yang tidak tahu malu seperti ini.Christy mati kutu oleh ucapan Alana, dia pun menatap Reina dan hendak meminta bantuannya."Kak Reina ...."Reina sudah pasti berdiri di pihak sahabatnya.Reina pura-pura tidak mendengarnya dan mulai mengobrol dengan Gaby.Tak satu pun dari ketiga wanita itu yang menganggap Christy.Christy pun mengambil balik sepiring daging yang dibawanya pada Maxime, tapi Maxime tidak mau.Setelah itu dia menghampiri Ekki dan Deron."Kak Ekki, maaf aku sudah salah tadi, jangan marah ya. Ini dagingnya sudah matang."Ekki bahkan tidak meliriknya dan menjawab, "Maaf, aku sudah kenyang."Christy yang terpukul malu pun menawarkannya pada Deron, "Pak

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 850

    Tamu tak diundang itu adalah Christy. Dia berdiri di depan kamera dan melambai kepada penonton, "Hai."Penonton langsung berkomentar, "Riko sayang, siapa nih kakak cantik ini?""Riko, kamu nggak sayang sama kami lagi ya?""Cantik."Komentar dari netizen kebanyakan adalah pujian.Christy tersenyum dan tidak lupa menjelaskan, "Aku ....""Ini bibi pengasuh kami. Karena mamaku lagi hamil anak cewek, dia sengaja didatangkan buat merawat mamaku." Riki langsung menyela ucapan Christy begitu sadar wanita ini akan berulah.Wajah Christy seketika jadi kaku.Bibi pengasuh?Meski dia memang bilang bahwa dia datang untuk ngurusin Reina dan Maxime, dia tidak ingin disebut pengasuh, apalagi di depan semua orang di siaran langsung seperti ini.Christy melirik jumlah penonton, ada delapan juta orang!Netizen pun mengetik komentar."Oh, ternyata pengasuhnya Riko. Ya ampun Riko beneran kayak Tuan Muda ya, pengasuhnya aja muda dan cantik begini.""Tapi mamanya Riko lebih cantik. Pengasuhnya ini terlalu mu

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 851

    Totalnya cuma ada lima tenda. Reina, Maxime dan si kembar tidur di satu tenda. Gaby dan Ekki tidur berdua di satu tenda. Alana, Jovan dan Ekki masing-masing tidur di tenda sendiri.Semua orang kembali ke tenda masing-masing untuk tidur.Christy meraih tangan Jovan, "Kak Jovan, aku nggak bawa tenda.""Hah? Kamu mau berkemah di gunung tapi nggak bawa tenda?" Jovan bingung setengah mati.Sialnya lagi, sekarang mulai gerimis.Semua orang sudah masuk ke tenda masing-masing, di bawah sinar lampu yang remang-remang, Christy memasang tampang menyedihkan sambil menarik ujung baju Jovan, "Kukira di gunung akan ada toko yang jual, jadi aku nggak bawa."Jovan membawanya ke tenda Alana.Alana sengaja membawa lampu minyak tanah, dia ingin benar-benar menikmati rasanya berkemah di gunung.Begitu Alana menyalakan lampu itu, ritsleting tendanya terbuka dan memperlihatkan wajah tampan Jovan."Ada apa?"Alana menjawab kesal.Jovan melihat ke sekeliling tenda Alana yang berwarna merah jambu. Meski tidak t

