Share

69. Flashback: Pembunuhan Berencana

Pagi hari yang biasanya di awali dengan cerahnya matahari, kini diawali oleh air hujan yang sangat deras.

Pemakaman Arkhen Elios telah selesai, terlihat banyak keluarga dekat dan kerabat, serta para pekerja kantor yang pulang dari tempat pemakaman.

Hanya ada satu orang wanita yang tengah menatap kuburan ayahnya, dia tak bisa menangis lagi, seakan-akan air matanya telah habis untuk di keluarkan.

"Kita harus pulang Amanda, kamu harus istirahat yang cukup," ucap Roger mengelus kedua lengan Amanda.

Amanda tak menjawab pertanyaan Roger, dia hanya bisa menatap lurus kedepan. 

"Kamu tahu? Aku tidak rela dengan kepergian ayah, saking tidak relanya, aku sampai mengira bahwa kematian ayah adalah pembunuhan," ujar Amanda dan langsung membuat Roger terdiam sesaat.

"Apa maksudmu? Ini sudah takdir Amanda, ayah juga sebenarnya ingin hidup bersama kita, tapi kalau takdirnya menyatakan dia harus mati yah, kita tidak bisa menghalangi itu," ucap Roger.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status