Share

Bab 465

Author: Kacang Merah
last update Last Updated: 2024-05-31 19:54:11
Suasana di ruang tamu pun seketika jadi hening.

Treya tidak menyangka seorang yang dulunya bekerja sebagai pembantu berani bicara dengannya seperti ini. Treya pun mengangkat tangannya dan hendak menampar Lyann.

Perawat Lyann melangkah maju untuk mencegah tindakan Treya. "Nyonya, kesehatan Nyonya sedang nggak baik. Tolong jaga sikap Anda, kalau nggak, aku akan panggil polisi."

Tangan Treya pun terhenti di udara, dia mencibir.

"Nyonya apanya? Dia itu cuma seorang wanita miskin yang nggak menikah. Dia cukup beruntung bisa merawat putriku. Sekarang setelah putriku punya uang dan bisa merawatnya cukup baik, dia pikir dia jadi wanita bangsawan?"

Perawat itu agak terkejut, selama ini dia pikir Lyann-lah ibu kandung Nona Reina, ternyata wanita di hadapannya ini yang adalah ibu kandungnya.

Kalau dilihat lebih dekat mereka memang terlihat mirip, tapi kenapa temperamen dan kepribadian mereka sangat berbeda? Nona Reina mana pernah bicara sekasar ini?

Karena Treya adalah ibu kandung majikannya, per
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 466

    "Oke, Ibu mau ketemu siapa? Aku temani ya."Sekarang Reina tidak lagi berani membiarkan Lyann lepas dari pandangannya meski hanya sejenak."Aku cuma mau pergi ke rumah Bu Mirna di kampung sebelah. Dia baru punya cucu, jadi aku mau mampir sebentar. Kamu nggak perlu menemaniku, kamu nulis lagi aja ya di rumah," jelas Lyann dengan lembut."Nggak boleh, kata dokter sekarang Ibu harus banyak istirahat."Reina menggenggam tangan Lyann erat-erat."Gadis bodoh, aku baik-baik saja. Kamu lupa dokter ahli yang dulu bilang aku masih bisa hidup sampai lima tahun lagi?" Lyann takut Reina tidak setuju, jadi dia melanjutkan kebohongannya, "Kamu sudah lupa Bu Mirna? Dia itu nggak suka ada orang luar, seumur hidup cuma berteman sama aku seorang. Kalau kamu ikut, nanti dia merasa nggak nyaman."Mendengar ucapan Lyann membuat Reina berpikir, belakangan ini Lyann hanya diam sendirian saja di rumah, Lyann pasti kesepian. Akhirnya Reina mengangguk setuju."Oke, nanti kuantar ke rumah Bu Mirna.""Ya."Reina p

    Last Updated : 2024-05-31
  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 467

    Pisau yang terasa dingin di lehernya membuat pupil mata Treya menyusut dan cangkir tehnya langsung jatuh ke lantai."Ka ... kamu mau apa?"Lyann menambah kekuatan di tangannya sambil berkata, "Balikin uang itu ke Nana.""Aku nggak punya uang, semuanya udah aku kasih ke Tanu. Cepat singkirkan pisau ini atau aku nggak akan sungkan lagi sama kamu," ucap Treya gemetaran.Lyann sama sekali tidak terintimidasi olehnya."Cih, memangnya orang nggak berguna sepertimu bisa melakukan apa padaku?"Leher Treya terasa sakit, sepertinya sudah tergores dan berdarah."Tenang ... Kamu mau uang, 'kan? Aku kasih ...."Memang benar, orang yang terancam tidak mungkin terus mempertahankan kesombongan dirinya.Lyann tahu Treya takut mati, tapi sebenarnya dia tidak ingin Treya mati hari ini."Bu, kenapa ibu menutup pintu? Ada yang ingin kutanyakan padamu.""Bu, kok pintunya dikunci? Ada yang mau kubicarakan." Suara Diego tiba-tiba terdengar dari luar pintu.Lyann berpura-pura cemas, "Aku akan membunuhmu untuk

    Last Updated : 2024-05-31
  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 468

