Share

Bab 68

Penulis: Kacang Merah
Jujur, Marshanda sendiri saja tidak menyangka hasilnya akan seluar biasa ini. Bayangkan saja, dia butuh waktu empat tahun menjadi penyanyi dan empat tahun lagi untuk menjadi artis papan atas. Tapi hanya dengan sebuah lagu ini dan hanya dalam waktu sehari pula, dia langsung menjadi primadona.

Marshanda terlihat sangat senang saat melihat tawaran iklan merek-merek ternama yang diantar asistennya.

Harus dicatat bahwa untuk mendapat tawaran dari merek internasional, artis lain harus berjuang keras setidaknya belasan tahun, bahkan ada yang sudah puluhan tahun saja masih tidak dapat tawaran.

Sayang, rasa bahagianya tidak bisa berlangsung lama karena asistennya datang dengan tergesa-gesa.

"Kak, karyawan perusahaan Master Rei menuntut kita! Mereka bilang kita sudah menjiplak karyanya, mereka minta kita menarik balik lagu itu, minta maaf secara resmi dan bayar kompensasi."

Marshanda mengerutkan kening.

Dia tidak menyangka akan ketahuan secepat ini.

Padahal biasanya tidak masalah kalau menjiplak
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (4)
goodnovel comment avatar
Tresna Sumirat Hermiati
bagus informasinya
goodnovel comment avatar
Harmoni Gurning
ingin membaca trus ,sayang sekali waktunya dibatasi
goodnovel comment avatar
Ai Siti Rahmayati
ceritanya bagus , tapi banyak liku -liku.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 69

    "Ayah dan ibuku pernah ngobrol tentang ini. Mereka bilang Tante Marsha itu pernah menyelamatkan Nenek, makanya Om Maxime mau tinggal bareng dia."Tommy berbisik, "Aku pernah lihat Om Maxime malah mendorong Tante Marsha menjauh."Padahal awalnya Riko hanya ingin mengorek informasi lebih dalam tentang Keluarga Sunandar, dia tidak menyangka malah akan mengetahui rahasia ayahnya yang bajingan.Benar tidaknya tentu masih harus diklarifikasi."Itu 'kan katamu."Tommy tidak terlalu paham maksud Riko, yang jelas dia merasa Riko masih tidak memercayainya."Akhir pekan ini adalah hari ulang tahun kakek buyutku, Tante Marsha juga akan datang. Aku juga datang dengan orang tuaku. Kalau kamu nggak percaya, kamu boleh datang dan lihat sendiri."Durian runtuh! Bisa-bisanya Riko mendapat kesempatan ini tanpa perlu usaha sedikit pun."Oke, kalau ternyata kamu benar, aku akan percaya. Janji ya kamu akan membuat aku hidup enak," ujar Riko.Yang jelas mau bagaimanapun hasilnya, Riko tidak akan hidup susah.

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 70

    Reina sangat tersentuh. "Terima kasih, Alana.""Jangan sungkan gitu dong. Kemarin 'kan kamu udah gantiin aku di kencan buta, kali ini kamu bisa bantu aku lagi 'kan?" Alana paling tidak suka acara seperti ini.Dulu sebelum pergi ke luar negeri, ayahnya sering sekali mengajaknya ke berbagai jamuan makan.Alasannya adalah untuk berkenalan dengan pemuda yang lebih kaya dan berkuasa dari keluarganya. Alana sudah muak dengan hal seperti ini."Oke."Alana menyemangatinya, "Kali ini kamu harus menaklukkan Maxime si pria centil dan dingin itu ya. Kamu harus berhasil dapat kecebongnya!""Iya."Reina sudah hampir berhasil kemarin, sayang ....Oke! Besok, dia harus membuat rencana yang matang.Tiba-tiba Reina bertanya pada Alana, "Menurutmu, Marshanda juga akan datang nggak?""Ya pasti dong. Mana mungkin dia melewatkan kesempatan bagus seperti ini? Dia pasti akan memanfaatkan kesempatan ini untuk menjilat Keluarga Sunandar dan mendapatkan akses untuk masuk ke Keluarga Sunandar," jawab Alana dengan

