Selamat Membaca
HAVE A NICE DAY
Rasi berpindah ke samping, Dia merapat pada dinding. Kemudian, Rasi memanah tali tersebut. Persis seperti dugaannya, pisau-pisau tersebut menancap ke tempat Dirinya berdiri tadi.
Setelah memastikan keadaan akan, Rasi melanjutkan perjalanan. Dia masih belum berani berjalan tepat di tengah, karena itulah Rasi berjalan memepet dinding.
"Dimana letak singa putih, kenapa Dia belum muncul?" tanya Rasi pelan terhadap kupu-kupu emas.
"Singkirkan dulu semua runtuhan tersebut, lalu carilah patung singa," jawab kupu-kupu emas.
"Kita ke sini untuk bertemu singa putih, kenapa malah memintaku mencari patung singa? tanya Rasi.
"Kau ini, pantas saja Maya memintaku untuk melanjutkan misi ini. Yang lain pasti tidak tahan setelah melihat rasa penasaran mu dan sikap menyebalkan mu ini, turuti saja apa yang Aku katakan," gerutu kupu-kupu emas.
"Iya-iya. Ternyata kupu-kupu emas yang mungil sepertimu bisa m
Selamat MembacaHAVE A NICE DAY"Yang Mulia, sepertinya ada yang tidak beres." salah seorang prajurit istana melapor pada Raja Rana."Tidak beres apanya?" tanya Raja Rana."Kami tidak bisa menemukan hutan tempat Tuan Putri menghilang," jawabnya.Semua saling melirik satu sama lain, Mereka berkumpul dalam satu tempat. Raja Rana mengepalkan tangannya, Dia mendahului yang lainnya. Agra dan Pangeran Afni mengejar Raja Rana, Mereka bertiga menghentikan kudanya.Mereka justru datang dari arah belakang dimana tadi Mereka semua berkumpul, hal itu membuat yang lainnya berjaga-jaga dengan menyiapkan senjata."Sepertinya Raja Serigala menyadari kedatangan Kita," ucap penduduk."Kita tidak akan menyerah! Raja Rana ada bersama Kita," ucap Pangeran Afni."Mereka sengaja mempermainkan Kita," ucap Raja Rana."Apa yang harus Kita lakukan sekarang?" tanya Agra."Kita berhenti sejenak, Kita harus membuat strategi baru. Kita p
Selamat MembacaHAVE A NICE DAY"Apa saja yang Kau dengar tentangnya?" tanya Rasi."Dia bisa menjadi siapapun yang Dia inginkan, intinya Dia memiliki kemampuan untuk meniru wajah seseorang. Dia sudah berumur ribuan tahun, tapi Dia tetap menyendiri. Konon Dia menunggu jiwa terpilih untuk menjadi pendampingnya," tutur kupu-kupu emas."Itu saja?" tanya Rasi, untuk memastikan."Iya, hanya itu. Tidak banyak yang diketahui tentangnya," jawab kupu-kupu emas."Kalau begitu Kita harus mundur terlebih dahulu," ucap Rasi."Bagaimana dengan Mereka?" tanya kupu-kupu emas."Itu urusan Marlaka dan Soraya," bisik Rasi.Singa putih membawa Rasi terbang menjauh dari tempat itu, sementara Raja Rana dan yang lainnya masih terjebak. Rasi meminta singa putih untuk berhenti, Dia melihat sesuatu yang sangat janggal."Lions bawa Aku pada gadis itu," ucap Rasi.Ketika Lions akan membawa Rasi ke bawah, sebuah jaring sutra menangkap Mereka. Lions mencoba m
Selamat MembacaHAVE A NICE DAY"Iya," jawabnya."Lalu, apa Dia tahu?" tanya Rasi."Tidak," balasnya."Kenapa Kau berdiri di luar? Mm Aku tahu, Kau pasti sangat menjaga perasaan dari gadis yang Kau cintai," ucap Rasi."Iya," jawabnya singkat."Omong-omong terima kasih, Kau sudah menyelamatkanku." Rasi memutuskan untuk masuk ke goa, sedangkan Raja Serigala masih berada di luar goa.Dia sama sekali tidak masuk, tapi justru duduk di luar. Suara petir terdengar, sepertinya hujan akan turun. Rasi terlihat gelisah, kemudian Dia ke luar untuk melihat Raja Serigala.Raja Serigala tidur di samping pintu masuk goa, kemudian Rasi mendekatinya. Dalam wujudnya sebagai manusia, Dia sama sekali tidak menyeramkan."Apa Dia sungguh baik?" batin Rasi."Raja." Rasi menyentuh tangan Raja Serigala."Rasi," ucapnya."Sebaiknya Kau tidur di dalam, sebentar lagi sepertinya akan hujan." Rasi dan Raja Serigala masuk ke
Selamat MembacaHAVE A NICE DAYRasi melepaskan tangan Piter, Dia meninggalkan Piter. Rasa sesak memenuhi relung hatinya, Rasi mencoba menepuk-nepuk dadanya."Kenapa sakit sekali," ucap Rasi.Piter ternyata ada di belakangnya, Dia memperhatikan Rasi. Rasi benar-benar menangis, Dia melempar semua buah-buahan tersebut ke dinding goa.Rasi sama sekali tidak mengetahui keberadaan Piter, Dia terlalu sedih. Rasi menangis cukup lama, kemudian Dia berusaha untuk berdiri. Rasi menghapus air matanya, Dia mengembuskan napasnya yang terasa berat."Kenapa Aku harus menangis? Manusia dan serigala memang tidak ditakdirkan untuk bersatu," gumamnya.Rasi sepertinya berusaha untuk menguatkan Diri, tetapi Piter yang mendengar ucapan Rasi yang kini mengepalkan tangannya."Bukan salahku terlahir sebagai siluman serigala," ucap Piter.Rasi menoleh dan mendapati Piter menatap tajam, hal itu membuat Rasi seperti mendapatkan tamparan keras
