Selamat Membaca
HAVE A NICE DAY
"Aku akan mengatakannya nanti," ucap Marlaka.
"Tolong bebaskan Soraya." Rasi memegang kaki Marlaka supaya Soraya dibebaskan.
"Sangat disayangkan, awalnya Aku akan mengijinkan mu kembali saat ini. Tapi, sepertinya Kau harus banyak belajar dari ku. Kau hanya boleh pulang, jika mampu membawakan ku telur gagak dari lembah timur," ucap Marlaka.
"Itu tidak mungkin! Mereka sangat banyak," tolak Rasi.
"Katanya Kau pewaris kerajaan, tapi mana nyalimu Rasi Rana?!" tanya Marlaka.
"Aku ini anak perempuan," jawab Rasi.
"Masalahnya apa? Anak perempuan itu lemah?" tanya Marlaka.
"Apa Aku lemah?" batin Rasi.
"Sebaiknya Kau kembali saja! Soraya lihat anak yang ingin Kau latih! Dia bahkan tidak berani mengambil telur gagak dari lembah timur, bagaimana Dia bisa mengalahkan para serigala? Bawa telur gagak itu atau tidak mendapatkan air suci sama sekali," ucap Marlaka.
Marlaka membawa Soraya ke r
Selamat MembacaHAVE A NICE DAY"Aku akan kembali kalau Kau membebaskan Soraya," ucap Rasi."Soraya tidak pernah Aku kurung," ucap Marlaka. Dia berusaha menenangkan Rasi yang sedang marah."Jadi, selama ini Kau mempermainkan Aku! Kenapa?" tanya Rasi."Kalau Kau memintanya dengan baik-baik apa Kau mau mengambil telur gagak tersebut?" tanya Marlaka, kemudian."Tidak," jawab Rasi."Kemari Rasi, Aku tidak akan membiarkan mu kembali malam hari. Di luar sana bahaya besar menunggu," ucap Marlaka."Iya," jawab Rasi singkat.Rasi kembali masuk ke istana, ketika itu juga Soraya dibebaskan dari lingkaran yang Marlaka buat. Rasi dan Soraya berpelukan, Mereka sudah saling menyayangi. Marlaka juga senang melihat keduanya yang sudah akrab.Soraya mengantar Rasi ke ruangannya untuk beristirahat, kemudian Dia pergi untuk bertemu dengan Marlaka. Mereka hanya bicara empat mata."Kau akan melatih Rasi, kan?" tanya Soraya.
Selamat MembacaHAVE A NICE DAYRasi keluar dari balik persembunyiannya, Dia masuk ke istana meski es yang diciptakan oleh Marlaka membuat jalannya menjadi sulit. Soraya menghentikan Rasi supaya tidak menemui Marlaka."Aku harus minta maaf padanya," ucap Rasi."Nanti saja Rasi, Dia sangat marah. Belum saatnya," ucap Soraya."Aku tidak bisa membiarkan ini terus terjadi padanya, karena Dia sangat menderita," jelas Rasi.Rasi sangat hati-hati saat masuk ke istana, Dia tidak menemukan Marlaka. Kemudian, Rasi mencarinya di ruangannya. Marlaka terlihat duduk dengan tongkat ditangannya, Dia sedang menangis."Marlaka," panggil Rasi."Sebaiknya Kau pergi, Aku hanya Nenek tua yang tidak berguna," ucap Marlaka."Tidak, bukan seperti itu. Aku tidak bermaksud untuk menyakiti mu," ucap Rasi."Pergilah Aku sudah gagal," gumam Marlaka yang masih bisa Rasi dengar."Ya, Kau gagal. Bukan berarti saat gagal Kau tidak bisa menc
Selamat MembacaHAVE A NICE DAYLima hari yang lalu, Kerajaan Rana gempar setelah mendengar hilangnya Rasi. Tidak ada yang dibiarkan pergi ke desa Cirangi, setelah terdengar desas-desus tentang serigala misterius tersebut.Raja dan Ratu terlihat bersedih. Mereka sudah mengerahkan seluruh prajurit untuk mencari keberadaan Rasi. Tidak satupun dari Mereka yang kembali membawa kabar, Ratu Kosala sakit setelah Rasi hilang selama lima hari."Yang Mulia, tolong temukan Putri Kita." Ratu Kosala memohon pada Raja Rana."Kita akan temukan Dia, hidup atau mati." di luar ruangan Raja, Agra mendengar sendiri apa saja yang telah Mereka bicarakan.Agra dan Pangeran Afni memberanikan Diri menghadap Raja Rana dan menceritakan semua yang telah Mereka alami. Dengan ijin Raja, Mereka akhirnya pergi ke desa Cirangi bersama para prajurit lainnya.Raja Rana sendiri juga terjun secara langsung, Dia pergi ke desa Cirangi bersama prajurit-prajurit pilihannya. Pe
