Share

Bab 1571

Author: Kacang Merah
Jess tersenyum sopan, "Lama nggak ketemu, kalian lagi apa?"

"Oh, cuma jalan-jalan bareng aja," jawab Sisil.

Mereka saling menyapa sebentar, lalu pergi ke tujuan masing-masing.

Gaby pun bertanya, "Dia asisten Morgan?"

"Ya." Sisil mengangguk.

"Kelihatannya orang baik," kata Gaby tulus.

Jess mungkin bukan tipe wanita cantik yang mempesona, tapi dia punya daya tarik tersendiri yang tidak dimiliki wanita pada umumnya.

Saat mereka hendak lanjut pergi jalan-jalan, tiba-tiba mereka mendengar suara orang ribut-ribut.

Reina dan yang lain langsung menoleh ke belakang dan melihat Jess dihadang oleh Erik.

Jess mau pergi, tapi Erik menghadangnya.

"Jess, gimanapun juga, boleh nggak kamu ngasih aku kesempatan?" Erik mengabaikan tatapan aneh dari orang-orang di sekitarnya dan berhenti di depan Jess.

Jess mengernyit, "Maaf, nggak ada yang perlu kita bicarakan."

Jess bukan orang yang ceroboh. Karena dia sudah yakin Erik bukan pasangan yang cocok untuknya, dia tentu tidak akan terlalu banyak berinteraksi
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1572

    Erik tidak punya pilihan selain menyerah saat melihat keempat wanita itu dan para pengunjung lain menatapnya."Sudahlah."Dia menatap Sisil untuk terakhir kalinya dan sebelum pergi, dia berkata, "Maaf, aku mengagetkan kalian."Setelah Erik pergi, kekacauan pun berakhir dan para penonton pun bubar.Jess menatap Reina dan yang lainnya dengan penuh rasa terima kasih dan berkata, "Terima kasih.""Nggak apa-apa, kita semua sama-sama wanita, jadi harus saling membantu," kata Sisil sambil tersenyum."Ya."Jess hendak melangkah pergi, tapi Reina menghentikannya, "Mau pergi belanja bareng?"Bagaimana kalau nanti Erik kembali lagi?Jess ragu-ragu sejenak dan mengangguk, "Oke."Mereka pun jalan-jalan bersama.Firasat Reina memang tepat, Erik tidak benar-benar pergi. Dia dari kejauhan menyuruh orang mengawasi Jess.Anak buah Erik merasa situasi ini agak keterlaluan, "Bos, nggak sopan deh kayaknya kita membuntuti wanita kayak gini?"Dia jadi merasa dirinya mesum.Erik duduk kembali di dalam mobil,

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1573

    Rombongan Reina yang baru pulang pun kebetulan melihat Liane.Sisil mengernyit bingung, "Ngapain dia di sini lagi?""Mungkin dia nyariin Nana," kata Gaby.Reina meminta mereka berdua pulang dulu, lalu dia berjalan menghampiri Liane sendirian.Liane berdiri melamun, jadi dia tidak sadar Reina menghampirinya."Bu Liane."Suara ini menyadarkan Liane, dia menoleh, "Nana."Reina mengangguk, "Ada urusan apa ke sini?"Liane menggeleng pelan, "Ah, nggak ada."Reina hendak pergi, tapi Liane memanggilnya."Nana, boleh temani aku jalan-jalan? Kita bisa sekalian mengobrol." Liane berujar dengan penuh harap.Reina menatap mata Liane yang memohon, dia tidak enak hati menolak dan akhirnya mengangguk."Oke."Mata Liane berbinar, dia sangat senang.Dia mendekati Reina dengan hati-hati dan berjalan berdampingan dengan Reina seperti seorang ibu bertanya pada anaknya, "Hari ini kamu ke mana saja?""Baru selesai belanja, besok temanku akan menikah," jawab Reina."Oh," Liane mengangguk, "Apa besok aku boleh

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1574

    "Sama-sama," jawab Reina.Tenggorokan Liane terasa seperti tertusuk jarum saat melihat bekas luka di wajah Reina."Kalau begitu aku pulang dulu.""Oke." Reina masih terlihat tenang.Liane merasa semakin sedih melihat sikap Reina.Liane dengan enggan memaksa dirinya untuk berjalan keluar.Setelah masuk ke dalam taksi, dia tidak lupa melihat kembali ke arah Reina hingga anak itu menghilang dari pandangannya.Liane langsung menelepon sekretarisnya, "Siapkan hadiah pernikahan."Sekretaris Liane mengernyit bingung, "Sepertinya nggak ada keluarga klien yang akan menikah?""Teman Nana yang menikah, siapkan hadiah seperti klien VIP," pinta Liane."Baik."Sekretaris Liane langsung menyiapkan.Sekretaris Liane agak iri dengan Reina yang punya ibu seperti Liane.Sayang sekali keduanya terpisah selama puluhan tahun dan Reina menjalani hidup yang sulit.Jika Reina tumbuh besar di bawah Liane, pastinya dia sudah jadi putri yang diagungkan di seluruh kota....Di kediaman utama Keluarga Andara.Reina

