Share

Bab 75

Author: Kacang Merah
Marshanda menunduk dan melihat kepala anak kecil nongol di kakinya. Marshanda terlihat kesal, tapi dia tidak menunjukkannya.

Dia membungkuk dan menjawab sambil tersenyum, "Iya, itu aku."

"Nak, kok kamu sendirian? Mana orang tuamu?"

Marshanda memperhatikan anak di depannya dengan cermat, fitur wajahnya sangat indah, matanya begitu cerah dan membuat tatapannya sangat hidup.

Sekilas saja, Marshanda sudah tahu dia bukan anak orang biasa.

Riko menatap Marshanda dengan polos dan berujar dengan serius, "Kata orang-orang, Tante sudah merebut ayahku dari ibu. Tante, boleh balikin ayahku nggak?"

Seketika, Marshanda mematung.

Para Nyonya keluarga terpandang di sekitarnya langsung menatap Marshanda dengan jijik.

Mereka memang paling tidak suka dengan selebritis wanita yang bisanya mencari sensasi.

"Dasar nggak tahu malu!"

"Sudah punya Pak Maxime aja masih jadi simpanan pria lain?"

"Pantas Pak Maxime nggak mau menikahinya. Wanita seperti dia memang hanya untuk bersenang-senang."

Seluruh tubuh Marsh
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 76

    "Baik."Jovan memutuskan untuk membiarkan si bocah itu menghabiskan energinya.Lagi pula, pesta ulang tahun Tuan Besar Latief sedang berlangsung, tidak baik kalau dia sampai merusak kesenangan itu.Dia juga punya banyak waktu sekarang....Di sisi lain, Maxime dan Reina datang ke pesta sendiri-sendiri.Reina tidak ingin menarik perhatian orang lain di Keluarga Sunandar, jadi dia sengaja datang setelah Maxime masuk.Maxime bisa menebak maksud Reina dan tidak berkata apa-apa.Marshanda harus menyuap para wartawan untuk tidak memberitakan kekacauan kecil barusan.Setelah melihat Maxime datang, dia langsung menyesuaikan sikapnya dan berjalan menghampiri, "Kak Max, kok baru datang? Pestanya udah dimulai dari tadi, semua lagi memberi selamat pada Kakek. Udah lama banget lho aku nunggu kamu."Maxime tidak punya kebiasaan melaporkan apa yang dia lakukan pada orang lain.Jadi, Maxime menjawab dengan acuh tak acuh, "Ya nggak usah nunggu lah."Marshanda tersedak.Marshanda tidak terima diperlakuk

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 77

    Kehormatan putranya jauh lebih penting dari apapun."Ayah, jangan marah. Biar aku usir dia sekarang juga."Marshanda yang masih belum sadar akan apa yang sudah terjadi hanya mempunyai firasat orang-orang di sekitarnya menatapnya dengan aneh.Tiba-tiba, Joanna datang dengan marah dan langsung melemparkan ponsel ke wajah Marshanda. "Lihat kelakuanmu!"Marshanda mengambil ponsel itu dan mendapati kasus ini sudah terkuak.Dia hendak menjelaskan, tapi Joanna sudah berkata duluan, "Kalau kamu nggak mau terus dipermalukan, sebaiknya pergi dari sini sekarang juga."Bagi anggota Keluarga Sunandar, mengusir seorang artis semudah mengusir lalat.Marshanda tidak pernah menyangka dirinya akan terusir dengan begitu memalukan seperti ini.Dia duduk di mobil pengawal dan melamun. Dia tidak bisa memercayai kejadian ini.Tapi, begitu teringat perkataan Reina, dia pun langsung mengerti.Ini semua pasti ulah Reina!...Di sisi lain, Alana juga melihat berita yang telah dia dan Reina atur sejak lama.Merek

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 78

    "Aku 'kan memukul anakku sendiri? Ilegal apanya?" batin Jovan.Jovan tahu Alana sedang bermain tarik ulur, dia ingin Jovan berinisiatif mengenali identitas si kecil."Sekeras itu usahamu untuk mendekatiku? Perbuatannya yang dulu juga atas suruhanmu, 'kan?"Alana tercengang.Riko juga bingung.Jovan mencondongkan tubuh ke arah Alana dan Riko, lalu menatap keduanya dengan tatapan dingin. "Apapun niatmu, aku akan bertanggung jawab atas anak itu, tapi aku nggak akan bertanggung jawab atas wanita seperti kamu."Dari cerita Reina sebelumnya, Alana sudah tahu kalau Jovan itu pria bajingan. Tidak disangka setelah melihat dengan mata kepala sendiri, pria ini ternyata sebajingan itu.Reina yang tidak bisa mengendalikan amarahnya pun langsung menampar wajah tampan Jovan.Seketika, Jovan tercengang."Siapa yang butuh tanggung jawabmu? Lebih baik aku menikah sama anjing daripada sama kamu!"Awalnya, Jovan membawa Riko ke sebuah tempat di sudut halaman untuk mendidiknya, tidak disangka Alana akan da

