Home / Romansa / Richardo Elios / 66. Pertemuan Mr Black Dan Richardo Elios

Share

66. Pertemuan Mr Black Dan Richardo Elios

Author: Rhilll
last update Last Updated: 2022-01-19 09:17:27

BRAKK!!

Semua pandangan yang ada di tempat itu, langsung tertuju di sebuah pintu yang terbuka lebar akibat sebuah tendangan.

BRUKHH!!

Seorang gadis yang di lempar paksa oleh Mr Monkey, dia terlempar dan wajahnya hampir mencium lantai.

"Jessica?" gumam Richard saat mengenali gadis itu.

Jessica mengangkat wajahnya, dia bisa melihat banyaknya korban yang disandra di tempat ini.

"Apa yang kamu lakukan di tempat ini?" tanya Richard.

Jessica hanya bisa memasang wajah ketakutan, dia benar-benar takut akan di bunuh, apalagi mantannya Stevan yang sekarang menjadi Mr Monkey.

"Ikat jalang ini," perintah Mr Monkey.

Para penjaga langsung berjalan kearah Jessica, sambil membawa rantai besi.

Jessica hanya pasrah di bawah mereka, bahkan saat tangannya di ikat dengan rantai, dia tidak dapat berkutik apa-apa.

"Kamu lama sekali, aku pikir kamu tidak akan datang," ucap Jakson dan merangkul pundak Mr Monkey.

"Tenan

Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Richardo Elios   67. Richard Dan Roger

    "Ini adalah bunga yang menjadi saksi kematian ibumu." Richard langsung terkejut dengan apa yang dia dengar, matanya memerah, dia menatap Mr Black dengan tatapan penuh amarah. "Santai dulu, kamu jangan membuang tenagamu sia-sia," ucap Mr Black sembari menepuk pelan pipi Richard. Richard rasanya mau marah sekali, dia telah mengetahui pembunuh ibunya, tapi kenapa dia tak bisa berbuat apa-apa di saat seperti ini. Mr Black berdiri dari jongkoknya, dia menatap Richard sesaat, lalu berjalan kembali ke anak buahnya, Richard juga bisa melihat senyuman brengsek dibalik topeng itu. "BRENGSEK! TERNYATA KAMU YANG TELAH MEMBUNUH AMANDA!" Justin memberontak sekuat mungkin, dia menjadi agresif saat mendengar kebenarannya. Mr Black membalikkan badannya, dia menatap Justin yang tengah memberontak seperti orang gila. "Roger brengsek! Berani-beraninya kamu melakukan hal keji itu pada Amanda, istrimu sendiri," ucap Justin, matanya memerah, bahkan d

    Last Updated : 2022-01-22
  • Richardo Elios   68. Flashback: Kematian Arkhen Elios

    "Kabar terbaru, seorang pendiri perusahaan Elios Ent, dikabarkan meninggal pada malam hari ini."PRANGG!!Seorang wanita yang hendak meminum obatnya, terpaksa menjatuhkan gelas yang dia pegang.Wanita itu berjalan kebelakang sehingga membuatnya hampir kehilangan keseimbangan, dia memegang perutnya yang sedang hamil sembilan bulan."I--ini pasti bohongkan," ucapnya tak percaya, dia masih tak menerima kebenaran.Amanda menutup mulutnya tak percaya, air mata mulai turun membasahi pipinya.TOK! TOK!"NON AMANDA! APA ANDA MENDENGAR KAMI?""NON, APA ANDA BAIK-BAIK SAJA?"Pertanyaan demi pertanyaan di lancarkan oleh pelayan, mereka langsung menuju kamarnya Amanda saat mendengar kabar buruk itu."Ada apa ini? Dimana Amanda?" tanya seorang pria, dia terlihat sangat buru-buru."Non Amanda masih di dalam, kami juga mendengar ada gelas yang pecah," jawab salah satu pelayan.Pria itu menyingkirkan pelayan yang be

    Last Updated : 2022-01-29
  • Richardo Elios   69. Flashback: Pembunuhan Berencana

    Pagi hari yang biasanya di awali dengan cerahnya matahari, kini diawali oleh air hujan yang sangat deras.Pemakaman Arkhen Elios telah selesai, terlihat banyak keluarga dekat dan kerabat, serta para pekerja kantor yang pulang dari tempat pemakaman.Hanya ada satu orang wanita yang tengah menatap kuburan ayahnya, dia tak bisa menangis lagi, seakan-akan air matanya telah habis untuk di keluarkan."Kita harus pulang Amanda, kamu harus istirahat yang cukup," ucap Roger mengelus kedua lengan Amanda.Amanda tak menjawab pertanyaan Roger, dia hanya bisa menatap lurus kedepan."Kamu tahu? Aku tidak rela dengan kepergian ayah, saking tidak relanya, aku sampai mengira bahwa kematian ayah adalah pembunuhan," ujar Amanda dan langsung membuat Roger terdiam sesaat."Apa maksudmu? Ini sudah takdir Amanda, ayah juga sebenarnya ingin hidup bersama kita, tapi kalau takdirnya menyatakan dia harus mati yah, kita tidak bisa menghalangi itu," ucap Roger.

