Share

Bab 41 Ruang Penyelidikan

last update Last Updated: 2025-01-26 17:20:15

“Apa maksud ucapan mu, suami ku?” tanya jung jinsi yang merasa penasaran.

Tapi buru-buru ye xuanqing mengalihkan pembicaraan. Dia menunjuk zenni yang menunggu mereka bersama dengan seorang pengawal dari keluarga ye.

“Sudah lah, ayo bergegas! Lihat mereka sudah menunggu,” ucapnya.

Jung jinsi pun mengangguk paham kemudian keduanya berjalan menuju kereta kuda. Jung jinsi kembali naik ke kereta kuda bersama dengan zennni. Sementara ye xuanqing menungangi kudanya yang berjalan tepat didepan kereta kuda jung jinsi.

Mereka tiba di departemen kehakiman menjelang sore hari, ada banyak orang di kantor departemen kehakiman yang berlalu-lalang, sibuk dengan tugas masing-masing. Ye xuanqing segera turun dan mengajak jung jinsi ikut masuk, mereka hanya berdua meninggalkan zenni yang menunggu di luar kantor.

“Kita akan masuk ke kamar mayat, apa kau tidak masalah?” tanya ye xuanqing ketika keduanya berjalan di lorong.

“Tidak, aku akan tetap tenang dan menunggu mu di luar ruangan jika memang menggangg
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Redemption: Karma & Rasa Sang Pemburu Siluman    Bab 42 Hasil Penyelidikan

    Jung Jinsi tidak benar-benar pergi ke lua kantor Departemen Kehakiman, dia malah menyusup masuk ke ruang penyimpanan dokumen yang letaknya tidak jauh dari ruang penyelidikan. Dia masuk dengan sangat hati-hati, meskipun di kantor ini memiliki penjagaan yang ketat. Akan tetapi Jung Jinsi bisa memanfaatkan perpindahan tempat para penjaga untuk menyusup.“Seharusnya di sini sudah aman,” lirih Jung Jinsi yang kemudian mengangkat tangannya sejajar dengan wajah, lalu meletakkan jari telunjuk dan jari tengah tepat di bawah dagu lalu membaca mantra.Setelahnya dia menjentikkan jari dan seketika wujudnya berubah, kali ini Jung Jinsi menyamar sebagai salah satu penjaga di kantor Departemen Kehakiman untuk mempermudah rencananya.“Untung saja aku sudah mengingat mantra perubah wujud dengan cepat, jadi bisa digunakan dengan cepat di waktu yang tepat.” Jung Jinsi yang sudah berubah wujud menjadi laki-laki pun segera berjalan ke arah rak buku yang menyimpan banyak dokumen-dokumen penting terkait kas

    Last Updated : 2025-01-27
  • Redemption: Karma & Rasa Sang Pemburu Siluman    Bab 43 Kesetiaan Lui Yang

    “Untuk itu, lebih baik kau biarkan manusia ini berbicara. Dia tentu akan memberikan mu jawaban yang bagus,” jawab Ran Yi masih dengan nada dan ekspresi yang sama.Ye Xuanqing menghela nafas panjang, kemudian dia menarik kerta jimat yang ada mulit Lui Yang dan membiarkannya berbicara. “Sekarang jawablah! Kau tentu sudah menyiapkan jawaban yang bagus bukan?”Lui Yang menelan ludahnya kasar, berhadapan dengan Ye Xuanqing di dalam situasi seperti ini adalah mimpi buruk. Sebab Adipati itu akan sangat tegas dan dingin, sorot matanya juga sanat tajam dan menyeramkan.“Apa yang siluman katakan tadi tidak lah benar, aku akui kalau aku lah yang sudah emmasukkan esensi siluman ke dalam formasi Zewu Qingyan. Tapi itu tidak ada hubungannya dengan Keluarga Kekaisaran.”“Benarkah? Tapi untuk apa kau melakukannya, dan darimana pula kau dapatkan barang berharga seperti esensi siluman?” tanya Ye Xuanqing masih dengan tatapan yang tajam.“Itu…”“Dia tidak akan menjawabnya,” sela Ran Yi dengan lugas. Dia

    Last Updated : 2025-01-28
  • Redemption: Karma & Rasa Sang Pemburu Siluman    Bab 44 Utusan Istana

