Share

Bab 1086

Penulis: Kacang Merah
Waktu Christy tahu, dia sangat terkejut. "Ya ampun nggak tahu malu banget sih? Sudah cerai kok masih tidur bareng?"

Begitu mendengar bisik-bisik di luar kamar, Reina pun bangun dan memeriksa.

Ternyata Christy sedang membicarakan hal-hal buruk tentang Reina dengan beberapa pelayan.

Reina tidak bisa berkata-kata, memangnya apa yang bisa Maxime lakukan padanya dalam kondisi seperti ini?

"Kalau kamu nggak suka lihat aku tidur sama Maxime, gimana kalau kamu aja yang tidur bareng dia?"

Reina berteriak lantang dari lantai atas.

Ekspresi Christy langsung berubah saat mendengar ucapan Reina.

Kalau Christy tidur dengan Maxime, sudah pasti dia tidak akan melihat mentari esok pagi.

"Aku beda dari kamu. Aku belum menikah dengan Kakak Max, jadi nggak akan terjadi apa-apa di antara kami." Christy pura-pura jadi wanita polos.

Reina tertawa, "Terus kalau kamu sudah menikah, artinya kamu berani baring di samping dia dan akan terjadi sesuatu?"

Christy tersedak.

Dia langsung berhenti bergosip, masuk ke ka
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1087

    Entah bagaimana ceritanya, Christy akhirnya bisa melepaskan diri dari Maxime. Dia benar-benar ketakutan dan tidak menyangka Maxime tiba-tiba kumat.Namun Christy merasa metode yang digunakannya sudah benar. Dia hanya perlu bicara baik-baik dengan Maxime dan tidak melanggar batasan, dengan begitu Maxime tidak akan melukainya.Sayangnya, pemilihan kata yang salah membuat Maxime mengira Christy sudah membohonginya.Christy kesakitan, tapi dia tidak lupa mengatur strategi berikutnya.Tiba-tiba, Joanna meneleponnya."Christy, gimana kondisi Max? Kamu sudah bisa merawatnya?"Christy pun berbohong, "Bi, Kak Max sekarang cuma nurut sama aku. Tiap kali ada pelayan mendekat, dia akan kumat dan tantrum. Tapi dia nggak begitu sama aku.""Benarkah?" Joanna merasa senang dan bertanya, "Terus Reina gimana?""Bibi, mendingan Reina nggak usah datang ke sini deh. Semalam aku dengar kayaknya dia dipukuli." Christy berpura-pura mengkhawatirkan Reina dan berkata, "Lagian Kak Reina itu 'kan lagi hamil, dia

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1088

    Liane menjadi makin menyayangi Raisa, tapi dia bisa mengendalikan diri dan tidak terlalu mengasihi dengan membabi buta.Dari kebiasaan makan dan perilaku Raisa, Liane menyadari kalau anak ini tidak mirip dengannya.Sekretaris juga menasihati Liane, "Di panti asuhan 'kan kepala panti sudah memberi tahu kita kalau hanya 50% saja kemungkinan anak itu adalah anak kandungmu. Menurutku sebaiknya kita tetap tes DNA."Liane duduk di kursi bos dan tatapannya terlihat sangat sedih."Akhirnya aku menemukan Raisa dan menikmati kebahagiaan sebagai sebuah keluarga selama beberapa hari. Kalau Raisa bukan putriku, lalu di mana putriku yang sebenarnya?"Liane sangat terpukul. Di satu sisi dia begitu merindukan putri kandungnya, namun di sisi lain dia tidak berani tes DNA karena takut kecewa.Syena bisa menyadari kekhawatiran Liane. Meski Syena terlihat tenang, dia diam-diam menyuap orang-orang di sekitar Liane untuk membuat beberapa pelayan di sekitarnya menyebutkan kalau Raisa tidak mirip dengan Liane

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1089

    Morgan pun meminta Melisha menunjukkan apa yang salah.Melisha langsung melaporkan penemuannya.Reina tidak panik sama sekali karena dia sudah membuat perjanjian dengan Sisca.Sebagai klien, Sisca membantunya menanggung kesalahan untuk sementara."Reina sudah memberitahuku tentang ini. Ini karena Keluarga Santiago melewatkan pembayaran, harusnya masuk ke transaksi bulan depan," ucap Morgan.Melisha tercengang.Padahal jelas-jelas uang itu sudah dikorupsi mata-matanya. Kenapa malah dibebankan ke Grup Santiago?Melisha tentu tahu Reina berbohong."Oh gitu? Berarti aku yang sudah salah paham." Melisha menatap Reina dengan berpura-pura meminta maaf, "Bu Reina, aku minta maaf. Aku cuma berpikir untuk kepentingan perusahaan secara keseluruhan. Anda nggak menyalahkanku, 'kan?"Reina tersenyum manis sambil menjawab, "Nggak kok."Pertemuan berakhir. Bulan ini, departemen penjualan kelima menduduki peringkat pertama dalam kinerja.Departemen penjualan pertama lengser ke posisi kedua.Saat para p

