Setelah cukup jauh dari Perguruan Matahari darah Ling Li meminta pedangnya untuk turun, Ling Li ingin meminta kedua Naga mengajarkan Mana tanah dan angin, jika dirinya berhasil menguasai keduanya lengkap sudah Mana yang dikuasainya.Ling Li yang saat ini berada di Padang tandus memutuskan menghentikan langkahnya, di depannya tanah gersang tanpa penghuni membuat Ling Li berpikir tempat itu cocok untuk berlatih Mana tanah dan anginnya. "Sekarang giliran kalian berdua yang membantunya," ucap Sin."Bagaimana dengan kalian semua?" tanya Naga kelima."Kami semua sudah, dan dia menguasai apa yang kami ajarkan dengan cepat," ucap Naga kedua."Haaaaaah, baiklah aku akan mengajarkannya," sahut Naga kelima."Anak muda karena dasar-dasar menguasai Mana kamu sudah pasti bisa aku tidak akan menjelaskannya lagi, sekarang tutup mata dan bentangkan tanganmu, gunakan cara dasar untuk menguasai Mana dan cobalah tetap tenang," ucap Naga kelima.Ling Li mengikuti arahan Naga kelima, Ling Li membentangkan
Sambil menunggu pemimpin perampok datang Ling Li ingin melatih keempat Mana nya, Mana air dan api sudah dikuasainya sempurna bahkan Ling Li bisa membuat macam-macam senjata yang terbuat dari keduanya.Dengan tekad yang teguh Ling Li juga terus melatih Mana anginnya, melempar dan mengambil sesuatu menggunakan angin memang lebih mudah, tidak hanya itu Ling Li juga membuat angin tornado yang tidak terlalu besar mengelilinginya.Belum sempat menggunakan Mana tanah untuk membangun tembok Ling Li merasakan getaran di tanah seperti sebelumnya yaitu langkah kaki, Ling Li mencoba menghitung berapa orang yang mendatanginya dengan getaran yang semakin terasa pertanda orang yang mendatanginya sudah semakin mendekat.Walau sudah tau musuh datang Ling Li tidak berdiri dari tempatnya, Ling Li terus menatap ke arah getaran yang semakin mendekat. Tak lama puluhan orang menghentikan langkahnya dan menatap Ling Li, sang pemimpin menunjuk ke arah Ling Li tidak percaya anak muda itu yang sudah membunuh an
Ling Li kembali melanjutkan perjalanannya, masih ada 3 Naga lagi yang harus dicarinya agar lengkap 9 Naga berada di dalam tubuhnya.Hampir 2 tahun sejak kepergiannya meninggalkan rumah keluarga Li , Ling Li benar-benar menjadi pengembara yang hanya singgah sebentar di sebuah Kota dan Desa demi mencari berita tentang setiap Naga yang saat ini sudah berada di dalam tubuhnya dan mencoba beraneka makanan setiap daerah.Keenam Naga hanya menggelengkan kepalanya melihat Ling Li yang berjalan meninggalkan kota dengan perbekalan makanan yang sangat banyak, Sin tidak merasa heran karena dari awal Ling Li sudah seperti itu selalu membeli makanan dari setiap tempat yang disinggahinya.Tahu Naga di dalam tubuhnya merasa heran dengannya Ling Li hanya santai, bagi Ling Li makanan adalah penambah energi tersendiri untuknya dan apa salahnya menikmati makanan yang berbeda setiap saat.Uhuk, uhuk, uhuk.Ling Li seketika menghentikan langkahnya, beberapa meter di depannya seorang Nenek bersandar di bawa
Sejak meninggalkan pohon tempatnya bertemu sang Nenek tua Ling Li merasa sangat gelisah, Ling Li bisa merasakan kegelisahannya bukan karena Mata Dewa yang baru dimilikinya secara tiba-tiba. Di kehidupannya yang dulu perasaannya yang seperti itu sering terjadi, kegelisahan yang tanpa sebab biasanya pertanda buruk baginya.Ling Li menghentikan langkahnya mencoba menghilangkan kegelisahannya, keenam Naga terutama Sin menyadari bahwa Ling Li sedikit berbeda sejak meninggalkan tempat itu, kelima Naga yang penasaran meminta Sin bertanya apa yang terjadi pada Ling Li mereka berpikir mungkin saja dia merindukan keluarganya."Itu tidak mungkin," ucap Sin setelah mendengar kelima saudaranya berpikir Ling Li merindukan keluarganya."Kalau itu tidak mungkin, lalu apa yang membuatnya seperti itu?" tanya Naga keenam."Entah, aku juga tidak tau," sahut Sin.Ling Li yang mendengar semua pembicaraan para Naga menggelengkan kepalanya, lagi pula apa untungnya merindukan keluarga yang sama sekali bukan b
