Share

Bab 1721

Author: Kacang Merah
Di kediaman utama Keluarga Sunandar.

Setelah Melisha kembali ke kediamannya sendiri, dia menelepon Syena balik.

"Ada apa?" tanyanya.

Melihat Melisha kembali meneleponnya, Syena langsung mengangkatnya, "Liane berencana ngasih semua hartanya ke Reina sekarang."

"Apa?" Melisha sangat terkejut sekaligus iri pada keberuntungan Reina.

Bahkan keluarga Melisha sendiri saja tidak pernah membicarakan tentang pembagian harta padanya.

"Syena, sepertinya Liane sedang mengawasimu. Sebaiknya kamu transfer semua uang perusahaan secepat mungkin."

Syena sadar hal ini, tapi meski bisa melakukannya pun dia tidak bisa mentransfer sebesar sebelumnya, karena sudah tidak punya kekuasaan.

Keluarga Yinandar punya bisnis bagai raksasa, tidak takut Syena yang mentransfer sebagian aset mereka.

"Aku benar-benar nggak rela."

Melisha tiba-tiba mendapat ide, "Syena, aku kenal banyak orang di Kota Simaliki. Kalau kamu percaya sama aku, aku bisa ngenalin mereka ke kamu, siapa tahu mereka bisa mengatasi kekhawatiranmu."

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1722

    Saat Maxime turun, dia melihat punggung Sisil melaju pergi dengan ceria.Maxime mengangkat alis tajamnya, "Ada kabar baik apa hari ini?"Reina tersenyum, "Ah .... Sisil mau pergi kencan."Kencan ....Maxime menatap Reina. Dia dan Reina sudah lama tidak berkencan, malah sekarang mereka tidur di kamar terpisah."Nana.""Hm?" Reina menatap Maxime dengan bingung."Gimana kalau kita jalan-jalan hari ini?" Maxime menyarankan.Reina menggeleng, "Nggak ah, aku masih banyak kerjaan di kantor yang harus kuselesaikan. Lagian aku belum punya bukti kalau Syena sudah transfer aset perusahaan."Maxime tidak berdaya.Dia tidak menyangka Reina akan bekerja lebih keras darinya dalam hal pekerjaan."Oke, kalau sudah selesai, kita jalan-jalan ya."Reina mengangguk, "Oke."Maxime mengantarnya ke Grup Yinandar.Ketika Reina keluar dari mobil, Maxime meraih tangan Reina.Reina kembali menatapnya dengan bingung, "Hm? Ada apa?"Maxime menatap wajahnya dalam-dalam, "Nggak apa-apa. Nanti malam aku jemput ya.""K

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1723

    Manajer itu bingung.Mereka mengundang Marshanda dengan susah payah.Maxime berjalan ke depan dan Marshanda buru-buru mengejarnya setelah mendengar komentar Maxime."Pak Maxime, aku sudah berubah, tolong beri aku kesempatan ini. Aku sudah tandatangan kontrak." Dengan berbagai cara akhirnya Marshanda bisa punya kontrak kerja sama dengan Grup IM.Maxime terdiam sesaat, "Jangan khawatir, karena kamu sudah menandatangani kontrak, perusahaan akan bayar ganti rugi."Marshanda tercengang.Marshanda memberanikan diri menghadang Maxime."Pak Maxime, masa Anda nggak bisa memberikan kesempatan orang untuk menebus kesalahan? Bukannya Nana juga sudah maafin aku? Dulu aku 'kan cuma suka Anda, apa salahnya? Aku 'kan nggak melakukan kejahatan yang keterlaluan?"Maxime masih tidak tahu hilangnya Reina setahun yang lalu ada hubungannya dengan Marshanda atau tidak.Alasan kenapa dia menahan Marshanda waktu itu adalah karena mungkin dia tahu keberadaan Reina.Maxime menatap Marshanda dengan tidak sabar, "

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1724

    Marshanda pikir setelah Reina amnesia, dia bisa menyetir Reina. Tidak disangka sikap Reina masih sama seperti dulu.Suasana hati Marshanda jadi sangat buruk saat Reina mengusirnya.Dia masuk ke dalam mobil dan hendak minta sopir melaju pergi saat dilihatnya Syena berdiri tidak jauh dari situ.Marshanda mengenakan kacamata hitam dan maskernya, lalu berjalan menghampiri Syena."Nona Syena, kok kamu di sini sendirian?"Syena sampai gemetar ketakutan karena terkejut.Syena menoleh dan memelototi Marshanda, "Aku mau di mana kek ya bukan urusanmu. Kamu ngapain juga ada di sini?"Marshanda tidak bisa lagi menahan amarahnya.Dia memberi tahu Syena tentang kesepakatan kerjasama yang dia terima, tapi dibatalkan.Dia pikir Syena akan menghiburnya, ternyata tidak.Syena berkata padanya dengan sinis, "Kamu benar-benar nggak berguna. Kalau aku jadi kamu, nggak mungkin jadi seperti ini."Sesabar apa pun Marshanda, dia sudah tidak bisa terima lagi."Cih! Yah, seenggak bergunanya aku, aku nggak pernah

