Share

Bab 35 Ilusi Ran Yi

last update Last Updated: 2025-01-22 12:45:16

Ye Xuanqing membulatkan matanya sempurna saat mendengar ucapan Ran Yi. Selama ini dia memang tidak pernah menggunakan formasi Zewu Qingyan, terakhir kali dia menggunakan itu sekitar dua tahun lalu.

“Tidak mungkin! Kau pasti sedang membohongi ku,” balas Ye Xuanqing.

“Aku tidak berbohong, kau pasti tahu betul bagaimana kekuatan formasi ini.” Ran Yi justru menggendong tangan di belakang tubuhnya, sembari memperhatikan Ye Xuanqing dengan tatapan menilai.

Formasi Zewu Qingyan masih berfungsi, gambar formasi itu masih tergambar jelas dengan cahaya keemasan memenuhi seluruh ruanngan. Serta terdapat pusaran angin di dalam formasi tersebut.

“Kau malah menyatukan esensi siluman ke dalam formasi yang sederhana ini, seharusnya dengan formasi seperti ini kau bisa menangkap siluman tingkat rendah dengan mudah. Tapi karena kebodohan mu, kau justru memberi kekuatan bagi ku!” Ran Yi kembali berujar pelan.

“Tidak ada yang pernah menyatukan esensi siluman dalam formasi, kau pasti sedang mengecoh ku.” Ye
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Redemption: Karma & Rasa Sang Pemburu Siluman    Bab 36 Kenyataan Menyakitkan

    Jung Jinsi memilih untuk berpindah temapt, dia bersembunyi dibalik sekat pembatas ruangan yang cukup sepi dan jarang dilewati pengunjung kedai yang lain. Perempuan siluman itu semakin cemas saja sebab tusuk konde pemberian Ye Xuanqing terus berkedip dengan cepat.Perempuan itu hendak memusatkan pikirannya untuk mengeluarkan sedikit kekuatan silumannya untuk melacak keberadaan Ye Xuanqing sembari melihat keadannya. Baru saja jung jinsi menutup mata dan hendak membaca mantra sederhana, pundaknya sudah ditepuk sekali oleh seseorang.Sontak jung jinsi menoleh, dan dia mengerutkan kening begitu tahu siapa yang sudah datang. “Cheng Huang?”“Diam, Jinsi!” Cheng Huang memberi isyarat agar perempuan itu diam, dia meletakkan jari telunjukkan diatas bibir.“Apa yang kau lakukan di sini?” tanya Jung Jinsi lagi.Saat ini keduanya sudah sama-sama bersembunyi dibalik sekat pembatas. Cheng uang menyusul Jung Jinsi dan melakukan hal yang sama.“Aku sengaja mencarimu ke sini sebab ada sesuatu yang tidak

    Last Updated : 2025-01-23
  • Redemption: Karma & Rasa Sang Pemburu Siluman    Bab 37 Melawan Ran Yi

    Zenni yang mendapat perintah dari Jung Jinsi untuk menyampaikan pesan pun segera pergi ke kuil terdekat. Dia hendak meminta kertas jimat dan menuliskan pesan lalu mengirimnya menggunakan jimat pengirim pesan.“Semoga Tuan Fen Rou segera bertindak setelah menerima pesan ini,” ucap Zenni begitu selesai menulis jimat.Perempuan dengan pakaian sederhana itu lalu membakar kertas jimat tersebut dan melemparkannya ke udara seriring dengan bibirnya yang melafalkan mantra. Sementara itu di kantor Departemen Kehakiman, Fen Rou baru saja menuliskan identitas korban kematian mesterius.Pria pemilik ‘Tombak Qiankun’ itu terkejut saat mendapatkan pesan menggunakan jimat pengirim pesan. Dia mengadahkan tangannya menerima jimat tersebut, lalu terdengarlah suara Zenni yang menyampaikan pesan dari Jung Jinsi.[“Tuan Fen Rou, Nyonya muda memerintahkan anda untuk segera menyusul Adipati dan Tuan Ming Tian di istana. Ada tanda bahaya yang diterima oleh Nyonya muda melalui tusuk konde pemberian Adipati. Mo

