Kehidupan kantor terasa sangat membosankan bagi Claudia.Jansen sangat pintar menyembunyikan kegiatannya sehingga tidak diketahui sama sekali oleh Claudia.Bahkan Jansen sudah mulai menjauhi Claudia, yang tidak Claudia ketahui sebabnya.Tidak ada lagi ajakan makan siang seperti biasanya, yang membuat Claudia mulai merasa kalau jansen tahu kalau dia sedang menyelidiki dirinya.Albert yang sudah kembali bekerja untuk Christine juga belum melapor sama sekali kepada Claudia, yang membuat Claudia berpikir kalau Albert telah berkhianat dan tetap setia dengan Christine.Sudah seminggu berlalu tanpa hasil, membuat Claudia harus mengambil tindakan agar semua penyiksanya ini tidak lenyap tak berbekas.“Kenapa Master Wu tidak menjawab teleponku ya? Apa karena tindakanku menyelidiki Christine yang membuatnya marah?” gumam Claudia dalam hati.Pesan dan telepon Claudia dibiarkan begitu saja oleh Master Wu tanpa dijawabnya.Claudia berinisiatif menanyakan keadaan Master Wu kepada Direktur Mark, kare
“Apa yang kamu bicarakan dengan Direktur Mark?” tanya Jansen yang menaruh curiga terhadap dirinya.“Kenapa kamu ingin tahu?” tanya Claudia tanpa menjawab pertanyaan Jansen.Jansen sudah seminggu terakhir ini jarang berada di kantor, membuat Claudia bertanya-tanya tentang apa yang sedang dikerjakan olehnya.“Aku ini atasanmu, jadi aku berhak tahu apa yang sedang kamu kerjakan!” tegas Jansen menunjukkan kekuasaannya.Claudia berusaha menanhan diri untuk tidak bertengkar dengan Jansewn.Dia tidak mau Jansen curiga dan mengawasinya dengan ketat sehingga dia tidak bisa leluasa bergerak.“Aku hanya membantu Direktur Mark untuk negosiasi dengan salah satu klien yang langsung di bawah Direktur Mark!” jawab Claudia santai.“Kenapa dia tidak minta bantuanku? Kenbapa harus kamu?” tanya Jansen penuh selidk.“Pak Jansen kan akhir-akhir ini jarang berada di kantor! Mungkin itu alasan Direwktur Mark meminta bantuanku!” elak Claudia.Alasan Claudia yang asal ceplos dari mulutnya ini ternyata bisa dit
Selesai membayar taksi, Claudia bergerak perlahan dengan hati-hati untuk mengikuti Jansen.Claudia mengambil keputusan nekad untuk mengetahui apa yang sedang dikerjakan oleh Jansen yang jauh dari kantor dan Kota London.Jansen terlihat berdiri di pinggiran kontainer besar, seperti sedang menunggu seseorang yang akan ditemuinya.“Siapa yang hendak ditemui oleh Jansen? Jangan-jangan pemimpin Organisasi Hitam yang disegani oleh Master Wu!” ujar Claudia dalam hati.Claudia mengarahkan ponselnya untuk memotret Jansen dari kejauhan sebagai bukti baginya untuk diserahkan kepada Master Wu.Tidak lama kemudian muncul mobil sedan hitam yang berhenti di depan Jansen.Tampak oleh Claudia, Jansen yang sedang berbicara dengan seseorang di dalam mobil dengan kaca terbuka ini.“Siapa yang diajaknya bicara ini? Kenapa orang ini tidak keluar menemui Jansen?” tanya Claudia dalam hati.Claudia tidak berani mengarahkan ponselnya sekarang karena khawatir sinar matahari akan memantulkan poselnya yang akan me
Pencarian yang dilakukan Claudia di situs pencariaan yang terkenal tidak membuahkan hasil sama sekali.Christine seakan tidaak pernah ada di dunia, atau tidak pernah menggunakan media sosial ataupun internet yang bisa mengungkap siapaa dirinya yang sebenarnya.'Sial*n! Tidak ada apapun yang bisa menunjukkan siapa sebenarnya perempuan sadis ini!" gerutu Claudia.Beruntung bagi Claudia, saat dia kembali ke kantor tidak terlihat sosok Jansen.Padahal Claudia mengalami kemacetan parah saat berusaha kembali ke kantornya."Entah dia sudah tiba duluan terus pergi, atau memang dia belum sampai di kantor sama sekali? Semoga saja alasan kedua yang benar!" ujar Claudia dalam hati."Kamu dicari Pak Direktur!" seru salah satu rekan kerjanya."Pak Direktur mencariku?" tanya Claudia kepada Tiffany yang menegurnya ini."Kira-kira sejam yang lalu, Pak Direktur mencarimu!" ujarnya."Apa Pak Jansen sudah kembali?" tanya Claudia sambil lalu."Aku tidak melihatnya!" ujar Tiffany yang kembali sibuk dengan