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 71

    Riko tidak lagi mengagumi kemegahan rumah itu dan terlihat cuek."Oh."Tommy pikir Riko lagi-lagi tidak percaya, jadi dia berkata, "Yuk sekarang kita pergi ke aula tempat para tamu. Tunggu aja, aku pasti akan membuktikannya padamu.""Oke, yuk."Saat ini aula tempat acara masih disiapkan.Sebagai menantu, Joanna tentu hadir dan mengawasi semua persiapan."Kalian semua kerja yang teliti ya, jangan sampai ada salah." Joanna berpesan sambil memangkas beberapa bunga pada rangkaian bunga, lalu berujar pada kepala pelayan, "Oh ya, jangan lupa kasih tahu aku kalau lihat ada wanita yang lumayan."Sudah lima tahun berlalu, Marshanda masih belum hamil anak Max.Joanna pun bertekad membuat rencana lain."Baik."Kepala pelayan memberi hormat, lalu pergi.Sesampainya di pintu, dia melihat dua anak kecil."Tuan Tommy."Kepala pelayan itu menyapa Tommy.Tommy mengibaskan tangannya.Kepala pelayan pun pergi.Joanna tidak punya kesan baik terhadap cucu keponakan yang satu ini. Setiap kali bertemu, dia p

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 72

    Riko pura-pura bersikap waspada, "Nek, kata Bu Guru kita nggak boleh tanya-tanya tentang situasi keluarga orang lain, nggak sopan."Joanna tercekat dan menyadari memang barusan dia bertanya terlalu dalam.Namun, Joanna juga senang mendapati kepintaran anak ini. Lihat saja meski masih begitu kecil, dia sudah tahu untuk waspada terhadap orang asing."Maaf, Nenek yang salah."Dia mengangkat tangannya dan hendak mengelus kepala Riko.Tapi Riko menghindar.Tangan Joanna menggantung di udara kosong.Tommy tidak menyangka nenek yang selama ini mengabaikannya akan sangat menyukai Riko. Tommy pun merasa kesal."Nek, kami pergi dulu ya. Aku mau ajak Riko jalan-jalan."Joanna juga tidak melarang dan berpesan, "Oke, kalian main aja sana. Kalau butuh sesuatu bilang aja ya."Joanna tidak mau menyerah.Setelah kedua anak kecil itu pergi, Joanna memanggil sekretarisnya."Periksa identitas anak itu, terutama orang tuanya.""Ya."Anak ini sangat mirip dengan Max ketika dia masih kecil.Kalau Maxime puny

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 73

    Tidak berapa lama, mobil itu pun berjalan mundur.Maxime menurunkan jendela mobil, menutup laptop dan menatap Reina dengan tajam.Hari ini, Reina mengenakan gaun berwarna putih gading yang punggungnya terbuka, gaun ini membuat kulitnya terlihat makin cerah.Mata Maxime bersinar karena terkejut.Tapi dia tidak penasaran, karena pengawalnya sudah melaporkan hal ini saat melihat Reina dan Alana pergi ke rumah Keluarga Sunandar."Kebetulan sekali," kata Maxime sambil tersenyum tipis.Mata Reina berbinar cerah, "Ya, kebetulan.""Naik."Maxime tidak berkata apa-apa lagi.Reina tidak menolak, dia masuk ke dalam mobil dan duduk di sampingnya."Kamu datang untuk menemuiku?"Orang luar tentu tidak tahu jalanan ini, yang tahu hanya sopir Maxime."Aku cuma mau mencari ingatanku yang hilang, siapa tahu bisa mengingat sesuatu kalau ke sini." Reina berbohong dengan raut wajah alami.Sedangkan raut wajah Maxime tidak bisa ditebak saat mendengar perkataan Reina.Dia berkata pada sopir, "Pulang ke rumah

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 74

    Suaranya parau Maxime sangat menghipnotis.Hanya Maxime yang tahu betapa sulitnya harus menahan diri.Tapi Maxime tidak mau langsung membuka diri pada Reina, dia harus tahu dulu apa tujuan Reina yang sebenarnya.Reina tertegun sejenak, lalu menatapnya dengan mata lembap dan berujar dengan lirih, "Memangnya kamu nggak mau?"Maxime yakin ada sesuatu yang dicari Reina. Jadi, Maxime pun mengubah topik."Sepertinya kamu salah paham? Barusan aku cuma mau membantu mengembalikan ingatanmu.""Cukup sampai di sini. Kita harus pergi ke pesta."Wajah Reina jadi tidak enak dilihat.Barusan itu mereka berciuman lama sekali, ada kali tujuh menit. Masa iya Maxime hanya mempermainkannya?Namun, Reina tidak menunjukkan kekesalannya dan menepis tangan Maxime.Maxime pun pergi ganti baju lalu pergi ke pesta bersama Reina....Jovan dan Tuan Besar Jacob juga datang ke pesta itu.Tuan Besar Jacob punya pemikiran yang sama dengan para senior keluarga lainnya. Dia ingin memanfaatkan kesempatan ini untuk menca