    "Jangan ngomong, Ibu jangan ngomong. Dokter bisa sembuhin Ibu kok." Suara Reina serak, air matanya jatuh tak terkendali dari sudut matanya."Ya."Lyann memaksakan sebuah senyum dan mengangkat tangannya untuk menghapus air mata Reina, tapi dia tidak bisa mengangkatnya.Reina bisa membaca gerakan tangan Lyann, dia pun memegang tangan Lyann dan meletakkannya di wajahnya sendiri."Ibu ....""Anak baik ... Jangan nangis ...."Mata Reina memerah, "Iya, aku nggak akan nangis. Ibu nggak akan kenapa-kenapa. Pasti nggak kenapa-kenapa."Lyann terlihat jelas sedang berada di detik-detik terakhir hidupnya. Dia menatap keluar jendela yang basah karena tetesan hujan dan berkata, "Nana ... sekarang sudah Tahun Baru ...."Masih ada satu minggu tersisa sebelum Tahun Baru Imlek.Reina mengangguk, "Iya, sudah Tahun Baru.""Ayo pulang, aku nggak mau di sini ....""Oke, iya kita pulang."Reina pun membopong Lyann.Lyann sangat kurus dan seakan hanya tulang terbalut kulit. Reina yang lemah saja bisa menggend

    Last Updated : 2024-05-31
  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 469

    Entah sudah berapa lama, akhirnya Reina berkata, "Max ... bentar lagi Tahun Baru.""Ya.""Bu Lyann sudah meninggal."Reina mengencangkan cengkeramannya pada baju Maxime.Maxime memeluknya erat-erat, dia yang tidak pandai menghibur orang lain hanya bisa mencium kening Reina.Reina kira air matanya sudah habis, tetapi saat ini pertahanannya hancur seketika dan air matanya kembali mengalir."Ini semua salahku. Kalau bukan karena aku, Ibu nggak akan pergi menemui Treya, apalagi ....""Lyann meninggalkan surat untukmu. Aku sudah minta Bu Mirna membawakannya," kata Maxime.Reina menatap Maxime, "Mana?"Maxime berdiri, membuka laci meja samping tempat tidur dan menyerahkan surat itu pada Reina.Reina langsung membuka surat itu.Panjang surat itu hanya beberapa baris."Nana, waktu kamu membaca surat ini, Ibu pasti sudah nggak ada di sisi kamu lagi. Kamu nggak boleh sedih ya, inilah nasibku.""Ingat apa yang Ibu katakan padamu? Waktu terus berjalan dan ketika seseorang sudah tua mereka pasti pa

    Last Updated : 2024-05-31
  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 470

    Morgan menepuk-nepuk butiran air di baju Reina.Reina secara naluriah menghindar. "Adik ipar? Kok kamu ada di sini?"Panggilan ini membuat tangan Morgan membeku di udara, lama sekali baru akhirnya Morgan menarik kembali tangannya."Aku lihat berita dan baru tahu kalau terjadi sesuatu pada Lyann. Dulu kamu pernah bilang Lyann sudah seperti ibu kandungmu, aku tahu kamu pasti sedih kalau dia meninggal. Jadi aku datang untuk melihat kondisimu."Setelah itu, Morgan memberi hormat di depan batu nisan Lyann.Reina tidak menyangka Morgan masih mengingat masa lalu mereka dengan begitu jelas, jadi Reina mengulas sebuah senyum sambil berkata, "Terima kasih, aku baik-baik saja."Morgan menatap wajah Reina yang membiru dan mata yang memerah, tapi Reina terlihat seperti tidak ada yang salah dengan tubuhnya."Kamu nggak perlu pura-pura kuat di depanku. Kan aku sudah bilang aku akan selalu di sisimu kapan pun."Reina hanya mengangguk kecil, tidak tahu bagaimana membalas perkataan Morgan.Setelah henin

    Last Updated : 2024-05-31
  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 471

    Setelah selesai memberi penghormatan pada Lyann, Alana dan Riko berjalan menghampiri Reina.Mobil Morgan sangat besar, masih banyak tempat duduk kosong meski mereka berempat ada dalam satu mobil.Alana juga sering mengendarai mobil mewah, belakangan ini lebih sering lagi karena ada Riko yang selalu difasilitasi kemewahan. Namun ini pertama kalinya Alana melihat mobil yang dilengkapi dengan berbagai peralatan medis dan dokter.Jika terjadi sesuatu, pasti bisa langsung melakukan tindakan medis di dalam mobil.Morgan mengantarkan mereka semua sampai ke depan pintu rumah Reina, berpamitan dan meminta sopir menyetir pulang.Alana berdiri di samping Reina dan bertanya, "Mana Maxime?""Aku yang suruh dia dan Riki pulang duluan.""Oh." Alana melihat beberapa bagian pakaian Reina basah, dia hanya bisa menghela napas, "Dia pulang gitu aja? Nggak romantis, masa nggak pegangin payung atau jagain kamu."Sebagai sahabat, Alana tentu berharap Reina bisa menemukan pria yang memperlakukannya dengan bai

    Last Updated : 2024-05-31
  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 472

