Share

Bab 72

Dinara merutuki mulutnya sendiri. Ini pertama kalinya dia merasa begitu ceroboh. Selama ini, dia selalu berhati-hati dalam berbicara, tetapi kali ini dia malah tidak bisa mengendalikan ucapannya di depan Jeremy.

Seharusnya, dia bisa lebih menahan diri agar tidak terbawa emosi dan terlanjur mengatakan apa yang seharusnya tidak dikatakan. Akan tetapi, tidak ada gunanya menyesali. Pun kata-kata yang sudah terucap, tidak dapat ditarik kembali.

Pada akhirnya, tidak ada pilihan lain, selain bersikap tenang dan memikirkan apa yang harus dikatakan selanjutnya.

"Apa maksud ucapanmu tadi?" Suara Jeremy kembali terdengar. Dingin dan tajam.

Dinara meliriknya perlahan. Raut wajah yang begitu keruh bercampur dengan tatapan tajam yang mengintimidasi, membuatnya ingin segera mengalihkan pandangan.

Dinara tahu, tidak ada gunanya mengelak. Jeremy bukan orang yang mudah dibodohi. Jadi, dia mengatur suaranya dan berkata dengan acuh tak acuh, "Aku hanya mengatakan apa yang aku tahu."

"Memangnya apa y
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status