Share

Bab 25 Teman dari Gunung Jiaguan

last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-14 22:36:06

Satu jam sebelum Ye Xuanqing kembali ke kediaman.

Setelah memaksa Ye Xuanqing dan juga zenni meninggalkan kamarnya, jung jinsi merasa tidak enak hati. Hanya saja kondisi tubuhnya tidak kunjung membaik, rasa panas seolah terbakar dan juga sesak didada masih saja dia rasakan. Namun, mana mungkin jung jinsi meminta bantuan dari orang lain di kediaman adipati ini.

Ketika jung jinsi tengah meringkuk di atas ranjang sembari diam-diam menangis, pintu kamarnya didobrak dari luar. Perempuan itu sontak menolehkan kepalanya dan mendapati seseorang dengan pakaian serba hitam dan memakai penutup wajah sudah berada dikamarnya.

“Si-siapa kau?” tanya jung jinsi gemetar.

Penyusup itu malah menyeringai, dia lalu membuka penutup wajahnya. Disaat itu pula jung jinsi bisa melihat kalau penyusup yang masuk ke kamarnya adalah seorang laki-laki dengan wajah yang cukup familiar. Hanya saja, jung jinsi kesulitan mengingat siapa sosok didepannya.

“Jung Jinsi, apa aku tidak bisa mengingat teman lama mu?” tanya s
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Redemption: Karma & Rasa Sang Pemburu Siluman    Bab 26 Formasi Penggambar Tulang

    "Ayah bukan seperti itu!" Jung Jinsi masih berusaha memberitahu Ye Qingyu tentang semuanya. Akan tetapi pria tua itu justru pergi dari kamarnya tanpa mendengar apa yang dia katakan. Ye Qingyu tiba-tiba memanggil seluruh penjaga dan juga pelayan yang ada yang memarahi mereka semua atas kejadian malam itu. Disaat itu pula Ye Xuanqing kembali setelah berusaha mengejar si penyusup. "Apa yang terjadi pada Jung Jinsi, ayah?" tanya Ye Xuanqing ketika dia sampai dikediaman. Ye Qingyu menoleh, dia tidak menjawab hanya diam dan menunjuk Jung Jinsi dengan dagunya. Ye Xuanqing berlari ke arah Jung Jinsi dan mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi. "Kau terluka karena penyusup tadi?" tanyanya. "Ti-tidak, aku tidak terluka. Ayah salah paham," jawab Jung Jinsi dengan lirih. Bahkan dia tampak tidak enak hati, terutama saat mata Ye Qingyu melihat ke arahnya. Ye Xuanqing mengangguk tanda mengerti, kemudian dia merangkul pundak Jung Jinsi dan membawanya ke kamar lain. Setibanya di kamar, dia

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-15
  • Redemption: Karma & Rasa Sang Pemburu Siluman    Bab 27 Penyakit Putri Daiyan

    Jung Jinsi maju sembari terus merapalkan doa, dia berharap ada keajaiban yang muncul dan membantunya terhindar dari pemeriksaan formasi penggambar tulang. Akan tetapi perempuan itu tetap berjalan maju, lurus menuju pusat formasi. Meskipun kakinya cukup bergetar karena takut. "Cepat nona, kami tidak memiliki banyak waktu." Salah satu penjaga berkata garang pada Jung Jinsi. Mau tidak mau perempuan itu berjalan lebih cepat, dia sudah sangat putus asa saat ini. Satu menit berada di pusat formasi, cahaya terang muncul dan menunjukkan wujud aslinya. Jung Jinsi hati-hati menolehkan kepalanya untuk melihat proyeksi wujudnya. Betapa terkejutnya dirinya ketika melihat proyeksi yang tergambar adalah wujud manusia biasa. "Bagaimana bisa?" tanya Jung Jinsi pada dirinya sendiri dengan lirih. "Ayo istriku, cepatlah keluar dari pusat formasi!" Ye Xuanqing melambaikan tangannya.Jung Jinsi mengangguk kaku, dia lalu buru-buru meninggalkan formasi penggambar tulang dan berjalan cepat menyusul Ye X

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-15
  • Redemption: Karma & Rasa Sang Pemburu Siluman    Bab 28 Membangunkan Putri Daiyan

