Share

Bab 254

Penulis: Kacang Merah
Melupakan masa lalu?

Maxime mengambil dokumen itu dan memeriksanya dengan cermat. Isi yang tertulis di setiap halaman menunjukkan bahwa mereka berdua tidak lagi punya hubungan.

Terakhir, dia melihat jumlah uang diberikan Reina, 16 triliun!

Uang sebanyak ini?

Reina dapat dari mana?

Maxime pernah menyuruh orang menyelidiki perusahaan Reina, asetnya saat ini paling banyak hanya ratusan miliar.

Kalaupun perusahaan itu dijual, tidak mungkin menghasilkan keuntungan sebanyak itu.

Maxime mencibir dan langsung membuang dokumen itu ke tempat sampah.

"Apa yang membuatmu yakin aku akan menandatanganinya?"

"Klienku bilang, kalau kamu nggak mau tandatangan, itu membuktikan bahwa kamu nggak peduli dengan uang. Tapi sama saja, semua kejadian masa lalu dianggap sudah beres.

Mandy merendahkan suaranya, "Aku harap kamu nggak menggunakan kejadian ini untuk menekan Reina lagi."

"Ingat, kamu yang nggak mau uang itu, bukan Reina yang nggak mau balikin."

Mandy menyaksikan Reina tumbuh dewasa dan Mandy sudah l
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Yaa-yuuk Darmoyo
tambah seru
goodnovel comment avatar
Meyna Iza
sangat suka
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 255

    Maxime berdiri di depan pintu dan melihat Reina yang ada di dalam. Padahal baru sekitar dua minggu tidak bertemu, kenapa rasanya sudah sangat lama sekali.Para pengawal berjaga di luar.Saat Maxime masuk, udara di dalam ruangan terasa dingin."Kupikir, aku sudah menjelaskannya dengan sangat jelas," jawab Reina.Maxime datang mendekat, ekspresinya tidak terlalu jelas karena terkena sinar lampu.Maxime tidak mengatakan sepatah kata pun, dia hanya menatap Reina dalam-dalam dan tidak pernah mengalihkan tatapan matanya.Reina tidak terbiasa ditatap seperti ini oleh Maxime, dia pun mundur selangkah."Pengacara Mandy sudah kasih uangnya ke kamu, 'kan? Urusan kita udah selesai."Maxime masih tidak bicara dan menatap Reina dengan tajam. Dia mengangkat tangannya perlahan, namun belum juga sampai di bahu Reina, dia melihat Reina mundur beberapa langkah untuk menghindarinya.Reina menarik napas dalam-dalam, "Kamu mau apa?"Tangan Maxime yang terangkat berhenti, lalu berujar dengan mantap."Aku mau

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 256

    Maxime dan Revin sama-sama emosian dan kasar, mereka berbanding seimbang.Namun, karena Revin punya luka parah, sekarang dia bukan tandingan Maxime. Saat Maxime hendak memukulnya lagi, Reina menghadang dan berdiri tepat di depan Revin."Sudah puas cari ributnya?" Reina menatap Maxime dengan dingin.Maxime mematung di tempat, sudut mulutnya masih terasa sakit.Dia menyeka darah yang merembes dari sudut mulutnya, menatap Reina dalam-dalam dan tidak berkata apa-apa."Silakan pergi atau aku akan panggil polisi!" kata Reina lagi.Maxime tidak bisa mengungkapkan perasaannya di dalam hatinya. Dulu, tidak peduli siapapun yang berhadapan dengannya, Reina pasti akan berdiri di sisinya.Sekarang Reina telah memilih orang lain.Maxime mengalihkan pandangannya, berbalik dan berjalan keluar.Setelah Maxime pergi, Reina langsung memeriksa kondisi Revin, "Kamu nggak apa-apa?"Begitu tangan Reina menyentuh lengannya, Revin menahan napas."Nggak apa-apa," jawabnya.Reina mendapati ujung jarinya terkena

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 257

    Malam harinya, Reina masuk ke kamarnya untuk istirahat.Dia berbaring di tempat tidur dan memejamkan mata, saat itu pula raut wajah Maxime saat pergi tadi berkelebat di benaknya.Ekspresi ini sama seperti Maxime tahu dia sudah ditipu dalam pernikahan mereka.Merasa bersalah membuat Reina tidak bisa tidur nyenyak.Di sisi lain, Maxime yang tinggal di sebuah hotel ternama tidak jauh dari situ, memperhatikan sesuatu di jalan dengan ekspresi dingin.Revin paham Kota Simaliki adalah wilayah Maxime, tapi dia tidak menduga Maxime akan melebarkan daerah kekuasaannya keluar dari Kota Simaliki.Jadi, Revin lengah saat di luar negeri.Setelah sesuatu terjadi pada Revin semalam, keluarganya membawanya pergi dan memblokir berita tersebut.Reina tidak tahu Revin kecelakaan. Keesokan harinya, Reina mengundang tukang untuk memperbaiki pintu rumahnya.Padahal dia berencana untuk tinggal di sini sementara waktu dan terus menulis lagu.Setelah Maxime berhenti mengganggunya, dia akan menyusul Lyann dan ya

