Share

Bab 1080

Penulis: Kacang Merah
Akhirnya Christy benar-benar tutup mulut.

Kalau Joanna melihatnya menyakiti Maxime, jangankan menikah, dia pasti akan diusir.

Reina terlalu malas untuk terus bicara dengan Christy. "Lain kali hati-hati. Kalau kejadian ini sampai terulang, nggak cuma sekadar tamparan yang akan kamu terima."

Reina kembali beristirahat di kamarnya.

Keesokan paginya saat Reina bangun, Maxime masih tidur.

Dokter datang untuk memeriksa kondisi Maxime.

"Kondisi fisik Tuan Maxime sudah sembuh, tapi saraf otaknya nggak mungkin bisa sembuh," ucap dokter.

Reina sangat sedih mendengarnya.

Tadinya Maxime hanya buta, sekarang malah ketambahan jadi idiot.

Meski dulu dia pernah menjadi orang yang bisa begitu menyombongkan diri, nasibnya sekarang terlalu menyedihkan.

Saat kepala pelayan mengantar dokter pergi, hanya ada Reina dan Maxime di kamar. Reina hendak berangkat kerja, tapi Maxime tiba-tiba menggenggam tangannya.

Sebelum Reina sempat bereaksi, Maxime tiba-tiba menarik Reina ke dalam pelukannya.

"Kamu harum sekal
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1081

    Setelah Morgan mengetahui situasinya, dia meminta kepala pelayan untuk mengawasi setiap gerakan Maxime, terutama saat dia bersama Reina."Reina juga minta supaya Tuan Maxime diizinkan jalan-jalan," ucap kepala pelayan.Morgan terdiam sejenak, "Boleh, asal dia nggak keluar dari area vila."Sekarang Reina bisa mengunjungi Maxime kapan saja dan Morgan tidak ingin Reina berpikiran buruk tentangnya."Baik."...Di Grup Rajawali.Sebentar lagi akhir bulan dan mereka yang punya penjualan terendah bulan ini akan dipecat.Kinerja departemen penjualan kelima sangat baik, namun sayangnya ada laporan yang tidak jelas. Kalau sampai ketahuan manajemen atau pemegang saham, maka ini bisa jadi masalah besar.Bisa-bisa karyawan yang terusir adalah departemen penjualan kelima yang melakukan penipuan.Reina sudah mengutus orang untuk menyelidiki masalah ini, terutama untuk mengamati siapa yang paling dekat dengan Melisha atau salah seorang dari departemen penjualan pertama.Namun belum ada kemajuan.Reina

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1082

    Mama Bobby juga masih memikirkan anak keduanya yang ditinggal di rumah, dia ikut berkata, "Aku juga mau pulang, masih ada anak di rumah."Mereka bertiga bangkit untuk pergi, tapi mama Diera ragu-ragu dan tidak ikut pergi.Begitu mereka bertiga pergi, beberapa ibu lainnya pun ikut pergi.Orang-orang yang tetap tinggal hanya mereka yang mau menjilat Melisha.Melisha sudah bisa melihat maksud para ibu-ibu, dia pun memberi tahu mereka, "Rendy akan balik ke kantor pusat Grup Rajawali.""Serius? Menjabat posisi apa?"Melisha tersenyum, "Pastinya sih posisi yang tinggi.""Kalau gitu selamat ya. Nanti kalau Pak Rendy sudah kembali bekerja di kantor pusat, apa boleh bantu perusahaanku?" ucap seorang ibu orangtua murid.Mama Diera mencatat semua yang terjadi di tempat itu dan melaporkannya pada Reina.Di mata mama Diera, meski Reina dan Maxime bercerai, kehidupan Reina tidak akan lebih buruk dari kehidupan Melisha.Dia harus bisa berteman dengan Reina. Dia merasa penglihatannya kali ini tidak ak

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1083

    Reina langsung mengerti maksud Sisca. "Terima kasih banyak. Nanti aku ganti ya semua kerugianmu.""Nggak usah, asal kamu terus ngajak aku kerjasama di mana pun kamu berada."Sisca tahu Reina adalah pribadi yang sangat baik. Dari kerjasama mereka, Sisca mendapat untung lebih besar dibanding bekerja sama dengan perusahaan lain."Oke." Reina pun tidak sungkan.Dalam pertemuan orangtua murid kali ini, tidak disangka Reina malah menemukan solusi akan masalahnya.Akhirnya dia bisa menghela napas lega dan bisa beristirahat dengan baik.Reina pulang untuk mengurus Riki terlebih dulu, lalu baru pergi mengunjungi Maxime.Di rumah, Riki sudah mengetahui dari penyelidikan Riko kalau vila itu adalah milik pribadi Morgan."Kak, menurutku sebenarnya nggak bagus kalau mama seperti ini. Tapi kalau mama mau bersama Morgan, aku akan dukung."Riki meremas rambutnya, "Masalahnya Morgan sudah bertunangan dengan Syena, terus posisi mama gimana? Syena juga lagi hamil anak Morgan, dia pasti nggak akan memperla