    Last Updated : 2025-01-23
  • Redemption: Karma & Rasa Sang Pemburu Siluman    Bab 38 Alasan Kekacauan

    Ye Xuanqing mengayunkan pedang Huoguang sembari mengeraskan rahangnya, menahan seluruh amarah dan dendam pada siluman mimpi buruk.“Kau memang pantas mati, Ran Yi!”Saat itu lah Ran Yi berbalik badan, menghindari serangan itu ke kiri. Ming Tian yang semula bertarung berhadapan dengan Ran Yi pun ikut berpindah posisi, menjaga jarak dari tebasan pedang istimewa itu.“Bagaimana kau bisa bangun dari mimpi?” Ran Yi bertanya heran, ini sepenuhnya ditujukan pada Ye Xuanqing.Sang Adipati itu malah tersenyum sinis, lalu mengangkat bahu acuh. “Entah lah, ku rasa ilusi mu sangat lemah sehingga aku bisa terbangun dengan mudah.”“Bedebah sombong!” Ran Yi menggertakkan rahangnya, lalu berlari maju untuk meninju wajah Ye Xuanqing.Gerakan siluman itu sangat gesit, dia juga sangat tangkas. Kekuatannya jauh lebih kuat disbanding dengan siluman yang setingkat dengannya. Ye Xuanqing mulai kewalahan, begitu juga dengan Ming Tian yang menyerang siluman itu diwaktu yang sama.“Aneh! kenapa siluman tingkat

    Last Updated : 2025-01-24
  • Redemption: Karma & Rasa Sang Pemburu Siluman    Bab 39 Ketakutan Yang Nyata

    Lui Yang hendak membuka mulutnya lagi tapi ming tian sudah lebih dulu menarik tangannya dan menyeret pria itu keluar setelah sebelumnya mendapat kode lirikan mata oleh Ye Xuanqing. “Tunggu! Kalian tidak bisa melakukan ini padaku, Ye Xuanqing kau tidak bisa menghukum ku tanpa bukti!”Ye Xuanqing tetap tenang, dia tentu paham apa yang dia lakukan hari ini. Melepaskan musuh secara tiba-tiba dan menangkap teman lama tentu bukanlah hal yang sederhana. Dia melirik sekilas kepergian Lui Yang dan Ming Tian dari ruangan itu.“Aku tentu tidak bodoh dengan bertindak asal,” lirihnya.Kemudian Ye Xuanqing menatap tajam ke arah Ran Yi. “Sekarang bangunkan Fen Rou, aku tahu kau membuatnya terperangkap ilusi mimpi buruk.”“Tidak bisa, orang yang sudah masuk ke dalam ilusi ku tidak bisa bangun dengan sendirinya atau bahkan dengan kekuatanku.” Ran Yi menjawab jujur.Akan tetapi Ye Xuanqing begitu geram dan mengira siluman itu telah mempermainkan dirinya. Dengan cepat Ye Xuanqing sudah menodongkan peda

    Last Updated : 2025-01-25
  • Redemption: Karma & Rasa Sang Pemburu Siluman    Bab 40 Tentang Perasaan

    “Jadi semua itu benar-benar nyata?” Jung Jinsi kembali bertanya serius, kali ini dia sebenarnya berharap kalau apa yang dia lihat di alam ilusi hanyalah kebohongan. Entah di masa lalu atau masa depan, dia tidak ingin mengacungkan senjata ke arah Ye Xuanqing.“Aku hanya bisa mengatakan kalau itu benar-benar ketakutan yang nyata, itu saja.” Cheng Huang tidak ingin membuat temannya semakin larut dalam perasaan di mimpi buruk.Kemudian ujung telinga jung jinsi berkedut dua kali, dia bisa merasakan kalau akan ada orang lain yang datang, Jung Jinsi juga familiar akan aromanya jadi itu bukanlah oran asing.“Ada yang datang, kau cepatlah pergi!” perintah Jung Jinsi pada Cheng Huang, dia segera mendorong pelan pria siluam itu untuk pergi atau paling tidak bersembunyi,“Ya, aku akan pergi. Jika terjadi sesuatu kirimkan aku suar cahaya.” Cheng Huang segera memakai tudung jubahnya dan bersiap untuk pergi.Jung Jinsi mengangguk paham. “Hmm ya!”Setelah itu Cheng Huang melompat keluar dari kedai mel