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 258

    Reina pikir setelah itu Maxime akan segera pergi dengan sukarela, tidak disangka beberapa hari kemudian dia malah mendirikan kantor cabang di Muskie.Kantor itu dibangun tidak jauh dari tempat tinggal Reina.Harus diakui bahwa Maxime adalah seorang ahli bisnis dan dapat berkembang di mana saja.Beberapa orang terkaya di kota itu mulai mengenalnya satu per satu.Setiap pagi, Reina akan menerima karangan bunga dan hadiah berharga.Tapi setiap kali menerima sesuatu, Reina langsung membuangnya ke tempat sampah.Hari ini, Maxime membeli seluruh area tempat tinggal Reina dan pindah ke rumah di sebelah Reina.Setiap Maxime berdiri di teras, dia bisa melihat Reina.Reina sadar akan hal ini saat sedang menulis lagu di teras."Kalau kamu suka tinggal di sini, kita bisa menetap di sini."Reina tidak menggubrisnya, mengambil lembaran lagunya dan langsung kembali ke kamar.Sementara itu, saat ini Ekki kebetulan membawa seseorang untuk merenovasi rumah. Saat melihat Maxime berdiri sendirian di teras

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 259

    Hati Reina tiba-tiba menegang.Ini pertama kalinya dia jadi suami? Lalu kenapa? Ini juga pertama kalinya Reina jadi seorang istri?Mata Reina penuh dengan ketidakpedulian, dia berkata, "Maxime, mending kamu pulang ke Kota Simaliki, jangan sampai aku jadi benci kamu."Maxime merasa tubuh Reina terasa kaku, dia pun berujar dengan suara serak, "Aku nggak akan pulang. Aku sabar dan punya waktu kok."Reina menjadi makin bingung, dia menatapnya."Bukannya kamu nggak suka sama aku? Kenapa kamu nggak mau lepasin aku?"Maxime merasa ada yang mengganjal di tenggorokannya."Karena aku nggak pernah berpikir untuk bercerai!" Setelah selesai bicara, Maxime menyibak selimut dan bangkit berdiri."Kapanpun kamu butuh sesuatu, cari aku aja. Rumah ini sudah aku beli."Reina tidak tahu bagaimana Maxime pulang. Malam itu Reina sibuk menghubungi pemilik rumah dan mendapati kalau rumah ini sudah dijual.Reina hanya bisa mengganti kunci rumahnya.Baru-baru ini Reina menulis lagu baru dan ada pengusaha yang ma

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 260

    Tidak disangka, orang-orang tadi tidak menyusul mereka.Ketika sudah berada di luar, Reina terengah-engah. Saat Reina mengangkat kepalanya, Maxime menyadari ada luka di wajah Reina, "Apa yang terjadi?"Reina secara kasar memahami apa yang dikatakan Maxime dengan membaca gerak bibirnya."Aku nggak apa-apa."Reina melepaskan tangan Maxime dan hendak pergi ke tempat ramai karena tidak mau terus mengobrol dengan Maxime.Maxime langsung menyusul Reina dan meraih tangannya, "Kamu dipukul?"Akhir-akhir ini, Maxime selalu mengikuti Reina.Hari ini juga Maxime mengikutinya."Lepaskan." Reina tidak ingin Maxime melihat dirinya yang menyedihkan seperti ini.Maxime bersikeras tidak melepaskannya dan menopang dagu Reina dengan telapak tangannya yang besar.Maxime melirik kembali ke pintu hotel, di mana dua pria asing masih menatap mereka.Maxime langsung paham. Terlepas dari perlawanan Reina, Maxime menggendong Reina dan memasukkannya ke dalam mobil.Maxime sadar alat bantu dengar Reina jatuh sehin

