Share

Bab 1802

Penulis: Kacang Merah
"Maksudmu semua makanan ini Vior bawa tiap kali dia mengunjungi Syena?" Reina terkejut.

Sisil mengangguk berulang kali, "Ya."

Entah mengapa, suatu firasat buruk merayapi hati Reina.

"Coba kamu cari cara buat kirim makanan yang Vior bawa itu buat dites di rumah sakit."

"Oke."

Sisil juga menyadari keseriusan dalam masalah ini.

Malam itu.

Vior membawakan semangkuk bubur hari ini, "Bibi, ini ayo coba. Aku masak sendiri lho, bukannya dulu Bibi pernah bilang mau makan bubur ya?"

Liane tersenyum, "Vior, belakangan ini kamu perhatian banget. Terima kasih ya."

"Nggak usah sungkan Bi, aku cuma mau Bibi bahagia tiap hari." Vior berjongkok di depan Liane dan menyerahkan semangkuk bubur itu pada Liane, "Ayo Bi, aku suapin."

Begitu Reina melihat momen ini, Reina langsung pura-pura tidak lihat jalan dan menabrak Vior.

"Prang!"

Mangkuk itu jatuh ke lantai dan pecah, buburnya juga tumpah berantakan.

"Maaf Vior, barusan aku agak pusing jadi nggak sengaja nabrak." Reina langsung minta maaf.

Vior tampak s
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (1)
goodnovel comment avatar
gabrielmonzawijaya
gak masuk akal thor masa di penjara bisa masak terus dapet racun pula...‍♀...‍♀...‍♀
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1803

    "Gimana? Sudah selesai tesnya?"Saat ini, Reina dan Sisil sendirian.Sisil mengangguk berulang kali dan terlihat murung. "Bubur ini ... ada racunnya. Racunnya bekerja pelan-pelan, kalau pertama-pertama makan sih nggak akan ketahuan."Hati Reina langsung tenggelam.Dia langsung menatap Vior yang berada tidak jauh darinya.Vior sedang bermain dengan si kembar. Meski tidak menyukai Reina, dia sangat suka anak kecil."Ayo sini, Bibi peluk."Suara Vior sangat lembut.Si kembar juga menyukai Vior dan langsung dengan ramah membiarkan Vior menyentuh mereka.Nenek pun menggodanya, "Vior, anak kecil lucu, 'kan? Jadi kapan kamu bawa pulang pacar? Cepat menikah, supaya punya anak sendiri."Begitu Vior mendengar neneknya mendesak untuk menikah dan punya anak, Vior langsung menghindar."Nenek, 'kan aku sudah bilang, aku nggak mau menikah, apalagi punya anak."Vior memang tidak berencana menikah.Menurutnya hidup melajang itu sangat menyenangkan, kenapa dia harus mempersulit diri dengan hidup bersama

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1804

    Vior buru-buru memakan buburnya sampai habis."Lihat nggak? Enak kok. Sudahlah kamu nggak usah iri, kalau punya waktu mendingan cari cara buat berbakti sama bibi," ucap Vior sambil meletakkan mangkuknya.Dari perilaku Vior, sepertinya gadis ini tidak tahu kalau bubur ini beracun.Vior mengambil mangkuk baru untuk menuang bubur untuk Liane. Tapi, tiba-tiba Reina menghentikannya."Hentikan.""Mau apa lagi sih?" Vior benar-benar marah, "Jangan pikir cuma karena kamu putri kandung bibiku, kamu bisa berlagak dan nyuruh-nyuruh ya."Reina tidak mengindahkan ucapan Vior, tetapi menunjuk ke bubur di dalam panci dan berkata, "Bubur ini beracun."Vior terhenyak dan tidak bereaksi untuk waktu yang lama."Racun? Racun apa?"Reina menjawab dengan santai, "Racun yang ... bisa mengakibatkan penyakit kronis."Vior membelalak tidak percaya."Sembarangan aja kalau ngomong! Kukasih tahu ya, semua orang di dunia ini mungkin bakal menyakiti bibi, tapi aku nggak akan kayak gitu!"Vior tumbuh besar di tangan

