Share

44. Canggung

Katha memukuli kepalanya sendiri setelah memasukkan beras ke dalam penanak nasi. Dia merutuki apa yang baru saja terjadi di antara dia dan Rabu. Itu adalah kesalahan yang cukup fatal. Harusnya dia tidak membalas ciuman Rabu. Harusnya Rabu tidak melakukan itu padanya. Ah, salah! Harusnya dia tidak tidur di tempat tidur sahabatnya itu pagi-pagi begini.

“Argh!” Lagi-lagi Katha memekik tertahan. Dia mengacak-acak rambutnya kembali. Beruntung pagi ini dia memang belum mandi dan berniat mandi di rumah Rabu. Namun, kalau kondisinya begini, dia akan menadi di kamar mandi ruang kerja dibanding di kamar mandi Rabu.

Lalu, gawai Katha berdering. Dia terlonjak, dan seketika ingat bahwa tas belanjaan dan miliknya sendiri tadi diletakkannya di depan kamar Rabu. Kalau sudah begini, bagaimana dia berani ke sana? Bagaimana kalau Rabu tiba-tiba keluar?

Gawai it uterus berdering, sementara Katha mendengar suara air dari arah kamar Rabu. Sepertinya lelaki itu sedang mandi. Maka,

Dy Robyn

Hai, Obyn di sini. Terima kasih buat yang udah baca Red in Us sejauh ini. Semoga cerita ini bisa menghibur kalian.

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status