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 852

    "Christy, memangnya Kakek Denis nggak pernah ngajarin kamu soal harga diri?"Maxime tidak bicara dengan suara besar, tapi nadanya begitu dingin dan setajam belati.Christy terdiam di tempat."Kak Max salah paham, maksudku bukan itu ...."Selama ini Maxime tidak menegurnya karena masih menjaga muka Tuan Besar Denis.Namun sepertinya makin dibiarkan, wanita ini benar-benar tidak punya rasa malu."Kalau kamu nggak bermaksud begitu, harusnya kamu nggak bersikap begini."Christy tidak masalah kalau dihina para wanita, tapi begitu Maxime yang dia sukai menegurnya seperti ini, seketika wajah Christy pun merah karena malu.Sadar kalau dirinya mungkin sudah bertindak terlalu tergesa-gesa, Christy pun langsung menjelaskan, "Maaf, Kak Reina, Kak Max ... Orangtuaku 'kan sudah meninggal sejak aku masih kecil, aku juga nggak pernah diajarin siapa-siapa. Yaudah malem ini aku nggak usah tidur deh, aku ngeronda aja di luar."Setelah itu Christy langsung kabur seolah Reina sudah menindasnya.Reina yang

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 853

    Jovan benar-benar merasa Christy sungguh tidak bisa berhitung.Sekarang ini mereka ada di Gunung Skandina yang jauh dari pusat kota. Perjalanan ke sini setidaknya butuh waktu sampai lima jam.Jovan hendak mengusir Christy saat Alana muncul di luar tendanya sambil membawa lampu minyak tanah dan ponsel."Ngapain kamu ke sini?" tanya Jovan bingung.Alana memasang tampang kesal, "Kakek telepon.""Ngapain dia nelepon malem-melem begini?"Alana tidak langsung menjawab karena ada Christy di sini. Dia yang malu cuma bisa memberi isyarat mata pada Jovan."Ada apa? Bilang aja."Alana pun langsung berkata, "Kakek nanya kok kamu nggak ada di tendaku, kok kita nggak tidur bareng."Jovan langsung merasa malu.Dia berkata kepada Christy, "Kamu bisa keluar dulu?""Oke."Christy keluar dengan enggan.Alana membatin dalam hati, bukannya pria ini yang tadi langsung menyuruhnya bicara?Sekarang dia sendiri yang malu?"Terus kakek bilang apa lagi?" tanya Jovan.Tiba-tiba ponsel Jovan berdering. Dia mengang

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 854

    Christy yang berdiri di luar menggigil kedinginan.Christy kesal karena dia harus berdiri di luar, menunggu Jovan memanggilnya. Christy akhirnya menghampiri tenda Jovan dan melihat ritsleting tenda Jovan sudah terkunci.Jovan pasti sudah tidur, lampu minyak tanah Alana juga sudah dimatikan.Christy yang kesal pun menghentakkan kaki.Namun, karena Alana tidur dengan Jovan, artinya tenda Alana kosong. Christy pun langsung masuk ke dalam.Tanpa kantong tidur, tetap saja udaranya sangat dingin.Christy meringkuk dan akhirnya membalut diri dengan banyak baju untuk menghangatkan diri.Dia benar-benar tidak pernah sesusah ini.Di saat seperti ini, dia malah mendengar suara-suara dari tenda sebelah. Siapa lagi kalau bukan Ekki dan Gaby?"Sialan ...."Christy jadi lebih menderita.Di sisi lain, setelah Reina mendongengkan cerita horor untuk anak-anaknya, dia sendiri malah tidak bisa tidur.Angin menderu-deru di luar dan bersiul seperti orang menangis.Reina pun membolak-balikkan badan dalam kan

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 855

    Reina menoleh dan mendapati suara itu berasal dari tenda tempat tinggal Alana.Reina tidak tahu kalau yang tidur di tenda itu adalah Christy, jadi Reina langsung berlari ke sana."Alana, kamu kenapa?"Tiba-tiba, Christy keluar dari tenda Alana.Christy terlihat sangat takut sambil menunjuk ke dalam tenda, "Ada ular."Teriakannya juga membangunkan orang-orang di tenda lain.Satu per satu keluar dari tenda."Ada apa?"Yang pertama keluar adalah Deron.Dia sudah terlihat rapi, sepertinya sudah bangun dari pagi tapi dia tidak keluar tenda karena melihat yang lain belum bangun.Christy pura-pura tidak melihat Reina dan berlari menuju Deron."Pak Deron, ada ular di dalam tenda."Reina tidak memperhatikan perilaku Christy. Dia pikir semalam Alana berubah pikiran dan mengizinkan Christy tidur bersamanya.Kalau Christy sudah keluar, artinya Alana sendirian di dalam. Gimana kalau dia digigit ular?"Alana."Reina membuka tenda dengan hati-hati.Alana tidak ada di dalam, sekilas Reina langsung mel