    Last Updated : 2025-01-26
  • Redemption: Karma & Rasa Sang Pemburu Siluman    Bab 41 Ruang Penyelidikan

    “Apa maksud ucapan mu, suami ku?” tanya jung jinsi yang merasa penasaran.Tapi buru-buru ye xuanqing mengalihkan pembicaraan. Dia menunjuk zenni yang menunggu mereka bersama dengan seorang pengawal dari keluarga ye.“Sudah lah, ayo bergegas! Lihat mereka sudah menunggu,” ucapnya.Jung jinsi pun mengangguk paham kemudian keduanya berjalan menuju kereta kuda. Jung jinsi kembali naik ke kereta kuda bersama dengan zennni. Sementara ye xuanqing menungangi kudanya yang berjalan tepat didepan kereta kuda jung jinsi.Mereka tiba di departemen kehakiman menjelang sore hari, ada banyak orang di kantor departemen kehakiman yang berlalu-lalang, sibuk dengan tugas masing-masing. Ye xuanqing segera turun dan mengajak jung jinsi ikut masuk, mereka hanya berdua meninggalkan zenni yang menunggu di luar kantor.“Kita akan masuk ke kamar mayat, apa kau tidak masalah?” tanya ye xuanqing ketika keduanya berjalan di lorong.“Tidak, aku akan tetap tenang dan menunggu mu di luar ruangan jika memang menggangg

    Last Updated : 2025-01-26
  • Redemption: Karma & Rasa Sang Pemburu Siluman    Bab 42 Hasil Penyelidikan

    Jung Jinsi tidak benar-benar pergi ke lua kantor Departemen Kehakiman, dia malah menyusup masuk ke ruang penyimpanan dokumen yang letaknya tidak jauh dari ruang penyelidikan. Dia masuk dengan sangat hati-hati, meskipun di kantor ini memiliki penjagaan yang ketat. Akan tetapi Jung Jinsi bisa memanfaatkan perpindahan tempat para penjaga untuk menyusup.“Seharusnya di sini sudah aman,” lirih Jung Jinsi yang kemudian mengangkat tangannya sejajar dengan wajah, lalu meletakkan jari telunjuk dan jari tengah tepat di bawah dagu lalu membaca mantra.Setelahnya dia menjentikkan jari dan seketika wujudnya berubah, kali ini Jung Jinsi menyamar sebagai salah satu penjaga di kantor Departemen Kehakiman untuk mempermudah rencananya.“Untung saja aku sudah mengingat mantra perubah wujud dengan cepat, jadi bisa digunakan dengan cepat di waktu yang tepat.” Jung Jinsi yang sudah berubah wujud menjadi laki-laki pun segera berjalan ke arah rak buku yang menyimpan banyak dokumen-dokumen penting terkait kas

    Last Updated : 2025-01-27
  • Redemption: Karma & Rasa Sang Pemburu Siluman    Bab 43 Kesetiaan Lui Yang

    “Untuk itu, lebih baik kau biarkan manusia ini berbicara. Dia tentu akan memberikan mu jawaban yang bagus,” jawab Ran Yi masih dengan nada dan ekspresi yang sama.Ye Xuanqing menghela nafas panjang, kemudian dia menarik kerta jimat yang ada mulit Lui Yang dan membiarkannya berbicara. “Sekarang jawablah! Kau tentu sudah menyiapkan jawaban yang bagus bukan?”Lui Yang menelan ludahnya kasar, berhadapan dengan Ye Xuanqing di dalam situasi seperti ini adalah mimpi buruk. Sebab Adipati itu akan sangat tegas dan dingin, sorot matanya juga sanat tajam dan menyeramkan.“Apa yang siluman katakan tadi tidak lah benar, aku akui kalau aku lah yang sudah emmasukkan esensi siluman ke dalam formasi Zewu Qingyan. Tapi itu tidak ada hubungannya dengan Keluarga Kekaisaran.”“Benarkah? Tapi untuk apa kau melakukannya, dan darimana pula kau dapatkan barang berharga seperti esensi siluman?” tanya Ye Xuanqing masih dengan tatapan yang tajam.“Itu…”“Dia tidak akan menjawabnya,” sela Ran Yi dengan lugas. Dia