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 79

    Alana menunjukkan pada Reina informasi yang dia temukan.Di sana tertulis bagaimana Marshanda memanfaatkan seorang pria untuk menjadi penyanyi selangkah demi selangkah selama di luar negeri."Aku nggak menyangka ternyata dia begitu kotor.""Aku tahu," kata Reina."Terus kenapa kamu nggak kasih tahu Maxime?"Alana agak bingung.Dia memberi tahu Reina tentang hal ini supaya dia bisa menunjukkannya pada Maxime.Siapa tahu keduanya bisa kembali bersatu.Reina mengerti maksud Alana, lalu berujar, "Maxime pasti bisa dapat informasi kalau dia memang mau menyelidiki."Barulah Alana mengerti."Terus kenapa dia bisa tertarik sama Marshanda ya? Apa ada udang dibalik batu? Aku sungguh nggak paham apa yang ada di benak para pria itu."Dulu Reina juga tidak paham.Lalu, Reina memposisikan dirinya seperti orang lain. Bukankah ceritanya dengan Maxime pun sama?Meski Reina tahu Maxime tidak mencintainya, Reina tetap memilih untuk menikah dengannya.Maxime juga tahu Marshanda bukan wanita baik-baik, tet

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 80

    Dari kejauhan, Maxime melihat seorang wanita sedang duduk di depan komputer sambil berkonsentrasi pada pekerjaannya.Maxime berjalan cepat menghampirinya dan langsung membuka pintu dengan kasar tanpa mengetuk terlebih dulu.Suara ini mengejutkan Reina dan ketika mendongak, dia mendapati wajah tegas Maxime muncul di hadapannya.Begitu teringat akan berita yang menjelekkan Marshanda pagi ini, Reina teringat sikap Maxime dulu yang selalu membela Marshanda.Jadi, Reina tentu berpikir Marshanda sudah menyeret dirinya dan Maxime ke sini untuk membuat perhitungan dengannya.Reina berdiri dan mundur selangkah. "Pak Maxime, ada perlu apa?"Maxime melihat sikap hati-hati Reina dan sosok anak di foto tadi kembali terlintas dalam benaknya."Ikut aku pulang ke rumah. Sekarang!"Maxime sedang tidak tertarik dengan permainan amnesia Reina.Reina sangat terkejut.Pulang ke rumah?Rumah yang mana?Reina mengangkat kepalanya dan menatap wajah tampan Maxime."Pak Maxime, apa maksudmu?"Tenggorokan Maxime

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 81

    Jadi bahan gosip?Wanita mana di Kota Simaliki yang nggak mau digosipkan dengan Maxime?Dalam benak Maxime, selama menghilang lima tahun ini, Reina dan Revin sudah menjadi lebih dekat. Seperti kata pepatah, cinta bisa tumbuh seiring berjalannya waktu, apalagi mereka berdua adalah kekasih masa kecil."Kamu takut Revin tahu gosip tentang kita?" tanya Maxime dengan tatapannya yang dalam dan dingin.Ekspresi Reina tiba-tiba menjadi suram.Dia tidak mau membiasakan diri dengan kebiasaan buruk Maxime, "Pak Maxime, terlepas dari kita sudah menikah atau belum, aku punya kebebasan untuk memilih mau tinggal di mana. Sepertinya kamu terlalu banyak ikut campur?"Setelah berujar, Reina tidak mau berada di tempat itu lebih lama lagi dan langsung berjalan melewati Maxime.Maxime merasa seperti ditampar. Perkataan singkat Reina ini membuat hatinya terasa sangat tidak nyaman.Apa maksudnya terlalu ikut campur?Maxime menoleh dan menatap punggung Reina yang berjalan makin menjauh. Dia sadar sepertinya m

