Share

Bab 1538

Penulis: Kacang Merah
Sesampainya di rumah, Deron meminta orang menyelidiki situasinya.

Setelah Reina menghilang, Melisha memimpin para ibu-ibu untuk sengaja mengucilkan Bobby dan mamanya.

Saat Diera dan Bobby dikucilkan, karena pada dasarnya mereka berbeda dari Riko, mereka tidak bisa menerima kondisi hal itu dan akhirnya Bobby jatuh sakit.

Mama Diera yang lebih luwes pun langsung sigap menjilat Melisha sehingga Diera bisa tetap bersekolah.

Sedangkan mama Bobby terpaksa memindahkan Bobby ke sekolah lain yang sangat jauh dari rumah dan hanya merupakan sekolah biasa.

"Jadi ... mereka menderita karena aku?" Reina bertanya.

Deron juga memberi tahu Reina bahwa dulu mama Bobby sangat membantunya.

Reina sendiri punya masalah dengan Melisha.

Deron mengangguk tanpa menyangkal, "Sepertinya begitu."

Mama Bobby hanya orang biasa. Melisha pasti tidak kurang kerjaan meladeninya, Melisha melakukan ini semua hanya untuk melampiaskan amarahnya pada Reina.

Reina merasa sedikit bersalah.

"Sayang sekali aku nggak ingat apa pu
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1539

    "Maaf, dari tadi aku sibuk jadi baru lihat ponselku sekarang. Nana, syukurlah kamu sudah pulang, ayo kapan kita kumpul-kumpul? Aku ikut." Mama Bobby selalu sangat berterima kasih pada Reina yang sudah membantunya.Meski anaknya diusir, dia tidak keberatan dan tidak menyalahkan Reina.Setelah mendapat jawaban, Reina pun membuat temu janji di restoran dekat TK Riko besok.Keesokan paginya.Reina sudah tidak sabar untuk bertemu teman-temannya.Maxime mau mengantarnya, tapi dia menolak.Sesampainya di sana, ternyata mama Diera dan Sisca sudah sampai lebih dulu.Mama Bobby datang terlambat, terengah-engah dan berkata dengan malu-malu, "Maaf, anakku susah dibangunin pagi ini, jadi telat. Maaf ya menunggu lama."Reina menggeleng."Nggak apa-apa, sini cepat duduk."Sisca juga menimpali, "Ya, ya, kami semua paham kok situasimu saat ini.""Ya." Mama Bobby ikut mengangguk.Setelah semua datang, Reina meminta mereka untuk memesan, "Maaf ya selama ini aku sudah menghilang, hari ini aku yang traktir

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1540

    "Zaman sekarang, keluarga biasa aja sangat memperhatikan pendidikan anak-anak, apalagi keluarga mampu kayak kamu dan aku? Suami dan ibu mertua Bobby terus cari masalah sama dia soalnya tahu Bobby terpaksa pindah ke sekolah biasa karena dia sudah menyinggung Melisha."Sisca menghela napas, "Awalnya aku juga nggak tahu, tapi waktu di sebuah pesta, aku dengar ayah mertuanya nyuruh suaminya menceraikan dia dan mencari istri yang lebih baik."Reina tidak menyangka hal sekecil itu bisa membuat seorang mertua memaksa anaknya bercerai.Reina mengernyit, "Ini keterlaluan.""Kayaknya nggak juga sih, pasti mereka sudah lama nggak menyukai mama Bobby, terus sekarang memanfaatkan situasi ini sebagai alasan." Sisca terdiam, "Nana, menurutku kamu nggak boleh terlibat dalam masalah ini."Reina tahu, dia tidak bisa ikut campur urusan mertua mama Bobby."Aku lagi mikir apa aku bisa bantu cari SD yang bagus untuk Bobby."Sekarang sudah banyak orangtua yang mulai mencarikan sekolah untuk anaknya, namun ha

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1541

    Reina melihat kedua surat rekomendasi itu dengan tatapan tidak percaya."Kamu hebat banget!"Padahal dari tadi Reina sudah mengoceh di telepon, tapi tidak mendapatkan surat rekomendasi.Tiba-tiba Reina terpikir sesuatu dan kembali bertanya, "Wawancaranya susah nggak yah?""Kalau pakai surat rekomendasi ini, nggak perlu wawancara," jawab Maxime.Jawaban singkat Maxime membuat Reina begitu mengagumi Maxime."Wah, salut aku sama kamu," ucap Reina dengan tulus.Maxime pun menundukkan kepala dan mendekati Reina sehingga wajah tampannya terpampang jelas di depan mata Reina, "Hmm, gimana kamu mau berterima kasih ke aku?"Reina bingung, bagaimana cara berterima kasih padanya?"Aku ..." Reina gugup dan bingung.Bukannya Maxime sudah punya segalanya? Apa yang bisa Reina berikan untuk berterima kasih?Melihat tingkah lucu Reina, Maxime pun tidak tega menggodanya dan berkata, "Aku bercanda, kita 'kan suami istri, nggak perlu berterima kasih sama sekali. Tapi ... aku senang lho kalau kamu mau cium

