Share

Bab 822

Author: Kacang Merah
Maxime mengerang dan langsung meraih pergelangan tangan Reina.

"Reina!"

Terlihat jelas, Maxime memang marah. "Kamu mau minta apa supaya setuju cerai?"

Reina tidak bisa menarik tangannya, tapi dia tidak perlu berpikir untuk menjawab pertanyaan Maxime.

"Aku nggak mau apa-apa. Aku cuma mau Riki dan Riko, juga anak yang ada di kandunganku."

Reina mengepalkan tangannya, "Kalau kamu setuju, aku akan langsung tanda tangan."

Maxime tersenyum menghina saat mendengar jawaban Reina, "Kamu bercanda? Mana mungkin keturunan Keluarga Sunandar dibiarkan ikut orang luar?"

Reina jadi marah saat mendengar ucapan ini.

Dia menggigit punggung tangan Maxime.

Padahal bekas gigitan Reina kemarin lusa masih ada.

Kali ini Reina tidak tanggung-tanggung dan menggigit punggung tangan Maxime kuat-kuat.

Maxime tersentak kesakitan dan mendorong kepala Reina menjauh dari tangannya, "Lepasin!"

Dari mana sih Reina mempelajari trik ini? Memangnya dia anjing?

Reina baru melepaskan tangan Maxime saat merasa ada bau darah.

"
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Ros Dianie
Pas maxim pulih ingetan nya abis digampar Reina baru nyaho dia. Reina ga mau balik sm Maxim.
goodnovel comment avatar
murniati ati
kapann max ,sembuhhh ,,,
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 823

    Amarah Reina makin menjadi saat di luar Vila Samore. Kemarin dia baru tahu kalau selama ini dia bukan putri ayahnya. Dia sampai pingsan karena demam tinggi dan diselamatkan oleh Morgan.Reina pikir awalnya bisa mendapatkan kenyamanan dari Maxime, ternyata begitu sampai di sini Maxime malah minta cerai dan menuduhnya sudah selingkuh.Maxime bahkan tidak bertanya sedikit pun kenapa dia bisa dibawa pergi oleh Morgan.Reina jadi merasa sedih.Maxime memang sedang sakit, tapi apa dia tidak bisa menilai situasi?Ponsel Reina tiba-tiba berdering. Spontan, Reina pikir Maxime meneleponnya, tapi ternyata peneleponnya adalah Morgan.Reina mengangkat panggilan itu dan terdengarlah suara lembut seorang pria, "Kamu sudah sampai?"Reina tidak ingin Morgan khawatir, jadi dia berbohong, "Ya, sudah.""Oke. Hmm, tadi pagi aku lupa nanya sama kamu, kemarin kamu ada masalah apa? Kok kamu sendirian di kuburan?"Morgan sebenarnya sudah menyelidiki kejadian kemarin."Aku cuma agak nggak enak badan." Reina tid

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 824

    Ekki melanjutkan, "Aku sudah menyuruh orang mencari tahu apa yang terjadi saat kemarin Nyonya mengunjungi Treya."Maxime terdiam.Sepertinya ... dia sudah salah paham terhadap Reina?Pantas saja Reina begitu marah dan memukulnya dengan vas bunga."Sekarang Reina di mana?""Sepertinya sudah pulang ke Vila Magenta."Maxime memegangi kepalanya dan menahan rasa sakit, "Keluarlah, aku mau istirahat.""Lalu ... perceraiannya? Pak Yansen masih menunggu di luar."Sekarang Ekki jadi makin berani iseng.Maxime menjawab dengan kesal, "Suruh dia pergi.""Oke."Setelah Ekki pergi.Maxime tinggal sendirian di kamar. Meski katanya ingin istirahat, tapi dia tidak bisa tidur sama sekali.Setelah ragu-ragu untuk waktu yang lama, Maxime bangun dan keluar dari kamar."Ayo pergi ke Vila Magenta."Ekki tahu meski bosnya amnesia, perasaannya terhadap Reina tidak berubah."Oke, aku siapkan mobil sekarang."...Cuaca di Kota Simaliki berubah sewaktu-waktu dan saat ini sedang gerimis.Saat Maxime tiba di Vila M

