Share

Bab 38 Alasan Kekacauan

last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-24 23:20:40

Ye Xuanqing mengayunkan pedang Huoguang sembari mengeraskan rahangnya, menahan seluruh amarah dan dendam pada siluman mimpi buruk.

“Kau memang pantas mati, Ran Yi!”

Saat itu lah Ran Yi berbalik badan, menghindari serangan itu ke kiri. Ming Tian yang semula bertarung berhadapan dengan Ran Yi pun ikut berpindah posisi, menjaga jarak dari tebasan pedang istimewa itu.

“Bagaimana kau bisa bangun dari mimpi?” Ran Yi bertanya heran, ini sepenuhnya ditujukan pada Ye Xuanqing.

Sang Adipati itu malah tersenyum sinis, lalu mengangkat bahu acuh. “Entah lah, ku rasa ilusi mu sangat lemah sehingga aku bisa terbangun dengan mudah.”

“Bedebah sombong!” Ran Yi menggertakkan rahangnya, lalu berlari maju untuk meninju wajah Ye Xuanqing.

Gerakan siluman itu sangat gesit, dia juga sangat tangkas. Kekuatannya jauh lebih kuat disbanding dengan siluman yang setingkat dengannya. Ye Xuanqing mulai kewalahan, begitu juga dengan Ming Tian yang menyerang siluman itu diwaktu yang sama.

“Aneh! kenapa siluman tingkat
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Redemption: Karma & Rasa Sang Pemburu Siluman    Bab 39 Ketakutan Yang Nyata

    Lui Yang hendak membuka mulutnya lagi tapi ming tian sudah lebih dulu menarik tangannya dan menyeret pria itu keluar setelah sebelumnya mendapat kode lirikan mata oleh Ye Xuanqing. “Tunggu! Kalian tidak bisa melakukan ini padaku, Ye Xuanqing kau tidak bisa menghukum ku tanpa bukti!”Ye Xuanqing tetap tenang, dia tentu paham apa yang dia lakukan hari ini. Melepaskan musuh secara tiba-tiba dan menangkap teman lama tentu bukanlah hal yang sederhana. Dia melirik sekilas kepergian Lui Yang dan Ming Tian dari ruangan itu.“Aku tentu tidak bodoh dengan bertindak asal,” lirihnya.Kemudian Ye Xuanqing menatap tajam ke arah Ran Yi. “Sekarang bangunkan Fen Rou, aku tahu kau membuatnya terperangkap ilusi mimpi buruk.”“Tidak bisa, orang yang sudah masuk ke dalam ilusi ku tidak bisa bangun dengan sendirinya atau bahkan dengan kekuatanku.” Ran Yi menjawab jujur.Akan tetapi Ye Xuanqing begitu geram dan mengira siluman itu telah mempermainkan dirinya. Dengan cepat Ye Xuanqing sudah menodongkan peda

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-25
  • Redemption: Karma & Rasa Sang Pemburu Siluman    Bab 40 Tentang Perasaan

    “Jadi semua itu benar-benar nyata?” Jung Jinsi kembali bertanya serius, kali ini dia sebenarnya berharap kalau apa yang dia lihat di alam ilusi hanyalah kebohongan. Entah di masa lalu atau masa depan, dia tidak ingin mengacungkan senjata ke arah Ye Xuanqing.“Aku hanya bisa mengatakan kalau itu benar-benar ketakutan yang nyata, itu saja.” Cheng Huang tidak ingin membuat temannya semakin larut dalam perasaan di mimpi buruk.Kemudian ujung telinga jung jinsi berkedut dua kali, dia bisa merasakan kalau akan ada orang lain yang datang, Jung Jinsi juga familiar akan aromanya jadi itu bukanlah oran asing.“Ada yang datang, kau cepatlah pergi!” perintah Jung Jinsi pada Cheng Huang, dia segera mendorong pelan pria siluam itu untuk pergi atau paling tidak bersembunyi,“Ya, aku akan pergi. Jika terjadi sesuatu kirimkan aku suar cahaya.” Cheng Huang segera memakai tudung jubahnya dan bersiap untuk pergi.Jung Jinsi mengangguk paham. “Hmm ya!”Setelah itu Cheng Huang melompat keluar dari kedai mel