    Last Updated : 2025-01-28

Latest chapter

  • Redemption: Karma & Rasa Sang Pemburu Siluman    Bab 60 Malam Mencekam Kota Fanlan

    Kabut tebal menyelimuti pinggiran kota Fanlan. Bulan pucat menggantung lesu di langit, menerangi rumah-rumah reyot yang tampak lebih muram dari biasanya. Di kejauhan, suara lolongan anjing liar menggema, seakan memberi peringatan bahwa sesuatu yang berbahaya mengintai dalam gelap.Di dalam sebuah bangunan tua yang tersembunyi di balik pepohonan rimbun, Ye Xuanqing berdiri dengan ekspresi tajam. Matanya yang dingin menatap peta yang terbentang di atas meja kayu. Di sekelilingnya, beberapa pengawal berjaga dalam diam.Kali ini mereka berdua sudah berada dipinggiran kota Fanlan, tepat setelah Ye Xuanqing mengobati lukanya sendiri akibat pertarungan denan Jing Qian.Ye Xuanqing dengan suaranya tenang, tapi mengandung ketegasan. "Fen Rou, kau tahu apa yang terjadi di pinggiran Fanlan, bukan?"Fen Rou: mengangguk mengiyakan, ekspresinya serius. "Ya, Adipati. Serangkaian perampokan terjadi dalam satu malam. Semua korban adalah saudagar kaya atau pemilik benda-benda berharga. Tidak ada jejak

  • Redemption: Karma & Rasa Sang Pemburu Siluman    Bab 59 DENDAM SILUMAN RUBAH

    Debu beterbangan di udara, bercampur dengan aroma darah dan bunga teratai hitam yang mulai memudar. Jung Jinsi berdiri tegak, napasnya memburu, pedang di tangannya berlumuran darah hitam pekat milik Hei Lian Hua. Siluman teratai hitam itu terhuyung, luka di tubuhnya terus mengeluarkan asap gelap.Jung Jinsi menyipitkan mata, melihat bagaimana Hei Lian Hua berusaha berdiri meski jelas tubuhnya tak mampu lagi menahan pertarungan lebih lama."Hei Lian Hua, permainanmu sudah selesai." Jung Jinsi menatap datar ke arah perempuan siluman itu.Hei Lian Hua justru tersenyum miring, darah hitam mengalir dari sudut bibirnya. Dia kemudian mengusap kasar darah hitam itu dengan punggung tangannya. "Hah! kau pikir kau sudah menang, Jung Jinsi? Heh… Aku bukan seseorang yang bisa dikalahkan dengan mudah."Tiba-tiba, angin kencang berhembus. Langit yang tadinya berwarna merah saga berubah gelap seketika. Aura mencekam menyelimuti tempat itu, membuat Jung Jinsi spontan bersiap dalam posisi b

  • Redemption: Karma & Rasa Sang Pemburu Siluman    Bab 58 Penyesalan Ye Xuanqing

    Di bawah cahaya bulan yang pucat, angin berembus dingin di lembah gunung belakang kediaman Keluarga Ye. Aroma tanah basah bercampur dengan jejak darah yang telah mengering, menjadi saksi bisu atas pertarungan yang baru saja berakhir. Jing Qian berdiri, matanya berkilat-kilat menatap sosok di hadapannya—Ye Xuanqing.Mata rubah ekor tujuh itu memerah, bukan hanya karena kemarahan, tetapi juga kesedihan yang membuncah di dadanya. Napasnya terengah, dadanya naik turun menahan dendam yang berkecamuk.Di hadapan Jing Qian, Ye Xuanqing berdiri tegak dengan jubah berbulunya masih bernoda darah akibat pertarungan tadi.Jing Qian berteriak, suaranya penuh kemarahan dan kesedihan. "Ye Xuanqing! Kau berdiri di sini dengan wajah tak berdosa, seolah-olah kau bukan penyebab kehancuran Gunung Jiaguan! Kau... kau telah membunuh ayahku!""Jing Qian... aku tidak—"Suara Ye Xuanqing melemah, dia ingin segera menjelaskan tapi mendengar korban dari perburuan siluman tiga bulan lalu adalah ayah Jing Qian, y