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 825

    Riki merasa janggal saat Reina membawanya tinggal di kediaman utama Keluarga Andara."Ma, kok kita tinggal di sini?"Reina mengelus kepala mungil Riki dan berkata, "Ini juga rumah kita. Kita harus sering tinggal di sini, kalau nggak nanti jadi rumah hantu lho.""Terus kapan Papa pindah ke sini dan tinggal sama kita?" Riki menambahkan, "Aku kangen sama Papa."Ekspresi Reina berubah sedikit, tapi dia langsung kembali tenang, "Papa 'kan lagi sakit, nanti kalau dia sudah sembuh, baru deh bisa tinggal sama kita."Riki sadar akan perubahan ekspresi Reina dan tahu kalau ayah berengseknya pasti lagi-lagi membuat mamanya marah.Riki pun baring di kasur dan berkata, "Semoga Papa cepat sembuh deh, habis itu kita berempat bisa pergi jalan-jalan bareng."Riki berkata demikian karena dua hari yang lalu saat Reina teleponan dengan Riko, mereka janji akan pergi berkemah dan jalan-jalan bersama.Reina hanya memeluk Riki, dia tidak tahu bagaimana cara menghibur Riki.Sekarang Maxime akan menceraikannya.

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 826

    Keesokan paginya, Reina bangun pagi dan sengaja membuatkan sarapan untuk Gaby dan Riki.Ketika Gaby keluar dari kamar mandi, dia melihat meja makan sudah penuh dengan sarapan. Ada roti kukus kecil yang lucu-lucu, bubur jagung dan udang, telur rebus, pangsit kukus dan masih banyak makanan lainnya."Nana, kamu yang masak nih semuanya?"Reina mengangguk, "Iya, yuk makan.""Wah, enak banget! Gila aku beruntung banget!" Gaby menarik kursi dan duduk, menunggu Riki turun. Setelah semuanya kumpul, barulah mereka mulai sarapan bersama."Nana, kamu rajin banget deh. Aku nggak bisa bangun pagi, jadi tiap hari beli sarapan di pinggir jalan."Saat ini Gaby sangat bahagia. Bisa tinggal di vila sebesar ini tanpa bayar mahal, punya teman dan hari ini ada sarapan."Nanti malam aku masakin makan malam.""Oke, nanti aku pulang cepat biar bisa bantuin kamu."Dulu Reina juga tidak bisa masak, dia baru belajar karena tuntutan Maxime.Waktu itu, dia merasa sangat senang setiap kali Maxime bisa makan enak.Se

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 827

    Maxime bertanya bingung, "Kapan aku nyumpahin kamu mati?"Lagian, kalau dia memang ingin Reina mati, ngapain pakai nyumpahin segala?"Lihat aja bunga yang kirimanmu itu. Kamu nyuruh mereka naruh bunga di depan pintuku begini, semuanya warna putih dan kuning. Apa lagi namanya kalau bukan nyumpahin aku mati?"Reina sangat marah. Entah karena faktor hamil atau bukan, tapi dia jadi sangat sensitif dan suka mikir macam-macam.Namun, bunga aster dan bunga baby-breath memang biasanya diberikan untuk mengenang orang yang sudah meninggal.Maxime tidak menjawab dan menutup telepon.Reina jadi makin marah saat teleponnya ditutup.Reina pikir dirinya yang sudah salah berpikir, jadi dia bertanya pada Gaby, "Gaby, menurutmu aku yang salah sangka-kah?"Gaby menggeleng, "Ya nggaklah. Mana ada kekasih yang ngirimin bunga aster. Bunga baby-breath masih mending.""Sudahlah, aku nggak akan marah. Daripada aku sendiri yang rugi." Reina menghela napas dalam.Sejak pernah menderita depresi, dokter mengajarin

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 828

    Ekki mendatangi Reina dan berkata, "Nyonya, maaf semalam Bos menyuruhku beli bunga, tapi karena sudah larut malam, aku nyuruh orangku yang beli bunga."Sebelum Reina sempat menjawab, Gaby sudah memelototinya duluan."Kamu sengaja ya? Mau balas dendam pribadi?"Saat berhadapan dengan Gaby, Ekki melembutkan suaranya, "Jangan ngomong sembarangan, aku 'kan lagi kerja.""Kerja? Ini caramu kerja? Ngapain kamu ngasih bunga kayak gini ke Nana? Kami sengaja mau bikin dia marah?" Padahal barusan Gaby mau menggoblok-gobloki Maxime. Masa bos hebat ngasih bunga kayak gini ke istrinya?Ternyata, yang harus dia maki goblok adalah tunangannya sendiri.Si Ekki ini masih berani ngaku sebagai tangan kanan Maxime dan ketua asisten?"Semalam Bos ngasih tugas ini pas sudah malam banget, aku juga capek, makanya nyuruh orang buat nyiapin semua ini. Aku nggak nyangka ternyata malah begini jadinya.""Sekarang kamu nyalahin orang lain?" Gaby sungguh memojokkan Ekki."Gaby, kamu itu pacarku."Ekki sungguh dibuat

