Share

Peringatan Dari Prita

Penulis: Rwi Alviani
last update Terakhir Diperbarui: 2021-09-29 13:03:58

Selamat Membaca

HAVE A NICE DAY

"Apa saja yang Kau dengar tentangnya?" tanya Rasi.

"Dia bisa menjadi siapapun yang Dia inginkan, intinya Dia memiliki kemampuan untuk meniru wajah seseorang. Dia sudah berumur ribuan tahun, tapi Dia tetap menyendiri. Konon Dia menunggu jiwa terpilih untuk menjadi pendampingnya," tutur kupu-kupu emas.

"Itu saja?" tanya Rasi, untuk memastikan.

"Iya, hanya itu. Tidak banyak yang diketahui tentangnya," jawab kupu-kupu emas.

"Kalau begitu Kita harus mundur terlebih dahulu," ucap Rasi.

"Bagaimana dengan Mereka?" tanya kupu-kupu emas.

"Itu urusan Marlaka dan Soraya," bisik Rasi.

Singa putih membawa Rasi terbang menjauh dari tempat itu, sementara Raja Rana dan yang lainnya masih terjebak. Rasi meminta singa putih untuk berhenti, Dia melihat sesuatu yang sangat janggal.

"Lions bawa Aku pada gadis itu," ucap Rasi.

Ketika Lions akan membawa Rasi ke bawah, sebuah jaring sutra menangkap Mereka. Lions mencoba m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Retaliation For Enemies (Pembalasan Sang Putri)   Berhasil Menipuku!

    Selamat MembacaHAVE A NICE DAY"Iya," jawabnya."Lalu, apa Dia tahu?" tanya Rasi."Tidak," balasnya."Kenapa Kau berdiri di luar? Mm Aku tahu, Kau pasti sangat menjaga perasaan dari gadis yang Kau cintai," ucap Rasi."Iya," jawabnya singkat."Omong-omong terima kasih, Kau sudah menyelamatkanku." Rasi memutuskan untuk masuk ke goa, sedangkan Raja Serigala masih berada di luar goa.Dia sama sekali tidak masuk, tapi justru duduk di luar. Suara petir terdengar, sepertinya hujan akan turun. Rasi terlihat gelisah, kemudian Dia ke luar untuk melihat Raja Serigala.Raja Serigala tidur di samping pintu masuk goa, kemudian Rasi mendekatinya. Dalam wujudnya sebagai manusia, Dia sama sekali tidak menyeramkan."Apa Dia sungguh baik?" batin Rasi."Raja." Rasi menyentuh tangan Raja Serigala."Rasi," ucapnya."Sebaiknya Kau tidur di dalam, sebentar lagi sepertinya akan hujan." Rasi dan Raja Serigala masuk ke

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-29
  • Retaliation For Enemies (Pembalasan Sang Putri)   Menjauh

    Selamat MembacaHAVE A NICE DAYRasi melepaskan tangan Piter, Dia meninggalkan Piter. Rasa sesak memenuhi relung hatinya, Rasi mencoba menepuk-nepuk dadanya."Kenapa sakit sekali," ucap Rasi.Piter ternyata ada di belakangnya, Dia memperhatikan Rasi. Rasi benar-benar menangis, Dia melempar semua buah-buahan tersebut ke dinding goa.Rasi sama sekali tidak mengetahui keberadaan Piter, Dia terlalu sedih. Rasi menangis cukup lama, kemudian Dia berusaha untuk berdiri. Rasi menghapus air matanya, Dia mengembuskan napasnya yang terasa berat."Kenapa Aku harus menangis? Manusia dan serigala memang tidak ditakdirkan untuk bersatu," gumamnya.Rasi sepertinya berusaha untuk menguatkan Diri, tetapi Piter yang mendengar ucapan Rasi yang kini mengepalkan tangannya."Bukan salahku terlahir sebagai siluman serigala," ucap Piter.Rasi menoleh dan mendapati Piter menatap tajam, hal itu membuat Rasi seperti mendapatkan tamparan keras

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-29
  • Retaliation For Enemies (Pembalasan Sang Putri)   Kedatangan Piter Dan Prita