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1575

    Reina terlihat enggan, "Aku sudah janji sama Gaby.""Biar aku telepon Gaby, dia pasti tahu prioritas," ucap Maxime sambil mengangkat ponselnya.Reina tidak mau mengingkari janjinya begitu saja, jadi dia langsung merebut ponsel itu, "Jangan."Maxime yang lebih tinggi dari Reina pun dapat dengan mudah menyambar ponsel itu lagi, lalu mengangkatnya tinggi-tinggi sehingga Reina tidak bisa mengambil balik.Reina yang panik pun berjinjit untuk merebut ponsel itu.Begitu Jovan datang, dia langsung menyaksikan momen seperti ini. Jovan pun berdeham.Reina baru sadar kalau dia sudah hampir sepenuhnya bersandar pada Maxime. Reina langsung mundur beberapa langkah dan wajahnya merona merah.Jovan pura-pura tidak melihat apa pun dan berjalan menghampiri, "Kak Max, kalau nggak ada urusan lain aku pulang dulu ya. Tenang saja, Kak Reina nggak apa-apa kok, wajar kalau dia sakit kepala sedikit."Reina pun menyambut jawaban baik ini."Lihat, Dokter Jovan saja sudah ngomong gitu. Ayo pulang, nggak usah tele

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1576

    ̋Jam tujuh pagi, Ekki datang bersama sekelompok pengiring mempelai pria.Hari ini dia sangat bangga karena semua orang penting di Kota Simaliki datang menghadiri pernikahannya.Semua orang melihat kediaman utama Keluarga Andara dengan kagum, "Pak Ekki benar-benar luar biasa. Pernikahan ini bahkan lebih bagus daripada pernikahan anak orang kaya.""Dia itu tangan kanan Maxime, pasti nggak bisa dibandingkan sama orang kaya biasa."Semua orang membicarakannya.Reina dan Sisil berjaga di depan pintu kamar Gaby, mereka menyiapkan berbagai permainan untuk pengantin pria mainkan, sebelum bisa masuk menjemput Gaby.Gaby yang duduk di dalam kamar terlihat sangat gugup, tidak lupa dia berpesan, "Jangan tega-tega ya sama Ekki, dia itu nggak bisa minum banyak.""Iya, iya. Belum sah aja sudah protektif banget," goda Sisil.Ayah Gaby berkata, "Sekarang kita harus membuatnya sedikit menderita, masa aku menikahkan putriku tersayang begitu saja? Kalau terlalu gampang, nanti si Ekki nggak menghargai Gaby

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1577

    "Oke." Gaby setuju, "Maaf ya merepotkan."Reina mengambil ponselnya dan menghubungi Liane.Saat ini Liane sedang berada di kantor. Begitu melihat telepon dari Reina, dia sangat bersemangat dan langsung menjawabnya, "Nana, ada apa?""Ah, temanku menerima hadiahmu dan bertanya apa kamu ada waktu hari ini? Dia mengundangmu ke pesta," ucap Reina.Liane menyibukkan diri hari ini setelah ditolak Reina kemarin.Begitu mendengar ucapan Reina, tanpa ragu sedikit pun, dia langsung menjawab, "Kosong kok. Di mana Nana acaranya? Aku datang.""Oke."Reina langsung mengirimkan alamat acara pernikahan Ekki dan Gaby ke Liane.Setelah Liane menerimanya, dia berdiri.Sekretaris Liane berkata, "Bu Liane, nanti ada janji temu dengan klien.""Undur semuanya, aku ada urusan penting," ucap Liane.Karena sudah tua, sebenarnya Liane tidak terlalu peduli dengan urusan perusahaan. Yang dia inginkan hanya menghabiskan lebih banyak waktu dengan putrinya."Ya." Meski sekretarisnya bingung, dia tetap mengangguk dan m

