Share

Bab 313

Penulis: Kacang Merah
Di pintu masuk Restoran Maimai.

Reina buru-buru menarik kembali tangannya yang menempel di wajah Revin dan menjawab, "Itu 'kan dulu waktu masih polos."

Waktu itu Reina masih belum mengerti perbedaan pria dan wanita.

Apalagi waktu kecil Revin masih gempal dan pendek, mereka masih anak-anak yang lucu.

Reina menganggap Revin seperti adiknya, setiap kali Lyann membuat makanan enak, Reina pasti akan membawakan untuknya.

Namun situasinya sekarang berbeda. Revin adalah pria dewasa yang bertubuh kekar dan tinggi, parasnya juga sangat tampan.

Poin terpentingnya adalah Revin sekarang sudah menjadi pria bermartabat. Mana ada wanita yang berani menaruh tangan dinginnya ke pipi Revin.

Tatapan Revin terlihat lembut dan tidak ada keengganan, namun ada jejak kesepian.

"Sebenarnya, kamu bisa bersikap sama kayak dulu kok."

Revin selalu ingat sosok lembut Reina. Dulu Reina-lah yang diam-diam membawakannya pakaian, selimut dan makanan juga sering menghiburnya.

Kalau bukan karena Reina, mungkin Revin bukan
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 314

    Reina mencubit Maxime lebih keras dan berbisik."Bisa nggak diem?"Maxime bersikap seolah tidak merasakan sakit dan berkata pada Revin, "Pak Revin, maaf. Malam ini kami sudah janji akan kencan, jadi kami nggak bisa mengundangmu ke rumah untuk makan malam."Kencan ....Ekspresi Revin terlihat kaku.Revin tahu Maxime hanya mencoba membuatnya marah, tapi dia tetap tidak bisa mengendalikan dirinya.Ekki awalnya khawatir bosnya akan diintimidasi, tapi sekarang dia bisa menghela napas lega.Orang-orang yang sedang mengantre menoleh ke arah mereka. Awalnya mereka pikir Reina dan Revin adalah sepasang kekasih, tetapi sekarang mereka tahu kalau Maxime adalah suami Reina.Di bawah sorotan mata semua orang, pangsit pesanan Reina pun matang.Reina tetap mentraktir Revin.Setelah itu, Reina berkata, "Aku pulang dulu.""Oke, sampai ketemu lagi."Revin menatap kepergian Reina.....Ekki kembali ke mobilnya sendiri, sementara Reina dan Maxime duduk bersama di mobil ReinaPangsit yang dibelinya panas m

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 315

    Malam harinya.Setelah Reina mengantar Lyann kembali ke kamar untuk istirahat, dia sendiri kembali ke kamarnya dan berbaring.Tidak lama setelah dia tertidur, tiba-tiba ada sebuah tangan yang memeluknya dari belakang, "Nana."Entah bagaimana Maxime bisa masuk yang jelas sekarang Maxime memeluknya erat dengan satu tangan dan meletakkan tangan lainnya di perut Reina."Maxime, kamu mau ngapain!"Setelah amnesia kebiasaan buruknya tetap tidak hilang, pria ini masih suka menyelinap ke kamar orang lain.Sebenarnya Maxime tidak ingin menyentuh Reina karena Reina masih hamil muda.Tetapi begitu teringat Reina diam-diam bertemu Revin juga cerita Ekki tentang Revin tadi, bibir Maxime dengan spontan mengecup belakang telinga Reina.Hembusan napas panas Maxime membuat Reina bergidik. "Maxime, jangan berani-berani ya!"Maxime berhenti menghembuskan napas dan menjelaskan dengan serius di telinga Reina.Reina tercengang.Reina langsung paham dan tersipu malu, wajahnya memerah seperti buah apel."Aku

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 316

    Reina mengocehi Maxime panjang kali lebar sebelum pergi.Sekarang Maxime tidak marah meski dimarahi, dia hanya menatap Reina dengan polos dengan sepasang mata hitam legamnya.Meski tahu Maxime tidak bisa melihat, Reina tetap berdebar saat melihat Maxime.Di rumah sakit.Riki sudah tahu dari Riko kalau ayah bajingannya sekarang tinggal di rumah. Ayah mereka mengalami kecelakaan mobil beberapa hari yang lalu dan sekarang ada orang yang berpura-pura menggantikannya."Rasakan! Dia memang pantas jadi seperti ini," ucap Riki dengan marah.Di sisi lain, Riko yang sedang menelepon di pojok kamar juga berkata, "Iya, ini karma dia.""Sayang sekali, pembalasan itu bukan dari kita langsung." Riki menghela napas.Tiba-tiba dia terpikir sesuatu dan berkata, "Kak, hari ini Om Revin dan Mama datang jenguk aku. Aku mau mereka nikah, gimana menurutmu?"Kedua bersaudara itu tahu betapa baiknya Revin terhadap Reina ketika mereka berada di luar negeri.Revin tidak seperti ayah bajingannya bahkan dia tidak

