Share

Bab 1764

Author: Kacang Merah
"Nggak apa-apa. Kakek itu sudah periksa kesehatan dan dia sehat kok." Alana dapat laporan dari dokter rumah sakit.

Alana tidak tahu kalau para dokter sudah disuap Tuan Besar Jacob untuk berbohong.

Riko menghela napas dalam diam. Karena dia sudah janji harus jaga rahasia, dia tidak bisa jujur pada Alana.

"Menurutku mendingan Tante Alana nggak pergi sih, aku tahu Tante hamil."

Alana tercengang.

Alana langsung menutup mulut Riko.

"Riko, kamu nggak boleh ngasih tahu kakek dan Om Jovan ya, ngerti?"

Riko mengangguk, "Iya aku tahu, kalau nggak juga sudah aku bocorin dari awal."

Benar juga ....

Alana merasa lega. Dia tahu ada kalanya Riko memang sangat dewasa.

"Oke deh, yang penting kamu nggak ngomong. Nanti biar Tante beresin masalah ini sendiri, kamu berangkat aja ke sekolah."

Melihat Alana tidak mau mendengarkannya, Riko pun tidak punya pilihan selain pergi.

...

Di sisi lain, Jovan yang ingat akan mengoperasi Reina pun menelepon Reina untuk menanyakan kapan dirinya punya waktu.

Reina member
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1765

    Ethan mengulurkan tangan dan meraih tangan kecil Erina, sehingga putri kecilnya itu kembali tertidur dengan tenang.Brigitta melihat semua gerakan ini, emosi di hatinya pun berkecamuk.Brigitta jadi mempertanyakan dirinya sendiri. Apa dia sudah terlalu egois?Erina sangat menyayangi Ethan, begitu pula sebaliknya.Tiba-tiba, mobil berhenti mendadak.Sebelum Brigitta sempat bereaksi, dia dan putrinya sudah terlindungi oleh pelukan dari tangan kuat Ethan.Ethan langsung menatap sopir dengan dingin, "Ada apa?""Maaf Pak Ethan, barusan ada yang nyebrang." Sopir buru-buru minta maaf.Ethan tidak mempermasalahkan, "Pelan-pelan saja.""Ya."Dipeluk erat seperti ini membuat jantung Brigitta berdetak kencang.Ethan menunduk dan menatap mata Brigitta.Saat keduanya saling bertatapan, ada gejolak emosi aneh yang muncul di antara keduanya.Erina menarik baju Ethan dengan tangan kecilnya, "Papa ..."Baru kemudian Ethan tersadar dari lamunannya dan duduk tegak kembali.Mobil melaju perlahan dan sepan

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1766

    "Kok belum pulang?" tanya Revin.Brigitta langsung berdiri, "Pak Revin, masih ada beberapa pekerjaan yang belum selesai. Aku akan pulang begitu semua selesai."Revin pun tersenyum, "Kerja nggak akan ada habisnya. Kesehatanmu lebih penting. Pulang dan istirahatlah, jangan kecapekan."Brigitta mengepalkan tangannya dan menggeleng."Nggak, aku nggak capek."Revin bukan orang yang suka ikut campur, tapi setelah selama ini kerja bersama, tentu hubungan Revin dan Brigitta bukan hanya sebatas atasan-bawahan biasa.Revin tidak langsung pergi, malah duduk di kantor Brigitta."Ada masalah ya di keluarga?"Terakhir kali 'kan Ethan membawa pergi Erina, apa kali ini Ethan melakukan hal lain?Brigitta langsung menggeleng, "Nggak, nggak ada apa-apa."Tiba-tiba Brigitta teringat sesuatu, "Ah, Pak Revin, kemarin 'kan kamu sudah banyak bantuin urusan kerjaanku, dari dulu aku sudah berniat traktir kamu makan tapi belum kesampaian sampai sekarang. Gimana kalau sekarang kita pergi makan, aku traktir."Kare

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1767

    "Menurutmu kira-kira aku bisa menang nggak bersaing sama dia?" Ethan menatap lurus ke arah Jovan dan bertanya dengan serius.Jovan tercengang. Hah? Pertanyaan macam apa ini?Jovan berpikir sejenak, lalu berkata, "Aku nggak paham latar belakang keluarganya sih, tapi menurutku ....""Aku ngomongin dalam hal wanita ya," jawab Ethan.Jovan hanya bisa menganga, dia seakan sedang melihat Maxime yang kedua."Hmm ... sejujurnya menurutku kamu nggak semenarik Revin sih. Lagian, dia masih lajang ... penampilannya lebih sesuai dengan standar yang diimpikan wanita."Jovan adalah orang yang tidak suka berbohong.Ucapan Jovan ini tajam seperti pisau yang menusuk hati Ethan.Ethan tertegun untuk waktu yang lama, lalu bertanya, "Kalau gitu apa dia bakal suka sama wanita yang sudah punya anak?""Kamu bercanda? Nggak belajar dari kasus Reina? Dulu pas Reina sudah punya dua anak aja dia bisa terima," sahut Jovan.Benar-benar menghujam hati.Apa nanti Erina juga akan memanggilnya 'Papa Revin'?"Ngomong-ng