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 829

    "Nggak usah."Maxime menjawab pelan.Tiba-tiba ponsel Maxime berdering, Maxime langsung mengangkatnya karena mengira Reina yang meneleponnya."Kak Max, kakak ipar 'kan sudah nggak tinggal di Vila Magenta, aku jadi sendirian di sana. Mending aku ngerawat Kak Max aja, boleh minta satpam buka pintu nggak?" Saat ini Christy sudah berdiri di depan pintu vila."Aku nggak perlu diurus."Maxime langsung menutup telepon dan menyerahkan ponselnya pada Ekki, "Blokir nomornya.""Oke."Tanpa basa-basi, Ekki langsung memblokir Christy.Saat Christy menelepon Maxime lagi, teleponnya tidak tersambung.Karena tidak bisa berbuat apa-apa, Christy pikir Reina akan pergi ke kantor, jadi Christy pun pergi ke Grup Rajawali. Namun sesampainya di sana, ternyata Reina cuti hari ini."Kurang ajar! Kenapa wanita jalang itu nggak ngasih tahu aku kalau nggak masuk kantor?"Christy berdiri di kantor Reina dan mengumpat pada dirinya sendiri.Tiba-tiba sebuah suara terdengar dari belakangnya, "Christy? Kamu ngomong se

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 830

    "Aku nggak marah kok, kamu nggak perlu pergi ke mana-mana," jawab Morgan.Christy mengernyit bingung dan masih tidak berani bergerak."Kalau kamu memang suka sama Kak Max, kamu harus merawatnya dengan sebaik mungkin. Kalau kalian bisa bersama, 'kan kita sebagai keluarga bisa makin dekat."Christy terkejut mendengarnya, "Beneran?""Iya dong. Tapi ingat, jangan sakiti Reina." Morgan merendahkan suaranya, lalu melanjutkan, "Kalau sampai Reina terluka, aku akan membuat hidupmu jauh lebih menderita daripada mati. Oke?"Meski Christy tidak paham mengapa Morgan berkata seperti ini, dia langsung mengangguk berulang kali dan menjawab, "Oke, aku ngerti. Aku nggak akan nyakitin kakak ipar.""Lagian dia sudah melahirkan cicit untuk Keluarga Sunandar, aku sadar diri.""Bagus. Ingat, langsung lapor padaku kalau sesuatu terjadi di antara mereka.""Oke."Christy langsung mengiakan.Barulah setelah itu Morgan melangkah pergi.Setelah Morgan pergi, barulah Christy merasa dirinya terbebas dari tindihan b

Latest chapter

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2303

    Reina menutup telepon dan akhirnya merasa lega.Selama Syena tidak melakukan sesuatu yang buruk, semuanya tidak apa-apa.Dia sudah makin berumur dan hanya ingin menjalani hidupnya dengan baik.Jika Syena melakukan sesuatu yang salah lagi, dia akan menghabisinya....Musim semi berganti menjadi musim gugur.Waktu berlalu dalam sekejap.Dalam sekejap mata, rambut Reina pun dipenuhi dengan uban. Saat ini, Reina hampir berusia tujuh puluh tahun.Beberapa anak laki-lakinya akhirnya menikah. Anak-anak Riko dan Riki sudah duduk di bangku sekolah dasar.Reina mengambil ponselnya. Pada hari itu, dia mendengar anak buahnya berkata, "Bos, Marshanda meninggal."Meninggal adalah sebuah kata yang sering didengar Reina di masa tuanya.Selama bertahun-tahun, mertuanya juga sudah meninggal dunia.Mantan saudara perempuannya, Brigitta, juga meninggal tahun lalu.Ethan menyusul pada paruh pertama tahun ini.Hanya Erina dan suaminya yang tersisa untuk menjaga bisnis Keluarga Yusdwindra.Suami yang Erina d

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2302

    Sisca pergi ke sekolah dan hendak meminta guru untuk memanggil Talitha. Namun, dia melihat Talitha berdiri di depan gedung sekolah dari kejauhan.Di seberang Talitha ada Syena!Ekspresi Sisca langsung berubah.Dia berjalan cepat menghampiri keduanya. "Talitha."Talitha menoleh ke arahnya. "Ibu."Syena langsung marah mendengar putrinya memanggil wanita lain dengan sebutan ibu."Talitha, aku ini ibumu, dia nggak ada hubungan darah denganmu."Setelah bertahun-tahun tidak bertemu, wajah Syena sangat pucat dan kuyu. Tatapan matanya menatap Sisca lekat-lekat.Sisca juga tidak merasa terintimidasi olehnya, menarik putrinya untuk berdiri di sisinya."Syena, saat itu kamulah yang nggak menginginkan Talitha. Sekarang, kamu ingin mendapatkan anakmu lagi?"Talitha menimpali, "Aku cuma punya satu ibu, namanya Sisca. Nama keluargaku juga Santiago. Jadi, kamu pergi saja dan berhenti mencariku."Mendengar apa yang dikatakan putrinya, gelenyar kelegaan menyelimuti benak Sisca.Syena terlihat makin mura