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 261

    Hati Maxime tiba-tiba penuh harapan.Namun, kata-kata Ekki membuatnya merasa seperti jatuh ke dalam lautan es, "Hasilnya, nggak ada hubungan darah."Tidak ada hubungan darah ....Berarti Reina tidak bohong padanya, anak mereka meninggal sebelum dilahirkan.Riki dan Riko adalah anak Reina dan Revin.Tangan Maxime terkepal erat, buku-buku jarinya memutih dan tenggorokannya terasa seperti terbakar."Oke."Dia menutup telepon.Suhu di dalam mobil sedingin kulkas. Maxime melihat sisa bekas gigi di punggung tangannya dengan ekspresi dingin.Padahal dulu Maxime masih berharap Reina bohong padanya soal anak mereka. Sekarang dia sadar betapa konyol harapannya.Alih-alih meminta sopir mengantarnya kembali ke hotel, Maxime malah pergi ke bar terdekat.....Sesampainya di rumah, Reina masih merasa terkejut.Tiba-tiba, Lyann dan anak-anaknya menelepon."Mama.""Mama."Dua anaknya muncul di depan kamera.Reina baru berani menjawab panggilan anaknya setelah yakin Maxime tidak mengikutinya pulang, "Ha

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 262

    Di foto yang beredar itu ada Maxime dan Marshanda, lalu Maxime diberi topi hijau.Waktu Maxime mengetahuinya, hal itu sudah menyebar dan menjadi gosip panas di seluruh kantor.Saat ini departemen teknis sudah menghapus semua gambar dan sedang menyelidiki untuk menemukan siapa peretasnya. Teknik yang digunakan sangat mirip dengan cara membobol rekening bank pribadi Maxime, waktunya juga sama yaitu sekitar pukul empat pagi.Maxime pusing melihat foto itu."Masih belum tahu siapa pelakunya?"Ekki ragu-ragu sejenak sebelum menjawab, "Alamat yang kami temukan adalah di Vila Samore rumah pribadi Jovan, tapi Jovan nggak mungkin melakukan hal seperti itu.""Sedangkan orang yang meretas akun pribadi Bos waktu itu titik alamatnya di rumah Alana.""Jangan-jangan ... anak itu?"Ketika Riko disebutkan, Maxime terdiam."Simpan dulu beritanya."Setelah selesai bicara, dia bertanya lagi, "Anak itu sudah ketemu?"Ekki menggeleng.Maxime mengambil segelas anggur dan menyesapnya. Rasa menusuk dari anggur

Bab terbaru

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2201

    Seketika, penilaian Malik terhadap Adrian langsung berubah."Kamu yakin?"Jika perjanjian itu ditandatangani, di masa depan, keuangan milik Keluarga Sunandar benar-benar tidak terkait dengan Adrian. Kalaupun dia menikahi Hanna, dia tidak akan mendapatkan keuntungan sepeser pun. Jika suatu saat dia bercerai dengan Hanna, dia juga tidak akan mendapatkan harta gono-gini.Adrian mengangguk berat. "Aku yakin, asalkan Om mau menikahkan Hanna denganku, aku akan memenuhi semua syarat yang kalian minta.""Selain itu, kalau Om mau percaya padaku, aku akan berbakti kepada Om dan Tante." Adrian berkata dengan sungguh-sungguh.Malik terdiam.Bukannya tidak bersedia, dia hanya masih ragu.Dia adalah seorang pengusaha, jadi dia tahu bahwa hati manusia itu jahat."Sudahlah, kamu dan Hanna bisa menjalin hubungan. Kalau tahun ini hubungan kalian masih baik-baik saja dan kariermu melesat, aku akan merestui hubungan kalian." Malik menambahkan, "Tentu saja, sebelum kalian menikah, kamu harus tanda tangan p

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2200

    Hati Hanna langsung cemas saat mendengar bahwa ayahnya menyuruh Adrian datang."Kenapa Ayah minta kamu datang?"Hanna khawatir ayahnya akan mempermalukan Adrian dan mengatakan sesuatu yang buruk.Adrian menggeleng. "Entahlah, katanya ada sesuatu yang ingin dibicarakan denganku.""Baiklah."Hanna berbicara sedikit tidak enak hati, "Kalau nanti Ayah bicara aneh-aneh, kamu jangan marah."Adrian tidak bisa menahan senyumnya."Jangan khawatir, aku nggak akan marah nggak peduli semenyakitkan apa pun perkataannya."Sebagai seorang pria, jika dia memiliki seorang anak perempuan dan akan diambil oleh orang lain, apalagi pria itu orang miskin, dia juga tidak akan menyukainya.Sebagai orang tua, siapa yang tidak ingin anaknya memiliki kehidupan yang baik?"Hmm."Ketika mereka berdua sedang berbicara, Malik dan Ines tiba.Mereka mendorong pintu dan melihat sikap manis keduanya, sedikit canggung.Malik berjalan menghampiri mereka, melewati Adrian dan mendekati putrinya."Kenapa dekat-dekat begitu s

