Share

Bab 1093

Penulis: Kacang Merah
Kalau sudah begini, Reina tidak punya alasan lain untuk menolak.

Mereka bertiga keluar vila bersama. Maxime duduk di antara mereka berdua, memegang erat tangan Reina di depan Morgan dan bersandar pada tubuh Reina.

Reina tidak menolak dan memanjakannya seperti seorang anak kecil.

"Nana, kita mau pergi ke mana?" tanya Morgan.

Awalnya Reina mau langsung membawa Maxime pada Jovan, tapi sekarang tidak bisa.

"Ke Vila Magenta deh. Mungkin di sana dia bisa lebih senang," ucap Reina.

Morgan pun meminta sopir melaju ke Vila Magenta.

Sesampainya di sana, Reina berujar dengan lembut, "Kita sudah sampai di rumah."

Kemudian, Reina menggandeng Maxime dan keluar dari mobil.

Morgan mengikuti mereka berdua.

Morgan sadar sepertinya apa pun yang dia lakukan, dia sulit berbaur di tengah Maxime dan Reina.

Meski Maxime sudah menjadi seperti ini, Reina tetap bersikeras tetap di sisinya.

Tidak lama setelah sampai di vila, Maxime merasa ngantuk, "Aku mau tidur."

"Oke, aku anterin ke kamar ya."

Reina mengantarka
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1094

    Reina mengikuti arah pandangan Morgan dan merasa sedikit gugup.Harusnya Jovan sudah datang bukan?Untungnya, Morgan tidak berkata apa-apa. Dia menoleh balik dan tersenyum, "Iya aku ngerti kok. Kamu bukan gadis polos kayak dulu lagi.""Ayo jalan-jalan ke tempat yang lebih jauh," ucap Morgan."Oke."Reina sangat beruntung.Di sisi lain, Jovan sudah tiba di vila, dia masuk ke kamar melalui pintu belakang dan memeriksa Maxime.Reina tidak tahu berapa lama waktu yang dibutuhkan Jovan untuk memeriksa, jadi dia mengulur waktu sebisa mungkin.Mereka berdua mengobrol tanpa henti. Saat sebuah pesan masuk di ponsel Reina, dia pun berkata pada Morgan, "Balik yuk, sudah malam."Morgan tidak tega membongkar kedok Reina saat melihat wajah wanita yang begitu damai."Oke."Sesampainya di rumah, Maxime masih belum bangun. Reina yang lapar pun memesan makanan dan menyantapnya dengan Morgan.Morgan sudah lama tidak merasakan suasana seperti ini. Dia bisa makan, berjalan dan mengobrol dengan Reina berduaa

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1095

    Reina bersandar di pelukan Maxime."Kamu ..."Reina hendak bertanya, namun tubuh Maxime yang tinggi besar sudah lebih dulu bersandar pada Reina dan memegangi kepalanya dengan tangannya yang besar, "Kepalaku sakit.""Sakit kepala? Aku panggil dokter ya.""Jangan pergi, aku mau peluk sebentar." Suara Maxime terdengar serak.Reina menyadari sekarang Maxime terdengar seperti orang normal."Kamu ingat sesuatu?""Ssst, jangan bicara, di sini nggak aman."Reina tidak berani memercayai hal ini, namun Reina patuh dan tidak bersuara.Maxime memeluknya erat-erat dan setelah sekian lama, tubuhnya kembali terkulai lemas di kasur.Reina mengulurkan tangan dan menyentuh kening Maxime, dia demam.Reina langsung mengambil obat dan mengompres Maxime.Kepala pelayan mengawasi dari luar dan tidak ikut campur.Kondisi Maxime baik atau buruk masih tidak jelas. Malamnya, saat Reina mengajaknya mengobrol, Maxime kembali menjadi orang idiot.Reina merasa sebenarnya Maxime tidak gila, mungkin dia masih dalam ma

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1096

    "Ngapain berdiri di depan pintu gitu? Masuk." Rendy langsung memerintah Reina yang terlihat bengong di depan ruangannya.Matanya mengamati seluruh tubuh Reina.Meski Reina sedang hamil, dia masih terlihat cantik. Sayang wajah mulusnya itu cacat karena bekas luka.Reina masuk dan menyapa, "Ada perlu apa Pak Rendy?"Rendy bersandar di sandaran kursi sambil menopang dagunya dengan satu tangan."Nggak ada yang penting kok, silakan duduk, kita ngobrol."Reina menarik kursi dan duduk.Rendy melanjutkan, "Katanya departemenmu menduduki peringkat pertama dalam penjualan bulan lalu?""Ya.""Boleh juga. Kamu seorang wanita bisa membuat kinerja departemen yang awalnya menduduki posisi terakhir jadi posisi pertama," lanjur Rendy.Reina tidak tahu maksud Rendy, jadi Reina hanya menjawab sopan, "Terima kasih."Rendy menyilangkan kakinya dan berkata, "Kudengar kamu sudah bercerai dari Maxime? Dia tuh benar-benar deh, masa wanita secantik dan sehebat kamu dibuang?"Tatapan Reina jadi dingin saat melih