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1090

    Joanna sangat senang mendengarnya, "Oke, maaf ya merepotkanmu.""Nggak masalah." Christy membantu Joanna naik ke atas dengan sikap yang menyanjung.Sesampainya di atas, Christy melihat Maxime duduk sendirian di dekat jendela dengan linglung.Christy sudah menyiapkan diri dan berkata dengan lembut, "Kak Max, ibumu datang. Kami akan mengantarmu pulang."Maxime tidak menjawab sama sekali, cuma memiringkan kepalanya dan melihat ke luar jendela.Joanna merasa sangat sedih saat melihat putranya seperti ini."Apa sekarang aku boleh masuk?" Joanna bertanya.Jantung Christy berdetak kencang dan dia berkata, "Boleh."Joanna masuk.Christy mengikutinya dan merasa cemas. Dalam hati dia berdoa supaya Maxime tidak tantrum.Di lantai bawah, Reina tidak khawatir Maxime akan menggila. Selama berinteraksi dengan Maxime, Reina merasa Maxime hanya seperti anak kecil yang tidak akan tantrum jika diperlakukan dengan baik.Tapi, sepuluh menit kemudian ...."Aahh! Max, aku ibumu, tolong jangan sakiti aku!"Ch

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1091

    Mulut Christy ini sangat berbisa. Saat orang lain di ambang kematian, dia malah menyelamatkan diri sendiri terlebih dulu.Joanna akhirnya bisa melihat kalau orang seperti Christy sama sekali tidak dapat dipercaya."Bibi, tadi aku panik banget makanya langsung lari cari dokter ....""Kalau nggak ada Reina, pengawal juga bisa menghentikan Kak Max kok." Christy ingin mengambil tempat di hati Joanna.Joanna mencibir, "Nungguin mereka datang? Aku sudah mati kali."Christy jadi malu.Joanna berhenti bicara dengannya dan menatap Reina dengan penuh perhatian, "Nana, gimana kondisimu? Kamu kaget? Apa perutmu sakit atau nggak nyaman?"Padahal sebelumnya Joanna hanya memedulikan kondisi Max, namun sekarang hal pertama yang dia khawatirkan adalah kondisi Reina.Reina menggeleng, "Nggak apa-apa, perutku nggak sakit."Di usia kandungannya yang sudah di semester kedua ini, kandungan Reina sudah makin stabil."Lain kali kalau menghadapi situasi berbahaya begitu, utamakan keselamatan dirimu dan anak-an

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1092

    Padahal awalnya Reina pikir Christy masih akan menolak dan bersikeras menikah dengan Maxime. Reina tidak menyangka Christy berubah pikiran secepat itu.Sebenarnya tujuan Christy hanya satu, dia ingin menemukan pria yang kuat dan itu tidak berarti harus Maxime orangnya.Kalau tahu begini, dari awal Reina akan mengenalkan seseorang pada Christy."Tuan muda ketiga Keluarga Debrista, kamu kenal?" jawab Joanna.Tuan Sandy Debrista, dikenal sebagai Raja Neraka Dunia, dia adalah pria yang paling berkuasa di Keluarga Debrista.Christy pun langsung tersenyum senang, "Terima kasih.""Sama-sama. Tapi bisa tidaknya kamu menikah dengannya, ya tergantung kemampuanmu sendiri ya."Christy mengangguk, "Aku tahu. Kalau dia memang menyukaiku, aku nggak akan mengganggunya."Ini sungguh lucu.Reina malas membongkar kedok Christy.Dari awal Maxime juga tidak menyukai Christy, tapi Christy mengancam akan bunuh diri. Entah apakah Sandy bisa menangani wanita ini?Christy buru-buru bangun dan mengemasi barang-b

