Share

Bab 1055

Penulis: Kacang Merah
Reina menggeleng, "Sebenarnya aku selalu merasa dia itu nggak suka sama aku. Tapi kemudian dia berkali-kali menyelamatkanku tanpa memedulikan keselamatannya sendiri. Mungkin sejak itu perlahan aku bisa menerima dia."

"Awalnya aku memutuskan hidup bersama dengan Maxime demi anak-anak. Tapi entah mengapa perlahan kurasa aku punya perasaan padanya."

Morgan hanya mendengarkan dalam diam, sebuah emosi berkilat di matanya yang lembut.

Inti dari ucapan Reina adalah, perasaannya pada Maxime tumbuh seiring waktu.

Tiba-tiba Morgan terbatuk.

"Kamu nggak apa-apa? Mau ke rumah sakit dulu?" tanya Reina.

Morgan melambaikan tangannya dan setelah batuknya sedikit mereda, Morgan menyesap air hangat dari botol minumnya. "Nggak apa-apa, penyakit lamaku kambuh."

Saat ini mobil mereka sudah masuk ke dalam sebuah rumah.

Tempat ini sangat terpencil dan dijaga ketat oleh para pengawal. Morgan pasti langsung tahu kalau ada pergerakan apa pun.

"Kita sudah sampai, ayo turun."

"Oke."

Reina dan Morgan turun dari mo
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (14)
goodnovel comment avatar
Maya Hapsari
panjang amat ceritanya...dipercepat aja thor, yg happy ending
goodnovel comment avatar
intan permata sari
selalu maraton baca novel ini, suka banget krn alurnya fokus 1 jalan gak beranak sana sini. Biar gmnpun saya ikut author ny deh, semangat lanjut kak
goodnovel comment avatar
Sulhama Arifin
hurmmm..lanjut byk lg...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1056

    Reina sedikit khawatir dengan situasi Maxime saat ini.Morgan berhenti melangkah, lalu menjawab, "Nggak."Morgan menjelaskan, "Pertama, kondisi Kak Maxime sekarang sangat nggak stabil dan mungkin melukaimu dan anak-anak. Kedua, tenaga medis di sini lebih memadai. Ketiga, kalian sudah bercerai. Keluarga Sunandar nggak akan setuju kalau Kak Max tinggal sama kamu."Setelah mendengar penjelasan Morgan, Reina sendiri merasa pertanyaannya barusan agak aneh.Maxime punya Keluarga Sunandar yang kuat sebagai pendukungnya. Memulihkan diri di sini memang jauh lebih baik daripada harus ikut pulang dengan Reina."Oke, kalau begitu ... maaf ya sudah merepotkanmu.""Bukan masalah repot atau nggak, gimana pun juga dia itu kakak kandungku. Aku juga sangat mengkhawatirkannya lebih dari siapa pun," jawab Morgan.Awalnya, Morgan mau mengantar Reina pulang, tapi Reina meminta Morgan mengantarnya kembali ke kantor.Reina bilang dia akan pulang dengan sopirnya sendiri.Morgan tidak senang hati saat melihat R

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1057

    Tuan Besar Latief duduk di kursi utama.Joanna dan Morgan duduk bersebelahan. Wanita yang kuat itu tidak bisa menahan air matanya.Begitu melihat Ekki dipapah masuk, dia langsung bertanya, "Ekki, kamu kenapa?"Ekki berbaring di tandu, mengangkat kepalanya dan menatap Morgan di samping Joanna. Ekki masih belum tahu kenapa mereka memanggilnya datang, jadi dia tidak berani melapor situasi lebih dulu."Nyonya, Tuan Besar, kenapa kalian memanggilku ke sini?""Kenapa Max operasi otak? Kenapa dia jadi gila?" tanya Tuan Besar Latief.Ekki tercengang."Gila?"Morgan berjalan menghampiri dan berkata, "Pak Ekki, lihat perbuatanmu ini."Dia menunjukkan video tingkah Maxime pada Ekki.Ekki terhenyak, "Kok bisa? Kenapa bisa begini?"Apa operasinya gagal?Tatapan Morgan terlihat dingin, "Kalau bukan karena aku, apa ada hal lain yang akan terjadi pada kakakku?"Saat Morgan bertanya pada Ekki, dia tidak menyebut nama Jovan.Bagaimanapun, Keluarga Tambolo dan Keluarga Sunandar punya hubungan yang baik.