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2301

    Reina beranjak dan melangkah pergi.Marshanda menatap punggungnya dan tiba-tiba berdiri. "Reina."Langkah kaki Reina terhenti dan dia berbalik untuk menatapnya.Tiba-tiba, mata Marshanda menjadi sedikit memerah."Reina! Aku merasa sepertinya aku melakukan kesalahan."Selama sepuluh tahun terakhir, Marshanda telah bermimpi tentang masa lalu hingga berulang kali.Mimpi itu terjadi di masa lalu, ketika dia baru dijemput oleh Anthony.Saat itu, dia tidak memiliki niat licik. Saat pertama kali bertemu Reina, dia merasa bahwa Reina sangat baik.Reina akan memberinya pakaian yang bagus untuk dipakai!Memberikan makanan yang enak untuknya!Reina juga akan berbagi uang saku dengannya!Mungkin karena dia makin tua, ingatannya tentang ketika dia masih muda menjadi begitu jelas, dia pun bernostalgia.Mendengar Marshanda mengakui kesalahannya, Reina menunjukkan kerumitan di antara kedua alisnya."Itu semua sudah berlalu."Dia hanya mengatakan beberapa kata tanpa menyebutkan maaf.Marshanda memperha

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2300

    Riki benar-benar tidak berubah, ucapannya sangat manis dan masih terus menempel kepadanya.Maxime hendak mengatakan sesuatu tentangnya.Riki melepaskan pelukannya pada Reina dan memujinya."Papa, hari ini Papa bersinar banget dan makin jantan saja. Aku mau belajar dari Papa."Maxime tidak terbujuk oleh perkataannya. "Kalau mau belajar dariku, ikuti kakakmu dan uruslah perusahaan keluarga."Riki menggaruk-garuk kepalanya ketika diminta mengurus perusahaan.Sayangnya, dia benar-benar tidak suka menjadi bos.Dia hanya ingin menjadi seorang penyanyi.Dia mewarisi bakat musik yang kuat dari Reina dan merupakan penyanyi generasi baru.Reina juga memahami kebenaran bahwa setiap anak memiliki potensinya sendiri dan keempat anaknya pun berbeda."Sudah, biarkan Riki melakukan apa pun yang dia inginkan, toh ada Riko yang ngurus perusahaan.""Atau nanti kalau Leo dan Liam sudah besar, mereka juga bisa bantu ngurus perusahaan."Maxime langsung diam begitu Reina berbicara.Riki berterima kasih kepad

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2299

    Revin memang cukup terlambat saat menikah. Belakangan, dia menelepon Reina dan mengatakan bahwa dia punya anak.Maxime sedikit tercengang. "Dia punya anak dari mana? Bukannya dia nggak nikah?"Sejujurnya, Maxime juga mengagumi Revin.Sebagai seorang pria, dia sangat menyukai Reina dengan sepenuh hati dan perasannya tidak pernah berubah.Maxime menduga bahwa Revin tidak pernah menikah karena Reina.Setiap kali mendengar tentang Revin, Maxime langsung ketakutan, takut pria ini akan datang dan merebut istrinya."Katanya sih bayi tabung," kata Reina.Maxime mendengarkan dengan serius. "Siapa ibu dari anak itu?"Reina menggelengkan kepalanya. "Aku nggak tahu, katanya sih rahasia dan nggak ada yang tahu siapa ibu dari anak itu. Tapi, Revin sangat luar biasa. Gen yang dia pilih pasti sangat bagus juga."Mendengar ini, Maxime mengangguk setuju.Hatinya sangat lega.Dia sudah sangat tua, sekarang Revin akhirnya memiliki seorang anak sendiri. Dia seharusnya tidak lagi akan memiliki ketertarikan

