Share

Bab 1575

Penulis: Kacang Merah
Reina terlihat enggan, "Aku sudah janji sama Gaby."

"Biar aku telepon Gaby, dia pasti tahu prioritas," ucap Maxime sambil mengangkat ponselnya.

Reina tidak mau mengingkari janjinya begitu saja, jadi dia langsung merebut ponsel itu, "Jangan."

Maxime yang lebih tinggi dari Reina pun dapat dengan mudah menyambar ponsel itu lagi, lalu mengangkatnya tinggi-tinggi sehingga Reina tidak bisa mengambil balik.

Reina yang panik pun berjinjit untuk merebut ponsel itu.

Begitu Jovan datang, dia langsung menyaksikan momen seperti ini. Jovan pun berdeham.

Reina baru sadar kalau dia sudah hampir sepenuhnya bersandar pada Maxime. Reina langsung mundur beberapa langkah dan wajahnya merona merah.

Jovan pura-pura tidak melihat apa pun dan berjalan menghampiri, "Kak Max, kalau nggak ada urusan lain aku pulang dulu ya. Tenang saja, Kak Reina nggak apa-apa kok, wajar kalau dia sakit kepala sedikit."

Reina pun menyambut jawaban baik ini.

"Lihat, Dokter Jovan saja sudah ngomong gitu. Ayo pulang, nggak usah tele
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1576

    ̋Jam tujuh pagi, Ekki datang bersama sekelompok pengiring mempelai pria.Hari ini dia sangat bangga karena semua orang penting di Kota Simaliki datang menghadiri pernikahannya.Semua orang melihat kediaman utama Keluarga Andara dengan kagum, "Pak Ekki benar-benar luar biasa. Pernikahan ini bahkan lebih bagus daripada pernikahan anak orang kaya.""Dia itu tangan kanan Maxime, pasti nggak bisa dibandingkan sama orang kaya biasa."Semua orang membicarakannya.Reina dan Sisil berjaga di depan pintu kamar Gaby, mereka menyiapkan berbagai permainan untuk pengantin pria mainkan, sebelum bisa masuk menjemput Gaby.Gaby yang duduk di dalam kamar terlihat sangat gugup, tidak lupa dia berpesan, "Jangan tega-tega ya sama Ekki, dia itu nggak bisa minum banyak.""Iya, iya. Belum sah aja sudah protektif banget," goda Sisil.Ayah Gaby berkata, "Sekarang kita harus membuatnya sedikit menderita, masa aku menikahkan putriku tersayang begitu saja? Kalau terlalu gampang, nanti si Ekki nggak menghargai Gaby

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1577

    "Oke." Gaby setuju, "Maaf ya merepotkan."Reina mengambil ponselnya dan menghubungi Liane.Saat ini Liane sedang berada di kantor. Begitu melihat telepon dari Reina, dia sangat bersemangat dan langsung menjawabnya, "Nana, ada apa?""Ah, temanku menerima hadiahmu dan bertanya apa kamu ada waktu hari ini? Dia mengundangmu ke pesta," ucap Reina.Liane menyibukkan diri hari ini setelah ditolak Reina kemarin.Begitu mendengar ucapan Reina, tanpa ragu sedikit pun, dia langsung menjawab, "Kosong kok. Di mana Nana acaranya? Aku datang.""Oke."Reina langsung mengirimkan alamat acara pernikahan Ekki dan Gaby ke Liane.Setelah Liane menerimanya, dia berdiri.Sekretaris Liane berkata, "Bu Liane, nanti ada janji temu dengan klien.""Undur semuanya, aku ada urusan penting," ucap Liane.Karena sudah tua, sebenarnya Liane tidak terlalu peduli dengan urusan perusahaan. Yang dia inginkan hanya menghabiskan lebih banyak waktu dengan putrinya."Ya." Meski sekretarisnya bingung, dia tetap mengangguk dan m

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1578

    Syena tersenyum lembut, "Nggak deh, aku takut kalau kebanyakan bareng dia, aku nggak bisa lupain dia waktu nanti dia meninggal."Liane terdiam."Bu, yuk masuk bareng. Rasanya sudah lama sekali aku nggak datang ke pernikahan semeriah ini.""Oke."Liane membawa Syena bersamanya.Sesampainya di lobi, Liane melihat sekilas Reina dan yang lainnya.Hari ini Reina menjadi pengiring pengantin. Dia mengenakan gaun berwarna merah muda dan hanya merias tipis wajahnya, tapi sudah terlihat begitu cantik.Liane hendak menghampiri Reina, tapi dihentikan oleh Syena."Bu, kayaknya adik lagi sibuk deh, mendingan kita nggak ganggu. Kita duduk di sana aja yuk?"Yang paling ditakuti Syena sekarang adalah Liane terus berhubungan dengan Reina.Sudah tidak banyak berhubungan saja, Liane merevisi surat wasiatnya. Bagaimana kalau Liane dan Reina makin dekat? Bisa-bisa Liane memberikan semua warisan pada Reina, 'kan?Kalau itu terjadi, Syena tidak akan punya apa-apa."Oke."Liane tidak berpikir macam-macam, dia

