Share

Bab 260

Penulis: Kacang Merah
last update Terakhir Diperbarui: 2024-04-26 17:01:05
Tidak disangka, orang-orang tadi tidak menyusul mereka.

Ketika sudah berada di luar, Reina terengah-engah. Saat Reina mengangkat kepalanya, Maxime menyadari ada luka di wajah Reina, "Apa yang terjadi?"

Reina secara kasar memahami apa yang dikatakan Maxime dengan membaca gerak bibirnya.

"Aku nggak apa-apa."

Reina melepaskan tangan Maxime dan hendak pergi ke tempat ramai karena tidak mau terus mengobrol dengan Maxime.

Maxime langsung menyusul Reina dan meraih tangannya, "Kamu dipukul?"

Akhir-akhir ini, Maxime selalu mengikuti Reina.

Hari ini juga Maxime mengikutinya.

"Lepaskan." Reina tidak ingin Maxime melihat dirinya yang menyedihkan seperti ini.

Maxime bersikeras tidak melepaskannya dan menopang dagu Reina dengan telapak tangannya yang besar.

Maxime melirik kembali ke pintu hotel, di mana dua pria asing masih menatap mereka.

Maxime langsung paham. Terlepas dari perlawanan Reina, Maxime menggendong Reina dan memasukkannya ke dalam mobil.

Maxime sadar alat bantu dengar Reina jatuh sehin
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 261

    Hati Maxime tiba-tiba penuh harapan.Namun, kata-kata Ekki membuatnya merasa seperti jatuh ke dalam lautan es, "Hasilnya, nggak ada hubungan darah."Tidak ada hubungan darah ....Berarti Reina tidak bohong padanya, anak mereka meninggal sebelum dilahirkan.Riki dan Riko adalah anak Reina dan Revin.Tangan Maxime terkepal erat, buku-buku jarinya memutih dan tenggorokannya terasa seperti terbakar."Oke."Dia menutup telepon.Suhu di dalam mobil sedingin kulkas. Maxime melihat sisa bekas gigi di punggung tangannya dengan ekspresi dingin.Padahal dulu Maxime masih berharap Reina bohong padanya soal anak mereka. Sekarang dia sadar betapa konyol harapannya.Alih-alih meminta sopir mengantarnya kembali ke hotel, Maxime malah pergi ke bar terdekat.....Sesampainya di rumah, Reina masih merasa terkejut.Tiba-tiba, Lyann dan anak-anaknya menelepon."Mama.""Mama."Dua anaknya muncul di depan kamera.Reina baru berani menjawab panggilan anaknya setelah yakin Maxime tidak mengikutinya pulang, "Ha

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-26
  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 262

    Di foto yang beredar itu ada Maxime dan Marshanda, lalu Maxime diberi topi hijau.Waktu Maxime mengetahuinya, hal itu sudah menyebar dan menjadi gosip panas di seluruh kantor.Saat ini departemen teknis sudah menghapus semua gambar dan sedang menyelidiki untuk menemukan siapa peretasnya. Teknik yang digunakan sangat mirip dengan cara membobol rekening bank pribadi Maxime, waktunya juga sama yaitu sekitar pukul empat pagi.Maxime pusing melihat foto itu."Masih belum tahu siapa pelakunya?"Ekki ragu-ragu sejenak sebelum menjawab, "Alamat yang kami temukan adalah di Vila Samore rumah pribadi Jovan, tapi Jovan nggak mungkin melakukan hal seperti itu.""Sedangkan orang yang meretas akun pribadi Bos waktu itu titik alamatnya di rumah Alana.""Jangan-jangan ... anak itu?"Ketika Riko disebutkan, Maxime terdiam."Simpan dulu beritanya."Setelah selesai bicara, dia bertanya lagi, "Anak itu sudah ketemu?"Ekki menggeleng.Maxime mengambil segelas anggur dan menyesapnya. Rasa menusuk dari anggur

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-26
  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 263

    Reina tidak paham kenapa kliennya bertanya seperti ini, tetapi melihat kliennya sudah menepati janji dalam pembayaran, Reina pikir sepertinya mereka bertanya karena simpati semata, tidak ada maksud lain.Jadi Reina mulai membuka pembicaraan."Sebenarnya setelah bercerai, aku merasa bebas dan bahagia, tekanan batinku berkurang."Maxime melihat pesan Reina di layar dan tangannya berhenti sejenak saat mengetik.Maxime penasaran, "Kenapa? Kamu nggak cinta dia?"Reina tidak tahu bagaimana menjawabnya, tapi dia menjawab jujur karena berpikir lawan bicaranya adalah orang yang tidak dia kenal."Pasangan yang memutuskan bercerai biasanya sudah memikirkan matang-matang dan pasti punya beberapa alasan."Maxime merasa gelisah. Dia sudah mengetik panjang sekali tapi pada akhirnya dia menghapusnya."Kalau nggak ada urusan lain, aku pergi dulu ya. Dah." Reina mengakhiri obrolan.Maxime menutup kotak obrolan.Maxime memikirkan kata-kata Reina, setelah itu dia keluar untuk mencari udara segar. Ketika m