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-26
  • Redemption: Karma & Rasa Sang Pemburu Siluman    Bab 41 Ruang Penyelidikan

    “Apa maksud ucapan mu, suami ku?” tanya jung jinsi yang merasa penasaran.Tapi buru-buru ye xuanqing mengalihkan pembicaraan. Dia menunjuk zenni yang menunggu mereka bersama dengan seorang pengawal dari keluarga ye.“Sudah lah, ayo bergegas! Lihat mereka sudah menunggu,” ucapnya.Jung jinsi pun mengangguk paham kemudian keduanya berjalan menuju kereta kuda. Jung jinsi kembali naik ke kereta kuda bersama dengan zennni. Sementara ye xuanqing menungangi kudanya yang berjalan tepat didepan kereta kuda jung jinsi.Mereka tiba di departemen kehakiman menjelang sore hari, ada banyak orang di kantor departemen kehakiman yang berlalu-lalang, sibuk dengan tugas masing-masing. Ye xuanqing segera turun dan mengajak jung jinsi ikut masuk, mereka hanya berdua meninggalkan zenni yang menunggu di luar kantor.“Kita akan masuk ke kamar mayat, apa kau tidak masalah?” tanya ye xuanqing ketika keduanya berjalan di lorong.“Tidak, aku akan tetap tenang dan menunggu mu di luar ruangan jika memang menggangg

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-26
  • Redemption: Karma & Rasa Sang Pemburu Siluman    Bab 42 Hasil Penyelidikan

    Jung Jinsi tidak benar-benar pergi ke lua kantor Departemen Kehakiman, dia malah menyusup masuk ke ruang penyimpanan dokumen yang letaknya tidak jauh dari ruang penyelidikan. Dia masuk dengan sangat hati-hati, meskipun di kantor ini memiliki penjagaan yang ketat. Akan tetapi Jung Jinsi bisa memanfaatkan perpindahan tempat para penjaga untuk menyusup.“Seharusnya di sini sudah aman,” lirih Jung Jinsi yang kemudian mengangkat tangannya sejajar dengan wajah, lalu meletakkan jari telunjuk dan jari tengah tepat di bawah dagu lalu membaca mantra.Setelahnya dia menjentikkan jari dan seketika wujudnya berubah, kali ini Jung Jinsi menyamar sebagai salah satu penjaga di kantor Departemen Kehakiman untuk mempermudah rencananya.“Untung saja aku sudah mengingat mantra perubah wujud dengan cepat, jadi bisa digunakan dengan cepat di waktu yang tepat.” Jung Jinsi yang sudah berubah wujud menjadi laki-laki pun segera berjalan ke arah rak buku yang menyimpan banyak dokumen-dokumen penting terkait kas

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-27
  • Redemption: Karma & Rasa Sang Pemburu Siluman    Bab 43 Kesetiaan Lui Yang

    “Untuk itu, lebih baik kau biarkan manusia ini berbicara. Dia tentu akan memberikan mu jawaban yang bagus,” jawab Ran Yi masih dengan nada dan ekspresi yang sama.Ye Xuanqing menghela nafas panjang, kemudian dia menarik kerta jimat yang ada mulit Lui Yang dan membiarkannya berbicara. “Sekarang jawablah! Kau tentu sudah menyiapkan jawaban yang bagus bukan?”Lui Yang menelan ludahnya kasar, berhadapan dengan Ye Xuanqing di dalam situasi seperti ini adalah mimpi buruk. Sebab Adipati itu akan sangat tegas dan dingin, sorot matanya juga sanat tajam dan menyeramkan.“Apa yang siluman katakan tadi tidak lah benar, aku akui kalau aku lah yang sudah emmasukkan esensi siluman ke dalam formasi Zewu Qingyan. Tapi itu tidak ada hubungannya dengan Keluarga Kekaisaran.”“Benarkah? Tapi untuk apa kau melakukannya, dan darimana pula kau dapatkan barang berharga seperti esensi siluman?” tanya Ye Xuanqing masih dengan tatapan yang tajam.“Itu…”“Dia tidak akan menjawabnya,” sela Ran Yi dengan lugas. Dia

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-28
  • Redemption: Karma & Rasa Sang Pemburu Siluman    Bab 44 Utusan Istana