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 82

    Riko baru saja pulang karena sopir terlambat menjemput.Tommy yang ada di sebelahnya langsung berkomentar, "Setiap hari kamu selalu dijemput sopir?""Memangnya kalau nggak, siapa yang jemput?" Riko geleng-geleng kepala dengan anak ini.Tommy menjawab dengan nada sombong, "Orang yang menjemputku setiap hari pasti senior di keluargaku.""Kakek buyutku bilang dia mau aku dicintai semua orang di keluargaku."Setelah itu, Tommy berbisik dengan misterius."Tahu nggak siapa yang akan jemput aku hari ini?""Siapa?"Riko sebenarnya tidak penasaran, tapi dia tetap mengikuti permainan Tommy dan bertanya balik. Karena kalau tidak, Tommy pasti akan terus merecokinya."Nenek Joanna," sahut Tommy dengan bangga.Riko tidak terlalu peduli.Lagi pula Joanna bukan nenek kandung Tommy, kenapa dia senang sekali?Selagi berpikir, mobil Joanna tiba di hadapan mereka.Joanna naik mobil mewah untuk seperti seorang presiden. Dia mengenakan kebaya modern dan sepatu hak tinggi. Meski usianya sudah lebih dari 50 t

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 83

    Awalnya Alana mau menakuti Riko.Namun akhirnya, Riko bisa mengalahkan Alana karena Riko menatapnya seperti orang bodoh."Iya, aku tahu. Aku juga sudah main dengan anak-anak itu." Setelah menjawab, Riko mengeluarkan tabletnya, lalu lanjut belajar.Karena pelajaran di TK hanya sebatas menyusun balok, Riko sudah lama tidak membaca buku.Alana melirik tablet Riko dan melihat banyak simbol-simbol aneh yang tidak dia mengerti. Pantas, anak ini memang bibit unggul.Alana tentu tidak akan menahan si kecil yang berusaha keras.Sesampainya di rumah, Alana kembali melanjutkan mempelajari buku-buku tentang hukum dan bersiap untuk mengajukan gugatan ke Marshanda.Tiba-tiba pintu kamar kerjanya diketuk.Riko berdiri di luar pintu.Alana agak terkejut, "Ada apa?""Tante Alana, aku punya sesuatu buatmu."Alana menjadi makin bingung saat melihat Riko berjalan maju dan meminjam komputer Alana, jari mungil Riko pun berselancar dengan lincah di keyboard.Dalam waktu kurang dari satu menit, tiba-tiba mere

Latest chapter

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2303

    Reina menutup telepon dan akhirnya merasa lega.Selama Syena tidak melakukan sesuatu yang buruk, semuanya tidak apa-apa.Dia sudah makin berumur dan hanya ingin menjalani hidupnya dengan baik.Jika Syena melakukan sesuatu yang salah lagi, dia akan menghabisinya....Musim semi berganti menjadi musim gugur.Waktu berlalu dalam sekejap.Dalam sekejap mata, rambut Reina pun dipenuhi dengan uban. Saat ini, Reina hampir berusia tujuh puluh tahun.Beberapa anak laki-lakinya akhirnya menikah. Anak-anak Riko dan Riki sudah duduk di bangku sekolah dasar.Reina mengambil ponselnya. Pada hari itu, dia mendengar anak buahnya berkata, "Bos, Marshanda meninggal."Meninggal adalah sebuah kata yang sering didengar Reina di masa tuanya.Selama bertahun-tahun, mertuanya juga sudah meninggal dunia.Mantan saudara perempuannya, Brigitta, juga meninggal tahun lalu.Ethan menyusul pada paruh pertama tahun ini.Hanya Erina dan suaminya yang tersisa untuk menjaga bisnis Keluarga Yusdwindra.Suami yang Erina d

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2302

    Sisca pergi ke sekolah dan hendak meminta guru untuk memanggil Talitha. Namun, dia melihat Talitha berdiri di depan gedung sekolah dari kejauhan.Di seberang Talitha ada Syena!Ekspresi Sisca langsung berubah.Dia berjalan cepat menghampiri keduanya. "Talitha."Talitha menoleh ke arahnya. "Ibu."Syena langsung marah mendengar putrinya memanggil wanita lain dengan sebutan ibu."Talitha, aku ini ibumu, dia nggak ada hubungan darah denganmu."Setelah bertahun-tahun tidak bertemu, wajah Syena sangat pucat dan kuyu. Tatapan matanya menatap Sisca lekat-lekat.Sisca juga tidak merasa terintimidasi olehnya, menarik putrinya untuk berdiri di sisinya."Syena, saat itu kamulah yang nggak menginginkan Talitha. Sekarang, kamu ingin mendapatkan anakmu lagi?"Talitha menimpali, "Aku cuma punya satu ibu, namanya Sisca. Nama keluargaku juga Santiago. Jadi, kamu pergi saja dan berhenti mencariku."Mendengar apa yang dikatakan putrinya, gelenyar kelegaan menyelimuti benak Sisca.Syena terlihat makin mura

