Share

Bab 260

Penulis: Kacang Merah
Tidak disangka, orang-orang tadi tidak menyusul mereka.

Ketika sudah berada di luar, Reina terengah-engah. Saat Reina mengangkat kepalanya, Maxime menyadari ada luka di wajah Reina, "Apa yang terjadi?"

Reina secara kasar memahami apa yang dikatakan Maxime dengan membaca gerak bibirnya.

"Aku nggak apa-apa."

Reina melepaskan tangan Maxime dan hendak pergi ke tempat ramai karena tidak mau terus mengobrol dengan Maxime.

Maxime langsung menyusul Reina dan meraih tangannya, "Kamu dipukul?"

Akhir-akhir ini, Maxime selalu mengikuti Reina.

Hari ini juga Maxime mengikutinya.

"Lepaskan." Reina tidak ingin Maxime melihat dirinya yang menyedihkan seperti ini.

Maxime bersikeras tidak melepaskannya dan menopang dagu Reina dengan telapak tangannya yang besar.

Maxime melirik kembali ke pintu hotel, di mana dua pria asing masih menatap mereka.

Maxime langsung paham. Terlepas dari perlawanan Reina, Maxime menggendong Reina dan memasukkannya ke dalam mobil.

Maxime sadar alat bantu dengar Reina jatuh sehin
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 261

    Hati Maxime tiba-tiba penuh harapan.Namun, kata-kata Ekki membuatnya merasa seperti jatuh ke dalam lautan es, "Hasilnya, nggak ada hubungan darah."Tidak ada hubungan darah ....Berarti Reina tidak bohong padanya, anak mereka meninggal sebelum dilahirkan.Riki dan Riko adalah anak Reina dan Revin.Tangan Maxime terkepal erat, buku-buku jarinya memutih dan tenggorokannya terasa seperti terbakar."Oke."Dia menutup telepon.Suhu di dalam mobil sedingin kulkas. Maxime melihat sisa bekas gigi di punggung tangannya dengan ekspresi dingin.Padahal dulu Maxime masih berharap Reina bohong padanya soal anak mereka. Sekarang dia sadar betapa konyol harapannya.Alih-alih meminta sopir mengantarnya kembali ke hotel, Maxime malah pergi ke bar terdekat.....Sesampainya di rumah, Reina masih merasa terkejut.Tiba-tiba, Lyann dan anak-anaknya menelepon."Mama.""Mama."Dua anaknya muncul di depan kamera.Reina baru berani menjawab panggilan anaknya setelah yakin Maxime tidak mengikutinya pulang, "Ha

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 262

    Di foto yang beredar itu ada Maxime dan Marshanda, lalu Maxime diberi topi hijau.Waktu Maxime mengetahuinya, hal itu sudah menyebar dan menjadi gosip panas di seluruh kantor.Saat ini departemen teknis sudah menghapus semua gambar dan sedang menyelidiki untuk menemukan siapa peretasnya. Teknik yang digunakan sangat mirip dengan cara membobol rekening bank pribadi Maxime, waktunya juga sama yaitu sekitar pukul empat pagi.Maxime pusing melihat foto itu."Masih belum tahu siapa pelakunya?"Ekki ragu-ragu sejenak sebelum menjawab, "Alamat yang kami temukan adalah di Vila Samore rumah pribadi Jovan, tapi Jovan nggak mungkin melakukan hal seperti itu.""Sedangkan orang yang meretas akun pribadi Bos waktu itu titik alamatnya di rumah Alana.""Jangan-jangan ... anak itu?"Ketika Riko disebutkan, Maxime terdiam."Simpan dulu beritanya."Setelah selesai bicara, dia bertanya lagi, "Anak itu sudah ketemu?"Ekki menggeleng.Maxime mengambil segelas anggur dan menyesapnya. Rasa menusuk dari anggur

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 263

    Reina tidak paham kenapa kliennya bertanya seperti ini, tetapi melihat kliennya sudah menepati janji dalam pembayaran, Reina pikir sepertinya mereka bertanya karena simpati semata, tidak ada maksud lain.Jadi Reina mulai membuka pembicaraan."Sebenarnya setelah bercerai, aku merasa bebas dan bahagia, tekanan batinku berkurang."Maxime melihat pesan Reina di layar dan tangannya berhenti sejenak saat mengetik.Maxime penasaran, "Kenapa? Kamu nggak cinta dia?"Reina tidak tahu bagaimana menjawabnya, tapi dia menjawab jujur karena berpikir lawan bicaranya adalah orang yang tidak dia kenal."Pasangan yang memutuskan bercerai biasanya sudah memikirkan matang-matang dan pasti punya beberapa alasan."Maxime merasa gelisah. Dia sudah mengetik panjang sekali tapi pada akhirnya dia menghapusnya."Kalau nggak ada urusan lain, aku pergi dulu ya. Dah." Reina mengakhiri obrolan.Maxime menutup kotak obrolan.Maxime memikirkan kata-kata Reina, setelah itu dia keluar untuk mencari udara segar. Ketika m