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-26
  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 264

    Maxime panik, dia menerobos kerumunan dan mencari Reina dengan cemas.Baru setelah dia melihat Reina ada di kasir, hatinya sedikit tenang.Setelah selesai belanja, Reina pulang dan istirahat.Reina sedang hamil, dia harus melindungi bayinya dengan baik.Reina menulis lagi sebentar, lalu bersandar di kursi malas, mendengarkan lagu, membaca buku, mengelus perutnya dan berbisik."Sayang, cepat besar ya."Tiba-tiba ponselnya bergetar, ada sebuah pesan dari nomor yang tidak dikenal. Reina membuka pesan itu dan ternyata adalah foto berdarah.Tangannya gemetar, hampir saja Reina menjatuhkan ponselnya ke lantai.Reina hanya menanggap pesan itu sebatas keusilan seseorang, jadi dia langsung menghapusnya.Malamnya, tiba-tiba terdengar suara gemerisik di luar.Reina yang tidak bisa tidur nyenyak langsung terbangun. Dia berjalan ke ruang tamu dan bertanya, "Siapa?""Maxime, kamu bukan?"Karena tadi kunci rumahnya sudah diganti, Reina pikir Maxime sedang mengotak-atik kunci karena tidak bisa masuk s

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-26
  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 265

    Tubuh Reina gemetar."Maxime, kita tuh sudah cerai! Kamu jangan begini!"Sambil menelanjangi pakaian Reina, Maxime berkata, "Memangnya cerai keputusan sebelah pihak?"Reina tidak bisa mengelak atau melawan, jadi satu-satunya cara adalah dengan menggigit.Dia menggigit bahu Maxime.Pria itu mengerang kesakitan, tapi tidak menyerah.Mulut Reina dipenuhi rasa asin darah dan dia menatap Maxime dengan tatapan kosong, lalu mengutuk, "Maxime, kamu bajingan!""Sebenarnya apa sih maumu? Waktu kita menikah kamu pernah bilang selamanya nggak akan sentuh aku. Sekarang aku udah nggak cinta sama kamu, tapi kamu malah begini!" Reina yang marah pun tidak sungkan membentak Maxime."Aku salah. Aku bukannya nggak suka lagi sama kamu, tapi memang orang yang kusuka sejak awal itu bukan kamu!""Kamu sama sekali bukan tipeku, kamu itu orang gila yang kejam dan psikopat!""Kalau aku tahu kamu punya saudara kembar, aku nggak akan nikah sama kamu!"Napas Maxime terasa makin berat saat mendengarkan semua kata-ka

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-26
  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 266

    Detik ini pula, Reina bertekad harus memutuskan hubungannya dengan Maxime sampai tuntas.Malam itu hujan badai.Maxime memeluk Reina erat-erat. Reina merasa haus."Aku mau minum."Maxime membuka matanya dan meraih botol air di meja samping tempat tidur. Saat itulah dia melihat jelas bekas gigi di tangannya.Bahunya juga ada bekas gigi, sedangkan bibirnya juga habis digigit Reina.Maxime membuka botol air, lalu memberikannya pada Reina yang ada di pelukannya.Reina merasa baikan setelah minum beberapa teguk, tapi tiba-tiba perutnya terasa mual."Hoek!"Reina tidak tahan lagi, dia langsung menyibak tangan Maxime dan berguling ke samping kasur untuk muntah tapi tidak ada yang keluar.Maxime ikut bangun dan menepuk punggung Reina, "Kamu kenapa?"Reina langsung menepis tangan Maxime. "Jangan sentuh aku!"Tangan Maxime terhenti.Reina menoleh dan menatap Maxime dengan dingin, "Bisa tolong pergi dari sini?"Ekspresi di wajah tampan Maxime langsung berubah. Dia mengulurkan tangan dan menjepit

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-26
  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 267