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2298

    Jess tidak tahu apa yang ada di pikiran Erik. Dia mengangkat tangannya dan menepuk pundaknya. "Bodoh, mana mungkin aku nikah sama orang lain, aku saja sudah punya kamu sama anak kita."Erik menganggukkan kepalanya dan tersenyum. "Aku tahu kalau istriku ini memang sangat mencintaiku. Cuma aku, 'kan?"Jess ragu-ragu sejenak, tetapi dengan cepat mengangguk."Ya, tentu saja."Keraguannya yang sangat tipis ini masih bisa ditangkap oleh Erik.Itu juga pertama kalinya Erik menyadari bahwa dia bisa menjadi begitu peka dan perasa, seperti seorang wanita.Dulu, hanya wanita yang selalu khawatir dia macam-macam. Sekarang, keadaan berbalik dan dia selalu mengkhawatirkan Jess.Ada pepatah yang ternyata memang benar.Jika dunia bertanya apa itu cinta, cinta adalah sesuatu yang bisa menaklukkan segalanya.Jess adalah orang yang bisa menaklukkannya....Lima belas tahun telah berlalu.Tanpa disadari, keempat putra Reina dan Maxime telah tumbuh dewasa dan semuanya sangat tampan.Riko adalah yang paling

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2297

    Entah kebetulan atau tidak, Jess yang saat itu berada jauh di Kota Simaliki juga bermimpi.Dalam mimpi itu, dia benar-benar menikah dengan Morgan dan memiliki seorang anak.Ketika terbangun dari mimpi itu, entah kenapa hati Jess terasa kosong. Dia tidak tahu kenapa ada emosi rumit di dalam hatinya.Dia menoleh ke samping, melihat seorang anak kecil yang sedang tidur di sampingnya.Di sisi anak itu ada suaminya, Erik.Wajah pria itu terlihat tampan saat tidur. Saat sinar matahari menyinarinya, dia terlihat makin memukau.Sudut mulut Jess tanpa sadar terangkat. Dia mengulurkan tangan dan menyentuh putranya yang menggemaskan, sebelum meletakkan tangannya di sisi wajah Erik dan menyentuhnya.Erik merasakan sentuhan di wajahnya. Dengan mata terpejam, dia mengangkat tangannya dan meraih tangan Jess, menariknya ke pelukannya."Tanganmu dingin? Sini aku hangatkan." Dia bahkan tidak membuka matanya dan apa yang dia lakukan tampak natural.Jess memperhatikan tindakannya dan hatinya menjadi hanga

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2296

    Mata sipit Maxime sedikit menyipit. "Apa itu?"Sulit untuk menyembunyikan ketegangan di wajah Morgan."Itu cuma koran. Aku bosan dan mau mengisi waktu luang. Jangan diambil, ya?"Melihat raut wajahnya, Maxime tahu bahwa itu jelas bukan koran biasa.Maxime kembali menepis Morgan, berjalan dengan cepat untuk mengambil koran itu.Maxime membukanya dan isinya penuh dengan informasi tentang Jess.Morgan menerjang ke arah Maxime, seolah-olah rahasianya telah terbongkar.Namun, dengan kondisi fisiknya saat ini, Maxime bisa menghindar dengan mudah.Suara Morgan terdengar serak, "Kembalikan, ini milikku!"Maxime menatapnya dengan acuh."Sepertinya kamu lebih peduli sama asistenmu itu daripada Nana."Morgan tersipu malu."Apa kamu bercanda? Siapa juga yang suka sama dia. Aku nggak tertarik sedikit pun sama dia."Dia masih bersikap keras kepala.Maxime bisa melihatnya. Aktingnya benar-benar sangat kentara."Kalau begitu akan aku bawakan koran lain biar kamu bisa baca."Setelah mengatakan itu, Max

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2295

    "Sekarang, semuanya sudah jelas, jadi mulai sekarang kamu nggak perlu menjagaku lagi. Aku baik-baik saja," kata Reina.Namun, Maxime menggelengkan kepalanya. "Nggak, sekarang aku nggak terbiasa."Dia mengikuti Reina setiap hari, jadi tidak terbiasa jika harus terpisah darinya.Reina tidak berdaya ketika melihat ini."Baiklah, tapi kamu harus berubah secara perlahan."Terus menempel pada orang lain juga cukup merepotkan.Dia juga menginginkan waktu untuk dirinya sendiri.Maxime mengiakan, "Ya, terserah kamu saja."Keesokan harinya.Maxime benar-benar tidak mengikuti Reina ke tempat kerja. Dia mengutus seseorang untuk menjaganya, sementara dia sendiri kembali ke IM Group untuk bekerja.Ketika Gaby dan Sisil mengetahui bahwa Maxime telah kembali ke IM Group, mereka semua terlihat terkejut."Kenapa Pak Maxime tiba-tiba berubah pikiran?" Gaby terkejut.Sisil berbisik, "Bos, apa kalian bertengkar?"Reina menggelengkan kepalanya. "Nggak kok, hubungan kami baik-baik saja. Aku mencoba bicara ba

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status