Bab terbaru

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2303

    Reina menutup telepon dan akhirnya merasa lega.Selama Syena tidak melakukan sesuatu yang buruk, semuanya tidak apa-apa.Dia sudah makin berumur dan hanya ingin menjalani hidupnya dengan baik.Jika Syena melakukan sesuatu yang salah lagi, dia akan menghabisinya....Musim semi berganti menjadi musim gugur.Waktu berlalu dalam sekejap.Dalam sekejap mata, rambut Reina pun dipenuhi dengan uban. Saat ini, Reina hampir berusia tujuh puluh tahun.Beberapa anak laki-lakinya akhirnya menikah. Anak-anak Riko dan Riki sudah duduk di bangku sekolah dasar.Reina mengambil ponselnya. Pada hari itu, dia mendengar anak buahnya berkata, "Bos, Marshanda meninggal."Meninggal adalah sebuah kata yang sering didengar Reina di masa tuanya.Selama bertahun-tahun, mertuanya juga sudah meninggal dunia.Mantan saudara perempuannya, Brigitta, juga meninggal tahun lalu.Ethan menyusul pada paruh pertama tahun ini.Hanya Erina dan suaminya yang tersisa untuk menjaga bisnis Keluarga Yusdwindra.Suami yang Erina d

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2302

    Sisca pergi ke sekolah dan hendak meminta guru untuk memanggil Talitha. Namun, dia melihat Talitha berdiri di depan gedung sekolah dari kejauhan.Di seberang Talitha ada Syena!Ekspresi Sisca langsung berubah.Dia berjalan cepat menghampiri keduanya. "Talitha."Talitha menoleh ke arahnya. "Ibu."Syena langsung marah mendengar putrinya memanggil wanita lain dengan sebutan ibu."Talitha, aku ini ibumu, dia nggak ada hubungan darah denganmu."Setelah bertahun-tahun tidak bertemu, wajah Syena sangat pucat dan kuyu. Tatapan matanya menatap Sisca lekat-lekat.Sisca juga tidak merasa terintimidasi olehnya, menarik putrinya untuk berdiri di sisinya."Syena, saat itu kamulah yang nggak menginginkan Talitha. Sekarang, kamu ingin mendapatkan anakmu lagi?"Talitha menimpali, "Aku cuma punya satu ibu, namanya Sisca. Nama keluargaku juga Santiago. Jadi, kamu pergi saja dan berhenti mencariku."Mendengar apa yang dikatakan putrinya, gelenyar kelegaan menyelimuti benak Sisca.Syena terlihat makin mura

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2301

    Reina beranjak dan melangkah pergi.Marshanda menatap punggungnya dan tiba-tiba berdiri. "Reina."Langkah kaki Reina terhenti dan dia berbalik untuk menatapnya.Tiba-tiba, mata Marshanda menjadi sedikit memerah."Reina! Aku merasa sepertinya aku melakukan kesalahan."Selama sepuluh tahun terakhir, Marshanda telah bermimpi tentang masa lalu hingga berulang kali.Mimpi itu terjadi di masa lalu, ketika dia baru dijemput oleh Anthony.Saat itu, dia tidak memiliki niat licik. Saat pertama kali bertemu Reina, dia merasa bahwa Reina sangat baik.Reina akan memberinya pakaian yang bagus untuk dipakai!Memberikan makanan yang enak untuknya!Reina juga akan berbagi uang saku dengannya!Mungkin karena dia makin tua, ingatannya tentang ketika dia masih muda menjadi begitu jelas, dia pun bernostalgia.Mendengar Marshanda mengakui kesalahannya, Reina menunjukkan kerumitan di antara kedua alisnya."Itu semua sudah berlalu."Dia hanya mengatakan beberapa kata tanpa menyebutkan maaf.Marshanda memperha