    Setelah Reina mengatakan ingin menggugat cerai Maxime, Alana mulai menulis dakwaan."Ya, kami nggak bisa terus seperti ini."Reina melihat sekilas berkas yang disiapkan Alana, lalu berkata, "Kasih tahu aja kamu butuh informasi apalagi?""Aku mau cepat selesai, kamu yakin ini cukup?"Alana ragu-ragu sejenak dan menatap Reina dengan cermat."Reina, kamu punya catatan medis waktu menikah dulu nggak? Kalau ada laporan itu peluang menang sudah 80%."Setelah Reina menikah, dia tidak pernah hamil sehingga harus menjalani berbagai perawatan.Dia juga menderita depresi berat dan telah berpisah dengan Maxime selama beberapa tahun.Kalau tujuannya hanya bercerai, kemungkinan besar akan menang.Reina teringat, lalu berkata, "Oke, nanti kalau sudah siap aku kasih ke kamu.""Ya, kalau bisa kita tambahin bukti hubungan Maxime dan Marshanda, atau bukti kalau Maxime nggak memperlakukanmu dengan baik," sambung Alana.Reina mengerti."Kalau gitu aku masukin dakwaannya hari ini?""Oke."....Di sisi lain,

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-26
  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 268

    Reina terus bercerita sampai ketiduran.Kali ini, gantian Maxime yang tidak bisa tidur. Kata-kata Morgan terus terngiang di benak Maxime, "Orang yang Reina sukai itu aku, orang yang mau dia nikahi itu aku!"Maxime akhirnya tertidur, tapi dalam mimpinya Reina kabur lagi.Maxime terbangun, Reina masih tidur di sampingnya dan hari masih gelap.Maxime tidak bisa tidur sama sekali, jadi dia bangun dan menelepon Morgan tapi tidak ada yang menjawab.Maxime pun menelepon Joanna, "Bu, Morgan mana?""Dia pergi berobat, kenapa?" tanya Joanna.Tatapan Maxime jadi dingin. "Nggak apa-apa."Dia menutup telepon.Joanna awalnya mau bertanya tentang Reina, tapi ketika Maxime menutup telepon, dia hanya bisa menghela napas.Dia bertanya pada sekretarisnya, "Apa Riko sudah kembali ke sekolah?""Kepala sekolah bilang dia nggak balik sekolah setelah dijemput ayahnya beberapa hari yang lalu."Joanna mengernyit dan berpikir sejenak, "Kamu sudah buat janji dengan Alana?"Sekretaris itu menggeleng."Alana bilang

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-26

Bab terbaru

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2097

    Sebenarnya, ini bukan menjelaskan semuanya dengan jelas, tetapi menempatkan identitas dengan jelas bahwa Ari tidak pantas untuk Reina dan dia tidak lebih baik dari Maxime.Sekarang, Ari merasa sangat bersalah, "Bu Reina, kita akan bertemu lagi lain kali. Kali ini, aku yang mentraktirmu dan Tuan Maxime."Maxime segera membalas, "Nggak perlu. Saat datang, aku sudah bayar."Dia tidak mau menerima traktiran dari saingan cintanya, dia juga bukan orang yang suka gratisan.Ari makin malu, lalu mengangguk mengerti sebelum pergi bersama orang tuanya.Setelah dia pergi, Reina menghela napas panjang, merasa masih belum pulih dari semua kejutan yang baru saja terjadi."Apa maksudnya ini?" Reina bergumam pada dirinya sendiri.Maxime menatapnya dengan ramah. "Sudah percaya 'kan kamu sekarang?"Reina menghela napas, masih sedikit tidak percaya."Apa mungkin Ari mengarang jawaban yang barusan?"Dia tidak mengerti kenapa seorang selebriti pria populer menyukai seorang wanita yang lebih tua beberapa tah

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2096

    "Bu, jangan konyol." Ari membela Reina, "Itu masalahku sendiri, nggak ada hubungannya sama dia."Ari memang penurut dan pengertian sejak kecil, kecuali untuk urusan jatuh cinta dan menikah.Melihatnya membela wanita lain, hati Retno jadi makin tidak nyaman, lalu melampiaskan kemarahannya pada Reina."Namamu Reina?" tanya Retno sambil menatapnya tajam. "Apa suamimu tahu tentang hubunganmu dengan Ari?"Kata-kata dingin Retno terus terlontar, "Kamu sudah menikah, punya anak dan terlihat sedikit lebih tua dari Ari. Jadi, kamu harusnya sangat pandai dalam memanipulasi laki-laki muda, bukan? Menurutmu, apa yang akan suamimu lakukan kalau aku memberitahunya semua ini?"Jika orang ini bukan ibu Ari, Reina pasti sudah membalas tanpa ampun."Tante, aku nggak memanipulasi anak Tante, jadi jangan bicara sembarangan tentangku. Usia anak Tante sudah dua puluhan, bukankah dia punya pendapat sendiri?" kata Reina dengan tegas.Ari mendengarkan percakapan antara Reina dan ibunya sendiri, mengerti bahwa

