Share

Bab 821

Author: Kacang Merah
Tidak lama kemudian, Maxime mengangkat teleponnya.

Suara dingin Maxime langsung terdengar, "Apa sekarang ada waktu?"

Reina agak bingung saat ditanya seperti ini.

"Kamu nelepon aku? Kenapa?"

"Cepat datang ke Vila Samore." Maxime hanya mengucapkan sebuah kalimat ini, lalu menutup telepon.

Reina semakin tidak mengerti.

Saat ini, Morgan yang sudah selesai mandi dan ganti baju pun keluar kamar. Dia melihat Reina berdiri di ruang tamu, lalu bertanya, "Kamu sudah selesai sarapan? Aku antar pulang?"

Reina langsung menggeleng.

"Nggak perlu, aku bisa pulang sendiri."

Reina mengucapkan terima kasih lagi pada Morgan sebelum pergi.

Butuh waktu lama bagi Reina untuk mendapat taksi karena memang biasanya tidak ada kendaraan umum yang lalu lalang di kawasan Vila Enchanted. Setelah dapat taksi, Reina langsung pergi ke Vila Samore.

Reina juga tidak tahu ada urusan apa Maxime mencarinya, tapi dia tetap memutuskan untuk datang.

Saat ini, di Vila Samore.

Setelah Yansen datang, dia segera menyusun surat cer
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 822

    Maxime mengerang dan langsung meraih pergelangan tangan Reina."Reina!"Terlihat jelas, Maxime memang marah. "Kamu mau minta apa supaya setuju cerai?"Reina tidak bisa menarik tangannya, tapi dia tidak perlu berpikir untuk menjawab pertanyaan Maxime."Aku nggak mau apa-apa. Aku cuma mau Riki dan Riko, juga anak yang ada di kandunganku."Reina mengepalkan tangannya, "Kalau kamu setuju, aku akan langsung tanda tangan."Maxime tersenyum menghina saat mendengar jawaban Reina, "Kamu bercanda? Mana mungkin keturunan Keluarga Sunandar dibiarkan ikut orang luar?"Reina jadi marah saat mendengar ucapan ini.Dia menggigit punggung tangan Maxime.Padahal bekas gigitan Reina kemarin lusa masih ada.Kali ini Reina tidak tanggung-tanggung dan menggigit punggung tangan Maxime kuat-kuat.Maxime tersentak kesakitan dan mendorong kepala Reina menjauh dari tangannya, "Lepasin!"Dari mana sih Reina mempelajari trik ini? Memangnya dia anjing?Reina baru melepaskan tangan Maxime saat merasa ada bau darah."

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 823

    Amarah Reina makin menjadi saat di luar Vila Samore. Kemarin dia baru tahu kalau selama ini dia bukan putri ayahnya. Dia sampai pingsan karena demam tinggi dan diselamatkan oleh Morgan.Reina pikir awalnya bisa mendapatkan kenyamanan dari Maxime, ternyata begitu sampai di sini Maxime malah minta cerai dan menuduhnya sudah selingkuh.Maxime bahkan tidak bertanya sedikit pun kenapa dia bisa dibawa pergi oleh Morgan.Reina jadi merasa sedih.Maxime memang sedang sakit, tapi apa dia tidak bisa menilai situasi?Ponsel Reina tiba-tiba berdering. Spontan, Reina pikir Maxime meneleponnya, tapi ternyata peneleponnya adalah Morgan.Reina mengangkat panggilan itu dan terdengarlah suara lembut seorang pria, "Kamu sudah sampai?"Reina tidak ingin Morgan khawatir, jadi dia berbohong, "Ya, sudah.""Oke. Hmm, tadi pagi aku lupa nanya sama kamu, kemarin kamu ada masalah apa? Kok kamu sendirian di kuburan?"Morgan sebenarnya sudah menyelidiki kejadian kemarin."Aku cuma agak nggak enak badan." Reina tid

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 824

    Ekki melanjutkan, "Aku sudah menyuruh orang mencari tahu apa yang terjadi saat kemarin Nyonya mengunjungi Treya."Maxime terdiam.Sepertinya ... dia sudah salah paham terhadap Reina?Pantas saja Reina begitu marah dan memukulnya dengan vas bunga."Sekarang Reina di mana?""Sepertinya sudah pulang ke Vila Magenta."Maxime memegangi kepalanya dan menahan rasa sakit, "Keluarlah, aku mau istirahat.""Lalu ... perceraiannya? Pak Yansen masih menunggu di luar."Sekarang Ekki jadi makin berani iseng.Maxime menjawab dengan kesal, "Suruh dia pergi.""Oke."Setelah Ekki pergi.Maxime tinggal sendirian di kamar. Meski katanya ingin istirahat, tapi dia tidak bisa tidur sama sekali.Setelah ragu-ragu untuk waktu yang lama, Maxime bangun dan keluar dari kamar."Ayo pergi ke Vila Magenta."Ekki tahu meski bosnya amnesia, perasaannya terhadap Reina tidak berubah."Oke, aku siapkan mobil sekarang."...Cuaca di Kota Simaliki berubah sewaktu-waktu dan saat ini sedang gerimis.Saat Maxime tiba di Vila M