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1805

    Reina duduk dan menatap Vior, "Kalau gitu jelasin. Jangan bohong atau aku bakal lapor polisi, biar mereka yang menyelidikinya."Vior mulai menceritakan pada Reina semua detail obrolan antara dirinya dengan Syena setelah dia pergi menemui Syena untuk pertama kali.Reina mendengarkan dalam diam dan terkejut.Vior ini benar-benar tidak bersalah. Syena yang sudah berhasil menipunya."Kamu tahu nggak kenapa dia di penjara? Dia itu sudah berkali-kali mau mencelakai ibuku! Berani banget kamu malah ngasih ibuku masakannya?"Vior mulai menangis."Aku pikir itu cuma gosip. Kupikir setelah bibi ketemu sama putri kandungnya, dia melupakan Syena karena kamu yang menjebaknya.""Kalau gitu, apa sampai sekarang kamu masih berpikir akulah yang menjebak Syena?" tanya Reina.Vior menggeleng."Ini salahku. Aku salah menilai orang. Aku nggak ada niat menyakiti bibi."Dia meraih tangan Reina, "Reina, tolong antar bibi ke rumah sakit biar diobati dokter."Reina menepis tangan Vior, "Jujur aja, aku nggak perc

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1806

    Vior terkejut.Nenek menambahkan, "Ini masalah besar. Nenek nggak yakin bisa percaya lagi sama kamu, jadi ... kamu jaga urus saja dirimu sendiri."Vior berdiri dengan susah payah."Nenek, aku akan minta maaf pada bibi dan menebus kesalahanku."Setelah itu Vior langsung berlari menuju kamar Liane.Sambil berjalan, Vior banyak merenung. Terutama adalah tentang Syena yang sudah membohonginya, lalu tentang Reina.Reina sudah membantunya menyembunyikan masalah ini dan tidak memberi tahu keluarga besar.Padahal kalau Vior yang di posisi Reina, pasti Vior akan mempermalukan Reina.Vior menyeka air matanya, lalu mengetuk pintu kamar Liane.Entah setelah berapa lama, pintu kamar Liane terbuka, Liane dan Reina keluar bersama dari dalam kamar."Bibi, ayo kita ke rumah sakit," ucap Vior.Liane menggeleng, "Nggak apa-apa. Aku nggak terlalu suka sama makanan yang kamu bawa, jadi makan nggak banyak, pasti nggak ngefek kok."Tidak suka makanan yang dia bawa ....Vior makin merasa bersalah dan baru sad

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1807

    Vior bersujud pada Reina."Aku sangat bodoh. Kakakku itu 'kan kamu, tapi aku malah percaya sama seorang pembohong."Vior tercekat."Kalau bukan karena ketahuan sama kamu, aku malah akan jadi kaki tangan pembunuh. Aku nggak akan tenang seumur hidup. Jadi, terima kasih banyak, Kak Nana."Vior sudah membuang sikap angkuhnya saat pertama kali bertemu Reina dan bahkan sekarang dengan tulus menganggap Reina kakaknya.Vior mendengus, "Kak Nana, nanti setelah aku lulus, aku kerja sama Kak Nana ya? Aku bakal lakuin semua yang kamu suruh. Pokoknya, sekarang kamu itu bosku."Reina bisa mendengar ucapan Vior yang tulus.Reina pun membantu Vior berdiri."Sudah nggak usah sujud lagi."Vior terhuyung dan menatap Reina dengan sepasang mata memohon, "Kak Nana boleh maafin aku nggak?"Namun Vior tiba-tiba sadar dirinya sudah salah bicara, karena ucapannya barusan terkesan mengancam."Ah maaf aku salah ngomong, Kak Reina nggak usah maafin aku. Mulai sekarang, aku utang semuanya sama Kak Reina."Reina mer

