Share

Bab 1711

Penulis: Kacang Merah
Saat ini, di dalam rumah sakit swasta.

Maxime sedang berdiri di kamar rawat Liane dan mengatakan bahwa dia sudah tahu akan kondisi Liane.

Liane terlihat khawatir dan menatap Maxime dengan penuh harap, "Max, kamu jangan kasih tahu Nana ya soal ini. Aku nggak mau dia khawatir."

Maxime terlihat ragu-ragu, "Kamu pernah kepikir nggak betapa sedihnya Reina nanti kalau kamu mati tanpa memberitahunya?"

Maxime merasa, dari luar Reina terlihat tidak menerima Liane, tapi dalam hati Reina sudah menerima Liane.

Terlebih lagi, Reina selalu mendambakan kasih sayang seorang ibu.

"Saat itu terjadi, dia mungkin akan membenci diri sendiri kenapa nggak tahu tentang penyakitmu lebih awal, kenapa nggak menghabiskan lebih banyak waktu bersamamu dan kenapa dia begitu dingin padamu."

Maxime menjelaskan.

Liane paham cara pikir ini, dia meremas erat selimutnya.

"Tapi aku nggak mau dia memaafkan aku karena aku sakit. Aku mau pelan-pelan dia maafkan karena usahaku sendiri."

Liane tidak mau Reina terbebani.

Maxime
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1712

    "Kemarilah." Liane melambaikan tangannya.Syena langsung mendatangi Liane seperti seekor anjing penjaga, "Bu Liane, ada apa?""Mendekatlah," ucap Liane dengan lemah.Syena mendekatkan wajahnya.Tiba-tiba Liane mengangkat tangannya dan secepat kilat menampar wajah Syena.Syena tertegun dan menatap Liane dengan tidak percaya, "Kamu ... kok kamu mukul aku?"Syena hampir saja jatuh.Barusan Liane sudah menggunakan seluruh kekuatannya untuk menampar Syena. Napas Liane jadi tersengal-sengal dan setelah beristirahat beberapa saat barulah dia berkata, "Jangan mimpi kamu bisa mengubah surat wasiatku. Aku sudah menyuruh Pak Gilbert buat buang surat wasiat yang dulu."Barulah Syena sadar dia telah ketahuan.Dia tidak merasa bersalah sama sekali, malah menyalahkan Gilbert."Jadi dia ngadu? Kurang ajar! Aku nggak akan tinggal diam!""Kalau dia nggak ngasih tahu aku, apa dia harus nurutin kemauanmu?" Liane bertanya.Syena tersedak, "Bu ... Ah maksudku Bu Liane, Anda benar-benar nggak akan ngasih apa

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1713

    "Bu Liane." Reina langsung menyapa Liane saat masuk.Mata Liane langsung berbinar, "Nana."Liane mengabaikan rasa sakit dan melambai pada Reina, "Nana, sini duduk di sebelahku."Reina berjalan ke sisinya dan duduk."Gimana kondisimu ...."Reina ingin bertanya, tapi ucapannya terhenti di tengah.Liane tidak memedulikannya dan menjelaskan sambil tersenyum, "Nggak apa-apa. Mungkin karena perubahan cuaca akhir-akhir ini kondisiku jadi agak memburuk, tapi dokter sudah bilang nggak ada yang gawat kok."Reina mengangguk, "Baguslah."Liane melirik ke sekretarisnya. Sekretaris itu langsung menutup pintu kamar dan pergi.Liane berduaan saja dengan Reina di kamar. Mereka duduk bersama dan terdiam beberapa saat.Liane mau menceritakan kondisinya pada Reina, tetapi entah mengapa kalimat yang sudah di ujung lidah tidak bisa terlontarkan."Nana, sekarang kamu masih benci aku?" Liane memecah kesunyian dengan bertanya.Reina ragu-ragu untuk waktu yang lama dan perlahan menggeleng, "Meski aku nggak bisa

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1714

    Mobil melaju dalam keheningan.Tidak berapa lama, Revin berkata, "Aku kebetulan lewat dan ngeliat kamu, kenapa kamu berdiri di depan pintu hujan-hujanan begitu?"Hujan-hujanan?Reina menjelaskan, "Nggak, aku cuma mikirin sesuatu aja, jadi melamun."Revin sebenarnya tahu semua yang terjadi di sekitar Reina."Nana, kamu pernah nggak kepikir sebenarnya ingatanmu sudah pulih, tapi kamu cuma nggak mau terima kenyataan?"Reina mengernyit tidak mengerti.Revin melanjutkan, "Aku ingat sekitar tujuh tahun yang lalu, aku lihat kamu baring di kuburan. Waktu itu aku ketemu Treya dan Diego yang maksa kamu nikah sama pria tua. Aku jadi mikir, sebenarnya seperti apa hidupmu selama ini.""Aku ngerti kalau kamu mau menutup dirimu dan takut disakiti lagi, tapi ..." Revin terdiam sejenak, lalu melanjutkan, "Tapi kamu nggak bisa terus-terusan menutup hati. Sekarang ada yang benar-benar peduli padamu dan kamu memang pantas untuk dicintai. Juga layak mendapatkan kasih sayang keluarga."Kepala Reina langsung

