Share

Bab 1012

Penulis: Kacang Merah
"Jess, aku tahu dulu waktu Morgan sakit di luar negeri, kamulah yang mengurus dan merawat Morgan. Tapi ingat, kamu itu cuma pelayan, akulah calon istrinya."

Jess menunduk, "Baik, Nona Syena."

Lagi-lagi memanggilnya dengan sebutan Nona Syena.

Kalau bukan karena takut Morgan marah, Syena sudah menampar mulut Jess.

Namun Syena tahu bahwa wanita berpenampilan biasa dan tidak feminin di hadapannya ini bukanlah tandingannya.

Yang sebenarnya Syena takuti adalah Reina, jadi dia berhenti berdebat dengan Jess.

"Aku mau bertemu dengan manajer umum departemen penjualan," kata Syena.

"Baik, akan kuantarkan." Jess bersikap hormat, namun dia tetap berdiri tegak dan sama sekali tidak terlihat seperti orang yang merendahkan diri.

Sesampainya di departemen penjualan di lantai bawah, Jess langsung memanggil manajer umum departemen penjualan.

Manajer umum penjualan adalah pria paruh baya berusia 50 tahun dan sistem manajemennya sangat santai karena sebagian besar tugas sudah dia delegasikan pada setiap ma
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1013

    Patung kelinci itu pun jatuh ke lantai."Ah maaf, tanganku licin." Syena berkata dengan sengaja.Reina melangkah maju untuk mengambil patung yang jatuh.Namun, Syena mengangkat kakinya dan menginjak tangan Reina.Reina yang gesit langsung mengambil patung kelinci itu dan mencengkeram kaki Syena dengan tangannya yang lain.Syena langsung kehilangan keseimbangan. Reina hanya memakai sedikit tenaga saja, Syena langsung jatuh ke lantai."Ah!" Syena memekik dan buru-buru menutupi perutnya.Reina mengambil patung kelinci itu dengan tenang dan menyeka debu yang menempel. Setelah itu dia berkata pada Syena, "Maaf, tadi tanganku nggak sengaja menyentuhmu. Kamu nggak apa-apa?"Reina mengembalikan patung kelinci itu ke posisi semula, menatap Syena dengan tatapan acuh tak acuh dan tidak berniat membantu Syena berdiri.Syena yang jatuh di lantai pun menatap Reina dengan penuh kebencian."Nggak sengaja apanya! Kamu jelas-jelas sengaja! Jangan lupa ya, yang ku kandung ini keturunan Keluarga Sunandar.

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1014

    Syena dibawa keluar dari ruangan Reina, Morgan mengikutinya ke rumah sakit.Melisha dan Christy sudah tahu tentang keributan di ruangan Reina.Keduanya pun bergembira atas konflik ini."Pantesan, awalnya aku heran kenapa Syena malah milih Reina buat jadi mitranya, ternyata dia sengaja supaya bisa membereskan Reina. Cuma aku nggak nyangka ternyata dia rela mempertaruhkan anaknya dalam menghadapi Reina." Sebagai seorang ibu, Melisha tentu tidak akan mempertaruhkan keselamatan putranya.Dia pikir Syena sudah menjebak Reina, dia tidak tahu kalau Reina memang mendorong Syena.Christy menuangkan segelas air untuknya sambil berkata, "Tapi entahlah akhirnya bakal kayak gimana, apa Syena bisa membuat Reina menderita?""Jangan khawatir, ibu Syena, si Liane itu bukan wanita lemah. Kalau putrinya ditindas, dia nggak akan melepaskan Reina."Melisha tahu kasus penculikan Riko dan wajah Reina yang luka parah ada hubungannya dengan Keluarga Hinandar.Christy merasa lega."Ngomong-ngomong, gimana hubun

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1015

    Morgan tersadar dari lamunannya dan meredam amarahnya."Aku akan membuatnya berhenti berulah." Morgan berujar dengan lembut, namun nada bicaranya sangat dingin.Jess tidak bisa lagi memahami Morgan. Waktu di luar negeri dulu, Morgan begitu lembut. Bahkan saat tubuhnya tidak bisa bergerak, Morgan tidak pernah marah atau mengucapkan kata-kata kasar.Selama ini Jess pikir Morgan tergolong orang yang tidak bisa marah."Tuan Morgan, menurutku kalau Tuan memang nggak menyukai Nona Syena, lebih baik beritahu dia dan kalian bisa memutuskan pertunangan. Nggak perlu hidup tersiksa seperti ini," bujuk Jess dengan tulus.Tersiksa?Morgan menatap Jess dari sudut matanya dan menjawab, "Sekarang aku adalah CEO Grup Rajawali. Aku bisa bergerak, bisa berjalan seperti orang normal. Aku juga bisa mengontrol nadi kehidupan Keluarga Sunandar. Tersiksa apanya?"Jess pun menunduk dan tidak berkata sepatah kata pun.Dia tahu Morgan selalu mengkhawatirkan fisiknya, takut penyakitnya kambuh."Ayo kembali.""Oke