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 264

    Maxime panik, dia menerobos kerumunan dan mencari Reina dengan cemas.Baru setelah dia melihat Reina ada di kasir, hatinya sedikit tenang.Setelah selesai belanja, Reina pulang dan istirahat.Reina sedang hamil, dia harus melindungi bayinya dengan baik.Reina menulis lagi sebentar, lalu bersandar di kursi malas, mendengarkan lagu, membaca buku, mengelus perutnya dan berbisik."Sayang, cepat besar ya."Tiba-tiba ponselnya bergetar, ada sebuah pesan dari nomor yang tidak dikenal. Reina membuka pesan itu dan ternyata adalah foto berdarah.Tangannya gemetar, hampir saja Reina menjatuhkan ponselnya ke lantai.Reina hanya menanggap pesan itu sebatas keusilan seseorang, jadi dia langsung menghapusnya.Malamnya, tiba-tiba terdengar suara gemerisik di luar.Reina yang tidak bisa tidur nyenyak langsung terbangun. Dia berjalan ke ruang tamu dan bertanya, "Siapa?""Maxime, kamu bukan?"Karena tadi kunci rumahnya sudah diganti, Reina pikir Maxime sedang mengotak-atik kunci karena tidak bisa masuk s

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 265

    Tubuh Reina gemetar."Maxime, kita tuh sudah cerai! Kamu jangan begini!"Sambil menelanjangi pakaian Reina, Maxime berkata, "Memangnya cerai keputusan sebelah pihak?"Reina tidak bisa mengelak atau melawan, jadi satu-satunya cara adalah dengan menggigit.Dia menggigit bahu Maxime.Pria itu mengerang kesakitan, tapi tidak menyerah.Mulut Reina dipenuhi rasa asin darah dan dia menatap Maxime dengan tatapan kosong, lalu mengutuk, "Maxime, kamu bajingan!""Sebenarnya apa sih maumu? Waktu kita menikah kamu pernah bilang selamanya nggak akan sentuh aku. Sekarang aku udah nggak cinta sama kamu, tapi kamu malah begini!" Reina yang marah pun tidak sungkan membentak Maxime."Aku salah. Aku bukannya nggak suka lagi sama kamu, tapi memang orang yang kusuka sejak awal itu bukan kamu!""Kamu sama sekali bukan tipeku, kamu itu orang gila yang kejam dan psikopat!""Kalau aku tahu kamu punya saudara kembar, aku nggak akan nikah sama kamu!"Napas Maxime terasa makin berat saat mendengarkan semua kata-ka

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 266

    Detik ini pula, Reina bertekad harus memutuskan hubungannya dengan Maxime sampai tuntas.Malam itu hujan badai.Maxime memeluk Reina erat-erat. Reina merasa haus."Aku mau minum."Maxime membuka matanya dan meraih botol air di meja samping tempat tidur. Saat itulah dia melihat jelas bekas gigi di tangannya.Bahunya juga ada bekas gigi, sedangkan bibirnya juga habis digigit Reina.Maxime membuka botol air, lalu memberikannya pada Reina yang ada di pelukannya.Reina merasa baikan setelah minum beberapa teguk, tapi tiba-tiba perutnya terasa mual."Hoek!"Reina tidak tahan lagi, dia langsung menyibak tangan Maxime dan berguling ke samping kasur untuk muntah tapi tidak ada yang keluar.Maxime ikut bangun dan menepuk punggung Reina, "Kamu kenapa?"Reina langsung menepis tangan Maxime. "Jangan sentuh aku!"Tangan Maxime terhenti.Reina menoleh dan menatap Maxime dengan dingin, "Bisa tolong pergi dari sini?"Ekspresi di wajah tampan Maxime langsung berubah. Dia mengulurkan tangan dan menjepit

