Share

159. "Gue nggak mau jadi sahabat lo lagi."

Pukul sepuluh malam, Katha baru sampai di rumah orang tuanya. Dia memang enggan bertemu Rabu untuk sementara waktu, karena takut bahwa kesimpulannya tadi benar. Kalau dia benar-benar suka Rabu, maka persahabatan mereka bisa saja hancur. Oleh karenanya dia memutuskan untuk menginap di rumah orang tunya. Selain itu, dia masih kesal juga atas kejadian pagi tadi di rumah sakit.

“Makasih, Kha,” ujar Katha sambil melepas seat belt.

“Anytime,” jawab Sakha. “Ini yakin nginep sini?” tanyanya.

Katha mengangguk. Dia kemudian mengucapkan terima kasih kembali, lalu keluar dari mobil Sakha.

Gerbang rumahnya sudah terbuka sedikit. Di sana berdiri Pak Hadi yang menunggu dengan kernyitan di dahi.

“Oh, Mbak Katha tenyata. Saya kira siapa. Soalnya orang rumah udah di dalam semua,” ujarnya.

Katha nyengir sebentar, lalu mengucapkan terima kasih karena sudah dibukakan gerbang. Dia kemudian langsung masuk ke dalam rumah dan menapaki tangga menuju kamarnya.

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status