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1097

    Sekarang taktik Reina adalah memberikan semua sesuai keinginan Melisha.Reina tidak terburu-buru. Dia tahu dirinya masih punya kartu truf yang belum dikeluarkan.Kalau Melisha dan Rendy keterlaluan sampai Reina menemui jalan buntu, barulah dia akan bertindak."Kenapa? Bukannya kemarin kamu sangat sombong?"Melisha sangat senang saat mendapat proyek dari Reina.Saat keduanya bertemu di koridor, Melisha pun pamer, "Kamu tahu nggak aku baru mendapat beberapa proyek baru yang katanya adalah kerja keras dari departemenmu. Terima kasih banyak ya."Melisha melanjutkan, "Tapi aku juga orang yang tahu diri kok. Nanti kukasih beberapa proyek kami, jangan sampai kamu ngadu ke Morgan aku nggak memperlakukanmu dengan baik ya."Reina menatapnya dengan acuh tak acuh."Jangan khawatir, aku nggak akan ngadu. Kamu nggak perlu ngasih proyekmu ke aku, buatmu aja."Reina sudah tahu proyek yang diberikan Melisha pasti tidak ada untungnya dan sulit didapat.Melisha tersedak, lalu berujar dengan sinis, "Reina

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1098

    Reina masih ingat bahwa Sisil datang ke Kota Simaliki dengan tujuan ingin mengenal Deron lebih dalam. Setelah menjemput Sisil, dia langsung membawanya ke Vila Magenta."Bos, kok kamu nggak nanya aku bawa hadiah apa untukmu?" tanya Sisil begitu duduk di dalam mobil.Reina mengernyit bingung, "Hadiah apa?"Sisil merasa sekarang Reina sudah benar-benar tidak memedulikannya, Sisil pun menjawab dengan lesu, "Yah, koneksimu di luar negeri dan Pak Revin menyeretku untuk membawakanmu makanan enak. Selain itu, Ari juga nyuruh aku bawain lagu barunya."Reina tidak terlalu tertarik pada makanan dan lagu baru.Namun begitu dia mendengar tentang koneksi luar negeri, seketika hati Reina langsung tergerak."Bagus!"Reina langsung memeluk Sisil seraya berkata, "Sisiiiiil! Kamu memang bintang keberuntunganku!"Sisil mengernyit bingung."Hah? Kok aku bisa jadi bintang keberuntungan? Memangnya semua ini turun dari langit?"Reina tersenyum, "Pokoknya menurutku begitu!"Dia sudah tahu bagaimana cara mengha

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1099

    Reina menghiburnya, "Sisil, kamu juga hebat kok. Kamu itu wanita kuat, jangan meremehkan dirimu sendiri."Sisil memeluk bantal yang ada di sampingnya."Bos, jangan ngejek aku lah."Sisil tahu diri, pria seperti Deron pastinya lebih suka wanita kalem, penurut dan imut."Kamu mau aku comblangin?" Reina belum pernah menjadi makcomblang dan dia juga berharap Sisil bisa jadian dengan Deron.Menurutnya Sisil itu imut dan Deron tampan, sehingga keduanya adalah pasangan yang serasi.Apalagi Sisil juga bisa bertarung, dia bisa jadi teman tanding Deron."Nggak, Bos nggak boleh ngasih tahu dia." Sisil langsung menghentikan Reina, "Aku cuma suka karena dia ganteng, tapi kayaknya belum ada rasa cinta atau mau jadi pacarnya gitu."Karena Sisil menolak, Reina hanya bisa mengangguk dengan lesu. "Oke, tapi kalau kamu butuh bantuanku, bilang aja ya."Sisil mengangguk sungguh-sungguh, "Oke deh.""Kamu mau makan apa hari ini?""Apa aja boleh."Sisil menambahkan, "Bos, aku sudah selesai ngurus izin usaha p