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2095

    Sudut mulut Imran bergerak pelan, apakah itu kabar baik?"Lalu bagaimana sekarang?"Mereka berharap bisa bertemu dengan calon menantu mereka hari ini, tetapi tidak disangka semuanya tidak seperti yang mereka bayangkan.Retno berpikir sejenak, lalu menjawab, "Karena anak kita lebih suka yang sudah menikah, kenapa kita nggak carikan janda saja untuknya?"Raut wajah Imran terlihat makin aneh."Kamu nggak lagi bercanda?""Di zaman sekarang ini, bercerai bukanlah masalah besar." Retno berpikiran terbuka. "Yang penting anak kita bisa cepat menikah dan memberi kita cucu."Imran tidak menolak atau membantah.Dia hanya diam saja.Retno menganggapnya sebagai jawaban persetujuan darinya."Ayo. Karena ini salah paham, kita pulang saja." Imran berdiri.Pada saat itulah dia tiba-tiba mendengar Ari berkata lagi, "Bu Reina, apa kamu dan Tuan Maxime rujuk? Kamu sudah yakin nggak mau mempertimbangkan yang lain?"Reina sedikit bingung dengan pertanyaan yang tiba-tiba itu."Kenapa kamu tanya begitu?""Mak

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2094

    Reina dan Maxime tiba di dalam restoran sesuai dengan waktu yang telah disepakati. Maxime menerima telepon dan keluar sebentar.Melihatnya dari kejauhan, Ari langsung berjalan cepat ke arahnya.Setelah sampai di tempat itu, dia melihat sekeliling dan bertanya, "Katanya Tuan Maxime datang juga, di mana dia?""Oh, dia keluar sebentar buat jawab telepon," jawab Reina.Mendengar itu, Ari mengangguk dan duduk di seberang Reina.Dia tidak menyadari bahwa saat ini orang tuanya sedang duduk di ruang sebelah.Orang tua Ari senang saat melihat orang yang ditemui putra mereka adalah seorang wanita dan memiliki penampilan yang khas."Ternyata dia sudah punya pacar, tapi menyembunyikannya dari kita," kata Imran.Retno bertanya bingung, "Apa kamu nggak merasa wanita ini agak familier? Sepertinya aku pernah melihatnya di suatu tempat."Sebelumnya, Ari dan Reina pernah digosipkan dan berita keduanya menjadi pemberitaan hangat.Pada waktu itu, Retno sempat melihat foto profil Reina di berita."Memang n

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2093

    Ibu kota.Keluarga Yinandar sangat meriah seperti biasa, Naria takut kedua orang tua itu kesepian, jadi meminta Reta untuk kembali lebih awal untuk menemani mereka merayakan Tahun Baru.Begitu Reina dan yang lainnya tiba, keduanya terlihat sangat gembira.Keempat cicit kecil itu memanggil mereka, kemudian mereka memberi keempatnya hadiah.Reina melihat bahwa mereka tidak bisa memegang semua hadiah itu dengan tangan mereka."Kakek, Nenek, kenapa beli banyak hadiah begini?""Kami senang karena mereka datang. Setiap kali kami melihat sesuatu yang bagus dan menyenangkan, kami berpikir untuk membelinya dan menyimpannya untuk mereka."Reina tidak berkata apa-apa lagi saat mendengar ini.Reina meminta keempat anaknya bermain bersama kakek dan neneknya, kemudian dia dan Maxime bisa keluar jalan-jalan, lalu sorenya menemui Ari....Rumah Ari.Ayah dan ibunya memegang banyak foto perempuan cantik dan menyerahkannya kepadanya. "Coba lihat."Ari hanya melirik mereka dan mengalihkan pandangannya."

