Share

Bab 315

Penulis: Kacang Merah
last update Terakhir Diperbarui: 2024-05-08 19:30:55
Malam harinya.

Setelah Reina mengantar Lyann kembali ke kamar untuk istirahat, dia sendiri kembali ke kamarnya dan berbaring.

Tidak lama setelah dia tertidur, tiba-tiba ada sebuah tangan yang memeluknya dari belakang, "Nana."

Entah bagaimana Maxime bisa masuk yang jelas sekarang Maxime memeluknya erat dengan satu tangan dan meletakkan tangan lainnya di perut Reina.

"Maxime, kamu mau ngapain!"

Setelah amnesia kebiasaan buruknya tetap tidak hilang, pria ini masih suka menyelinap ke kamar orang lain.

Sebenarnya Maxime tidak ingin menyentuh Reina karena Reina masih hamil muda.

Tetapi begitu teringat Reina diam-diam bertemu Revin juga cerita Ekki tentang Revin tadi, bibir Maxime dengan spontan mengecup belakang telinga Reina.

Hembusan napas panas Maxime membuat Reina bergidik. "Maxime, jangan berani-berani ya!"

Maxime berhenti menghembuskan napas dan menjelaskan dengan serius di telinga Reina.

Reina tercengang.

Reina langsung paham dan tersipu malu, wajahnya memerah seperti buah apel.

"Aku
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 316

    Reina mengocehi Maxime panjang kali lebar sebelum pergi.Sekarang Maxime tidak marah meski dimarahi, dia hanya menatap Reina dengan polos dengan sepasang mata hitam legamnya.Meski tahu Maxime tidak bisa melihat, Reina tetap berdebar saat melihat Maxime.Di rumah sakit.Riki sudah tahu dari Riko kalau ayah bajingannya sekarang tinggal di rumah. Ayah mereka mengalami kecelakaan mobil beberapa hari yang lalu dan sekarang ada orang yang berpura-pura menggantikannya."Rasakan! Dia memang pantas jadi seperti ini," ucap Riki dengan marah.Di sisi lain, Riko yang sedang menelepon di pojok kamar juga berkata, "Iya, ini karma dia.""Sayang sekali, pembalasan itu bukan dari kita langsung." Riki menghela napas.Tiba-tiba dia terpikir sesuatu dan berkata, "Kak, hari ini Om Revin dan Mama datang jenguk aku. Aku mau mereka nikah, gimana menurutmu?"Kedua bersaudara itu tahu betapa baiknya Revin terhadap Reina ketika mereka berada di luar negeri.Revin tidak seperti ayah bajingannya bahkan dia tidak

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-08
  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 317

    Ketiganya berjalan bersama seperti sebuah keluarga.Telapak tangan Reina pun berkeringat, dia sangat gugup.Revin baru melepaskan gandengannya saat mereka sudah mau makan.Riki tidak lupa memberi mereka berdua kesempatan untuk berduaan dan meminta pelayan untuk mengantarnya ke toilet.Setelah Riki pergi, Reina langsung minta maaf."Maaf ya Revin, Riki bersikap begini karena belum pernah merasakan kasih sayang ayah ...."Reina takut Revin tersinggung karena Revin 'kan belum menikah, masa tahu-tahu jadi seorang ayah anak orang lain.Revin tidak menganggap serius."Aku suka kok Riki seperti ini."Reina merasa lega.Setelah membicarakan tentang Riki, Revin pun teringat kejadian kemarin, "Kok kamu nggak cerita ke aku kalau Maxime tinggal bareng kamu?"Setelah mengucapkan kalimat ini, Revin merasa agak menyesal. Dia mana punya hak nanya hal ini ke Reina?Reina malah tidak ambil pusing. Dia menceritakan semua ke Revin tentang kasus perceraiannya dulu, lalu bagaimana dia mengaku selingkuh supa

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-08
  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 318

    Reina tahu kalau Riki suka bertingkah manja, tapi anak ini jarang membuat masalah dan bertindak tidak masuk akal.Karena sakit, kondisi fisik Riki terbilang rapuh. Jarang-jarang dia mau boneka, tapi Reina tidak bisa memberikannya. Riki pasti merasa kesal."Riki, jangan nangis. Bentar ya Mama pikirin caranya dulu."Kali ini, Revin langsung berkata, "Riki, Om sama Mama ikut lomba ya biar kamu bisa dapet bonekanya."Ketika Riki mendengar kata-kata Revin, dia berhenti menangis dan menatap Revin dengan matanya yang besar."Oke." Setelah itu Riki menatap Reina dan berkata, "Mama, Papa, semangat!"Reina tidak tahu harus berkata apa.Mereka bertiga pun pergi mendaftar dan setelah terkumpul sepuluh tim pasangan, staf pun mengungkapkan aturan permainannya.Aturannya sederhana, pasangan berdiri berhadap-hadapan dan ditutup matanya, lalu staf akan meletakkan benda yang digantung di tali, misalnya apel atau kertas.Para peserta lomba harus mengandalkan tubuhnya untuk menahan benda itu sambil berjal