    “Meski begitu kau tetap harus menepati janji mu,” todong Ran Yi dengan wajah yang datar.Ye Xuanqing pun hanya memutar bola matanya malas, setelahnya dia berbalik badan dan memanggil para penjaga di kantor Departemen Kehakiman untuk mengurus mayat Lui Yang. Sang Adipati juga membawa Ran Yi untuk dipindahkan ke Biro Penangkap Siluman untuk diadili sesuai dengan kejahatannya.Tepat tengah malam barulah Ye Xuanqing tiba kediaman Keluarga Ye. Saat pria berhanfu hitam itu masuk, hanya para penjaga saja yang masih bangun saat itu. Dia juga enggan meminta bantuan dari pelayan untuk menyiapkan air mandi.Akan tetapi ketika melewati lorong timur kediaman, dia melihat Jung Jinsi masih duduk di atas ayunan yang memang ada di paviliun kediaman. Tanpa ragu pria itu mendekati Jung Jinsi yang sedang asik memandangi langit malam.Jung Jinsi tidak menyadari kehadiran Ye Xuanqing, bahkan ketika pria itu berdiri di belakangnya sambil menyandarkan tubuhnya di ‘Dou’ atau tiang peyangga atap paviliun.“Lan

    Last Updated : 2025-01-28
  • Redemption: Karma & Rasa Sang Pemburu Siluman    Bab 45 Anugrah pernikahan

    Jung Jinsi merapatkan bibirnya, lagi-lagi urusan dengan Ibu Suri, entah mengapa dirinya merasa sangat tidak suka dengan perempuan paling terpandang di Kekaisaran Sheng itu meskipun belum pernah berinteraksi secara langsung. “Kalau begitu ayo Zenni, kau ikut dengan ku!” perintah Jung Jinsi yang dengan cepat diangguki oleh Zenni. “Baik, Nyonya.” Keduanya kemudian berjalan dengan langkah yang tenang menuju ke bagian utama bangunan kediaman. Jung Jinsi berdiri di samping utara ruang tamu yang memang saat ini tidak dijaga oleh penjaga. Dia hanya ingin tahu apa yang dibicarakan oleh utusan istana pada Ye Xuanqing dan ayahnya sepagi ini. “Penghinaan! Ini namanya penghinaan bagi Keluarga Ye!” teriak Ye Xuanqing yang bisa didengar dari luar. Jung Jinsi merapatkan tubuhnya ke dinding, dia berusaha mendengarkan pembicaraan. Sedangkan di dalam ruang tamu, Ye Xuanqing sudah berdiri dengan nafas yang terengah-engah sambil menatap nyalang ke arah utusan istana yang datang pagi itu. Ye Qingyu ya

    Last Updated : 2025-01-28
  • Redemption: Karma & Rasa Sang Pemburu Siluman    Bab 46 Panggilan ke Istana

    “Tenang saja, Jinsi. Aku pasti akan mempertahankan dirimu didepan semua orang besok.” Ye Xuanqing berkata dengan penuh penekanan dan juga tekad yang bulat. Jung Jinsi menaikkan sebelah alisnya, tidak mengetahui apapun rencana Ye Xuanqing. “Apa kita akan pergi ke istana besok?” tanyanya. “Tentu saja, karena itu kau tidak perlu khawatir.” Ye Xuanqing kemudian semakin merapatkan tubuh Jung Jinsi pada dirinya dan memeluk perempuan itu cukup erat. Jung jinsi bisa merasakan detak jantung Ye Xuanqing yang berdegup kencang, juga dengan nafasnya yang memburu. Adipati itu jelas sedang sangat kalut, bahkan pelukannya juga sangat erat. Karena merasa nyaman atas perlakuan Ye Xuanqing, Jung Jinsi pun membalas pelukan itu dengan sama eratnya. Dia meletakkan dagunya di perpotongan leher Ye Xuanqing. Di hari ke-8 bulan ini, Ye Xuanqing dan Jung Jinsi bersiap untuk pergi ke istana Kekaisaran Sheng. Setelah kedatangan utusan istana kemarin, keduanya kini hendak menemui Kaisar ke-8. “Xuanqing

    Last Updated : 2025-01-29
  • Redemption: Karma & Rasa Sang Pemburu Siluman    Bab 47 Keputusan Final Kaisar ke-8

