Share

Bab 2156

Author: Kacang Merah
Mendengar perkataan Reina, ada sekelebat kepahitan di mata Ari.

"Aku mengerti."

Dia terlihat sedih. "Tapi aku cuma mau jelasin itu sama kamu."

Selain itu, hatinya menyimpan sedikit harapan, ingin Reina menyukainya meskipun hanya sedikit.

Reina tidak ingin dia salah paham dan tidak ingin memberinya harapan.

"Lain kali kamu nggak perlu jelasin apa pun karena aku juga nggak peduli, paling hanya bergosip seperti yang lain. Kalau peduli pun itu karena kamu bisa memberikan pengaruh pada perusahaan. Saat itulah kamu baru memberiku penjelasan."

Melihat Reina bicara begitu asing kepadanya, dia makin yakin bahwa Reina tidak memiliki perasaan padanya.

Bohong kalau dia tidak kecewa. Dia hanya tidak menunjukkannya saja.

"Huh, aku benar-benar sudah merepotkanmu." Dia berkata pada dirinya sendiri.

"Kalau nggak ada yang lain, aku masuk dulu, ya," kata Reina.

Ari mengangguk dengan berat. "Ya."

Reina tidak tinggal lebih lama lagi dan berjalan cepat menuju rumahnya.

Ari memperhatikan punggungnya untuk wa
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2157

    Reina mengira itu adalah sesuatu yang penting, tidak disangka ini hanya karena masalah Ari.Dia tidak bisa menahan senyumnya. "Kamu nggak percaya padaku karena langsung pulang setelah tahu Ari datang."Maxime memeluknya lebih erat. "Bukan karena aku nggak percaya padamu, tapi karena aku nggak percaya pada diriku sendiri."Untuk membuat Maxime mengatakan sesuatu seperti dia tidak percaya diri, Ari cukup hebat juga.Reina mengangkat tangannya dan menepuk punggungnya. "Sudah, nggak ada apa-apa, kok. Aku sama Ari saja nggak sepaham. Dia mungkin tampan dan masih muda, tapi aku tahu diri."Alis Maxime sedikit berkerut.Penjelasan macam apa itu?Itu berarti dia tidak setampan Ari?Reina tidak bersama dengan Ari, bukan karena dia tidak menyukainya, tetapi karena dia merasa tidak pantas untuk Ari?Jika dulu, Maxime tidak akan terlalu khawatir dengan seorang laki-laki seperti Ari.Namun, sekarang dia makin tidak bisa jauh-jauh dari Reina. Ari juga cukup tampan dan memiliki banyak penggemar wanit

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2158

    Maxime mendongak dan tatapannya yang dingin jatuh pada wajah Riki. "Jangan bersikap nggak tahu diri."Mulut Riki terkatup dan dia langsung murung.Reina merasa tidak tega saat melihat ini. Dia memelototi Maxime, lalu menoleh ke arah Riki, "Riki, boleh saja kalau kamu mau mengundang teman-temanmu ke rumah."Riki kembali senang, tetapi dia masih menatap Maxime, mencoba meminta persetujuan Maxime.Maxime tentu saja tidak berani membantah apa yang dikatakan Reina."Kalau begitu ajak saja.""Ya." Sudut mulut Riki terangkat tinggi....Malamnya, Riki mulai mengundang Alfian dan teman sekelas lainnya ke rumahnya.Karena dia mengirimkannya ke grup teman sekelasnya, Tommy melihatnya juga, ada antisipasi di dalamnya."Ma, apa besok aku boleh pergi ke rumah teman sekelasku?"Melisha sedang makan buah-buahan. Ketika dia mendengar Tommy mengatakan ini, dia pun bertanya, "Apa tugasnya sudah kamu kerjakan?"Tommy menggelengkan kepalanya saat mendengar itu."Sudah begitu kamu masih ingin pergi main?"

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2159

    Keesokan harinya, akhir pekan.Begitu bangun, Tommy diantar masuk ke dalam mobil oleh Melisha. Tommy akan diantar ke rumah guru lain untuk les.Dia duduk di dalam mobil, masih tertidur.Di tengah perjalanan, dia mendengar dering di jam tangan ponselnya.Tommy membukanya dan melihat bahwa ponselnya penuh dengan pesan dari teman-teman sekelasnya, bahwa mereka telah sampai di rumah Riki.Matanya menatap iri, hatinya ingin sekali pergi ke rumah Riki dan bermain dengan teman-teman sekelasnya.Karena salju turun dengan deras, sopir melajukan mobil dengan pelan.Dia akan tiba di rumah gurunya, tetapi ada kemacetan lalu lintas, jadi dia tidak bisa sampai di sana tepat waktu.Sopir jadi sedikit cemas."Bagaimana ini? Kalau tunggu sampai nggak macet, kita pasti terlambat."Mendengar itu, Tommy memikirkan sesuatu dan berkata, "Aku jalan sendiri saja ke sana.""Hah? Mana bisa begitu. Nyonya bilang saya harus mengantar Den Tommy rumah guru les di sana." Sopir itu menggelengkan kepalanya.Tommy mena