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1768

    "Kamu itu benar-benar nggak tahu malu ya? Sudah ngincar Reina, sekarang malah ngincar istri Ethan? Kamu gila ya? Memang nggak bisa jatuh cinta sama wanita yang masih lajang aja?"Jovan langsung memaki Revin.Karena masih belum benar-benar tersadar, Revin sampai tidak sempat mengelak saat tiba-tiba dipukul.Saat Jovan hendak kembali memukulnya, Revin buru-buru menghindar."Kayaknya kamu salah paham?" Revin bertanya.Jovan mengepalkan tinjunya dan berkata, "Salah paham apanya! Pria kayak kamu ini sangat menjijikkan, kamu pantas dihajar!"Saat dipukuli pertama dan kedua kali sih Revin masih diam, tapi saat Jovan hendak menghajarnya lagi, Revin tidak diam dan langsung menyerang balik.Kemampuan bela diri Revin sangat terlatih sejak kecil, jadi bertarung dengan Jovan sih tidak ada artinya.Jovan langsung tersungkur dan mengerang kesakitan.Revin berjalan selangkah demi selangkah mendekati Jovan.Jovan bukan seorang pengecut, dia bangkit berdiri dan berusaha menyerang Revin, tapi Revin berka

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1769

    Brigitta tertegun sesaat dan langsung mundur.Meski cukup sigap, tubuh Brigitta tetap kecipratan muntahan Ethan.Brigitta belum pernah sekali pun melayani orang lain. Dia langsung berlari ke toilet, mandi, ganti baju dan berniat kembali ke kamarnya untuk lanjut tidur.Tetapi saat melewati ruang tamu dan melihat penampilan Ethan yang acak-acakan dan kotor, Brigitta tidak tega.Brigitta jadi ingat bertahun-tahun yang lalu saat keduanya baru menikah, waktu itu keluarga Brigitta bangkrut dan binasa, sehingga Brigitta hanya bisa mabuk untuk melupakan kesedihannya.Setiap kali Brigitta selalu mabuk berat seperti Ethan, tapi keesokan harinya dia pasti bangun di kasur dan sudah berpakaian bersih. Ethan juga selalu berjaga di sampingnya.Brigitta pun menghampiri Ethan dan mengganti pakaiannya.Namun menggantikan baju pria tidak semudah yang Brigitta pikirkan.Tubuh Ethan terlalu tinggi dan Ethan tidak kooperatif.Brigitta berjuang cukup lama sebelum akhirnya berhasil melepas jaket Ethan.Brigit

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1770

    Ethan tidak tahu apa harus berterima kasih atau menertawakannya.Ethan pun berdiri dan terlihat angkuh, "Belain aku buat apa? Kamu salah paham?"Karena semalam mabuk, Ethan tidak ingat sepatah kata pun yang keluar dari mulutnya.Jovan menghela napas dan tidak memberitahunya, dia hanya berkata, "Kemarin aku tanya Revin. Dia sama Brigitta nggak punya hubungan apa-apa. Semalam mereka makan bareng karena Brigitta mau berterima kasih sama dia sudah dibantu kerjaan selama ini. Nggak ada maksud lain."Ethan pun merasa lega.Namun kemudian, dia merasa bingung."Kok kamu tahu? Kok kamu bisa nanya Revin?"Jovan tahu Ethan suka menjaga citra diri. Dia pun tidak menceritakan kelakuan Ethan saat mabuk dan hanya berkata, "Ya cuma nebak aja. Tepat 'kan tebakanku?""Hahhh, yuk makan. Lapar banget nih aku. Minta pembantu bikinin sarapan dong."Setelah itu, Jovan pergi ke toilet.Ethan yang ditinggal seorang diri di toilet pun tersenyum tak berdaya, lalu menatap dirinya sendiri.Jaketnya sudah dilepas,