    Ye Xuanqing masih tetap menggenggam erat tangan Jung Jinsi, dia tidak gentar sama sekali melihat kemarahan Ibu Suri Zhao Weini. Dia masih menatap lurus ke arah wanita itu tanpa ada ketakutan atau penyesalan diwajahnya. “Kau seharusnya tidak mengatakan hal bodoh didepan ku, Ye Xuanqing!” Ibu Suri geram. “Saya tahu, mungkin ini terdengar bodoh ditelinga anda. Tapi saya sungguh tidak mau menyakiti hati Putri Daiyan, dengan tidak bisa mencintainya. Saya rasa ini sudah cukup menjelaskan semuanya,” balas Ye Xuanqing dengan nada yang tenang. Kaisar ke-8 menghela nafas panjang, dia harus bersikap adil dan bijaksana menyikapi masalah ini. Meski penolakan dari Ye Xuanqing merupakan suatu penghinaan bagi keluarga kekaisaran. Akan tetapi dia juga harus bisa memikirkan masa depan yang baik bagi sang adik. “Begini saja, karena Ye Xuanqing sudah menolak. Maka aku serahkan masalah ini pada Zhao Yun Mei, jika dia juga menolaknya maka anugerah pernikahan ini bisa dibatalkan.” Semua mata l

    Last Updated : 2025-01-30
  • Redemption: Karma & Rasa Sang Pemburu Siluman    Bab 48 Kedekatan Ye Xuanqing & Putri Daiyan

    Jung Jinsi hanya diam memperhatikan interaksi Ye Xuanqing dengan Putri Daiyan, keduanya memang dekat dan akrab. Jika dilihat dari dekat keduanya juga sangat serasi.“Nona Jung diam saja sejak tadi, apa kau terganggu dengan interaksi kami?” tanya Zhao Yun Mei sedikit tidak enak hati.Ye Xuanqing juga menoleh ke arah perempuan siluman itu dengan tatapan yang menyimpan rasa ingin tahu. Tapi buru-buru Jung Jinsi menggeleng sembari tersenyum kikuk.“Tidak, tentu saja tidak. Aku hanya sedikit heran dengan kedekatan kalian. Jika kalian sedekat ini mengapa tidak mau menerima anugerah pernikahan dari Ibu Suri?”Mendapat pertanyaan seperti itu Ye Xuanqing dan Zhao Yun Mei saling tatap kemudian keduanya justru tertawa lepas. Baru kali ini Jung Jinsi bisa melihat tawa Ye Xuanqing selebar itu. “Apa tidak salah kau bertanya seperti itu, istri ku?” Ye Xuanqing masih saja tertawa.“Hei, apanya yang lucu dari pertanyaan ku? Kalian cukup dekat jadi wajar jika aku mengajukan pertanyaan seperti tadi,”

    Last Updated : 2025-02-01
  • Redemption: Karma & Rasa Sang Pemburu Siluman    Bab 49 Qui Ze ditengah Rencana Pernikahan

    Jung Jinsi mengerjapkan matanya pelan saat Ye Xuanqing masuk dalam kereta kuda. Mulutnya sudah siap mengajukan pertanyaan pada sang Adipati, tapi kesempatan bicra itu sudah diambil oleh Ye Xuanqing lebih dulu. “Malam ini, jangan keluar dari kamar mu sampai pagi. Apapun yang terjadi, jangan banyak bertanya.” “Tapi…” Jung Jinsi ragu-ragu, dia masih tidak mengerti kenapa Ye Xuanqing harus merencanakan pernikahan secepat itu hanya karena satu asumsi dari Zhao Yun Mei yang belum tentu terjadi. Ye xuanqing menghela nafas, kemudian menarik tangan Jung Jinsi sembari mengusapnya pelan. Pandangan Ye Xuanqing sangat teduh dan mampu menyihir Jung Jinsi saat itu juga. “Sial! Padahal aku yang memiliki aura giok, tapi kenapa pria ini malah sangat menawan?” Jung Jinsi membatin sembari sesekali menelan ludahnya kasar. “Jinsi aku ingin membicarakan pernikahan kita, tapi tidak di sini. Nanti saat kembali ke kediaman akan ku jelaskan semuanya,” kata Ye Xuanqing yang memandang lekat ke arah Jung Jinsi