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 267

    Setelah Reina mengatakan ingin menggugat cerai Maxime, Alana mulai menulis dakwaan."Ya, kami nggak bisa terus seperti ini."Reina melihat sekilas berkas yang disiapkan Alana, lalu berkata, "Kasih tahu aja kamu butuh informasi apalagi?""Aku mau cepat selesai, kamu yakin ini cukup?"Alana ragu-ragu sejenak dan menatap Reina dengan cermat."Reina, kamu punya catatan medis waktu menikah dulu nggak? Kalau ada laporan itu peluang menang sudah 80%."Setelah Reina menikah, dia tidak pernah hamil sehingga harus menjalani berbagai perawatan.Dia juga menderita depresi berat dan telah berpisah dengan Maxime selama beberapa tahun.Kalau tujuannya hanya bercerai, kemungkinan besar akan menang.Reina teringat, lalu berkata, "Oke, nanti kalau sudah siap aku kasih ke kamu.""Ya, kalau bisa kita tambahin bukti hubungan Maxime dan Marshanda, atau bukti kalau Maxime nggak memperlakukanmu dengan baik," sambung Alana.Reina mengerti."Kalau gitu aku masukin dakwaannya hari ini?""Oke."....Di sisi lain,

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 268

    Reina terus bercerita sampai ketiduran.Kali ini, gantian Maxime yang tidak bisa tidur. Kata-kata Morgan terus terngiang di benak Maxime, "Orang yang Reina sukai itu aku, orang yang mau dia nikahi itu aku!"Maxime akhirnya tertidur, tapi dalam mimpinya Reina kabur lagi.Maxime terbangun, Reina masih tidur di sampingnya dan hari masih gelap.Maxime tidak bisa tidur sama sekali, jadi dia bangun dan menelepon Morgan tapi tidak ada yang menjawab.Maxime pun menelepon Joanna, "Bu, Morgan mana?""Dia pergi berobat, kenapa?" tanya Joanna.Tatapan Maxime jadi dingin. "Nggak apa-apa."Dia menutup telepon.Joanna awalnya mau bertanya tentang Reina, tapi ketika Maxime menutup telepon, dia hanya bisa menghela napas.Dia bertanya pada sekretarisnya, "Apa Riko sudah kembali ke sekolah?""Kepala sekolah bilang dia nggak balik sekolah setelah dijemput ayahnya beberapa hari yang lalu."Joanna mengernyit dan berpikir sejenak, "Kamu sudah buat janji dengan Alana?"Sekretaris itu menggeleng."Alana bilang

Bab terbaru

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2303

    Reina menutup telepon dan akhirnya merasa lega.Selama Syena tidak melakukan sesuatu yang buruk, semuanya tidak apa-apa.Dia sudah makin berumur dan hanya ingin menjalani hidupnya dengan baik.Jika Syena melakukan sesuatu yang salah lagi, dia akan menghabisinya....Musim semi berganti menjadi musim gugur.Waktu berlalu dalam sekejap.Dalam sekejap mata, rambut Reina pun dipenuhi dengan uban. Saat ini, Reina hampir berusia tujuh puluh tahun.Beberapa anak laki-lakinya akhirnya menikah. Anak-anak Riko dan Riki sudah duduk di bangku sekolah dasar.Reina mengambil ponselnya. Pada hari itu, dia mendengar anak buahnya berkata, "Bos, Marshanda meninggal."Meninggal adalah sebuah kata yang sering didengar Reina di masa tuanya.Selama bertahun-tahun, mertuanya juga sudah meninggal dunia.Mantan saudara perempuannya, Brigitta, juga meninggal tahun lalu.Ethan menyusul pada paruh pertama tahun ini.Hanya Erina dan suaminya yang tersisa untuk menjaga bisnis Keluarga Yusdwindra.Suami yang Erina d

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2302

    Sisca pergi ke sekolah dan hendak meminta guru untuk memanggil Talitha. Namun, dia melihat Talitha berdiri di depan gedung sekolah dari kejauhan.Di seberang Talitha ada Syena!Ekspresi Sisca langsung berubah.Dia berjalan cepat menghampiri keduanya. "Talitha."Talitha menoleh ke arahnya. "Ibu."Syena langsung marah mendengar putrinya memanggil wanita lain dengan sebutan ibu."Talitha, aku ini ibumu, dia nggak ada hubungan darah denganmu."Setelah bertahun-tahun tidak bertemu, wajah Syena sangat pucat dan kuyu. Tatapan matanya menatap Sisca lekat-lekat.Sisca juga tidak merasa terintimidasi olehnya, menarik putrinya untuk berdiri di sisinya."Syena, saat itu kamulah yang nggak menginginkan Talitha. Sekarang, kamu ingin mendapatkan anakmu lagi?"Talitha menimpali, "Aku cuma punya satu ibu, namanya Sisca. Nama keluargaku juga Santiago. Jadi, kamu pergi saja dan berhenti mencariku."Mendengar apa yang dikatakan putrinya, gelenyar kelegaan menyelimuti benak Sisca.Syena terlihat makin mura

