Share

Bab 794

Penulis: Kacang Merah
Christy tertegun. Saat dia hendak mengejar, sosok Gaby sudah menghilang.

Gaby bersembunyi di mobil Reina yang diparkir tidak jauh dari sana. Melihat Christy hanya celingak celinguk, Gaby pun merasa jauh lebih nyaman.

"Bagus!"

"Terima kasih."

Gaby menyingsingkan lengan bajunya dan mendapati telapak tangannya merah padam.

Terlihat betapa kerasnya kekuatan yang dia pakai saat menampar Christy.

Gaby mengeluarkan ponselnya yang merekam.

"Aku sudah rekam semuanya. Nanti akan kutunjukkin ke Ekki, kita lihat dia masih bisa mengelak seperti apa."

"Jangan buru-buru."

Reina menunjuk Christy yang berada tidak jauh dari mereka.

Christy tidak bisa menemukan Gaby dan hanya bisa menutupi wajahnya yang terasa panas. Christy mengambil ponselnya dan hendak melapor pada Ekki.

Tapi kemudian dia berpikir. Kalau Ekki sungguh mencintai Gaby, maka dia akan berpihak pada Gaby, kalau itu terjadi, bukannya untung Christy malah akan buntung!

Apalagi target Christy sebenarnya adalah Maxime, bukan Ekki.

Begitu pikir
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 795

    Tidak ada yang bisa memberi tahu Ekki jawaban. Awalnya dia berencana menyuruh orang untuk menyelidiki, tapi dia takut ketahuan Gaby dan menyulut amarah wanita itu.Hasil semua pemeriksaan yang Maxime jalani hari ini normal, tapi ingatannya belum kembali.Jovan berjalan menghampiri, lalu menghela napas."Haduuuh, masalah ini bikin sakit kepala."Maxime sendiri tidak ambil pusing."Kak Max, kamu masih nggak berniat pulang? Kakak ipar 'kan lagi hamil."Akhir-akhir ini kalau teringat akan Reina, Jovan berharap sekali bisa menculik Maxime dan menyeret pria itu pulang."Aku sudah memberikannya cukup uang untuk menjamin kehamilannya," jawab Maxime dengan dingin.Setelah itu, Maxime bertanya pada Ekki, "Apa ada kabar dari Christy hari ini?"Butuh beberapa detik sebelum Ekki tersadar dari lamunannya."Eh, nggak ada .... Coba kutelepon Christy dulu."Ekki mengeluarkan ponselnya, lalu berjalan keluar untuk menelepon. Saat kembali lagi, dia memberi tahu Maxime, "Teleponnya nggak diangkat."Maxime

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 796

    Saat Morgan mendengar Edgar berkata kalau Reina sudah merusak citra dirinya, sinar dingin melintas di mata Morgan."Oh, ya?"Morgan bertanya dengan suara lembut.Edgar jelas merasakan ada yang tidak beres dengan suasana ini, jadi dia berkata sambil tersenyum, "Cuma bercanda kok. Wanita cantik dengan luka seperti dia malah lebih menarik."Edgar pikir Morgan adalah pemuda yang baik dan rendah hati, tidak sekejam Maxime.Oleh karena itu, dia tidak memperhatikan caranya bicara.Morgan mengabaikan Edgar dan berkata pada Reina, "Nana, kamu boleh istirahat dulu."Reina mengernyit bingung, "Kamu nggak butuh aku temenin lagi?""Iya.""Oke." Reina sendiri tidak mau tinggal di sini lebih lama lagi dan mendengarkan kata-kata menjijikkan Edgar.Reina pun pergi ke ruang tunggu.Reina tidak tahu kalau tidak lama setelah dia pergi, di luar lapangan golf terdengar suara tangisan dan jeritan pilu seorang pria.Semua orang yang hendak lewat dilarang oleh pengawal sehingga tidak ada seorang pun yang tahu

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 797

    Reina masuk ke dalam taksi dan meminta si sopir untuk langsung menuju rumah sakit.Di sisi lain, alih-alih kembali ke perusahaan, Morgan justru diam-diam mengikuti Reina.Sementara itu, di rumah sakit.Syena meremas kertas perjanjian itu dengan erat sambil menatap Treya, "Aku harus apa sih supaya kamu setuju untuk putus hubungan denganku?"Pertanyaan itu sontak membuat bagian bawah perut Treya terasa begitu sakit.Namun, itu tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan ucapan Syena yang menohok hatinya."Syena, aku ini ibu kandungmu! Kok kamu tega banget mau memutuskan hubungan dengan Ibu?"Amarah Syena pun menjadi tersulut melihat sikap ibunya. "Haruskah aku berlutut memohon? Bisa nggak kamu anggap saja aku nggak pernah jadi putrimu?"Pertanyaan Syena itu benar-benar menyayat hati Treya.Dia tidak percaya putri kesayangannya akan berbalik memperlakukannya seperti ini."Kalau Ibu setuju, aku akan menanggung semua biaya pengobatan dan biaya hidup Ibu. Tapi, kalau Ibu terus menolak, aku ngga