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2199

    Begitu mendengar Ines memberi izin, Hanna langsung memeluknya dan tersenyum terharu. "Ibu baik sekali, terima kasih."Reina menyaksikan adegan intim antara ibu dan anak perempuannya dari samping, entah kenapa dia merasa sedikit iri.Seandainya saja ibunya masih ada di dunia ini.Ines menepuk-nepuk punggung Hanna dengan lembut. "Sudah, semoga kamu nggak menyesal."Hanna tersenyum, lalu menjawab dengan serius."Ibu, aku nggak bisa menjamin itu. Yang namanya orang nggak bisa ditebak, aku juga nggak bisa jamin kalau dia bakal selalu baik padaku. Aku juga nggak bisa jamin kalau aku nggak akan menyesal."Dia melepaskan pelukan ibunya, lalu melanjutkan, "Tapi, aku bisa jamin kalau sekarang dia memperlakukanku dengan sangat baik, aku juga sangat bahagia sekarang."Mendengar putrinya mengatakan bahwa dia bahagia, apa lagi yang bisa Ines katakan?Setelah menjadi seorang ibu, siapa yang tidak ingin putrinya bahagia?"Ya, bagus kalau begitu. Habiskan makananmu, nanti keburu dingin.""Ya." Hanna me

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2198

    "Nana, aku nggak tahu harus ngapain lagi. Tolong bujuk Hanna." Ines tahu bahwa Hanna dan Reina sangat dekat.Reina tidak tahu kalau Hanna mengalami kecelakaan mobil.Dia mengangguk. "Aku akan melihatnya. Kalau nggak bisa juga, tolong jangan salahkan aku.""Kamu ini bicara apa. Tante sudah berterima kasih karena kamu mau membantu." Ines menatap Reina masuk ke dalam bangsal.Hanna merasa lapar dan berbaring di tempat tidur dengan mata terpejam, tidak bisa tidur sama sekali.Ketika mendengar seseorang masuk, dia langsung mengerutkan kening dan berseru, "Keluar, aku nggak mau makan.""Hanna, ini aku." Reina membuka mulutnya.Mendengar suara Reina, Hanna segera membuka matanya. Ketika melihat wajah Reina, dia langsung menyingkirkan sikap waspadanya."Kak Nana ...."Reina berjalan cepat ke arahnya. "Apa yang terjadi?"Hanna menceritakan semuanya.Reina mendengarkan dalam diam sebelum berkata, "Meskipun begitu, kamu nggak boleh melewatkan makan."Sejujurnya, Reina hanya pernah melihat trik in

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2197

    Keheningan yang mematikan menyelimuti ruangan.Adrian mengepalkan tangannya. "Saat itu ada beberapa hal yang masih belum aku selesaikan."Sebenarnya, baru beberapa bulan dia dan Hanna menjalin hubungan bersama, jadi belum lama.Ines mendengus dingin. "Benarkah? Kamu tahu 'kan kalau masa muda seorang wanita itu berharga. Hanna sudah nggak muda lagi, kalau dia tunggu kamu satu tahun lagi, apa yang akan dia lakukan kalau kamu nggak mencapai apa-apa?"Sekali lagi, Adrian tidak tahu harus berkata apa.Dia memahami keprihatinan dan kekhawatiran orang tua terhadap anaknya. Dia juga tahu bahwa semua yang dilakukan Ines adalah demi kebaikan putrinya.Baginya yang seorang yatim piatu dan tidak memiliki apa-apa, rasanya hanya khayalan semacam jika dia ingin bersama dengan putri mereka, Hanna."Sekarang aku nggak punya apa-apa, jadi aku nggak tahu bagaimana akan meyakinkan kalian."Adrian menjawab dengan jujur."Kalau begitu, lepaskan Hanna dan lanjutkan hidupmu," kata Ines.Malik juga berkata, "S