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-08
  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 319

    Kepulangan Revin kali ini bukan hanya untuk mendekati Reina, tetapi juga untuk merebut kembali bisnisnya dari tangan Maxime.Revin tahu CEO Grup Sunandar sekarang bukan Maxime yang sebenarnya, jadi tidak ada yang perlu dikhawatirkan.Ekki tidak menyangka Revin akan merajalela.Karena sekarang kondisi Maxime sedang lupa ingatan, tentu Ekki tidak melaporkan perkataan Revin.Revin sangat ingin Maxime menyadari kenyataan.Di rumah.Maxime sedang menggunakan komputer Braille sambil menunggu Reina pulang.Sudah jam delapan malam, Reina belum pulang juga.Biasanya, Reina tidak pulang selarut ini.Tak lama kemudian ada sebuah pesan masuk di ponsel Maxime. Dia pun membuka dan memutarnya pesan secara otomatis."Pak Max, ini Revin. Aku cuma mau kasih tahu kalau Reina telat pulang karena lagi sama aku sekarang."Seketika, wajah Maxime memerah karena marah.Maxime tidak lagi fokus lagi mengurus pekerjaan, dia berdiri dari kursi dan keluar rumah.Di luar sangat berangin dan Maxime membiarkan tubuhny

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-08
  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 320

    Tangan yang seolah baru keluar dari lemari es sekarang menempel di dada Maxime.Maxime terdiam, dia sama sekali tidak merasa kedinginan, malah merasa darah di tubuhnya mendidih.Tangan Reina yang lain tanpa sengaja menyentuh wajahnya yang panas."Maxime, kamu demam."Di malam yang sedingin ini wajah Maxime malah panas terbakar, tapi dia bukan demam.Maxime tersenyum kecil dan menelan ludah, "Kata-kataku semalam masih berlaku kok."Reina hanya melihat mulut Maxime bergerak tapi tidak tahu apa yang Maxime katakan, jadi Reina juga asal jawab, "Ya."Langkah Maxime menjadi lebih cepat.Akhirnya mereka sampai di rumah.Lyann melihat mereka berdua basah kuyup dan langsung mengambil handuk. "Kok baru pulang?"Maxime mengambil handuk itu dan menyeka tubuh Reina.Reina sudah sangat kedinginan, tapi dia tidak lupa menenangkan Lyann."Bu Lyann, ini sudah malam banget. Tidurlah, aku nggak sengaja pulang telat soalnya mobilku mogok."Reina buru-buru menjelaskan tanpa mengatakan kalau dia tidak bisa

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-08
  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 321

    Keduanya duduk berhadapan dengan canggung.Maxime bicara lebih dulu, "Kok kamu nggak kasih tahu aku kalau nggak bisa dengar?"Reina menunduk dan terlihat bingung."Aku pikir begitu sampai rumah juga sembuh sendiri."Maxime mengangkat tangannya untuk menyentuh Reina, tapi Reina menghindar.Tangan Maxime tergantung begitu saja, dia pun bertanya, "Nana hari ini pergi sama siapa?"Reina menatapnya dengan heran."Kamu nyuruh orang buntutin aku lagi?"Ini adalah kebiasaan Maxime sebelum dia kehilangan ingatannya.Maxime tercekat.Lagi? Maksudnya?Kapan dia menyuruh orang membuntuti Reina?Sebelum Maxime sempat menjelaskan, pintu kamar Lyann terbuka dan dokter pun keluar.Dokter bilang tekanan darah Lyann cukup tinggi, untuk sekarang tidak ada yang perlu dikhawatirkan, tapi selanjutnya Lyann tidak boleh marah-marah.Ekki yang keluar dari kamar Lyann juga menatap Reina dengan sinis karena kembali teringat dengan kejadian yang dia lihat sore tadi.Namun karena Maxime ada di sini, Ekki tidak ber

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-08
  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 322