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1715

    Reina tidak menganggap Maxime serius, "Nggak perlu. Aku bisa bawa mobil perusahaan, ada sopir juga kok, jadi kamu nggak perlu jemput."Maxime hanya bisa mengangguk , "Oke."Mereka sekeluarga pun masuk rumah.Reina berbaring di sofa dengan lelah. Dari ekspresi sih tidak terlihat ada yang berubah, namun hatinya sudah berubah karena ucapan Revin dan Liane.Reina tidak bisa mendiskusikan hal ini pada siapa-siapa, dia pun menghampiri Maxime di ruang kerja dan menceritakan isi hatinya.Maxime tidak terkejut, "Bu Liane benar. Kamu itu putrinya, apalagi dia sukarela ngasih kamu. Jadi kamu nggak perlu merasa terbebani menerima hartanya."Reina paham logika ini."Aku cuma ... merasa nggak nyaman."Sekarang Reina sebenarnya ingin mengakui hubungannya dengan Liane, tapi dia takut.Reina sudah terlalu sering terluka dan kecewa.Dulu Treya yang menyandang status sebagai 'ibu' berulang kali mencuci pola pikir Reina yang membuatnya selalu merasa bersalah.Reina masih ingat perasaan saat merasa kelahir

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1716

    Syena hanya bisa menunggu, "Oke, nanti kalau ada waktu langsung kasih tahu aku ya.""Ya." Melisha mengangguk dan menutup telepon.Melisha kembali ke meja dan duduk di samping Rendy. Dia bisa melihat bagaimana Rendy terus menerus menatap Reina.Meski Melisha tidak lagi mencintai Rendy, dia tetap marah dan akhirnya menyenggol Rendy."Rendy, kamu ngapain?"Rendy langsung membuang muka dan terbatuk-batuk.Melisha berbisik, "Rendy, jangan lupa pesanku terakhir kali, udah kamu beresin belum?"Melisha menyuruh Rendy untuk menyingkirkan anak-anak Reina.Namun kini ketiga anak Reina masih bermain dan bersenang-senang di sini.Melisha pusing melihat mereka.Rendy terlihat tersinggung, "Iya tahu. Aku 'kan harus buat rencana yang matang, kamu mau aku kenapa-kenapa?""Buruan, jangan lama-lama. Sekarang Reina itu pewaris Grup Yinandar. Kalau kita menunda terus, bisa-bisa kita cuma gigit jari."Karena meja makan sangat besar dan semua orang duduk berjauhan, bisikan Melisha dengan Rendy tidak terdenga

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1717

    Riki tidak bodoh, tentu saja dia juga tahu bagaimana memperjuangkan kepentingannya sendiri.Dia mendatangi Tuan Besar Latief, lalu memeluk lengannya dengan ekspresi ketakutan dan khawatir, "Kakek buyut harus cepat sembuh supaya bisa tinggal sama Riki selamanya."Kemampuan akting Riki sangat bagus dan dia lebih ahli daripada Tommy dalam menyanjungnya, dia tampak sangat peduli dengan kesehatan Tuan Besar Latief.Melihat cicitnya begitu menyayanginya, Tuan Besar Latief merasa sangat terharu."Riki, semua orang pasti akan mati dan pergi. Tapi jangan sedih, kakek buyut akan berusaha sekuat tenaga untuk hidup."Saat ini Tuan Besar Latief terlihat seperti seorang penatua sejati.Sikap Tuan Besar Latief terhadap Riki dan Tommy membuat kedua orangtua anak itu bingung.Melisha mengernyit, kenapa dia tidak terpikir menyuruh Tommy ambil peranan dalam masalah ini?Saat Melisha baru hendak meminta Tommy maju untuk lebih banyak ngobrol dengan Tuan Besar Latief ....Tuan Besar Latief seperti bisa memb