    Last Updated : 2022-01-30
  • Richardo Elios   70. Flashback: Tahap Terakhir

    BRAKK!!"Dimana dia?" tanya seorang pria saat masuk kedalam rumah, nafas serta jantungnya berdetak tak karuan saat mendengar kabar yang tak enakan.Pria itu menatap beberapa pelayan yang sedang mengerumuni seseorang."Amanda, apa kamu baik-baik saja?" tanya Roger khawatir, dia mendapat kabar bahwa perut Amanda kesakitan.Para pelayan menghindar dan memberi ruang supaya Roger bisa berdekatan dengan Amanda."Kami sudah menyuruh Non untuk pergi kerumah sakit, tapi di bersikeras untuk tak pergi," jelas para pelayan.Roger menatap Amanda yang tengah berbaring pulas di atas kursi, tangannya mengusap pelan dahi Amanda."Ayo pergi kerumah sakit," ajak Roger.Amanda menggelengkan kepalanya. "Cuman sakit sebentar, pasti sakitnya bakal hilang lagi."Roget tak mendengarkan perkataan Amanda, dia dengan cepat membopong tubuh munggil Amanda."Kita kerumah sakit sekarang, kamu harus melakukan pengecekan," ucap Roger dan berjalan

    Last Updated : 2022-01-31
  • Richardo Elios   71. Flashback: Ahli Waris

    CKLEKK!!Pintu terbuka dengan lebar, terlihat seorang pria yang datang dengan keadaan yang tergesa-gesa, dia menatap seseorang yang sedang duduk santai sambil meminum teh hangatnya."Apa saya datang terlambat?" tanya pria itu."Tidak, aku juga hanya menunggu disini beberapa detik saja," ucap pria itu dan masih menikmati tehnya."Baguslah, jadi apa bisa kita mulai, tuan Loren?" tanya Roger dan duduk di depan kursi pria yang bernama Loren.Loren menatap Roger sesaat, dia pun meletakan teh dari tangannya dan mengambil sesuatu berkas dari dalam tasnya."Jadi maksud kedatanganmu kesini untuk mencari tahu siapa ahli waris keluarga Elios?" tanya Loren tapi tangan dan matanya tak lepas dengan berkas-berkas di depannya.Roger mengaggukkan kepalanya pelan. "Iya, aku takut jika ahli waris keluarga Elios jatuh di tangan yang salah."Loren menghentikan gerakan tangannya, dia menatap Roger sesaat, lalu kembali ke aktivitasnya.Roger m

    Last Updated : 2022-02-03
  • Richardo Elios   72. Flashback: Pertemuan Roger dan Jakson

    Pagi bersinar cukup terang, terlihat orang-orang sudah berjalan melakukan aktivitas mereka, tak lupa akan ciutan burung-burung yang bertebrangan di angkasa. Terlihat seorang pria baru saja memasuki sebuah rumah kediaman keluarga Hernandos. KRIETT!! Pintu terbuka dengan lebar, pria itu menatap beberapa kumpulan orang yang sedang menyantap sarapan pagi mereka. "Apa maksud kedatanganmu ketempat ini, Roger?" tanya Jordan Hernandos, ayah kandung Roger dan Justin. "Kenapa kamu sekejam ini pada anakmu sendiri, aku datang hanya untuk menyapa keluargaku," jawab Roger sembari menduduki sofa, tak lupa tangannya mengambil beberapa camilan di atas meja, lalu memakannya. Justin menghentikan makannya, dia menatap kakaknya yang tengah duduk santai itu. "Kamu terlihat santai, padahal baru beberapa hari yang lalu kamu sedang berduka," ucap Justin dan membuat Roger sedikit tak suka dengan ucapan itu. Roger meletakan camilannya, dia menata