    Dulu waktu Maxime masih baik-baik saja, Reina pergi diam-diam.Sekarang saat Maxime buta, Reina dengan terus terang mengatakan bahwa dia akan pergi? Apa Reina pikir karena Maxime buta, dia jadi tidak punya kemampuan dan tidak berdaya melawannya?Reina tidak menyadari ada yang aneh pada Maxime karena Reina sedang menunduk, "Bukannya kita sudah sepakat? Kamu juga udah setuju akan bercerai, aku nggak mau tinggal sama kamu."Maxime mempererat genggaman tangannya.Reina tersentak kesakitan, "Sakit."Maxime meregangkan tangannya sedikit, "Aku nggak setuju.""Aku pasti kasih kamu kompensasi, aku akan bantu kamu bayar utang, anggap aja aku ganti rugi untuk kecelakaan kita sebelumnya."Saat terjadi kecelakaan, Maxime-lah yang berdiri di depannya dan melindungi Reina agar tidak terluka.Untuk pertama kalinya, Maxime mengerti bagaimana rasanya ditusuk tepat di jantungnya."Aku nggak butuh ganti rugi!" Suara Maxime menjadi lebih keras dan hampir kehilangan kendali atas amarahnya."Terus kamu mau a

    Last Updated : 2024-05-31
  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 473

    Di Kota Simaliki.Insiden pembunuhan yang dilakukan Treya menimbulkan kekacauan di kota. Uang sebanyak apa pun tidak bisa meredam berita ini.Inilah pertama kalinya Treya merasa takut.Setelah Reina kembali, dia menemui Treya di penjara.Kewibawaan Treya sudah hilang dan wajahnya menjadi pucat."Reina, mana pembantu itu!" Treya langsung bertanya ketika dia melihat Reina.Meski Lyann sudah bilang Treya ini dijebak, Reina sangat membencinya."Mati, kamu yang membunuhnya."Reina sekarang tidak menatap Treya sebagai ibunya.Susah payah Lyann menjebloskan Treya ke penjara, tentu Reina tidak akan membiarkan Treya keluar."Dia menjebakku, aku nggak bunuh dia!"Reina terlihat tidak peduli. "Mana ada manusia yang akan mempertaruhkan nyawanya untuk menjebakmu?"Melihat Reina tidak memercayainya, Treya mengepalkan tangannya dengan marah."Mana aku tahu ternyata dia segila itu, bisa-bisanya nggak takut mati dan malah mencelakaiku!"Reina merasa getir mendengarnya.Seseorang tidak takut mati tentu

    Last Updated : 2024-05-31

Latest chapter

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2104

    Akhirnya, Sophia merasa lega setelah berhasil meyakinkan orang tuanya untuk kembali ke rumah sakit. Dalam perjalanan pulang, dia menggenggam erat tangan ayah dan ibunya, tidak mau melepaskannya."Dokter bilang kalau penyakit kalian disebabkan karena kelelahan jangka panjang. Selama kalian menerima perawatan satu atau dua tahun, kalian bisa pulang dengan sehat."Sophia tersedak, lalu melanjutkan, "Sekarang, pengobatan tinggal setengah tahun lagi, lalu kita bisa hidup dengan baik. kalian jangan pernah punya pikiran buat melarikan diri lagi.""Ya." Erna menghibur dan memeluknya dengan lembut, "Maafkan Ibu karena sudah membuatmu khawatir, Nak."Robi juga berkata, "Kali ini Ayah dan Ibu memang salah, kami minta maaf sama kalian."Sophia tersenyum. "Lain kali kalian nggak boleh seperti ini lagi.""Hmm, ya." Robi mengangguk berulang kali, nadanya lembut.Diego yang duduk di kursi depan menatap Sophia, Erna dan Robi yang terlihat bahagia, entah kenapa jadi teringat masa kecilnya.Dia teringat

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2103

    Reina langsung menghubungi Diego setelah meminta pengawal itu mengirimkan alamat hotel di mana keduanya berada.Saat itu masih pagi sekali.Diego dan Sophia masih berada di luar.Ketika Diego menerima telepon itu, bagian bawah matanya berbinar. "Kak, terima kasih banyak, kamu benar-benar sangat membantuku."Reina tidak banyak bicara saat mendengar ucapan terima kasihnya."Cepat pergi dan jemput mereka kembali. Selain itu, perlakukan temanmu itu dengan baik.""Ya, ya, ya."Diego langsung mengiakan. Karena cuaca terlalu dingin, jadi suaranya sedikit bergetar.Setelah menutup telepon, Diego langsung memberi tahu Sophia."Ayo, aku tahu di mana Om sama Tante."Wajah Sophia pucat, pipinya memerah karena kedinginan. Dia mencoba mengucapkan terima kasih, tetapi ia terlalu dingin untuk berbicara.Diego segera menghentikan taksi.Keduanya duduk di dalam, penghangat di dalam mobil sangat memadai, membuat tubuh Sophia menghangat. Dia berkata, "Di mana orang tuaku sekarang? Apa mereka baik-baik saj