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1718

    Di ruang kerja.Tuan Besar Latief berkata dengan tulus, "Maxime, Nana. Kalian pastinya ngerti posisiku, sebagai orang yang lebih tua, aku mau membantu para orang muda yang kurang berhasil."Ucapan Tuan Besar Latief ini sangat konyol.Saat Maxime pertama kali menerima aset Keluarga Sunandar, sudah berapa kali dia jadi sasaran dan hampir mati, namun Tuan Besar Latief tidak menolongnya.Sebenarnya alasan Tuan Besar Latief mengambil keputusan ini karena Maxime sendiri sudah menjadi lebih kuat."Kakek, semua itu harta pribadimu. Kamu bisa kasih ke siapa pun yang kamu mau, kami menghormati keputusanmu," ucap Maxime.Tuan Besar Latief tahu sebenarnya Maxime tidak terima keputusan ini, dia pun memohon, "Maxime, gimana juga Aarav itu pamanmu dan Rendy itu sepupumu. Kamu nggak boleh menyakiti mereka."Tuan Besar Latief sebenarnya tahu kejahatan yang dilakukan Aarav dan Rendy.Maxime tidak terpengaruh dan berjanji, "Aku nggak akan menyakiti siapa pun kecuali mereka yang mulai duluan.""Kamu ....!

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1719

    Jess cukup terkejut, tapi dia langsung sadar dan mengangguk."Oke, aku cari restoran terdekat."Jess mengeluarkan ponselnya untuk mencari informasi.Morgan berkata, "Kita makan masakan yang pedas.""Bukannya Tuan Morgan nggak bisa makan makanan pedas? Dulu bilangnya lebih suka makanan yang nggak terlalu berbumbu?" ucap Jess.Morgan menambahkan, "Aku mau makan makanan pedas hari ini."Jess merasa Morgan agak aneh hari ini, tapi dia tetap mengikuti permintaan Morgan dan memilih restoran pedas.Morgan tidak bisa makan makanan pedas, tapi dia pernah melihat Jess memakannya.Dulu, dia selalu mengira Jess, seperti dirinya, tidak bisa makan makanan pedas.Setelah menyelidiki Jess, Morgan baru tahu sebenarnya dari kecil Jess suka masakan pedas. Setiap kali Jess makan sendirian, dia pasti pesan makanan pedas.Tapi sejak merawat dan bekerja dengan Morgan, Jess jadi ikut mengubah pola makannya.Mereka duduk di sebuah restoran dan setelah makanan disajikan, Jess yang khawatir Morgan akan kepedasan

Bab terbaru

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2295

    "Sekarang, semuanya sudah jelas, jadi mulai sekarang kamu nggak perlu menjagaku lagi. Aku baik-baik saja," kata Reina.Namun, Maxime menggelengkan kepalanya. "Nggak, sekarang aku nggak terbiasa."Dia mengikuti Reina setiap hari, jadi tidak terbiasa jika harus terpisah darinya.Reina tidak berdaya ketika melihat ini."Baiklah, tapi kamu harus berubah secara perlahan."Terus menempel pada orang lain juga cukup merepotkan.Dia juga menginginkan waktu untuk dirinya sendiri.Maxime mengiakan, "Ya, terserah kamu saja."Keesokan harinya.Maxime benar-benar tidak mengikuti Reina ke tempat kerja. Dia mengutus seseorang untuk menjaganya, sementara dia sendiri kembali ke IM Group untuk bekerja.Ketika Gaby dan Sisil mengetahui bahwa Maxime telah kembali ke IM Group, mereka semua terlihat terkejut."Kenapa Pak Maxime tiba-tiba berubah pikiran?" Gaby terkejut.Sisil berbisik, "Bos, apa kalian bertengkar?"Reina menggelengkan kepalanya. "Nggak kok, hubungan kami baik-baik saja. Aku mencoba bicara ba

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2294

    Reina tidak mengerti apa yang terjadi dengan Maxime, kenapa dia terus mengungkit-ungkit soal kegagalannya dalam melindunginya?"Sudah kubilang, kejadian itu bukan apa-apa, bukankah cuma leherku yang terluka? Itu semua sudah berlalu," kata Reina tanpa daya.Ketika Maxime mendengar kata-katanya, sekelebat keterkejutan melintas di matanya.Mendengar apa yang dikatakan Reina, dia menyadari bahwa dia sepertinya sudah salah paham."Nana, kamu cuma terluka di bagian leher, nggak ada yang lain?" tanya Maxime.Reina mengangguk. "Ya, memangnya apa lagi?"Maxime menyadari bahwa dia dipermainkan oleh Morgan.Pantas saja, jika hal seperti itu terjadi kepada Reina, kenapa dia masih begitu santai dan tidak terbebani?Sebelumnya, dia mengira Reina menyembunyikan semuanya karena kenyataan itu terlalu sulit untuk diterima.Saat ini, melihat perubahan ekspresi di wajah Maxime, Reina tersentak mengerti."Jangan bilang kamu mengira aku dilecehkan sama Morgan?" katanya dengan pelan.Sudut mulut Maxime berke