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2092

    "Ya."Riko mengiakan dengan sangat patuhDia menguap dan menyuruh ketiga adiknya untuk bangun.Kedua adiknya yang paling kecil langsung bangun, tetapi Riki yang selalu bersikap malas tidak mau bangun."Hoaam, Kak, aku masih ingin tidur. Kamu balik dulu saja, aku mau tidur sambil peluk Mama."Reina tidak bisa menahan tawa saat melihat adegan ini."Ya, kalian istirahat di sini dulu saja." Reina tidak tega berpisah dengan beberapa anak.Rasanya sangat bahagia bisa bersama anak-anak.Namun, Maxime berkata dengan tidak sabar, "Cepatlah."Riki beranjak dari lantai dengan gusar saat mendengar suara marah papanya."Ayo pergi." Dia menepuk lipatan di tubuhnya. Ternyata dia sudah bangun sejak tadi, dia hanya sengaja tidak ingin meninggalkan tempat itu.Reina melihat tanpa daya saat keempat anaknya pergi. Lalu, dia menggerutu kepada Maxime, "Kamu kenapa, sih? Kenapa ngusir mereka begitu?"Maxime bergegas menghampirinya dan memeluknya."Kalau ada mereka, bagaimana kita bisa punya waktu berdua?"".

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2091

    Ketika Morgan pergi, dia melewati ruang tamu, melewati Aarav dan Daniel."Kamu baru pulang, apa sudah mau pergi lagi?" Daniel bertanya saat melihat Aarav akan keluar rumah."Hmm," jawab Morgan singkat.Daniel mengerutkan keningnya. "Jangan pergi, tunggu sampai makan nanti."Morgan tidak sependapat, bersikap seakan tidak mendengar perkataannya dan terus melangkahkan kakinya keluar rumah.Sikapnya membuat Daniel merasa canggung.Aarav yang berada di sampingnya memperhatikan semuanya dalam diam. Dia menyesap tehnya, lalu berkata, "Anak-anak sudah besar, jadi suka memberontak. Rendy juga sering membuatku kesal, jadi jangan ambil pusing.""Hmm." Daniel mengangguk."Kalau nggak ada yang lain, kami akan pulang dulu. Aku minta tolong kepadamu untuk bicara dengan Max terkait kerja sama ini." Aarav berhenti sejenak, lalu menambahkan, "Bagaimanapun juga, kamu itu ayah Max, kepala keluarga.""Kak, jangan khawatir."Daniel mengantarnya pergi.Sebenarnya Daniel tidak bodoh, mana mungkin dia tidak ta

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2090

    Daniel mengangguk berulang kali. "Tentu saja, Kak."Setelah mengatakan itu, sebagai orang tua yang baik, dia langsung melangkah mendekati Tommy."Tommy, kalau kamu nggak mau pakai topeng ini, kamu nggak perlu memakainya."Daniel memaafkan Tommy atas nama Riko tanpa menanyakan apa yang terjadi hari itu.Riko mengerti orang seperti apa kakeknya, dia pun tidak marah.Tommy segera melepaskan topeng Siluman Babi itu dari wajahnya. Dia menginginkan topeng Raja Kera, siapa yang menginginkan topeng Siluman Babi.Aarav pura-pura memelototinya. "Tommy, cepat bilang terima kasih sama Kakek.""Terima kasih, Kakek.""Ini bukan apa-apa, nggak perlu berterima kasih," kata Daniel sambil tertawa.Aarav memperhatikan bahwa situasi di sini begitu harmonis dan bahagia, jadi dia mengutarakan tujuan kedatangannya."Max, karena kita keluarga, aku nggak akan basa-basi. Aku dengar IM Grup memiliki proyek di luar negeri yang membutuhkan penghubung? Bagaimana pendapatmu tentang perusahaan kita?"Maxime tahu bahw

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2089

    "Ayah, kalau Ayah benar-benar ingin berubah, lebih baik bersikap baik pada Ibu dulu, itu yang utama." Maxime mengatakan ini dari lubuk hatinya yang terdalam. "Apa Ayah ingat, saat aku dan Reina ingin bercerai, bukankah Ayah menasihatiku biar nggak cerai dengannya atau aku akan menyesal nantinya.""Saat ini, apa Ayah menyesal?" tanya Maxime.Wajah Daniel sedikit menegang.Dalam hal hubungan dan perasaan, pihak yang menyaksikanlah yang akan sadar lebih jelas.Pada awalnya, dia bisa melihat sekilas bahwa Reina adalah menantu yang baik, dia pun memperlakukan Maxime dengan baik. Jika Maxime menceraikannya, dia pasti tidak akan bisa menemukan orang lain yang akan memperlakukannya dengan baik.Demikian pula, Maxime juga menerapkan situasi ini kepada ayahnya."Sayangnya, aku dan ibumu sudah tua dan berbeda darimu saat itu. Kamu nggak ngerti."Daniel masih tidak bisa melepaskan harga dirinya dengan meminta rujuk.Maxime sadar akan hal ini dan tidak mencoba membujuknya lebih jauh."Oh ya, bagaim

DMCA.com Protection Status