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1084

    Reina menggeleng, "Belum, kondisinya sekarang sangat nggak stabil. Nanti kalau papa sudah sembuh, Mama ajak kalian berdua jenguk ya."Riki pun mengangguk dengan patuh, "Oke. Ya sudah kalau gitu Mama pergi aja. Di rumah ada bibi dan Tante Gaby kok, aku bakal nurut.""Ya."Reina merasa sangat bahagia saat mendengarkan ucapan manis Riki. Dia sangat beruntung punya dua anak yang begitu bijaksana di usia yang masih sangat kecil.Setelah itu, Reina pun diantar sopir ke vila tempat tinggal Maxime.Sesampainya di sana, dia melihat dokter dan suster sedang menyuntikkan obat secara paksa pada Maxime."Obat apa yang kalian suntikkan?" Reina langsung melangkah maju."Itu cuma obat penenang." Kepala pelayan menjawab dengan dingin, "Tuan Maxime menggila lagi dan mukulin orang."Reina mengernyit, "Bukannya aku sudah bilang kalau dia kumat, telepon saja aku dan aku akan langsung datang?"Kepala pelayan menatap Reina dan pura-pura tidak berdaya."Nggak bisa begitu Nona, kalau Tuan Maxime kumat, dia aka

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1085

    Alana duduk di samping Jovan dan bertanya, "Sebenarnya apa sih yang terjadi? Kenapa dua hari kemarin kakek marah besar? Maxime kenapa?""Kamu cuma perlu tahu meski aku bukan pria baik-baik, Morgan itu serigala berbulu domba. Jadi Reina harus berhati-hati." Jovan memperingatkan.Alana memutar bola matanya."Sejauh yang aku tahu, Morgan selalu sangat baik pada Nana. Dulu waktu masih kecil, Morgan sering membantu Reina dan melindunginya dari orang-orang yang mengganggu Reina. Tapi kamu adalah orang yang paling banyak menindas Nana waktu dulu Nana menikah sama Maxime!"Jovan terdiam sesaat.Karena perkataan Alana benar, Jovan memang sering menindas Reina.Cacat pendengaran yang diderita Reina makin parah karena perbuatannya, bahkan sampai sekarang Reina membutuhkan alat bantu dengar.Jovan sangat menyesal tapi sadar dia tidak bisa mengulang waktu. Dia sudah meneliti cara mengobati masalah pendengaran Reina, tapi sejauh ini belum banyak kemajuan.Dia berhutang budi pada Reina seumur hidupny

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1086

    Waktu Christy tahu, dia sangat terkejut. "Ya ampun nggak tahu malu banget sih? Sudah cerai kok masih tidur bareng?"Begitu mendengar bisik-bisik di luar kamar, Reina pun bangun dan memeriksa.Ternyata Christy sedang membicarakan hal-hal buruk tentang Reina dengan beberapa pelayan.Reina tidak bisa berkata-kata, memangnya apa yang bisa Maxime lakukan padanya dalam kondisi seperti ini?"Kalau kamu nggak suka lihat aku tidur sama Maxime, gimana kalau kamu aja yang tidur bareng dia?"Reina berteriak lantang dari lantai atas.Ekspresi Christy langsung berubah saat mendengar ucapan Reina.Kalau Christy tidur dengan Maxime, sudah pasti dia tidak akan melihat mentari esok pagi."Aku beda dari kamu. Aku belum menikah dengan Kakak Max, jadi nggak akan terjadi apa-apa di antara kami." Christy pura-pura jadi wanita polos.Reina tertawa, "Terus kalau kamu sudah menikah, artinya kamu berani baring di samping dia dan akan terjadi sesuatu?"Christy tersedak.Dia langsung berhenti bergosip, masuk ke ka