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 825

    Riki merasa janggal saat Reina membawanya tinggal di kediaman utama Keluarga Andara."Ma, kok kita tinggal di sini?"Reina mengelus kepala mungil Riki dan berkata, "Ini juga rumah kita. Kita harus sering tinggal di sini, kalau nggak nanti jadi rumah hantu lho.""Terus kapan Papa pindah ke sini dan tinggal sama kita?" Riki menambahkan, "Aku kangen sama Papa."Ekspresi Reina berubah sedikit, tapi dia langsung kembali tenang, "Papa 'kan lagi sakit, nanti kalau dia sudah sembuh, baru deh bisa tinggal sama kita."Riki sadar akan perubahan ekspresi Reina dan tahu kalau ayah berengseknya pasti lagi-lagi membuat mamanya marah.Riki pun baring di kasur dan berkata, "Semoga Papa cepat sembuh deh, habis itu kita berempat bisa pergi jalan-jalan bareng."Riki berkata demikian karena dua hari yang lalu saat Reina teleponan dengan Riko, mereka janji akan pergi berkemah dan jalan-jalan bersama.Reina hanya memeluk Riki, dia tidak tahu bagaimana cara menghibur Riki.Sekarang Maxime akan menceraikannya.

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 826

    Keesokan paginya, Reina bangun pagi dan sengaja membuatkan sarapan untuk Gaby dan Riki.Ketika Gaby keluar dari kamar mandi, dia melihat meja makan sudah penuh dengan sarapan. Ada roti kukus kecil yang lucu-lucu, bubur jagung dan udang, telur rebus, pangsit kukus dan masih banyak makanan lainnya."Nana, kamu yang masak nih semuanya?"Reina mengangguk, "Iya, yuk makan.""Wah, enak banget! Gila aku beruntung banget!" Gaby menarik kursi dan duduk, menunggu Riki turun. Setelah semuanya kumpul, barulah mereka mulai sarapan bersama."Nana, kamu rajin banget deh. Aku nggak bisa bangun pagi, jadi tiap hari beli sarapan di pinggir jalan."Saat ini Gaby sangat bahagia. Bisa tinggal di vila sebesar ini tanpa bayar mahal, punya teman dan hari ini ada sarapan."Nanti malam aku masakin makan malam.""Oke, nanti aku pulang cepat biar bisa bantuin kamu."Dulu Reina juga tidak bisa masak, dia baru belajar karena tuntutan Maxime.Waktu itu, dia merasa sangat senang setiap kali Maxime bisa makan enak.Se

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 827

    Maxime bertanya bingung, "Kapan aku nyumpahin kamu mati?"Lagian, kalau dia memang ingin Reina mati, ngapain pakai nyumpahin segala?"Lihat aja bunga yang kirimanmu itu. Kamu nyuruh mereka naruh bunga di depan pintuku begini, semuanya warna putih dan kuning. Apa lagi namanya kalau bukan nyumpahin aku mati?"Reina sangat marah. Entah karena faktor hamil atau bukan, tapi dia jadi sangat sensitif dan suka mikir macam-macam.Namun, bunga aster dan bunga baby-breath memang biasanya diberikan untuk mengenang orang yang sudah meninggal.Maxime tidak menjawab dan menutup telepon.Reina jadi makin marah saat teleponnya ditutup.Reina pikir dirinya yang sudah salah berpikir, jadi dia bertanya pada Gaby, "Gaby, menurutmu aku yang salah sangka-kah?"Gaby menggeleng, "Ya nggaklah. Mana ada kekasih yang ngirimin bunga aster. Bunga baby-breath masih mending.""Sudahlah, aku nggak akan marah. Daripada aku sendiri yang rugi." Reina menghela napas dalam.Sejak pernah menderita depresi, dokter mengajarin