    Last Updated : 2022-02-10
  • Richardo Elios   73. Flashback: Beban Amanda

    "Jadi dimana dia sekarang?" tanya seorang wanita kepada orang yang dia telfon.Orang itu menjawab. "Dia baru saja keluar dari rumah keluarga Hernandos, ah ... dia juga sempat menemui salah satu petugas kebersihan keluarga Hernandos.""Apa dia sudah pergi dari kediaman Heranandos?" tanya wanita itu lagi."Iya, dia sempat memberikan kartu pengenalnya kepada petugas itu, lalu dia pergi dengan mobilnya," jawabnya dengan jelas."Petugas siapa yang dia temui? Cari tahu tentang pria itu, dan jangan sampai kamu kehilangan jejaknya, Loren," ucap wanita itu, dia berpegang teguh kepada Loren."Baik Non Amanda, saya akan lakukan semampu saya," ucapnya dan langsung mematikan telepon.Amanda menghela nafasnya kasar, dia tak percaya, kini salah satu orang yang dia curigai adalah suaminya sendiri.Walau beribu-ribu orang, bahkan saudara terdekat, entah kenapa Amanda merasakan bahwa Rogerlah dalang di balik pembunuhan ayahnya."Kepalaku pusing,

    Last Updated : 2022-02-13
  • Richardo Elios   74. Flashback: Anggota Baru Black Tiger

    Jam menunjukan pukul 22:00 tepat, terlihat seorang pria menatap gedung kosong yang terlihat begitu menyeramkan.Pria itu sedikit ragu untuk berjalan masuk kedalam gedung, dia takut jika dia akan dikhianati oleh orang itu."Kenapa dia memintaku untuk bertemu di tempat ini? Apa dia mau menjebakku?" batin Jakson, dia menatap pesan yang dikirimkan Roger.Jakson hanya bisa memandangi gedung itu, dia masih saja sensitif dan tak bisa mempercayai Roger begitu saja, apalagi mereka baru saja bertemu tadi pagi.TING!Bunyi pesan masuk, Jakson menatap layar ponselnya lagi, dia membaca pesan yang dikirimkan Roger."Aku punya sesuatu didalam sini, tenang saja, aku tidak akan mengkhianatimu, justru kamu akan bahagia jika kamu masuk kedalam gedung ini, Jakson Helio."Pesan itu tertulis jelas di layarnya, Jakson menatap sekeliling, dia meneguk salivanya kasar."Apa aku di awasi? Dimana mereka?" batin Jakson takut, bahkan di dalam kegelapan ini,

    Last Updated : 2022-02-17

Latest chapter

  • Richardo Elios   119. Episode Spesial

    Pagi hari yang cerah membentang luas diangkasa, matahari menunjukan sinar ultra violetnya dan menyinari seluru makhluk hidup dimuka bumi.Bunga bermekaran dimana-mana sambil menunjukan keindahannya, musim semi menjadi musim yang paling ditunggu semua orang.Tak hanya bunga-bunga saja, bahkan pohon juga menunjukan buah segarnya kepada makhluk hidup lainnya.Hari demi hari, minggu demi minggu dan bulan demi bulan, tiga tahun terlewat begitu saja, semuanya tampak normal pada umumnya.Seluruh kota masih sama seperti dulu, semua bangunan dari pribadi maupun umum masih sama seperti tahun lalu, mungkin yang berubah hanyalah anak-anak kecil yang sudah mulai perlahan beranjak remaja dan dewasa.Dipagi hari yang cerah ini, kebahagiaan mulai terpancar besar disebuah gedung mewah, terlihat banyak sekali orang yang datang menghadiri pernikahan seorang pria dan gadis muda."Selamat atas pernikahannya, Arnold Bernald dan Angelina Casanova."Tulisan tersebut terpampang dengan jelas diatas banguan meg

  • Richardo Elios   118. END

    CEKLEK!!Pintu rumah langsung terbuka dengan lebar, pintasan ingatan langsung terlintas dan membuat jantung Richard berdegub sangat kencang tak teratur."RICHARD!" teriak Kirana saat melihat Richard hampir saja jatuh kebawah.Richard menggelengkan kepalanya dengan kuat, pria itu mencoba menetralisirkan nafasnya."Kalau kamu tidak kuat, kita undur saja," ucap Kirana khawatir dengan mental suaminya itu.Richard menegakkan badannya kembali, dia menatap Kirana diselingi dengan senyuman kecil, tak lama tangannya menggenggam kuat tangan kecil milik Kirana."Aku tidak mau kabur lagi," ucap Richard masih mengeratkan pegangan tangannya.Kirana menatap suaminya itu, walau sudah berkata bahwa dia akan mengatasinya, tapi hati gadis kecil itu selalu saja merasa khwatir akan suaminya.Mereka berdua langsung melangkahkan masuk kedalam rumah, hawa keadaan sekitar langsung berubah dengan drastis.Terasa sejuk didalam, tak dingin maupun panas, seperti membuat tubuh untuk tetap betah dan tinggal disini.