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 798

    Syena tertegun sejenak, lalu berbohong, "Oh, kan ibu tiriku kena kanker, aku datang menjenguk.""Oh gitu? Yaudah toh aku udah di sini juga, gimana kalau kita jenguk bareng?" Morgan ingin melihat ulah apa lagi yang akan dilakukan Syena.Syena langsung menolak."Eh nggak usah, sekarang dia udah tidur, kita nggak usah ganggu.""Oke."Morgan tahu sekarang bukan waktu yang tepat untuk memutuskan hubungan ini dengannya.Morgan menyalakan mesin mobil dan perlahan melaju menjauh dari rumah sakit.Treya saat ini duduk melamun di kamarnya, perkataan Syena terus menggema di benaknya."Ibuku cuma satu, Liane!"Pikiran Treya sangat kacau, dia tidak pernah membayangkan putri yang begitu dia banggakan, yang begitu pengertian dan penurut, begitu pintar dan hebat akan mengakui orang lain sebagai ibunya.Saat ini Reina masuk dan melihat Treya. Wanita ini begitu kurus sampai sudah tidak bisa dikenali lagi, tatapannya terlihat sangat sayu seperti tanaman yang hidup enggan mati tak mau.Reina berujar pada

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 799

    Treya langsung menghentikannya, "Kamu berani? Kalau kamu berani memberi tahu Reina, aku akan ... aku akan mati di depanmu!"Treya sudah tidak tahu bagaimana caranya mengancam si suster ini, hanya ucapan ini yang terpikir di benaknya.Suster itu sangat kesal, "Tapi kamu nggak bisa terus-terusan bohongin Nona Reina, 'kan?""Jangan lupa, semua yang kamu nikmati saat ini itu pemberian Nona Reina. Kalau masih punya hati nurani, harusnya kamu mengatakan yang sebenarnya padanya."Treya tahu suster itu benar, tapi dia tidak berani."Nanti kupikirkan kalau aku sudah benar-benar sekarat."Setelah itu, Treya menoleh dan melihat ke luar jendela, lalu berhenti bicara.Dengan pikiran yang kacau, Reina sampai di Vila Magenta, Christy juga sudah pulang dan penampilannya sangat berbeda dengan saat dia pergi ke klub semalam, sekarang dia seperti gadis baik-baik.Samar-samar di pipi Christy terlihat ada bekas telapak tangan.Terlihat jelas bukan sekuat apa Gaby menamparnya semalam?"Kak Reina sudah pulan

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 800

    Malam pun tiba.Christy sedang tidur nyenyak di kamarnya saat tiba-tiba terdengar bunyi alarm dari dalam kamarnya.Dia langsung ketakutan dan terbangun. Saat dia menyalakan lampu, suaranya menghilang.Aneh, apa dia hanya bermimpi?Christy mematikan lampu dan tertidur lagi.Tapi satu jam kemudian, tepat setelah dia mulai tertidur nyenyak, suara alarm kembali terdengar, "KRING! KRING! KRIIIING!"Kali ini, Christy sadar betul kalau ini bukan hanya mimpi?"Dari mana sih suaranya? Dari ponselku?"Christy mengambil ponselnya, mematikannya, lalu lanjut tidur.Belum berapa lama setelah Christy memejamkan mata, kali ini tiba-tiba terdengar suara aneh di telinganya, "Huhuhuhu ...."Bulu kuduk Christy yang setengah tertidur pun berdiri.Christy pun terbangun dan tidak bisa tidur lagi, dia hanya bisa meringkuk di bawah selimut."Nggak mungkin ada hantu, 'kan ya?"Christy tidak bisa tidur sama sekali.Keesokan harinya, Reina sudah sarapan dan hendak berangkat kerja, namun Christy masih belum bangun