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 317

    Ketiganya berjalan bersama seperti sebuah keluarga.Telapak tangan Reina pun berkeringat, dia sangat gugup.Revin baru melepaskan gandengannya saat mereka sudah mau makan.Riki tidak lupa memberi mereka berdua kesempatan untuk berduaan dan meminta pelayan untuk mengantarnya ke toilet.Setelah Riki pergi, Reina langsung minta maaf."Maaf ya Revin, Riki bersikap begini karena belum pernah merasakan kasih sayang ayah ...."Reina takut Revin tersinggung karena Revin 'kan belum menikah, masa tahu-tahu jadi seorang ayah anak orang lain.Revin tidak menganggap serius."Aku suka kok Riki seperti ini."Reina merasa lega.Setelah membicarakan tentang Riki, Revin pun teringat kejadian kemarin, "Kok kamu nggak cerita ke aku kalau Maxime tinggal bareng kamu?"Setelah mengucapkan kalimat ini, Revin merasa agak menyesal. Dia mana punya hak nanya hal ini ke Reina?Reina malah tidak ambil pusing. Dia menceritakan semua ke Revin tentang kasus perceraiannya dulu, lalu bagaimana dia mengaku selingkuh supa

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 318

    Reina tahu kalau Riki suka bertingkah manja, tapi anak ini jarang membuat masalah dan bertindak tidak masuk akal.Karena sakit, kondisi fisik Riki terbilang rapuh. Jarang-jarang dia mau boneka, tapi Reina tidak bisa memberikannya. Riki pasti merasa kesal."Riki, jangan nangis. Bentar ya Mama pikirin caranya dulu."Kali ini, Revin langsung berkata, "Riki, Om sama Mama ikut lomba ya biar kamu bisa dapet bonekanya."Ketika Riki mendengar kata-kata Revin, dia berhenti menangis dan menatap Revin dengan matanya yang besar."Oke." Setelah itu Riki menatap Reina dan berkata, "Mama, Papa, semangat!"Reina tidak tahu harus berkata apa.Mereka bertiga pun pergi mendaftar dan setelah terkumpul sepuluh tim pasangan, staf pun mengungkapkan aturan permainannya.Aturannya sederhana, pasangan berdiri berhadap-hadapan dan ditutup matanya, lalu staf akan meletakkan benda yang digantung di tali, misalnya apel atau kertas.Para peserta lomba harus mengandalkan tubuhnya untuk menahan benda itu sambil berjal

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 319

    Kepulangan Revin kali ini bukan hanya untuk mendekati Reina, tetapi juga untuk merebut kembali bisnisnya dari tangan Maxime.Revin tahu CEO Grup Sunandar sekarang bukan Maxime yang sebenarnya, jadi tidak ada yang perlu dikhawatirkan.Ekki tidak menyangka Revin akan merajalela.Karena sekarang kondisi Maxime sedang lupa ingatan, tentu Ekki tidak melaporkan perkataan Revin.Revin sangat ingin Maxime menyadari kenyataan.Di rumah.Maxime sedang menggunakan komputer Braille sambil menunggu Reina pulang.Sudah jam delapan malam, Reina belum pulang juga.Biasanya, Reina tidak pulang selarut ini.Tak lama kemudian ada sebuah pesan masuk di ponsel Maxime. Dia pun membuka dan memutarnya pesan secara otomatis."Pak Max, ini Revin. Aku cuma mau kasih tahu kalau Reina telat pulang karena lagi sama aku sekarang."Seketika, wajah Maxime memerah karena marah.Maxime tidak lagi fokus lagi mengurus pekerjaan, dia berdiri dari kursi dan keluar rumah.Di luar sangat berangin dan Maxime membiarkan tubuhny