    Selamat MembacaHAVE A NICE DAYRaja Rana dan anggota istana lainnya untuk sementara waktu akan tetap berada di desa Cirangi, hal itu terdengar sampai di kerajaan Bambu. Raja Bambu merupakan sekutu Raja Rana, tetapi hal itu berubah setelah ketamakan akan kekuasaannya.Mata-mata Raja Rana telah menyampaikan kabar, bahwa Raja Bambu telah menyiapkan pasukan untuk menyerang Kerajaan Rana. Agra kemudian, meyakinkan Raja kalau Dia bertanggung jawab penuh akan keselamatan Rasi.Berkat Agra, kemudian Raja Rana kembali ke istana untuk mengamankan rakyatnya jika sewaktu-waktu Raja Bambu menyerang. Raja Rana juga menyiapkan semuanya secara sembunyi-sembunyi, Dia sudah tahu kelicikan Raja Bambu.Di desa Cirangi, Agra, Laksmi, Pangeran Afni, Fatma dan pasukan termasuk para penduduk desa selalu menjaga Rasi dan merahasiakan keberadaan Mereka. Raja Rana juga membuat kabar palsu, bahwa Rasi telah ditemukan dalam keadaan selamat dan sudah ada di istana.Hal itu di

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-29
  • Retaliation For Enemies (Pembalasan Sang Putri)   WeedKiller

    Selamat MembacaHAVE A NICE DAY"Aku tidak tahu pasti Mereka siapa? Tetapi, Mereka yang menyelamatkan Rasi. Katanya Mereka juga tidak tahu kenapa Rasi tiba-tiba jatuh dari air terjun, karena saat itu Dia mengejar penjahat yang menculik Rasi." Laksmi menceritakan semua yang dikatakan oleh Piter."Sepertinya Mereka belum jauh, Ayo Kita kejar!" ujar Pangeran Afni.Agra dan Pangeran Afni mengejar Piter dan Prita malam itu, tetapi tidak menemukan jejak Mereka. Sudah terlalu jauh dari rumah, karena sudah larut malam. Mereka memutuskan untuk kembali ke rumah. Tabib Hwan, wanita tersebut memeriksa keadaan Rasi."Kenapa Rasi belum juga sadar Tabib, selain itu tangannya juga sangat dingin?" tanya Laksmi.Agra dan Pangeran Afni masuk ke kamar tempat Rasi di rawat. Tabib Hwan meminta Agra dan Pangeran Afni untuk keluar, hanya Laksmi dan Fatma yang ada di sana.Tabib Hwan memeriksa Rasi, termasuk melihat lengannya. Tangan tabib Hwan tiba-tiba geme

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-29
  • Retaliation For Enemies (Pembalasan Sang Putri)   Semakin Mencurigakan

    Selamat MembacaHAVE A NICE DAY"Hahaha, Aku hanya mengingat Pangeran Afni saat Dia naik ke atas pohon." Agra kemudian pergi ke sungai.Sudah menjelang pagi, para penduduk desa sudah ada yang bangun untuk memasak. Termasuk pemilik rumah, namun Mereka tinggal di rumah sebelah. Karena, rumah utama di tempati oleh Agra dan yang lainnya untuk sementara.Mereka juga yang memasak untuk anggota istana, karena Raja Rana telah mempercayakan segala kebutuhan kepada pemilik rumah. Raja Rana juga sudah memberikan uang dan bahan makanan yang cukup, tidak tanggung-tanggung para prajurit juga menjaga Mereka. Namun, tetap dalam masa penyamaran sampai Raja kembali ke desa Cirangi.Pangeran Afni yang melihat Agra keluar, kemudian mengikutinya. Agra menyadari Pangeran Afni ikut, terpikir sebuah ide. Agra sengaja mempercepat langkahnya, kemudian bersembunyi di balik bebatuan yang ada di sungai."Kemana Agra? Dia tadi ke arah sini," ucap Pangeran Afni."A

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-29
  • Retaliation For Enemies (Pembalasan Sang Putri)   Tanda Tanya Besar