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1058

    Tuan Besar Latief merasa bingung saat mendengar hal ini."Memangnya dia suka siapa?""Sudah jelas si Christy lah. Kakek tahu nggak waktu si Max cerai sama Reina, Max itu bawa si Christy," ucap Melisha.Tuan Besar Latief tidak menyangka Maxime akan jatuh cinta pada Christy.Keluarga Revilino yang sekarang sudah jauh menurun dari yang dulu.Orang tua Christy sudah lama meninggal, sebenarnya Christy tidak punya latar belakang yang cukup baik untuk pantas bersanding dengan Maxime."Kakek 'kan tahu Christy sejak kecil. Dia cantik, baik hati, bijaksana dan berbakti. Sekarang Max 'kan buta, kalau ada Christy yang merawatnya, kita juga lebih tenang."Melisha punya rencananya sendiri.Christy adalah seorang gadis yang lemah dan mudah dikendalikan. Kalau Christy menikah dengan Maxime, Melisha dan Rendy tidak perlu lagi mengkhawatirkan Maxime, mereka bisa fokus membereskan Morgan dan istrinya.Saat Tuan Besar Latief mendengar ucapan Melisha, hatinya pun tergerak.Sekarang Maxime buta dan idiot, d

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1059

    "Dari awal kalian sudah tahu 'kan kalau operasi itu berbahaya?" tanya Reina.Ekki terdiam lama sebelum menjawab, "Semua operasi ada risikonya. Sekarang Anda sudah bercerai dengan bos dan kalian tidak punya hubungan apa-apa. Menurutku aku nggak perlu menjawab detail pertanyaanmu."Ekki sudah berjanji pada Maxime kalau operasinya gagal, dia tidak perlu bilang yang sebenarnya pada Reina supaya Reina tidak banyak pikir.Reina ingin menanyakan hal lain, tetapi Ekki sudah lebih dulu melanjutkan, "Gaby itu baik hati dan sangat ringan tangan. Tapi Anda nggak bisa minta tolong padanya begini hanya karena sekarang Anda adalah tuan rumahnya.""Tolong, jangan minta Gaby meneleponku lagi!" Ekki langsung menutup telepon.Karena Ekki sudah bilang begitu, Reina tentu sungkan menghubungi Ekki lagi. Dengan begitu, Ekki juga tidak perlu terbebani harus memberi penjelasan pada Reina.Reina menurunkan tangannya dan terlihat sangat kecewa.Melihat Reina seperti ini, Gaby pun bertanya, "Jadi gimana? Kamu nya

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1060

    "Hmm, baguslah. Aku lega kalau kamu sudah bilang begini." Tuan Besar Latief tersenyum ramah, "Nanti kamu nggak usah takut ya waktu ketemu Max, kamu harus merawatnya dengan baik ya."Christy mengangguk sungguh-sungguh, "Oke Kek, tenang aja."Mobil pun melaju menuju sebuah vila.Morgan sudah dari tadi menunggu karena takut terjadi suatu perubahan.Christy ... Morgan saja tidak menyangka gadis seperti Christy mau merawat Maxime yang seperti ini.Christy pun sampai di tempat, setelah turun dari mobil, dia pun membantu Tuan Besar Latief turun dari mobil."Max, aku sudah membawa Christy. Ayo, kita sama-sama melihat Maxime.""Ya."Morgan berjalan di depan.Christy agak terkejut, kenapa Maxime pindah ke tempat terpencil seperti ini?Namun Christy tidak bertanya dan mengikuti Tuan Besar Latief masuk ke dalam rumah.Saat ini, Maxime masih belum bangun.Di luar kamar, para pelayan sedang membersihkan barang-barang yang rusak karena kekacauan kemarin dan menata kembali semua perabotan."Apa Tuan M