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2293

    "Oh, kalau begitu dia cukup beruntung, bisa menikah sama pria baik-baik," kata penjaga itu sambil mengeluarkan sebuah apel, lalu menggigitnya.Morgan terdiam dan tidak mengatakan apa-apa.Dia terus membuka kertas di depannya, yang sebagian besar menceritakan bagaimana Jess dan Erik jatuh cinta.Simpul di tenggorokan Morgan bergulir sedikit saat dia menunjuk Jess dan berkata, "Pria yang dulu dia sukai itu aku."Penjaga sedang memakan apel dan hampir tersedak saat mendengar kata-katanya."Ehem. Lalu, kenapa dia bisa nikah sama orang lain?"Mendengar kata-kata itu, dada Morgan terasa sesak dan dia tidak bisa menjawab pertanyaannya.Ya, bagaimana bisa wanita yang sangat jelas-jelas begitu mencintainya bisa menikah dengan orang lain?"Aku nggak tahu, tapi itu karena seleranya buruk."Penjaga itu berdecak, "Belum tentu, Erik itu pewaris Keluarga Casco, sementara kamu sekarang ...."Dia menggelengkan kepalanya sambil melangkah pergi.Morgan tinggal sendirian di dalam kamar dan batuknya makin

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2292

    Suasana di dalam mobil sangat hening, membuat sopir merasa sedikit tidak nyaman.Namun, tepat pada saat itu, ponsel Maxime berdering.Dia mengangkat ponselnya dan mengerutkan kening."Ya?" Dia sengaja mengecilkan suaranya agar Reina yang tertidur di sampingnya tidak terganggu.Pria di seberang sana berkata, "Bos, Morgan ingin bicara denganmu."Maxime melirik Reina, matanya terpejam seolah-olah dia tertidur."Berikan kepadanya.""Ya."Tidak butuh waktu lama sampai panggilan itu berganti dan suara Morgan yang agak lemah terdengar, "Ehem, Kak, berapa lama lagi kamu akan menahanku di sini?"Mendengar itu, Maxime mengeluarkan tawa pelan."Ini baru setahun dan kamu sudah nggak sanggup?"Morgan tidak mengatakan apa-apa.Maxime melanjutkan, "Karena aku mengirimmu ke sana, aku nggak berniat membawamu kembali."Satu kalimat itu seperti memberi Morgan hukuman mati.Mata Morgan langsung memerah."Apa kamu bercanda? Uhuk ... uhuk ... uhuk. Aku nggak bisa bertahan lebih lama lagi sekarang," katanya.

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2291

    Keduanya bercanda selama beberapa saat sebelum Reina menutup telepon.Melihat bahwa waktu pulang kerja hampir tiba, Reina berencana mengajak Sisil dan yang lainnya berbelanja dan makan bersama. Namun, dia tidak menyangka Maxime akan bangun dan menghampirinya."Nana, ayo pulang ke rumah."Saat mengatakan itu, matanya berbinar-binar.Selama setahun ini, Maxime sudah betah di Grup Yinandar dan tidak mau pindah.Reina sangat tertekan. "Aku mau jalan-jalan, kamu pulang saja dulu.""Kamu mau jalan-jalan ke mana? Aku temenin, ya?" tanya Maxime.Reina tidak bisa berkata-kata.Maxime selalu seperti ini. Reina bahkan tidak bisa pergi berbelanja dengan teman dan sahabatnya ketika dia ingin."Nggak jadi deh. Kalau kamu ikut, kita nanti jadi nggak nyaman."Maxime mendekatinya dan menggenggam tangannya. "Aku yang akan bayar apa pun yang kalian beli."Bagaimana lagi, demi bisa berada di sisi Reina setiap saat, Maxime harus menyenangkan teman-teman dan sahabat Reina.Sisil membawa banyak dokumen saat