    Selamat MembacaHAVE A NICE DAY"Ayo Kita kembali, makanan sudah siap. Tadi pemilik rumah memintaku untuk mencari Kalian," ucap Fatma."Kau hebat sekali tahu Kami di sini," ucap Agra."Tidak, sebenarnya Aku tadi melihat Kalian sepertinya sedang bicara serius. Jadi, Aku tidak menghampiri Kalian. Aku hanya melihat dari jauh, tidak sengaja melihat Kalian ke arah sini. Jadi, ku pikir ke sungai dan benar." Fatma mendahului Agra dan Laksmi."Apa Dia tahu?" bisik Laksmi."Sepertinya tidak. Kalau tahu dan berani mengatakan pembicaraan Kita, Aku tidak akan melepaskannya," bisik Agra."Hei, ayo cepat! Aku sudah begitu lapar," ucap Fatma."Iya," jawab Agra dan Laksmi bersamaan.Mereka bertiga sampai di rumah, tetapi keadaan di sana membuat Mereka bertiga mematung. Rumah yang sebelumnya berdiri kokoh sudah roboh, Mereka berlari untuk menyingkirkan reruntuhan."Tolong!" teriak seseorang."Pangeran Afni." Agra menyingkir

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-29
  • Retaliation For Enemies (Pembalasan Sang Putri)   Pelarian

    Selamat MembacaHAVE A NICE DAY"A..ada jasad," ucap Laksmi.Baik Laksmi dan Fatma sama-sama terlihat ketakutan, kemudian Pangeran Afni berusaha menenangkan keduanya. Mereka secepatnya pergi dari tempat itu, karena melihat beberapa orang berkuda menelusuri sungai."Apa yang Mereka cari di sana?" batin Laksmi."Apakah Mereka penjahatnya?" tanya Fatma."Aku tidak tahu, tapi Mereka tidak memakai penutup wajah. Aku akan berusaha berjalan," ucap Pangeran Afni."Tapi, kakimu masih terluka Kak," ucap Fatma."Iya Pangeran, Kami masih kuat untuk memapah mu. Kalau lelah Kita bisa beristirahat," tambah Laksmi."Aku kasihan pada Kalian," ucap Pangeran Afni."Kita tak menginginkan hal ini, tapi yang terpenting adalah bekerjasama," ujar Laksmi."Sepertinya di depan sana Kita akan melewati hutan belantara, semoga ada buah yang bisa dimakan," ucap Fatma.Pangeran Afni dan Laksmi tersenyum sekaligus kasihan pada Fatma, bagaimana pun Mereka

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-29
  • Retaliation For Enemies (Pembalasan Sang Putri)   Kawasan Terlarang

    Selamat MembacaHAVE A NICE DAYAgra yang sedang menyamar sebagai pimpinan para penjahat sama sekali tidak ikut minum, tetapi Dia lakukan secara diam-diam. Bukan hanya pada minuman, tapi juga pada makanan yang tersaji. Agra tidak percaya pada penjahat yang akan menolong Dirinya, maka dari itu Dia tidak memberitahu Mereka.Penjahat yang katanya akan menolong Agra tidak ikut minum, karena Dia sendiri yang menolong Agra menambahkan minuman tersebut."Tuan, Aku sudah membuktikan kesetiaan ku. Tapi, Tuan belum menyebutkan nama. Apa yang harus Aku lakukan supaya Tuan percaya?" tanyanya."Aku akan menunjukkan wajahku dan memperkenalkan diri setelah menemui dalangnya, tapi sebelum itu Kita harus makan. Supaya Mereka tidak curiga," ucap Agra."Sesuai perkataan Tuan," ucapnya.Dia sama sekali tidak curiga terhadap makanan tersebut, karena Agra yang menyiapkan semuanya. Dia tahu mana makanan yang berisi dan tidak."Tuan, Aku tidak i

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-29

Bab terbaru

  • Retaliation For Enemies (Pembalasan Sang Putri)   Akhir (END)

    Selamat MembacaHAVE A NICE DAY"Aku menghabisinya!" teriak Ratu Kosala."Cepat, ambil pedang itu." Pangeran Afni menutup telinganya, namun tidak ada yang menyadarinya."Rasi! Aku akan menghabisimu!" teriak Ratu Kosala dengan amarah yang memuncak."Aku tidak ingin menghabisimu, karena ini sangat menyakitkan. Sebaiknya hentikan ini semua," balas Rasi."Tidak akan! Kau membuatku menghabisinya, sekarang biar Aku yang mengakhirimu." Ratu Kosala berusaha menyerang Rasi dengan sihir hitamnya yang membara bagaikan api."Hentikan Kosala atau Aku akan menyegelmu!" teriak Ratu Kara."Baiklah, kalau begitu Kau juga harus kuhabisi." Ratu