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 828

    Ekki mendatangi Reina dan berkata, "Nyonya, maaf semalam Bos menyuruhku beli bunga, tapi karena sudah larut malam, aku nyuruh orangku yang beli bunga."Sebelum Reina sempat menjawab, Gaby sudah memelototinya duluan."Kamu sengaja ya? Mau balas dendam pribadi?"Saat berhadapan dengan Gaby, Ekki melembutkan suaranya, "Jangan ngomong sembarangan, aku 'kan lagi kerja.""Kerja? Ini caramu kerja? Ngapain kamu ngasih bunga kayak gini ke Nana? Kami sengaja mau bikin dia marah?" Padahal barusan Gaby mau menggoblok-gobloki Maxime. Masa bos hebat ngasih bunga kayak gini ke istrinya?Ternyata, yang harus dia maki goblok adalah tunangannya sendiri.Si Ekki ini masih berani ngaku sebagai tangan kanan Maxime dan ketua asisten?"Semalam Bos ngasih tugas ini pas sudah malam banget, aku juga capek, makanya nyuruh orang buat nyiapin semua ini. Aku nggak nyangka ternyata malah begini jadinya.""Sekarang kamu nyalahin orang lain?" Gaby sungguh memojokkan Ekki."Gaby, kamu itu pacarku."Ekki sungguh dibuat

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 829

    "Nggak usah."Maxime menjawab pelan.Tiba-tiba ponsel Maxime berdering, Maxime langsung mengangkatnya karena mengira Reina yang meneleponnya."Kak Max, kakak ipar 'kan sudah nggak tinggal di Vila Magenta, aku jadi sendirian di sana. Mending aku ngerawat Kak Max aja, boleh minta satpam buka pintu nggak?" Saat ini Christy sudah berdiri di depan pintu vila."Aku nggak perlu diurus."Maxime langsung menutup telepon dan menyerahkan ponselnya pada Ekki, "Blokir nomornya.""Oke."Tanpa basa-basi, Ekki langsung memblokir Christy.Saat Christy menelepon Maxime lagi, teleponnya tidak tersambung.Karena tidak bisa berbuat apa-apa, Christy pikir Reina akan pergi ke kantor, jadi Christy pun pergi ke Grup Rajawali. Namun sesampainya di sana, ternyata Reina cuti hari ini."Kurang ajar! Kenapa wanita jalang itu nggak ngasih tahu aku kalau nggak masuk kantor?"Christy berdiri di kantor Reina dan mengumpat pada dirinya sendiri.Tiba-tiba sebuah suara terdengar dari belakangnya, "Christy? Kamu ngomong se

Latest chapter

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2125

    "Nona Reina." Jess memanggilnya terlebih dahulu.Reina mengangguk dan menuntun kedua anaknya berjalan ke arah mereka.Kedua anak itu dengan sopan memanggil mereka, "Om Erik, Tante Jess.""Hmm." Jess tersenyum, menunjukkan senyuman lembut.Erik juga tersenyum. "Kita baru sebentar nggak bertemu, kalian sudah tambah tinggi rupanya."Dulu, ketika berada di luar negeri, Erik pernah bertemu kedua anak ini beberapa kali saat mengikuti Revin. Jadi, dia cukup akrab dengan keduanya.Kedua anak itu juga memiliki cukup akrab dengannya."Om Erik kapan punya anak? Hari ini kami ikut Mama ke rumah sakit dan melihat bayi yang dilahirkan Tante Alana, lucu sekali." Riki bertanya sambil mengedipkan mata.Mendengar kata anak, wajah Erik dan Jess langsung berubah.Namun, semua itu menghilang dengan cepat.Erik terbatuk-batuk dua kali. "Hal semacam ini nggak bisa dipaksakan, nggak boleh buru-buru juga.""Oh." Riki sepertinya mengerti, dia pun mengangguk. "Om Erik dan Tante Jess harus lebih semangat. Setelah

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2124

    Alana sengaja menggoda Riki. "Riki, kenapa kamu bilang begitu? Aku dan mamamu sudah seperti kakak adik, jadi wajar saja kalau kami jadi mak comblang anak kami sendiri. Bukankah kamu sering melihat itu di drama TV?""Jangan khawatir, kali ini Tante memang belum melahirkan anak perempuan, tapi lain kali Tante baka berusaha lebih keras lagi agar bisa melahirkan anak perempuan yang cantik. Saat itu tiba, aku akan menikahkannya denganmu, ya? Kamu sangat pengertian, pasti kamu akan memperlakukannya dengan baik, bukan?"Riki jauh mudah ditipu ketimbang Riko. Berpikir bahwa Alana berencana akan melahirkan anak perempuan di kemudian hari, dia langsung merasa ngeri."Tante Alana, aku ... mungkin aku nggak akan nikah."Dia ketakutan sampai punya pikiran untuk tidak menikah.Reina menggodanya, "Tapi bukannya kamu pernah bilang kalau Talitha cantik? Katamu, siapa yang bisa nikah sama dia, orang itu pasti sangat bahagia.""Hah? Kamu suka punya seseorang yang kamu suka?" Alana memasang wajah terkejut