  • Redemption: Karma & Rasa Sang Pemburu Siluman    Bab 57 Duel Siluman

    Malam itu sepeninggal Ye Xuanqing, kabut tebal menyelimuti gunung belakang kediaman Keluarga Ye. Udara dingin berhembus, membawa aroma bunga yang samar, namun ada sesuatu yang janggal—bau teratai hitam yang menusuk, seperti racun yang merayap di udara.Jung Jinsi berdiri masih berdiri di bagian belakang kediaman, matanya tajam menyapu kegelapan di sekelilingnya. Meski dia ditahan di kediaman ini, tapi Jung Jinsi masih bisa bergerak bebas di gunung belakang, hanya saja tidak ada yang bisa melihat keberadaannya.Namun telinganya menangkap suara langkah ringan, terlalu halus untuk manusia biasa, namun cukup jelas bagi pendengaran siluman sekuat dirinya. Pandangannya kemudain tertuju pada hamparan kelopak bunga teratai yang mekar.“Dari mana kelopak-kelopak teratai ini muncul?” gumam Jung Jinsi menyadari keanehan."Akhirnya aku menemukan mu, Jung Jinsi."Dari balik pepohonan, seorang wanita muncul. Rambut hitam panjangnya berkilau di bawah cahaya bulan, dan di sekelilingnya, kelopak terat

  • Redemption: Karma & Rasa Sang Pemburu Siluman    Bab 56 Pertarungan Ye Xuanqing vs Jing Qian

    Langit berwarna kelam, dihiasi awan gelap yang berputar perlahan, seakan menjadi saksi bisu pertarungan antara dua pendekar hebat. Di tengah lembah yang porak-poranda akibat benturan energi, Jing Qian terhuyung mundur, darah segar mengalir dari sudut bibirnya. Matanya yang tajam menyipit, menatap lurus ke arah lawannya, Ye Xuanqing yang berdiri tegak dengan pedang Huoguang yang masih berkilau dengan cahaya merah membara.Jing Qian menggertakkan giginya. Tidak mungkin! Ia telah mengerahkan semua tekniknya, namun tetap saja kalah. Tubuhnya terasa berat, aliran energi dalam meridiannya berantakan. Namun yang paling mengejutkannya bukanlah kekalahannya, melainkan sesuatu yang baru saja ia sadari."Itu…" Jing Qian berusaha menarik napas, tangannya bergetar saat menunjuk pedang Huoguang. "Pedang itu… memiliki energi spiritual klan siluman rubah?!"Ye Xuanqing tertegun, sorot matanya menunjukkan rasa tidak percaya. "Tidak mungkin! Pedang Huoguang ini adalah pusaka turun-temurun Keluarga Ye.

  • Redemption: Karma & Rasa Sang Pemburu Siluman    Bab 55 Pertarungan Raga dan Kepercayaan

    Ye Xuanqing kembali memeluk Jung Jinsi sebentar, lalu dia mendorong tubuh Jung Jinsi. Belum sempat mencerna apa yang terjadi Jung Jinsi dibuat terbelalak kaget saat seluruh ruanagn diselimuti energi spirtitual milik Ye Xuanqing yang membentuk sebuah dinding pembatas.“Xuanqing apa yang kau lakukan?” geram Jung Jinsi, dia juga segera menyibak dinding itu dengan kekuatan silumannya. Tapi saying semuanya sia-sia, energi spiritual dari pemburu siluman tingkat lima tdiak bisa diremehkan.“Maaf Jinsi, tapia kau harus menahan mu di sini. Dinding pembatas ini akan membatasi mu dengan dunia luar, orang-orang di luar dinding ini tidak akan pernah bisa melihatmu. Aku tahu ini egosi, tapi aku sangat khawatir, siapa yang bisa menjamin kalau kau akan baik-baik saja selama aku pergi?” Ye Xuanqing berkata penuh penyesalan. Tapi dia tetap menyelesaikan usahanya membentuk dinding perisai untuk melindungi sekaligus menahan Jung Jinsi didalam sana.“Xuanqing lepaskan aku, Xuanqing!” teriak Jung Jinsi yan