  • Retaliation For Enemies (Pembalasan Sang Putri)   Dendam

    Selamat MembacaHAVE A NICE DAY"Siapa Dia?" batin Shankar.Panah yang hendak di arahkan pada Laksmi dan Pandu masih melayang di udara dan dalam keadaan diam, kemudian hanya dengan tangannya saja. Panah tersebut datang padanya, Dia membalikkan panah tersebut pada Aquela dan Saguya."Akhhh." Mereka berdua tidak bisa berkata-kata lagi, karena terkena senjata sendiri."Permainan baru saja dimulai," ucapnya."Suara itu," ucap Laksmi.Dia mendekat dengan masih menggunakan jubah berwarna merah, bahkan tangannya lengkap dengan senjata. Sebuah pedang yang terlihat begitu istimewa, terdapat tanda bintang dan api yang berwarna biru."P

  • Retaliation For Enemies (Pembalasan Sang Putri)   Hancurnya Segela Kegelapan

    Selamat MembacaHAVE A NICE DAYAquela dan Saguya mundur, setelah kedatangan orang-orang berjubah merah. Mereka membebaskan Laksmi dan membantu Mereka menghadapi musuh, namun hal itu tidak berlangsung lama. Raja Rana datang bersama anak buahnya, Dia tersenyum melihatnya."Akhirnya Kalian datang juga," ucap Raja."Bebaskan Tuan Justin atau akan terjadi pertumpahan darah!" ancamannya pada Raja Rana."Minta pimpinan Kalian datang! Barulah Aku akan membebaskan Justin," balas Raja Rana. Yang sepertinya tidak gentar dengan ancaman orang-orang berjubah merah."Pimpinan Kami akan datang, Raja tidak perlu khawatir. Tapi, Pimpinan Kami terlalu baik. Jika, Yang Mulia membebaskan semua dan berdamai Dia akan memaafkan Yang Mulia." Ora

  • Retaliation For Enemies (Pembalasan Sang Putri)   Pengkhianat!

    Selamat MembacaHAVE A NICE DAY"Berani sekali Kau!" bentaknya.Dia memegang pipi Laksmi dengan kasar, kemudian orang tersebut membuka penutup wajahnya. Pandu yang tidak bisa lagi tinggal diam, langsung masuk menembus yang lain. Dia menyerang orang tersebut, sehingga berhasil berdiri di depan Laksmi."Pandu, apa yang Kau lakukan di sini? Pergi, Mereka tidak akan membiarkanmu!" teriak Laksmi, memintanya untuk pergi."Tidak Laksmi, sekarang Aku ingin melindungimu." Pandu melawan siapapun yang berani mendekati Laksmi, hal itu justru menjadi tontonan bagi anak buah Raja Rana."Shankar, apa yang harus Kita lakukan?" tanya Arkan."Divi, Kau tidak boleh ikut ke sana. Pangeran Jiwon, jaga Divi." Shankar dan Arkan sedikit

  • Retaliation For Enemies (Pembalasan Sang Putri)   Siapa Yang Terjebak?!

    Selamat MembacaHAVE A NICE DAYAsrama Aurora yang tempatnya sedikit jauh dari rumah penduduk, membuat kebakaran tersebut tidak diketahui. Hanya tinggal puing-puing bangunan dan reruntuhannya. Mereka tidak membiarkan ada yang tersisa, terkecuali kolam yang berada di belakang Asrama. Yang menjadi saksi bisu dari penyerangan tersebut.Pangeran Afni dan Pangeran lainnya menuntun Para Putri di bantu oleh Manhanta, Mereka melarikan diri ke hutan dekat desa Cirangi. Namun, persembunyian itu tidak menjamin Mereka terlindungi dari hujan. Ada pohon yang dapat menghalau teriknya sinar matahari, namun bagaimana dengan hujan dan musuh yang bisa saja tiba-tiba datang?"Lembah yang di maksud dekat dari tempat ini," ucap Pangeran Afni. Dia melihat ke semua hutan tersebut, sementara ada yang membuat tempat untuk beristiraha.&