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1542

    "Apa ini?" Ibu mertua mama Bobby membacanya, itu adalah surat rekomendasi dari Akademi Bangsawan Kota Simaliki.Dia mengernyit bingung, "Surat rekomendasi sekolah apa ini? Sekolah sampah."Ibu mertua mama Bobby hendak membuang surat itu ke tempat sampah, namun mama Bobby langsung melangkah maju, "Bu, coba aku lihat."Melihat mama Bobby mencoba menghentikannya, dia pun menatapnya dengan dingin, "Ngapain lihat-lihat! Barang sampah gini kok."Ayah mertua mama Bobby yang duduk di samping pun tanpa sengaja melirik surat itu dan matanya berbinar."Bukannya ini sekolah bangsawan swasta terbaik di sini?"Sekolah terbaik?Ayah mertua mama Bobby tidak begitu yakin, dia mengambil surat itu dari tangan istrinya dan setelah membacanya dengan seksama, dia baru yakin.Ini bukan sembarang surat, apalagi yang menulisnya adalah seorang pengajar ternama."Kok kamu bisa dapat surat rekomendasi ini? Seingatku sekolah ini cuma menerima 150 siswa dalam satu angkatan."Ada banyak orang kaya di Kota Simaliki,

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1543

    Mama Bobby merasa, kalau bukan karena surat rekomendasi ini yang datang tepat waktu, pernikahannya pasti sudah tidak selamat.Reina bisa mendengar mama Bobby yang begitu bahagia, Reina pun menjawab dengan hangat, "Kamu dan Bobby jadi sasaran Melisha dan menderita karena aku. Sudah seharusnya aku membantumu.""Nggak, nggak, Nggak, kamu sudah banyak membantuku. Aku nggak takut sama Melisha." Mata mama Bobby memerah.Dia tahu meski bukan karena Reina, Melisha sudah tidak menyukai dirinya.Bagaimanapun, bisnis suami mama Bobby sedang menurun, sehingga di mata Melisha, Bobby tidak pantas berada di satu sekolah yang sama dengan Tommy."Sudah nggak usah dipikirin, istirahatlah, ini sudah malam. Lain kali kalau kamu ada waktu, kita makan-makan lagi ya?" tanya Reina."Oke, oke." Suara mama Bobby tercekat oleh isak tangis.Setelah mengobrol dengan mama Bobby, Reina menutup telepon. Dia merasa senang bisa membantu temannya.Sekarang Reina masih punya satu surat rekomendasi, dia sedang menimbang a

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1544

    Reina juga tidak mau meladeni Diego lebih lanjut. "Sudah ya, aku tutup aja teleponnya.""Bagus, ya! Mentang-mentang kamu sekarang udah jadi kaya, makanya kamu nggak peduli lagi dengan nasib adikmu! Bagus sekali! Ternyata aku yang buta!" Diego menutup telepon.Akan tetapi, setelah menutup telepon, Diego menjadi benar-benar takut Reina akan memutuskan hubungan keluarga dengannya. Dia pun segera mengirimkan pesan kepada Reina untuk meminta maaf."Kak, Kakak 'kan tahu kalau sekarang aku ikut dengan Kak Morgan. Kak Morgan jadi uring-uringan terus semenjak ribut denganmu. Aku juga takut ke depannya terseret, itu sebabnya aku mengadu padamu. Kalau kamu nggak mau, ya sudahlah."Reina membaca pesan dari Diego itu dengan perasaan yang berkecamuk.Dia akhirnya membalas, "Iya, oke."Diego sontak merasa lega.Namun, bukan ini yang dia inginkan.Diego akhirnya bangkit berdiri dari kursi kantornya dan berjalan keluar.Karena langit sudah gelap, jadi dia meminta diantarkan oleh supir."Pak Diego mau k