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2290

    Ekspresi di wajah Reina tidak berubah ketika mendengar Melisha mencurigainya. "Rahasia apa?"Dia tidak bodoh, bagaimana mungkin dia memberitahu Melisha?Jika dia mengatakan tentang hal semacam ini, dia sendiri tidak takut dibalas, tetapi dia tidak ingin mengkhawatirkan hal lainnya.Melisha menatap wajah bingung Reina dan merendahkan suaranya, "Lebih baik bukan kamu, atau aku nggak akan melepaskanmu."Dia mengatakannya dengan penuh ketegasan.Reina tidak peduli dengan apa yang dikatakan Melisha. Rasa tidak peduli ini terlihat jelas di wajahnya.Melisha entah kenapa menjadi sedikit ciut saat melihat mata Reina, lalu menarik tatapannya kembali.Pada saat itu, Riko dan Riki juga keluar dari sekolah dan bergegas menghampiri Reina."Mama."Wajah Reina langsung menunjukkan senyuman lembut, sangat berbeda dengan ekspresi dingin dan tidak tersentuh yang dia tunjukkan barusan."Ayo, kita pulang terus makan."Reina menggandeng keduanya dan menuntun mereka keluar.Tidak jauh dari situ, Maxime berd

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2289

    Joanna berkata kepada Reina dengan perasaan tidak senang, sambil menguap, "Aku pikir bakal lihat Aarav teriak-teriak. Nggak disangka masalahnya selesai secepat ini."Dia tidak bersimpati pada kedua belah pihak.Lagi pula, Keluarga Madison bukanlah keluarga baik-baik.Reina mengangguk. "Ya, aku nggak menyangka masalah ini diselesaikan dengan mementingkan kepentingan masing-masing."Joanna menepuk bahunya."Ke depannya, kamu harus terbiasa sama situasi seperti ini. Dalam keluarga besar, yang namanya perasaan nggak begitu penting, semuanya tentang kepentingan."Reina memikirkannya dengan bijaksana.Joanna kembali ke kamarnya untuk beristirahat, sementara Reina kembali ke tempatnya dan Maxime.Maxime tidak pergi ke sana hari ini, dia tidak terlalu suka masalah.Saat itu, dia sedang duduk di sofa sambil bermain ponsel.Reina bingung saat melihat dia masih terjaga. "Kenapa masih belum tidur? Ini sudah malam lho?""Terus kamu? Kenapa jam segini baru balik?" Maxime tidak tenang membiarkan Rein

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2288

    Aarav paham dengan maksud perkataannya dan mengangguk mengerti."Jangan khawatir, aku tahu."Joanna dan Reina saling memandang, sudut mulutnya terangkat. "Aku pikir ada acara besar, ternyata bukan. Ayo kita pergi."Reina mengangguk.Saat itu, beberapa wajah yang lebih familier masuk dari luar.Reina melihat para pengunjung, yang tidak lain keluarga Melisha."Ibu, orang Keluarga Madison datang," kata Reina.Joanna langsung menghentikan langkah kakinya."Kalau begitu kita tunggu sebentar lagi saja.""Ya." Tentu saja Reina mendengarkan apa yang dikatakan Joanna.Keduanya belum keluar dan sempat melihat orang-orang Keluarga Madison terengah-engah dari luar.Melihat mereka, wajah Aarav berubah serius."Kenapa kalian datang?"Rombongan Keluarga Madison yang berada di barisan paling depan adalah ayah Melisha. "Mau apa lagi, aku datang mau jemput putriku.""Ternyata Keluarga Sunandar berani bersikap sekeras ini kepada putriku." Dipta melihat luka-luka di tubuh Melisha dan mengepalkan tinjunya.

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2287

    "Tuan, Keluarga Tuan Daniel datang," kata pelayan itu.Mendengar kata-kata itu, keheningan seketika menyelimuti ruangan itu.Kekesalan di bawah mata Aarav makin tidak bisa disembunyikan. "Sial! Mau apa mereka ke sini?"Rendy menyela, "Apa lagi, mereka pasti datang karena mau lihat masalah di keluarga kita."Aarav menatapnya dengan tatapan kosong.Kemudian, dia hendak meminta pembantu untuk keluar dan memberitahu mereka bahwa dia tidak ada di rumah.Tidak disangka Daniel dan yang lainnya datang tanpa dipersilakan masuk.Aarav tidak pernah sebenci ini kepada Daniel.Hal pertama yang Reina lihat setelah masuk adalah Melisha, yang diikat dan berlutut, serta pria simpanannya.Keduanya memiliki memar di tubuh mereka, terlihat jelas bahwa mereka habis dipukuli.Reina kemudian melihat Aarav duduk di ujung meja, di sebelahnya ada Rendy yang ditahan oleh beberapa pengawal."Daniel, kenapa kalian datang ke mari selarut ini? Aku bikin kalian melihat lelucon keluarga kami." Setelah itu, Aarav melir

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status