  • Retaliation For Enemies (Pembalasan Sang Putri)   Penyerangan Di Asrama Aurora

    Selamat MembacaHAVE A NICE DAY"Dia bahkan tega menghabisi Putrinya sendiri, sudah pasti Dia juga yang ada di balik kejadian ini," ucap Manhanta.Shankar dan teman-temannya memang memilih untuk menceritakan semuanya pada Manhanta, bahkan Pangeran Afni juga ikut dalam diskusi tersebut."Raja Rana memiliki hubungan yang sangat erat dengan Ayahku, sepertinya Aku harus memperingatinya," ucap Pangeran Afni. Dia mungkin merasa khawatir, karena melihat Raja Rana yang begitu nekat."Ayahmu dan Raja Rana yang merencanakan pembantaian terhadap keluargaku, apa Kau masih ingat?" tanya Shankar pada Pangeran Afni."Saat itu Ayahku tidak tahu, kalau Raja berencana untuk menghancurkan seluruh keluargamu. Sebagai sekutu, Dia hanya member

  • Retaliation For Enemies (Pembalasan Sang Putri)   Wajah Iblis

    Selamat MembacaHAVE A NICE DAYPara Pangeran tinggal mencari keberadaan Laksmi, Mereka tidak ada yang berani ke jurang lowden. Karena, setiap malam selalu terdengar suara Serigala meraung-raung, entah mengapa?Manhanta (Soraya) berusaha menghindari pembicaraan dengan Aquela, Dia hanya bicara pada Shankar, Pandu dan Arkan. Sedangkan, dengan Pangeran Afni--Dia sepertinya belum percaya.Saguya melihat kesempatan untuk semakin dekat dengan Pangeran Shankar, namun Dia selalu merasa terhalangi oleh Pandu."Pandu, seperti Laksmi. Selalu saja menghalangiku," gumam Saguya.Setelah, Pandu pergi barulah Saguya masuk ke kamar Pangeran Shankar. Hal itu membuat Shanjar terlihat terkejut, Saguya menutup pintu. Dia berlari ke pelukan Sh

  • Retaliation For Enemies (Pembalasan Sang Putri)   Di Balik Duka

    Selamat MembacaHAVE A NICE DAY"Apa sekarang Kau puas?!" geram Pandu pada Shankar."Rasi." Pangeran Shankar menangis di tempat itu, begitu juga dengan Pangeran Afni dan Pandu."Apa Kau memberitahu Raja Rana tentangmu?" tanya Pangeran Afni."Tidak," jawab Shankar."Lalu, kenapa Dia melakukan itu semua?!" tanya Pangeran Afni, Dia diselimuti oleh emosi."Cukup! Kenapa Kalian bertengkar dalam keadaan seperti ini? Kalian sangat kekanak-kanakan." Pandu meninggalkan Mereka untuk kembali ke Asrama.Di susul oleh Pangeran Shankar dan Afni, Mereka terlihat tidak bersemangat. Ketiganya mencari Aquela, namun tidak menemukannya.

  • Retaliation For Enemies (Pembalasan Sang Putri)   Jatuh Ke Jurang

    Selamat MembacaHAVE A NICE DAYPara Prajurit Raja mengirimkan pesan pada sekutu, bahwa Freya telah dikalahkan. Namun, sekutu Freya tidak melakukan pergerakan apapun."Seharusnya Mereka memberontak," ucap Panglima Arya."Mereka tidak akan berani untuk memberontak, sekarang hanya Aku yang akan menjadi penguasa terkuat." Raja Rana tertawa, sehingga menggema memenuhi ruangannya.Sementara, di Asrama AuroraRasi membantu Manhanta membawakan makanan untuk Shankar, karena Manhanta memeriksa keadaan Pangeran Afni."Bisakah suapi Aku?" tanya Shankar pada Rasi."Akan kupanggilkan Tunisia," jawabnya."Rasi," ucap Shankar p

DMCA.com Protection Status