    "Jenis siluman seperti apa itu?" tanya Lui Yang, dia hendak menyiapkan formasi untuk menangkap siluman tersebut. "Siluman mimpi buruk adalah siluman yang menggunakan iblis hati manusia sebagai sumber kekuatan. Wujud aslinya merupakan ikan yang biasa hidup di perairan air tawar." Ye Xuanqing menjelaskan. Lui Yang merasa tertarik dengan penjelasan Ye Xuanqing. "Jadi iblis hati muncul untuk mendapatkan kekuatan?" "Benar, karena semakin dalam obsesi seseorang maka iblis hatinya akan semakin kuat. Karena itulah siluman mimpi buruk muncul, hanya saja cara kedatangannya yang belum aku ketahui." Ye Xuanqing berkata jujur. Lui Yang mengangguk paham, dia tahu apa apa yang seharusnya dia lakukan. "Kalau begitu, kita perlu membuat formasi pelindung agar Tuan Putri Daiyan tidak lagi diganggu oleh siluman itu." "Ya, aku akan membuat formasi Zewu Qingyan. Ini akan membuat siluman itu juga terkurung dalam formasi, seandainya dia muncul." "Baik," balas Lui Yang. Keduanya lalu saling berhadapan

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-16
  • Redemption: Karma & Rasa Sang Pemburu Siluman    Bab 29 Ilusi Siluman Mimpi Buruk

    Setelah Jung Jinsi mengangguk paham, Cheng Huang segera pergi dari sana dan sengaja melewati tempat Ye Xuanqing bersembunyi. Pria siluman itu memang menyusup di Biro Astronomi Kekaisaran demi mengungkap kejahatan Zhao Weini.“Tuan Adipati, mengapa berdiri di sini? Nyonya Muda sudah menunggu anda,” ucap Cheng Huang dengan nada yang ramah. Dia sengaja berpura-pura tidak tahu kalau sang Adipati sudah menguping pembicaraanya dengan Jung Jinsi.Ye Xuanqing tergagap, dia lalu mengusap tengkuknya yang tidak gatal untuk sekedar menetralkan rasa terkejutnya. “Ah ya! Aku akan segera menemuinya,” jawabnya.“Baik, saya permisi dulu.” Cheng Huang pergi setelah memberi salam.Jung Jinsi memilih untuk menghampiri Ye Xuanqing lebih dulu, ketika pria itu berbalik badan dia terkejut sebab Jung Jinsi sudah ada didepan matanya. Gelagatnya ketika gugup sangat kentara, dan Jung Jinsi bisa dengan jelas melihatnya.“Ada apa suami ku? Kau terlihat terkejut,” ucap Jung Jinsi tenang.“Bukan apa-apa,” balas Ye X

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-17
  • Redemption: Karma & Rasa Sang Pemburu Siluman    Bab 30 Bantuan Menantu

    Ye Xuanqing dan juga Tuan Guo Jingming menoleh ke arah pintu masuk kamar sang Tuan Besar. Rupanya Jung Jinsi lah yang menjawab pertanyaan itu, dia datang bersama dengan Fen Rou dan juga Ming Tian. Meski datang dengan Fen Rou dan Ming Tian, mereka juga cukup terkejut dengan penegtahuan Jung Jinsi mengenai siluman. Mengingat perempuan itu tengah hilang ingatan. “Jinsi, dari mana kau tahu soal itu?” tanya Ye Xuanqing yang cukup heran sama seperti yang lain.Jung Jinsi menoleh ke sekeliling, membagi atensinya pada semua orang yang ada disana dan cukup memberinya tatapan penuh tanda tanya. Akan tetapi perempuan itu tenang, dia menarik nafas perlahan lebih dulu sebelum menjawab pertanyaan Ye Xuanqing yang justru terdengar seperti mengintimidasi.“Aku mengetahui itu dari beberapa literatur yang aku baca saat berada di Kota Shinjing. saat Kui muncul, aku sempat meminta Zenni untuk mencarikan buku daftar siluman,” jawabnya dengan tenang.“Benar, apa yang kau katakana memang benar. Untuk meny