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2123

    Tepatnya, Diego lah yang berutang kepada Reina.Hanya saja, Diego memiliki ayah yang baik. Dulu, Anthony memperlakukan Reina dengan sangat baik, jadi Reina tidak tega menyakiti putra satu-satunya yang dia tinggalkan di dunia ini."Ke depannya terserah dia." Reina berkata dengan lesu....Salju pun mencair dan waktu pun berlalu dengan cepat.Alana melahirkan seorang anak laki-laki yang sangat menggemaskan.Tuan Besar Jacob hampir jatuh pingsan karena terlalu bahagia setelah melihat cicitnya.Untungnya, dia berada di rumah sakit dan butuh banyak usaha dari staf medis agar bisa menyelamatkannya.Pada saat itulah Jovan menyadari bahwa kakeknya tidak berpura-pura sakit, kesehatannya memang sudah tidak seperti dulu lagi."Kakek, istirahat yang cukup dan jangan terlalu terpancing emosi," kata Jovan sambil duduk di depan ranjang rumah sakit kakeknya.Tuan Besar Jacob melambaikan tangannya. "Aku baik-baik saja, jangan mengkhawatirkanku. Kamu sudah jadi seorang ayah, jadi harus terus menemani Al

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2122

    Diego bersulang untuk Reina dan Maxime, lalu bersulang untuk seluruh anggota Keluarga Libera.Saat ini, orang-orang Keluarga Libera tidak akan berani mengatakan apa pun, bahkan Nyonya Liz sendiri.Semua orang tahu bahwa uang dan kekuasaan adalah hal yang paling penting dalam masyarakat sekarang.Para tamu memiliki pemikiran mereka sendiri, hanya Sophia yang ingin bersulang untuk para kerabat dan teman-teman Diego.Dia sangat gugup sampai dia tidak sadar bahwa semua orang di pesta ini memiliki pemikiran yang berbeda.Setelah selesai, dia dan Diego mengantar Reina dan Maxime kembali.Reina tidak tahan lagi dan mengatakan, "Antar sampai sini saja. Kamu masih harus mengantar tamu-tamu pebisnismu selagi ada waktu."Sophia merasa aneh, para pebisnis?Bukankah Diego mengatakan kalau mereka semua temannya?Diego terlihat canggung dan mengedipkan mata ke arah Reina, bermaksud memberitahunya untuk tidak berbicara terlalu banyak, takut Sophia akan tahu.Namun, Reina justru melakukannya dengan sen

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2121

    Nyonya Liz mencoba membuat Reina marah, kemudian membuat tamu yang hadir berpikir bahwa Reina tidak bisa bersikap dewasa karena membuat masalah dengan orang tua.Reina tersenyum lembut. "Bagaimanapun juga, ini masalah hidup dan mati, jadi tentu saja aku harus mengingatnya.""Selain itu, pada saat itu Nona Tia masih muda, tetapi Nyonya Liz dan kedua putranya sudah dewasa. Harusnya kalian tahu mana yang benar dan mana yang salah, bukan?""Tapi saat itu, alih-alih mendidik Nona Tia, kalian malah bilang aku pantas diperlakukan seperti itu. Kalian juga membuatku berdiri di tengah salju yang dan membeku sepanjang malam. Saat itu terjadi, aku baru berusia sepuluh tahun." Reina mengucapkan kata-kata ini dengan kesedihan di dasar matanya.Mendengar ini, mereka yang hadir langsung mengerti mengapa Reina tidak mau mengakui kedua putra dari Keluarga Libera."Mereka melakukan itu sama anak berusia sepuluh tahun! Nggak manusiawi sekali!""Wah, Keluarga Libera bisa sukses juga karena mengandalkan Kel