    “Meski begitu kau tetap harus menepati janji mu,” todong Ran Yi dengan wajah yang datar.Ye Xuanqing pun hanya memutar bola matanya malas, setelahnya dia berbalik badan dan memanggil para penjaga di kantor Departemen Kehakiman untuk mengurus mayat Lui Yang. Sang Adipati juga membawa Ran Yi untuk dipindahkan ke Biro Penangkap Siluman untuk diadili sesuai dengan kejahatannya.Tepat tengah malam barulah Ye Xuanqing tiba kediaman Keluarga Ye. Saat pria berhanfu hitam itu masuk, hanya para penjaga saja yang masih bangun saat itu. Dia juga enggan meminta bantuan dari pelayan untuk menyiapkan air mandi.Akan tetapi ketika melewati lorong timur kediaman, dia melihat Jung Jinsi masih duduk di atas ayunan yang memang ada di paviliun kediaman. Tanpa ragu pria itu mendekati Jung Jinsi yang sedang asik memandangi langit malam.Jung Jinsi tidak menyadari kehadiran Ye Xuanqing, bahkan ketika pria itu berdiri di belakangnya sambil menyandarkan tubuhnya di ‘Dou’ atau tiang peyangga atap paviliun.“Lan

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-28
  • Redemption: Karma & Rasa Sang Pemburu Siluman    Bab 45 Anugrah pernikahan

    Jung Jinsi merapatkan bibirnya, lagi-lagi urusan dengan Ibu Suri, entah mengapa dirinya merasa sangat tidak suka dengan perempuan paling terpandang di Kekaisaran Sheng itu meskipun belum pernah berinteraksi secara langsung. “Kalau begitu ayo Zenni, kau ikut dengan ku!” perintah Jung Jinsi yang dengan cepat diangguki oleh Zenni. “Baik, Nyonya.” Keduanya kemudian berjalan dengan langkah yang tenang menuju ke bagian utama bangunan kediaman. Jung Jinsi berdiri di samping utara ruang tamu yang memang saat ini tidak dijaga oleh penjaga. Dia hanya ingin tahu apa yang dibicarakan oleh utusan istana pada Ye Xuanqing dan ayahnya sepagi ini. “Penghinaan! Ini namanya penghinaan bagi Keluarga Ye!” teriak Ye Xuanqing yang bisa didengar dari luar. Jung Jinsi merapatkan tubuhnya ke dinding, dia berusaha mendengarkan pembicaraan. Sedangkan di dalam ruang tamu, Ye Xuanqing sudah berdiri dengan nafas yang terengah-engah sambil menatap nyalang ke arah utusan istana yang datang pagi itu. Ye Qingyu ya

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-28
  • Redemption: Karma & Rasa Sang Pemburu Siluman    Bab 46 Panggilan ke Istana

    “Tenang saja, Jinsi. Aku pasti akan mempertahankan dirimu didepan semua orang besok.” Ye Xuanqing berkata dengan penuh penekanan dan juga tekad yang bulat. Jung Jinsi menaikkan sebelah alisnya, tidak mengetahui apapun rencana Ye Xuanqing. “Apa kita akan pergi ke istana besok?” tanyanya. “Tentu saja, karena itu kau tidak perlu khawatir.” Ye Xuanqing kemudian semakin merapatkan tubuh Jung Jinsi pada dirinya dan memeluk perempuan itu cukup erat. Jung jinsi bisa merasakan detak jantung Ye Xuanqing yang berdegup kencang, juga dengan nafasnya yang memburu. Adipati itu jelas sedang sangat kalut, bahkan pelukannya juga sangat erat. Karena merasa nyaman atas perlakuan Ye Xuanqing, Jung Jinsi pun membalas pelukan itu dengan sama eratnya. Dia meletakkan dagunya di perpotongan leher Ye Xuanqing. Di hari ke-8 bulan ini, Ye Xuanqing dan Jung Jinsi bersiap untuk pergi ke istana Kekaisaran Sheng. Setelah kedatangan utusan istana kemarin, keduanya kini hendak menemui Kaisar ke-8. “Xuanqing