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1808

    Namun Syena malah terlihat seperti tidak merasa bersalah sama sekali."Vior, laporan ini bisa saja dipalsuin."Vior jadi semakin marah, "Jadi kamu pikir aku bohong?"Syena menggerutu, "Vior, aku nggak nyangka kamu curiga banget sama aku. Pakai acara tes masakan aku pula?"Ucapan ini membuat Vior marah."Kamu! Bisa-bisanya ya kamu ngomong gitu? Kamu masih punya hati nggak sih? Mulai sekarang, aku nggak mau lagi percaya sama kamu! Tunggu saja pembalasanku!" Vior mengepalkan tangannya, "Kejadian kal ini bakal bikin kamu tambah lama mendekam di sini."Syena langsung berhenti berlagak angkuh."Vior, aku ingatkan ya. Bubur itu memang aku yang masak, tapi 'kan kamu yang bawain ke Liane? Bisa aja malah kamu yang masukin racun itu. Kalau diselidiki, kamu juga jadi tersangka lho."Setelah bicara panjang lebar, Syena malah mengecoh Vior, "Vior, bukannya kamu benci sama Reina? Jangan-jangan kamu juga mengincar harta ibuku?""Kamu! Kamu jangan ngomong sembarangan!" Vior sama sekali bukan lawan Syen

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1809

    Vior sangat senang."Ya! Terima kasih Kak Nana."Kakek dan nenek sampai bingung kenapa sekarang Vior sangat akrab dengan Reina.Mereka bisa melihat awalnya Vior tidak terlalu menyukai Reina, kenap tiba-tiba berubah begini?Namun melihat hubungan kedua kakak beradik ini menjadi begitu baik, mereka turut bahagia."Kalau gitu kalian berdua harus akur, jangan bertengkar."Vior mengangguk berulang kali, "Jangan khawatir, aku bakal nurut sama Kak Reina. Aku nggak akan bikin dia marah, aku janji."Reina juga berkata, "Iya Nenek, jangan khawatir."Nenek tersenyum, "Oke."Malam itu, Reina menyiapkan beberapa makanan khas Kota Simaliki untuk kakek dan neneknya.Pagi-pagi sekali, Reina mengantarkan kakek neneknya ke bandara.Liane tidak ikut pulang, dia memilih untuk tinggal sementara di Kota Simaliki.Di Kota Simaliki, dia tidak tinggal seatap dengan Reina supaya Reina tidak tahu kondisinya.Hanya saja Liane tidak tahu kalau ternyata Reina sudah tahu kondisinya."Bu, tinggal sama kami di sini sa

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1810

    Riko tahu kabar baik apa yang dibicarakan oleh Tuan Besar Jacob tanpa perlu bertanya."Kakek buyut mau kasih tahu aku bakalan punya adik, 'kan?"Tuan Besar Jacob tampak bingung, "Hah? Kok Riko tahu?"Dia baru mendengar kabar dari Alana dan Jovan hari ini.Mereka berdua bilang, mereka merahasiakannya dari Tuan Besar Jacob untuk memberinya kejutan."Hm, nebak aja sih," ucap Riko, dia tidak mengatakan yang sebenarnya.Lagipula kalau dia mengaku pada Tuan Besar dirinya sudah tahu dari awal, Tuan Besar Jacob pasti mengomelinya karena sudah menyembunyikan hal ini.Tuan Besar Jacob tidak ambil pusing, "Memangnya otak anak muda beda, cepat tanggap banget. Iya, Alana hamil, sudah dua bulan!""Selamat ya Kakek buyut, akhirnya bisa menggendong cicitmu sendiri." Riko memberinya selamat dengan tulus.Tuan Besar Jacob tertawa terbahak-bahak, "Pokoknya gimana juga, Riko juga cicitku, kalian semua sama.""Ya." Riko mengangguk.Dia tahu Tuan Besar Jacob bukan tipe orang yang tidak akan membuangnya sete