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2160

    Kediaman Keluarga Sunandar.Hari ini, ada beberapa anak kecil yang terlihat. Sisil cukup menyukai anak-anak dan bermain dengan mereka.Reina menyuruhnya untuk berhati-hati.Bagaimanapun juga, dia sedang hamil dan tidak baik jika sampai menabrak mereka.Untungnya, anak-anak itu sangat patuh dan ramah, jadi mereka semua bermain bersama.Namun, kedamaian dan ketenangan itu segera buyar.Tommy juga datang bersama beberapa anak kecil yang baru saja tiba. Tidak lupa, dia menyapa ke arah kerumunan.Wajah Alfian langsung berubah dingin saat melihatnya. "Kenapa Riki dan Riko juga mengundangnya?"Di sampingnya, teman satu mejanya yang bernama Lily menggelengkan kepala. "Nggak tahu."Tommy juga memperhatikan kedua orang itu dan langsung berjalan ke arah mereka."Alfian! Kamu juga ada di sini?"Setelah mengatakan itu, tatapannya tertuju ke arah Lily. "Kamu Lily?"Lily mengangguk, agak takut padanya.Alfian menarik Lily ke belakangnya. "Mau apa kamu?""Aku datang karena mau main, memangnya mau ngap

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2161

    Sisil tidak bisa menahan diri lagi dan memukul pantat Tommy.Mata Tommy terbelalak tidak percaya."Kamu ... kamu berani memukul pantatku!""Aku memukulmu, kenapa memangnya? Kamu mau balas memukulku?" Sisil menjulurkan lidahnya ke arah Tommy.Tommy sangat marah, menghampiri Sisil sambil mengangkat tinjunya.Sisil bahkan bisa mengalahkan pria biasa, jadi bagaimana mungkin dia takut pada anak kecil seperti Tommy?Dia mencengkeram pergelangan tangan Tommy dengan satu tangan, lalu dengan tangan lainnya mengangkat bagian belakang kerah bajunya."Kalau aku nggak salah tebak. Riki sama Riko pasti nggak ngundang kamu ke sini. Pulanglah ke rumahmu."Murid-murid yang hadir hampir bertepuk tangan saat melihat Sisil memberi pelajaran pada Tommy.Murid pindahan ini sangat dibenci. Dia sangat sombong dan suka memerintah di sekolah. Sekarang, di rumah orang lain, dia masih saja bersikap sombong.Tubuh Tommy menggantung di udara, lalu dia meronta ketakutan, "Cepat turunkan aku!""Aku nggak akan menurun

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2162

    Sisil hanya ingin memberi pelajaran pada anak nakal ini, tetapi dia tidak mengira akan dipergoki oleh Melisha, yang menganggapnya akan mencelakai anaknya."Nyonya Melisha, jangan salah paham. Anak Nyonya mengganggu anak yang lain, jadi aku menegurnya. Tapi, dia malah marah-marah, jadi aku ...."Dia berkata sambil menurunkan Tommy.Dia tidak takut pada Melisha, dia hanya khawatir kejadian hari ini akan menimbulkan masalah bagi Reina. Itulah sebabnya dia memberi penjelasan.Sebelum Sisil menyelesaikan penjelasannya, Melisha memotongnya."Apa ini alasanmu melakukan itu pada anakku? Dia masih kecil, apa yang dia tahu? Sebaliknya, kamu sudah dewasa dan sangat keterlaluan melakukan ini sama anak kecil."Sisil tidak tahu harus berkata apa. Bukankah anak nakal sepertinya pantas mendapatkan hukuman seperti ini?"Kalau kamu pikir apa yang aku lakukan keterlaluan, kamu harus mendidik anakmu sendiri," kata Sisil tanpa merendahkan.Melisha awalnya mengira Sisil akan takut, tetapi dia tidak menyangk