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1061

    Christy akhirnya kalah telak dari Maxime.Dia keluar kamar dengan wajahnya yang memar."Ada apa ini? Kak Max kenapa?"Christy bertanya dengan nada tinggi.Para pelayan yang baru saja dimarahi Christy pun menunduk dan menahan tawa, tapi tidak ada yang menjawab.Mata Christy memerah karena marah. Akhirnya Christy sadar kalau para pelayan juga ditindas Maxime, namun nasib mereka jauh lebih baik daripada dirinya karena setidaknya para pelayan itu tidak terluka.Sedangkan Christy, sekarang dia hampir tidak berbentuk."Ayo ngomong! Kalian mau aku laporin ke Kakek Latief? Kalian semua bisa dipecat nanti!" Christy langsung mengancam saat melihat tidak ada yang hendak bicara.Seorang pelayan pun menjawab, "Nona Christy, Tuan Maxime sudah seperti ini sejak pertama kali diantar Tuan Morgan. Sepertinya dia gila."Gila?Christy tidak percaya dan tidak ingin percaya. Pria yang dari kecil dia kagumi sekarang berubah menjadi ... orang gila?Pantas saja Tuan Besar Latief terus menyuruhnya menjaga Maxim

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1062

    Morgan terdiam setelah mendengar jawaban Reina.Reina menatapnya dengan begitu memohon, "Kumohon, izinkan aku bertemu Max."Reina sangat khawatir melihat kondisi Maxime yang seperti itu.Reina sudah berencana kalau Morgan tidak setuju, dia akan pergi minta izin ke Joanna.Bagaimanapun juga, Joanna adalah nenek dari anak-anaknya. Harusnya dia akan mengizinkan Reina."Oke, tapi kamu harus hati-hati ya," jawab Morgan."Ya."Morgan menambahkan, "Nanti pulang kerja kutemani ke sana. Kondisinya nggak stabil, hampir semua pelayan sudah dia pukulin.""Oke, maaf ya merepotkan. Aku lanjut kerja dulu," jawab Reina."Ya."Morgan memperhatikan Reina pergi. Setelah itu Morgan menelepon pelayan untuk menanyakan kondisi Maxime.Pelayan melaporkan bahwa Maxime masih tidak terkontrol dan suka memukul orang. Christy juga sudah dipukuli sampai babak belur dan diguyur air kotor.Morgan pun bertanya, "Apa dokter sudah datang?""Tuan Maxime baru saja tidur, sekarang sedang diperiksa oleh dokter.""Oke, kalau

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1063

    "Oke, selama kamu memperlakukan Max dengan baik, aku juga akan memperlakukanmu dengan baik," ucap Joanna sambil menepuk bahu Christy.Hati Christy tersentuh, dia pun menjawab, "Oke, Bibi."Seketika Christy pun lupa akan luka dan rasa sakitnya.Dia tidak tahu kalau malam itu akan menjadi mimpi buruknya.Melihat ada Christy yang begitu mencintai Max, Joanna pun pergi dengan tenang.Setelah Joanna pergi, barulah Reina masuk ke rumah itu bersama Morgan.Kepala pelayan langsung keluar untuk menyambutnya. Begitu melihat Reina di sebelah Morgan, kepala pelayan tahu untuk tidak sembarangan bicara, "Tuan Morgan.""Apa kakakku sudah bangun?" tanya Morgan.Kepala pelayan itu menggeleng, "Belum."Morgan mengajak Reina masuk.Begitu Christy melihat Reina datang, sebuah sinar dingin melintas di matanya.Kenapa wanita ini ikut datang?Namun karena ada Morgan di sana, Christy tidak bisa berbuat apa-apa pada Reina."Kak Morgan."Christy hanya menyapa Morgan, pura-pura tidak melihat Reina.Reina mengaba