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1100

    Tentu saja Maxime tidak bisa menanggapi ucapan Reina, dia hanya mengulurkan tangan dan memeluk Reina.Reina tercengang."Maxime."Pria itu menundukkan kepalanya dan mendekati wajah Reina, "Bobok."Bobok?Reina terkekeh, ingin sekali rasanya merekam tingkah laku Maxime saat ini dan menunjukkannya pada Maxime saat nanti dia sudah sembuh.Reina menarik selimut dan menyelimuti tubuh mereka, lalu menepuk bahu Maxime, "Oke, ayo bobok."Reina mematikan lampu, memejamkan mata dan langsung tertidur.Keesokan harinya di saat matahari belum terbit, Reina terbangun karena ponselnya yang tidak berhenti berdering.Reina mengangkat ponselnya dan mendapati yang menelepon adalah Elly, suster perawat Treya.Kenapa suster itu mencarinya subuh-subuh begini?Apa Syena cari masalah lagi?"Nona Reina ... Tolong! Tolong ..."Begitu Reina mengangkat telepon, terdengarlah suara Elly yang lemah dan tidak berdaya."Bibi Elly, kamu kenapa?"Pertanyaan Reina tidak dijawab, hanya saja samar-samar terdengar suara seo

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1101

    Raisa pun terlihat sangat kagum."Kak, kamu hebat banget."Syena tentu senang-senang saja dipuji seperti itu, lalu berkata pada Raisa, "Kamu 'kan juga putri Keluarga Hinandar. Mulai sekarang, kamu juga bisa menikmati bagianmu di Keluarga Hinandar."Raisa buru-buru menggeleng."Aku nggak mau. Aku cuma mau Doni cepat sembuh dan punya tempat tinggal yang aman untuk kami."Syena mencibir dalam hati.Di mulut sih bilangnya tidak mau, tapi siapa yang tahu isi hatinya? Masa iya menolak ditawari jadi miliarder?Kalau Raisa punya hati yang baik, dia tidak mungkin mau menggantikan posisi Reina!"Ayo turun.""Oke."Raisa mengikuti Syena keluar dari mobil dan masuk ke Grup Rajawali. Dekorasi megah dan mewah di kantor itu membuatnya sangat iri.Tunangan Syena memiliki perusahaan yang sangat besar, jadi Keluarga Hinandar pasti sangat kaya. Bagaimanapun mereka sudah memberinya gelang miliaran begitu saja.Sayangnya suami Raisa hanyalah seorang karyawan biasa.Raisa menyentuh gelang di pergelangan tan

Bab terbaru

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2303

    Reina menutup telepon dan akhirnya merasa lega.Selama Syena tidak melakukan sesuatu yang buruk, semuanya tidak apa-apa.Dia sudah makin berumur dan hanya ingin menjalani hidupnya dengan baik.Jika Syena melakukan sesuatu yang salah lagi, dia akan menghabisinya....Musim semi berganti menjadi musim gugur.Waktu berlalu dalam sekejap.Dalam sekejap mata, rambut Reina pun dipenuhi dengan uban. Saat ini, Reina hampir berusia tujuh puluh tahun.Beberapa anak laki-lakinya akhirnya menikah. Anak-anak Riko dan Riki sudah duduk di bangku sekolah dasar.Reina mengambil ponselnya. Pada hari itu, dia mendengar anak buahnya berkata, "Bos, Marshanda meninggal."Meninggal adalah sebuah kata yang sering didengar Reina di masa tuanya.Selama bertahun-tahun, mertuanya juga sudah meninggal dunia.Mantan saudara perempuannya, Brigitta, juga meninggal tahun lalu.Ethan menyusul pada paruh pertama tahun ini.Hanya Erina dan suaminya yang tersisa untuk menjaga bisnis Keluarga Yusdwindra.Suami yang Erina d

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2302

    Sisca pergi ke sekolah dan hendak meminta guru untuk memanggil Talitha. Namun, dia melihat Talitha berdiri di depan gedung sekolah dari kejauhan.Di seberang Talitha ada Syena!Ekspresi Sisca langsung berubah.Dia berjalan cepat menghampiri keduanya. "Talitha."Talitha menoleh ke arahnya. "Ibu."Syena langsung marah mendengar putrinya memanggil wanita lain dengan sebutan ibu."Talitha, aku ini ibumu, dia nggak ada hubungan darah denganmu."Setelah bertahun-tahun tidak bertemu, wajah Syena sangat pucat dan kuyu. Tatapan matanya menatap Sisca lekat-lekat.Sisca juga tidak merasa terintimidasi olehnya, menarik putrinya untuk berdiri di sisinya."Syena, saat itu kamulah yang nggak menginginkan Talitha. Sekarang, kamu ingin mendapatkan anakmu lagi?"Talitha menimpali, "Aku cuma punya satu ibu, namanya Sisca. Nama keluargaku juga Santiago. Jadi, kamu pergi saja dan berhenti mencariku."Mendengar apa yang dikatakan putrinya, gelenyar kelegaan menyelimuti benak Sisca.Syena terlihat makin mura

