Share

156. Tragedi Malam Minggu II

Katha tidak penah menyangka bahwa dia harus bertemu dan mendapat ucapan yang seperti itu dari seorang Brama. Meski sudah mempersiapkan diri akan pertemuan ini, tapi mendapat cemoohan kasar dari lelaki itu kembali membuat tubuh Katha gemetar. Wajahnya pucat pasi.

Rabu yang menyadari kalau Brama membisikkan sesuatu yang buruk pada Katha langsung bereaksi. Dia bangkit dari kursinya, lalu menarik kerah kemeja Brama.

“Ngomong apa lo sama istri gue? Ha?!” bentaknya. Matanya kini benar-benar nyaris keluar dari rongga.

Orang-orang seketika bereaksi. Arah pandang mereka terarah pada titik yang sama. Namun, tak satu pun yang beranjak memisahkan.

Namun sepeti buta dan tulis, seingai muncul di bibir Brama. Dia mengabaikan tatapan orang lain dan luruk menantang wajah Rabu. “Istri? Wah, ternyata kabar yang gue denger benar.” Dia bertepuk tangan. “Gue udah nyangka kalian sejak dulu tuh pasti udah ada hubungan. Dan gue …,” bisiknya sambil mendekatkan kepala ke teling

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status