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1771

    "Ngawur, mana mungkin aku suka sama wanita kayak dia?" Jovan menyangkal. "Dia itu kekanak-kanakkan, aku nggak akan suka sama dia. Aku cuma takut dia sendirian di tempat asing, nanti malah ditindas orang pula.""Gimana pun juga dia itu istriku, gimana kalau dia sampai ditindas orang lain?"Riko bisa melihat Jovan yang berbohong, tapi dia diam dan tidak mempermalukan Jovan."Oh, kalau gitu Om nggak perlu khawatir. Katanya si Om Ari ikut pergi sama Tante Alana.""Ari?" Jovan memicingkan matanya, "Si aktor itu?""Ya, aktor yang sangat tampan dan sekarang lagi jadi idola," jawab Riko.Suasana hati Jovan tiba-tiba berubah buruk, "Kok mereka pergi bareng? Dari mana Alana bisa kenal dia?""Om Ari itu artis di perusahaan mama. Jadi wajar 'kan kalau Tante Alana kenal? Lagian, kita berdua tahu sifat si Tante Alana, dia paling suka pria ganteng."Kelicikan muncul di mata Riko, "Tante Alana dengar Om Ari pergi ke ibu kota buat syuting video iklan, makanya Tante Alana usul buat pergi duluan.""Om Ar

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1772

    Melisha masih berpura-pura baik dan membujuk, "Nana jangan khawatir, kami nggak akan mempersulitmu. Kami pasti akan bekerja sama dengan baik dengan Grup Yinandar."Reina langsung berdiri, "Nggak usah bertele-tele, kalau kalian mau mengajukan tuntutan hukum padaku, silakan."Saat hendak pergi, Reina menoleh menatap mereka berdua."Departemen hukum Grup Yinandar akan menghubungi kalian."Setelah itu tanpa mengucapkan sepatah kata pun, Reina langsung pergi tanpa menoleh ke belakang.Di ruang rapat, Aarav dan Melisha terlihat sangat kesal.Awalnya mereka pikir kalau mereka menakuti Reina, Reina akan berkompromi, tidak disangka Reina akan begitu tangguh."Ayah, terus sekarang kita harus apa?""Ya kita bisa gimana lagi? Kontrak ini nggak berlaku kok." Aarav mengepalkan tangannya dan menggebrak meja.Dulu dia pikir tanpa ada kehadiran Liane, mereka akan bisa dengan mudah menipu Reina, ternyata semuanya tidak sesederhana itu."Bukannya kita bisa menuntut dia?" tanya Melisha.Aarav memelototiny

Latest chapter

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2297

    Entah kebetulan atau tidak, Jess yang saat itu berada jauh di Kota Simaliki juga bermimpi.Dalam mimpi itu, dia benar-benar menikah dengan Morgan dan memiliki seorang anak.Ketika terbangun dari mimpi itu, entah kenapa hati Jess terasa kosong. Dia tidak tahu kenapa ada emosi rumit di dalam hatinya.Dia menoleh ke samping, melihat seorang anak kecil yang sedang tidur di sampingnya.Di sisi anak itu ada suaminya, Erik.Wajah pria itu terlihat tampan saat tidur. Saat sinar matahari menyinarinya, dia terlihat makin memukau.Sudut mulut Jess tanpa sadar terangkat. Dia mengulurkan tangan dan menyentuh putranya yang menggemaskan, sebelum meletakkan tangannya di sisi wajah Erik dan menyentuhnya.Erik merasakan sentuhan di wajahnya. Dengan mata terpejam, dia mengangkat tangannya dan meraih tangan Jess, menariknya ke pelukannya."Tanganmu dingin? Sini aku hangatkan." Dia bahkan tidak membuka matanya dan apa yang dia lakukan tampak natural.Jess memperhatikan tindakannya dan hatinya menjadi hanga

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2296

    Mata sipit Maxime sedikit menyipit. "Apa itu?"Sulit untuk menyembunyikan ketegangan di wajah Morgan."Itu cuma koran. Aku bosan dan mau mengisi waktu luang. Jangan diambil, ya?"Melihat raut wajahnya, Maxime tahu bahwa itu jelas bukan koran biasa.Maxime kembali menepis Morgan, berjalan dengan cepat untuk mengambil koran itu.Maxime membukanya dan isinya penuh dengan informasi tentang Jess.Morgan menerjang ke arah Maxime, seolah-olah rahasianya telah terbongkar.Namun, dengan kondisi fisiknya saat ini, Maxime bisa menghindar dengan mudah.Suara Morgan terdengar serak, "Kembalikan, ini milikku!"Maxime menatapnya dengan acuh."Sepertinya kamu lebih peduli sama asistenmu itu daripada Nana."Morgan tersipu malu."Apa kamu bercanda? Siapa juga yang suka sama dia. Aku nggak tertarik sedikit pun sama dia."Dia masih bersikap keras kepala.Maxime bisa melihatnya. Aktingnya benar-benar sangat kentara."Kalau begitu akan aku bawakan koran lain biar kamu bisa baca."Setelah mengatakan itu, Max