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1578

    Syena tersenyum lembut, "Nggak deh, aku takut kalau kebanyakan bareng dia, aku nggak bisa lupain dia waktu nanti dia meninggal."Liane terdiam."Bu, yuk masuk bareng. Rasanya sudah lama sekali aku nggak datang ke pernikahan semeriah ini.""Oke."Liane membawa Syena bersamanya.Sesampainya di lobi, Liane melihat sekilas Reina dan yang lainnya.Hari ini Reina menjadi pengiring pengantin. Dia mengenakan gaun berwarna merah muda dan hanya merias tipis wajahnya, tapi sudah terlihat begitu cantik.Liane hendak menghampiri Reina, tapi dihentikan oleh Syena."Bu, kayaknya adik lagi sibuk deh, mendingan kita nggak ganggu. Kita duduk di sana aja yuk?"Yang paling ditakuti Syena sekarang adalah Liane terus berhubungan dengan Reina.Sudah tidak banyak berhubungan saja, Liane merevisi surat wasiatnya. Bagaimana kalau Liane dan Reina makin dekat? Bisa-bisa Liane memberikan semua warisan pada Reina, 'kan?Kalau itu terjadi, Syena tidak akan punya apa-apa."Oke."Liane tidak berpikir macam-macam, dia

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1579

    "Aku pikir cantik, ternyata kalau dilihat dari dekat, dia punya bekas luka di mukanya. Mana mungkin anak orang kaya mau sama dia?" bisik seorang gadis.Mereka pikir Reina datang untuk mencari ribut dengan mereka, jadi satu per satu pun duduk tegak dan menatap Reina dengan tatapan mengejek.Tidak ada yang menyangka ternyata Reina berjalan melewati mereka dan mendatangi Liane."Bu Liane, Nona Syena, apa kalian butuh sesuatu?" Reina bertanya dengan sopan.Liane langsung berdiri.Ketika para wanita itu mendengar Reina memanggil nama Liane, seketika mereka langsung menoleh.Ternyata memang benar Liane, apa wanita pengiring pengantin ini benar-benar mengenal Bu Liane?Masa dia datang untuk mencari koneksi?Liane menggeleng, "Ibu nggak butuh apa-apa kok, apa Ibu ganggu kamu?"Ibu?Mereka yang tadi meremehkan Reina langsung terkejut."Hah? Dia Reina? Istri Maxime dan putri kandung Liane?""Ah, Reina!"Para wanita itu berbisik pelan-pelan. Meski tidak dapat mendengar apa yang mereka katakan, Li

Latest chapter

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2303

    Reina menutup telepon dan akhirnya merasa lega.Selama Syena tidak melakukan sesuatu yang buruk, semuanya tidak apa-apa.Dia sudah makin berumur dan hanya ingin menjalani hidupnya dengan baik.Jika Syena melakukan sesuatu yang salah lagi, dia akan menghabisinya....Musim semi berganti menjadi musim gugur.Waktu berlalu dalam sekejap.Dalam sekejap mata, rambut Reina pun dipenuhi dengan uban. Saat ini, Reina hampir berusia tujuh puluh tahun.Beberapa anak laki-lakinya akhirnya menikah. Anak-anak Riko dan Riki sudah duduk di bangku sekolah dasar.Reina mengambil ponselnya. Pada hari itu, dia mendengar anak buahnya berkata, "Bos, Marshanda meninggal."Meninggal adalah sebuah kata yang sering didengar Reina di masa tuanya.Selama bertahun-tahun, mertuanya juga sudah meninggal dunia.Mantan saudara perempuannya, Brigitta, juga meninggal tahun lalu.Ethan menyusul pada paruh pertama tahun ini.Hanya Erina dan suaminya yang tersisa untuk menjaga bisnis Keluarga Yusdwindra.Suami yang Erina d

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2302

    Sisca pergi ke sekolah dan hendak meminta guru untuk memanggil Talitha. Namun, dia melihat Talitha berdiri di depan gedung sekolah dari kejauhan.Di seberang Talitha ada Syena!Ekspresi Sisca langsung berubah.Dia berjalan cepat menghampiri keduanya. "Talitha."Talitha menoleh ke arahnya. "Ibu."Syena langsung marah mendengar putrinya memanggil wanita lain dengan sebutan ibu."Talitha, aku ini ibumu, dia nggak ada hubungan darah denganmu."Setelah bertahun-tahun tidak bertemu, wajah Syena sangat pucat dan kuyu. Tatapan matanya menatap Sisca lekat-lekat.Sisca juga tidak merasa terintimidasi olehnya, menarik putrinya untuk berdiri di sisinya."Syena, saat itu kamulah yang nggak menginginkan Talitha. Sekarang, kamu ingin mendapatkan anakmu lagi?"Talitha menimpali, "Aku cuma punya satu ibu, namanya Sisca. Nama keluargaku juga Santiago. Jadi, kamu pergi saja dan berhenti mencariku."Mendengar apa yang dikatakan putrinya, gelenyar kelegaan menyelimuti benak Sisca.Syena terlihat makin mura