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2102

    Reina sedikit tidak percaya saat mendengar itu.Teman Diego? Bukankah itu wanita yang bernama Sophia?Sekarang, Diego tidak punya uang atau kedudukan, teman-temannya dulu sudah mengabaikannya."Ya, berikan informasi orang tua temanmu, aku akan menyuruh seseorang mencarinya.""Ya, terima kasih, Kak. Kamu benar-benar sangat baik."Diego tidak pernah berterima kasih pada Reina setulus hari ini.Bahkan jika Reina pernah melunasi tagihannya, rasa terima kasihnya kepada Reina tidak sebanyak hari ini.Reina juga mendengar ketulusan di dalam suaranya, masih belum percaya bahwa pria itu benar-benar telah berubah."Kita masih belum menemukannya, jadi jangan bilang makasih dulu.""Hmm, baiklah."Setelah menyelesaikan panggilan, Diego menemui Sophia, meminta informasi orang tua Sophia dan sebagainya.Setelah Reina melihatnya, dia menyadari bahwa semuanya seperti yang dia duga. Teman yang dimaksud Diego adalah Sophia."Aku mau tanya sesuatu," kata Reina."Kak, tanya saja.""Kenapa demi seorang tema

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2101

    Diego membungkuk dan berjongkok di sisi Sophia, menghiburnya dengan lembut, "Jangan terlalu sedih, Tante sama Om bakal baik-baik saja, ayo kita cari lagi. Kamu nggak boleh terlalu sedih, nanti kamu nggak bakal punya kekuatan buat cari Om sama Tante."Mendengar perkataannya, Sophia perlahan-lahan menjadi tenang."Ya, aku harus tenang, harus tetap tenang.""Hmm." Diego mengangguk. "Ayo cari lagi.""Ya."Namun, ketika Diego baru melangkah beberapa langkah ke depan, tiba-tiba pandangannya menghitam dan tubuhnya jatuh ke bawah.Sophia bergerak cepat untuk menopangnya, menahannya tepat sebelum Diego jatuh ke aspal."Diego," teriak Sophia.Diego menjawab dengan gugup, "Ada apa?""Barusan kamu hampir jatuh." Sorot mata Sophia penuh dengan kecemasan dan kekhawatiran.Diego mengusap-usap kepalanya. "Hah? Aku nggak sadar, mungkin aku kurang istirahat. Ayo, kita lanjut cari."Sophia menatap Diego yang linglung, mana mungkin dia berani membiarkan pria itu terus mencari."Kita pulang dan istirahat d

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2100

    Tatapan Sophia menghangat dan dia sangat tersentuh.Sekarang, dia benar-benar tidak punya banyak uang dan tidak ingin membuat orang tuanya khawatir. Jadi, dia mengambil uang Diego terlebih dahulu, lalu membayarnya kembali setelah dia dapat gaji.Sophia mengambil uang itu, kemudian pergi untuk membuat sarapan.Anehnya, biasanya pada jam-jam seperti ini kedua orang tuanya sudah bangun, tetapi hari ini tidak satu pun dari mereka yang terlihat. Pintu kamar mereka pun tertutup rapat.Sophia mengira kedua orang tuanya masih beristirahat, jadi dia tidak tega mengganggu mereka.Setelah sarapan siap, Sophia pergi ke depan pintu kamar mereka, mengetuk pintu dan berkata, "Ayah, Ibu, bangun, ayo sarapan."Namun, setelah memanggil mereka beberapa kali, mereka tidak mendengar satu jawaban pun.Jantungnya berdebar kencang dan dia pun mendorong pintu kamar.Ketika pintu kamar terbuka, dia melihat bagian dalam kamar sudah dibersihkan dengan rapi. Semua barang terlipat rapi dan kamar dalam keadaan koson