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-17
  • Redemption: Karma & Rasa Sang Pemburu Siluman    Bab 31 Godaan Besar

    Ye xuanqing masih saja bersikap tenang, dia tidak mungkin mengungkapkan identitasnya sebagai pemburu siluman, dan jung jinsi tidak boleh mengetahui itu hingga akhir. Dia memasang formasi pelindung di kamar sang ayah, juga formasi penangkap siluman yang sudah dia pasang lebih dulu.“Jangan sampai jung jinsi tahu,” batin ye xuanqing yang khawatir jung jinsi tahu apa yang tengah dia kerjakan.Akan tetapi di depan pintu masuk kamar, jung jinsi tidak dapat melangkah lebih jauh seperti sebelumnya. Setelah formasi pelindung dipasang, tubuh jung jinsi tidak akan bisa masuk ke dalam sana. Karena formasi itu sangat peka terhadap aura siluman dan akan segera melukai siluman yang mencoba masuk meskipun memiliki niat yang baik.“Sial! Keluarga ye memang tidak memiliki toleran apapun terhadap siluman.” Jung jinsi berbalik badan, untuk meninggalkan termpat tersebut karena dia tidak bisa menghancurkan formasi yang sedang dipasanag itu.Jung jinsi memilih untuk pergi ke halaman utama, dia duduk dibawa

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-19
  • Redemption: Karma & Rasa Sang Pemburu Siluman    Bab 32 Dua Masalah

    “Kenapa, padahal aku hanya ingin mengobrol denganmu. Tapi kau sudah ketakutan begitu,” tandas Jung Jinsi sembari memajukan bibirnya beberapa senti. Dia sengaja cemberut secara berlebihan.Ye Xuanqing mengerjapkan matanya beberapa kali, dia berbalik badan dan menatap ke arah Jung Jinsi. Perempuan itu berpura-pura merajuk, dia bahkan menyembunyikan wajahnya didalam selimut.“Kau tersinggung?” tanyanya.Jung Jinsi menggeleng pelan, tapi masih tetap menyembunyikan wajahnya. “Tidak,” jawabnya lirih yang terdengar tidak jelas.Ye Xuanqing lalu menghela nafas berat, memahami perempuan memang lebih sulit dibandingkan menangkap siluman!Dia kemudian duduk kembali di tepi ranjang, meski dengan posisi memungungi perempuan itu. “Sekarang katakan, apa yang ingin kau katakan dengan ku.”Jung Jinsi segera segera menurunkan selimut yang menutupi wajahnya tadi, kemudian dia tersenyum gembira.“Aku hanya akan bertanya beberapa hal, dan kau harus menjawabnya dengan jujur.”“Apa itu?” Ye Xuanqing menatap

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-21
  • Redemption: Karma & Rasa Sang Pemburu Siluman    Bab 33 RAHASIA ZHAO YUN MEI

    Xuanqing segera bangkit dari duduknya bahkan sebelum Ming Tian menjelaskan kondisi Zhao Yun Mei. Hal itu membuat pria dengan hanfu coklat muda itu terkejut.“Kita urus masalah formasi itu sekarang, lalu beri tahu Fen Rou agar dia pergi ke Departemen Kehakiman untuk membantu penyelidikan kasus di sana!” perintah sang Adipati.“Baik, Adipati.” Ming Tian mengangguk paham serta mengangkat tangan sejajar dengan dahi sebagai bentuk menerima perintah.Keduanya kemudian bersiap untuk pergi, akan tetapi baru saja sampai di tengah gerbang masuk kediaman panggilan dari Jung Jinsi menghentikan langkah mereka.“Ye Xuanqing!” seru Jung Jinsi sembari berlari menyusul sang Adipati.Ye Xuanqing menoleh, dia lalu menangkap Jung Jinsi ketika perempuan itu tiba dihadapannya. Dibelakang Jung Jinsi rupanya ada Zenni yang setia mengekori sang Nyonya Muda.“Ada apa, kenapa sampai berlarian begini?” tanya Ye Xuanqing yang jelas-jelas khawatir.Jung Jinsi mengatur nafasnya yang satu-dua, dia sempat menoleh ke