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 75

    Marshanda menunduk dan melihat kepala anak kecil nongol di kakinya. Marshanda terlihat kesal, tapi dia tidak menunjukkannya.Dia membungkuk dan menjawab sambil tersenyum, "Iya, itu aku.""Nak, kok kamu sendirian? Mana orang tuamu?"Marshanda memperhatikan anak di depannya dengan cermat, fitur wajahnya sangat indah, matanya begitu cerah dan membuat tatapannya sangat hidup.Sekilas saja, Marshanda sudah tahu dia bukan anak orang biasa.Riko menatap Marshanda dengan polos dan berujar dengan serius, "Kata orang-orang, Tante sudah merebut ayahku dari ibu. Tante, boleh balikin ayahku nggak?"Seketika, Marshanda mematung.Para Nyonya keluarga terpandang di sekitarnya langsung menatap Marshanda dengan jijik.Mereka memang paling tidak suka dengan selebritis wanita yang bisanya mencari sensasi."Dasar nggak tahu malu!""Sudah punya Pak Maxime aja masih jadi simpanan pria lain?""Pantas Pak Maxime nggak mau menikahinya. Wanita seperti dia memang hanya untuk bersenang-senang."Seluruh tubuh Marsh

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 76

    "Baik."Jovan memutuskan untuk membiarkan si bocah itu menghabiskan energinya.Lagi pula, pesta ulang tahun Tuan Besar Latief sedang berlangsung, tidak baik kalau dia sampai merusak kesenangan itu.Dia juga punya banyak waktu sekarang....Di sisi lain, Maxime dan Reina datang ke pesta sendiri-sendiri.Reina tidak ingin menarik perhatian orang lain di Keluarga Sunandar, jadi dia sengaja datang setelah Maxime masuk.Maxime bisa menebak maksud Reina dan tidak berkata apa-apa.Marshanda harus menyuap para wartawan untuk tidak memberitakan kekacauan kecil barusan.Setelah melihat Maxime datang, dia langsung menyesuaikan sikapnya dan berjalan menghampiri, "Kak Max, kok baru datang? Pestanya udah dimulai dari tadi, semua lagi memberi selamat pada Kakek. Udah lama banget lho aku nunggu kamu."Maxime tidak punya kebiasaan melaporkan apa yang dia lakukan pada orang lain.Jadi, Maxime menjawab dengan acuh tak acuh, "Ya nggak usah nunggu lah."Marshanda tersedak.Marshanda tidak terima diperlakuk

Bab terbaru

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2303

    Reina menutup telepon dan akhirnya merasa lega.Selama Syena tidak melakukan sesuatu yang buruk, semuanya tidak apa-apa.Dia sudah makin berumur dan hanya ingin menjalani hidupnya dengan baik.Jika Syena melakukan sesuatu yang salah lagi, dia akan menghabisinya....Musim semi berganti menjadi musim gugur.Waktu berlalu dalam sekejap.Dalam sekejap mata, rambut Reina pun dipenuhi dengan uban. Saat ini, Reina hampir berusia tujuh puluh tahun.Beberapa anak laki-lakinya akhirnya menikah. Anak-anak Riko dan Riki sudah duduk di bangku sekolah dasar.Reina mengambil ponselnya. Pada hari itu, dia mendengar anak buahnya berkata, "Bos, Marshanda meninggal."Meninggal adalah sebuah kata yang sering didengar Reina di masa tuanya.Selama bertahun-tahun, mertuanya juga sudah meninggal dunia.Mantan saudara perempuannya, Brigitta, juga meninggal tahun lalu.Ethan menyusul pada paruh pertama tahun ini.Hanya Erina dan suaminya yang tersisa untuk menjaga bisnis Keluarga Yusdwindra.Suami yang Erina d

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2302

    Sisca pergi ke sekolah dan hendak meminta guru untuk memanggil Talitha. Namun, dia melihat Talitha berdiri di depan gedung sekolah dari kejauhan.Di seberang Talitha ada Syena!Ekspresi Sisca langsung berubah.Dia berjalan cepat menghampiri keduanya. "Talitha."Talitha menoleh ke arahnya. "Ibu."Syena langsung marah mendengar putrinya memanggil wanita lain dengan sebutan ibu."Talitha, aku ini ibumu, dia nggak ada hubungan darah denganmu."Setelah bertahun-tahun tidak bertemu, wajah Syena sangat pucat dan kuyu. Tatapan matanya menatap Sisca lekat-lekat.Sisca juga tidak merasa terintimidasi olehnya, menarik putrinya untuk berdiri di sisinya."Syena, saat itu kamulah yang nggak menginginkan Talitha. Sekarang, kamu ingin mendapatkan anakmu lagi?"Talitha menimpali, "Aku cuma punya satu ibu, namanya Sisca. Nama keluargaku juga Santiago. Jadi, kamu pergi saja dan berhenti mencariku."Mendengar apa yang dikatakan putrinya, gelenyar kelegaan menyelimuti benak Sisca.Syena terlihat makin mura