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1725

    "Oke, ayo pulang," ucap Marshanda pada sopir.Dalam perjalanan, asisten Marshanda mengernyit bingung, "Kak Marsha, yang tadi di luar itu Nona Syena?"Marshanda menatapnya, "Pura-pura aja nggak lihat apa pun dan nggak usah ngomong apa-apa ya."Asisten Marshanda menjadi semakin bingung.Bukannya mereka baru melihat Syena di luar restoran? Kenapa harus berpura-pura tidak melihat, tidak boleh mengatakan apa pun pula?Marshanda tidak menjelaskan. Meski dia tahu apa yang akan dihadapi Reina, dia tidak berencana memberi tahu siapa pun.Karena di lubuk hatinya, dia masih berharap Reina akan mati!Dia benci Reina, kenapa Reina bisa mendapatkan segalanya. Kenapa dirinya harus bekerja begitu keras tapi semua usahanya berakhir sia-sia?Kenapa hidup Reina lebih baik darinya?Marshanda tidak terima!Dia baru merasa damai setelah Reina meninggal karena artinya semua sudah benar-benar berakhir.Marshanda pun memejamkan mata dan tertidur....Saat ini di Grup Yinandar.Rizki melewati pintu kantor Reina

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1726

    Saat ini di sisi Reina. Saat dia bangun, sekitarnya terlihat gelap. Dia hanya bisa samar-samar mendengar seseorang mengobrol."Ini 'kan hidup mati seseorang, masa cuma dibayar beberapa miliar? Nggak cukup lah.""10 miliar?"Terdengar suara pria yang familiar bagi Reina."Salah kali, maksudnya 1,5 triliun?" ucap salah seorang penculik yang sedang tawar-menawar dengan pria paruh baya itu.1,5 triliun?Tanu membelalak tidak percaya, "Kok mahal banget?"Dia mana mungkin punya uang sebanyak itu sekarang?"Lupakan saja, kalau nggak mau bayar, kamu lakukan sendiri saja." Penculik itu berkata, "Kita semua ngambil resiko yang besar. Setelah ini, kita nggak bisa tinggal di sini lagi, nggak tahu harus ke mana. Jangan pikir kami nggak tahu ya siapa dia, dia itu 'kan bos Grup Yinandar? Coba, kalau aku minta uang tebusan 1,5 triliun sama mereka, memang mereka bakal keberatan?""Jangankan 1.5 triliun, 15 triliun pun mereka pasti mau bayar," ucap si penculik.Tanu menyesal, kenapa dia mencari orang-or

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1727

    "Terus gimana dong? Kita sudah terlanjur menculik dia, masa kita lepas gitu saja?" Salah satu penculik tidak rela melepaskan Reina yang bernilai 1,5 triliun.Ketua penculik menyalakan sebatang rokok, "Ya nggak, tapi kita nggak boleh sentuh dia. Kita langsung lepas setelah kita dapat uangnya.""Hah?" Bawahan penculik tidak menyangka bosnya akan berpikir seperti itu.Reina yang bisa mendengar jelas percakapan penculik pun merasa tenang.Untung para penculik ini takut pada Maxime, kalau tidak, nyawa Reina pasti melayang.Tapi, siapa orang yang mau mencelakainya?Sekarang Reina masih merasa pusing.Dia berbaring di lantai yang dingin, mendengarkan setiap gerakan di luar.Setelah sekian lama, terdengar suara mobil mendekat.Beberapa orang turun dari mobil.Tanu bergegas, "Uangnya sudah siap, cepat bunuh dia."Tanu barusan menghubungi Syena.Syena menggertakkan gigi dan meminta para penculik bertindak.Asal Reina mati, Syena tidak keberatan membayar harga semahal apa pun.Penculik itu tersen