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-21

Bab terbaru

  • Redemption: Karma & Rasa Sang Pemburu Siluman    Kembali Ke Ibu Kota

    "Tunggu! kau pikir aku mau menggandeng tangan Ming Tian hanya untuk berpindah tempat? itu tidak mungkin," ketus Jing Qian. Namun Jung Jinsi tidak menyerah, dia tetap membujuk sang kakak. Sebab hanya dengan cara ini saja mereka berempat bisa tiba di Kota Fanlan dengan cepat. "Ayo lah, kau hanya perlu memegang tangannya dan semua akan selesai." Jing Qian hendak menolak, tapi Ming Tian sudah mengambil alih percakapan lebih dulu. "Nyonya Muda, biar saya kembali ke Ibu Kota dengan berkuda. meski terlambat, tapi itu lebih baik." Jung Jinsi melongo mendengarnya, dia kemudian mendecik pelan. "Ya kau bisa berkuda ke Fanlan, tapi saat kau kembali kekaisaran sudah sangat kacau!" Ming Tian dan Jing Qian langsung diam, kata-kata Jung Jinsi memang benar. Ye Xuanqing yang melihat perdebatan itu pun tersenyum samar sebelum menengahi. "Kita gunakan cara lain saja, mungkin aku dan Ming Tian akan berkuda. kalian berdua bisa—" Sebelum ucapan Ye Xuanqing selesai, Jing Qian sudah lebih dul

  • Redemption: Karma & Rasa Sang Pemburu Siluman    Bab 88 Segel dan Mantra Ditengah Perjalanan

    Perjalanan menuju Kota Fanlan sedikit lebih lambat dari yang Ye Xuanqing duga. Tepat di hulu Sungai Qilin, beberapa siluman mulai berjalan dengan langkah cepat untuk naik ke Gunung Jiaguan. “Ada apa ini?” tanya Jung Jinsi yang melihat dari kejauhan. Jing Qian yang ada dibelakang Jung Jinsi dan Ye Xuanqing langsung maju ke depan. Perempuan siluman itu menghadang para siluman yang hendak naik gunung. “Apa yang terjadi, kenapa kalian buru-buru untuk naik?” tanya Jing Qian begitu dia berhadapan dengan rombongan siluman lain. Salah satu siluman dengan telinga kelinci maju untuk menjawab. “Nona Jing! Ada segel aneh di hilir Sungai Qilin. Kami awalnya hendak ke Kota Shinjing namun ketika melewati hilir Sungai aura siluman dan wujud siluman kami langsung muncul.” Kening Jing Qian berkerut sebentar, kemudian menoleh ke arah Jung Jinsi untuk memberikan jawaban. “Bukankah ayah sudah memberikan mantra pemurnian bagi para siluman yang hendak turun gunung. Bukan begitu Jinsi?” “Benar kak, ayah

  • Redemption: Karma & Rasa Sang Pemburu Siluman    Bab 87 Perjalanan Menuju Fanlan

    Matahari pagi mulai merangkak naik, sinarnya menyinari kediaman Keluarga Jing dengan kehangatan lembut. Di halaman utama, Ye Xuanqing dan Ming Tian sudah berdiri tegap di hadapan Jing Fan, bersiap untuk berpamitan. Di sisi mereka, Jung Jinsi danJing Qian juga bersiap untuk berangkat. Jing Fan menatap mereka dengan ekspresi tenang, meskipun sorot matanya menyimpan banyak pemikiran. Sejak semalam, ia sudah tahu bahwa saat ini akan tiba—saat di mana putri-putrinya harus kembali melanjutkan perjalanan mereka. Ye Xuanqing melangkah maju, membungkuk hormat. “Tuan Jing Fan, kami berterima kasih atas keramahan dan kebaikan Anda selama kami di sini. Tapi hari ini kami harus segera kembali Kota Fanlan,” ucapnya. Ming Tian, yang berdiri di sampingnya, juga ikut memberi hormat. “Kami mohon izin untuk kembali ke Kota Fanlan. Kami akan memastikan keselamatan Nona Jung Jinsi dan Jing Qian selama perjalanan.” Jing Fan mengangguk pelan, menatap keempat orang di hadapannya dengan penuh per