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2301

    Reina beranjak dan melangkah pergi.Marshanda menatap punggungnya dan tiba-tiba berdiri. "Reina."Langkah kaki Reina terhenti dan dia berbalik untuk menatapnya.Tiba-tiba, mata Marshanda menjadi sedikit memerah."Reina! Aku merasa sepertinya aku melakukan kesalahan."Selama sepuluh tahun terakhir, Marshanda telah bermimpi tentang masa lalu hingga berulang kali.Mimpi itu terjadi di masa lalu, ketika dia baru dijemput oleh Anthony.Saat itu, dia tidak memiliki niat licik. Saat pertama kali bertemu Reina, dia merasa bahwa Reina sangat baik.Reina akan memberinya pakaian yang bagus untuk dipakai!Memberikan makanan yang enak untuknya!Reina juga akan berbagi uang saku dengannya!Mungkin karena dia makin tua, ingatannya tentang ketika dia masih muda menjadi begitu jelas, dia pun bernostalgia.Mendengar Marshanda mengakui kesalahannya, Reina menunjukkan kerumitan di antara kedua alisnya."Itu semua sudah berlalu."Dia hanya mengatakan beberapa kata tanpa menyebutkan maaf.Marshanda memperha

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2300

    Riki benar-benar tidak berubah, ucapannya sangat manis dan masih terus menempel kepadanya.Maxime hendak mengatakan sesuatu tentangnya.Riki melepaskan pelukannya pada Reina dan memujinya."Papa, hari ini Papa bersinar banget dan makin jantan saja. Aku mau belajar dari Papa."Maxime tidak terbujuk oleh perkataannya. "Kalau mau belajar dariku, ikuti kakakmu dan uruslah perusahaan keluarga."Riki menggaruk-garuk kepalanya ketika diminta mengurus perusahaan.Sayangnya, dia benar-benar tidak suka menjadi bos.Dia hanya ingin menjadi seorang penyanyi.Dia mewarisi bakat musik yang kuat dari Reina dan merupakan penyanyi generasi baru.Reina juga memahami kebenaran bahwa setiap anak memiliki potensinya sendiri dan keempat anaknya pun berbeda."Sudah, biarkan Riki melakukan apa pun yang dia inginkan, toh ada Riko yang ngurus perusahaan.""Atau nanti kalau Leo dan Liam sudah besar, mereka juga bisa bantu ngurus perusahaan."Maxime langsung diam begitu Reina berbicara.Riki berterima kasih kepad

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2299

    Revin memang cukup terlambat saat menikah. Belakangan, dia menelepon Reina dan mengatakan bahwa dia punya anak.Maxime sedikit tercengang. "Dia punya anak dari mana? Bukannya dia nggak nikah?"Sejujurnya, Maxime juga mengagumi Revin.Sebagai seorang pria, dia sangat menyukai Reina dengan sepenuh hati dan perasannya tidak pernah berubah.Maxime menduga bahwa Revin tidak pernah menikah karena Reina.Setiap kali mendengar tentang Revin, Maxime langsung ketakutan, takut pria ini akan datang dan merebut istrinya."Katanya sih bayi tabung," kata Reina.Maxime mendengarkan dengan serius. "Siapa ibu dari anak itu?"Reina menggelengkan kepalanya. "Aku nggak tahu, katanya sih rahasia dan nggak ada yang tahu siapa ibu dari anak itu. Tapi, Revin sangat luar biasa. Gen yang dia pilih pasti sangat bagus juga."Mendengar ini, Maxime mengangguk setuju.Hatinya sangat lega.Dia sudah sangat tua, sekarang Revin akhirnya memiliki seorang anak sendiri. Dia seharusnya tidak lagi akan memiliki ketertarikan