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2120

    Ketika Reina hanyalah putri yang tidak menonjol di Keluarga Andara, kedua om-nya ini bukan hanya memperlakukannya dengan buruk, tetapi juga membiarkan putri mereka menggertaknya.Sekarang, dia telah menjadi pewaris Keluarga Yinandar, kaya dan berkuasa, mereka malah menyanjungnya. Lucu sekali.Reina tidak akan melakukan apa yang mereka inginkan dan tidak segan dengan mereka."Om? Apa kalian nggak salah? Ibuku nggak punya saudara kandung."Satu kalimat ini membuat wajah kedua anak laki-laki Keluarga Libera memerah dan terlihat sedikit kikuk.Mereka yang awalnya mengira bahwa keduanya adalah om Reina pun kelu."Ternyata rumit juga hubungan keluarga mereka. Pantas saja, aku nggak pernah dengar kalau Keluarga Yinandar punya dua anak laki-laki, karena mereka hanya punya satu anak laki-laki.""Keluarga Yinandar memang hanya punya satu anak laki-laki, tapi itu hanya anak angkat. Aku nggak tahu kesalahan apa yang dia lakukan sampai dipenjara di usia muda.""Kalau begitu, dua orang dari Keluarga

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2119

    Diego membawa Sophia mendekati Reina dan Maxime, melewati Tia dan Nyonya Liz tanpa menyapa mereka berdua.Nyonya Liz mengerutkan kening tidak senang. Namun, Diego adalah cucu kesayangannya, jadi dia tidak bisa marah kepadanya.Reina mengangguk pada Diego."Hmm."Diego berkata, "Ayo, aku akan membawa kalian masuk.""Nggak perlu. Kamu dan Sophia bisa bawa nenekmu masuk. Aku dan Maxime bisa sendiri," kata Reina.Mana mungkin Reina tidak memahami apa yang ada di dalam pikiran Diego?Dia ingin membawanya dan Maxime masuk hanya ingin menunjukkan wajahnya kepada para pengusaha kaya itu.Diego sedikit canggung saat mendengar ini. Sekarang, dia baru menyadari keberadaan neneknya dan Tia."Kak, Nenek, kalian juga sudah datang? Ayo masuk," katanya.Nyonya Liz mengangguk. "Ya, ayo masuk."Mereka berjalan bersama ke dalam hotel.Diego dengan penuh perhatian berdiri di samping Reina dan Maxime, sementara Sophia menemani Nyonya Liz dan Tia."Kak, aku senang kalian bisa datang hari ini." Diego berkata

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2118

    Lusa pun tiba.Reina dan Maxime menghadiri pernikahan Diego seperti yang telah dijanjikan.Reina mengira tidak banyak orang di dalam hotel, tetapi ketika sampai di pintu masuk, dia melihat beberapa pengusaha kaya juga datang.Reina bertanya-tanya, "Kenapa tamunya banyak sekali? Apa ada orang lain yang juga lagi melangsungkan pernikahan?"Begitu dia dan Maxime turun dari mobil, manajer hotel langsung menyambut mereka."Nyonya Reina, Tuan Maxime, kalian benar-benar datang?""Apa maksudnya?" tanya Reina sambil mengerutkan kening."Oh, Tuan Diego bilang akan menikah, Nyonya dan Tuan Maxime akan datang. Jadi, saya datang untuk menyambut kedatangan kalian." Manajer mengulurkan tangannya. "Kalian bisa lihat-lihat, kalau ada yang kurang, kalian bisa memberitahu saya."Mendengar manajer mengatakan ini, apa yang tidak bisa dimengerti oleh Reina?Rasanya seperti Diego memanfaatkannya dan Maxime sebagai alat untuk berteman dengan orang kaya dan terkenal."Sekarang aku tahu kenapa dia juga memintam

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2117

    "Apa orang tua Hanna tahu tentang hal ini?" Maxime bertanya lagi."Pasti nggak tahu," jawab Reina.Mendengar itu, Maxime terdiam selama beberapa saat, lalu melanjutkan, "Jangan ikut campur sama masalah ini."Dia tahu bahwa orang tua Hanna mendesak Hanna untuk segera menikah. Namun mereka tidak akan menerima anak yatim piatu sebagai menantu mereka."Ya, aku mengerti."Reina dan Hanna hanyalah teman biasa, jadi Reina juga tidak akan ikut campur.Dia tidak bisa tidur lagi, jadi memutuskan untuk bangun.Maxime memeluknya dan tidak mau melepaskannya. "Tidurlah sebentar lagi.""Nggak bisa tidur." Reina menepis tangannya tanpa daya. "Aku mau bangun, aku mau kerja."Dia hanya ingin fokus untuk mengurus Grup Yinandar.Maxime terpaksa melepaskan tangannya karena takut Reina akan marah.Reina segera bangkit dari tempat tidur, tidak berani berada di dalam kamar tidur lebih lama lagi.Kenapa sebelum ini dia tidak sadar kalau Maxime memiliki kebiasaan bermalas-malasan di tempat tidur?...Sebelum Re

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status