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1579

    "Aku pikir cantik, ternyata kalau dilihat dari dekat, dia punya bekas luka di mukanya. Mana mungkin anak orang kaya mau sama dia?" bisik seorang gadis.Mereka pikir Reina datang untuk mencari ribut dengan mereka, jadi satu per satu pun duduk tegak dan menatap Reina dengan tatapan mengejek.Tidak ada yang menyangka ternyata Reina berjalan melewati mereka dan mendatangi Liane."Bu Liane, Nona Syena, apa kalian butuh sesuatu?" Reina bertanya dengan sopan.Liane langsung berdiri.Ketika para wanita itu mendengar Reina memanggil nama Liane, seketika mereka langsung menoleh.Ternyata memang benar Liane, apa wanita pengiring pengantin ini benar-benar mengenal Bu Liane?Masa dia datang untuk mencari koneksi?Liane menggeleng, "Ibu nggak butuh apa-apa kok, apa Ibu ganggu kamu?"Ibu?Mereka yang tadi meremehkan Reina langsung terkejut."Hah? Dia Reina? Istri Maxime dan putri kandung Liane?""Ah, Reina!"Para wanita itu berbisik pelan-pelan. Meski tidak dapat mendengar apa yang mereka katakan, Li

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1580

    Reina mengernyit bingung. Belum pernah dia melihat cara licik rendahan seperti ini.Apa Syena kebanyakan nonton sinetron?Para tamu pun menuding Reina dan menatapnya dengan aneh.Reina juga tidak peduli, "Kamu sendiri melakukan, jangan nuduh orang lain."Kejadian ini menarik perhatian Liane.Dia melihat Syena jatuh dan punggung Reina yang melenggang pergi."Syena, kamu nggak apa-apa?"Liane langsung membantu Syena.Syena menggeleng, "Nggak apa-apa, cuma aku nggak berhasil meyakinkan adik.""Kamu mau apa?" Liane bertanya-tanya."Aku minta dia nggak dendam sama Ibu lagi, tapi dia nggak setuju dan mendorongku, dia bilang semua punyaku sekarang adalah miliknya."Syena memasang tampang memelas.Kalau dulu, Liane pasti percaya akan ucapan Syena.Namun sekarang dia sudah paham sifat putri angkatnya lebih baik dari siapapun."Syena, Nana bukan orang seperti itu. Lagian dia 'kan amnesia, mana mungkin dia dendam sama Ibu? Nggak usah pakai trik lagi. Apa nggak ada yang ngasih tahu kamu, dengan si

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1581

    Diego merapikan pakaiannya lalu berjalan melewati Syena.Syena menggertakkan giginya dengan marah, tapi tidak ada yang bisa dia lakukan."Diego! Tunggu saja aku! Kalian semua, tunggu pembalasanku!""Kalian semua yang sudah meremehkanku, aku pasti akan membuat kalian menyesal!"Syena menarik napas dalam-dalam beberapa kali, lalu pergi dengan menyedihkan.Di sisi lain.Saat Reina keluar dari kamar mandi, dia melihat Liane berdiri tidak jauh dari situ dengan wajah bersalah.Reina menghampirinya dan berkata, "Bu Liane mau membela Syena?"Dia tahu Liane selalu melindungi Syena.Liane buru-buru menggeleng, "Nana, kamu salah paham. Aku datang ke sini untuk minta maaf ke kamu.""Minta maaf?" Reina mengernyit bingung. Padahal jelas-jelas di mata orang luar, dialah yang sudah mendorong Syena, kenapa Liane malah minta maaf padanya?"Reina mengernyit tidak mengerti, tapi wajah Liane terlihat tulus."Aku tahu kamu gadis yang baik. Kamu nggak akan mendorong Syena. Syena seperti itu karena kumanjakan