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 801

    Reina ragu-ragu sejenak sebelum menjawab telepon."Reina?"Suara Maxime di ujung telepon terdengar tidak yakin."Ada apa?" tanya Reina bingung.Setelah Maxime yakin dia tidak menghubungi nomor yang salah, suaranya pun terdengar dingin, "Jangan pergi kerja di Grup Rajawali lagi.""Kenapa?"Reina merasa bingung.Dengan bekerja di Grup Rajawali, dia jadi punya gaji meski tidak perlu menghabiskan banyak waktu. Dia juga bisa belajar banyak tentang menjalankan sebuah perusahaan."Nggak kenapa-kenapa, jangan bertindak sendiri!" jawab Maxime.Dari nada bicaranya, Reina pun tahu kalau ingatan Maxime belum kembali, "Kalau nggak bisa kasih aku alasan, kenapa aku harus dengerin kamu?"Apa pria ini pikir dia masih Reina yang sama seperti sebelumnya?"Kalau nggak ada urusan lain, aku tutup ya teleponnya. Dah!"Reina langsung menutup telepon sebelum Maxime sempat mengatakan hal lain.Maxime menatap ponselnya, sekujur tubuhnya terasa dingin.Ekki yang berada di samping juga merasa tidak nyaman, dia se

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 802

    Ekki tercengang. Dia tidak menyangka Gaby akan melihat pertemuannya dengan Christy."Gaby, dengerin dulu penjelasanku."Namun, pesan Ekki langsung tertolak.Gaby sudah memblokirnya.Sekujur tubuh Ekki terasa dingin, dia langsung tancap gas menuju kantor Gaby.Gaby saat ini juga terlihat sangat kesal, ingin sekali dia menonjok Ekki.Karena Gaby bukan bekerja di kantor yang besar, penjagaan gedung itu tidak terlalu ketat sehingga Ekki bisa langsung masuk ke kantor Gaby dan meraih tangan tunangannya."Gaby, dengerin dulu penjelasanku."Gaby terkejut.Rekan kerja Gaby pun menonton drama ini.Karena tidak punya pilihan lain, Gaby pun ikut Ekki keluar kantor.Mereka pergi ke tempat yang tidak ada orang, lalu Ekki langsung meminta maaf padanya, "Gaby, maaf. Nggak seharusnya aku bohong, aku cuma takut kamu marah, makanya aku nggak berani kasih tahu kamu yang sebenarnya."Takut dia akan marah?Justru sekarang Gaby malah makin marah."Terus kalau aku juga takut kamu marah, kamu nggak apa-apa kal

Bab terbaru

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2125

    "Nona Reina." Jess memanggilnya terlebih dahulu.Reina mengangguk dan menuntun kedua anaknya berjalan ke arah mereka.Kedua anak itu dengan sopan memanggil mereka, "Om Erik, Tante Jess.""Hmm." Jess tersenyum, menunjukkan senyuman lembut.Erik juga tersenyum. "Kita baru sebentar nggak bertemu, kalian sudah tambah tinggi rupanya."Dulu, ketika berada di luar negeri, Erik pernah bertemu kedua anak ini beberapa kali saat mengikuti Revin. Jadi, dia cukup akrab dengan keduanya.Kedua anak itu juga memiliki cukup akrab dengannya."Om Erik kapan punya anak? Hari ini kami ikut Mama ke rumah sakit dan melihat bayi yang dilahirkan Tante Alana, lucu sekali." Riki bertanya sambil mengedipkan mata.Mendengar kata anak, wajah Erik dan Jess langsung berubah.Namun, semua itu menghilang dengan cepat.Erik terbatuk-batuk dua kali. "Hal semacam ini nggak bisa dipaksakan, nggak boleh buru-buru juga.""Oh." Riki sepertinya mengerti, dia pun mengangguk. "Om Erik dan Tante Jess harus lebih semangat. Setelah

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2124

    Alana sengaja menggoda Riki. "Riki, kenapa kamu bilang begitu? Aku dan mamamu sudah seperti kakak adik, jadi wajar saja kalau kami jadi mak comblang anak kami sendiri. Bukankah kamu sering melihat itu di drama TV?""Jangan khawatir, kali ini Tante memang belum melahirkan anak perempuan, tapi lain kali Tante baka berusaha lebih keras lagi agar bisa melahirkan anak perempuan yang cantik. Saat itu tiba, aku akan menikahkannya denganmu, ya? Kamu sangat pengertian, pasti kamu akan memperlakukannya dengan baik, bukan?"Riki jauh mudah ditipu ketimbang Riko. Berpikir bahwa Alana berencana akan melahirkan anak perempuan di kemudian hari, dia langsung merasa ngeri."Tante Alana, aku ... mungkin aku nggak akan nikah."Dia ketakutan sampai punya pikiran untuk tidak menikah.Reina menggodanya, "Tapi bukannya kamu pernah bilang kalau Talitha cantik? Katamu, siapa yang bisa nikah sama dia, orang itu pasti sangat bahagia.""Hah? Kamu suka punya seseorang yang kamu suka?" Alana memasang wajah terkejut