Selamat MembacaHAVE A NICE DAYRaja Rana dan anggota istana lainnya untuk sementara waktu akan tetap berada di desa Cirangi, hal itu terdengar sampai di kerajaan Bambu. Raja Bambu merupakan sekutu Raja Rana, tetapi hal itu berubah setelah ketamakan akan kekuasaannya.Mata-mata Raja Rana telah menyampaikan kabar, bahwa Raja Bambu telah menyiapkan pasukan untuk menyerang Kerajaan Rana. Agra kemudian, meyakinkan Raja kalau Dia bertanggung jawab penuh akan keselamatan Rasi.Berkat Agra, kemudian Raja Rana kembali ke istana untuk mengamankan rakyatnya jika sewaktu-waktu Raja Bambu menyerang. Raja Rana juga menyiapkan semuanya secara sembunyi-sembunyi, Dia sudah tahu kelicikan Raja Bambu.Di desa Cirangi, Agra, Laksmi, Pangeran Afni, Fatma dan pasukan termasuk para penduduk desa selalu menjaga Rasi dan merahasiakan keberadaan Mereka. Raja Rana juga membuat kabar palsu, bahwa Rasi telah ditemukan dalam keadaan selamat dan sudah ada di istana.Hal itu di
Selamat MembacaHAVE A NICE DAY"Aku tidak tahu pasti Mereka siapa? Tetapi, Mereka yang menyelamatkan Rasi. Katanya Mereka juga tidak tahu kenapa Rasi tiba-tiba jatuh dari air terjun, karena saat itu Dia mengejar penjahat yang menculik Rasi." Laksmi menceritakan semua yang dikatakan oleh Piter."Sepertinya Mereka belum jauh, Ayo Kita kejar!" ujar Pangeran Afni.Agra dan Pangeran Afni mengejar Piter dan Prita malam itu, tetapi tidak menemukan jejak Mereka. Sudah terlalu jauh dari rumah, karena sudah larut malam. Mereka memutuskan untuk kembali ke rumah. Tabib Hwan, wanita tersebut memeriksa keadaan Rasi."Kenapa Rasi belum juga sadar Tabib, selain itu tangannya juga sangat dingin?" tanya Laksmi.Agra dan Pangeran Afni masuk ke kamar tempat Rasi di rawat. Tabib Hwan meminta Agra dan Pangeran Afni untuk keluar, hanya Laksmi dan Fatma yang ada di sana.Tabib Hwan memeriksa Rasi, termasuk melihat lengannya. Tangan tabib Hwan tiba-tiba geme
Selamat MembacaHAVE A NICE DAY"Hahaha, Aku hanya mengingat Pangeran Afni saat Dia naik ke atas pohon." Agra kemudian pergi ke sungai.Sudah menjelang pagi, para penduduk desa sudah ada yang bangun untuk memasak. Termasuk pemilik rumah, namun Mereka tinggal di rumah sebelah. Karena, rumah utama di tempati oleh Agra dan yang lainnya untuk sementara.Mereka juga yang memasak untuk anggota istana, karena Raja Rana telah mempercayakan segala kebutuhan kepada pemilik rumah. Raja Rana juga sudah memberikan uang dan bahan makanan yang cukup, tidak tanggung-tanggung para prajurit juga menjaga Mereka. Namun, tetap dalam masa penyamaran sampai Raja kembali ke desa Cirangi.Pangeran Afni yang melihat Agra keluar, kemudian mengikutinya. Agra menyadari Pangeran Afni ikut, terpikir sebuah ide. Agra sengaja mempercepat langkahnya, kemudian bersembunyi di balik bebatuan yang ada di sungai."Kemana Agra? Dia tadi ke arah sini," ucap Pangeran Afni."A
Selamat MembacaHAVE A NICE DAY"Ayo Kita kembali, makanan sudah siap. Tadi pemilik rumah memintaku untuk mencari Kalian," ucap Fatma."Kau hebat sekali tahu Kami di sini," ucap Agra."Tidak, sebenarnya Aku tadi melihat Kalian sepertinya sedang bicara serius. Jadi, Aku tidak menghampiri Kalian. Aku hanya melihat dari jauh, tidak sengaja melihat Kalian ke arah sini. Jadi, ku pikir ke sungai dan benar." Fatma mendahului Agra dan Laksmi."Apa Dia tahu?" bisik Laksmi."Sepertinya tidak. Kalau tahu dan berani mengatakan pembicaraan Kita, Aku tidak akan melepaskannya," bisik Agra."Hei, ayo cepat! Aku sudah begitu lapar," ucap Fatma."Iya," jawab Agra dan Laksmi bersamaan.Mereka bertiga sampai di rumah, tetapi keadaan di sana membuat Mereka bertiga mematung. Rumah yang sebelumnya berdiri kokoh sudah roboh, Mereka berlari untuk menyingkirkan reruntuhan."Tolong!" teriak seseorang."Pangeran Afni." Agra menyingkir