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1545

    Saat mendengar ucapan Liane bagaimana Reina bisa datang bekerja dan melakukan apa pun yang dia mau, sorot tatapan Syena pun terlihat sangat iri."Gini masih bisa bilang kalau pilih kasih?" cibir Syena di dalam hati. "Sepertinya, aku harus bertindak duluan atau semuanya akan jatuh ke tangan Reina."Diego tidak menyangka Liane semurah hati ini.Sayangnya, sekarang yang dia inginkan hanyalah uang."Kakakku masih mau memulai dari awal dengan membuka perusahaannya sendiri."Liane juga jadi tidak bisa membantah lebih jauh. "Ya sudah, tunggu sebentar.""Oke."Diego benar-benar tidak menyangka Liane ternyata sepolos ini. Tidak lama kemudian, Liane sudah memberinya empat triliun."Kalau jumlahnya nggak cukup, datang lagi saja temui aku.""Oke!"Diego lantas berjalan keluar dengan ekspresi gembira.Begitu Diego sudah pergi, si sekretaris pun bertanya dengan cemas, "Bu Liane, kayaknya bukan solusi yang bijaksana memberinya uang sebanyak itu? Gimana kalau dia ternyata bohong?""Memangnya dia bohon

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1546

    Akan tetapi, Reina tidak langsung menelepon Liane. Dia hanya memandangi layar ponselnya dengan ragu.Dia akhirnya bangkit berdiri dan kembali ke ruang tamu. Setelah itu, Reina memantapkan hati untuk menelepon Liane.Liane sedang menghadiri rapat saat telepon dari Reina masuk ke ponselnya. Sorot tatapannya sontak terlihat gembira, "Nana!"Liane langsung bangkit berdiri sambil berkata, "Rapat hari ini sampai di sini saja."Semua orang refleks saling bertatapan dengan bingung. Setelah sekian tahun bekerja, ini pertama kalinya mereka melihat Liane menyudahi rapat hanya karena ditelepon seseorang.Liane bergegas keluar sambil membawa ponselnya karena dia takut telepon itu keburu putus.Sesampainya di luar, dia langsung mengangkat telepon itu."Nana? Kenapa kamu menelepon Ibu?"Liane menyapa dengan suara yang terdengar lembut dan senang.Kata-kata "Ibu" yang Liane gunakan menyentuh hati Reina.Dalam hidupnya ini, Reina paling mendambakan kasih sayang keluarga.Sesuatu yang dianggap sepele ol

Bab terbaru

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2243

    Mendengar perkataan mereka, Aarav marah bukan main.Dia dengan susah payah mendapatkan informasi bahwa pemerintah akan mengambil alih tanah itu. Setelah itu terjadi, harganya tidak akan terhitung.Jika dia menyerahkannya begitu saja, bukankah ini akan menguntungkan Maxime?Dia tidak boleh melakukannya."Joanna, Max, begini saja, aku benar-benar ingin berbakti kepada nenek moyangku. Aku bisa menambahkan sejumlah uang dari harga aslinya, bagaimana?"Maxime menatapnya. "Mana boleh. Om itu keluargaku, mana mungkin aku ngambil uang dari Om?""Ngapain bilang begitu. Lebih baik perjelas saja semuanya. Begini saja, bagaimana kalau aku tambah dua puluh miliar?" kata Aarav.Maxime menatapnya dan tidak mengatakan apa-apa.Sudut mulut Aarav sedikit tertarik, dia segera mengubah kata-katanya, "Aku cuma bercanda, seratus miliar?"Seratus miliar?"Maxime mendapatkan ini hanya dengan menelepon dan bicara singkat.Dia mengetuk-ngetukkan jari-jarinya dengan pelan ke meja.Aarav sedikit terganggu, ingin

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2242

    "Nggak usah terburu-buru mau memperluas makam keluarga. Kita harus minta orang buat periksa tempat itu, biar lebih aman," kata Aarav.Maxime melanjutkan perkataannya, "Dari apa yang Om katakan, Om kenal sama orang ahli?"Aarav mengangguk. "Ya, aku kenal satu orang. Dia yang mengurus pemakaman Ayah dulu."Dia berhenti sejenak, lalu melanjutkan, "Max, kalau kamu percaya padaku, bagaimana kalau kamu serahkan semua ini padaku?"Maxime menunjukkan ekspresi kesulitan.Dia sangat mengenal om-nya satu ini.Joanna juga merasakan sesuatu yang tidak biasa ketika melihat putranya tiba-tiba berbicara baik-baik dengan Aarav.Dia menyela, "Kak, anakku beli tanah itu dengan harga mahal, tapi kamu bilang ingin mengurusnya. Rasanya kurang etis."Aarav meringis."Joanna benar. Begini saja, aku akan kasih setengah dari harga itu, Max kasih surat-surat tanahnya kepadaku. Aku akan atur pekerja buat ngurus konstruksinya. Masalah biaya pembangunan serahkan padaku."Maxime mendengus dingin dalam hati.Dia ingi