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2123

    Tepatnya, Diego lah yang berutang kepada Reina.Hanya saja, Diego memiliki ayah yang baik. Dulu, Anthony memperlakukan Reina dengan sangat baik, jadi Reina tidak tega menyakiti putra satu-satunya yang dia tinggalkan di dunia ini."Ke depannya terserah dia." Reina berkata dengan lesu....Salju pun mencair dan waktu pun berlalu dengan cepat.Alana melahirkan seorang anak laki-laki yang sangat menggemaskan.Tuan Besar Jacob hampir jatuh pingsan karena terlalu bahagia setelah melihat cicitnya.Untungnya, dia berada di rumah sakit dan butuh banyak usaha dari staf medis agar bisa menyelamatkannya.Pada saat itulah Jovan menyadari bahwa kakeknya tidak berpura-pura sakit, kesehatannya memang sudah tidak seperti dulu lagi."Kakek, istirahat yang cukup dan jangan terlalu terpancing emosi," kata Jovan sambil duduk di depan ranjang rumah sakit kakeknya.Tuan Besar Jacob melambaikan tangannya. "Aku baik-baik saja, jangan mengkhawatirkanku. Kamu sudah jadi seorang ayah, jadi harus terus menemani Al

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2122

    Diego bersulang untuk Reina dan Maxime, lalu bersulang untuk seluruh anggota Keluarga Libera.Saat ini, orang-orang Keluarga Libera tidak akan berani mengatakan apa pun, bahkan Nyonya Liz sendiri.Semua orang tahu bahwa uang dan kekuasaan adalah hal yang paling penting dalam masyarakat sekarang.Para tamu memiliki pemikiran mereka sendiri, hanya Sophia yang ingin bersulang untuk para kerabat dan teman-teman Diego.Dia sangat gugup sampai dia tidak sadar bahwa semua orang di pesta ini memiliki pemikiran yang berbeda.Setelah selesai, dia dan Diego mengantar Reina dan Maxime kembali.Reina tidak tahan lagi dan mengatakan, "Antar sampai sini saja. Kamu masih harus mengantar tamu-tamu pebisnismu selagi ada waktu."Sophia merasa aneh, para pebisnis?Bukankah Diego mengatakan kalau mereka semua temannya?Diego terlihat canggung dan mengedipkan mata ke arah Reina, bermaksud memberitahunya untuk tidak berbicara terlalu banyak, takut Sophia akan tahu.Namun, Reina justru melakukannya dengan sen

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2121

    Nyonya Liz mencoba membuat Reina marah, kemudian membuat tamu yang hadir berpikir bahwa Reina tidak bisa bersikap dewasa karena membuat masalah dengan orang tua.Reina tersenyum lembut. "Bagaimanapun juga, ini masalah hidup dan mati, jadi tentu saja aku harus mengingatnya.""Selain itu, pada saat itu Nona Tia masih muda, tetapi Nyonya Liz dan kedua putranya sudah dewasa. Harusnya kalian tahu mana yang benar dan mana yang salah, bukan?""Tapi saat itu, alih-alih mendidik Nona Tia, kalian malah bilang aku pantas diperlakukan seperti itu. Kalian juga membuatku berdiri di tengah salju yang dan membeku sepanjang malam. Saat itu terjadi, aku baru berusia sepuluh tahun." Reina mengucapkan kata-kata ini dengan kesedihan di dasar matanya.Mendengar ini, mereka yang hadir langsung mengerti mengapa Reina tidak mau mengakui kedua putra dari Keluarga Libera."Mereka melakukan itu sama anak berusia sepuluh tahun! Nggak manusiawi sekali!""Wah, Keluarga Libera bisa sukses juga karena mengandalkan Kel