Bab terbaru

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2145

    Hanna menghilang di balik ambang pintu.Reina sedikit membeku.Putranya, Leo, mendongakkan kepalanya dan berkata pada Reina dengan suara menggemaskan, "Ibu, sudah lima."Reina kembali tersadar dan melihat ke bawah, melihat bahwa bidak hitam Leo sudah penuh, yaitu lima bidak."Sayang kamu menang, luar biasa." Reina langsung memberikan pujian beruntun.Leo tersenyum bahagia.Di sisi lain, Liam sedikit cemburu saat melihat ibunya memuji kakaknya.Dia berjalan ke arah Reina dan memeluk lengan Reina. "Mama."Reina sedikit tidak berdaya, menyentuh kepala kecilnya. "Liam juga hebat."Joanna merasakan gejolak kecil di dalam hatinya saat melihat ini.Dia mengulurkan tangannya. "Ayo, sini peluk Nenek."Liam dan Leo berbeda dengan Riki dan Riko. Mereka tumbuh bersama Joanna dan memiliki perasaan mendalam kepada neneknya ini, tidak kurang dari perasaan mereka kepada Reina.Mereka berdua berlari mendekati Joanna, ingin dipeluk.Joanna sangat gembira dan berkata kepada Reina sambil tersenyum, "Lihat

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2144

    Ines berdecak, "Bukannya aku keberatan karena dia miskin, tapi keluarga yang berbeda, kelas yang berbeda, konsep hidup yang berbeda, pandangan dalam hidup pun akan berbeda.""Sekarang, darahnya sedang menggebu-gebu. Tapi, setelah darah itu mengalir ke kepalanya, dia akan lebih tenang. Saat itulah dia akan menyadari kalau dia dan Adrian berbeda."Setelah itu, Ines menoleh ke arah Reina."Nana, bukankah begitu?"Wajah Reina menegang.Dia terkejut kenapa Ines melemparkan pertanyaan itu kepadanya?"Hmm, memang benar akan ada konflik di kemudian hari, ketika kesenjangan antara status keduanya terlalu besar," kata Reina.Setelah mengatakan itu, dia mengubah topik pembicaraan, "Tapi, aku pikir kalau mereka benar-benar saling mencintai, mereka seharusnya bisa saling menemani hingga tua bersama."Dia mengatakan persetujuan untuk kedua belah pihak, jadi tidak menyinggung perasaan Hanna dan ibunya.Sejujurnya, Reina bahkan tidak tahu bagaimana Hanna dan Adrian bisa bersatu.Kalau di ingat tahun l

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2143

    Setelah permintaan Tommy kepada pengawal tidak membuahkan hasil, dia kembali ke ruang kelas dengan marah.Dia memelototi Alfian. "Jangan berpikir kalau aku nggak bisa melakukan apa pun kepadamu. Setelah pulang nanti, aku akan bilang Kakek agar perusahaanmu nggak bisa bergerak di pasaran."Saat membahas masalah perusahaan, sikap tegas Alfian berubah, dia pun menjadi khawatir.Dia hanya anak kecil, Tommy mungkin hanya akan melakukan sesuatu kepadanya. Namun, terkait perusahaan ....Jika ibu dan ayah tahunya tentang hal itu, mereka pasti akan menyalahkannya.Kemarahan Alfian barusan perlahan memudar. Dia hendak mengaku kalah, tetapi Riko tiba-tiba bicara, "Tommy, selain mengancam orang lain, apa lagi yang bisa kamu lakukan?"Tommy menatapnya dengan keterkejutan."Aku ... aku ...."Dia menjawab terbata-bata.Mata sedingin es Riko tertuju pada wajahnya. "Aku kasih saran, kalau kamu ingin belajar dengan tenang di kelas ini, lebih baik nggak usah buat masalah."Tommy menatap Riko seperti seek