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2301

    Reina beranjak dan melangkah pergi.Marshanda menatap punggungnya dan tiba-tiba berdiri. "Reina."Langkah kaki Reina terhenti dan dia berbalik untuk menatapnya.Tiba-tiba, mata Marshanda menjadi sedikit memerah."Reina! Aku merasa sepertinya aku melakukan kesalahan."Selama sepuluh tahun terakhir, Marshanda telah bermimpi tentang masa lalu hingga berulang kali.Mimpi itu terjadi di masa lalu, ketika dia baru dijemput oleh Anthony.Saat itu, dia tidak memiliki niat licik. Saat pertama kali bertemu Reina, dia merasa bahwa Reina sangat baik.Reina akan memberinya pakaian yang bagus untuk dipakai!Memberikan makanan yang enak untuknya!Reina juga akan berbagi uang saku dengannya!Mungkin karena dia makin tua, ingatannya tentang ketika dia masih muda menjadi begitu jelas, dia pun bernostalgia.Mendengar Marshanda mengakui kesalahannya, Reina menunjukkan kerumitan di antara kedua alisnya."Itu semua sudah berlalu."Dia hanya mengatakan beberapa kata tanpa menyebutkan maaf.Marshanda memperha

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2300

    Riki benar-benar tidak berubah, ucapannya sangat manis dan masih terus menempel kepadanya.Maxime hendak mengatakan sesuatu tentangnya.Riki melepaskan pelukannya pada Reina dan memujinya."Papa, hari ini Papa bersinar banget dan makin jantan saja. Aku mau belajar dari Papa."Maxime tidak terbujuk oleh perkataannya. "Kalau mau belajar dariku, ikuti kakakmu dan uruslah perusahaan keluarga."Riki menggaruk-garuk kepalanya ketika diminta mengurus perusahaan.Sayangnya, dia benar-benar tidak suka menjadi bos.Dia hanya ingin menjadi seorang penyanyi.Dia mewarisi bakat musik yang kuat dari Reina dan merupakan penyanyi generasi baru.Reina juga memahami kebenaran bahwa setiap anak memiliki potensinya sendiri dan keempat anaknya pun berbeda."Sudah, biarkan Riki melakukan apa pun yang dia inginkan, toh ada Riko yang ngurus perusahaan.""Atau nanti kalau Leo dan Liam sudah besar, mereka juga bisa bantu ngurus perusahaan."Maxime langsung diam begitu Reina berbicara.Riki berterima kasih kepad

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2299

    Revin memang cukup terlambat saat menikah. Belakangan, dia menelepon Reina dan mengatakan bahwa dia punya anak.Maxime sedikit tercengang. "Dia punya anak dari mana? Bukannya dia nggak nikah?"Sejujurnya, Maxime juga mengagumi Revin.Sebagai seorang pria, dia sangat menyukai Reina dengan sepenuh hati dan perasannya tidak pernah berubah.Maxime menduga bahwa Revin tidak pernah menikah karena Reina.Setiap kali mendengar tentang Revin, Maxime langsung ketakutan, takut pria ini akan datang dan merebut istrinya."Katanya sih bayi tabung," kata Reina.Maxime mendengarkan dengan serius. "Siapa ibu dari anak itu?"Reina menggelengkan kepalanya. "Aku nggak tahu, katanya sih rahasia dan nggak ada yang tahu siapa ibu dari anak itu. Tapi, Revin sangat luar biasa. Gen yang dia pilih pasti sangat bagus juga."Mendengar ini, Maxime mengangguk setuju.Hatinya sangat lega.Dia sudah sangat tua, sekarang Revin akhirnya memiliki seorang anak sendiri. Dia seharusnya tidak lagi akan memiliki ketertarikan