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1016

    Setelah Liane pergi, hanya Reina dan Syena yang tersisa di kamar rawat.Reina tidak ingin membuang waktu dan menyerahkan sebuah dokumen pada Syena."Bu Syena, ini laporan kerjasama kita. Mohon diperiksa apa ada masalah atau tidak."Syena tidak menerima dokumen pemberian Reina dan berkata, "Aku haus, tolong ambilkan minum."Reina pun mengambil segelas air untuknya.Syena menyesapnya, tetapi merasa tidak puas."Aku mau minum air hangat." Syena sengaja cari masalah, "Jadi gini caramu kerja jadi manajer departemen penjualan Grup Rajawali? Kamu aja nggak bisa menyajikan air minum dengan baik.""Kalau menurutmu aku nggak bisa kerja, minta orang lain aja untuk kerja sama kamu," sahut Reina dengan santai.Syena tersenyum menghina, "Nggak mau, gimana dong?""Sekarang, ambilin aku air hangat!" Syena menyerahkan gelas itu pada Reina.Reina hendak mengulurkan tangan untuk mengambilnya.Namun, Syena langsung menyiramkan air itu ke tubuh Reina.Reina tidak sempat mengelak, sehingga sekujur tubuhnya

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1017

    Saat ini, di salah satu panti asuhan Kota Simaliki.Liane menunggu di kantor kepala panti asuhan dengan penuh semangat."Bu, mana putri kandungku?"Kepala panti meminta Liane untuk duduk dulu.Liane duduk dengan jantung berdebar sangat cepat. Sudah sejak dulu dia ingin menemukan putri kandungnya. Sekarang setelah lebih dari 20 tahun, akhirnya dia mendapatkan petunjuk keberadaan putrinya."Salah satu guru yang mengajar di sini bilang, dua hari yang lalu ada seseorang menanyakan seorang bayi perempuan yang diadopsi dari panti ini 20 tahun yang lalu, orang itu menanyakan siapa orangtua bayi itu." Kepala panti pun menunjukkan formulir informasi pengadopsi yang diregistrasikan waktu itu.Lembaran formulir registrasi itu sudah menguning dan banyak tulisan yang sudah tidak jelas terbaca, namun terlihat jelas bahwa hanya ada dua bayi perempuan yang diadopsi di penghujung tahun itu.Salah satunya adalah putri Liane."Aku menduga mungkin anak yang diadopsi waktu itu sekarang sudah pulang dan ing

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1018

    Syena masih ingin menanyakan sesuatu, namun Liane sudah lebih dulu menutup teleponnya.Syena jadi panik."Panti asuhan? Buat apa dia pergi ke panti asuhan? Tadi katanya urusan kantor?"Sebagai putri angkat, Syena paling takut kalau ada orang lain yang menggantikannya. Liane bisa meninggalkannya demi anak lain.Syena langsung menelepon asistennya."Suruh orang periksa apa kesibukan ibuku belakangan ini."Di ujung telepon, asisten Syena bertanya dengan hati-hati, "Maksud Nona itu Treya atau Bu Liane?"Syena langsung membentaknya, "Ya Liane lah! Treya itu nggak pantas jadi ibuku! Hati-hati ya kalau bicara!""Ya, baik."Asisten itu menutup telepon dan menyindir dalam hati.Kejam sekali hati Syena, dia bahkan tidak mengakui ibu kandungnya.Namun itu wajar, siapa suruh Liane lebih berkuasa dan kaya?Liane bisa memiliki anak sebanyak apa pun yang dia inginkan.Asisten Syena pun menyuruh orang menyelidiki Liane. Syena khawatir Liane akan mengadopsi anak lain dari panti asuhan....Saat ini di