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 320

    Tangan yang seolah baru keluar dari lemari es sekarang menempel di dada Maxime.Maxime terdiam, dia sama sekali tidak merasa kedinginan, malah merasa darah di tubuhnya mendidih.Tangan Reina yang lain tanpa sengaja menyentuh wajahnya yang panas."Maxime, kamu demam."Di malam yang sedingin ini wajah Maxime malah panas terbakar, tapi dia bukan demam.Maxime tersenyum kecil dan menelan ludah, "Kata-kataku semalam masih berlaku kok."Reina hanya melihat mulut Maxime bergerak tapi tidak tahu apa yang Maxime katakan, jadi Reina juga asal jawab, "Ya."Langkah Maxime menjadi lebih cepat.Akhirnya mereka sampai di rumah.Lyann melihat mereka berdua basah kuyup dan langsung mengambil handuk. "Kok baru pulang?"Maxime mengambil handuk itu dan menyeka tubuh Reina.Reina sudah sangat kedinginan, tapi dia tidak lupa menenangkan Lyann."Bu Lyann, ini sudah malam banget. Tidurlah, aku nggak sengaja pulang telat soalnya mobilku mogok."Reina buru-buru menjelaskan tanpa mengatakan kalau dia tidak bisa

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 321

    Keduanya duduk berhadapan dengan canggung.Maxime bicara lebih dulu, "Kok kamu nggak kasih tahu aku kalau nggak bisa dengar?"Reina menunduk dan terlihat bingung."Aku pikir begitu sampai rumah juga sembuh sendiri."Maxime mengangkat tangannya untuk menyentuh Reina, tapi Reina menghindar.Tangan Maxime tergantung begitu saja, dia pun bertanya, "Nana hari ini pergi sama siapa?"Reina menatapnya dengan heran."Kamu nyuruh orang buntutin aku lagi?"Ini adalah kebiasaan Maxime sebelum dia kehilangan ingatannya.Maxime tercekat.Lagi? Maksudnya?Kapan dia menyuruh orang membuntuti Reina?Sebelum Maxime sempat menjelaskan, pintu kamar Lyann terbuka dan dokter pun keluar.Dokter bilang tekanan darah Lyann cukup tinggi, untuk sekarang tidak ada yang perlu dikhawatirkan, tapi selanjutnya Lyann tidak boleh marah-marah.Ekki yang keluar dari kamar Lyann juga menatap Reina dengan sinis karena kembali teringat dengan kejadian yang dia lihat sore tadi.Namun karena Maxime ada di sini, Ekki tidak ber

Bab terbaru

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2201

    Seketika, penilaian Malik terhadap Adrian langsung berubah."Kamu yakin?"Jika perjanjian itu ditandatangani, di masa depan, keuangan milik Keluarga Sunandar benar-benar tidak terkait dengan Adrian. Kalaupun dia menikahi Hanna, dia tidak akan mendapatkan keuntungan sepeser pun. Jika suatu saat dia bercerai dengan Hanna, dia juga tidak akan mendapatkan harta gono-gini.Adrian mengangguk berat. "Aku yakin, asalkan Om mau menikahkan Hanna denganku, aku akan memenuhi semua syarat yang kalian minta.""Selain itu, kalau Om mau percaya padaku, aku akan berbakti kepada Om dan Tante." Adrian berkata dengan sungguh-sungguh.Malik terdiam.Bukannya tidak bersedia, dia hanya masih ragu.Dia adalah seorang pengusaha, jadi dia tahu bahwa hati manusia itu jahat."Sudahlah, kamu dan Hanna bisa menjalin hubungan. Kalau tahun ini hubungan kalian masih baik-baik saja dan kariermu melesat, aku akan merestui hubungan kalian." Malik menambahkan, "Tentu saja, sebelum kalian menikah, kamu harus tanda tangan p

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2200

    Hati Hanna langsung cemas saat mendengar bahwa ayahnya menyuruh Adrian datang."Kenapa Ayah minta kamu datang?"Hanna khawatir ayahnya akan mempermalukan Adrian dan mengatakan sesuatu yang buruk.Adrian menggeleng. "Entahlah, katanya ada sesuatu yang ingin dibicarakan denganku.""Baiklah."Hanna berbicara sedikit tidak enak hati, "Kalau nanti Ayah bicara aneh-aneh, kamu jangan marah."Adrian tidak bisa menahan senyumnya."Jangan khawatir, aku nggak akan marah nggak peduli semenyakitkan apa pun perkataannya."Sebagai seorang pria, jika dia memiliki seorang anak perempuan dan akan diambil oleh orang lain, apalagi pria itu orang miskin, dia juga tidak akan menyukainya.Sebagai orang tua, siapa yang tidak ingin anaknya memiliki kehidupan yang baik?"Hmm."Ketika mereka berdua sedang berbicara, Malik dan Ines tiba.Mereka mendorong pintu dan melihat sikap manis keduanya, sedikit canggung.Malik berjalan menghampiri mereka, melewati Adrian dan mendekati putrinya."Kenapa dekat-dekat begitu s