  • Redemption: Karma & Rasa Sang Pemburu Siluman    Bab 86 Dibawah Sinar Fajar

    Fajar baru saja menyingsing, mengusir sisa kegelapan yang masih menggantung di langit. Cahaya keemasan mulai merayap di cakrawala, perlahan membasuh embun yang menempel di dedaunan. Kediaman Keluarga Jing masih terlelap dalam keheningan.Namun Jung Jinsi berdiri dengan kepala sedikit menengadah, matanya menatap langit yang berangsur berubah warna. Angin pagi yang sejuk membelai rambutnya yang tergerai, membuat helaian peraknya berkilauan dalam cahaya samar.Ia seharusnya masih beristirahat, tapi pikirannya terlalu gelisah. Ibu Suri, ayahnya, rencana yang sudah ia buat—semuanya berputar di dalam kepalanya tanpa henti.Namun, kehadiran seseorang membuatnya tersadar dari lamunannya.Langkah-langkah ringan terdengar di belakangnya, lalu suara yang begitu familiar menghangatkan udara dingin pagi itu.“Kau tidak bisa tidur?”Jung Jinsi tidak menoleh. Ia tersenyum kecil. “Sepertinya kau juga tidak.”Ye Xuanqing melangkah mendekat, lalu berdiri di sampingnya, hanya beberapa jengkal saja memis

  • Redemption: Karma & Rasa Sang Pemburu Siluman    Bab 86 Restu dari Ayah

    Ming Tian tergagap mendengar pertanyaan dari Ye Xuanqing. Dia menggaruk tengkuknya yang tidak hatal, menutupi bahwa dia tengah gugup. “A-apa maksud anda, Adipati.” Ye Xuanqing terkekeh geli, lalu menepuk pundak Ming Tian perlahan. “Aku tahu kau tertarik pada Jing Qian, ketertarikan seorang pria dengan wanita. Benar kan?”Ming Tian tidak segar menjawab, dia malah tersenyum getir. “Menurut anda, apa gunanya ketertarikan ku pada Jing Qian? Perempuan siluman itu tidak akan pernah memandang ku sebagai pria. Jing Qian akan melihat ku sebagai manusia lemah yang menyedihkan,” ungkapnya.“Mendengar jawaban mu ini, aku sudah bisa mendapatkan kesimpulannya. Ming Tian, jika kau memang tertarik padanya kenapa tidak kau coba dekati Jing Qian perlahan. Kau tidak akan tahu bagaimana tanggapan perempuan itu sebenarnya jika kau tidak mencobanya langsung!” Ye Xuanqing berujar tenang.Meski dia tahu kalau saja Ming Tian dan Jing Qian benar-benar bisa bersatu akan ada hati yang terluka—Zhao Yun Mei

  • Redemption: Karma & Rasa Sang Pemburu Siluman    Bab 85 Memberi Kepercayaan

    Jung Fan tersenyum samar, meski begitu dia tidak menyepelekan perkataan Jung Jinsi mengenai perasaannya pada Ye Xuanqing. "Kau tahu Jinsi, kadang kita perlu berhati-hati dalam memberikan kepercayaan.""Aku tahu itu ayah, Xuanqing sudah menunjukkan ketulusannya pada ku. Jadi menurut ku sangat pantas jika memberinya kepercayaan." Jung Jinsi menjawab dengan tenang. Meski tidak menoleh ke arah Ye Xuanqing, tapi pria itu bisa merasakan ketulusan yang mendalam dari jawaban Jung Jinsi. Diam-diam dia mengucap syukur. "Kalau begitu, apa kau siap jika nanti akan terluka?" tanya Jing Fan. Itu membuat Jung Jinsi mengerutkan keningnya cukup dalam. "Apa maksud ayah?" Dia justru balik bertanya. Jing Fan menghela nafas panjang, kemudian sedikit mencondongkan tubuhnya dan menatap Jung Jinsi serta Ye Xuanqing secara bergantian. "Dalam cinta, kepercayaan memang hal yang utama. Tapi cinta juga menuntut pengorbanan, tak jarang cinta akan memberi kalian luka. Jadi, ku tanya pada kalian apa sudah siap