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1019

    Maxime tidak marah dengan ucapan Reina. Sinar bulan yang dingin malam ini menyinari tubuh Maxime, membuat sosoknya terlihat makin kesepian."Apa yang harus kulakukan supaya kamu mau meninggalkan Kota Simaliki? Dua triliun cukup?"Karena akan segera dioperasi, Maxime pikir lebih baik kalau keluarga kecilnya tidak ada di sini.Reina tersenyum menyindir saat mendengar lagi-lagi Maxime pikir bisa membelinya dengan uang. "Kamu pikir aku ini siapa? Sudah kubilang, aku nggak akan pergi. Aku akan tinggal di Kota Simaliki dan kerja di Grup Rajawali."Reina ingin tahu apa tujuan Maxime menceraikannya.Kalau Maxime punya simpanan, Reina tentu tidak akan melepaskan Maxime begitu saja.Reina tidak mengatakan apa-apa lagi dan langsung balik badan masuk ke rumah.Maxime sudah menduga Reina akan begitu keras kepala, dia pun tidak bisa berbuat apa-apa.Melihat Reina masuk kembali ke rumah, Ekki pun langsung datang menghampiri, "Gimana Bos?""Dia nggak setuju," jawab Maxime.Ekki sudah menduga Reina tid

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1020

    "Nggak masalah kalau gagal, kamu nggak perlu menyalahkan diri sendiri, yang penting kamu sudah melakukan yang terbaik."Maxime tampak tenang, seolah dia tidak takut dengan apa yang akan terjadi.Jovan mengangguk sungguh-sungguh, "Aku pasti akan melakukan yang terbaik."...Di rumah sakit lain, Syena menunggu kedatangan Liane semalaman. Tapi keesokan harinya Liane masih belum kembali juga.Malah asistennya yang datang."Nona Syena.""Gimana? Sudah dapat informasi apa?" Syena buru-buru bertanya.Asistennya menjawab, "Menurut informan kita, Bu Liane sedang mencari putri kandungnya di panti asuhan."Hati Syena menegang.Dia tahu, selama ini Liane terus mencari keberadaan putri kandungnya. Sejak Syena beranjak dewasa, Liane sudah mulai mencari.Sekarang, lebih dari 20 tahun kemudian, Liane masih mencari!"Setelah selama ini, Liane masih mencari putrinya? Terus dia anggap aku apa!" Syena mengepalkan tangannya. "Demi dia, aku mau mutusin hubungan sama ibu kandungku. Kenapa dia nggak bisa mela

Bab terbaru

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2145

    Hanna menghilang di balik ambang pintu.Reina sedikit membeku.Putranya, Leo, mendongakkan kepalanya dan berkata pada Reina dengan suara menggemaskan, "Ibu, sudah lima."Reina kembali tersadar dan melihat ke bawah, melihat bahwa bidak hitam Leo sudah penuh, yaitu lima bidak."Sayang kamu menang, luar biasa." Reina langsung memberikan pujian beruntun.Leo tersenyum bahagia.Di sisi lain, Liam sedikit cemburu saat melihat ibunya memuji kakaknya.Dia berjalan ke arah Reina dan memeluk lengan Reina. "Mama."Reina sedikit tidak berdaya, menyentuh kepala kecilnya. "Liam juga hebat."Joanna merasakan gejolak kecil di dalam hatinya saat melihat ini.Dia mengulurkan tangannya. "Ayo, sini peluk Nenek."Liam dan Leo berbeda dengan Riki dan Riko. Mereka tumbuh bersama Joanna dan memiliki perasaan mendalam kepada neneknya ini, tidak kurang dari perasaan mereka kepada Reina.Mereka berdua berlari mendekati Joanna, ingin dipeluk.Joanna sangat gembira dan berkata kepada Reina sambil tersenyum, "Lihat

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2144

    Ines berdecak, "Bukannya aku keberatan karena dia miskin, tapi keluarga yang berbeda, kelas yang berbeda, konsep hidup yang berbeda, pandangan dalam hidup pun akan berbeda.""Sekarang, darahnya sedang menggebu-gebu. Tapi, setelah darah itu mengalir ke kepalanya, dia akan lebih tenang. Saat itulah dia akan menyadari kalau dia dan Adrian berbeda."Setelah itu, Ines menoleh ke arah Reina."Nana, bukankah begitu?"Wajah Reina menegang.Dia terkejut kenapa Ines melemparkan pertanyaan itu kepadanya?"Hmm, memang benar akan ada konflik di kemudian hari, ketika kesenjangan antara status keduanya terlalu besar," kata Reina.Setelah mengatakan itu, dia mengubah topik pembicaraan, "Tapi, aku pikir kalau mereka benar-benar saling mencintai, mereka seharusnya bisa saling menemani hingga tua bersama."Dia mengatakan persetujuan untuk kedua belah pihak, jadi tidak menyinggung perasaan Hanna dan ibunya.Sejujurnya, Reina bahkan tidak tahu bagaimana Hanna dan Adrian bisa bersatu.Kalau di ingat tahun l