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2298

    Jess tidak tahu apa yang ada di pikiran Erik. Dia mengangkat tangannya dan menepuk pundaknya. "Bodoh, mana mungkin aku nikah sama orang lain, aku saja sudah punya kamu sama anak kita."Erik menganggukkan kepalanya dan tersenyum. "Aku tahu kalau istriku ini memang sangat mencintaiku. Cuma aku, 'kan?"Jess ragu-ragu sejenak, tetapi dengan cepat mengangguk."Ya, tentu saja."Keraguannya yang sangat tipis ini masih bisa ditangkap oleh Erik.Itu juga pertama kalinya Erik menyadari bahwa dia bisa menjadi begitu peka dan perasa, seperti seorang wanita.Dulu, hanya wanita yang selalu khawatir dia macam-macam. Sekarang, keadaan berbalik dan dia selalu mengkhawatirkan Jess.Ada pepatah yang ternyata memang benar.Jika dunia bertanya apa itu cinta, cinta adalah sesuatu yang bisa menaklukkan segalanya.Jess adalah orang yang bisa menaklukkannya....Lima belas tahun telah berlalu.Tanpa disadari, keempat putra Reina dan Maxime telah tumbuh dewasa dan semuanya sangat tampan.Riko adalah yang paling

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2297

    Entah kebetulan atau tidak, Jess yang saat itu berada jauh di Kota Simaliki juga bermimpi.Dalam mimpi itu, dia benar-benar menikah dengan Morgan dan memiliki seorang anak.Ketika terbangun dari mimpi itu, entah kenapa hati Jess terasa kosong. Dia tidak tahu kenapa ada emosi rumit di dalam hatinya.Dia menoleh ke samping, melihat seorang anak kecil yang sedang tidur di sampingnya.Di sisi anak itu ada suaminya, Erik.Wajah pria itu terlihat tampan saat tidur. Saat sinar matahari menyinarinya, dia terlihat makin memukau.Sudut mulut Jess tanpa sadar terangkat. Dia mengulurkan tangan dan menyentuh putranya yang menggemaskan, sebelum meletakkan tangannya di sisi wajah Erik dan menyentuhnya.Erik merasakan sentuhan di wajahnya. Dengan mata terpejam, dia mengangkat tangannya dan meraih tangan Jess, menariknya ke pelukannya."Tanganmu dingin? Sini aku hangatkan." Dia bahkan tidak membuka matanya dan apa yang dia lakukan tampak natural.Jess memperhatikan tindakannya dan hatinya menjadi hanga

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2296

    Mata sipit Maxime sedikit menyipit. "Apa itu?"Sulit untuk menyembunyikan ketegangan di wajah Morgan."Itu cuma koran. Aku bosan dan mau mengisi waktu luang. Jangan diambil, ya?"Melihat raut wajahnya, Maxime tahu bahwa itu jelas bukan koran biasa.Maxime kembali menepis Morgan, berjalan dengan cepat untuk mengambil koran itu.Maxime membukanya dan isinya penuh dengan informasi tentang Jess.Morgan menerjang ke arah Maxime, seolah-olah rahasianya telah terbongkar.Namun, dengan kondisi fisiknya saat ini, Maxime bisa menghindar dengan mudah.Suara Morgan terdengar serak, "Kembalikan, ini milikku!"Maxime menatapnya dengan acuh."Sepertinya kamu lebih peduli sama asistenmu itu daripada Nana."Morgan tersipu malu."Apa kamu bercanda? Siapa juga yang suka sama dia. Aku nggak tertarik sedikit pun sama dia."Dia masih bersikap keras kepala.Maxime bisa melihatnya. Aktingnya benar-benar sangat kentara."Kalau begitu akan aku bawakan koran lain biar kamu bisa baca."Setelah mengatakan itu, Max

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2295

    "Sekarang, semuanya sudah jelas, jadi mulai sekarang kamu nggak perlu menjagaku lagi. Aku baik-baik saja," kata Reina.Namun, Maxime menggelengkan kepalanya. "Nggak, sekarang aku nggak terbiasa."Dia mengikuti Reina setiap hari, jadi tidak terbiasa jika harus terpisah darinya.Reina tidak berdaya ketika melihat ini."Baiklah, tapi kamu harus berubah secara perlahan."Terus menempel pada orang lain juga cukup merepotkan.Dia juga menginginkan waktu untuk dirinya sendiri.Maxime mengiakan, "Ya, terserah kamu saja."Keesokan harinya.Maxime benar-benar tidak mengikuti Reina ke tempat kerja. Dia mengutus seseorang untuk menjaganya, sementara dia sendiri kembali ke IM Group untuk bekerja.Ketika Gaby dan Sisil mengetahui bahwa Maxime telah kembali ke IM Group, mereka semua terlihat terkejut."Kenapa Pak Maxime tiba-tiba berubah pikiran?" Gaby terkejut.Sisil berbisik, "Bos, apa kalian bertengkar?"Reina menggelengkan kepalanya. "Nggak kok, hubungan kami baik-baik saja. Aku mencoba bicara ba

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status