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1093

    Kalau sudah begini, Reina tidak punya alasan lain untuk menolak.Mereka bertiga keluar vila bersama. Maxime duduk di antara mereka berdua, memegang erat tangan Reina di depan Morgan dan bersandar pada tubuh Reina.Reina tidak menolak dan memanjakannya seperti seorang anak kecil."Nana, kita mau pergi ke mana?" tanya Morgan.Awalnya Reina mau langsung membawa Maxime pada Jovan, tapi sekarang tidak bisa."Ke Vila Magenta deh. Mungkin di sana dia bisa lebih senang," ucap Reina.Morgan pun meminta sopir melaju ke Vila Magenta.Sesampainya di sana, Reina berujar dengan lembut, "Kita sudah sampai di rumah."Kemudian, Reina menggandeng Maxime dan keluar dari mobil.Morgan mengikuti mereka berdua.Morgan sadar sepertinya apa pun yang dia lakukan, dia sulit berbaur di tengah Maxime dan Reina.Meski Maxime sudah menjadi seperti ini, Reina tetap bersikeras tetap di sisinya.Tidak lama setelah sampai di vila, Maxime merasa ngantuk, "Aku mau tidur.""Oke, aku anterin ke kamar ya."Reina mengantarka

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1094

    Reina mengikuti arah pandangan Morgan dan merasa sedikit gugup.Harusnya Jovan sudah datang bukan?Untungnya, Morgan tidak berkata apa-apa. Dia menoleh balik dan tersenyum, "Iya aku ngerti kok. Kamu bukan gadis polos kayak dulu lagi.""Ayo jalan-jalan ke tempat yang lebih jauh," ucap Morgan."Oke."Reina sangat beruntung.Di sisi lain, Jovan sudah tiba di vila, dia masuk ke kamar melalui pintu belakang dan memeriksa Maxime.Reina tidak tahu berapa lama waktu yang dibutuhkan Jovan untuk memeriksa, jadi dia mengulur waktu sebisa mungkin.Mereka berdua mengobrol tanpa henti. Saat sebuah pesan masuk di ponsel Reina, dia pun berkata pada Morgan, "Balik yuk, sudah malam."Morgan tidak tega membongkar kedok Reina saat melihat wajah wanita yang begitu damai."Oke."Sesampainya di rumah, Maxime masih belum bangun. Reina yang lapar pun memesan makanan dan menyantapnya dengan Morgan.Morgan sudah lama tidak merasakan suasana seperti ini. Dia bisa makan, berjalan dan mengobrol dengan Reina berduaa

Bab terbaru

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2152

    Mendengar pertanyaan Hanna, Adrian menjawab, "Tadi pagi aku keluar buat cari rumah yang lebih besar. Karena kamu lagi tidur nyenyak, jadi aku nggak tega mau bangunin. Aku sudah mengemasi barang-barang dan niatnya mau aku bawa ke rumah baru sebelum kamu bangun."Mendengar penjelasannya, kekhawatiran di hati Hanna pun lenyap."Dasar bodoh! Kenapa nggak bilang, aku pikir kamu ....""Kamu pikir aku kenapa?" tanya Adrian tidak mengerti.Hanna merasa malu untuk mengatakan bahwa Adrian sudah tidak menginginkannya lagi.Dia menoleh, mencoba menghindar. "Bukan apa-apa.""Oh, kalau begitu ayo sarapan, kamu pasti lapar."Adrian mengambil sarapan."Aku nggak tahu kapan kamu bakal bangun, jadi aku menaruh sarapan di dalam penanak nasi agar tetap hangat. Ini masih panas, lihatlah, kamu suka nggak? Kalau nggak, aku akan beli yang lain."Hanna mengambil kue kukus yang dibeli Adrian, menggigitnya. "Ini di Jalan Permata?""Hmm."Adrian mengangguk membenarkan.Hanna sedikit tersentuh, mengingat jarak ant

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2151

    Mendengar Hanna ingin ditemani ke toilet, wajah Adrian langsung terasa panas."Kamu mau ke toilet, gimana aku nemeninnya?" katanya dengan sedikit gagap.Hanna berpikir sebentar, lalu menjawab, "Tunggu di depan pintu, ya?"Wajah Adrian makin memerah.Hanna sudah panik. "Tolong, aku benar-benar takut.""Ya ... baiklah." Adrian akhirnya mengangguk setelah ragu cukup lama.Hanna langsung menariknya ke depan pintu toilet."Kamu tunggu di sini dulu.""Ya."Adrian berdiri membelakangi toilet.Sebenarnya, toilet di sini sangat dekat dengan ruang tamu, hanya berjarak sekitar tujuh meter.Hanna benar-benar merasa takut. Setelah masuk ke dalam toilet pun dia masih sempat berseru kepada Adrian."Adrian, kamu masih di depan?""Ya."Adrian menjawabnya sambil membelakangi pintu.Hanna baru merasa tenang setelahnya.Dia sedikit tidak enak hati karena ke toilet seperti ini, jadi dia bertanya, "Apa kita begini nggak aneh? Apa kamu jadi nggak suka denganku karena ini?"Mendengar ini, Adrian menjawab tanp