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1582

    Inilah ketulusan terbesar Ethan.Brigitta membelalak tidak percaya, "Apa katamu?"Separuh dari aset Keluarga Yusdwindra bernilai entah berapa kali lipat jika dibanding dengan Keluarga Fandie yang bangkrut.Ethan meremas tangan Brigitta dan berkata, "Kalau kamu masih nggak percaya, aku nggak punya cara lain."Lagipula, sebenarnya Ethan akan mewariskan semua hartanya ke Erina setelah dia mati nanti.Ethan tahu tidak mudah berhadapan dengan orangtuanya.Brigitta tidak bisa memercayainya dengan mudah, "Jangan bohong, aku bukan anak kecil."Brigitta menepis tangan Ethan."Nanti aku minta pengacara membuat surat sahnya." Ethan berkata dengan serius."Kalau begitu kamu buat drafnya."Brigitta takut Ethan akan terus mengganggunya, jadi dia langsung pergi.Di dalam ruang ganti pengantin wanita.Gaby sangat cantik dan sempurna. Reina serta Sisil juga cantik.Salah satu dari pengiring pengantin pria adalah Deron.Deron awalnya tidak mau, tetapi begitu mendengar Sisil adalah pengiring pengantin, d

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1583

    Liane sadar makin banyak mereka berinteraksi, dirinya makin tidak terpisahkan dari Reina.Reina merasa sangat tidak nyaman, "Maaf, aku nggak mau pergi."Liane jelas sedikit kecewa.Dia tidak mau melewatkan kesempatan ini."Kalau gitu besok kamu ada kosong? Besok 'kan akhir pekan."Sebelum Reina menjawab, Liane melanjutkan, "Kamu bisa datang ke kantor? Ada sesuatu yang mau aku berikan padamu.""Ah ...." Reina terlihat ragu-ragu, "Mau kasih apa?""Nanti juga kamu tahu, kamu harus datang ya."Angin dingin mulai berhembus.Liane batuk, dia langsung mengeluarkan saputangannya dan menutup mulutnya.Reina langsung luluh dan menyetujui permintaannya, "Oke.""Oke, janji ya.""Ya."Liane memperhatikan Reina pergi sebelum masuk ke mobil.Begitu masuk ke mobil, Liane membentangkan saputangan yang dia pegang erat-erat. Ada noda darah di sana."Bu Liane batuk darah?" Sekretaris Liane panik.Liane tersenyum pahit, "Sudah seperti ini belakangan ini.""Bu Liane, ini nggak boleh dibiarkan. Ayo pergi ke

Bab terbaru

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2303

    Reina menutup telepon dan akhirnya merasa lega.Selama Syena tidak melakukan sesuatu yang buruk, semuanya tidak apa-apa.Dia sudah makin berumur dan hanya ingin menjalani hidupnya dengan baik.Jika Syena melakukan sesuatu yang salah lagi, dia akan menghabisinya....Musim semi berganti menjadi musim gugur.Waktu berlalu dalam sekejap.Dalam sekejap mata, rambut Reina pun dipenuhi dengan uban. Saat ini, Reina hampir berusia tujuh puluh tahun.Beberapa anak laki-lakinya akhirnya menikah. Anak-anak Riko dan Riki sudah duduk di bangku sekolah dasar.Reina mengambil ponselnya. Pada hari itu, dia mendengar anak buahnya berkata, "Bos, Marshanda meninggal."Meninggal adalah sebuah kata yang sering didengar Reina di masa tuanya.Selama bertahun-tahun, mertuanya juga sudah meninggal dunia.Mantan saudara perempuannya, Brigitta, juga meninggal tahun lalu.Ethan menyusul pada paruh pertama tahun ini.Hanya Erina dan suaminya yang tersisa untuk menjaga bisnis Keluarga Yusdwindra.Suami yang Erina d

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2302

    Sisca pergi ke sekolah dan hendak meminta guru untuk memanggil Talitha. Namun, dia melihat Talitha berdiri di depan gedung sekolah dari kejauhan.Di seberang Talitha ada Syena!Ekspresi Sisca langsung berubah.Dia berjalan cepat menghampiri keduanya. "Talitha."Talitha menoleh ke arahnya. "Ibu."Syena langsung marah mendengar putrinya memanggil wanita lain dengan sebutan ibu."Talitha, aku ini ibumu, dia nggak ada hubungan darah denganmu."Setelah bertahun-tahun tidak bertemu, wajah Syena sangat pucat dan kuyu. Tatapan matanya menatap Sisca lekat-lekat.Sisca juga tidak merasa terintimidasi olehnya, menarik putrinya untuk berdiri di sisinya."Syena, saat itu kamulah yang nggak menginginkan Talitha. Sekarang, kamu ingin mendapatkan anakmu lagi?"Talitha menimpali, "Aku cuma punya satu ibu, namanya Sisca. Nama keluargaku juga Santiago. Jadi, kamu pergi saja dan berhenti mencariku."Mendengar apa yang dikatakan putrinya, gelenyar kelegaan menyelimuti benak Sisca.Syena terlihat makin mura