  • Redemption: Karma & Rasa Sang Pemburu Siluman    Bab 54 Luka Tak Berwujud

    Jung Jinsi memandang Ye Xuanqing dengan mata yang penuh dengan luka. Hatinya terasa seperti dihujam oleh ribuan duri. Angin malam berhembus lembut, tapi rasanya seperti badai di dalam dirinya. Perasaan yang dulu ia anggap cinta, kini terasa seperti sebuah tipuan besar. "Jadi... semua ini hanya kebohongan?" tanya perempuan siluman itu dengan suaranya terdengar bergetar, penuh penyesalan yang tak terucapkan. "Kau—kau bukan suamiku? Semua kata-katamu, semua tindakanmu yang begitu penuh perhatian, itu semua hanya... sandiwara?" Ye Xuanqing menundukkan kepala, tak mampu menatapnya. Tak ada kata yang bisa melegakan kebisingan hati mereka berdua. Jung Jinsi menahan air mata yang hampir tumpah, tapi rasa sakit itu terlalu dalam untuk disembunyikan. "Selama ini, aku mengira kita—" Ia terhenti, kata-katanya tersendat. "Aku mengira kita saling mencintai, bahwa kita adalah pasangan suami istri yang bahagia. Kau selalu membuatku merasa aman, membuatku percaya bahwa aku punya tempat di dunia i

  • Redemption: Karma & Rasa Sang Pemburu Siluman    Bab 53 Kejujuran yang Pahit

    Dengan langkah yang gamang, Ye Xuanqing berjalan cukup cepat menuju pos depan Dimana Jung Jinsi tertahan. Tanpa berbicara pada siapapun pria pemilik pedang Huoguang itu menyibak tirai pintu kereta kuda. Pria itu juga sudah mengganti pakaiannya dan mengenakan jubah hitam.“Jinsi, ayo ikutlah dengan ku.” Tangan Ye Xuanqing terulur ke depan, mengarah pada Jung Jinsi yang masih terduduk di dalam kereta kuda.Tanpa ragu Jung Jinsi menerima uluran tanagn dari sang Adipati. “Baik,” balasanya.Setelah Jung Jinsi turun dari kereta kuda, pria itu lekas memakaikan sebuah jubah pitoh dengan bulu hangat untuk untuk perempuan itu. Jung Jinsi masih kebingungan dan tidak bisa menebak apa yang akan dilakukan sang Adipati Muda.Ye Xuanqing baru menoleh ke arah Ming Tian dan Fen Rou juga para penjaga. Tangan kanannya masih setia menggengam tangan Jung Jinsi yang cukup dingin hari ini.“Siapkan satu kuda tercepat untuk ku sekarang juga!” perintah Ye Xuanqing dengan tegas.Jung Jinsi cukup terkejut, tapi

  • Redemption: Karma & Rasa Sang Pemburu Siluman    Bab 52 Keputusan yang Berat

    Ye Xuanqing berjalan dengan langkah yang terburu-buru masuk ke dalam kediaman. Dia tidak memperdulikan satupun salam dari para pelayan maupun penjaga yang ada sepanjang dia berjalan menuju ruang kerja sang ayah yang berada di sisi barat bangunan utama kediaman.Pintu dibuka dengan kasar saat ye xuanqing masuk, sang ayah yang saat itu tengah duduk dan membaca beberapa dokumen penting lansung mendongakkan kepalanya. Ye Qingyu dapat melihat dengan jelas kemarahan putra semata-wayangnya.“Apa yang ayah—”“Aku melakukan apa yang ku anggap benar, Ye Xuanqing!” tegas Ye Qingyu tanpa menunggu putranya selesai berbicara.Kening Ye Xuanqing berkerut dalam, dia tidak tahu alasan apa yang membuat sang ayah mendadak berubah seperti selarang. “Aku tahu itu, tapi setidaknya ayah jelaskan apa alasannya. Mengapa tiba-tiba melarang Jung Jinsi masuk ke kediaman ini?”Ye Qingyu berdiri dengan sorot mata yang tajam, dia mendekat ke arah Ye Xuanqing yang berdiri di depan meja kerjanya. Tanpa aba-aba sebuah

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status