Aldo terbangun pagi itu dengan tubuh yang terasa kaku. Lehernya sakit karena posisi tidur yang aneh, bersandar di meja kerjanya sepanjang malam. Cahaya dari layar laptop yang masih menyala menyilaukan matanya yang belum sepenuhnya terbuka. Ketika ia menatap layar, sebuah pesan aneh yang tidak ia ingat menuliskannya terpampang jelas:
"Selamat Datang di Level 1. Misi Anda Dimulai."
Aldo mengerutkan kening. Ia mengingat malam sebelumnya, saat ia menulis kode untuk proyek pribadi tentang sistem gamifikasi dalam kehidupan. Namun, ia yakin tidak pernah menambahkan fitur pesan semacam itu. Dengan rasa penasaran, Aldo membaca pesan itu lagi. Ia mencoba membedah kodenya, tetapi tidak menemukan apa pun yang mencurigakan.
"Bug? Atau mungkin aku lupa menyimpannya sebelum tertidur?" pikir Aldo sambil meregangkan tubuh.
Jam menunjukkan pukul tujuh pagi, dan Aldo tahu ia harus bergegas jika tidak ingin terlambat ke kantor. Ia mematikan laptopnya, menyimpan kebingungan itu untuk nanti. Setelah mandi dan mengenakan pakaian kerja, ia melangkah keluar dari apartemennya di kompleks Arkavia Heights.
Namun, ketika ia baru saja menutup pintu apartemen, suara aneh terdengar di kepalanya.
"Ding! Misi Baru: Ucapkan selamat pagi kepada tetangga. Hadiah: 10 XP."
Aldo terhenti. Ia melihat sekeliling, mencoba mencari asal suara itu. Apakah ia bermimpi? Tidak ada orang lain di lorong apartemen, dan suara itu terdengar jelas di dalam kepalanya. Ia menggelengkan kepala, mencoba mengabaikannya.
Namun, saat ia bertemu Bu Narti, tetangga sebelahnya yang sedang menyiram tanaman di koridor, dorongan untuk mengikuti perintah itu muncul tanpa ia sadari.
"Selamat pagi, Bu Narti," katanya dengan senyum kecil.
Bu Narti menoleh, terkejut sejenak, lalu tersenyum. "Wah, pagi-pagi kok ramah sekali, Mas Aldo. Pagi juga!"
Saat itu, suara itu terdengar lagi.
"Ding! Selamat! Anda mendapatkan 10 XP."
Aldo membeku. Suara itu benar-benar nyata, dan ia mulai merasa ada sesuatu yang sangat salah. Dengan langkah cepat, ia menuju stasiun Arkavia Rail, berusaha mengabaikan apa yang baru saja terjadi.
Saat ia menunggu kereta di peron, suara itu kembali terdengar.
"Ding! Misi Baru: Bantu seseorang yang membutuhkan. Hadiah: 20 XP."
Aldo menoleh ke kanan dan kiri, mencoba mencari siapa yang berbicara, tetapi sekali lagi, tidak ada siapa pun. Ia mulai merasa sedikit gelisah, tetapi tak jauh dari tempatnya berdiri, seorang pria tua sedang kesulitan membawa tas beratnya menaiki tangga peron.
"Apa-apaan ini? Tidak mungkin ini nyata," gumam Aldo.
Namun, dorongan untuk membantu pria tua itu begitu kuat hingga ia akhirnya mendekat. "Pak, boleh saya bantu bawa tasnya?" tanyanya.
Pria tua itu tersenyum lega. "Oh, terima kasih, Nak. Saya sudah capek dari tadi."
Aldo membawa tas pria itu sampai ke peron atas. Ketika selesai, suara itu kembali terdengar di kepalanya.
"Ding! Selamat! Anda mendapatkan 20 XP."
Aldo memegang kepalanya, mencoba memahami apa yang sedang terjadi. "Ini seperti… seperti game. Tapi ini dunia nyata," gumamnya pelan. Ia memutuskan untuk tidak terlalu memikirkannya sampai ia bisa memeriksa kodenya lebih dalam.
Saat ia tiba di kantor Nexora Tech, Aldo merasa lega karena suasana kantor sedikit mengalihkan pikirannya. Ia duduk di meja kerjanya dan membuka email seperti biasa. Di sana, ia menemukan daftar tugas harian dari Pak Arman. Tugas utamanya hari itu adalah memperbaiki bug di modul pembayaran klien utama.