    Last Updated : 2025-02-02

Latest chapter

  • Redemption: Karma & Rasa Sang Pemburu Siluman    Bab 51 Larangan dari Tuan Besar Ye

    “Tapi, Tuan Besar...” Guo Jingming ragu-ragu untuk menolak perintah sang Tuan Besar. Ye Qingyu melirik tajam ke arah Guo Jingming, dia jelas-jelas tengah marah sekarang. “Tuan Guo, kau tahu kalau saat ini emosiku sedang tidak terkendali. Jadi jangan sampai kau menjadi sasaran emosi ku,” tandasnya geram. Guo Jingming langsung menundukkan kepalanya, dia mengangkat tangannya sejajar dengan dada. Membentuk gestur tubuh meminta maaf pada orang yang dihormati. “Maaf Tuan Besar,” balasnya dengan cepat. Tanpa menunggu balasan dari Ye Qingyu, Guo Jingming langsung berjalan pergi meninggalkan ruang kerja sang Tuan Besar. Pria dengan janggut tipis itu berjalan dengan langkah yang lebar-lebar menuju gerbang depan kediaman. Guo Jingming memanggil beberapa penjaga kediaman, dia mengumpulkannya untuk melaksanakan perintah dari Ye Qingyu. Meski merasa tidak nyaman dan sedikit kehilangan, tapi dia sebisa mungkin tetap bersikap tenang. “Jaga pos depan, jangan biarkan Tuan Muda Ye membawa ma

  • Redemption: Karma & Rasa Sang Pemburu Siluman    Bab 50 Terbongkarnya Rahasia

    “Kalau memang begitu adanya, kita perlu mengintrogasi Qui Ze yang sduah ditangkap untuk mendapatkan informasi,” usul Fen Rou dengan cepat.Semua orang pun mengangguk setuju, tapi pedagang kain yang tadi mulai melapor tampak cemas. Ragu-ragu dia mendekat ke arah Ye Xuanqing dan berbicara pelan padanya.“Tuan Adipati, bisakah anda yang memimpin sendiri penyelidikan ini? Saya merasa sangat khawatir, dan berharap anda bisa memahami kekhawatiran saya,” ucapnya pelan.“Kenapa? Ming Tian dan Fen Rou pasti akan melaukan tugas dengan baik. Anda tidak perlu khawatir, karena dalam waktu dekat ada urusan mendesak yang harus aku lakukan.” Ye Xuanqing menjawab dengan nada yang santai, tapi masih sopan sebab pedagang kain yang dia hadapi saat ini adalah pria paruh baya yang usianya jauh lebih tua dibanding dirinya.“Tapi… masalah ini mungkin melibatkan siluman, Adipati. Saya merasa tenang jika pemburu siluman tingkat lima seperti anda memimpin penyelidikan ini.”Ucapan pedagang kain itu tentu membu

  • Redemption: Karma & Rasa Sang Pemburu Siluman    Bab 49 Qui Ze ditengah Rencana Pernikahan

    Jung Jinsi mengerjapkan matanya pelan saat Ye Xuanqing masuk dalam kereta kuda. Mulutnya sudah siap mengajukan pertanyaan pada sang Adipati, tapi kesempatan bicra itu sudah diambil oleh Ye Xuanqing lebih dulu. “Malam ini, jangan keluar dari kamar mu sampai pagi. Apapun yang terjadi, jangan banyak bertanya.” “Tapi…” Jung Jinsi ragu-ragu, dia masih tidak mengerti kenapa Ye Xuanqing harus merencanakan pernikahan secepat itu hanya karena satu asumsi dari Zhao Yun Mei yang belum tentu terjadi. Ye xuanqing menghela nafas, kemudian menarik tangan Jung Jinsi sembari mengusapnya pelan. Pandangan Ye Xuanqing sangat teduh dan mampu menyihir Jung Jinsi saat itu juga. “Sial! Padahal aku yang memiliki aura giok, tapi kenapa pria ini malah sangat menawan?” Jung Jinsi membatin sembari sesekali menelan ludahnya kasar. “Jinsi aku ingin membicarakan pernikahan kita, tapi tidak di sini. Nanti saat kembali ke kediaman akan ku jelaskan semuanya,” kata Ye Xuanqing yang memandang lekat ke arah Jung Jinsi