Bab terbaru

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2299

    Revin memang cukup terlambat saat menikah. Belakangan, dia menelepon Reina dan mengatakan bahwa dia punya anak.Maxime sedikit tercengang. "Dia punya anak dari mana? Bukannya dia nggak nikah?"Sejujurnya, Maxime juga mengagumi Revin.Sebagai seorang pria, dia sangat menyukai Reina dengan sepenuh hati dan perasannya tidak pernah berubah.Maxime menduga bahwa Revin tidak pernah menikah karena Reina.Setiap kali mendengar tentang Revin, Maxime langsung ketakutan, takut pria ini akan datang dan merebut istrinya."Katanya sih bayi tabung," kata Reina.Maxime mendengarkan dengan serius. "Siapa ibu dari anak itu?"Reina menggelengkan kepalanya. "Aku nggak tahu, katanya sih rahasia dan nggak ada yang tahu siapa ibu dari anak itu. Tapi, Revin sangat luar biasa. Gen yang dia pilih pasti sangat bagus juga."Mendengar ini, Maxime mengangguk setuju.Hatinya sangat lega.Dia sudah sangat tua, sekarang Revin akhirnya memiliki seorang anak sendiri. Dia seharusnya tidak lagi akan memiliki ketertarikan

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2298

    Jess tidak tahu apa yang ada di pikiran Erik. Dia mengangkat tangannya dan menepuk pundaknya. "Bodoh, mana mungkin aku nikah sama orang lain, aku saja sudah punya kamu sama anak kita."Erik menganggukkan kepalanya dan tersenyum. "Aku tahu kalau istriku ini memang sangat mencintaiku. Cuma aku, 'kan?"Jess ragu-ragu sejenak, tetapi dengan cepat mengangguk."Ya, tentu saja."Keraguannya yang sangat tipis ini masih bisa ditangkap oleh Erik.Itu juga pertama kalinya Erik menyadari bahwa dia bisa menjadi begitu peka dan perasa, seperti seorang wanita.Dulu, hanya wanita yang selalu khawatir dia macam-macam. Sekarang, keadaan berbalik dan dia selalu mengkhawatirkan Jess.Ada pepatah yang ternyata memang benar.Jika dunia bertanya apa itu cinta, cinta adalah sesuatu yang bisa menaklukkan segalanya.Jess adalah orang yang bisa menaklukkannya....Lima belas tahun telah berlalu.Tanpa disadari, keempat putra Reina dan Maxime telah tumbuh dewasa dan semuanya sangat tampan.Riko adalah yang paling

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2297

    Entah kebetulan atau tidak, Jess yang saat itu berada jauh di Kota Simaliki juga bermimpi.Dalam mimpi itu, dia benar-benar menikah dengan Morgan dan memiliki seorang anak.Ketika terbangun dari mimpi itu, entah kenapa hati Jess terasa kosong. Dia tidak tahu kenapa ada emosi rumit di dalam hatinya.Dia menoleh ke samping, melihat seorang anak kecil yang sedang tidur di sampingnya.Di sisi anak itu ada suaminya, Erik.Wajah pria itu terlihat tampan saat tidur. Saat sinar matahari menyinarinya, dia terlihat makin memukau.Sudut mulut Jess tanpa sadar terangkat. Dia mengulurkan tangan dan menyentuh putranya yang menggemaskan, sebelum meletakkan tangannya di sisi wajah Erik dan menyentuhnya.Erik merasakan sentuhan di wajahnya. Dengan mata terpejam, dia mengangkat tangannya dan meraih tangan Jess, menariknya ke pelukannya."Tanganmu dingin? Sini aku hangatkan." Dia bahkan tidak membuka matanya dan apa yang dia lakukan tampak natural.Jess memperhatikan tindakannya dan hatinya menjadi hanga