Jansen tampak serius melihat Claudia yang keluar dari ruangan Direktur Mark.Terdengar olehnya masalah yang lama dibicarakan oleh Direktur Mark kepada Claudia adalah masalah merger perusahaan mereka dengan perusahaan teknologi terbesar di Singapura."Hei, Claudia!' panggil Jansen."Ada apa, Pak Jansen?" tanya Claudia yang berpura-pura baru melihat Jansen lagi di kantor."Bagaimana masalah merger kita dengan perusahaan Singapura itu, apakah tidak ada kendala?" tanya Jansen."Tidak ada, Pak! Apa Pak Jansen mau membicarakan masalah merger ini?' tawar Claudia.Lagi-lagi Claudia melanggar janjinya untuk tidak terlalu dekat dan menyelidiki Jansen.Bagi Claudia, kesempatan emas dekat dengan Jansen ini tidak boleh disia-siakan."Asalkan aku berhati-hati, tidak akan ada bahaya untukku," ujarnya dalam hati.Jansen tampak berpikir sesaat sebelum menjawab pertanyaan Claudia."Nanti saja saat pulang kantor bagaimana?" tanya Jansen."Baik Pak! Tapi, Pak Jansen yang traktir ya!" ujar Claudia mencoba
"Bagaimana dengan penyelidikanmu, Albert?" tanya Claudia saat bertemu Albert di apartemen kumuhnya.Albert tetap memutuskan tinggal di apartemen kumuh yang tdak terlacak oleh Organisasi Hitam, karena dia juga belum tahu seberapa jauh Christine akan mempercayainya kembali."Aku belum bisa mendekati Christine secara langsung, tapi aku ada di setiap kegiatan Christine!" jelas Albert. "harap kamu bersabar sampai aku berhasil orang kepoercayaan Christine kembali!""Bagaimana dengan kedua pengawal lainnya, apa kamu sudah tahu tempat tinggal mereka?" tanya Claudia."Mereka sudah pindah dari tempat lama mereka. Saat ini, aku belum bisa mendekati mereka ... tapi aku akan usahakan secepatnya berteman kembali dengan mereka dan melacak tempat tinggal mereka.""Kamu tidak membohongiku kan, Albert? Aku sudah menghapus dirimu dari daftar balas dendamku, tapi akan muncul kembali apabila kamu membohongiku!" ancam Claudia."Tidak Nona Claudia! Aku ingin menebus kesalahanku padamu! Percayalah, aku tidak
Ssst ... Albert memberi isyarat agar Claudia tidak bersuara. Claudia merasakan ada yang tidak beres, padahal dia sudah hendak pergi dari apartemen Albert ini. "Ada apa, Albert?' tanya Claudia. "Aku tidak tahu! Sepertinya ada sekelompok orang yang sedang berjalan tergesa-gesa di lorong depan kamar apartemen ini." Albert langsung melihat dari lubang intip pintu untuk melihat siapa saja yang ada di lorong apartemen. "Siapa, Albert?" tanya Claudia. "Pasukan utama dari Christine ke sini mencariku! Apa aku sudah ketahuan oleh Christine? Entahlah! Semoga saja tidak!' ujar Albert. "Jadi, bagaimana caramu menghindari mereka?" tanya Claudia. "Tidak ada jalan aman untuk menghindari mereka! Lebih baik dihadapi saja!" seru Albert. "Terus aku harus bagaimana?" tanya Claudia. "Kamu harus menghilang! Kamu bisa melakukannya! Kalau sampai kamu ketahuan berada di sini, maka semua rencana akan hancur!" seru Albert. Braak! Suara pintu ditendang terdengar kencang saat semua pasukan Organisasi H
"Kurung dia!" perintah Christine kepada pasukan khusus Organisasi Hitam. Tubuh Albert yang sudah babak belur dihajar Christine diangkut oleh pasukan khusus karena Albert dalam keadaan pingsan tidak kuat lagi menahan siksaan dari Christine. "Lihat akibat perbuatanmu, Claudia! Kamu bertanggung jawan atas kematian Albert! Master Wu sudah memperingatimu tapi kamu tidak mau dengar! Beruntung aku tudak memergokimu hari ini! Lain kali, tidak ada lagi keberuntungan yang berpihak padamu!" seru Christine. Claudia yang sedang bergelantungan di tepian dinding apartemen Albert sedikit bergidik mendengar ancaman Christine. "Aku yang menyebabkan Albert dalam bahaya! Betapa bodohnya aku menganggap remeh Christine!" ujar Claudia dalam hati. Christine memeriksa aparteman Albert sekali lagi dengan seksama. Setelah memastikan kalau Claudia tidak berada di sana, wanita ini langsung pergi meninggalkan apartemen Albert. Claudia tidak ingin tertipu dengan kesunyian yang ada, karena bisa saja Christin