"Setidaknya ini sesuatu yang aku mengerti," gumam Aldo, mencoba menenangkan diri.
Namun, saat ia mulai mengetik baris pertama kode perbaikan, suara itu terdengar lagi.
"Ding! Misi Baru: Selesaikan satu baris kode. Hadiah: 15 XP."
Aldo berhenti mengetik. Ia memandang sekeliling, memastikan tidak ada yang memperhatikan. "Ini sudah mulai keterlaluan," pikirnya. Tapi rasa penasaran mengambil alih. Ia menyelesaikan satu baris kode dan menekan tombol simpan.
"Ding! Selamat! Anda mendapatkan 15 XP."
Aldo menutup laptopnya dengan cepat dan mencoba menarik napas panjang. Apa pun yang sedang terjadi, ini lebih dari sekadar kebetulan. Ia memutuskan untuk membicarakan hal ini dengan Sita, satu-satunya orang yang cukup ia percaya.
Saat makan siang, mereka duduk di kantin kantor. Aldo menatap Sita dengan serius. "Gue perlu cerita sesuatu, tapi janji jangan ketawa."
Sita mengerutkan kening. "Oke, apa sih, Do? Kok serius banget?"
Aldo menceritakan apa yang ia alami sepanjang pagi—dari suara aneh di kepalanya hingga sistem XP yang tampaknya mengikuti setiap tindakannya. Ia bahkan menyebutkan bagaimana suara itu memberi misi yang terkait dengan apa yang ia lakukan.
Sita terdiam sejenak, lalu tertawa kecil. "Lo serius, Do? Ini kayak cerita game RPG, tahu nggak?"
"Gue tahu kedengarannya gila, tapi gue nggak bercanda, Sit. Gue beneran dengar suara itu, dan setiap kali gue selesaikan misi, gue dapet XP."
Sita mencoba menahan tawanya, tetapi melihat keseriusan di wajah Aldo, ia mulai percaya bahwa ini bukan lelucon. "Kalau gitu, mungkin lo terlalu kecapean atau kebanyakan kerja sama kode lo. Kadang otak kita bisa nge-prank kita sendiri."
Aldo menggeleng. "Gue juga mikir gitu, tapi ini terasa nyata. Bahkan, kayaknya ini ada hubungannya sama program yang gue buat semalam."
Sita memandang Aldo dengan lebih serius. "Program lo? Maksud lo, kode buat sistem game yang lo ceritain kemarin itu?"
"Iya," jawab Aldo. "Tapi nggak mungkin program itu bisa memengaruhi gue secara fisik atau mental. Itu cuma simulasi."
Mereka terdiam sejenak. Sita akhirnya berkata, "Kalau gitu, lo harus cari tahu lebih banyak. Mungkin ada sesuatu yang nggak lo sadari tentang program itu."
Sore itu, Aldo mencoba bekerja seperti biasa, tetapi suara notifikasi itu terus muncul setiap kali ia menyelesaikan sesuatu. Meski ia masih bingung, bagian kecil dari dirinya mulai merasa terbiasa. Bahkan, ia merasa sedikit bangga setiap kali "level" virtualnya bertambah.
Namun, saat pulang kerja, hal yang lebih aneh terjadi. Ketika Aldo membuka laptopnya di rumah untuk memeriksa program itu, ia menemukan baris kode baru yang tidak pernah ia tulis:
"Integrasi berhasil. Sistem aktif. Realitas disinkronkan."
Jantung Aldo berdegup kencang. Ia mencoba mengingat apakah ia pernah menambahkan baris itu sebelumnya, tetapi ia yakin tidak. Baris itu tampak seperti sesuatu yang muncul dengan sendirinya.
Ia mencoba menonaktifkan program, tetapi setiap kali ia melakukannya, pesan yang sama muncul: "Sistem sedang berjalan. Tidak dapat dihentikan."
Malam itu, Aldo terjaga hingga larut, memikirkan apa yang sebenarnya sedang terjadi. Apakah ini hanya kesalahan kode? Atau apakah sesuatu yang lebih besar sedang bekerja di balik layar?
Ketika akhirnya ia memutuskan untuk tidur, sebuah notifikasi terakhir muncul di layar laptopnya:
"Ding! Misi Baru: Bersiaplah. Perjalanan baru akan dimulai."