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2295

    "Sekarang, semuanya sudah jelas, jadi mulai sekarang kamu nggak perlu menjagaku lagi. Aku baik-baik saja," kata Reina.Namun, Maxime menggelengkan kepalanya. "Nggak, sekarang aku nggak terbiasa."Dia mengikuti Reina setiap hari, jadi tidak terbiasa jika harus terpisah darinya.Reina tidak berdaya ketika melihat ini."Baiklah, tapi kamu harus berubah secara perlahan."Terus menempel pada orang lain juga cukup merepotkan.Dia juga menginginkan waktu untuk dirinya sendiri.Maxime mengiakan, "Ya, terserah kamu saja."Keesokan harinya.Maxime benar-benar tidak mengikuti Reina ke tempat kerja. Dia mengutus seseorang untuk menjaganya, sementara dia sendiri kembali ke IM Group untuk bekerja.Ketika Gaby dan Sisil mengetahui bahwa Maxime telah kembali ke IM Group, mereka semua terlihat terkejut."Kenapa Pak Maxime tiba-tiba berubah pikiran?" Gaby terkejut.Sisil berbisik, "Bos, apa kalian bertengkar?"Reina menggelengkan kepalanya. "Nggak kok, hubungan kami baik-baik saja. Aku mencoba bicara ba

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2294

    Reina tidak mengerti apa yang terjadi dengan Maxime, kenapa dia terus mengungkit-ungkit soal kegagalannya dalam melindunginya?"Sudah kubilang, kejadian itu bukan apa-apa, bukankah cuma leherku yang terluka? Itu semua sudah berlalu," kata Reina tanpa daya.Ketika Maxime mendengar kata-katanya, sekelebat keterkejutan melintas di matanya.Mendengar apa yang dikatakan Reina, dia menyadari bahwa dia sepertinya sudah salah paham."Nana, kamu cuma terluka di bagian leher, nggak ada yang lain?" tanya Maxime.Reina mengangguk. "Ya, memangnya apa lagi?"Maxime menyadari bahwa dia dipermainkan oleh Morgan.Pantas saja, jika hal seperti itu terjadi kepada Reina, kenapa dia masih begitu santai dan tidak terbebani?Sebelumnya, dia mengira Reina menyembunyikan semuanya karena kenyataan itu terlalu sulit untuk diterima.Saat ini, melihat perubahan ekspresi di wajah Maxime, Reina tersentak mengerti."Jangan bilang kamu mengira aku dilecehkan sama Morgan?" katanya dengan pelan.Sudut mulut Maxime berke

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2293

    "Oh, kalau begitu dia cukup beruntung, bisa menikah sama pria baik-baik," kata penjaga itu sambil mengeluarkan sebuah apel, lalu menggigitnya.Morgan terdiam dan tidak mengatakan apa-apa.Dia terus membuka kertas di depannya, yang sebagian besar menceritakan bagaimana Jess dan Erik jatuh cinta.Simpul di tenggorokan Morgan bergulir sedikit saat dia menunjuk Jess dan berkata, "Pria yang dulu dia sukai itu aku."Penjaga sedang memakan apel dan hampir tersedak saat mendengar kata-katanya."Ehem. Lalu, kenapa dia bisa nikah sama orang lain?"Mendengar kata-kata itu, dada Morgan terasa sesak dan dia tidak bisa menjawab pertanyaannya.Ya, bagaimana bisa wanita yang sangat jelas-jelas begitu mencintainya bisa menikah dengan orang lain?"Aku nggak tahu, tapi itu karena seleranya buruk."Penjaga itu berdecak, "Belum tentu, Erik itu pewaris Keluarga Casco, sementara kamu sekarang ...."Dia menggelengkan kepalanya sambil melangkah pergi.Morgan tinggal sendirian di dalam kamar dan batuknya makin