  • Redemption: Karma & Rasa Sang Pemburu Siluman    Bab 84 Mengurai Kebohongan

    Jung Jinsi menundukkan kepalanya, bahunya mulai bergetar sebab tangis yang pecah. “Ayah,” lirihnya lagi.Jung Jinsi mengangguk, matanya basah. “Aku kembali,” ucapnya dengan suara yang bergetar.Seketika, Jing Fan menariknya ke dalam pelukan. Pelukan yang hangat, penuh emosi yang tertahan.Jung Jinsi tak lagi bisa menahan air matanya. Ia membenamkan wajahnya di dada pria yang dulu selalu melindunginya, merasakan detak jantung yang dulu ia pikir tak akan pernah bisa ia dengar lagi.Jing Fan mengusap punggungnya, suaranya bergetar saat berkata, “Maaf… maafkan aku nak. Aku benar-benar melupakanmu.”Jung Jinsi menggeleng di dalam pelukannya. “Tidak apa-apa ayah… aku di sini sekarang, bersama ayah lagi.”Di samping mereka, Jing Qian menyaksikan pemandangan itu dalam diam. Ekspresinya sulit ditebak, tetapi matanya sedikit melembut.Ming Tian meliriknya sekilas, memperhatikan ekspresi Jing Qian yang tak banyak diketahui orang. Dalam hati, ia berpikir bahwa gadis ini jauh lebih kompleks dari y

  • Redemption: Karma & Rasa Sang Pemburu Siluman    Bab 83 Rumah Keluarga Jing

    Angin malam bertiup lembut, membawa aroma embun dan dedaunan basah saat Jung Jinsi melangkah di samping Ye Xuanqing, mengikuti jalan setapak berbatu yang samar diterangi cahaya bulan. Di belakang mereka, Ming Tian berjalan dalam diam, sesekali menatap sekeliling dengan kewaspadaan alaminya.Mereka telah menempuh perjalanan cukup jauh setelah berhasil selamat dari jebakan mematikan. Awalnya, Ye Xuanqing hanya berniat mengantarkan Jung Jinsi ke tempat aman untuk bermalam. Namun, ada satu hal yang masih mengganjal di benak Jung Jinsi—ke mana mereka sebenarnya akan pergi?Sejak perjalanan dimulai, Jing Qian memimpin langkah mereka tanpa memberi penjelasan. Sosoknya yang dingin dan tenang tidak banyak bicara, tetapi caranya berjalan begitu mantap, seolah sudah memikirkan keputusan besar.Jung Jinsi melirik Ye Xuanqing, lalu berbisik pelan, “Xuanqing, kau tahu kita sedang menuju ke mana?”Ye Xuanqing menggeleng kecil, matanya tetap waspada. “Aku hanya mengikuti langkahnya. Tapi aku percaya,

  • Redemption: Karma & Rasa Sang Pemburu Siluman    Bab 82 Tekad yang Baru

    Udara terasa lebih berat, dipenuhi aura sihir yang mencekik. Lingkaran cahaya merah menyala di tanah, menciptakan formasi perangkap yang menjebak Jung Jinsi, Jing Qian, dan para siluman lainnya. Energi mereka terserap perlahan, membuat tubuh mereka melemah seiring waktu.Jung Jinsi berlutut, tubuhnya gemetar ketika kekuatan silumannya terus mengalir keluar. Napasnya memburu, tangannya mencengkeram tanah basah untuk tetap sadar. Di sampingnya, Jing Qian bersandar pada pedangnya, wajahnya pucat tetapi tetap dengan ekspresi yang datar, berusaha tetap kuat.Di sisi lain, Ye Xuanqing dan Ming Tian berdiri tegap, tidak terpengaruh oleh formasi itu. Sebagai manusia, energi mereka tidak bisa diserap, tetapi mereka juga tidak bisa sekadar menghancurkan formasi ini tanpa cara yang tepat.Ye Xuanqing menghunus pedangnya, mengamati simbol-simbol kuno yang bersinar di bawah kakinya. "Formasi ini dirancang untuk menguras energi siluman sampai mereka tidak berdaya," gumamnya. "Jika kita tidak segera

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status