  • Richardo Elios   117. Hari Peringatan

    Pagi hari yang selalu diawali dengan cerahnya matahari, kini berganti menjadi mendung seperti musim dingin pada umumnya.Awan menghitam dari subuh, namun air hujan tak kunjung turun setitik pun, dunia seperti sedang bersedih hari ini.Jam menunjukan pukul 07:00, terlihat kedua pasangan yang sudah memakai pakaian serba hitam, mereka akan pergi untuk memperingati hari seseorang."Apa tidak ada yang ketinggalan?" tanya Richard kepada Kirana.Gadis yang ditanya hanya menggelengkan kepalanya dengan pelan, tanpa menunggu waktu lama, mobil langsung menuju dengan cepat dijalan raya.Sepanjang perjalanan, Richard tak terlalu membicarakan sesuatu, mungkin kenangan-kenangan pahit itu muncul lagi diingatannya, apalagi Richard belum sepenuhnya melupakan kejadian yang menyeramkan itu.Kirana menatap awan hitam yang membentang luas diatas, langit seperti mengetahui bahwa mereka sedang bersedih hari ini."Seperti biasanya, aku benci awan seperti ini," ucap Richard membuka obrolan.Kirana yang tengah

  • Richardo Elios   116. Berkunjung

    CKITT!!Mobil hitam pekat itu mendarat disebuah rumah sakit pusat kota, keempat orang itu turun dan menatap bangunan didepan.Didalam perjalanan mereka sempat membatalkan janji untuk pergi jalan-jalan, dan terpaksa mengunjungi seseorang dirumah sakit ini."Apa ayah sudah melakukan pemeriksaan?" tanya Richard dan mendapat anggukan pelan dari Kenneth."Kemarin sudah melakukan pemeriksaan terakhir, mungkin ayah saat ini berada diruang rawatnya," jawab Kenneth.Richard menatap Kirana yang tengah membawakan bungkusan kue untuk Justin.Tanpa menunggu waktu lama, mereka langsung berjalan masuk kedalam rumah sakit. Berasa dejavu, Richard teringat kembali saat dia berada dirumah sakit sebulan yang lalu, setelah insiden Black Tiger dan Dark Devil.Semuanya terjadi begitu cepat, bahkan Richard masih ingat bagaimana Andy, musuh mereka yang mati dengan terhormat.Tak mau memikirkan masa lalu yang suram itu, Richard menepuk pelan pipinya supaya tersadar, dan menatap masa depan yang cerah.CKELEK!P

  • Richardo Elios   115. Batal Hiburan

    Pagi hari yang cerah mulai menyapa, seperti hari-hari biasa lainnya, semua orang kembali melakukan aktivitas mereka, dari pekerja kantoran sampai anak-anak sekolahan.Disebuah hotel, terlihat banyak sekali orang-orang yang sudah siap bepergian pulang karena menginap semalaman ditempat ini, ada juga yang menetap menikmati masa liburan mereka."Apa tidak ada yang ketinggalan lagi?" tanya Kirana kepada Keynest, karena gadis kecil itu membawakan banyak sekali buku-buku belajar.Pandangan Kirana tertuju pada Serani dan Acha yang berjalan mendekat, mereka berpelukan dengan Kirana sebelum berpamitan pulang."Kami duluan yah, maaf gak bisa pulang barengan," ucap Serani tak tegaan, karena keadaan membuat mereka seperti ini.Serani dan Acha mereka bekerja disatu perusahaan batik yang terkenal diindonesia, mereka beruntung mendapat cuti libur sehari, dan hari ini terpaksa pergi ke kantor.Kirana tersenyum menatap kedua sahabatnya itu. "Gak apa-apa, setidaknya kalian masih menyempatkan diri untuk