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2301

    Reina beranjak dan melangkah pergi.Marshanda menatap punggungnya dan tiba-tiba berdiri. "Reina."Langkah kaki Reina terhenti dan dia berbalik untuk menatapnya.Tiba-tiba, mata Marshanda menjadi sedikit memerah."Reina! Aku merasa sepertinya aku melakukan kesalahan."Selama sepuluh tahun terakhir, Marshanda telah bermimpi tentang masa lalu hingga berulang kali.Mimpi itu terjadi di masa lalu, ketika dia baru dijemput oleh Anthony.Saat itu, dia tidak memiliki niat licik. Saat pertama kali bertemu Reina, dia merasa bahwa Reina sangat baik.Reina akan memberinya pakaian yang bagus untuk dipakai!Memberikan makanan yang enak untuknya!Reina juga akan berbagi uang saku dengannya!Mungkin karena dia makin tua, ingatannya tentang ketika dia masih muda menjadi begitu jelas, dia pun bernostalgia.Mendengar Marshanda mengakui kesalahannya, Reina menunjukkan kerumitan di antara kedua alisnya."Itu semua sudah berlalu."Dia hanya mengatakan beberapa kata tanpa menyebutkan maaf.Marshanda memperha

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2300

    Riki benar-benar tidak berubah, ucapannya sangat manis dan masih terus menempel kepadanya.Maxime hendak mengatakan sesuatu tentangnya.Riki melepaskan pelukannya pada Reina dan memujinya."Papa, hari ini Papa bersinar banget dan makin jantan saja. Aku mau belajar dari Papa."Maxime tidak terbujuk oleh perkataannya. "Kalau mau belajar dariku, ikuti kakakmu dan uruslah perusahaan keluarga."Riki menggaruk-garuk kepalanya ketika diminta mengurus perusahaan.Sayangnya, dia benar-benar tidak suka menjadi bos.Dia hanya ingin menjadi seorang penyanyi.Dia mewarisi bakat musik yang kuat dari Reina dan merupakan penyanyi generasi baru.Reina juga memahami kebenaran bahwa setiap anak memiliki potensinya sendiri dan keempat anaknya pun berbeda."Sudah, biarkan Riki melakukan apa pun yang dia inginkan, toh ada Riko yang ngurus perusahaan.""Atau nanti kalau Leo dan Liam sudah besar, mereka juga bisa bantu ngurus perusahaan."Maxime langsung diam begitu Reina berbicara.Riki berterima kasih kepad

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2299

    Revin memang cukup terlambat saat menikah. Belakangan, dia menelepon Reina dan mengatakan bahwa dia punya anak.Maxime sedikit tercengang. "Dia punya anak dari mana? Bukannya dia nggak nikah?"Sejujurnya, Maxime juga mengagumi Revin.Sebagai seorang pria, dia sangat menyukai Reina dengan sepenuh hati dan perasannya tidak pernah berubah.Maxime menduga bahwa Revin tidak pernah menikah karena Reina.Setiap kali mendengar tentang Revin, Maxime langsung ketakutan, takut pria ini akan datang dan merebut istrinya."Katanya sih bayi tabung," kata Reina.Maxime mendengarkan dengan serius. "Siapa ibu dari anak itu?"Reina menggelengkan kepalanya. "Aku nggak tahu, katanya sih rahasia dan nggak ada yang tahu siapa ibu dari anak itu. Tapi, Revin sangat luar biasa. Gen yang dia pilih pasti sangat bagus juga."Mendengar ini, Maxime mengangguk setuju.Hatinya sangat lega.Dia sudah sangat tua, sekarang Revin akhirnya memiliki seorang anak sendiri. Dia seharusnya tidak lagi akan memiliki ketertarikan