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2301

    Reina beranjak dan melangkah pergi.Marshanda menatap punggungnya dan tiba-tiba berdiri. "Reina."Langkah kaki Reina terhenti dan dia berbalik untuk menatapnya.Tiba-tiba, mata Marshanda menjadi sedikit memerah."Reina! Aku merasa sepertinya aku melakukan kesalahan."Selama sepuluh tahun terakhir, Marshanda telah bermimpi tentang masa lalu hingga berulang kali.Mimpi itu terjadi di masa lalu, ketika dia baru dijemput oleh Anthony.Saat itu, dia tidak memiliki niat licik. Saat pertama kali bertemu Reina, dia merasa bahwa Reina sangat baik.Reina akan memberinya pakaian yang bagus untuk dipakai!Memberikan makanan yang enak untuknya!Reina juga akan berbagi uang saku dengannya!Mungkin karena dia makin tua, ingatannya tentang ketika dia masih muda menjadi begitu jelas, dia pun bernostalgia.Mendengar Marshanda mengakui kesalahannya, Reina menunjukkan kerumitan di antara kedua alisnya."Itu semua sudah berlalu."Dia hanya mengatakan beberapa kata tanpa menyebutkan maaf.Marshanda memperha

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2300

    Riki benar-benar tidak berubah, ucapannya sangat manis dan masih terus menempel kepadanya.Maxime hendak mengatakan sesuatu tentangnya.Riki melepaskan pelukannya pada Reina dan memujinya."Papa, hari ini Papa bersinar banget dan makin jantan saja. Aku mau belajar dari Papa."Maxime tidak terbujuk oleh perkataannya. "Kalau mau belajar dariku, ikuti kakakmu dan uruslah perusahaan keluarga."Riki menggaruk-garuk kepalanya ketika diminta mengurus perusahaan.Sayangnya, dia benar-benar tidak suka menjadi bos.Dia hanya ingin menjadi seorang penyanyi.Dia mewarisi bakat musik yang kuat dari Reina dan merupakan penyanyi generasi baru.Reina juga memahami kebenaran bahwa setiap anak memiliki potensinya sendiri dan keempat anaknya pun berbeda."Sudah, biarkan Riki melakukan apa pun yang dia inginkan, toh ada Riko yang ngurus perusahaan.""Atau nanti kalau Leo dan Liam sudah besar, mereka juga bisa bantu ngurus perusahaan."Maxime langsung diam begitu Reina berbicara.Riki berterima kasih kepad

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2299

    Revin memang cukup terlambat saat menikah. Belakangan, dia menelepon Reina dan mengatakan bahwa dia punya anak.Maxime sedikit tercengang. "Dia punya anak dari mana? Bukannya dia nggak nikah?"Sejujurnya, Maxime juga mengagumi Revin.Sebagai seorang pria, dia sangat menyukai Reina dengan sepenuh hati dan perasannya tidak pernah berubah.Maxime menduga bahwa Revin tidak pernah menikah karena Reina.Setiap kali mendengar tentang Revin, Maxime langsung ketakutan, takut pria ini akan datang dan merebut istrinya."Katanya sih bayi tabung," kata Reina.Maxime mendengarkan dengan serius. "Siapa ibu dari anak itu?"Reina menggelengkan kepalanya. "Aku nggak tahu, katanya sih rahasia dan nggak ada yang tahu siapa ibu dari anak itu. Tapi, Revin sangat luar biasa. Gen yang dia pilih pasti sangat bagus juga."Mendengar ini, Maxime mengangguk setuju.Hatinya sangat lega.Dia sudah sangat tua, sekarang Revin akhirnya memiliki seorang anak sendiri. Dia seharusnya tidak lagi akan memiliki ketertarikan