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2301

    Reina beranjak dan melangkah pergi.Marshanda menatap punggungnya dan tiba-tiba berdiri. "Reina."Langkah kaki Reina terhenti dan dia berbalik untuk menatapnya.Tiba-tiba, mata Marshanda menjadi sedikit memerah."Reina! Aku merasa sepertinya aku melakukan kesalahan."Selama sepuluh tahun terakhir, Marshanda telah bermimpi tentang masa lalu hingga berulang kali.Mimpi itu terjadi di masa lalu, ketika dia baru dijemput oleh Anthony.Saat itu, dia tidak memiliki niat licik. Saat pertama kali bertemu Reina, dia merasa bahwa Reina sangat baik.Reina akan memberinya pakaian yang bagus untuk dipakai!Memberikan makanan yang enak untuknya!Reina juga akan berbagi uang saku dengannya!Mungkin karena dia makin tua, ingatannya tentang ketika dia masih muda menjadi begitu jelas, dia pun bernostalgia.Mendengar Marshanda mengakui kesalahannya, Reina menunjukkan kerumitan di antara kedua alisnya."Itu semua sudah berlalu."Dia hanya mengatakan beberapa kata tanpa menyebutkan maaf.Marshanda memperha

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2300

    Riki benar-benar tidak berubah, ucapannya sangat manis dan masih terus menempel kepadanya.Maxime hendak mengatakan sesuatu tentangnya.Riki melepaskan pelukannya pada Reina dan memujinya."Papa, hari ini Papa bersinar banget dan makin jantan saja. Aku mau belajar dari Papa."Maxime tidak terbujuk oleh perkataannya. "Kalau mau belajar dariku, ikuti kakakmu dan uruslah perusahaan keluarga."Riki menggaruk-garuk kepalanya ketika diminta mengurus perusahaan.Sayangnya, dia benar-benar tidak suka menjadi bos.Dia hanya ingin menjadi seorang penyanyi.Dia mewarisi bakat musik yang kuat dari Reina dan merupakan penyanyi generasi baru.Reina juga memahami kebenaran bahwa setiap anak memiliki potensinya sendiri dan keempat anaknya pun berbeda."Sudah, biarkan Riki melakukan apa pun yang dia inginkan, toh ada Riko yang ngurus perusahaan.""Atau nanti kalau Leo dan Liam sudah besar, mereka juga bisa bantu ngurus perusahaan."Maxime langsung diam begitu Reina berbicara.Riki berterima kasih kepad

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2299

    Revin memang cukup terlambat saat menikah. Belakangan, dia menelepon Reina dan mengatakan bahwa dia punya anak.Maxime sedikit tercengang. "Dia punya anak dari mana? Bukannya dia nggak nikah?"Sejujurnya, Maxime juga mengagumi Revin.Sebagai seorang pria, dia sangat menyukai Reina dengan sepenuh hati dan perasannya tidak pernah berubah.Maxime menduga bahwa Revin tidak pernah menikah karena Reina.Setiap kali mendengar tentang Revin, Maxime langsung ketakutan, takut pria ini akan datang dan merebut istrinya."Katanya sih bayi tabung," kata Reina.Maxime mendengarkan dengan serius. "Siapa ibu dari anak itu?"Reina menggelengkan kepalanya. "Aku nggak tahu, katanya sih rahasia dan nggak ada yang tahu siapa ibu dari anak itu. Tapi, Revin sangat luar biasa. Gen yang dia pilih pasti sangat bagus juga."Mendengar ini, Maxime mengangguk setuju.Hatinya sangat lega.Dia sudah sangat tua, sekarang Revin akhirnya memiliki seorang anak sendiri. Dia seharusnya tidak lagi akan memiliki ketertarikan