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2143

    Setelah permintaan Tommy kepada pengawal tidak membuahkan hasil, dia kembali ke ruang kelas dengan marah.Dia memelototi Alfian. "Jangan berpikir kalau aku nggak bisa melakukan apa pun kepadamu. Setelah pulang nanti, aku akan bilang Kakek agar perusahaanmu nggak bisa bergerak di pasaran."Saat membahas masalah perusahaan, sikap tegas Alfian berubah, dia pun menjadi khawatir.Dia hanya anak kecil, Tommy mungkin hanya akan melakukan sesuatu kepadanya. Namun, terkait perusahaan ....Jika ibu dan ayah tahunya tentang hal itu, mereka pasti akan menyalahkannya.Kemarahan Alfian barusan perlahan memudar. Dia hendak mengaku kalah, tetapi Riko tiba-tiba bicara, "Tommy, selain mengancam orang lain, apa lagi yang bisa kamu lakukan?"Tommy menatapnya dengan keterkejutan."Aku ... aku ...."Dia menjawab terbata-bata.Mata sedingin es Riko tertuju pada wajahnya. "Aku kasih saran, kalau kamu ingin belajar dengan tenang di kelas ini, lebih baik nggak usah buat masalah."Tommy menatap Riko seperti seek

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2142

    Riko bahkan tidak menatap Tommy dan menjawab ringan, "Nggak perlu, terima kasih."Tangan Tommy yang terangkat membeku."Riko, kamu yakin nggak mau? Aku pernah lihat kalau kamu punya banyak konsol game di kamarmu. Ini yang terbaru, apa kamu nggak mau main?""Main?" Riko menatapnya, lalu melanjutkan, "Apa kamu salah paham? Konsol-konsol di kamarku bukan buat dimainkan, tapi buat dibongkar pasang."Dibongkar pasang?Benak Tommy dipenuhi dengan kebingungan, tidak mengerti mengapa Riko harus membongkar konsol game yang bagus seperti ini.Riko tidak ingin menjelaskan, menundukkan kepalanya dan terus menulis sesuatu.Melihat hal ini, Tommy tidak punya pilihan selain menarik tangannya dan datang ke depan Riki.Bahkan sebelum dia bisa membuka mulutnya, Riki menguap dengan malas, kemudian berkata kepadanya dengan sorot mata dingin, "Singkirkan konsol game mu. Aku nggak mau."Sudut mulut Tommy bergerak pelan.Dia memaksa dirinya untuk menahan amarah di dalam hatinya dan berpura-pura tidak peduli.

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2141

    Harus diakui bahwa di dunia ini, uang adalah satu-satunya hal yang paling berpengaruh.Melihat gadis yang duduk di samping Alfian berasal dari keluarga biasa-biasa saja, guru itu berjalan menghampiri dan berkata kepada gadis itu dengan suara hangat, "Nak, Tommy anak baru, jadi bolehkah kursimu diberikan kepadanya?"Mata gadis itu terlihat berair setelah mendengar ini.Dia tidak berani mengatakan tidak, hendak beranjak dan pindah meja.Namun, Alfian tidak bisa duduk diam."Pak, masih banyak kursi kosong di kelas, kenapa dia harus duduk di meja Lily?"Wajah guru yang bernama Amar terlihat kaku. Dia tidak dalam posisi yang tepat untuk memberi tahu Alfian tentang dunia orang dewasa dan pentingnya menghindari bahaya."Alfian, Lily saja nggak keberatan, kenapa kamu keberatan?"Alfian menatap Lily. "Lily, bukannya kamu sudah bilang bakal duduk denganku terus?"Ketika Lily mendengar Alfian mengatakan ini, matanya memerah dan dia menggosok matanya."Tapi ...."Suaranya tercekat.Alfian melindun