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2099

    "Kamu dengar sendiri, aku sudah jelasin sama dia." Reina menyimpan ponselnya kembali dan menatap mata Maxime tanpa sedikit pun rasa bersalah.Memang benar bahwa dia tidak memberikan sinyal apa pun kepada Ari, jadi dia tidak melakukan kesalahan apa pun.Sekelebat kerumitan melintas di mata Maxime. Dia mengangkat tangannya, ujung jarinya membelai wajah Reina."Aku mengerti. Istriku sangat luar biasa, wajar kalau ada yang menyukainya."Reina menjadi agak malu ketika tiba-tiba dipuji olehnya.Keduanya berdiri diam di tengah kerumunan, indah seperti sebuah lukisan."Salju turun, salju turun ...."Banyak orang di sekitar mulai berseru.Reina kembali tersadar dan menatap kepingan salju yang berjatuhan, bagian bawah matanya berkilau."Cantik sekali."Maxime menggenggam tangannya dan tetap berada di sisinya tanpa berbicara.Dia berharap waktu tetap berada di momen ini sekarang....Saat ini musim dingin, ada tumpukan salju di mana-mana.Beberapa orang menganggapnya indah, tetapi bagi sebagian o

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2098

    "Baguslah kalau kamu mengerti," kata Imran.Ari tidak ingin berbicara dengan mereka lagi dan melangkah menuju kamarnya.Retno mencoba mengejarnya untuk menjelaskan, tetapi Imran menghentikannya."Biarkan dia sendiri dan merenungkan semuanya. Sebagai orang tua, kita nggak bisa mendiktenya seumur hidup."Mata Retno berkaca-kaca dan mengangguk kaku. "Ari sangat hebat, kenapa dia nggak memilih gadis baik-baik, menikah dan memulai sebuah keluarga?""Kalau tahu begini, seharusnya aku nggak membiarkannya terjun ke dunia hiburan." Imran selalu memandang rendah industri aktor. "Jadi dokter sepertiku dan menikah dengan wanita dengan profesi yang sama, bukankah itu bagus?"Keduanya tidak bisa memahami pikiran anak muda saat ini, jadi mereka membiarkannya.Ari tinggal sendirian di kamar, mengeluarkan ponselnya, mencoba menghubungi Reina, tetapi Reina tidak bisa dihubungi.Entah sudah berapa lama dia tinggal di dalam kamar, tetapi melihat hari sudah mulai gelap, dia tidak bisa menahan diri lagi dan

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2097

    Sebenarnya, ini bukan menjelaskan semuanya dengan jelas, tetapi menempatkan identitas dengan jelas bahwa Ari tidak pantas untuk Reina dan dia tidak lebih baik dari Maxime.Sekarang, Ari merasa sangat bersalah, "Bu Reina, kita akan bertemu lagi lain kali. Kali ini, aku yang mentraktirmu dan Tuan Maxime."Maxime segera membalas, "Nggak perlu. Saat datang, aku sudah bayar."Dia tidak mau menerima traktiran dari saingan cintanya, dia juga bukan orang yang suka gratisan.Ari makin malu, lalu mengangguk mengerti sebelum pergi bersama orang tuanya.Setelah dia pergi, Reina menghela napas panjang, merasa masih belum pulih dari semua kejutan yang baru saja terjadi."Apa maksudnya ini?" Reina bergumam pada dirinya sendiri.Maxime menatapnya dengan ramah. "Sudah percaya 'kan kamu sekarang?"Reina menghela napas, masih sedikit tidak percaya."Apa mungkin Ari mengarang jawaban yang barusan?"Dia tidak mengerti kenapa seorang selebriti pria populer menyukai seorang wanita yang lebih tua beberapa tah

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2096

    "Bu, jangan konyol." Ari membela Reina, "Itu masalahku sendiri, nggak ada hubungannya sama dia."Ari memang penurut dan pengertian sejak kecil, kecuali untuk urusan jatuh cinta dan menikah.Melihatnya membela wanita lain, hati Retno jadi makin tidak nyaman, lalu melampiaskan kemarahannya pada Reina."Namamu Reina?" tanya Retno sambil menatapnya tajam. "Apa suamimu tahu tentang hubunganmu dengan Ari?"Kata-kata dingin Retno terus terlontar, "Kamu sudah menikah, punya anak dan terlihat sedikit lebih tua dari Ari. Jadi, kamu harusnya sangat pandai dalam memanipulasi laki-laki muda, bukan? Menurutmu, apa yang akan suamimu lakukan kalau aku memberitahunya semua ini?"Jika orang ini bukan ibu Ari, Reina pasti sudah membalas tanpa ampun."Tante, aku nggak memanipulasi anak Tante, jadi jangan bicara sembarangan tentangku. Usia anak Tante sudah dua puluhan, bukankah dia punya pendapat sendiri?" kata Reina dengan tegas.Ari mendengarkan percakapan antara Reina dan ibunya sendiri, mengerti bahwa

DMCA.com Protection Status