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2196

    Adrian terdiam sejenak, lalu mendapatkan kembali ketenangannya dan berkata kepada mereka, "Om, Tante, silakan masuk."Kedua orang tua itu awalnya mengira bahwa ketika Adrian melihat mereka, dia tidak akan berani meminta mereka masuk. Namun, tidak disangka Adrian begitu terbuka.Namun, makin terbuka sikap seorang pria, mereka harus makin waspada.Putri mereka saja bukan lawan pria ini.Keduanya masuk ke dalam rumah. Mereka melihat sekeliling dan ternyata rumah ini sangat bersih dan rapi.Dua kamar, satu ruang tamu, satu dapur dan dua kamar mandi.Ines paling memperhatikan kamar tidur.Dia memperhatikan bahwa kedua kamar ditutupi dengan selimut, kamar tidur utama memiliki selimut merah muda dan beberapa mainan kecil yang disukai Hanna.Kamar tidur kedua tampak sederhana, hanya dengan dua selimut, beberapa buku dan sebuah komputer desktop."Kalian nggak tidur bareng?" Ines bertanya tanpa basa-basi.Malik meringis dan terbatuk-batuk beberapa kali.Adrian mengangguk pelan. "Nggak, Tante. Ha

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2195

    Hanna terbaring di ranjang rumah sakit, membuka matanya dengan lelah, "Ah, sakit."Ines duduk di sampingnya. "Salahmu sendiri karena nggak hati-hati. Kamu bukan anak kecil lagi, apa kamu nggak tahu melompat keluar dari mobil itu bahaya?""Itu karena kalian membawaku dengan paksa," jawab Hanna dengan dingin.Ines menghela napas. "Aku dan ayahmu melakukan ini demi kebaikanmu. Kalau kamu sampai hamil, hidupmu bakal hancur."Hanna sangat lelah mendengarkan alasan klise ini."Ibu itu nggak ngerti."Pertama-tama, Adrian bukanlah pria seperti itu. Lalu, hal paling intim yang pernah mereka lakukan sampai saat ini hanya ciuman."Ya, Ibu nggak ngerti. Garam yang Ibu makan jauh lebih banyak dari nasi yang kamu makan. Kalau kamu nggak percaya apa yang Ibu katakan sekarang, kamu bakal nyesel nanti." Ines mengatakan hal umum yang sering dikatakan orang tua kepada anaknya."Ya, sudah cukup. Aku pusing, aku mau istirahat."Hanna memejamkan matanya.Melihat Hanna bersikap seperti itu, Ines tidak punya

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2194

    Adrian samar-samar merasakan ada yang tidak beres. Dia meninggalkan pekerjaannya dan pulang ke rumah.Sesampainya di rumah, dia tidak melihat Hanna.Dengan cemas, dia mengambil ponselnya dan menghubungi Reina.Dia mendapatkan nomor Reina dari Hanna.Jika terjadi situasi khusus, di mana Adrian tidak bisa menghubunginya, dia bisa menghubungi Reina. Tidak disangka, situasi khusus ini benar-benar terjadi.Reina sedang bekerja dan tiba-tiba melihat ada panggilan dari nomor asing. Dia ragu-ragu cukup lama, tetapi tetap menjawabnya."Halo? Dengan siapa ini?""Aku Adrian, pacar Hanna. Apa ini dengan Nona Reina?" Adrian mengatakan siapa dia sebelum bertanya pada Reina.Reina sedikit bingung mengapa Adrian meneleponnya."Ya, ini aku, ada apa?" tanya Reina."Hanna nggak ada, jadi aku mau tanya, apa dia ada bersamamu?" tanya Adrian.Reina terkejut saat mendengar ini. Dia nggak di sini. Kenapa dia bisa hilang?""Aku juga nggak tahu. Perusahaan tempatnya bekerja meneleponku, katanya dia nggak masuk

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2193

    Hanna sebenarnya pergi dari rumah bukan karena semata-mata ingin hidup bersama Adrian.Dia tidak tahan dengan suasana rumah yang menyesakkan.Orang tuanya selalu mendesaknya untuk menikah atau menceritakan betapa hebatnya anak-anak dari keluarga lain, bagaimana mereka memiliki cucu dan seterusnya.Sekarang, setelah pindah, tinggal bersama Adrian dan mulai bekerja dengan pekerjaan yang normal, dia merasa jauh lebih santai.Dia merebahkan diri dan kembali tidur, tidak tahu bahwa orang tuanya tidak bisa tidur.Malik menghentakkan kakinya dengan tidak sabar. "Lihatlah anak perempuanmu itu."Ines memutar bola matanya. "Jangan lupa kalau dia juga putrimu."Malik tersedak."Kita harus apa lagi sekarang? Kita nggak mungkin diam saja saat melihat putri kita dihancurkan sama Adrian," kata Malik.Ines menghela napas, tidak tahu harus berbuat apa."Kamu tahu sendiri kalau Hanna sangat keras kepala dan nggak akan mau mengubah keputusannya." Ines memandang ke luar pada malam yang gelap. "Apa kita ha

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status