Aldo hanya bisa memandang layar itu dengan rasa takut bercampur penasaran. Ia tahu hidupnya tidak akan pernah sama lagi.
Malam itu, Aldo tidak bisa tidur nyenyak. Pesan terakhir yang muncul di laptopnya—“Bersiaplah. Perjalanan baru akan dimulai.”—terus terngiang di kepalanya. Ia mencoba meyakinkan dirinya sendiri bahwa ini hanya glitch dalam program, sebuah kesalahan kode yang tidak sengaja ia buat. Namun, bagian kecil dalam dirinya merasa bahwa ini adalah sesuatu yang jauh lebih besar.Pagi harinya, Aldo bangun dengan kepala yang sedikit berat. Sinar matahari menembus tirai apartemennya di Arkavia Heights, memberikan sedikit ketenangan di tengah kebingungannya. Ia bangkit dari tempat tidur dan menyalakan laptopnya. Program itu tetap berjalan, dengan layar utama menampilkan statistik aneh: “Level 1. XP: 65/100. Misi Berikutnya Tersedia.”“Misi berikutnya?” Aldo menggumam, memiringkan kepala. Ia memutuskan untuk membaca misi itu sebelum memulai harinya.“Misi: Temukan item misterius di lingkungan sekitar. Petunjuk: Terkubur di bawah benda yang sering terabaikan.”Aldo menatap layar itu dengan bingung. Ap
Aldo dan Sita meninggalkan ruang server dengan kepala penuh tanda tanya. Chip Aetherium, hologram peta kota Arkavia, dan misi untuk menemukan "sumber energi utama" di Menara Polaris semuanya terasa seperti bagian dari plot game RPG yang aneh. Namun, Aldo tahu ini bukan game biasa. Apa pun yang ia temukan telah melampaui apa yang ia rancang dalam programnya."Jadi, lo serius mau ikutin ini, Do?" tanya Sita sambil berjalan di samping Aldo menuju lift.Aldo mengangguk. "Iya, Sit. Gue nggak bisa diam aja. Kalau ini beneran nyata, gue harus tahu apa yang terjadi."Sita menghela napas. "Oke, gue ikut. Tapi kita harus hati-hati. Kalau ada yang aneh, kita cabut."Ketika mereka kembali ke lantai kantor mereka, Aldo tidak langsung menuju mejanya. Ia membuka laptopnya di sudut ruangan yang jarang dikunjungi orang. Ia ingin memeriksa lebih dalam apa yang terjadi dengan programnya.Saat ia membuka kode program, baris-baris baru kembali muncul. Kali ini, kode tersebut tampak seperti skrip otomatis
Setelah berhasil keluar dari lantai 48, Aldo dan Sita kembali ke lantai kantor mereka dengan napas yang masih tersengal. Wajah mereka menampilkan kelelahan dan kebingungan. Namun, di balik semua itu, ada juga rasa penasaran yang tidak bisa mereka abaikan. Apa yang sebenarnya mereka temukan di Menara Polaris, dan apa arti dari sinkronisasi energi yang terus meningkat?Aldo menyalakan laptopnya begitu mereka tiba di meja kerja. Ia membuka peta yang sebelumnya ditampilkan oleh hologram di lantai 48. Peta itu menunjukkan titik terang di beberapa lokasi di Kota Arkavia, termasuk satu titik besar yang berada di luar Menara Polaris. Lokasi itu menarik perhatian Aldo."Ini dia," kata Aldo sambil menunjuk layar. "Titik ini adalah tujuan kita berikutnya."Sita memandang layar itu dengan serius. "Lo yakin kita harus ke sana? Kita bahkan nggak tahu apa yang bakal kita temuin."Aldo mengangguk. "Gue nggak tahu apa yang ada di sana, tapi ini satu-satunya petunjuk yang kita punya. Gue rasa ini lebih