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2163

    Melisha sangat marah saat mendengar perkataan Sisil. Dia menunjuk hidung Sisil dan berkata pada Reina, "Kamu lihat itu? Dia sesombong ini, mana mungkin aku melepaskannya begitu saja?"Awalnya Melisha tidak menyukai Reina dan hanya ingin memojokkan Reina.Sekarang, Sisil bahkan berani melakukan sesuatu kepada putranya, bagaimana mungkin dia melepaskannya begitu saja?Reina ingin mengatakan sesuatu yang lain, tetapi Sisil menghentikannya."Bos, biar aku saja. Aku nggak apa-apa, nggak masalah kalau aku dipenjara beberapa hari."Reina juga tahu bahwa tidak peduli seberapa banyak dia memohon, Melisha tidak akan melepaskan Sisil. Sebaliknya, dia akan menjadi lebih puas.Sisil akhirnya dibawa ke kantor polisi.Ketika Melisha akan pergi, dia berkata kepada Reina, "Nana, jangan menganggapku kejam. Kita sama-sama seorang ibu, jadi ibu mana yang nggak peduli sama anaknya? Kalau anakmu diganggu seperti itu, kamu pasti juga akan melakukan hal yang sama denganku."Reina terdiam dan tidak menjawab.K

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2164

    Reina mengetahui berita ini dari Mandy.Sekarang, dia tidak bisa membebaskan Sisil."Om Mandy, tolong bantu kami menyelidiki masallah ini. Sisil benar-benar nggak menyakiti Tommy."Pengacara yang bernama Mandy mengiakan, "Nana, jangan khawatir, aku akan menyelidikinya dengan benar.""Ya."Reina menganggukkan kepalanya, tetapi masih gelisah.Dia tahu dengan jelas orang seperti apa Melisha itu. Sekarang, dia dengan mudah mendapatkan kesempatan, bagaimana mungkin dia melepaskan Sisil begitu saja?Reina pergi menemui Sisil.Sisil tidak terlihat panik. "Bos, jangan khawatir, aku akan baik-baik saja. Bukankah aku di sini hanya dua hari? Aku nggak takut, kok."Reina tidak berani mengatakan bahwa hukumannya bukan cuma dua hari.Menurut laporan cedera yang diberikan oleh Melisha, Sisil harus mendekam di penjara setidaknya selama setengah tahun."Hmm, aku pasti akan mengeluarkanmu," kata Reina.Sisil mengangguk mengerti. Seakan teringat sesuatu, dia menambahkan, "Bos, jangan kasih tahu Deron, ya

Latest chapter

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2303

    Reina menutup telepon dan akhirnya merasa lega.Selama Syena tidak melakukan sesuatu yang buruk, semuanya tidak apa-apa.Dia sudah makin berumur dan hanya ingin menjalani hidupnya dengan baik.Jika Syena melakukan sesuatu yang salah lagi, dia akan menghabisinya....Musim semi berganti menjadi musim gugur.Waktu berlalu dalam sekejap.Dalam sekejap mata, rambut Reina pun dipenuhi dengan uban. Saat ini, Reina hampir berusia tujuh puluh tahun.Beberapa anak laki-lakinya akhirnya menikah. Anak-anak Riko dan Riki sudah duduk di bangku sekolah dasar.Reina mengambil ponselnya. Pada hari itu, dia mendengar anak buahnya berkata, "Bos, Marshanda meninggal."Meninggal adalah sebuah kata yang sering didengar Reina di masa tuanya.Selama bertahun-tahun, mertuanya juga sudah meninggal dunia.Mantan saudara perempuannya, Brigitta, juga meninggal tahun lalu.Ethan menyusul pada paruh pertama tahun ini.Hanya Erina dan suaminya yang tersisa untuk menjaga bisnis Keluarga Yusdwindra.Suami yang Erina d

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2302

    Sisca pergi ke sekolah dan hendak meminta guru untuk memanggil Talitha. Namun, dia melihat Talitha berdiri di depan gedung sekolah dari kejauhan.Di seberang Talitha ada Syena!Ekspresi Sisca langsung berubah.Dia berjalan cepat menghampiri keduanya. "Talitha."Talitha menoleh ke arahnya. "Ibu."Syena langsung marah mendengar putrinya memanggil wanita lain dengan sebutan ibu."Talitha, aku ini ibumu, dia nggak ada hubungan darah denganmu."Setelah bertahun-tahun tidak bertemu, wajah Syena sangat pucat dan kuyu. Tatapan matanya menatap Sisca lekat-lekat.Sisca juga tidak merasa terintimidasi olehnya, menarik putrinya untuk berdiri di sisinya."Syena, saat itu kamulah yang nggak menginginkan Talitha. Sekarang, kamu ingin mendapatkan anakmu lagi?"Talitha menimpali, "Aku cuma punya satu ibu, namanya Sisca. Nama keluargaku juga Santiago. Jadi, kamu pergi saja dan berhenti mencariku."Mendengar apa yang dikatakan putrinya, gelenyar kelegaan menyelimuti benak Sisca.Syena terlihat makin mura