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2301

    Reina beranjak dan melangkah pergi.Marshanda menatap punggungnya dan tiba-tiba berdiri. "Reina."Langkah kaki Reina terhenti dan dia berbalik untuk menatapnya.Tiba-tiba, mata Marshanda menjadi sedikit memerah."Reina! Aku merasa sepertinya aku melakukan kesalahan."Selama sepuluh tahun terakhir, Marshanda telah bermimpi tentang masa lalu hingga berulang kali.Mimpi itu terjadi di masa lalu, ketika dia baru dijemput oleh Anthony.Saat itu, dia tidak memiliki niat licik. Saat pertama kali bertemu Reina, dia merasa bahwa Reina sangat baik.Reina akan memberinya pakaian yang bagus untuk dipakai!Memberikan makanan yang enak untuknya!Reina juga akan berbagi uang saku dengannya!Mungkin karena dia makin tua, ingatannya tentang ketika dia masih muda menjadi begitu jelas, dia pun bernostalgia.Mendengar Marshanda mengakui kesalahannya, Reina menunjukkan kerumitan di antara kedua alisnya."Itu semua sudah berlalu."Dia hanya mengatakan beberapa kata tanpa menyebutkan maaf.Marshanda memperha

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2300

    Riki benar-benar tidak berubah, ucapannya sangat manis dan masih terus menempel kepadanya.Maxime hendak mengatakan sesuatu tentangnya.Riki melepaskan pelukannya pada Reina dan memujinya."Papa, hari ini Papa bersinar banget dan makin jantan saja. Aku mau belajar dari Papa."Maxime tidak terbujuk oleh perkataannya. "Kalau mau belajar dariku, ikuti kakakmu dan uruslah perusahaan keluarga."Riki menggaruk-garuk kepalanya ketika diminta mengurus perusahaan.Sayangnya, dia benar-benar tidak suka menjadi bos.Dia hanya ingin menjadi seorang penyanyi.Dia mewarisi bakat musik yang kuat dari Reina dan merupakan penyanyi generasi baru.Reina juga memahami kebenaran bahwa setiap anak memiliki potensinya sendiri dan keempat anaknya pun berbeda."Sudah, biarkan Riki melakukan apa pun yang dia inginkan, toh ada Riko yang ngurus perusahaan.""Atau nanti kalau Leo dan Liam sudah besar, mereka juga bisa bantu ngurus perusahaan."Maxime langsung diam begitu Reina berbicara.Riki berterima kasih kepad

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2299

    Revin memang cukup terlambat saat menikah. Belakangan, dia menelepon Reina dan mengatakan bahwa dia punya anak.Maxime sedikit tercengang. "Dia punya anak dari mana? Bukannya dia nggak nikah?"Sejujurnya, Maxime juga mengagumi Revin.Sebagai seorang pria, dia sangat menyukai Reina dengan sepenuh hati dan perasannya tidak pernah berubah.Maxime menduga bahwa Revin tidak pernah menikah karena Reina.Setiap kali mendengar tentang Revin, Maxime langsung ketakutan, takut pria ini akan datang dan merebut istrinya."Katanya sih bayi tabung," kata Reina.Maxime mendengarkan dengan serius. "Siapa ibu dari anak itu?"Reina menggelengkan kepalanya. "Aku nggak tahu, katanya sih rahasia dan nggak ada yang tahu siapa ibu dari anak itu. Tapi, Revin sangat luar biasa. Gen yang dia pilih pasti sangat bagus juga."Mendengar ini, Maxime mengangguk setuju.Hatinya sangat lega.Dia sudah sangat tua, sekarang Revin akhirnya memiliki seorang anak sendiri. Dia seharusnya tidak lagi akan memiliki ketertarikan