  • Redemption: Karma & Rasa Sang Pemburu Siluman    Bab 48 Kedekatan Ye Xuanqing & Putri Daiyan

    Jung Jinsi hanya diam memperhatikan interaksi Ye Xuanqing dengan Putri Daiyan, keduanya memang dekat dan akrab. Jika dilihat dari dekat keduanya juga sangat serasi.“Nona Jung diam saja sejak tadi, apa kau terganggu dengan interaksi kami?” tanya Zhao Yun Mei sedikit tidak enak hati.Ye Xuanqing juga menoleh ke arah perempuan siluman itu dengan tatapan yang menyimpan rasa ingin tahu. Tapi buru-buru Jung Jinsi menggeleng sembari tersenyum kikuk.“Tidak, tentu saja tidak. Aku hanya sedikit heran dengan kedekatan kalian. Jika kalian sedekat ini mengapa tidak mau menerima anugerah pernikahan dari Ibu Suri?”Mendapat pertanyaan seperti itu Ye Xuanqing dan Zhao Yun Mei saling tatap kemudian keduanya justru tertawa lepas. Baru kali ini Jung Jinsi bisa melihat tawa Ye Xuanqing selebar itu. “Apa tidak salah kau bertanya seperti itu, istri ku?” Ye Xuanqing masih saja tertawa.“Hei, apanya yang lucu dari pertanyaan ku? Kalian cukup dekat jadi wajar jika aku mengajukan pertanyaan seperti tadi,”

  • Redemption: Karma & Rasa Sang Pemburu Siluman    Bab 47 Keputusan Final Kaisar ke-8

    Ye Xuanqing masih tetap menggenggam erat tangan Jung Jinsi, dia tidak gentar sama sekali melihat kemarahan Ibu Suri Zhao Weini. Dia masih menatap lurus ke arah wanita itu tanpa ada ketakutan atau penyesalan diwajahnya. “Kau seharusnya tidak mengatakan hal bodoh didepan ku, Ye Xuanqing!” Ibu Suri geram. “Saya tahu, mungkin ini terdengar bodoh ditelinga anda. Tapi saya sungguh tidak mau menyakiti hati Putri Daiyan, dengan tidak bisa mencintainya. Saya rasa ini sudah cukup menjelaskan semuanya,” balas Ye Xuanqing dengan nada yang tenang. Kaisar ke-8 menghela nafas panjang, dia harus bersikap adil dan bijaksana menyikapi masalah ini. Meski penolakan dari Ye Xuanqing merupakan suatu penghinaan bagi keluarga kekaisaran. Akan tetapi dia juga harus bisa memikirkan masa depan yang baik bagi sang adik. “Begini saja, karena Ye Xuanqing sudah menolak. Maka aku serahkan masalah ini pada Zhao Yun Mei, jika dia juga menolaknya maka anugerah pernikahan ini bisa dibatalkan.” Semua mata l

  • Redemption: Karma & Rasa Sang Pemburu Siluman    Bab 46 Panggilan ke Istana

    “Tenang saja, Jinsi. Aku pasti akan mempertahankan dirimu didepan semua orang besok.” Ye Xuanqing berkata dengan penuh penekanan dan juga tekad yang bulat. Jung Jinsi menaikkan sebelah alisnya, tidak mengetahui apapun rencana Ye Xuanqing. “Apa kita akan pergi ke istana besok?” tanyanya. “Tentu saja, karena itu kau tidak perlu khawatir.” Ye Xuanqing kemudian semakin merapatkan tubuh Jung Jinsi pada dirinya dan memeluk perempuan itu cukup erat. Jung jinsi bisa merasakan detak jantung Ye Xuanqing yang berdegup kencang, juga dengan nafasnya yang memburu. Adipati itu jelas sedang sangat kalut, bahkan pelukannya juga sangat erat. Karena merasa nyaman atas perlakuan Ye Xuanqing, Jung Jinsi pun membalas pelukan itu dengan sama eratnya. Dia meletakkan dagunya di perpotongan leher Ye Xuanqing. Di hari ke-8 bulan ini, Ye Xuanqing dan Jung Jinsi bersiap untuk pergi ke istana Kekaisaran Sheng. Setelah kedatangan utusan istana kemarin, keduanya kini hendak menemui Kaisar ke-8. “Xuanqing