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2241

    Maxime sudah meminta, bagaimana mungkin Obin tidak setuju?"Kalau Pak Maxime memang menginginkannya, aku bisa kasih secara gratis." Obin berkata sambil tersenyum, sangat murah hati."Nggak perlu. Aku bakal beli dengan harga sepuluh kali lipat lebih tinggi dari harga pasar," kata Maxime.Obin terkejut saat mendengar ini."Sepuluh kali lipat?""Ya.""Nanti Pak Maxime rugi besar. Nggak ada yang bagus dari sebidang tanah itu," kata Obin."Jangan khawatir, aku nggak akan rugi, Pak Obin juga nggak akan rugi," kata Maxime.Obin tidak ragu-ragu lagi setelah Maxime mengatakan itu. "Baiklah, aku akan lakukan seperti apa yang kamu katakan."Maxime menutup telepon dan meminta bawahannya mengurus kontrak dan yang lainnya.Setelah bekerja hari itu.Maxime membawa Reina dan yang lainnya kembali ke kediaman Keluarga Sunandar.Daniel sangat gembira saat mendengar bahwa Maxime mendapatkan sebidang tanah itu.Joanna yang menyaksikan ini merasa sangat aneh. Jelas-jelas dia sudah memberitahu Max, kenapa Ma

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2240

    Di ujung telepon, Obin menghela napas dan melanjutkan, "Kamu juga tahu sendiri, om mu bukan orang yang mau rugi, tapi dia mau beli tanah itu dengan harga mahal. Aku merasa ada yang janggal dengan hal ini."Obin tahu bahwa Maxime dan Aarav tidak memiliki hubungan yang baik, jadi dia mengatakannya dengan gamblang."Ya, lalu?""Aku mengabaikannya dan nggak ingin mengabulkan keinginannya." Obin sedikit kesulitan. "Hari ini ayahmu juga mendatangiku. Aku nggak tahu harus bagaimana, jadi menolak kedatangannya di depan perusahaan."Obin berbicara dengan sopan kepada Maxime.Namun, Maxime tahu bahwa ayahnya memiliki sedikit konflik kecil dengan Obin sebelumnya. Itulah sebabnya Obin tidak bersedia menemuinya."Pak Obin, terserah apakah kamu akan menjual tanah itu atau nggak. Nggak perlu mempertimbangkan banyak hal, jual saja kalau memang mau.""Tapi ....""Jangan pedulikan soal ayahku.""Ya, baiklah." Obin akhirnya merasa lega.Dia sempat khawatir Daniel akan mengadu kepada Maxime.Maxime meliha

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2239

    Aarav memasang sikap sangat murah hati.Daniel menggelengkan kepalanya. "Kak, kenapa bilang begitu. Dalam surat wasiat, Ayah bilang mau kasih properti itu buat kamu, jadi aku nggak mungkin berebut denganmu buat dapat properti itu."Aarav menggenggam cangkir di tangannya dan menghela napas dengan kepala tertunduk."Intinya aku sudah bikin Ayah kecewa. Ayah kasih semua hartanya kepadaku karena khawatir dengan masa depanku. Ayah takut aku nggak bisa dapat uang dan hidup susah."Dia menatap Daniel dengan mata berkaca-kaca."Daniel, Max sangat kompetitif dan punya perusahaan besar. Sayang sekali putraku nggak berguna. Dia tiap hari cuma di rumah dan nggak melakukan apa pun. Dia cuma bisa senang-senang. Aku nggak tahu kalau tua nanti bakal hidup seperti apa."Mendengar Aarav mengatakan ini, mata Daniel dipenuhi dengan rasa sakit."Kak, jangan bilang begitu, jangan mikir aneh-aneh. Kita ini keluarga, mana mungkin aku diam saja saat melihat keluarga kalian terpuruk?"Aarav mengangguk kuat-kuat