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1087

    Entah bagaimana ceritanya, Christy akhirnya bisa melepaskan diri dari Maxime. Dia benar-benar ketakutan dan tidak menyangka Maxime tiba-tiba kumat.Namun Christy merasa metode yang digunakannya sudah benar. Dia hanya perlu bicara baik-baik dengan Maxime dan tidak melanggar batasan, dengan begitu Maxime tidak akan melukainya.Sayangnya, pemilihan kata yang salah membuat Maxime mengira Christy sudah membohonginya.Christy kesakitan, tapi dia tidak lupa mengatur strategi berikutnya.Tiba-tiba, Joanna meneleponnya."Christy, gimana kondisi Max? Kamu sudah bisa merawatnya?"Christy pun berbohong, "Bi, Kak Max sekarang cuma nurut sama aku. Tiap kali ada pelayan mendekat, dia akan kumat dan tantrum. Tapi dia nggak begitu sama aku.""Benarkah?" Joanna merasa senang dan bertanya, "Terus Reina gimana?""Bibi, mendingan Reina nggak usah datang ke sini deh. Semalam aku dengar kayaknya dia dipukuli." Christy berpura-pura mengkhawatirkan Reina dan berkata, "Lagian Kak Reina itu 'kan lagi hamil, dia

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1088

    Liane menjadi makin menyayangi Raisa, tapi dia bisa mengendalikan diri dan tidak terlalu mengasihi dengan membabi buta.Dari kebiasaan makan dan perilaku Raisa, Liane menyadari kalau anak ini tidak mirip dengannya.Sekretaris juga menasihati Liane, "Di panti asuhan 'kan kepala panti sudah memberi tahu kita kalau hanya 50% saja kemungkinan anak itu adalah anak kandungmu. Menurutku sebaiknya kita tetap tes DNA."Liane duduk di kursi bos dan tatapannya terlihat sangat sedih."Akhirnya aku menemukan Raisa dan menikmati kebahagiaan sebagai sebuah keluarga selama beberapa hari. Kalau Raisa bukan putriku, lalu di mana putriku yang sebenarnya?"Liane sangat terpukul. Di satu sisi dia begitu merindukan putri kandungnya, namun di sisi lain dia tidak berani tes DNA karena takut kecewa.Syena bisa menyadari kekhawatiran Liane. Meski Syena terlihat tenang, dia diam-diam menyuap orang-orang di sekitar Liane untuk membuat beberapa pelayan di sekitarnya menyebutkan kalau Raisa tidak mirip dengan Liane

Bab terbaru

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2152

    Mendengar pertanyaan Hanna, Adrian menjawab, "Tadi pagi aku keluar buat cari rumah yang lebih besar. Karena kamu lagi tidur nyenyak, jadi aku nggak tega mau bangunin. Aku sudah mengemasi barang-barang dan niatnya mau aku bawa ke rumah baru sebelum kamu bangun."Mendengar penjelasannya, kekhawatiran di hati Hanna pun lenyap."Dasar bodoh! Kenapa nggak bilang, aku pikir kamu ....""Kamu pikir aku kenapa?" tanya Adrian tidak mengerti.Hanna merasa malu untuk mengatakan bahwa Adrian sudah tidak menginginkannya lagi.Dia menoleh, mencoba menghindar. "Bukan apa-apa.""Oh, kalau begitu ayo sarapan, kamu pasti lapar."Adrian mengambil sarapan."Aku nggak tahu kapan kamu bakal bangun, jadi aku menaruh sarapan di dalam penanak nasi agar tetap hangat. Ini masih panas, lihatlah, kamu suka nggak? Kalau nggak, aku akan beli yang lain."Hanna mengambil kue kukus yang dibeli Adrian, menggigitnya. "Ini di Jalan Permata?""Hmm."Adrian mengangguk membenarkan.Hanna sedikit tersentuh, mengingat jarak ant

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2151

    Mendengar Hanna ingin ditemani ke toilet, wajah Adrian langsung terasa panas."Kamu mau ke toilet, gimana aku nemeninnya?" katanya dengan sedikit gagap.Hanna berpikir sebentar, lalu menjawab, "Tunggu di depan pintu, ya?"Wajah Adrian makin memerah.Hanna sudah panik. "Tolong, aku benar-benar takut.""Ya ... baiklah." Adrian akhirnya mengangguk setelah ragu cukup lama.Hanna langsung menariknya ke depan pintu toilet."Kamu tunggu di sini dulu.""Ya."Adrian berdiri membelakangi toilet.Sebenarnya, toilet di sini sangat dekat dengan ruang tamu, hanya berjarak sekitar tujuh meter.Hanna benar-benar merasa takut. Setelah masuk ke dalam toilet pun dia masih sempat berseru kepada Adrian."Adrian, kamu masih di depan?""Ya."Adrian menjawabnya sambil membelakangi pintu.Hanna baru merasa tenang setelahnya.Dia sedikit tidak enak hati karena ke toilet seperti ini, jadi dia bertanya, "Apa kita begini nggak aneh? Apa kamu jadi nggak suka denganku karena ini?"Mendengar ini, Adrian menjawab tanp