  • Redemption: Karma & Rasa Sang Pemburu Siluman    Bab 45 Anugrah pernikahan

    Jung Jinsi merapatkan bibirnya, lagi-lagi urusan dengan Ibu Suri, entah mengapa dirinya merasa sangat tidak suka dengan perempuan paling terpandang di Kekaisaran Sheng itu meskipun belum pernah berinteraksi secara langsung. “Kalau begitu ayo Zenni, kau ikut dengan ku!” perintah Jung Jinsi yang dengan cepat diangguki oleh Zenni. “Baik, Nyonya.” Keduanya kemudian berjalan dengan langkah yang tenang menuju ke bagian utama bangunan kediaman. Jung Jinsi berdiri di samping utara ruang tamu yang memang saat ini tidak dijaga oleh penjaga. Dia hanya ingin tahu apa yang dibicarakan oleh utusan istana pada Ye Xuanqing dan ayahnya sepagi ini. “Penghinaan! Ini namanya penghinaan bagi Keluarga Ye!” teriak Ye Xuanqing yang bisa didengar dari luar. Jung Jinsi merapatkan tubuhnya ke dinding, dia berusaha mendengarkan pembicaraan. Sedangkan di dalam ruang tamu, Ye Xuanqing sudah berdiri dengan nafas yang terengah-engah sambil menatap nyalang ke arah utusan istana yang datang pagi itu. Ye Qingyu ya

  • Redemption: Karma & Rasa Sang Pemburu Siluman    Bab 44 Utusan Istana

    “Meski begitu kau tetap harus menepati janji mu,” todong Ran Yi dengan wajah yang datar.Ye Xuanqing pun hanya memutar bola matanya malas, setelahnya dia berbalik badan dan memanggil para penjaga di kantor Departemen Kehakiman untuk mengurus mayat Lui Yang. Sang Adipati juga membawa Ran Yi untuk dipindahkan ke Biro Penangkap Siluman untuk diadili sesuai dengan kejahatannya.Tepat tengah malam barulah Ye Xuanqing tiba kediaman Keluarga Ye. Saat pria berhanfu hitam itu masuk, hanya para penjaga saja yang masih bangun saat itu. Dia juga enggan meminta bantuan dari pelayan untuk menyiapkan air mandi.Akan tetapi ketika melewati lorong timur kediaman, dia melihat Jung Jinsi masih duduk di atas ayunan yang memang ada di paviliun kediaman. Tanpa ragu pria itu mendekati Jung Jinsi yang sedang asik memandangi langit malam.Jung Jinsi tidak menyadari kehadiran Ye Xuanqing, bahkan ketika pria itu berdiri di belakangnya sambil menyandarkan tubuhnya di ‘Dou’ atau tiang peyangga atap paviliun.“Lan

  • Redemption: Karma & Rasa Sang Pemburu Siluman    Bab 43 Kesetiaan Lui Yang

    “Untuk itu, lebih baik kau biarkan manusia ini berbicara. Dia tentu akan memberikan mu jawaban yang bagus,” jawab Ran Yi masih dengan nada dan ekspresi yang sama.Ye Xuanqing menghela nafas panjang, kemudian dia menarik kerta jimat yang ada mulit Lui Yang dan membiarkannya berbicara. “Sekarang jawablah! Kau tentu sudah menyiapkan jawaban yang bagus bukan?”Lui Yang menelan ludahnya kasar, berhadapan dengan Ye Xuanqing di dalam situasi seperti ini adalah mimpi buruk. Sebab Adipati itu akan sangat tegas dan dingin, sorot matanya juga sanat tajam dan menyeramkan.“Apa yang siluman katakan tadi tidak lah benar, aku akui kalau aku lah yang sudah emmasukkan esensi siluman ke dalam formasi Zewu Qingyan. Tapi itu tidak ada hubungannya dengan Keluarga Kekaisaran.”“Benarkah? Tapi untuk apa kau melakukannya, dan darimana pula kau dapatkan barang berharga seperti esensi siluman?” tanya Ye Xuanqing masih dengan tatapan yang tajam.“Itu…”“Dia tidak akan menjawabnya,” sela Ran Yi dengan lugas. Dia

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status