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2150

    "Apa aku akan terus tinggal di hotel? Apa kamu punya uang buat bayar hotel yang aku tinggali?" tanya Hanna lagi.Adrian terdiam.Hanna berbaring di sofa dengan punggung menghadapnya. "Pokoknya aku nggak peduli. Aku mau tinggal di sini sama kamu. Aku nggak akan pergi ke mana pun."Adrian tidak berdaya saat melihat ini.Dia tahu Hanna keras kepala dan tidak mudah dibujuk."Baiklah kalau begitu. Istirahat di kamar saja, mulai hari ini aku akan tidur di ruang tamu," kata Adrian dengan sangat jelas.Hanna kemudian duduk dengan gembira. "Ya."Melihat senyum di wajah Hanna, Adrian tahu bahwa Hanna membohonginya lagi. Meskipun tidak berdaya, dia tidak tega memarahi Hanna.Hanna merebahkan tubuhnya di sofa. "Bukannya kamu istirahatnya pas siang? Tidurlah, aku di ruang tamu, nggak akan mengganggumu.""Nggak usah, aku juga mau berhenti," jawab Adrian.Hanna ada di tempat ini, bagaimana dia bisa tidur?"Ya sudah kalau begitu.""Sudah makan belum? Mau aku masakin?" tanya Adrian saat melihat hari su

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2149

    Adrian mengikuti Hanna ke dalam, cukup perhatian dengan membiarkan pintu tetap terbuka.Lalu, dia bertanya pada Hanna, "Hanna, apa yang terjadi di rumahmu?""Bukan apa-apa, mereka nggak mengakuiku sebagai putri mereka lagi." Hanna duduk di sofa sempit di ruang tamu dan menyelesaikan perkataannya tidak peduli. Lalu, dia bertanya kepadanya, "Kenapa pintunya nggak ditutup?""Nggak baik kalau pintunya ditutup."Adrian menjawab polos.Hanna mengembuskan napas panjang. "Pikiranmu terlalu ...."Dengan sedikit tak berdaya, dia melangkah maju dan melewati Adrian, lalu menutup pintu."Ngapain takut, sih. Kita 'kan pacaran. Kita juga nggak kenal sama orang di sini, mereka juga nggak kenal kita."Adrian masih ingin mengatakan sesuatu, tetapi disela oleh Hanna, "Coba pikirkan, tempat yang kamu sewa ini penuh dengan berbagai jenis orang. Bagaimana kalau ada orang jahat yang mengincarku?"Dengan satu kalimat itu, Adrian benar-benar kehabisan kata-kata untuk menyanggah.Dia berjalan dan membuka kunci

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2148

    Adrian tidak tahu harus berkata apa lagi saat mendengar Hanna mengatakan ini.Setelah beberapa saat, dia mengatakan, "Jangan khawatir, aku nggak akan menyakitimu."Senyum Hanna mengembang puas."Ya, aku percaya padamu."Jika dia tidak percaya pada Adrian, dia tidak akan membohongi orang tuanya.Sampai saat ini, keduanya masih belum menikah.Dia sempat menyarankan kepada Adrian untuk menikah secara diam-diam, tetapi ditolak mentah-mentah olehnya.Dia berkata, "Orang tuamu belum setuju kita menikah, jadi aku nggak bisa nikah sama kamu tanpa sepengetahuan mereka. Itu akan menyakiti mereka yang sudah melahirkanmu. Jangan khawatir, aku sudah memulai bisnisku sendiri. Ketika sukses nanti, aku akan membuat orang tuamu mengakuiku."Pada saat itu, Hanna tahu bahwa dia tidak salah menilai.Adrian berjalan di depan untuk memimpin jalan, sementara Hanna berjalan di belakangnya. Dia melihat punggung lebar Adrian, serta tangan yang tergantung di kedua sisi tubuhnya. Seketika, dia langsung menggengga