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1728

    Reina berbalik dan menatapnya dengan bingung, "Ada apa lagi?""Aku hampir lupa, kita bikin video pembunuhanmu dulu."Reina tidak ragu, dia bekerja sama dengan para penculik untuk membuat video pembunuhannya sendiri.Setelah selesai, penculik pun berkata, "Oke beres, pergilah."Reina hendak pergi, tapi dia teringat sesuatu dan bertanya, "Mana sekretaris dan pengawalku?""Oh, mereka cuma kami tawan sebentar. Tenang saja, mereka nggak akan diapa-apain," jawab penculik.Setelah benar-benar lega, Reina langsung pergi tanpa menoleh.Begitu keluar rumah, Reina melihat dirinya berada di gunung tidak berpenghuni.Reina menuruti ucapan penculik. dia menemukan jalan setapak di sebelah kanan dan berjalan dengan cepat menyusuri jalan itu.Reina takut penculik akan berubah pikiran.Hari sudah agak gelap dan jalanan penuh tanaman berduri. Meski lengan dan kaki Reina tergores, dia menahan rasa sakit dan terus melangkah.Sebenarnya Reina bisa berjalan di jalan besar, tapi kata penculik ada orang lain y

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1729

    Rizki langsung memapah Liane dan membawanya keluar.Ketika mereka keluar, Syena sedang berdiri di depan mobil, menatap Liane sambil menangis."Ibu ... Ah, maksudku Bu Liane, aku dikirim sebuah video."Liane menatap Syena dengan cemas, "Video apa? Kamu tahu Nana di mana?"Syena mengangguk pelan, lalu berkata."Bu Liane harus tabah ya setelah lihat video ini."Hati Liane terasa dingin saat mendengar ucapan Syena. Dia memaksakan dirinya untuk bertahan, "Sini kasih aku!"Syena mengeluarkan ponselnya dan memainkan video itu untuk Liane.Liane hampir pingsan.Syena menghiburnya, "Kayaknya ini ulah musuhmu atau musuh Reina, mungkin karena Bu Liane bilang akan mewariskan Grup Yinandar ke Reina, jadi mereka mulai bertindak."Ucapan Syena benar-benar masuk akal.Namun Liane benar-benar tidak bisa berpikir.Sebaliknya, Rizki malah relatif tenang."Nona Syena, kenapa orang itu mengirimkan video ke kamu?"Syena ragu sesaat sebelum menjawab, "Aku juga nggak tahu."Rizki tidak bertanya lagi, tetapi m

Latest chapter

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2303

    Reina menutup telepon dan akhirnya merasa lega.Selama Syena tidak melakukan sesuatu yang buruk, semuanya tidak apa-apa.Dia sudah makin berumur dan hanya ingin menjalani hidupnya dengan baik.Jika Syena melakukan sesuatu yang salah lagi, dia akan menghabisinya....Musim semi berganti menjadi musim gugur.Waktu berlalu dalam sekejap.Dalam sekejap mata, rambut Reina pun dipenuhi dengan uban. Saat ini, Reina hampir berusia tujuh puluh tahun.Beberapa anak laki-lakinya akhirnya menikah. Anak-anak Riko dan Riki sudah duduk di bangku sekolah dasar.Reina mengambil ponselnya. Pada hari itu, dia mendengar anak buahnya berkata, "Bos, Marshanda meninggal."Meninggal adalah sebuah kata yang sering didengar Reina di masa tuanya.Selama bertahun-tahun, mertuanya juga sudah meninggal dunia.Mantan saudara perempuannya, Brigitta, juga meninggal tahun lalu.Ethan menyusul pada paruh pertama tahun ini.Hanya Erina dan suaminya yang tersisa untuk menjaga bisnis Keluarga Yusdwindra.Suami yang Erina d

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2302

    Sisca pergi ke sekolah dan hendak meminta guru untuk memanggil Talitha. Namun, dia melihat Talitha berdiri di depan gedung sekolah dari kejauhan.Di seberang Talitha ada Syena!Ekspresi Sisca langsung berubah.Dia berjalan cepat menghampiri keduanya. "Talitha."Talitha menoleh ke arahnya. "Ibu."Syena langsung marah mendengar putrinya memanggil wanita lain dengan sebutan ibu."Talitha, aku ini ibumu, dia nggak ada hubungan darah denganmu."Setelah bertahun-tahun tidak bertemu, wajah Syena sangat pucat dan kuyu. Tatapan matanya menatap Sisca lekat-lekat.Sisca juga tidak merasa terintimidasi olehnya, menarik putrinya untuk berdiri di sisinya."Syena, saat itu kamulah yang nggak menginginkan Talitha. Sekarang, kamu ingin mendapatkan anakmu lagi?"Talitha menimpali, "Aku cuma punya satu ibu, namanya Sisca. Nama keluargaku juga Santiago. Jadi, kamu pergi saja dan berhenti mencariku."Mendengar apa yang dikatakan putrinya, gelenyar kelegaan menyelimuti benak Sisca.Syena terlihat makin mura