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2298

    Jess tidak tahu apa yang ada di pikiran Erik. Dia mengangkat tangannya dan menepuk pundaknya. "Bodoh, mana mungkin aku nikah sama orang lain, aku saja sudah punya kamu sama anak kita."Erik menganggukkan kepalanya dan tersenyum. "Aku tahu kalau istriku ini memang sangat mencintaiku. Cuma aku, 'kan?"Jess ragu-ragu sejenak, tetapi dengan cepat mengangguk."Ya, tentu saja."Keraguannya yang sangat tipis ini masih bisa ditangkap oleh Erik.Itu juga pertama kalinya Erik menyadari bahwa dia bisa menjadi begitu peka dan perasa, seperti seorang wanita.Dulu, hanya wanita yang selalu khawatir dia macam-macam. Sekarang, keadaan berbalik dan dia selalu mengkhawatirkan Jess.Ada pepatah yang ternyata memang benar.Jika dunia bertanya apa itu cinta, cinta adalah sesuatu yang bisa menaklukkan segalanya.Jess adalah orang yang bisa menaklukkannya....Lima belas tahun telah berlalu.Tanpa disadari, keempat putra Reina dan Maxime telah tumbuh dewasa dan semuanya sangat tampan.Riko adalah yang paling

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2297

    Entah kebetulan atau tidak, Jess yang saat itu berada jauh di Kota Simaliki juga bermimpi.Dalam mimpi itu, dia benar-benar menikah dengan Morgan dan memiliki seorang anak.Ketika terbangun dari mimpi itu, entah kenapa hati Jess terasa kosong. Dia tidak tahu kenapa ada emosi rumit di dalam hatinya.Dia menoleh ke samping, melihat seorang anak kecil yang sedang tidur di sampingnya.Di sisi anak itu ada suaminya, Erik.Wajah pria itu terlihat tampan saat tidur. Saat sinar matahari menyinarinya, dia terlihat makin memukau.Sudut mulut Jess tanpa sadar terangkat. Dia mengulurkan tangan dan menyentuh putranya yang menggemaskan, sebelum meletakkan tangannya di sisi wajah Erik dan menyentuhnya.Erik merasakan sentuhan di wajahnya. Dengan mata terpejam, dia mengangkat tangannya dan meraih tangan Jess, menariknya ke pelukannya."Tanganmu dingin? Sini aku hangatkan." Dia bahkan tidak membuka matanya dan apa yang dia lakukan tampak natural.Jess memperhatikan tindakannya dan hatinya menjadi hanga

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2296

    Mata sipit Maxime sedikit menyipit. "Apa itu?"Sulit untuk menyembunyikan ketegangan di wajah Morgan."Itu cuma koran. Aku bosan dan mau mengisi waktu luang. Jangan diambil, ya?"Melihat raut wajahnya, Maxime tahu bahwa itu jelas bukan koran biasa.Maxime kembali menepis Morgan, berjalan dengan cepat untuk mengambil koran itu.Maxime membukanya dan isinya penuh dengan informasi tentang Jess.Morgan menerjang ke arah Maxime, seolah-olah rahasianya telah terbongkar.Namun, dengan kondisi fisiknya saat ini, Maxime bisa menghindar dengan mudah.Suara Morgan terdengar serak, "Kembalikan, ini milikku!"Maxime menatapnya dengan acuh."Sepertinya kamu lebih peduli sama asistenmu itu daripada Nana."Morgan tersipu malu."Apa kamu bercanda? Siapa juga yang suka sama dia. Aku nggak tertarik sedikit pun sama dia."Dia masih bersikap keras kepala.Maxime bisa melihatnya. Aktingnya benar-benar sangat kentara."Kalau begitu akan aku bawakan koran lain biar kamu bisa baca."Setelah mengatakan itu, Max

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2295

    "Sekarang, semuanya sudah jelas, jadi mulai sekarang kamu nggak perlu menjagaku lagi. Aku baik-baik saja," kata Reina.Namun, Maxime menggelengkan kepalanya. "Nggak, sekarang aku nggak terbiasa."Dia mengikuti Reina setiap hari, jadi tidak terbiasa jika harus terpisah darinya.Reina tidak berdaya ketika melihat ini."Baiklah, tapi kamu harus berubah secara perlahan."Terus menempel pada orang lain juga cukup merepotkan.Dia juga menginginkan waktu untuk dirinya sendiri.Maxime mengiakan, "Ya, terserah kamu saja."Keesokan harinya.Maxime benar-benar tidak mengikuti Reina ke tempat kerja. Dia mengutus seseorang untuk menjaganya, sementara dia sendiri kembali ke IM Group untuk bekerja.Ketika Gaby dan Sisil mengetahui bahwa Maxime telah kembali ke IM Group, mereka semua terlihat terkejut."Kenapa Pak Maxime tiba-tiba berubah pikiran?" Gaby terkejut.Sisil berbisik, "Bos, apa kalian bertengkar?"Reina menggelengkan kepalanya. "Nggak kok, hubungan kami baik-baik saja. Aku mencoba bicara ba

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status