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2238

    Reina menutup telepon dan memberitahu ayah mertuanya, Daniel, tentang penyebab kejadian itu.Namun, Daniel tidak setuju dengan tindakan Riko."Meskipun Tommy melakukan sesuatu yang salah, tapi dia mengincar orang lain, bukan Riko. Kalau hal semacam ini terjadi lagi, minta Riko melihat saja, nggak usah ikut campur."Apa yang dia katakan benar-benar memancing kemarahan Reina.Reina balik bertanya pada Daniel, "Ayah, apa Ayah ingin Riko tumbuh besar dan menutup mata saat melihat orang lain berbuat jahat?"Daniel tercekat.Reina melanjutkan, "Menurutku Riko nggak melakukan sesuatu yang salah, cuma kali ini caranya saja yang kurang tepat. Dia harusnya nggak nendang Tommy begitu saja. Aku sudah memberitahunya."Setelah mengatakan itu, dia tidak menunggu Daniel menjawab dan menutup telepon lagi dengan alasan dia harus bekerja.Daniel berdiri di ambang pintu dengan suasana hati yang murung.Bagaimana bisa hari ini ada dua orang yang tidak mendengarkannya dan malah berdebat dengannya?"Nggak be

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2237

    Benar saja, setelah Aarav menutup telepon, Daniel mulai menanyai Joanna."Kakak bilang katanya cucu-cucu kita berkelahi? Apa yang terjadi?""Berkelahi?" Jantung Joanna berdegup kencang. "Riko sama Riki terluka nggak?""Kedua cucumu baik-baik saja, yang terluka cuma Tommy. Kudengar, itu karena Riki sama Riko menolong murid lain dan malah ganggu Tommy." Daniel mengerutkan kening. "Kamu harus bicara baik-baik sama anak-anak. Bagaimanapun, mereka itu saudara, kenapa malah menggertak saudara sendiri demi bantu orang lain?"Joanna sangat marah ketika mendengar perkataan Daniel.Namun, dia memaksa dirinya untuk tidak marah.Dia mencibir, "Riko sama Riki itu anak yang paling pengertian dan berperilaku baik, jadi kenapa dia bisa ganggu Tommy hanya demi membela orang luar? Harusnya kamu tanya ini sama Aarav.""Tommy itu tumbuh sama Ayah dan dimanja sama orang tuanya. Dia sombong dan mendominasi, nggak aneh kalau dia dipukuli.""Untungnya Riko sama Riki baik-baik saja. Katakan sama kakakmu, kalau

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2236

    Ketika Joanna mendengar ini, dia tidak bisa menahan diri dan langsung mencibir, "Pak Obin bukannya nggak kenal sama kamu, tapi dia nggak mau menggubrismu."Joanna meregangkan punggungnya."Kamu ingat saat kamu pergi ke luar negeri dan bersenang-senang di sana? Pak Obin butuh bantuan, tapi dia nggak bisa menghubungiku, jadi dia menemuimu. Tapi, kamu bahkan nggak mau dengar apa yang mau dia katakan."Ini sudah lama sekali, Daniel tentu saja melupakannya."Apa ada hal seperti itu?" Daniel sedikit canggung.Joanna memutar matanya ke arahnya. "Ingatanmu itu hebat sekali, selalu melupakan apa pun yang nggak menguntungkanmu."Daniel dipermalukan olehnya, tetapi dia tidak merasa harga dirinya hancur seperti sebelumnya.Dia juga tahu bahwa sekarang dia tengah memohon bantuan."Itu salahku. Kamu bisa minta Pak Obin menemuiku nggak? Sekalian biar aku minta maaf sama dia," kata Daniel.Joanna bingung saat melihat Daniel seperti ini. "Daniel, kamu mau apa sebenarnya? Kenapa hari ini kamu hormat beg

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2235

    Melisha sangat marah ketika mengetahui bahwa putranya benar-benar diganggu. Dia mengambil tisu dan menghapus noda air mata di wajah Tommy. "Nggak usah nangis, kamu mau jadi apa nangis begitu."Tommy segera menutup mulutnya ketika mendengar ibunya memarahinya."Berani sekali mereka ganggu kamu. Aku akan membuat mereka menerima akibatnya."Melisha diam-diam memutuskan untuk memberi pelajaran kepada anak-anak Reina.Setelah Tuan Besar Latief meninggal, keluarga dari pihak Aarav sering diremehkan. Saudara dan kerabat lebih berpihak ke keluarga Daniel.Itu bukan karena Maxime telah mencuri Grup Sunandar dari mereka!Sekarang, Maxime bahkan menggabungkan Grup Sunandar ke dalam IM Group yang dia dirikan.Siapa yang bisa menjamin kalau Maxime tidak melakukan trik untuk menutup kekurangan IM Grup dengan menggunakan dana dari Grup Sunandar?Melisha makin kesal saat mendengarnya."Hmm." Tommy mengangguk berkali-kali.Sekembalinya ke rumah, Melisha mencari Aarav.Di dalam ruang kerja.Aarav sedang

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status