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-29

Bab terbaru

  • Redemption: Karma & Rasa Sang Pemburu Siluman    Bab 54 Luka Tak Berwujud

    Jung Jinsi memandang Ye Xuanqing dengan mata yang penuh dengan luka. Hatinya terasa seperti dihujam oleh ribuan duri. Angin malam berhembus lembut, tapi rasanya seperti badai di dalam dirinya. Perasaan yang dulu ia anggap cinta, kini terasa seperti sebuah tipuan besar."Jadi... semua ini hanya kebohongan?" tanya perempuan siluman itu dengan suaranya terdengar bergetar, penuh penyesalan yang tak terucapkan. "Kau—kau bukan suamiku? Semua kata-katamu, semua tindakanmu yang begitu penuh perhatian, itu semua hanya... sandiwara?"Ye Xuanqing menundukkan kepala, tak mampu menatapnya. Tak ada kata yang bisa melegakan kebisingan hati mereka berdua. Jung Jinsi menahan air mata yang hampir tumpah, tapi rasa sakit itu terlalu dalam untuk disembunyikan."Selama ini, aku mengira kita—" Ia terhenti, kata-katanya tersendat. "Aku mengira kita saling mencintai, bahwa kita adalah pasangan suami istri yang bahagia. Kau selalu membuatku merasa aman, membuatku percaya bahwa aku punya tempat di dunia ini. T

  • Redemption: Karma & Rasa Sang Pemburu Siluman    Bab 53 Kejujuran yang Pahit

    Dengan langkah yang gamang, Ye Xuanqing berjalan cukup cepat menuju pos depan Dimana Jung Jinsi tertahan. Tanpa berbicara pada siapapun pria pemilik pedang Huoguang itu menyibak tirai pintu kereta kuda. Pria itu juga sudah mengganti pakaiannya dan mengenakan jubah hitam.“Jinsi, ayo ikutlah dengan ku.” Tangan Ye Xuanqing terulur ke depan, mengarah pada Jung Jinsi yang masih terduduk di dalam kereta kuda.Tanpa ragu Jung Jinsi menerima uluran tanagn dari sang Adipati. “Baik,” balasanya.Setelah Jung Jinsi turun dari kereta kuda, pria itu lekas memakaikan sebuah jubah pitoh dengan bulu hangat untuk untuk perempuan itu. Jung Jinsi masih kebingungan dan tidak bisa menebak apa yang akan dilakukan sang Adipati Muda.Ye Xuanqing baru menoleh ke arah Ming Tian dan Fen Rou juga para penjaga. Tangan kanannya masih setia menggengam tangan Jung Jinsi yang cukup dingin hari ini.“Siapkan satu kuda tercepat untuk ku sekarang juga!” perintah Ye Xuanqing dengan tegas.Jung Jinsi cukup terkejut, tapi

  • Redemption: Karma & Rasa Sang Pemburu Siluman    Bab 52 Keputusan yang Berat

    Ye Xuanqing berjalan dengan langkah yang terburu-buru masuk ke dalam kediaman. Dia tidak memperdulikan satupun salam dari para pelayan maupun penjaga yang ada sepanjang dia berjalan menuju ruang kerja sang ayah yang berada di sisi barat bangunan utama kediaman.Pintu dibuka dengan kasar saat ye xuanqing masuk, sang ayah yang saat itu tengah duduk dan membaca beberapa dokumen penting lansung mendongakkan kepalanya. Ye Qingyu dapat melihat dengan jelas kemarahan putra semata-wayangnya.“Apa yang ayah—”“Aku melakukan apa yang ku anggap benar, Ye Xuanqing!” tegas Ye Qingyu tanpa menunggu putranya selesai berbicara.Kening Ye Xuanqing berkerut dalam, dia tidak tahu alasan apa yang membuat sang ayah mendadak berubah seperti selarang. “Aku tahu itu, tapi setidaknya ayah jelaskan apa alasannya. Mengapa tiba-tiba melarang Jung Jinsi masuk ke kediaman ini?”Ye Qingyu berdiri dengan sorot mata yang tajam, dia mendekat ke arah Ye Xuanqing yang berdiri di depan meja kerjanya. Tanpa aba-aba sebuah

  • Redemption: Karma & Rasa Sang Pemburu Siluman    Bab 51 Larangan dari Tuan Besar Ye