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2147

    Setelah Hanna meninggalkan rumah, dia hendak menyetir mobil. Namun, sopir menghampirinya dan berkata, "Nona, Tuan bilang Nona nggak boleh bawa mobil keluarga mulai sekarang."Setelah mendengar itu, Hanna tidak menyalahkan sopir, melainkan mengeluarkan kunci mobil dan menyerahkannya kepadanya."Ya, tolong bantu aku mengembalikannya.""Baik."Sopir itu mengambil kunci dan melihat Hanna pergi.Hanna keluar dan naik taksi ke tempat Adrian.Sepanjang perjalanan, dia memejamkan mata dengan lelah, pikirannya kembali ke setahun yang lalu.Dia mulai tertarik pada Adrian setelah Adrian menyelamatkannya setahun yang lalu.Pada awalnya, dia hanya ingin tahu kenapa pria itu sangat sulit didekati, kenapa pria itu tidak tertarik kepadanya dan kenapa pria itu tidak memperlakukannya dengan baik seperti yang dilakukan orang lain kepadanya.Kemudian, Hanna jadi sering menemui Adrian. Secara bertahap dan seiring berjalannya waktu, dia menyadari bahwa dia menyukai Adrian.Suatu ketika, saat dia pergi menem

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2146

    "Dia mau tinggal sama kita kalau Ayah dan Ibu setuju."Hanna sangat serius. "Ibu, bukannya dari dulu Ibu berencana punya menantu yang mau tinggal di rumah kita?"Ines tidak menjawab, masih terkejut dan butuh waktu lama untuk kembali sadar."Hanna, kamu dan dia sudah menikah, apa dia bahkan nggak punya rumah?"Wajah Hanna sedikit tidak wajar. "Dia punya orang tua angkat yang sulit dihadapi, jadi dia belum bisa mengumpulkan uang atau mendapatkan pekerjaan yang baik. Dia menyewa apartemen."Wajah Ines berubah muram saat mendengar ini."Lihat, dia saja nggak punya rumah! Kalau kamu ikut dengannya, apa kalian akan makan angin?""Bu, apa aku nggak bisa cari uang sendiri? Nggak masalah, aku masih punya rumah kecil, kok," kata Hanna."Dia ... jangan bilang dia tinggal bersamamu di vila itu?" tanya Ines.Hanna menggelengkan kepalanya. "Nggak, dia nggak mau tinggal di sana. Katanya, dia ingin membeli rumah untuk kami dengan usahanya sendiri."Mendengar ini, hati Ines menjadi sedikit lebih baik.

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2145

    Hanna menghilang di balik ambang pintu.Reina sedikit membeku.Putranya, Leo, mendongakkan kepalanya dan berkata pada Reina dengan suara menggemaskan, "Ibu, sudah lima."Reina kembali tersadar dan melihat ke bawah, melihat bahwa bidak hitam Leo sudah penuh, yaitu lima bidak."Sayang kamu menang, luar biasa." Reina langsung memberikan pujian beruntun.Leo tersenyum bahagia.Di sisi lain, Liam sedikit cemburu saat melihat ibunya memuji kakaknya.Dia berjalan ke arah Reina dan memeluk lengan Reina. "Mama."Reina sedikit tidak berdaya, menyentuh kepala kecilnya. "Liam juga hebat."Joanna merasakan gejolak kecil di dalam hatinya saat melihat ini.Dia mengulurkan tangannya. "Ayo, sini peluk Nenek."Liam dan Leo berbeda dengan Riki dan Riko. Mereka tumbuh bersama Joanna dan memiliki perasaan mendalam kepada neneknya ini, tidak kurang dari perasaan mereka kepada Reina.Mereka berdua berlari mendekati Joanna, ingin dipeluk.Joanna sangat gembira dan berkata kepada Reina sambil tersenyum, "Lihat

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2144

    Ines berdecak, "Bukannya aku keberatan karena dia miskin, tapi keluarga yang berbeda, kelas yang berbeda, konsep hidup yang berbeda, pandangan dalam hidup pun akan berbeda.""Sekarang, darahnya sedang menggebu-gebu. Tapi, setelah darah itu mengalir ke kepalanya, dia akan lebih tenang. Saat itulah dia akan menyadari kalau dia dan Adrian berbeda."Setelah itu, Ines menoleh ke arah Reina."Nana, bukankah begitu?"Wajah Reina menegang.Dia terkejut kenapa Ines melemparkan pertanyaan itu kepadanya?"Hmm, memang benar akan ada konflik di kemudian hari, ketika kesenjangan antara status keduanya terlalu besar," kata Reina.Setelah mengatakan itu, dia mengubah topik pembicaraan, "Tapi, aku pikir kalau mereka benar-benar saling mencintai, mereka seharusnya bisa saling menemani hingga tua bersama."Dia mengatakan persetujuan untuk kedua belah pihak, jadi tidak menyinggung perasaan Hanna dan ibunya.Sejujurnya, Reina bahkan tidak tahu bagaimana Hanna dan Adrian bisa bersatu.Kalau di ingat tahun l

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status