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2301

    Reina beranjak dan melangkah pergi.Marshanda menatap punggungnya dan tiba-tiba berdiri. "Reina."Langkah kaki Reina terhenti dan dia berbalik untuk menatapnya.Tiba-tiba, mata Marshanda menjadi sedikit memerah."Reina! Aku merasa sepertinya aku melakukan kesalahan."Selama sepuluh tahun terakhir, Marshanda telah bermimpi tentang masa lalu hingga berulang kali.Mimpi itu terjadi di masa lalu, ketika dia baru dijemput oleh Anthony.Saat itu, dia tidak memiliki niat licik. Saat pertama kali bertemu Reina, dia merasa bahwa Reina sangat baik.Reina akan memberinya pakaian yang bagus untuk dipakai!Memberikan makanan yang enak untuknya!Reina juga akan berbagi uang saku dengannya!Mungkin karena dia makin tua, ingatannya tentang ketika dia masih muda menjadi begitu jelas, dia pun bernostalgia.Mendengar Marshanda mengakui kesalahannya, Reina menunjukkan kerumitan di antara kedua alisnya."Itu semua sudah berlalu."Dia hanya mengatakan beberapa kata tanpa menyebutkan maaf.Marshanda memperha

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2300

    Riki benar-benar tidak berubah, ucapannya sangat manis dan masih terus menempel kepadanya.Maxime hendak mengatakan sesuatu tentangnya.Riki melepaskan pelukannya pada Reina dan memujinya."Papa, hari ini Papa bersinar banget dan makin jantan saja. Aku mau belajar dari Papa."Maxime tidak terbujuk oleh perkataannya. "Kalau mau belajar dariku, ikuti kakakmu dan uruslah perusahaan keluarga."Riki menggaruk-garuk kepalanya ketika diminta mengurus perusahaan.Sayangnya, dia benar-benar tidak suka menjadi bos.Dia hanya ingin menjadi seorang penyanyi.Dia mewarisi bakat musik yang kuat dari Reina dan merupakan penyanyi generasi baru.Reina juga memahami kebenaran bahwa setiap anak memiliki potensinya sendiri dan keempat anaknya pun berbeda."Sudah, biarkan Riki melakukan apa pun yang dia inginkan, toh ada Riko yang ngurus perusahaan.""Atau nanti kalau Leo dan Liam sudah besar, mereka juga bisa bantu ngurus perusahaan."Maxime langsung diam begitu Reina berbicara.Riki berterima kasih kepad

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2299

    Revin memang cukup terlambat saat menikah. Belakangan, dia menelepon Reina dan mengatakan bahwa dia punya anak.Maxime sedikit tercengang. "Dia punya anak dari mana? Bukannya dia nggak nikah?"Sejujurnya, Maxime juga mengagumi Revin.Sebagai seorang pria, dia sangat menyukai Reina dengan sepenuh hati dan perasannya tidak pernah berubah.Maxime menduga bahwa Revin tidak pernah menikah karena Reina.Setiap kali mendengar tentang Revin, Maxime langsung ketakutan, takut pria ini akan datang dan merebut istrinya."Katanya sih bayi tabung," kata Reina.Maxime mendengarkan dengan serius. "Siapa ibu dari anak itu?"Reina menggelengkan kepalanya. "Aku nggak tahu, katanya sih rahasia dan nggak ada yang tahu siapa ibu dari anak itu. Tapi, Revin sangat luar biasa. Gen yang dia pilih pasti sangat bagus juga."Mendengar ini, Maxime mengangguk setuju.Hatinya sangat lega.Dia sudah sangat tua, sekarang Revin akhirnya memiliki seorang anak sendiri. Dia seharusnya tidak lagi akan memiliki ketertarikan