Selamat MembacaHAVE A NICE DAYSetelah melakukan perjanjian tersebut, Marlaka membawa Rasi dan Soraya kembali ke kamarnya. Rasi memasukkan pedangnya pada sarung yang diberikan oleh Marlaka."Besok Kau harus temui singa putih, Dia akan membantumu dalam misi ini," ucap Marlaka."Apa itu perlu?" tanya Rasi."Tentu, Dia akan selalu melindungimu. Sampai akhir," ucap Marlaka."Aku tidak akan berakhir begitu cepat," ucap Rasi begitu yakin."Itu memang seharusnya. Kau akan menghadapi musuh yang sesungguhnya nanti, setelah ikan bintang mengembalikan ingatanmu," tutur Marlaka."Maksudnya ada yang lebih berbahaya dari Raja Serigala?" tanya Rasi."Jiwa penasaran mu mulai kambuh, sebaiknya Kau istirahat," ucap Soraya."Ayolah katakan," ucap Rasi memohon."Rasi, Kau tahu kenapa ketika bayi lahir Dia tidak bisa langsung lari?" tanya Soraya."Tentu saja, mana mungkin langsung lari. Dia harus belajar duduk dulu, kemudian merangkak, setelah
Selamat MembacaHAVE A NICE DAY"Aku arogan, karena Kau menyerang temanku. Aku akan baik, kalau Kalian ramah." Rasi mengeluarkan tombaknya."Tidak ada yang bisa keluar dari sini hidup-hidup," ucap pimpinan serigala putih."Aku akan keluar dari sini dalam keadaan sehat walafiat," jawab Rasi dengan penuh percaya diri."Sombong sekali Kau," gumam salah dari Mereka."Bukan sombong, tapi optimis. Aku datang kemari untuk sebuah misi, jika ada yang menghalangiku maka bersiaplah." Rasi bersiap-siap ketika para serigala putih itu mengelilinginya."Kupu-kupu emas, Kau terbanglah setinggi mungkin," bisik Rasi.Ketika kupu-kupu emas terbang ke angkasa, para serigala putih itu menyerang Rasi bersamaan. Rasi menunduk dengan lindungan dari tombaknya, kemudian Dia mendorong tombak ke atas, sehingga serigala putih terlempar dan akhirnya jatuh.Rasi memutar tombaknya, hingga mengeluarkan api. Para serigala putih mencoba memadamkannya deng
Selamat MembacaHAVE A NICE DAYRasi berpindah ke samping, Dia merapat pada dinding. Kemudian, Rasi memanah tali tersebut. Persis seperti dugaannya, pisau-pisau tersebut menancap ke tempat Dirinya berdiri tadi.Setelah memastikan keadaan akan, Rasi melanjutkan perjalanan. Dia masih belum berani berjalan tepat di tengah, karena itulah Rasi berjalan memepet dinding."Dimana letak singa putih, kenapa Dia belum muncul?" tanya Rasi pelan terhadap kupu-kupu emas."Singkirkan dulu semua runtuhan tersebut, lalu carilah patung singa," jawab kupu-kupu emas."Kita ke sini untuk bertemu singa putih, kenapa malah memintaku mencari patung singa? tanya Rasi."Kau ini, pantas saja Maya memintaku untuk melanjutkan misi ini. Yang lain pasti tidak tahan setelah melihat rasa penasaran mu dan sikap menyebalkan mu ini, turuti saja apa yang Aku katakan," gerutu kupu-kupu emas."Iya-iya. Ternyata kupu-kupu emas yang mungil sepertimu bisa m
Selamat MembacaHAVE A NICE DAY"Yang Mulia, sepertinya ada yang tidak beres." salah seorang prajurit istana melapor pada Raja Rana."Tidak beres apanya?" tanya Raja Rana."Kami tidak bisa menemukan hutan tempat Tuan Putri menghilang," jawabnya.Semua saling melirik satu sama lain, Mereka berkumpul dalam satu tempat. Raja Rana mengepalkan tangannya, Dia mendahului yang lainnya. Agra dan Pangeran Afni mengejar Raja Rana, Mereka bertiga menghentikan kudanya.Mereka justru datang dari arah belakang dimana tadi Mereka semua berkumpul, hal itu membuat yang lainnya berjaga-jaga dengan menyiapkan senjata."Sepertinya Raja Serigala menyadari kedatangan Kita," ucap penduduk."Kita tidak akan menyerah! Raja Rana ada bersama Kita," ucap Pangeran Afni."Mereka sengaja mempermainkan Kita," ucap Raja Rana."Apa yang harus Kita lakukan sekarang?" tanya Agra."Kita berhenti sejenak, Kita harus membuat strategi baru. Kita p