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2142

    Riko bahkan tidak menatap Tommy dan menjawab ringan, "Nggak perlu, terima kasih."Tangan Tommy yang terangkat membeku."Riko, kamu yakin nggak mau? Aku pernah lihat kalau kamu punya banyak konsol game di kamarmu. Ini yang terbaru, apa kamu nggak mau main?""Main?" Riko menatapnya, lalu melanjutkan, "Apa kamu salah paham? Konsol-konsol di kamarku bukan buat dimainkan, tapi buat dibongkar pasang."Dibongkar pasang?Benak Tommy dipenuhi dengan kebingungan, tidak mengerti mengapa Riko harus membongkar konsol game yang bagus seperti ini.Riko tidak ingin menjelaskan, menundukkan kepalanya dan terus menulis sesuatu.Melihat hal ini, Tommy tidak punya pilihan selain menarik tangannya dan datang ke depan Riki.Bahkan sebelum dia bisa membuka mulutnya, Riki menguap dengan malas, kemudian berkata kepadanya dengan sorot mata dingin, "Singkirkan konsol game mu. Aku nggak mau."Sudut mulut Tommy bergerak pelan.Dia memaksa dirinya untuk menahan amarah di dalam hatinya dan berpura-pura tidak peduli.

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2141

    Harus diakui bahwa di dunia ini, uang adalah satu-satunya hal yang paling berpengaruh.Melihat gadis yang duduk di samping Alfian berasal dari keluarga biasa-biasa saja, guru itu berjalan menghampiri dan berkata kepada gadis itu dengan suara hangat, "Nak, Tommy anak baru, jadi bolehkah kursimu diberikan kepadanya?"Mata gadis itu terlihat berair setelah mendengar ini.Dia tidak berani mengatakan tidak, hendak beranjak dan pindah meja.Namun, Alfian tidak bisa duduk diam."Pak, masih banyak kursi kosong di kelas, kenapa dia harus duduk di meja Lily?"Wajah guru yang bernama Amar terlihat kaku. Dia tidak dalam posisi yang tepat untuk memberi tahu Alfian tentang dunia orang dewasa dan pentingnya menghindari bahaya."Alfian, Lily saja nggak keberatan, kenapa kamu keberatan?"Alfian menatap Lily. "Lily, bukannya kamu sudah bilang bakal duduk denganku terus?"Ketika Lily mendengar Alfian mengatakan ini, matanya memerah dan dia menggosok matanya."Tapi ...."Suaranya tercekat.Alfian melindun

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2140

    Es mencair dan sudah waktunya sekolah dimulai.Riko dan Riki sudah duduk di bangku sekolah dasar, mereka berdua berada di sekolah yang sama.Meskipun mereka sudah menjalani satu semester, Riki masih merasa baru dalam segala hal."Kakak, kenapa menekuk wajahmu begitu? Di sekolah bisa dapat teman banyak, apa kamu nggak senang?" Riki bertanya dengan penuh curiga.Riko duduk tegak dan menatapnya. "Apa yang membuatmu senang?"Baginya, pergi ke sekolah dasar terlalu membosankan dan tidak menantang.Namun, Mama bilang bahwa di usianya sekarang, lebih baik mencari teman.Sesampainya di pintu masuk sekolah, sopir menatap kepergian keduanya."Hati-hati, Tuan Muda Riki dan Riko."Riko dan Riki berjalan masuk ke dalam sekolah secara berdampingan, langsung menarik perhatian banyak gadis.Sosok kecil yang tidak asing melambaikan tangan ke arah mereka. "Riko, Riki."Orang yang berbicara itu adalah keponakan Alana, Alfian.Setelah tidak bertemu dengannya selama liburan, berat badannya bertambah.Dia b