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2298

    Jess tidak tahu apa yang ada di pikiran Erik. Dia mengangkat tangannya dan menepuk pundaknya. "Bodoh, mana mungkin aku nikah sama orang lain, aku saja sudah punya kamu sama anak kita."Erik menganggukkan kepalanya dan tersenyum. "Aku tahu kalau istriku ini memang sangat mencintaiku. Cuma aku, 'kan?"Jess ragu-ragu sejenak, tetapi dengan cepat mengangguk."Ya, tentu saja."Keraguannya yang sangat tipis ini masih bisa ditangkap oleh Erik.Itu juga pertama kalinya Erik menyadari bahwa dia bisa menjadi begitu peka dan perasa, seperti seorang wanita.Dulu, hanya wanita yang selalu khawatir dia macam-macam. Sekarang, keadaan berbalik dan dia selalu mengkhawatirkan Jess.Ada pepatah yang ternyata memang benar.Jika dunia bertanya apa itu cinta, cinta adalah sesuatu yang bisa menaklukkan segalanya.Jess adalah orang yang bisa menaklukkannya....Lima belas tahun telah berlalu.Tanpa disadari, keempat putra Reina dan Maxime telah tumbuh dewasa dan semuanya sangat tampan.Riko adalah yang paling

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2297

    Entah kebetulan atau tidak, Jess yang saat itu berada jauh di Kota Simaliki juga bermimpi.Dalam mimpi itu, dia benar-benar menikah dengan Morgan dan memiliki seorang anak.Ketika terbangun dari mimpi itu, entah kenapa hati Jess terasa kosong. Dia tidak tahu kenapa ada emosi rumit di dalam hatinya.Dia menoleh ke samping, melihat seorang anak kecil yang sedang tidur di sampingnya.Di sisi anak itu ada suaminya, Erik.Wajah pria itu terlihat tampan saat tidur. Saat sinar matahari menyinarinya, dia terlihat makin memukau.Sudut mulut Jess tanpa sadar terangkat. Dia mengulurkan tangan dan menyentuh putranya yang menggemaskan, sebelum meletakkan tangannya di sisi wajah Erik dan menyentuhnya.Erik merasakan sentuhan di wajahnya. Dengan mata terpejam, dia mengangkat tangannya dan meraih tangan Jess, menariknya ke pelukannya."Tanganmu dingin? Sini aku hangatkan." Dia bahkan tidak membuka matanya dan apa yang dia lakukan tampak natural.Jess memperhatikan tindakannya dan hatinya menjadi hanga

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2296

    Mata sipit Maxime sedikit menyipit. "Apa itu?"Sulit untuk menyembunyikan ketegangan di wajah Morgan."Itu cuma koran. Aku bosan dan mau mengisi waktu luang. Jangan diambil, ya?"Melihat raut wajahnya, Maxime tahu bahwa itu jelas bukan koran biasa.Maxime kembali menepis Morgan, berjalan dengan cepat untuk mengambil koran itu.Maxime membukanya dan isinya penuh dengan informasi tentang Jess.Morgan menerjang ke arah Maxime, seolah-olah rahasianya telah terbongkar.Namun, dengan kondisi fisiknya saat ini, Maxime bisa menghindar dengan mudah.Suara Morgan terdengar serak, "Kembalikan, ini milikku!"Maxime menatapnya dengan acuh."Sepertinya kamu lebih peduli sama asistenmu itu daripada Nana."Morgan tersipu malu."Apa kamu bercanda? Siapa juga yang suka sama dia. Aku nggak tertarik sedikit pun sama dia."Dia masih bersikap keras kepala.Maxime bisa melihatnya. Aktingnya benar-benar sangat kentara."Kalau begitu akan aku bawakan koran lain biar kamu bisa baca."Setelah mengatakan itu, Max

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2295

    "Sekarang, semuanya sudah jelas, jadi mulai sekarang kamu nggak perlu menjagaku lagi. Aku baik-baik saja," kata Reina.Namun, Maxime menggelengkan kepalanya. "Nggak, sekarang aku nggak terbiasa."Dia mengikuti Reina setiap hari, jadi tidak terbiasa jika harus terpisah darinya.Reina tidak berdaya ketika melihat ini."Baiklah, tapi kamu harus berubah secara perlahan."Terus menempel pada orang lain juga cukup merepotkan.Dia juga menginginkan waktu untuk dirinya sendiri.Maxime mengiakan, "Ya, terserah kamu saja."Keesokan harinya.Maxime benar-benar tidak mengikuti Reina ke tempat kerja. Dia mengutus seseorang untuk menjaganya, sementara dia sendiri kembali ke IM Group untuk bekerja.Ketika Gaby dan Sisil mengetahui bahwa Maxime telah kembali ke IM Group, mereka semua terlihat terkejut."Kenapa Pak Maxime tiba-tiba berubah pikiran?" Gaby terkejut.Sisil berbisik, "Bos, apa kalian bertengkar?"Reina menggelengkan kepalanya. "Nggak kok, hubungan kami baik-baik saja. Aku mencoba bicara ba

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status