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2298

    Jess tidak tahu apa yang ada di pikiran Erik. Dia mengangkat tangannya dan menepuk pundaknya. "Bodoh, mana mungkin aku nikah sama orang lain, aku saja sudah punya kamu sama anak kita."Erik menganggukkan kepalanya dan tersenyum. "Aku tahu kalau istriku ini memang sangat mencintaiku. Cuma aku, 'kan?"Jess ragu-ragu sejenak, tetapi dengan cepat mengangguk."Ya, tentu saja."Keraguannya yang sangat tipis ini masih bisa ditangkap oleh Erik.Itu juga pertama kalinya Erik menyadari bahwa dia bisa menjadi begitu peka dan perasa, seperti seorang wanita.Dulu, hanya wanita yang selalu khawatir dia macam-macam. Sekarang, keadaan berbalik dan dia selalu mengkhawatirkan Jess.Ada pepatah yang ternyata memang benar.Jika dunia bertanya apa itu cinta, cinta adalah sesuatu yang bisa menaklukkan segalanya.Jess adalah orang yang bisa menaklukkannya....Lima belas tahun telah berlalu.Tanpa disadari, keempat putra Reina dan Maxime telah tumbuh dewasa dan semuanya sangat tampan.Riko adalah yang paling

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2297

    Entah kebetulan atau tidak, Jess yang saat itu berada jauh di Kota Simaliki juga bermimpi.Dalam mimpi itu, dia benar-benar menikah dengan Morgan dan memiliki seorang anak.Ketika terbangun dari mimpi itu, entah kenapa hati Jess terasa kosong. Dia tidak tahu kenapa ada emosi rumit di dalam hatinya.Dia menoleh ke samping, melihat seorang anak kecil yang sedang tidur di sampingnya.Di sisi anak itu ada suaminya, Erik.Wajah pria itu terlihat tampan saat tidur. Saat sinar matahari menyinarinya, dia terlihat makin memukau.Sudut mulut Jess tanpa sadar terangkat. Dia mengulurkan tangan dan menyentuh putranya yang menggemaskan, sebelum meletakkan tangannya di sisi wajah Erik dan menyentuhnya.Erik merasakan sentuhan di wajahnya. Dengan mata terpejam, dia mengangkat tangannya dan meraih tangan Jess, menariknya ke pelukannya."Tanganmu dingin? Sini aku hangatkan." Dia bahkan tidak membuka matanya dan apa yang dia lakukan tampak natural.Jess memperhatikan tindakannya dan hatinya menjadi hanga

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2296

    Mata sipit Maxime sedikit menyipit. "Apa itu?"Sulit untuk menyembunyikan ketegangan di wajah Morgan."Itu cuma koran. Aku bosan dan mau mengisi waktu luang. Jangan diambil, ya?"Melihat raut wajahnya, Maxime tahu bahwa itu jelas bukan koran biasa.Maxime kembali menepis Morgan, berjalan dengan cepat untuk mengambil koran itu.Maxime membukanya dan isinya penuh dengan informasi tentang Jess.Morgan menerjang ke arah Maxime, seolah-olah rahasianya telah terbongkar.Namun, dengan kondisi fisiknya saat ini, Maxime bisa menghindar dengan mudah.Suara Morgan terdengar serak, "Kembalikan, ini milikku!"Maxime menatapnya dengan acuh."Sepertinya kamu lebih peduli sama asistenmu itu daripada Nana."Morgan tersipu malu."Apa kamu bercanda? Siapa juga yang suka sama dia. Aku nggak tertarik sedikit pun sama dia."Dia masih bersikap keras kepala.Maxime bisa melihatnya. Aktingnya benar-benar sangat kentara."Kalau begitu akan aku bawakan koran lain biar kamu bisa baca."Setelah mengatakan itu, Max

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2295

    "Sekarang, semuanya sudah jelas, jadi mulai sekarang kamu nggak perlu menjagaku lagi. Aku baik-baik saja," kata Reina.Namun, Maxime menggelengkan kepalanya. "Nggak, sekarang aku nggak terbiasa."Dia mengikuti Reina setiap hari, jadi tidak terbiasa jika harus terpisah darinya.Reina tidak berdaya ketika melihat ini."Baiklah, tapi kamu harus berubah secara perlahan."Terus menempel pada orang lain juga cukup merepotkan.Dia juga menginginkan waktu untuk dirinya sendiri.Maxime mengiakan, "Ya, terserah kamu saja."Keesokan harinya.Maxime benar-benar tidak mengikuti Reina ke tempat kerja. Dia mengutus seseorang untuk menjaganya, sementara dia sendiri kembali ke IM Group untuk bekerja.Ketika Gaby dan Sisil mengetahui bahwa Maxime telah kembali ke IM Group, mereka semua terlihat terkejut."Kenapa Pak Maxime tiba-tiba berubah pikiran?" Gaby terkejut.Sisil berbisik, "Bos, apa kalian bertengkar?"Reina menggelengkan kepalanya. "Nggak kok, hubungan kami baik-baik saja. Aku mencoba bicara ba

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status