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2298

    Jess tidak tahu apa yang ada di pikiran Erik. Dia mengangkat tangannya dan menepuk pundaknya. "Bodoh, mana mungkin aku nikah sama orang lain, aku saja sudah punya kamu sama anak kita."Erik menganggukkan kepalanya dan tersenyum. "Aku tahu kalau istriku ini memang sangat mencintaiku. Cuma aku, 'kan?"Jess ragu-ragu sejenak, tetapi dengan cepat mengangguk."Ya, tentu saja."Keraguannya yang sangat tipis ini masih bisa ditangkap oleh Erik.Itu juga pertama kalinya Erik menyadari bahwa dia bisa menjadi begitu peka dan perasa, seperti seorang wanita.Dulu, hanya wanita yang selalu khawatir dia macam-macam. Sekarang, keadaan berbalik dan dia selalu mengkhawatirkan Jess.Ada pepatah yang ternyata memang benar.Jika dunia bertanya apa itu cinta, cinta adalah sesuatu yang bisa menaklukkan segalanya.Jess adalah orang yang bisa menaklukkannya....Lima belas tahun telah berlalu.Tanpa disadari, keempat putra Reina dan Maxime telah tumbuh dewasa dan semuanya sangat tampan.Riko adalah yang paling

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2297

    Entah kebetulan atau tidak, Jess yang saat itu berada jauh di Kota Simaliki juga bermimpi.Dalam mimpi itu, dia benar-benar menikah dengan Morgan dan memiliki seorang anak.Ketika terbangun dari mimpi itu, entah kenapa hati Jess terasa kosong. Dia tidak tahu kenapa ada emosi rumit di dalam hatinya.Dia menoleh ke samping, melihat seorang anak kecil yang sedang tidur di sampingnya.Di sisi anak itu ada suaminya, Erik.Wajah pria itu terlihat tampan saat tidur. Saat sinar matahari menyinarinya, dia terlihat makin memukau.Sudut mulut Jess tanpa sadar terangkat. Dia mengulurkan tangan dan menyentuh putranya yang menggemaskan, sebelum meletakkan tangannya di sisi wajah Erik dan menyentuhnya.Erik merasakan sentuhan di wajahnya. Dengan mata terpejam, dia mengangkat tangannya dan meraih tangan Jess, menariknya ke pelukannya."Tanganmu dingin? Sini aku hangatkan." Dia bahkan tidak membuka matanya dan apa yang dia lakukan tampak natural.Jess memperhatikan tindakannya dan hatinya menjadi hanga

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2296

    Mata sipit Maxime sedikit menyipit. "Apa itu?"Sulit untuk menyembunyikan ketegangan di wajah Morgan."Itu cuma koran. Aku bosan dan mau mengisi waktu luang. Jangan diambil, ya?"Melihat raut wajahnya, Maxime tahu bahwa itu jelas bukan koran biasa.Maxime kembali menepis Morgan, berjalan dengan cepat untuk mengambil koran itu.Maxime membukanya dan isinya penuh dengan informasi tentang Jess.Morgan menerjang ke arah Maxime, seolah-olah rahasianya telah terbongkar.Namun, dengan kondisi fisiknya saat ini, Maxime bisa menghindar dengan mudah.Suara Morgan terdengar serak, "Kembalikan, ini milikku!"Maxime menatapnya dengan acuh."Sepertinya kamu lebih peduli sama asistenmu itu daripada Nana."Morgan tersipu malu."Apa kamu bercanda? Siapa juga yang suka sama dia. Aku nggak tertarik sedikit pun sama dia."Dia masih bersikap keras kepala.Maxime bisa melihatnya. Aktingnya benar-benar sangat kentara."Kalau begitu akan aku bawakan koran lain biar kamu bisa baca."Setelah mengatakan itu, Max

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2295

    "Sekarang, semuanya sudah jelas, jadi mulai sekarang kamu nggak perlu menjagaku lagi. Aku baik-baik saja," kata Reina.Namun, Maxime menggelengkan kepalanya. "Nggak, sekarang aku nggak terbiasa."Dia mengikuti Reina setiap hari, jadi tidak terbiasa jika harus terpisah darinya.Reina tidak berdaya ketika melihat ini."Baiklah, tapi kamu harus berubah secara perlahan."Terus menempel pada orang lain juga cukup merepotkan.Dia juga menginginkan waktu untuk dirinya sendiri.Maxime mengiakan, "Ya, terserah kamu saja."Keesokan harinya.Maxime benar-benar tidak mengikuti Reina ke tempat kerja. Dia mengutus seseorang untuk menjaganya, sementara dia sendiri kembali ke IM Group untuk bekerja.Ketika Gaby dan Sisil mengetahui bahwa Maxime telah kembali ke IM Group, mereka semua terlihat terkejut."Kenapa Pak Maxime tiba-tiba berubah pikiran?" Gaby terkejut.Sisil berbisik, "Bos, apa kalian bertengkar?"Reina menggelengkan kepalanya. "Nggak kok, hubungan kami baik-baik saja. Aku mencoba bicara ba

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status