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2300

    Riki benar-benar tidak berubah, ucapannya sangat manis dan masih terus menempel kepadanya.Maxime hendak mengatakan sesuatu tentangnya.Riki melepaskan pelukannya pada Reina dan memujinya."Papa, hari ini Papa bersinar banget dan makin jantan saja. Aku mau belajar dari Papa."Maxime tidak terbujuk oleh perkataannya. "Kalau mau belajar dariku, ikuti kakakmu dan uruslah perusahaan keluarga."Riki menggaruk-garuk kepalanya ketika diminta mengurus perusahaan.Sayangnya, dia benar-benar tidak suka menjadi bos.Dia hanya ingin menjadi seorang penyanyi.Dia mewarisi bakat musik yang kuat dari Reina dan merupakan penyanyi generasi baru.Reina juga memahami kebenaran bahwa setiap anak memiliki potensinya sendiri dan keempat anaknya pun berbeda."Sudah, biarkan Riki melakukan apa pun yang dia inginkan, toh ada Riko yang ngurus perusahaan.""Atau nanti kalau Leo dan Liam sudah besar, mereka juga bisa bantu ngurus perusahaan."Maxime langsung diam begitu Reina berbicara.Riki berterima kasih kepad

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2299

    Revin memang cukup terlambat saat menikah. Belakangan, dia menelepon Reina dan mengatakan bahwa dia punya anak.Maxime sedikit tercengang. "Dia punya anak dari mana? Bukannya dia nggak nikah?"Sejujurnya, Maxime juga mengagumi Revin.Sebagai seorang pria, dia sangat menyukai Reina dengan sepenuh hati dan perasannya tidak pernah berubah.Maxime menduga bahwa Revin tidak pernah menikah karena Reina.Setiap kali mendengar tentang Revin, Maxime langsung ketakutan, takut pria ini akan datang dan merebut istrinya."Katanya sih bayi tabung," kata Reina.Maxime mendengarkan dengan serius. "Siapa ibu dari anak itu?"Reina menggelengkan kepalanya. "Aku nggak tahu, katanya sih rahasia dan nggak ada yang tahu siapa ibu dari anak itu. Tapi, Revin sangat luar biasa. Gen yang dia pilih pasti sangat bagus juga."Mendengar ini, Maxime mengangguk setuju.Hatinya sangat lega.Dia sudah sangat tua, sekarang Revin akhirnya memiliki seorang anak sendiri. Dia seharusnya tidak lagi akan memiliki ketertarikan

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2298

    Jess tidak tahu apa yang ada di pikiran Erik. Dia mengangkat tangannya dan menepuk pundaknya. "Bodoh, mana mungkin aku nikah sama orang lain, aku saja sudah punya kamu sama anak kita."Erik menganggukkan kepalanya dan tersenyum. "Aku tahu kalau istriku ini memang sangat mencintaiku. Cuma aku, 'kan?"Jess ragu-ragu sejenak, tetapi dengan cepat mengangguk."Ya, tentu saja."Keraguannya yang sangat tipis ini masih bisa ditangkap oleh Erik.Itu juga pertama kalinya Erik menyadari bahwa dia bisa menjadi begitu peka dan perasa, seperti seorang wanita.Dulu, hanya wanita yang selalu khawatir dia macam-macam. Sekarang, keadaan berbalik dan dia selalu mengkhawatirkan Jess.Ada pepatah yang ternyata memang benar.Jika dunia bertanya apa itu cinta, cinta adalah sesuatu yang bisa menaklukkan segalanya.Jess adalah orang yang bisa menaklukkannya....Lima belas tahun telah berlalu.Tanpa disadari, keempat putra Reina dan Maxime telah tumbuh dewasa dan semuanya sangat tampan.Riko adalah yang paling