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2301

    Reina beranjak dan melangkah pergi.Marshanda menatap punggungnya dan tiba-tiba berdiri. "Reina."Langkah kaki Reina terhenti dan dia berbalik untuk menatapnya.Tiba-tiba, mata Marshanda menjadi sedikit memerah."Reina! Aku merasa sepertinya aku melakukan kesalahan."Selama sepuluh tahun terakhir, Marshanda telah bermimpi tentang masa lalu hingga berulang kali.Mimpi itu terjadi di masa lalu, ketika dia baru dijemput oleh Anthony.Saat itu, dia tidak memiliki niat licik. Saat pertama kali bertemu Reina, dia merasa bahwa Reina sangat baik.Reina akan memberinya pakaian yang bagus untuk dipakai!Memberikan makanan yang enak untuknya!Reina juga akan berbagi uang saku dengannya!Mungkin karena dia makin tua, ingatannya tentang ketika dia masih muda menjadi begitu jelas, dia pun bernostalgia.Mendengar Marshanda mengakui kesalahannya, Reina menunjukkan kerumitan di antara kedua alisnya."Itu semua sudah berlalu."Dia hanya mengatakan beberapa kata tanpa menyebutkan maaf.Marshanda memperha

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2300

    Riki benar-benar tidak berubah, ucapannya sangat manis dan masih terus menempel kepadanya.Maxime hendak mengatakan sesuatu tentangnya.Riki melepaskan pelukannya pada Reina dan memujinya."Papa, hari ini Papa bersinar banget dan makin jantan saja. Aku mau belajar dari Papa."Maxime tidak terbujuk oleh perkataannya. "Kalau mau belajar dariku, ikuti kakakmu dan uruslah perusahaan keluarga."Riki menggaruk-garuk kepalanya ketika diminta mengurus perusahaan.Sayangnya, dia benar-benar tidak suka menjadi bos.Dia hanya ingin menjadi seorang penyanyi.Dia mewarisi bakat musik yang kuat dari Reina dan merupakan penyanyi generasi baru.Reina juga memahami kebenaran bahwa setiap anak memiliki potensinya sendiri dan keempat anaknya pun berbeda."Sudah, biarkan Riki melakukan apa pun yang dia inginkan, toh ada Riko yang ngurus perusahaan.""Atau nanti kalau Leo dan Liam sudah besar, mereka juga bisa bantu ngurus perusahaan."Maxime langsung diam begitu Reina berbicara.Riki berterima kasih kepad

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2299

    Revin memang cukup terlambat saat menikah. Belakangan, dia menelepon Reina dan mengatakan bahwa dia punya anak.Maxime sedikit tercengang. "Dia punya anak dari mana? Bukannya dia nggak nikah?"Sejujurnya, Maxime juga mengagumi Revin.Sebagai seorang pria, dia sangat menyukai Reina dengan sepenuh hati dan perasannya tidak pernah berubah.Maxime menduga bahwa Revin tidak pernah menikah karena Reina.Setiap kali mendengar tentang Revin, Maxime langsung ketakutan, takut pria ini akan datang dan merebut istrinya."Katanya sih bayi tabung," kata Reina.Maxime mendengarkan dengan serius. "Siapa ibu dari anak itu?"Reina menggelengkan kepalanya. "Aku nggak tahu, katanya sih rahasia dan nggak ada yang tahu siapa ibu dari anak itu. Tapi, Revin sangat luar biasa. Gen yang dia pilih pasti sangat bagus juga."Mendengar ini, Maxime mengangguk setuju.Hatinya sangat lega.Dia sudah sangat tua, sekarang Revin akhirnya memiliki seorang anak sendiri. Dia seharusnya tidak lagi akan memiliki ketertarikan