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2140

    Es mencair dan sudah waktunya sekolah dimulai.Riko dan Riki sudah duduk di bangku sekolah dasar, mereka berdua berada di sekolah yang sama.Meskipun mereka sudah menjalani satu semester, Riki masih merasa baru dalam segala hal."Kakak, kenapa menekuk wajahmu begitu? Di sekolah bisa dapat teman banyak, apa kamu nggak senang?" Riki bertanya dengan penuh curiga.Riko duduk tegak dan menatapnya. "Apa yang membuatmu senang?"Baginya, pergi ke sekolah dasar terlalu membosankan dan tidak menantang.Namun, Mama bilang bahwa di usianya sekarang, lebih baik mencari teman.Sesampainya di pintu masuk sekolah, sopir menatap kepergian keduanya."Hati-hati, Tuan Muda Riki dan Riko."Riko dan Riki berjalan masuk ke dalam sekolah secara berdampingan, langsung menarik perhatian banyak gadis.Sosok kecil yang tidak asing melambaikan tangan ke arah mereka. "Riko, Riki."Orang yang berbicara itu adalah keponakan Alana, Alfian.Setelah tidak bertemu dengannya selama liburan, berat badannya bertambah.Dia b

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2139

    Setelah tiba, Maxime langsung berjalan ke rumah dan langsung mempercepat langkahnya saat melihat Reina dan anak-anak."Nana."Reina langsung merasa nyaman saat melihat kedatangannya.Joanna yang duduk di sampingnya langsung bertanya, "Bukankah kamu bilang hari ini cukup sibuk dan akan pulang telat? Kenapa pulang lebih cepat dari biasanya?""Istirahat sebentar," jawab Maxime, kemudian duduk di sebelah Reina.Joanna memandangi keduanya, hatinya terasa sedikit masam.Putranya ini benar-benar sangat protektif terhadap istrinya.Maxime merendahkan suaranya dan bertanya pada Reina, "Apa yang terjadi?"Reina mengeluarkan ponselnya dan mengetik, lalu mengirimkannya kepadanya."Kita bicarakan setelah pulang nanti."Maxime juga menyadari bahwa Morgan masih ada di sini. Dia mengirim Emoji mengiakan, tidak lupa dengan Emoji peluk.Dia awalnya tidak memiliki Emoji ini di ponselnya. Itu semua karena Reina yang sering mengirimkannya, jadi dia mulai terbiasa.Reina melihat pelukan yang Maxime kirimkan

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2138

    Morgan melangkah lebih dekat ke arah Reina."Nana, apa kamu sudah lupa kalau Syena mengirim seseorang untuk mencelakai anakmu, Riko? Aku melakukan ini karena ingin memberinya balasan yang setimpal, agar dia bisa merasakan rasa sakit ketika anak disakiti. Tapi ...."Ekspresi di wajah Morgan sedikit berubah. "Nggak disangka waktu itu bahkan nggak peduli sama anaknya sendiri. Mengerikan sekali."Mendengar Morgan bicara seperti ini, Reina malah berpikir bahwa Morgan jauh lebih mengerikan."Morgan, kamu benar-benar sangat menakutkan."Dia menarik napas dalam-dalam dan bergegas melewatinya, kembali masuk ke dalam rumah.Morgan berdiri diam, tubuh rampingnya begitu ringkih.Setelah berdiri diam untuk beberapa saat, dia kembali masuk ke dalam rumah.Di ruang tamu.Beberapa anak kecil sedang bermain-main.Reina duduk di samping, Joanna juga duduk di sofa, sesekali menggoda anak-anak.Melihat Morgan masuk, Joanna memintanya untuk duduk."Morgan, kamu baru sembuh, kenapa malah keluar? Di luar san

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2137

    Setelah keluar dan melihat langit yang cerah, Reina tidak tahu apa yang terjadi di dalam hatinya.Apa yang dikatakan Syena padanya benar-benar menembus persepsinya.Awalnya, dia mengira Morgan sudah cukup gila, tetapi dia tidak menyangka bahwa semua yang terjadi di masa lalu hanyalah puncak dari gunung esnya.Dia menarik napas dalam-dalam, tidak tahu bagaimana cara memberitahu Sisca tentang hal ini.Panggilan Sisca datang tidak lama kemudian.Reina menimbang kata-katanya sebelum mengatakannya secara perlahan.Setelah Sisca mendengarnya, dia juga terdiam cukup lama sebelum berkata dengan tidak percaya, "Morgan terlihat seperti orang yang lembut, bagaimana bisa dia melakukan hal seperti itu?""Entahlah, pokoknya mulai sekarang, kamu nggak perlu menyelidiki ayah kandung Talitha lagi. Besarkanlah Talitha dengan baik. Dengan adanya kamu, dia akan hidup dengan sangat bahagia."Sisca pun memahami hal ini.Untuk bisa melakukan hal seperti itu, pastilah ayah kandung Talitha bukanlah orang baik.

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status