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2296

    Mata sipit Maxime sedikit menyipit. "Apa itu?"Sulit untuk menyembunyikan ketegangan di wajah Morgan."Itu cuma koran. Aku bosan dan mau mengisi waktu luang. Jangan diambil, ya?"Melihat raut wajahnya, Maxime tahu bahwa itu jelas bukan koran biasa.Maxime kembali menepis Morgan, berjalan dengan cepat untuk mengambil koran itu.Maxime membukanya dan isinya penuh dengan informasi tentang Jess.Morgan menerjang ke arah Maxime, seolah-olah rahasianya telah terbongkar.Namun, dengan kondisi fisiknya saat ini, Maxime bisa menghindar dengan mudah.Suara Morgan terdengar serak, "Kembalikan, ini milikku!"Maxime menatapnya dengan acuh."Sepertinya kamu lebih peduli sama asistenmu itu daripada Nana."Morgan tersipu malu."Apa kamu bercanda? Siapa juga yang suka sama dia. Aku nggak tertarik sedikit pun sama dia."Dia masih bersikap keras kepala.Maxime bisa melihatnya. Aktingnya benar-benar sangat kentara."Kalau begitu akan aku bawakan koran lain biar kamu bisa baca."Setelah mengatakan itu, Max

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2295

    "Sekarang, semuanya sudah jelas, jadi mulai sekarang kamu nggak perlu menjagaku lagi. Aku baik-baik saja," kata Reina.Namun, Maxime menggelengkan kepalanya. "Nggak, sekarang aku nggak terbiasa."Dia mengikuti Reina setiap hari, jadi tidak terbiasa jika harus terpisah darinya.Reina tidak berdaya ketika melihat ini."Baiklah, tapi kamu harus berubah secara perlahan."Terus menempel pada orang lain juga cukup merepotkan.Dia juga menginginkan waktu untuk dirinya sendiri.Maxime mengiakan, "Ya, terserah kamu saja."Keesokan harinya.Maxime benar-benar tidak mengikuti Reina ke tempat kerja. Dia mengutus seseorang untuk menjaganya, sementara dia sendiri kembali ke IM Group untuk bekerja.Ketika Gaby dan Sisil mengetahui bahwa Maxime telah kembali ke IM Group, mereka semua terlihat terkejut."Kenapa Pak Maxime tiba-tiba berubah pikiran?" Gaby terkejut.Sisil berbisik, "Bos, apa kalian bertengkar?"Reina menggelengkan kepalanya. "Nggak kok, hubungan kami baik-baik saja. Aku mencoba bicara ba

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2294

    Reina tidak mengerti apa yang terjadi dengan Maxime, kenapa dia terus mengungkit-ungkit soal kegagalannya dalam melindunginya?"Sudah kubilang, kejadian itu bukan apa-apa, bukankah cuma leherku yang terluka? Itu semua sudah berlalu," kata Reina tanpa daya.Ketika Maxime mendengar kata-katanya, sekelebat keterkejutan melintas di matanya.Mendengar apa yang dikatakan Reina, dia menyadari bahwa dia sepertinya sudah salah paham."Nana, kamu cuma terluka di bagian leher, nggak ada yang lain?" tanya Maxime.Reina mengangguk. "Ya, memangnya apa lagi?"Maxime menyadari bahwa dia dipermainkan oleh Morgan.Pantas saja, jika hal seperti itu terjadi kepada Reina, kenapa dia masih begitu santai dan tidak terbebani?Sebelumnya, dia mengira Reina menyembunyikan semuanya karena kenyataan itu terlalu sulit untuk diterima.Saat ini, melihat perubahan ekspresi di wajah Maxime, Reina tersentak mengerti."Jangan bilang kamu mengira aku dilecehkan sama Morgan?" katanya dengan pelan.Sudut mulut Maxime berke