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2292

    Suasana di dalam mobil sangat hening, membuat sopir merasa sedikit tidak nyaman.Namun, tepat pada saat itu, ponsel Maxime berdering.Dia mengangkat ponselnya dan mengerutkan kening."Ya?" Dia sengaja mengecilkan suaranya agar Reina yang tertidur di sampingnya tidak terganggu.Pria di seberang sana berkata, "Bos, Morgan ingin bicara denganmu."Maxime melirik Reina, matanya terpejam seolah-olah dia tertidur."Berikan kepadanya.""Ya."Tidak butuh waktu lama sampai panggilan itu berganti dan suara Morgan yang agak lemah terdengar, "Ehem, Kak, berapa lama lagi kamu akan menahanku di sini?"Mendengar itu, Maxime mengeluarkan tawa pelan."Ini baru setahun dan kamu sudah nggak sanggup?"Morgan tidak mengatakan apa-apa.Maxime melanjutkan, "Karena aku mengirimmu ke sana, aku nggak berniat membawamu kembali."Satu kalimat itu seperti memberi Morgan hukuman mati.Mata Morgan langsung memerah."Apa kamu bercanda? Uhuk ... uhuk ... uhuk. Aku nggak bisa bertahan lebih lama lagi sekarang," katanya.

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2291

    Keduanya bercanda selama beberapa saat sebelum Reina menutup telepon.Melihat bahwa waktu pulang kerja hampir tiba, Reina berencana mengajak Sisil dan yang lainnya berbelanja dan makan bersama. Namun, dia tidak menyangka Maxime akan bangun dan menghampirinya."Nana, ayo pulang ke rumah."Saat mengatakan itu, matanya berbinar-binar.Selama setahun ini, Maxime sudah betah di Grup Yinandar dan tidak mau pindah.Reina sangat tertekan. "Aku mau jalan-jalan, kamu pulang saja dulu.""Kamu mau jalan-jalan ke mana? Aku temenin, ya?" tanya Maxime.Reina tidak bisa berkata-kata.Maxime selalu seperti ini. Reina bahkan tidak bisa pergi berbelanja dengan teman dan sahabatnya ketika dia ingin."Nggak jadi deh. Kalau kamu ikut, kita nanti jadi nggak nyaman."Maxime mendekatinya dan menggenggam tangannya. "Aku yang akan bayar apa pun yang kalian beli."Bagaimana lagi, demi bisa berada di sisi Reina setiap saat, Maxime harus menyenangkan teman-teman dan sahabat Reina.Sisil membawa banyak dokumen saat

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2290

    Ekspresi di wajah Reina tidak berubah ketika mendengar Melisha mencurigainya. "Rahasia apa?"Dia tidak bodoh, bagaimana mungkin dia memberitahu Melisha?Jika dia mengatakan tentang hal semacam ini, dia sendiri tidak takut dibalas, tetapi dia tidak ingin mengkhawatirkan hal lainnya.Melisha menatap wajah bingung Reina dan merendahkan suaranya, "Lebih baik bukan kamu, atau aku nggak akan melepaskanmu."Dia mengatakannya dengan penuh ketegasan.Reina tidak peduli dengan apa yang dikatakan Melisha. Rasa tidak peduli ini terlihat jelas di wajahnya.Melisha entah kenapa menjadi sedikit ciut saat melihat mata Reina, lalu menarik tatapannya kembali.Pada saat itu, Riko dan Riki juga keluar dari sekolah dan bergegas menghampiri Reina."Mama."Wajah Reina langsung menunjukkan senyuman lembut, sangat berbeda dengan ekspresi dingin dan tidak tersentuh yang dia tunjukkan barusan."Ayo, kita pulang terus makan."Reina menggandeng keduanya dan menuntun mereka keluar.Tidak jauh dari situ, Maxime berd

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2289

    Joanna berkata kepada Reina dengan perasaan tidak senang, sambil menguap, "Aku pikir bakal lihat Aarav teriak-teriak. Nggak disangka masalahnya selesai secepat ini."Dia tidak bersimpati pada kedua belah pihak.Lagi pula, Keluarga Madison bukanlah keluarga baik-baik.Reina mengangguk. "Ya, aku nggak menyangka masalah ini diselesaikan dengan mementingkan kepentingan masing-masing."Joanna menepuk bahunya."Ke depannya, kamu harus terbiasa sama situasi seperti ini. Dalam keluarga besar, yang namanya perasaan nggak begitu penting, semuanya tentang kepentingan."Reina memikirkannya dengan bijaksana.Joanna kembali ke kamarnya untuk beristirahat, sementara Reina kembali ke tempatnya dan Maxime.Maxime tidak pergi ke sana hari ini, dia tidak terlalu suka masalah.Saat itu, dia sedang duduk di sofa sambil bermain ponsel.Reina bingung saat melihat dia masih terjaga. "Kenapa masih belum tidur? Ini sudah malam lho?""Terus kamu? Kenapa jam segini baru balik?" Maxime tidak tenang membiarkan Rein

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status