Semalaman Ling Li tertidur sambil duduk karena tidak bisa menggerakkan anggota tubuhnya, tiba-tiba getaran dahsyat dari bawah tanah yang semakin mendekat membuat Ling Li refleks membuka matanya. Ling Li tau saat ini dua orang sedang berjalan ke arahnya, menggunakan mata Dewa nya Ling Li melihat dua orang itu hanya berjarak beberapa meter dari balik semak di sampingnya.Ling Li yang mencoba menggerakkan tangannya merasa kesal, padahal dirinya sudah tertidur sambil duduk semalaman kenapa hampir semua anggota tubuhnya masih terasa lemas.Booooooooooooom.Duuuuuuuuuuuaaaaaaaar.Serangan dadakan tepat mengenai Ling Li yang masih terduduk, dari balik semak dua orang berpakaian hitam berjalan ke arah kepulan asap tempat Ling Li terkena serangan."Day dia tidak mungkin langsung mati bukan?" tanya Diy utusan dunia bawah."Tidak tau, Manusia sangat lemah mungkin saja serangan tadi sudah membuat tubuhnya menjadi satu dengan tanah," sahut Day utusan dunia bawah adik Diy.Perlahan kepulan asap mem
Pangeran Iblis berjalan ke arah Diy dan Day tepat setelah serangan jurus Ling Li dihadangnya, pangeran Iblis tersenyum menatap Diy dan Day yang hampir kalah di tangan seorang manusia. Senyuman pangeran Iblis membuat keduanya merasa tidak senang, mereka pernah mendengar utusan yang dikirim Raja Iblis juga kalah dan mati di tangan Ling Li beberapa waktu lalu."Aku tidak menyangka hanya segini kekuatan Kembar D dari dunia bawah, padahal selama ini aku kagum pada nama kalian," ucap pangeran Iblis."Jangan merasa bangga, utusan yang dikirim Raja Iblis juga mati di tangan manusia itu," sahut Diy kesal."Bukannya utusan dunia bawah juga sama mati di tangannya," ucap Pangeran Iblis kembali tersenyum."Kenapa jadi bertengkar, kita memiliki musuh yang sama kenapa kita tidak bersatu," sahut Day."Ada benarnya juga perkataanmu," ucap pangeran Iblis."Kalian berdua kenapa tidak bersatu saja," sambung pangeran Iblis.Diy dan Day menatap satu sama lain lalu mengangguk, sebenarnya kalau keduanya bers
"Heeeeeh, aku kira kamu sengaja ingin bunuh diri," ucap Sin."Bunuh diri, tidak mungkin," sahut Ling Li sambil terus berjalan.Ling Li merasa sangat beruntung karena Pangeran Iblis berteriak, teriakannya seketika membangunkan ide Ling Li yang mengetahui kerjasama Jude De dan pangeran Iblis ke 5."Caramu itu terlalu berbahaya, seandainya kamu belum meminum pil pelebur tulang tidak tau kamu sudah beberapa kali mati saat melawan mereka," ucap Sin kesal.Diantara keenam Naga Sin yang sangat perhatian pada Ling Li, karena Sin yang pertama kali bertemu dengan Ling Li dan bisa merasakan ketulusan hati Ling Li yang ingin membantunya dan saudaranya.***Tiga hari berjalan kaki Ling Li tiba di sebuah desa kecil, Ling Li berjalan memasuki desa yang terlihat normal berbeda dari puluhan desa yang selama ini pernah disinggahinya. Baru memasuki gerbang desa beberapa langkah warga yang mulanya beraktivitas seperti biasa berjalan ke arah Ling Li dan mengadang Ling Li, dari barisan paling belakang sese
Naga ketujuh masih menatap Ling Li tidak percaya, tidak mungkin manusia di depannya bisa mengerti apa yang dikatakannya. Manusia di depannya saat ini pasti hanya berpura-pura mengerti perkataannya agar tidak di makan olehnya, tapi sayang itu tidak akan terjadi pikir Naga ketujuh.Melihat Naga ketujuh hanya diam Ling Li berjalan ke bawah kakinya, menggunakan pedangnya Ling Li terbang dan berdiri tepat di depan sang Naga. Ling Li menyunggingkan bibirnya mengejek Naga ketujuh setelah memperhatikannya dari kaki sampai kepalanya.Hooooooooeeeeeeerrrrr."Beraninya manusia rendahan mengejekku," ucap Naga ketujuh."Kenapa tidak berani," sahut Ling Li kembali turun."Apa yang membuatmu mengejekku?" tanya Naga ketujuh tanpa sadar."Sebenarnya tidak ada masalah dengan tubuhmu, hanya saja dengan tubuh yang masih utuh seperti itu hanya bisa mengandalkan manusia untuk bertahan hidup benar-benar memalukan," ucap Ling Li."Kamu tau apa? aku adalah salah satu Naga yang agung, sudah sepantasnya manusia