    Melepaskan ....Reina mencibir. Inilah ibu kandungnya, ini pula orang yang ingin mencabut nyawanya."Uang itu hasil jerih payahku sendiri. Kalau kalian mau, ya coba saja rebut dari aku. Nggak usah ngancam aku."Setelah menjawab, Reina langsung menutup telepon.Reina menelepon Mandy, tetapi tidak dapat tersambung.Sepertinya dia harus kembali ke Kota Simaliki untuk menyelesaikan masalah ini.Reina pun pergi menemui Lyann.Lyann sudah sadar, dia pun bingung waktu tahu yang dia lihat semalam hanya kesalahpahaman."Apa Maxime sudah benar-benar berubah?""Aku juga nggak tahu. Sudah Bu Lyann istirahat saja, nggak usah mikir macam-macam.""Ya."Lyann mengangguk.Reina juga memberi tahu Lyann kalau dia perlu pergi untuk sementara waktu untuk mengurus temannya yang sakit."Ya, pergilah. Kamu nggak usah khawatirin Ibu, aku bisa menjaga diriku sendiri."Reina mana bisa tenang saat meninggalkannya berdua dengan Maxime di rumah?"Nanti aku akan panggil suster untuk merawatmu."Lyann tahu Reina akan

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-08
  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 323

    Hujan turun lebat semalaman dan saat ini ada pelayan yang sedang membersihkan dedaunan di halaman Vila Magenta.Maxime masih duduk di dalam mobil dan sebelum sempat masuk, Ekki melihat seseorang masuk ke dalam vila.Morgan.Ekki langsung memberi tahu Maxime, lalu bertanya, "Apa kita turun sekarang?"Ada banyak pelayan di Vila Magenta. Begitu Maxime menunjukkan diri, identitas palsu Morgan akan terungkap.Beberapa hari yang lalu, Morgan tinggal sementara di kediaman utama karena masalah identitas. Dia tidak menyangka akan pindah ke Vila Magenta secepat ini.Pertama Morgan mengambil alih identitas Maxime, mengambil alih perusahaan dan sekarang mengambil alih vila ini. Apa nanti dia juga akan mengambil alih istri orang lain?"Nggak usah buru-buru."Suara Maxime membuat Ekki kembali sadar.Ekki pun memarkirkan mobilnya jauh-jauh.Meski Ekki mengenal Maxime, dia hanya mendengar kalau Maxime punya seorang adik laki-laki.Hari ini adalah pertama kalinya Ekki melihat saudara kembar yang dikata

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-08

Bab terbaru

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2097

    Sebenarnya, ini bukan menjelaskan semuanya dengan jelas, tetapi menempatkan identitas dengan jelas bahwa Ari tidak pantas untuk Reina dan dia tidak lebih baik dari Maxime.Sekarang, Ari merasa sangat bersalah, "Bu Reina, kita akan bertemu lagi lain kali. Kali ini, aku yang mentraktirmu dan Tuan Maxime."Maxime segera membalas, "Nggak perlu. Saat datang, aku sudah bayar."Dia tidak mau menerima traktiran dari saingan cintanya, dia juga bukan orang yang suka gratisan.Ari makin malu, lalu mengangguk mengerti sebelum pergi bersama orang tuanya.Setelah dia pergi, Reina menghela napas panjang, merasa masih belum pulih dari semua kejutan yang baru saja terjadi."Apa maksudnya ini?" Reina bergumam pada dirinya sendiri.Maxime menatapnya dengan ramah. "Sudah percaya 'kan kamu sekarang?"Reina menghela napas, masih sedikit tidak percaya."Apa mungkin Ari mengarang jawaban yang barusan?"Dia tidak mengerti kenapa seorang selebriti pria populer menyukai seorang wanita yang lebih tua beberapa tah

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2096

    "Bu, jangan konyol." Ari membela Reina, "Itu masalahku sendiri, nggak ada hubungannya sama dia."Ari memang penurut dan pengertian sejak kecil, kecuali untuk urusan jatuh cinta dan menikah.Melihatnya membela wanita lain, hati Retno jadi makin tidak nyaman, lalu melampiaskan kemarahannya pada Reina."Namamu Reina?" tanya Retno sambil menatapnya tajam. "Apa suamimu tahu tentang hubunganmu dengan Ari?"Kata-kata dingin Retno terus terlontar, "Kamu sudah menikah, punya anak dan terlihat sedikit lebih tua dari Ari. Jadi, kamu harusnya sangat pandai dalam memanipulasi laki-laki muda, bukan? Menurutmu, apa yang akan suamimu lakukan kalau aku memberitahunya semua ini?"Jika orang ini bukan ibu Ari, Reina pasti sudah membalas tanpa ampun."Tante, aku nggak memanipulasi anak Tante, jadi jangan bicara sembarangan tentangku. Usia anak Tante sudah dua puluhan, bukankah dia punya pendapat sendiri?" kata Reina dengan tegas.Ari mendengarkan percakapan antara Reina dan ibunya sendiri, mengerti bahwa