  • Richardo Elios   114. Truth Or Dare

    Piknik liburan berakhir dengan cepat hingga malam hari, mereka semuanya setuju untuk melakukan penginapan malam ini.Hawa dingin malam mulai menerpa seluruh tubuh orang-orang, walau tadi pagi cuacanya sedang bagus, tak menutup kemungkinan, karena ini adalah musim dingin.Dari arah pantai, terlihat seorang gadis yang berjalan menyusuri pasir. Dingin yang ia rasakan, walau sudah memakai jaket tebal, tapi dinginnya angin malam ini, benar-benar membuat seluruh tubuhnya seperti membeku.Langkah kakinya terhenti tepat didepan air laut, dia menatap air yang begitu tenang, serta ingatan waktu ia jatuh cinta untuk pertama kalinya, langsung terlintas begitu saja."Kirana!" teriak seseorang dan membuatnya membalikkan badan kebelakang.Senyumannya mengembang menatap pria yang tengah berlari cemas kearahnya, dengan cepat pelukan hangat langsung dia terima dengan kedatangan pria itu."Kamu dari mana saja? Aku khawatir saat kamu gak ada dihotel," ucap Richard sambil memeluk erat tubuh Kirana.Kirana

  • Richardo Elios   113. Piknik Bersama

    Musim kian berganti dan berlalu dengan cepat, semua aktivitas mulai kembali dengan normal layaknya seorang manusia pekerja dipagi hari.Hidup terasa menjadi ringan dan bermakna, lika-liku yang selama ini diperjuangkan, kini telah usai dan diganti dengan sebuah kebahagiaan.Matahari mulai menyapa sebuah rumah mewah, terlihat cahayanya yang mulai masuk melalui celah-celah rumah, dan mengganggu indra seorang gadis yang tengah tertidur pulas.Gadis itu mengedipkan matanya berkali-kali, dan menetralkan penglihatannya, iris matanya pun teralihkan dengan seorang pria yang kini tengah tertidur disampingnya."Sudah bangun?" tanya pria itu sembari membuka mata dan memiringkan tubuhnya kedepan gadis itu.Kirana kaget dan menatap Richard cukup lama, ternyata pria itu sudah bangun dari tadi, dan mungkin sedang mengumpulkan tenaga untuk bangun.Seminggu setelah pernikahan berlalu, Kirana dan Richard resmi menjadi seorang pasangan baru, dan baru tadi malam saja mereka melakukan kegiatan yang biasa d

  • Richardo Elios   112. Pernikahan Yang Bahagia

    Acara selamatan dari semua pengunjung pun berakhir, kini kedua pasangan itu dapat beristirahat dan menikmati pertunjukan dari para penari maupun penyanyi."Akhirnya kalian bisa duduk dengan tentram," ucap Angelina dan Arnold yang kini tengah menghampiri kedua pasangan itu."Jangan bahas itu lagi, kaki ku seakan-akan mau terlepas saja," ucap Richard sambil memijit pelan betisnya."Iya, bahkan sepanjang selamatan, Richard selalu memohon supaya semua ini cepat berlalu," canda Kirana, dia merasa lucu ketika melihat tingkah Richard yang cemberut akibat acara selamatan yang tak kunjung selesai.Mereka bertiga langsung tertawa dan menistakan Richard, sehingga membuat pria yang diejek hanya bisa pasrah dengan keadaan.Dari kejahuan, terlihat kedua orang gadis yang tengah menatap Kirana tersenyum bahagia bersama teman-teman barunya itu."Apa dia melupakan kita? Dia bahkan tidak menceritakan pernikahan kontrak itu sekali pun," ucap Acha yang kini merasa kesal karena tingkah Kirana.Serani menco

  • Richardo Elios   111. Acara Salaman

    Pesta pernikahan digelar dengan begitu meriah, setelah kedua pasangan dinyatakan sah menjadi suami dan istri, pesta tarian maupun nyanyian dari artis terkenal, langsung memeriahkan acara tersebut.Orang-orang berpesta ria sambil mencicipi makanan serta minuman yang telah disediakan.Kedua pasangan yang menjadi topik utama itu, kini sedang bersalamah dan berfoto dengan orang-orang yang hadir diacara pernikahan mereka.Acara salaman memakan waktu yang cukup lama untuk bersalaman dengan semua orang yang hadir diacara itu, dari sekian banyaknya orang, hingga akhirnya tersisa sedikit orang saja untuk menyelesaikan acara salaman."Bagaimana perasaan kalian berdua?" tanya Angelina dan Arnold yang kini naik untuk berpegangan tangan dengan kedua mempelai."Lelah, lebih baik kalian berdua turun saja, biar acara salaman ini cepat berakhir," ucap Richard yang sudah lelah dengan salaman terus menerus.Arnold menahan tawanya, baru kali ini dia melihat Richard kesusahan seperti orang yang mau mati.

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status