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2139

    Setelah tiba, Maxime langsung berjalan ke rumah dan langsung mempercepat langkahnya saat melihat Reina dan anak-anak."Nana."Reina langsung merasa nyaman saat melihat kedatangannya.Joanna yang duduk di sampingnya langsung bertanya, "Bukankah kamu bilang hari ini cukup sibuk dan akan pulang telat? Kenapa pulang lebih cepat dari biasanya?""Istirahat sebentar," jawab Maxime, kemudian duduk di sebelah Reina.Joanna memandangi keduanya, hatinya terasa sedikit masam.Putranya ini benar-benar sangat protektif terhadap istrinya.Maxime merendahkan suaranya dan bertanya pada Reina, "Apa yang terjadi?"Reina mengeluarkan ponselnya dan mengetik, lalu mengirimkannya kepadanya."Kita bicarakan setelah pulang nanti."Maxime juga menyadari bahwa Morgan masih ada di sini. Dia mengirim Emoji mengiakan, tidak lupa dengan Emoji peluk.Dia awalnya tidak memiliki Emoji ini di ponselnya. Itu semua karena Reina yang sering mengirimkannya, jadi dia mulai terbiasa.Reina melihat pelukan yang Maxime kirimkan

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2138

    Morgan melangkah lebih dekat ke arah Reina."Nana, apa kamu sudah lupa kalau Syena mengirim seseorang untuk mencelakai anakmu, Riko? Aku melakukan ini karena ingin memberinya balasan yang setimpal, agar dia bisa merasakan rasa sakit ketika anak disakiti. Tapi ...."Ekspresi di wajah Morgan sedikit berubah. "Nggak disangka waktu itu bahkan nggak peduli sama anaknya sendiri. Mengerikan sekali."Mendengar Morgan bicara seperti ini, Reina malah berpikir bahwa Morgan jauh lebih mengerikan."Morgan, kamu benar-benar sangat menakutkan."Dia menarik napas dalam-dalam dan bergegas melewatinya, kembali masuk ke dalam rumah.Morgan berdiri diam, tubuh rampingnya begitu ringkih.Setelah berdiri diam untuk beberapa saat, dia kembali masuk ke dalam rumah.Di ruang tamu.Beberapa anak kecil sedang bermain-main.Reina duduk di samping, Joanna juga duduk di sofa, sesekali menggoda anak-anak.Melihat Morgan masuk, Joanna memintanya untuk duduk."Morgan, kamu baru sembuh, kenapa malah keluar? Di luar san

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2137

    Setelah keluar dan melihat langit yang cerah, Reina tidak tahu apa yang terjadi di dalam hatinya.Apa yang dikatakan Syena padanya benar-benar menembus persepsinya.Awalnya, dia mengira Morgan sudah cukup gila, tetapi dia tidak menyangka bahwa semua yang terjadi di masa lalu hanyalah puncak dari gunung esnya.Dia menarik napas dalam-dalam, tidak tahu bagaimana cara memberitahu Sisca tentang hal ini.Panggilan Sisca datang tidak lama kemudian.Reina menimbang kata-katanya sebelum mengatakannya secara perlahan.Setelah Sisca mendengarnya, dia juga terdiam cukup lama sebelum berkata dengan tidak percaya, "Morgan terlihat seperti orang yang lembut, bagaimana bisa dia melakukan hal seperti itu?""Entahlah, pokoknya mulai sekarang, kamu nggak perlu menyelidiki ayah kandung Talitha lagi. Besarkanlah Talitha dengan baik. Dengan adanya kamu, dia akan hidup dengan sangat bahagia."Sisca pun memahami hal ini.Untuk bisa melakukan hal seperti itu, pastilah ayah kandung Talitha bukanlah orang baik.

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status