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2095

    Sudut mulut Imran bergerak pelan, apakah itu kabar baik?"Lalu bagaimana sekarang?"Mereka berharap bisa bertemu dengan calon menantu mereka hari ini, tetapi tidak disangka semuanya tidak seperti yang mereka bayangkan.Retno berpikir sejenak, lalu menjawab, "Karena anak kita lebih suka yang sudah menikah, kenapa kita nggak carikan janda saja untuknya?"Raut wajah Imran terlihat makin aneh."Kamu nggak lagi bercanda?""Di zaman sekarang ini, bercerai bukanlah masalah besar." Retno berpikiran terbuka. "Yang penting anak kita bisa cepat menikah dan memberi kita cucu."Imran tidak menolak atau membantah.Dia hanya diam saja.Retno menganggapnya sebagai jawaban persetujuan darinya."Ayo. Karena ini salah paham, kita pulang saja." Imran berdiri.Pada saat itulah dia tiba-tiba mendengar Ari berkata lagi, "Bu Reina, apa kamu dan Tuan Maxime rujuk? Kamu sudah yakin nggak mau mempertimbangkan yang lain?"Reina sedikit bingung dengan pertanyaan yang tiba-tiba itu."Kenapa kamu tanya begitu?""Mak

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2094

    Reina dan Maxime tiba di dalam restoran sesuai dengan waktu yang telah disepakati. Maxime menerima telepon dan keluar sebentar.Melihatnya dari kejauhan, Ari langsung berjalan cepat ke arahnya.Setelah sampai di tempat itu, dia melihat sekeliling dan bertanya, "Katanya Tuan Maxime datang juga, di mana dia?""Oh, dia keluar sebentar buat jawab telepon," jawab Reina.Mendengar itu, Ari mengangguk dan duduk di seberang Reina.Dia tidak menyadari bahwa saat ini orang tuanya sedang duduk di ruang sebelah.Orang tua Ari senang saat melihat orang yang ditemui putra mereka adalah seorang wanita dan memiliki penampilan yang khas."Ternyata dia sudah punya pacar, tapi menyembunyikannya dari kita," kata Imran.Retno bertanya bingung, "Apa kamu nggak merasa wanita ini agak familier? Sepertinya aku pernah melihatnya di suatu tempat."Sebelumnya, Ari dan Reina pernah digosipkan dan berita keduanya menjadi pemberitaan hangat.Pada waktu itu, Retno sempat melihat foto profil Reina di berita."Memang n

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2093

    Ibu kota.Keluarga Yinandar sangat meriah seperti biasa, Naria takut kedua orang tua itu kesepian, jadi meminta Reta untuk kembali lebih awal untuk menemani mereka merayakan Tahun Baru.Begitu Reina dan yang lainnya tiba, keduanya terlihat sangat gembira.Keempat cicit kecil itu memanggil mereka, kemudian mereka memberi keempatnya hadiah.Reina melihat bahwa mereka tidak bisa memegang semua hadiah itu dengan tangan mereka."Kakek, Nenek, kenapa beli banyak hadiah begini?""Kami senang karena mereka datang. Setiap kali kami melihat sesuatu yang bagus dan menyenangkan, kami berpikir untuk membelinya dan menyimpannya untuk mereka."Reina tidak berkata apa-apa lagi saat mendengar ini.Reina meminta keempat anaknya bermain bersama kakek dan neneknya, kemudian dia dan Maxime bisa keluar jalan-jalan, lalu sorenya menemui Ari....Rumah Ari.Ayah dan ibunya memegang banyak foto perempuan cantik dan menyerahkannya kepadanya. "Coba lihat."Ari hanya melirik mereka dan mengalihkan pandangannya."