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2150

    "Apa aku akan terus tinggal di hotel? Apa kamu punya uang buat bayar hotel yang aku tinggali?" tanya Hanna lagi.Adrian terdiam.Hanna berbaring di sofa dengan punggung menghadapnya. "Pokoknya aku nggak peduli. Aku mau tinggal di sini sama kamu. Aku nggak akan pergi ke mana pun."Adrian tidak berdaya saat melihat ini.Dia tahu Hanna keras kepala dan tidak mudah dibujuk."Baiklah kalau begitu. Istirahat di kamar saja, mulai hari ini aku akan tidur di ruang tamu," kata Adrian dengan sangat jelas.Hanna kemudian duduk dengan gembira. "Ya."Melihat senyum di wajah Hanna, Adrian tahu bahwa Hanna membohonginya lagi. Meskipun tidak berdaya, dia tidak tega memarahi Hanna.Hanna merebahkan tubuhnya di sofa. "Bukannya kamu istirahatnya pas siang? Tidurlah, aku di ruang tamu, nggak akan mengganggumu.""Nggak usah, aku juga mau berhenti," jawab Adrian.Hanna ada di tempat ini, bagaimana dia bisa tidur?"Ya sudah kalau begitu.""Sudah makan belum? Mau aku masakin?" tanya Adrian saat melihat hari su

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2149

    Adrian mengikuti Hanna ke dalam, cukup perhatian dengan membiarkan pintu tetap terbuka.Lalu, dia bertanya pada Hanna, "Hanna, apa yang terjadi di rumahmu?""Bukan apa-apa, mereka nggak mengakuiku sebagai putri mereka lagi." Hanna duduk di sofa sempit di ruang tamu dan menyelesaikan perkataannya tidak peduli. Lalu, dia bertanya kepadanya, "Kenapa pintunya nggak ditutup?""Nggak baik kalau pintunya ditutup."Adrian menjawab polos.Hanna mengembuskan napas panjang. "Pikiranmu terlalu ...."Dengan sedikit tak berdaya, dia melangkah maju dan melewati Adrian, lalu menutup pintu."Ngapain takut, sih. Kita 'kan pacaran. Kita juga nggak kenal sama orang di sini, mereka juga nggak kenal kita."Adrian masih ingin mengatakan sesuatu, tetapi disela oleh Hanna, "Coba pikirkan, tempat yang kamu sewa ini penuh dengan berbagai jenis orang. Bagaimana kalau ada orang jahat yang mengincarku?"Dengan satu kalimat itu, Adrian benar-benar kehabisan kata-kata untuk menyanggah.Dia berjalan dan membuka kunci

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2148

    Adrian tidak tahu harus berkata apa lagi saat mendengar Hanna mengatakan ini.Setelah beberapa saat, dia mengatakan, "Jangan khawatir, aku nggak akan menyakitimu."Senyum Hanna mengembang puas."Ya, aku percaya padamu."Jika dia tidak percaya pada Adrian, dia tidak akan membohongi orang tuanya.Sampai saat ini, keduanya masih belum menikah.Dia sempat menyarankan kepada Adrian untuk menikah secara diam-diam, tetapi ditolak mentah-mentah olehnya.Dia berkata, "Orang tuamu belum setuju kita menikah, jadi aku nggak bisa nikah sama kamu tanpa sepengetahuan mereka. Itu akan menyakiti mereka yang sudah melahirkanmu. Jangan khawatir, aku sudah memulai bisnisku sendiri. Ketika sukses nanti, aku akan membuat orang tuamu mengakuiku."Pada saat itu, Hanna tahu bahwa dia tidak salah menilai.Adrian berjalan di depan untuk memimpin jalan, sementara Hanna berjalan di belakangnya. Dia melihat punggung lebar Adrian, serta tangan yang tergantung di kedua sisi tubuhnya. Seketika, dia langsung menggengga