Cahaya terang yang memancar dari portal perlahan-lahan memudar. Aldo membuka matanya dengan perlahan, merasa pusing dan kehilangan keseimbangan. Ia berada di tempat yang sama sekali berbeda—sebuah ruangan besar dengan dinding kaca yang memantulkan cahaya lembut biru. Lantai ruangan itu tampak seperti logam mengkilap, sementara simbol-simbol yang sama dengan portal sebelumnya terukir di sepanjang dinding.Sita, yang berdiri tidak jauh dari Aldo, tampak bingung tetapi berusaha tetap tenang. "Do, ini di mana? Apa kita masih di Kompleks Solaris?"Aldo memandang sekeliling dengan hati-hati. "Gue nggak tahu, Sit. Tapi sepertinya kita... nggak lagi di tempat yang sama."Sebelum mereka sempat berkata lebih banyak, sebuah suara lembut namun elektronik terdengar di ruangan itu."Selamat datang di Zona Awal. Sistem telah diaktifkan. Anda adalah Pengguna Utama. Sinkronisasi lengkap. Harap siapkan diri untuk pelatihan."Aldo dan Sita saling pandang. Suara itu terasa sangat familiar bagi Aldo—suara
Aldo dan Sita meninggalkan ruangan pelatihan dengan langkah hati-hati, menyusuri koridor panjang yang diterangi lampu biru redup. Meskipun suasana terasa hening, pikiran mereka dipenuhi oleh berbagai pertanyaan yang belum terjawab. Apa sebenarnya tujuan dari sistem ini? Mengapa mereka dipilih untuk berinteraksi dengan sesuatu yang jelas-jelas lebih besar dari diri mereka?"Do," Sita memecah keheningan, "Gue nggak bisa berhenti mikirin soal ini. Kalau sistem ini bisa mengendalikan energi di seluruh Arkavia, kenapa nggak ada yang tahu tentang keberadaannya?"Aldo mengangguk. "Gue juga mikir begitu. Kayaknya sistem ini sengaja dirahasiakan. Tapi pertanyaannya, kenapa baru sekarang muncul? Dan kenapa kita yang terlibat?"Mereka akhirnya sampai di pintu keluar koridor, yang membawa mereka kembali ke Zona Awal. Dinding-dinding kaca memantulkan bayangan mereka, sementara hologram peta Arkavia tetap menyala di tengah ruangan. Titik-titik bercahaya di peta masih ada, dengan satu titik besar yan
Aldo terbangun pagi itu dengan perasaan aneh. Semua yang ia alami semalam—portal energi, misi pertama mereka, dan sinkronisasi energi di Distrik Selatan—terasa seperti mimpi. Namun, saat ia membuka laptopnya, jendela status baru muncul di layar, mengingatkannya bahwa ini adalah kenyataan.Layar itu menampilkan statistik Aldo secara mendetail:Nama: Aldo PratamaProfesi: Pengguna SistemLevel: 2XP: 115/200Statistik:Kesehatan: 100Kekuatan: 10Agility (Kelincahan): 12Intelligence (Kecerdasan): 15Stamina: 8Kemampuan Aktif:Analisis Sistem (Level 1 - 25/100 penggunaan untuk naik level)Pemetaan Lokasi (Level 1 - 15/100 penggunaan untuk naik level)Poin Statistik yang Belum Didistribusikan: 5Aldo membaca deskripsi itu dengan saksama, terutama bagian tentang Poin Statistik yang Belum Didistribusikan. Ia tidak menyadari sebelumnya bahwa setiap kenaikan level memberinya lima poin untuk meningkatkan kemampuan dasarnya.“Jadi, ini benar-benar seperti game,” gumam Aldo sambil menggeser kur
Setelah meninggalkan Zona Awal, Aldo dan Sita berjalan melintasi jalanan kota Arkavia menuju Distrik Timur. Misi baru mereka tampak lebih menantang, tetapi Aldo merasa sedikit lebih percaya diri setelah memahami sistem statistik dan kemampuannya. Ia juga menyadari sesuatu yang berbeda sejak terakhir kali: ia tidak perlu lagi menggunakan laptop untuk mengakses sistem.Setiap kali ia berpikir tentang statusnya atau ingin menggunakan kemampuan tertentu, layar holografik muncul di depan matanya, seolah-olah terintegrasi langsung dengan pikirannya."Jadi lo nggak butuh laptop lagi?" tanya Sita sambil berjalan di sampingnya. Wajahnya penuh rasa ingin tahu.Aldo mengangguk. "Iya. Entah gimana, sistem ini kayak langsung terhubung ke gue. Gue tinggal mikirin apa yang gue mau, dan itu langsung muncul."Sita menggelengkan kepala sambil tersenyum tipis. "Ini makin gila aja, Do. Tapi di sisi lain, ini juga bikin lo lebih fleksibel."Aldo tertawa kecil. "Iya, setidaknya gue nggak perlu bawa-bawa lap