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2298

    Jess tidak tahu apa yang ada di pikiran Erik. Dia mengangkat tangannya dan menepuk pundaknya. "Bodoh, mana mungkin aku nikah sama orang lain, aku saja sudah punya kamu sama anak kita."Erik menganggukkan kepalanya dan tersenyum. "Aku tahu kalau istriku ini memang sangat mencintaiku. Cuma aku, 'kan?"Jess ragu-ragu sejenak, tetapi dengan cepat mengangguk."Ya, tentu saja."Keraguannya yang sangat tipis ini masih bisa ditangkap oleh Erik.Itu juga pertama kalinya Erik menyadari bahwa dia bisa menjadi begitu peka dan perasa, seperti seorang wanita.Dulu, hanya wanita yang selalu khawatir dia macam-macam. Sekarang, keadaan berbalik dan dia selalu mengkhawatirkan Jess.Ada pepatah yang ternyata memang benar.Jika dunia bertanya apa itu cinta, cinta adalah sesuatu yang bisa menaklukkan segalanya.Jess adalah orang yang bisa menaklukkannya....Lima belas tahun telah berlalu.Tanpa disadari, keempat putra Reina dan Maxime telah tumbuh dewasa dan semuanya sangat tampan.Riko adalah yang paling

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2297

    Entah kebetulan atau tidak, Jess yang saat itu berada jauh di Kota Simaliki juga bermimpi.Dalam mimpi itu, dia benar-benar menikah dengan Morgan dan memiliki seorang anak.Ketika terbangun dari mimpi itu, entah kenapa hati Jess terasa kosong. Dia tidak tahu kenapa ada emosi rumit di dalam hatinya.Dia menoleh ke samping, melihat seorang anak kecil yang sedang tidur di sampingnya.Di sisi anak itu ada suaminya, Erik.Wajah pria itu terlihat tampan saat tidur. Saat sinar matahari menyinarinya, dia terlihat makin memukau.Sudut mulut Jess tanpa sadar terangkat. Dia mengulurkan tangan dan menyentuh putranya yang menggemaskan, sebelum meletakkan tangannya di sisi wajah Erik dan menyentuhnya.Erik merasakan sentuhan di wajahnya. Dengan mata terpejam, dia mengangkat tangannya dan meraih tangan Jess, menariknya ke pelukannya."Tanganmu dingin? Sini aku hangatkan." Dia bahkan tidak membuka matanya dan apa yang dia lakukan tampak natural.Jess memperhatikan tindakannya dan hatinya menjadi hanga

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2296

    Mata sipit Maxime sedikit menyipit. "Apa itu?"Sulit untuk menyembunyikan ketegangan di wajah Morgan."Itu cuma koran. Aku bosan dan mau mengisi waktu luang. Jangan diambil, ya?"Melihat raut wajahnya, Maxime tahu bahwa itu jelas bukan koran biasa.Maxime kembali menepis Morgan, berjalan dengan cepat untuk mengambil koran itu.Maxime membukanya dan isinya penuh dengan informasi tentang Jess.Morgan menerjang ke arah Maxime, seolah-olah rahasianya telah terbongkar.Namun, dengan kondisi fisiknya saat ini, Maxime bisa menghindar dengan mudah.Suara Morgan terdengar serak, "Kembalikan, ini milikku!"Maxime menatapnya dengan acuh."Sepertinya kamu lebih peduli sama asistenmu itu daripada Nana."Morgan tersipu malu."Apa kamu bercanda? Siapa juga yang suka sama dia. Aku nggak tertarik sedikit pun sama dia."Dia masih bersikap keras kepala.Maxime bisa melihatnya. Aktingnya benar-benar sangat kentara."Kalau begitu akan aku bawakan koran lain biar kamu bisa baca."Setelah mengatakan itu, Max

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2295

    "Sekarang, semuanya sudah jelas, jadi mulai sekarang kamu nggak perlu menjagaku lagi. Aku baik-baik saja," kata Reina.Namun, Maxime menggelengkan kepalanya. "Nggak, sekarang aku nggak terbiasa."Dia mengikuti Reina setiap hari, jadi tidak terbiasa jika harus terpisah darinya.Reina tidak berdaya ketika melihat ini."Baiklah, tapi kamu harus berubah secara perlahan."Terus menempel pada orang lain juga cukup merepotkan.Dia juga menginginkan waktu untuk dirinya sendiri.Maxime mengiakan, "Ya, terserah kamu saja."Keesokan harinya.Maxime benar-benar tidak mengikuti Reina ke tempat kerja. Dia mengutus seseorang untuk menjaganya, sementara dia sendiri kembali ke IM Group untuk bekerja.Ketika Gaby dan Sisil mengetahui bahwa Maxime telah kembali ke IM Group, mereka semua terlihat terkejut."Kenapa Pak Maxime tiba-tiba berubah pikiran?" Gaby terkejut.Sisil berbisik, "Bos, apa kalian bertengkar?"Reina menggelengkan kepalanya. "Nggak kok, hubungan kami baik-baik saja. Aku mencoba bicara ba

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status