Selamat MembacaHAVE A NICE DAY"Apa saja yang Kau dengar tentangnya?" tanya Rasi."Dia bisa menjadi siapapun yang Dia inginkan, intinya Dia memiliki kemampuan untuk meniru wajah seseorang. Dia sudah berumur ribuan tahun, tapi Dia tetap menyendiri. Konon Dia menunggu jiwa terpilih untuk menjadi pendampingnya," tutur kupu-kupu emas."Itu saja?" tanya Rasi, untuk memastikan."Iya, hanya itu. Tidak banyak yang diketahui tentangnya," jawab kupu-kupu emas."Kalau begitu Kita harus mundur terlebih dahulu," ucap Rasi."Bagaimana dengan Mereka?" tanya kupu-kupu emas."Itu urusan Marlaka dan Soraya," bisik Rasi.Singa putih membawa Rasi terbang menjauh dari tempat itu, sementara Raja Rana dan yang lainnya masih terjebak. Rasi meminta singa putih untuk berhenti, Dia melihat sesuatu yang sangat janggal."Lions bawa Aku pada gadis itu," ucap Rasi.Ketika Lions akan membawa Rasi ke bawah, sebuah jaring sutra menangkap Mereka. Lions mencoba m
Selamat MembacaHAVE A NICE DAY"Aku menghabisinya!" teriak Ratu Kosala."Cepat, ambil pedang itu." Pangeran Afni menutup telinganya, namun tidak ada yang menyadarinya."Rasi! Aku akan menghabisimu!" teriak Ratu Kosala dengan amarah yang memuncak."Aku tidak ingin menghabisimu, karena ini sangat menyakitkan. Sebaiknya hentikan ini semua," balas Rasi."Tidak akan! Kau membuatku menghabisinya, sekarang biar Aku yang mengakhirimu." Ratu Kosala berusaha menyerang Rasi dengan sihir hitamnya yang membara bagaikan api."Hentikan Kosala atau Aku akan menyegelmu!" teriak Ratu Kara."Baiklah, kalau begitu Kau juga harus kuhabisi." Ratu
Selamat MembacaHAVE A NICE DAY"Siapa Dia?" batin Shankar.Panah yang hendak di arahkan pada Laksmi dan Pandu masih melayang di udara dan dalam keadaan diam, kemudian hanya dengan tangannya saja. Panah tersebut datang padanya, Dia membalikkan panah tersebut pada Aquela dan Saguya."Akhhh." Mereka berdua tidak bisa berkata-kata lagi, karena terkena senjata sendiri."Permainan baru saja dimulai," ucapnya."Suara itu," ucap Laksmi.Dia mendekat dengan masih menggunakan jubah berwarna merah, bahkan tangannya lengkap dengan senjata. Sebuah pedang yang terlihat begitu istimewa, terdapat tanda bintang dan api yang berwarna biru."P
Selamat MembacaHAVE A NICE DAYAquela dan Saguya mundur, setelah kedatangan orang-orang berjubah merah. Mereka membebaskan Laksmi dan membantu Mereka menghadapi musuh, namun hal itu tidak berlangsung lama. Raja Rana datang bersama anak buahnya, Dia tersenyum melihatnya."Akhirnya Kalian datang juga," ucap Raja."Bebaskan Tuan Justin atau akan terjadi pertumpahan darah!" ancamannya pada Raja Rana."Minta pimpinan Kalian datang! Barulah Aku akan membebaskan Justin," balas Raja Rana. Yang sepertinya tidak gentar dengan ancaman orang-orang berjubah merah."Pimpinan Kami akan datang, Raja tidak perlu khawatir. Tapi, Pimpinan Kami terlalu baik. Jika, Yang Mulia membebaskan semua dan berdamai Dia akan memaafkan Yang Mulia." Ora
Selamat MembacaHAVE A NICE DAY"Berani sekali Kau!" bentaknya.Dia memegang pipi Laksmi dengan kasar, kemudian orang tersebut membuka penutup wajahnya. Pandu yang tidak bisa lagi tinggal diam, langsung masuk menembus yang lain. Dia menyerang orang tersebut, sehingga berhasil berdiri di depan Laksmi."Pandu, apa yang Kau lakukan di sini? Pergi, Mereka tidak akan membiarkanmu!" teriak Laksmi, memintanya untuk pergi."Tidak Laksmi, sekarang Aku ingin melindungimu." Pandu melawan siapapun yang berani mendekati Laksmi, hal itu justru menjadi tontonan bagi anak buah Raja Rana."Shankar, apa yang harus Kita lakukan?" tanya Arkan."Divi, Kau tidak boleh ikut ke sana. Pangeran Jiwon, jaga Divi." Shankar dan Arkan sedikit