    “Tapi, Tuan Besar...” Guo Jingming ragu-ragu untuk menolak perintah sang Tuan Besar. Ye Qingyu melirik tajam ke arah Guo Jingming, dia jelas-jelas tengah marah sekarang. “Tuan Guo, kau tahu kalau saat ini emosiku sedang tidak terkendali. Jadi jangan sampai kau menjadi sasaran emosi ku,” tandasnya geram. Guo Jingming langsung menundukkan kepalanya, dia mengangkat tangannya sejajar dengan dada. Membentuk gestur tubuh meminta maaf pada orang yang dihormati. “Maaf Tuan Besar,” balasnya dengan cepat. Tanpa menunggu balasan dari Ye Qingyu, Guo Jingming langsung berjalan pergi meninggalkan ruang kerja sang Tuan Besar. Pria dengan janggut tipis itu berjalan dengan langkah yang lebar-lebar menuju gerbang depan kediaman. Guo Jingming memanggil beberapa penjaga kediaman, dia mengumpulkannya untuk melaksanakan perintah dari Ye Qingyu. Meski merasa tidak nyaman dan sedikit kehilangan, tapi dia sebisa mungkin tetap bersikap tenang. “Jaga pos depan, jangan biarkan Tuan Muda Ye membawa ma

  • Redemption: Karma & Rasa Sang Pemburu Siluman    Bab 50 Terbongkarnya Rahasia

    “Kalau memang begitu adanya, kita perlu mengintrogasi Qui Ze yang sduah ditangkap untuk mendapatkan informasi,” usul Fen Rou dengan cepat.Semua orang pun mengangguk setuju, tapi pedagang kain yang tadi mulai melapor tampak cemas. Ragu-ragu dia mendekat ke arah Ye Xuanqing dan berbicara pelan padanya.“Tuan Adipati, bisakah anda yang memimpin sendiri penyelidikan ini? Saya merasa sangat khawatir, dan berharap anda bisa memahami kekhawatiran saya,” ucapnya pelan.“Kenapa? Ming Tian dan Fen Rou pasti akan melaukan tugas dengan baik. Anda tidak perlu khawatir, karena dalam waktu dekat ada urusan mendesak yang harus aku lakukan.” Ye Xuanqing menjawab dengan nada yang santai, tapi masih sopan sebab pedagang kain yang dia hadapi saat ini adalah pria paruh baya yang usianya jauh lebih tua dibanding dirinya.“Tapi… masalah ini mungkin melibatkan siluman, Adipati. Saya merasa tenang jika pemburu siluman tingkat lima seperti anda memimpin penyelidikan ini.”Ucapan pedagang kain itu tentu membu

  • Redemption: Karma & Rasa Sang Pemburu Siluman    Bab 49 Qui Ze ditengah Rencana Pernikahan

    Jung Jinsi mengerjapkan matanya pelan saat Ye Xuanqing masuk dalam kereta kuda. Mulutnya sudah siap mengajukan pertanyaan pada sang Adipati, tapi kesempatan bicra itu sudah diambil oleh Ye Xuanqing lebih dulu. “Malam ini, jangan keluar dari kamar mu sampai pagi. Apapun yang terjadi, jangan banyak bertanya.” “Tapi…” Jung Jinsi ragu-ragu, dia masih tidak mengerti kenapa Ye Xuanqing harus merencanakan pernikahan secepat itu hanya karena satu asumsi dari Zhao Yun Mei yang belum tentu terjadi. Ye xuanqing menghela nafas, kemudian menarik tangan Jung Jinsi sembari mengusapnya pelan. Pandangan Ye Xuanqing sangat teduh dan mampu menyihir Jung Jinsi saat itu juga. “Sial! Padahal aku yang memiliki aura giok, tapi kenapa pria ini malah sangat menawan?” Jung Jinsi membatin sembari sesekali menelan ludahnya kasar. “Jinsi aku ingin membicarakan pernikahan kita, tapi tidak di sini. Nanti saat kembali ke kediaman akan ku jelaskan semuanya,” kata Ye Xuanqing yang memandang lekat ke arah Jung Jinsi

  • Redemption: Karma & Rasa Sang Pemburu Siluman    Bab 48 Kedekatan Ye Xuanqing & Putri Daiyan