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2297

    Entah kebetulan atau tidak, Jess yang saat itu berada jauh di Kota Simaliki juga bermimpi.Dalam mimpi itu, dia benar-benar menikah dengan Morgan dan memiliki seorang anak.Ketika terbangun dari mimpi itu, entah kenapa hati Jess terasa kosong. Dia tidak tahu kenapa ada emosi rumit di dalam hatinya.Dia menoleh ke samping, melihat seorang anak kecil yang sedang tidur di sampingnya.Di sisi anak itu ada suaminya, Erik.Wajah pria itu terlihat tampan saat tidur. Saat sinar matahari menyinarinya, dia terlihat makin memukau.Sudut mulut Jess tanpa sadar terangkat. Dia mengulurkan tangan dan menyentuh putranya yang menggemaskan, sebelum meletakkan tangannya di sisi wajah Erik dan menyentuhnya.Erik merasakan sentuhan di wajahnya. Dengan mata terpejam, dia mengangkat tangannya dan meraih tangan Jess, menariknya ke pelukannya."Tanganmu dingin? Sini aku hangatkan." Dia bahkan tidak membuka matanya dan apa yang dia lakukan tampak natural.Jess memperhatikan tindakannya dan hatinya menjadi hanga

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2296

    Mata sipit Maxime sedikit menyipit. "Apa itu?"Sulit untuk menyembunyikan ketegangan di wajah Morgan."Itu cuma koran. Aku bosan dan mau mengisi waktu luang. Jangan diambil, ya?"Melihat raut wajahnya, Maxime tahu bahwa itu jelas bukan koran biasa.Maxime kembali menepis Morgan, berjalan dengan cepat untuk mengambil koran itu.Maxime membukanya dan isinya penuh dengan informasi tentang Jess.Morgan menerjang ke arah Maxime, seolah-olah rahasianya telah terbongkar.Namun, dengan kondisi fisiknya saat ini, Maxime bisa menghindar dengan mudah.Suara Morgan terdengar serak, "Kembalikan, ini milikku!"Maxime menatapnya dengan acuh."Sepertinya kamu lebih peduli sama asistenmu itu daripada Nana."Morgan tersipu malu."Apa kamu bercanda? Siapa juga yang suka sama dia. Aku nggak tertarik sedikit pun sama dia."Dia masih bersikap keras kepala.Maxime bisa melihatnya. Aktingnya benar-benar sangat kentara."Kalau begitu akan aku bawakan koran lain biar kamu bisa baca."Setelah mengatakan itu, Max

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2295

    "Sekarang, semuanya sudah jelas, jadi mulai sekarang kamu nggak perlu menjagaku lagi. Aku baik-baik saja," kata Reina.Namun, Maxime menggelengkan kepalanya. "Nggak, sekarang aku nggak terbiasa."Dia mengikuti Reina setiap hari, jadi tidak terbiasa jika harus terpisah darinya.Reina tidak berdaya ketika melihat ini."Baiklah, tapi kamu harus berubah secara perlahan."Terus menempel pada orang lain juga cukup merepotkan.Dia juga menginginkan waktu untuk dirinya sendiri.Maxime mengiakan, "Ya, terserah kamu saja."Keesokan harinya.Maxime benar-benar tidak mengikuti Reina ke tempat kerja. Dia mengutus seseorang untuk menjaganya, sementara dia sendiri kembali ke IM Group untuk bekerja.Ketika Gaby dan Sisil mengetahui bahwa Maxime telah kembali ke IM Group, mereka semua terlihat terkejut."Kenapa Pak Maxime tiba-tiba berubah pikiran?" Gaby terkejut.Sisil berbisik, "Bos, apa kalian bertengkar?"Reina menggelengkan kepalanya. "Nggak kok, hubungan kami baik-baik saja. Aku mencoba bicara ba

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status