Selamat MembacaHAVE A NICE DAYAsrama Aurora yang tempatnya sedikit jauh dari rumah penduduk, membuat kebakaran tersebut tidak diketahui. Hanya tinggal puing-puing bangunan dan reruntuhannya. Mereka tidak membiarkan ada yang tersisa, terkecuali kolam yang berada di belakang Asrama. Yang menjadi saksi bisu dari penyerangan tersebut.Pangeran Afni dan Pangeran lainnya menuntun Para Putri di bantu oleh Manhanta, Mereka melarikan diri ke hutan dekat desa Cirangi. Namun, persembunyian itu tidak menjamin Mereka terlindungi dari hujan. Ada pohon yang dapat menghalau teriknya sinar matahari, namun bagaimana dengan hujan dan musuh yang bisa saja tiba-tiba datang?"Lembah yang di maksud dekat dari tempat ini," ucap Pangeran Afni. Dia melihat ke semua hutan tersebut, sementara ada yang membuat tempat untuk beristiraha.&
Selamat MembacaHAVE A NICE DAY"Dia bahkan tega menghabisi Putrinya sendiri, sudah pasti Dia juga yang ada di balik kejadian ini," ucap Manhanta.Shankar dan teman-temannya memang memilih untuk menceritakan semuanya pada Manhanta, bahkan Pangeran Afni juga ikut dalam diskusi tersebut."Raja Rana memiliki hubungan yang sangat erat dengan Ayahku, sepertinya Aku harus memperingatinya," ucap Pangeran Afni. Dia mungkin merasa khawatir, karena melihat Raja Rana yang begitu nekat."Ayahmu dan Raja Rana yang merencanakan pembantaian terhadap keluargaku, apa Kau masih ingat?" tanya Shankar pada Pangeran Afni."Saat itu Ayahku tidak tahu, kalau Raja berencana untuk menghancurkan seluruh keluargamu. Sebagai sekutu, Dia hanya member
Selamat MembacaHAVE A NICE DAYPara Pangeran tinggal mencari keberadaan Laksmi, Mereka tidak ada yang berani ke jurang lowden. Karena, setiap malam selalu terdengar suara Serigala meraung-raung, entah mengapa?Manhanta (Soraya) berusaha menghindari pembicaraan dengan Aquela, Dia hanya bicara pada Shankar, Pandu dan Arkan. Sedangkan, dengan Pangeran Afni--Dia sepertinya belum percaya.Saguya melihat kesempatan untuk semakin dekat dengan Pangeran Shankar, namun Dia selalu merasa terhalangi oleh Pandu."Pandu, seperti Laksmi. Selalu saja menghalangiku," gumam Saguya.Setelah, Pandu pergi barulah Saguya masuk ke kamar Pangeran Shankar. Hal itu membuat Shanjar terlihat terkejut, Saguya menutup pintu. Dia berlari ke pelukan Sh
Selamat MembacaHAVE A NICE DAY"Apa sekarang Kau puas?!" geram Pandu pada Shankar."Rasi." Pangeran Shankar menangis di tempat itu, begitu juga dengan Pangeran Afni dan Pandu."Apa Kau memberitahu Raja Rana tentangmu?" tanya Pangeran Afni."Tidak," jawab Shankar."Lalu, kenapa Dia melakukan itu semua?!" tanya Pangeran Afni, Dia diselimuti oleh emosi."Cukup! Kenapa Kalian bertengkar dalam keadaan seperti ini? Kalian sangat kekanak-kanakan." Pandu meninggalkan Mereka untuk kembali ke Asrama.Di susul oleh Pangeran Shankar dan Afni, Mereka terlihat tidak bersemangat. Ketiganya mencari Aquela, namun tidak menemukannya.
Selamat MembacaHAVE A NICE DAYPara Prajurit Raja mengirimkan pesan pada sekutu, bahwa Freya telah dikalahkan. Namun, sekutu Freya tidak melakukan pergerakan apapun."Seharusnya Mereka memberontak," ucap Panglima Arya."Mereka tidak akan berani untuk memberontak, sekarang hanya Aku yang akan menjadi penguasa terkuat." Raja Rana tertawa, sehingga menggema memenuhi ruangannya.Sementara, di Asrama AuroraRasi membantu Manhanta membawakan makanan untuk Shankar, karena Manhanta memeriksa keadaan Pangeran Afni."Bisakah suapi Aku?" tanya Shankar pada Rasi."Akan kupanggilkan Tunisia," jawabnya."Rasi," ucap Shankar p