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2199

    Begitu mendengar Ines memberi izin, Hanna langsung memeluknya dan tersenyum terharu. "Ibu baik sekali, terima kasih."Reina menyaksikan adegan intim antara ibu dan anak perempuannya dari samping, entah kenapa dia merasa sedikit iri.Seandainya saja ibunya masih ada di dunia ini.Ines menepuk-nepuk punggung Hanna dengan lembut. "Sudah, semoga kamu nggak menyesal."Hanna tersenyum, lalu menjawab dengan serius."Ibu, aku nggak bisa menjamin itu. Yang namanya orang nggak bisa ditebak, aku juga nggak bisa jamin kalau dia bakal selalu baik padaku. Aku juga nggak bisa jamin kalau aku nggak akan menyesal."Dia melepaskan pelukan ibunya, lalu melanjutkan, "Tapi, aku bisa jamin kalau sekarang dia memperlakukanku dengan sangat baik, aku juga sangat bahagia sekarang."Mendengar putrinya mengatakan bahwa dia bahagia, apa lagi yang bisa Ines katakan?Setelah menjadi seorang ibu, siapa yang tidak ingin putrinya bahagia?"Ya, bagus kalau begitu. Habiskan makananmu, nanti keburu dingin.""Ya." Hanna me

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2198

    "Nana, aku nggak tahu harus ngapain lagi. Tolong bujuk Hanna." Ines tahu bahwa Hanna dan Reina sangat dekat.Reina tidak tahu kalau Hanna mengalami kecelakaan mobil.Dia mengangguk. "Aku akan melihatnya. Kalau nggak bisa juga, tolong jangan salahkan aku.""Kamu ini bicara apa. Tante sudah berterima kasih karena kamu mau membantu." Ines menatap Reina masuk ke dalam bangsal.Hanna merasa lapar dan berbaring di tempat tidur dengan mata terpejam, tidak bisa tidur sama sekali.Ketika mendengar seseorang masuk, dia langsung mengerutkan kening dan berseru, "Keluar, aku nggak mau makan.""Hanna, ini aku." Reina membuka mulutnya.Mendengar suara Reina, Hanna segera membuka matanya. Ketika melihat wajah Reina, dia langsung menyingkirkan sikap waspadanya."Kak Nana ...."Reina berjalan cepat ke arahnya. "Apa yang terjadi?"Hanna menceritakan semuanya.Reina mendengarkan dalam diam sebelum berkata, "Meskipun begitu, kamu nggak boleh melewatkan makan."Sejujurnya, Reina hanya pernah melihat trik in

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2197

    Keheningan yang mematikan menyelimuti ruangan.Adrian mengepalkan tangannya. "Saat itu ada beberapa hal yang masih belum aku selesaikan."Sebenarnya, baru beberapa bulan dia dan Hanna menjalin hubungan bersama, jadi belum lama.Ines mendengus dingin. "Benarkah? Kamu tahu 'kan kalau masa muda seorang wanita itu berharga. Hanna sudah nggak muda lagi, kalau dia tunggu kamu satu tahun lagi, apa yang akan dia lakukan kalau kamu nggak mencapai apa-apa?"Sekali lagi, Adrian tidak tahu harus berkata apa.Dia memahami keprihatinan dan kekhawatiran orang tua terhadap anaknya. Dia juga tahu bahwa semua yang dilakukan Ines adalah demi kebaikan putrinya.Baginya yang seorang yatim piatu dan tidak memiliki apa-apa, rasanya hanya khayalan semacam jika dia ingin bersama dengan putri mereka, Hanna."Sekarang aku nggak punya apa-apa, jadi aku nggak tahu bagaimana akan meyakinkan kalian."Adrian menjawab dengan jujur."Kalau begitu, lepaskan Hanna dan lanjutkan hidupmu," kata Ines.Malik juga berkata, "S