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2092

    "Ya."Riko mengiakan dengan sangat patuhDia menguap dan menyuruh ketiga adiknya untuk bangun.Kedua adiknya yang paling kecil langsung bangun, tetapi Riki yang selalu bersikap malas tidak mau bangun."Hoaam, Kak, aku masih ingin tidur. Kamu balik dulu saja, aku mau tidur sambil peluk Mama."Reina tidak bisa menahan tawa saat melihat adegan ini."Ya, kalian istirahat di sini dulu saja." Reina tidak tega berpisah dengan beberapa anak.Rasanya sangat bahagia bisa bersama anak-anak.Namun, Maxime berkata dengan tidak sabar, "Cepatlah."Riki beranjak dari lantai dengan gusar saat mendengar suara marah papanya."Ayo pergi." Dia menepuk lipatan di tubuhnya. Ternyata dia sudah bangun sejak tadi, dia hanya sengaja tidak ingin meninggalkan tempat itu.Reina melihat tanpa daya saat keempat anaknya pergi. Lalu, dia menggerutu kepada Maxime, "Kamu kenapa, sih? Kenapa ngusir mereka begitu?"Maxime bergegas menghampirinya dan memeluknya."Kalau ada mereka, bagaimana kita bisa punya waktu berdua?"".

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2091

    Ketika Morgan pergi, dia melewati ruang tamu, melewati Aarav dan Daniel."Kamu baru pulang, apa sudah mau pergi lagi?" Daniel bertanya saat melihat Aarav akan keluar rumah."Hmm," jawab Morgan singkat.Daniel mengerutkan keningnya. "Jangan pergi, tunggu sampai makan nanti."Morgan tidak sependapat, bersikap seakan tidak mendengar perkataannya dan terus melangkahkan kakinya keluar rumah.Sikapnya membuat Daniel merasa canggung.Aarav yang berada di sampingnya memperhatikan semuanya dalam diam. Dia menyesap tehnya, lalu berkata, "Anak-anak sudah besar, jadi suka memberontak. Rendy juga sering membuatku kesal, jadi jangan ambil pusing.""Hmm." Daniel mengangguk."Kalau nggak ada yang lain, kami akan pulang dulu. Aku minta tolong kepadamu untuk bicara dengan Max terkait kerja sama ini." Aarav berhenti sejenak, lalu menambahkan, "Bagaimanapun juga, kamu itu ayah Max, kepala keluarga.""Kak, jangan khawatir."Daniel mengantarnya pergi.Sebenarnya Daniel tidak bodoh, mana mungkin dia tidak ta

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2090

    Daniel mengangguk berulang kali. "Tentu saja, Kak."Setelah mengatakan itu, sebagai orang tua yang baik, dia langsung melangkah mendekati Tommy."Tommy, kalau kamu nggak mau pakai topeng ini, kamu nggak perlu memakainya."Daniel memaafkan Tommy atas nama Riko tanpa menanyakan apa yang terjadi hari itu.Riko mengerti orang seperti apa kakeknya, dia pun tidak marah.Tommy segera melepaskan topeng Siluman Babi itu dari wajahnya. Dia menginginkan topeng Raja Kera, siapa yang menginginkan topeng Siluman Babi.Aarav pura-pura memelototinya. "Tommy, cepat bilang terima kasih sama Kakek.""Terima kasih, Kakek.""Ini bukan apa-apa, nggak perlu berterima kasih," kata Daniel sambil tertawa.Aarav memperhatikan bahwa situasi di sini begitu harmonis dan bahagia, jadi dia mengutarakan tujuan kedatangannya."Max, karena kita keluarga, aku nggak akan basa-basi. Aku dengar IM Grup memiliki proyek di luar negeri yang membutuhkan penghubung? Bagaimana pendapatmu tentang perusahaan kita?"Maxime tahu bahw

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2089

    "Ayah, kalau Ayah benar-benar ingin berubah, lebih baik bersikap baik pada Ibu dulu, itu yang utama." Maxime mengatakan ini dari lubuk hatinya yang terdalam. "Apa Ayah ingat, saat aku dan Reina ingin bercerai, bukankah Ayah menasihatiku biar nggak cerai dengannya atau aku akan menyesal nantinya.""Saat ini, apa Ayah menyesal?" tanya Maxime.Wajah Daniel sedikit menegang.Dalam hal hubungan dan perasaan, pihak yang menyaksikanlah yang akan sadar lebih jelas.Pada awalnya, dia bisa melihat sekilas bahwa Reina adalah menantu yang baik, dia pun memperlakukan Maxime dengan baik. Jika Maxime menceraikannya, dia pasti tidak akan bisa menemukan orang lain yang akan memperlakukannya dengan baik.Demikian pula, Maxime juga menerapkan situasi ini kepada ayahnya."Sayangnya, aku dan ibumu sudah tua dan berbeda darimu saat itu. Kamu nggak ngerti."Daniel masih tidak bisa melepaskan harga dirinya dengan meminta rujuk.Maxime sadar akan hal ini dan tidak mencoba membujuknya lebih jauh."Oh ya, bagaim

DMCA.com Protection Status