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2293

    "Oh, kalau begitu dia cukup beruntung, bisa menikah sama pria baik-baik," kata penjaga itu sambil mengeluarkan sebuah apel, lalu menggigitnya.Morgan terdiam dan tidak mengatakan apa-apa.Dia terus membuka kertas di depannya, yang sebagian besar menceritakan bagaimana Jess dan Erik jatuh cinta.Simpul di tenggorokan Morgan bergulir sedikit saat dia menunjuk Jess dan berkata, "Pria yang dulu dia sukai itu aku."Penjaga sedang memakan apel dan hampir tersedak saat mendengar kata-katanya."Ehem. Lalu, kenapa dia bisa nikah sama orang lain?"Mendengar kata-kata itu, dada Morgan terasa sesak dan dia tidak bisa menjawab pertanyaannya.Ya, bagaimana bisa wanita yang sangat jelas-jelas begitu mencintainya bisa menikah dengan orang lain?"Aku nggak tahu, tapi itu karena seleranya buruk."Penjaga itu berdecak, "Belum tentu, Erik itu pewaris Keluarga Casco, sementara kamu sekarang ...."Dia menggelengkan kepalanya sambil melangkah pergi.Morgan tinggal sendirian di dalam kamar dan batuknya makin

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2292

    Suasana di dalam mobil sangat hening, membuat sopir merasa sedikit tidak nyaman.Namun, tepat pada saat itu, ponsel Maxime berdering.Dia mengangkat ponselnya dan mengerutkan kening."Ya?" Dia sengaja mengecilkan suaranya agar Reina yang tertidur di sampingnya tidak terganggu.Pria di seberang sana berkata, "Bos, Morgan ingin bicara denganmu."Maxime melirik Reina, matanya terpejam seolah-olah dia tertidur."Berikan kepadanya.""Ya."Tidak butuh waktu lama sampai panggilan itu berganti dan suara Morgan yang agak lemah terdengar, "Ehem, Kak, berapa lama lagi kamu akan menahanku di sini?"Mendengar itu, Maxime mengeluarkan tawa pelan."Ini baru setahun dan kamu sudah nggak sanggup?"Morgan tidak mengatakan apa-apa.Maxime melanjutkan, "Karena aku mengirimmu ke sana, aku nggak berniat membawamu kembali."Satu kalimat itu seperti memberi Morgan hukuman mati.Mata Morgan langsung memerah."Apa kamu bercanda? Uhuk ... uhuk ... uhuk. Aku nggak bisa bertahan lebih lama lagi sekarang," katanya.

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2291

    Keduanya bercanda selama beberapa saat sebelum Reina menutup telepon.Melihat bahwa waktu pulang kerja hampir tiba, Reina berencana mengajak Sisil dan yang lainnya berbelanja dan makan bersama. Namun, dia tidak menyangka Maxime akan bangun dan menghampirinya."Nana, ayo pulang ke rumah."Saat mengatakan itu, matanya berbinar-binar.Selama setahun ini, Maxime sudah betah di Grup Yinandar dan tidak mau pindah.Reina sangat tertekan. "Aku mau jalan-jalan, kamu pulang saja dulu.""Kamu mau jalan-jalan ke mana? Aku temenin, ya?" tanya Maxime.Reina tidak bisa berkata-kata.Maxime selalu seperti ini. Reina bahkan tidak bisa pergi berbelanja dengan teman dan sahabatnya ketika dia ingin."Nggak jadi deh. Kalau kamu ikut, kita nanti jadi nggak nyaman."Maxime mendekatinya dan menggenggam tangannya. "Aku yang akan bayar apa pun yang kalian beli."Bagaimana lagi, demi bisa berada di sisi Reina setiap saat, Maxime harus menyenangkan teman-teman dan sahabat Reina.Sisil membawa banyak dokumen saat

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status