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2120

    Ketika Reina hanyalah putri yang tidak menonjol di Keluarga Andara, kedua om-nya ini bukan hanya memperlakukannya dengan buruk, tetapi juga membiarkan putri mereka menggertaknya.Sekarang, dia telah menjadi pewaris Keluarga Yinandar, kaya dan berkuasa, mereka malah menyanjungnya. Lucu sekali.Reina tidak akan melakukan apa yang mereka inginkan dan tidak segan dengan mereka."Om? Apa kalian nggak salah? Ibuku nggak punya saudara kandung."Satu kalimat ini membuat wajah kedua anak laki-laki Keluarga Libera memerah dan terlihat sedikit kikuk.Mereka yang awalnya mengira bahwa keduanya adalah om Reina pun kelu."Ternyata rumit juga hubungan keluarga mereka. Pantas saja, aku nggak pernah dengar kalau Keluarga Yinandar punya dua anak laki-laki, karena mereka hanya punya satu anak laki-laki.""Keluarga Yinandar memang hanya punya satu anak laki-laki, tapi itu hanya anak angkat. Aku nggak tahu kesalahan apa yang dia lakukan sampai dipenjara di usia muda.""Kalau begitu, dua orang dari Keluarga

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2119

    Diego membawa Sophia mendekati Reina dan Maxime, melewati Tia dan Nyonya Liz tanpa menyapa mereka berdua.Nyonya Liz mengerutkan kening tidak senang. Namun, Diego adalah cucu kesayangannya, jadi dia tidak bisa marah kepadanya.Reina mengangguk pada Diego."Hmm."Diego berkata, "Ayo, aku akan membawa kalian masuk.""Nggak perlu. Kamu dan Sophia bisa bawa nenekmu masuk. Aku dan Maxime bisa sendiri," kata Reina.Mana mungkin Reina tidak memahami apa yang ada di dalam pikiran Diego?Dia ingin membawanya dan Maxime masuk hanya ingin menunjukkan wajahnya kepada para pengusaha kaya itu.Diego sedikit canggung saat mendengar ini. Sekarang, dia baru menyadari keberadaan neneknya dan Tia."Kak, Nenek, kalian juga sudah datang? Ayo masuk," katanya.Nyonya Liz mengangguk. "Ya, ayo masuk."Mereka berjalan bersama ke dalam hotel.Diego dengan penuh perhatian berdiri di samping Reina dan Maxime, sementara Sophia menemani Nyonya Liz dan Tia."Kak, aku senang kalian bisa datang hari ini." Diego berkata

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2118

    Lusa pun tiba.Reina dan Maxime menghadiri pernikahan Diego seperti yang telah dijanjikan.Reina mengira tidak banyak orang di dalam hotel, tetapi ketika sampai di pintu masuk, dia melihat beberapa pengusaha kaya juga datang.Reina bertanya-tanya, "Kenapa tamunya banyak sekali? Apa ada orang lain yang juga lagi melangsungkan pernikahan?"Begitu dia dan Maxime turun dari mobil, manajer hotel langsung menyambut mereka."Nyonya Reina, Tuan Maxime, kalian benar-benar datang?""Apa maksudnya?" tanya Reina sambil mengerutkan kening."Oh, Tuan Diego bilang akan menikah, Nyonya dan Tuan Maxime akan datang. Jadi, saya datang untuk menyambut kedatangan kalian." Manajer mengulurkan tangannya. "Kalian bisa lihat-lihat, kalau ada yang kurang, kalian bisa memberitahu saya."Mendengar manajer mengatakan ini, apa yang tidak bisa dimengerti oleh Reina?Rasanya seperti Diego memanfaatkannya dan Maxime sebagai alat untuk berteman dengan orang kaya dan terkenal."Sekarang aku tahu kenapa dia juga memintam

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2117

    "Apa orang tua Hanna tahu tentang hal ini?" Maxime bertanya lagi."Pasti nggak tahu," jawab Reina.Mendengar itu, Maxime terdiam selama beberapa saat, lalu melanjutkan, "Jangan ikut campur sama masalah ini."Dia tahu bahwa orang tua Hanna mendesak Hanna untuk segera menikah. Namun mereka tidak akan menerima anak yatim piatu sebagai menantu mereka."Ya, aku mengerti."Reina dan Hanna hanyalah teman biasa, jadi Reina juga tidak akan ikut campur.Dia tidak bisa tidur lagi, jadi memutuskan untuk bangun.Maxime memeluknya dan tidak mau melepaskannya. "Tidurlah sebentar lagi.""Nggak bisa tidur." Reina menepis tangannya tanpa daya. "Aku mau bangun, aku mau kerja."Dia hanya ingin fokus untuk mengurus Grup Yinandar.Maxime terpaksa melepaskan tangannya karena takut Reina akan marah.Reina segera bangkit dari tempat tidur, tidak berani berada di dalam kamar tidur lebih lama lagi.Kenapa sebelum ini dia tidak sadar kalau Maxime memiliki kebiasaan bermalas-malasan di tempat tidur?...Sebelum Re

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status