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2298

    Jess tidak tahu apa yang ada di pikiran Erik. Dia mengangkat tangannya dan menepuk pundaknya. "Bodoh, mana mungkin aku nikah sama orang lain, aku saja sudah punya kamu sama anak kita."Erik menganggukkan kepalanya dan tersenyum. "Aku tahu kalau istriku ini memang sangat mencintaiku. Cuma aku, 'kan?"Jess ragu-ragu sejenak, tetapi dengan cepat mengangguk."Ya, tentu saja."Keraguannya yang sangat tipis ini masih bisa ditangkap oleh Erik.Itu juga pertama kalinya Erik menyadari bahwa dia bisa menjadi begitu peka dan perasa, seperti seorang wanita.Dulu, hanya wanita yang selalu khawatir dia macam-macam. Sekarang, keadaan berbalik dan dia selalu mengkhawatirkan Jess.Ada pepatah yang ternyata memang benar.Jika dunia bertanya apa itu cinta, cinta adalah sesuatu yang bisa menaklukkan segalanya.Jess adalah orang yang bisa menaklukkannya....Lima belas tahun telah berlalu.Tanpa disadari, keempat putra Reina dan Maxime telah tumbuh dewasa dan semuanya sangat tampan.Riko adalah yang paling

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2297

    Entah kebetulan atau tidak, Jess yang saat itu berada jauh di Kota Simaliki juga bermimpi.Dalam mimpi itu, dia benar-benar menikah dengan Morgan dan memiliki seorang anak.Ketika terbangun dari mimpi itu, entah kenapa hati Jess terasa kosong. Dia tidak tahu kenapa ada emosi rumit di dalam hatinya.Dia menoleh ke samping, melihat seorang anak kecil yang sedang tidur di sampingnya.Di sisi anak itu ada suaminya, Erik.Wajah pria itu terlihat tampan saat tidur. Saat sinar matahari menyinarinya, dia terlihat makin memukau.Sudut mulut Jess tanpa sadar terangkat. Dia mengulurkan tangan dan menyentuh putranya yang menggemaskan, sebelum meletakkan tangannya di sisi wajah Erik dan menyentuhnya.Erik merasakan sentuhan di wajahnya. Dengan mata terpejam, dia mengangkat tangannya dan meraih tangan Jess, menariknya ke pelukannya."Tanganmu dingin? Sini aku hangatkan." Dia bahkan tidak membuka matanya dan apa yang dia lakukan tampak natural.Jess memperhatikan tindakannya dan hatinya menjadi hanga

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2296

    Mata sipit Maxime sedikit menyipit. "Apa itu?"Sulit untuk menyembunyikan ketegangan di wajah Morgan."Itu cuma koran. Aku bosan dan mau mengisi waktu luang. Jangan diambil, ya?"Melihat raut wajahnya, Maxime tahu bahwa itu jelas bukan koran biasa.Maxime kembali menepis Morgan, berjalan dengan cepat untuk mengambil koran itu.Maxime membukanya dan isinya penuh dengan informasi tentang Jess.Morgan menerjang ke arah Maxime, seolah-olah rahasianya telah terbongkar.Namun, dengan kondisi fisiknya saat ini, Maxime bisa menghindar dengan mudah.Suara Morgan terdengar serak, "Kembalikan, ini milikku!"Maxime menatapnya dengan acuh."Sepertinya kamu lebih peduli sama asistenmu itu daripada Nana."Morgan tersipu malu."Apa kamu bercanda? Siapa juga yang suka sama dia. Aku nggak tertarik sedikit pun sama dia."Dia masih bersikap keras kepala.Maxime bisa melihatnya. Aktingnya benar-benar sangat kentara."Kalau begitu akan aku bawakan koran lain biar kamu bisa baca."Setelah mengatakan itu, Max

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2295

    "Sekarang, semuanya sudah jelas, jadi mulai sekarang kamu nggak perlu menjagaku lagi. Aku baik-baik saja," kata Reina.Namun, Maxime menggelengkan kepalanya. "Nggak, sekarang aku nggak terbiasa."Dia mengikuti Reina setiap hari, jadi tidak terbiasa jika harus terpisah darinya.Reina tidak berdaya ketika melihat ini."Baiklah, tapi kamu harus berubah secara perlahan."Terus menempel pada orang lain juga cukup merepotkan.Dia juga menginginkan waktu untuk dirinya sendiri.Maxime mengiakan, "Ya, terserah kamu saja."Keesokan harinya.Maxime benar-benar tidak mengikuti Reina ke tempat kerja. Dia mengutus seseorang untuk menjaganya, sementara dia sendiri kembali ke IM Group untuk bekerja.Ketika Gaby dan Sisil mengetahui bahwa Maxime telah kembali ke IM Group, mereka semua terlihat terkejut."Kenapa Pak Maxime tiba-tiba berubah pikiran?" Gaby terkejut.Sisil berbisik, "Bos, apa kalian bertengkar?"Reina menggelengkan kepalanya. "Nggak kok, hubungan kami baik-baik saja. Aku mencoba bicara ba

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status