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2298

    Jess tidak tahu apa yang ada di pikiran Erik. Dia mengangkat tangannya dan menepuk pundaknya. "Bodoh, mana mungkin aku nikah sama orang lain, aku saja sudah punya kamu sama anak kita."Erik menganggukkan kepalanya dan tersenyum. "Aku tahu kalau istriku ini memang sangat mencintaiku. Cuma aku, 'kan?"Jess ragu-ragu sejenak, tetapi dengan cepat mengangguk."Ya, tentu saja."Keraguannya yang sangat tipis ini masih bisa ditangkap oleh Erik.Itu juga pertama kalinya Erik menyadari bahwa dia bisa menjadi begitu peka dan perasa, seperti seorang wanita.Dulu, hanya wanita yang selalu khawatir dia macam-macam. Sekarang, keadaan berbalik dan dia selalu mengkhawatirkan Jess.Ada pepatah yang ternyata memang benar.Jika dunia bertanya apa itu cinta, cinta adalah sesuatu yang bisa menaklukkan segalanya.Jess adalah orang yang bisa menaklukkannya....Lima belas tahun telah berlalu.Tanpa disadari, keempat putra Reina dan Maxime telah tumbuh dewasa dan semuanya sangat tampan.Riko adalah yang paling

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2297

    Entah kebetulan atau tidak, Jess yang saat itu berada jauh di Kota Simaliki juga bermimpi.Dalam mimpi itu, dia benar-benar menikah dengan Morgan dan memiliki seorang anak.Ketika terbangun dari mimpi itu, entah kenapa hati Jess terasa kosong. Dia tidak tahu kenapa ada emosi rumit di dalam hatinya.Dia menoleh ke samping, melihat seorang anak kecil yang sedang tidur di sampingnya.Di sisi anak itu ada suaminya, Erik.Wajah pria itu terlihat tampan saat tidur. Saat sinar matahari menyinarinya, dia terlihat makin memukau.Sudut mulut Jess tanpa sadar terangkat. Dia mengulurkan tangan dan menyentuh putranya yang menggemaskan, sebelum meletakkan tangannya di sisi wajah Erik dan menyentuhnya.Erik merasakan sentuhan di wajahnya. Dengan mata terpejam, dia mengangkat tangannya dan meraih tangan Jess, menariknya ke pelukannya."Tanganmu dingin? Sini aku hangatkan." Dia bahkan tidak membuka matanya dan apa yang dia lakukan tampak natural.Jess memperhatikan tindakannya dan hatinya menjadi hanga

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2296

    Mata sipit Maxime sedikit menyipit. "Apa itu?"Sulit untuk menyembunyikan ketegangan di wajah Morgan."Itu cuma koran. Aku bosan dan mau mengisi waktu luang. Jangan diambil, ya?"Melihat raut wajahnya, Maxime tahu bahwa itu jelas bukan koran biasa.Maxime kembali menepis Morgan, berjalan dengan cepat untuk mengambil koran itu.Maxime membukanya dan isinya penuh dengan informasi tentang Jess.Morgan menerjang ke arah Maxime, seolah-olah rahasianya telah terbongkar.Namun, dengan kondisi fisiknya saat ini, Maxime bisa menghindar dengan mudah.Suara Morgan terdengar serak, "Kembalikan, ini milikku!"Maxime menatapnya dengan acuh."Sepertinya kamu lebih peduli sama asistenmu itu daripada Nana."Morgan tersipu malu."Apa kamu bercanda? Siapa juga yang suka sama dia. Aku nggak tertarik sedikit pun sama dia."Dia masih bersikap keras kepala.Maxime bisa melihatnya. Aktingnya benar-benar sangat kentara."Kalau begitu akan aku bawakan koran lain biar kamu bisa baca."Setelah mengatakan itu, Max

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2295

    "Sekarang, semuanya sudah jelas, jadi mulai sekarang kamu nggak perlu menjagaku lagi. Aku baik-baik saja," kata Reina.Namun, Maxime menggelengkan kepalanya. "Nggak, sekarang aku nggak terbiasa."Dia mengikuti Reina setiap hari, jadi tidak terbiasa jika harus terpisah darinya.Reina tidak berdaya ketika melihat ini."Baiklah, tapi kamu harus berubah secara perlahan."Terus menempel pada orang lain juga cukup merepotkan.Dia juga menginginkan waktu untuk dirinya sendiri.Maxime mengiakan, "Ya, terserah kamu saja."Keesokan harinya.Maxime benar-benar tidak mengikuti Reina ke tempat kerja. Dia mengutus seseorang untuk menjaganya, sementara dia sendiri kembali ke IM Group untuk bekerja.Ketika Gaby dan Sisil mengetahui bahwa Maxime telah kembali ke IM Group, mereka semua terlihat terkejut."Kenapa Pak Maxime tiba-tiba berubah pikiran?" Gaby terkejut.Sisil berbisik, "Bos, apa kalian bertengkar?"Reina menggelengkan kepalanya. "Nggak kok, hubungan kami baik-baik saja. Aku mencoba bicara ba

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status