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2147

    Setelah Hanna meninggalkan rumah, dia hendak menyetir mobil. Namun, sopir menghampirinya dan berkata, "Nona, Tuan bilang Nona nggak boleh bawa mobil keluarga mulai sekarang."Setelah mendengar itu, Hanna tidak menyalahkan sopir, melainkan mengeluarkan kunci mobil dan menyerahkannya kepadanya."Ya, tolong bantu aku mengembalikannya.""Baik."Sopir itu mengambil kunci dan melihat Hanna pergi.Hanna keluar dan naik taksi ke tempat Adrian.Sepanjang perjalanan, dia memejamkan mata dengan lelah, pikirannya kembali ke setahun yang lalu.Dia mulai tertarik pada Adrian setelah Adrian menyelamatkannya setahun yang lalu.Pada awalnya, dia hanya ingin tahu kenapa pria itu sangat sulit didekati, kenapa pria itu tidak tertarik kepadanya dan kenapa pria itu tidak memperlakukannya dengan baik seperti yang dilakukan orang lain kepadanya.Kemudian, Hanna jadi sering menemui Adrian. Secara bertahap dan seiring berjalannya waktu, dia menyadari bahwa dia menyukai Adrian.Suatu ketika, saat dia pergi menem

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2146

    "Dia mau tinggal sama kita kalau Ayah dan Ibu setuju."Hanna sangat serius. "Ibu, bukannya dari dulu Ibu berencana punya menantu yang mau tinggal di rumah kita?"Ines tidak menjawab, masih terkejut dan butuh waktu lama untuk kembali sadar."Hanna, kamu dan dia sudah menikah, apa dia bahkan nggak punya rumah?"Wajah Hanna sedikit tidak wajar. "Dia punya orang tua angkat yang sulit dihadapi, jadi dia belum bisa mengumpulkan uang atau mendapatkan pekerjaan yang baik. Dia menyewa apartemen."Wajah Ines berubah muram saat mendengar ini."Lihat, dia saja nggak punya rumah! Kalau kamu ikut dengannya, apa kalian akan makan angin?""Bu, apa aku nggak bisa cari uang sendiri? Nggak masalah, aku masih punya rumah kecil, kok," kata Hanna."Dia ... jangan bilang dia tinggal bersamamu di vila itu?" tanya Ines.Hanna menggelengkan kepalanya. "Nggak, dia nggak mau tinggal di sana. Katanya, dia ingin membeli rumah untuk kami dengan usahanya sendiri."Mendengar ini, hati Ines menjadi sedikit lebih baik.

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2145

    Hanna menghilang di balik ambang pintu.Reina sedikit membeku.Putranya, Leo, mendongakkan kepalanya dan berkata pada Reina dengan suara menggemaskan, "Ibu, sudah lima."Reina kembali tersadar dan melihat ke bawah, melihat bahwa bidak hitam Leo sudah penuh, yaitu lima bidak."Sayang kamu menang, luar biasa." Reina langsung memberikan pujian beruntun.Leo tersenyum bahagia.Di sisi lain, Liam sedikit cemburu saat melihat ibunya memuji kakaknya.Dia berjalan ke arah Reina dan memeluk lengan Reina. "Mama."Reina sedikit tidak berdaya, menyentuh kepala kecilnya. "Liam juga hebat."Joanna merasakan gejolak kecil di dalam hatinya saat melihat ini.Dia mengulurkan tangannya. "Ayo, sini peluk Nenek."Liam dan Leo berbeda dengan Riki dan Riko. Mereka tumbuh bersama Joanna dan memiliki perasaan mendalam kepada neneknya ini, tidak kurang dari perasaan mereka kepada Reina.Mereka berdua berlari mendekati Joanna, ingin dipeluk.Joanna sangat gembira dan berkata kepada Reina sambil tersenyum, "Lihat

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2144

    Ines berdecak, "Bukannya aku keberatan karena dia miskin, tapi keluarga yang berbeda, kelas yang berbeda, konsep hidup yang berbeda, pandangan dalam hidup pun akan berbeda.""Sekarang, darahnya sedang menggebu-gebu. Tapi, setelah darah itu mengalir ke kepalanya, dia akan lebih tenang. Saat itulah dia akan menyadari kalau dia dan Adrian berbeda."Setelah itu, Ines menoleh ke arah Reina."Nana, bukankah begitu?"Wajah Reina menegang.Dia terkejut kenapa Ines melemparkan pertanyaan itu kepadanya?"Hmm, memang benar akan ada konflik di kemudian hari, ketika kesenjangan antara status keduanya terlalu besar," kata Reina.Setelah mengatakan itu, dia mengubah topik pembicaraan, "Tapi, aku pikir kalau mereka benar-benar saling mencintai, mereka seharusnya bisa saling menemani hingga tua bersama."Dia mengatakan persetujuan untuk kedua belah pihak, jadi tidak menyinggung perasaan Hanna dan ibunya.Sejujurnya, Reina bahkan tidak tahu bagaimana Hanna dan Adrian bisa bersatu.Kalau di ingat tahun l

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status