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2196

    Adrian terdiam sejenak, lalu mendapatkan kembali ketenangannya dan berkata kepada mereka, "Om, Tante, silakan masuk."Kedua orang tua itu awalnya mengira bahwa ketika Adrian melihat mereka, dia tidak akan berani meminta mereka masuk. Namun, tidak disangka Adrian begitu terbuka.Namun, makin terbuka sikap seorang pria, mereka harus makin waspada.Putri mereka saja bukan lawan pria ini.Keduanya masuk ke dalam rumah. Mereka melihat sekeliling dan ternyata rumah ini sangat bersih dan rapi.Dua kamar, satu ruang tamu, satu dapur dan dua kamar mandi.Ines paling memperhatikan kamar tidur.Dia memperhatikan bahwa kedua kamar ditutupi dengan selimut, kamar tidur utama memiliki selimut merah muda dan beberapa mainan kecil yang disukai Hanna.Kamar tidur kedua tampak sederhana, hanya dengan dua selimut, beberapa buku dan sebuah komputer desktop."Kalian nggak tidur bareng?" Ines bertanya tanpa basa-basi.Malik meringis dan terbatuk-batuk beberapa kali.Adrian mengangguk pelan. "Nggak, Tante. Ha

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2195

    Hanna terbaring di ranjang rumah sakit, membuka matanya dengan lelah, "Ah, sakit."Ines duduk di sampingnya. "Salahmu sendiri karena nggak hati-hati. Kamu bukan anak kecil lagi, apa kamu nggak tahu melompat keluar dari mobil itu bahaya?""Itu karena kalian membawaku dengan paksa," jawab Hanna dengan dingin.Ines menghela napas. "Aku dan ayahmu melakukan ini demi kebaikanmu. Kalau kamu sampai hamil, hidupmu bakal hancur."Hanna sangat lelah mendengarkan alasan klise ini."Ibu itu nggak ngerti."Pertama-tama, Adrian bukanlah pria seperti itu. Lalu, hal paling intim yang pernah mereka lakukan sampai saat ini hanya ciuman."Ya, Ibu nggak ngerti. Garam yang Ibu makan jauh lebih banyak dari nasi yang kamu makan. Kalau kamu nggak percaya apa yang Ibu katakan sekarang, kamu bakal nyesel nanti." Ines mengatakan hal umum yang sering dikatakan orang tua kepada anaknya."Ya, sudah cukup. Aku pusing, aku mau istirahat."Hanna memejamkan matanya.Melihat Hanna bersikap seperti itu, Ines tidak punya

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2194

    Adrian samar-samar merasakan ada yang tidak beres. Dia meninggalkan pekerjaannya dan pulang ke rumah.Sesampainya di rumah, dia tidak melihat Hanna.Dengan cemas, dia mengambil ponselnya dan menghubungi Reina.Dia mendapatkan nomor Reina dari Hanna.Jika terjadi situasi khusus, di mana Adrian tidak bisa menghubunginya, dia bisa menghubungi Reina. Tidak disangka, situasi khusus ini benar-benar terjadi.Reina sedang bekerja dan tiba-tiba melihat ada panggilan dari nomor asing. Dia ragu-ragu cukup lama, tetapi tetap menjawabnya."Halo? Dengan siapa ini?""Aku Adrian, pacar Hanna. Apa ini dengan Nona Reina?" Adrian mengatakan siapa dia sebelum bertanya pada Reina.Reina sedikit bingung mengapa Adrian meneleponnya."Ya, ini aku, ada apa?" tanya Reina."Hanna nggak ada, jadi aku mau tanya, apa dia ada bersamamu?" tanya Adrian.Reina terkejut saat mendengar ini. Dia nggak di sini. Kenapa dia bisa hilang?""Aku juga nggak tahu. Perusahaan tempatnya bekerja meneleponku, katanya dia nggak masuk

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2193

    Hanna sebenarnya pergi dari rumah bukan karena semata-mata ingin hidup bersama Adrian.Dia tidak tahan dengan suasana rumah yang menyesakkan.Orang tuanya selalu mendesaknya untuk menikah atau menceritakan betapa hebatnya anak-anak dari keluarga lain, bagaimana mereka memiliki cucu dan seterusnya.Sekarang, setelah pindah, tinggal bersama Adrian dan mulai bekerja dengan pekerjaan yang normal, dia merasa jauh lebih santai.Dia merebahkan diri dan kembali tidur, tidak tahu bahwa orang tuanya tidak bisa tidur.Malik menghentakkan kakinya dengan tidak sabar. "Lihatlah anak perempuanmu itu."Ines memutar bola matanya. "Jangan lupa kalau dia juga putrimu."Malik tersedak."Kita harus apa lagi sekarang? Kita nggak mungkin diam saja saat melihat putri kita dihancurkan sama Adrian," kata Malik.Ines menghela napas, tidak tahu harus berbuat apa."Kamu tahu sendiri kalau Hanna sangat keras kepala dan nggak akan mau mengubah keputusannya." Ines memandang ke luar pada malam yang gelap. "Apa kita ha

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status