    Jung Jinsi hanya diam memperhatikan interaksi Ye Xuanqing dengan Putri Daiyan, keduanya memang dekat dan akrab. Jika dilihat dari dekat keduanya juga sangat serasi.“Nona Jung diam saja sejak tadi, apa kau terganggu dengan interaksi kami?” tanya Zhao Yun Mei sedikit tidak enak hati.Ye Xuanqing juga menoleh ke arah perempuan siluman itu dengan tatapan yang menyimpan rasa ingin tahu. Tapi buru-buru Jung Jinsi menggeleng sembari tersenyum kikuk.“Tidak, tentu saja tidak. Aku hanya sedikit heran dengan kedekatan kalian. Jika kalian sedekat ini mengapa tidak mau menerima anugerah pernikahan dari Ibu Suri?”Mendapat pertanyaan seperti itu Ye Xuanqing dan Zhao Yun Mei saling tatap kemudian keduanya justru tertawa lepas. Baru kali ini Jung Jinsi bisa melihat tawa Ye Xuanqing selebar itu. “Apa tidak salah kau bertanya seperti itu, istri ku?” Ye Xuanqing masih saja tertawa.“Hei, apanya yang lucu dari pertanyaan ku? Kalian cukup dekat jadi wajar jika aku mengajukan pertanyaan seperti tadi,”

  • Redemption: Karma & Rasa Sang Pemburu Siluman    Bab 47 Keputusan Final Kaisar ke-8

    Ye Xuanqing masih tetap menggenggam erat tangan Jung Jinsi, dia tidak gentar sama sekali melihat kemarahan Ibu Suri Zhao Weini. Dia masih menatap lurus ke arah wanita itu tanpa ada ketakutan atau penyesalan diwajahnya. “Kau seharusnya tidak mengatakan hal bodoh didepan ku, Ye Xuanqing!” Ibu Suri geram. “Saya tahu, mungkin ini terdengar bodoh ditelinga anda. Tapi saya sungguh tidak mau menyakiti hati Putri Daiyan, dengan tidak bisa mencintainya. Saya rasa ini sudah cukup menjelaskan semuanya,” balas Ye Xuanqing dengan nada yang tenang. Kaisar ke-8 menghela nafas panjang, dia harus bersikap adil dan bijaksana menyikapi masalah ini. Meski penolakan dari Ye Xuanqing merupakan suatu penghinaan bagi keluarga kekaisaran. Akan tetapi dia juga harus bisa memikirkan masa depan yang baik bagi sang adik. “Begini saja, karena Ye Xuanqing sudah menolak. Maka aku serahkan masalah ini pada Zhao Yun Mei, jika dia juga menolaknya maka anugerah pernikahan ini bisa dibatalkan.” Semua mata l

  • Redemption: Karma & Rasa Sang Pemburu Siluman    Bab 46 Panggilan ke Istana

    “Tenang saja, Jinsi. Aku pasti akan mempertahankan dirimu didepan semua orang besok.” Ye Xuanqing berkata dengan penuh penekanan dan juga tekad yang bulat. Jung Jinsi menaikkan sebelah alisnya, tidak mengetahui apapun rencana Ye Xuanqing. “Apa kita akan pergi ke istana besok?” tanyanya. “Tentu saja, karena itu kau tidak perlu khawatir.” Ye Xuanqing kemudian semakin merapatkan tubuh Jung Jinsi pada dirinya dan memeluk perempuan itu cukup erat. Jung jinsi bisa merasakan detak jantung Ye Xuanqing yang berdegup kencang, juga dengan nafasnya yang memburu. Adipati itu jelas sedang sangat kalut, bahkan pelukannya juga sangat erat. Karena merasa nyaman atas perlakuan Ye Xuanqing, Jung Jinsi pun membalas pelukan itu dengan sama eratnya. Dia meletakkan dagunya di perpotongan leher Ye Xuanqing. Di hari ke-8 bulan ini, Ye Xuanqing dan Jung Jinsi bersiap untuk pergi ke istana Kekaisaran Sheng. Setelah kedatangan utusan istana kemarin, keduanya kini hendak menemui Kaisar ke-8. “Xuanqing

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status