Setelah berhasil menyelesaikan misi di Distrik Timur, Aldo dan Sita berpisah untuk malam itu. Meskipun mereka baru saja menghadapi sesuatu yang luar biasa, kehidupan sehari-hari tetap berjalan. Sita kembali ke apartemennya untuk menyelesaikan pekerjaan kantornya yang tertunda, sementara Aldo kembali ke apartemen kecilnya di kompleks Arkavia Heights.Di perjalanan pulang, pikiran Aldo dipenuhi oleh berbagai pertanyaan yang belum terjawab. Sosok misterius yang mereka temui di stasiun energi terus menghantui benaknya. Siapa dia? Mengapa dia berusaha menghentikan sinkronisasi energi? Dan yang paling penting, apa yang dia maksud dengan "Arkavia akan hancur"?Begitu sampai di apartemen, Aldo langsung melepas sepatu dan duduk di sofa. Rasanya lelah luar biasa setelah semua yang ia alami hari itu, tetapi rasa penasarannya tidak memberinya waktu untuk beristirahat. Ia memanggil jendela status sistem tanpa perlu menggunakan perangkat apa pun—sesuatu yang kini mulai ia anggap biasa.Layar hologra
Setelah beberapa hari menikmati rutinitas kantor yang tenang, Aldo merasa bahwa segalanya mulai kembali normal. Namun, di benaknya, ia tahu bahwa ketenangan ini tidak akan bertahan lama. Sistem yang ia miliki telah membuktikan berkali-kali bahwa selalu ada tantangan baru yang menanti di balik layar.Siang itu, ketika Aldo tengah fokus mengerjakan laporan untuk divisi IT, layar holografiknya tiba-tiba berkedip. Sebuah notifikasi baru muncul, diiringi dengan suara lembut namun tegas dari sistem:"Misi Baru: Investigasi Aktivitas Mencurigakan di Distrik Pusat."Aldo menegakkan tubuhnya, menatap layar holografik dengan alis terangkat. Ia segera membuka detail misi tersebut:Deskripsi Misi"Beberapa perangkat publik di Distrik Pusat telah mengalami gangguan misterius. Aktivitas ini diduga terkait dengan kelompok yang mencoba menguasai sistem energi kota. Temukan sumber gangguan dan pulihkan fungsi perangkat yang terkena dampak."Hadiah:XP: 200Petunjuk BaruKonsekuensi Kegagalan:Sistem e
Setelah hari-hari penuh ketegangan di Nexora Tech, Aldo akhirnya bisa menghela napas lega. Peretasan yang hampir menghancurkan reputasi perusahaan telah berhasil diselesaikan, dan Faris, dalang di balik insiden itu, sudah diserahkan ke pihak keamanan dan polisi. Sistem perusahaan kembali stabil, dan suasana di kantor berangsur-angsur normal.Namun, meskipun situasi tampak tenang di luar, pikiran Aldo terus dipenuhi oleh rasa ingin tahu. Sistem yang ia gunakan semakin memberikan tantangan, dan ia merasa bahwa kemampuan yang ia miliki masih bisa dikembangkan lebih jauh.Pagi itu, Aldo datang ke kantor lebih awal dari biasanya. Ia ingin menggunakan waktu tenang sebelum jam kerja dimulai untuk mempelajari lebih dalam tentang sistem game yang ia miliki. Dengan secangkir kopi di tangan, ia duduk di mejanya dan membuka layar holografik.Sistem memberikan notifikasi:"Statistik Anda Belum Didistribusikan: 5 Poin Tersedia."Aldo membuka layar statusnya, memandangi statistik yang tertera di lay
Aldo berdiri di ruang server, menyaksikan layar holografik yang perlahan menunjukkan stabilisasi sistem Nexora. Setelah beberapa hari yang penuh tekanan, sistem akhirnya kembali normal. Bersama Sita, ia berhasil menemukan dalang di balik peretasan internal yang telah mengancam keamanan perusahaan. Namun, perjalanan mereka belum selesai.Di lantai empat, Faris masih duduk di mejanya, wajahnya memucat setelah semua bukti menunjukkan keterlibatannya. Aldo dan Sita tahu bahwa langkah berikutnya adalah menyerahkan Faris ke keamanan kantor untuk memastikan ia tidak lagi menjadi ancaman.Setelah pengakuan awalnya, Faris mulai bercerita lebih banyak. Ia menjelaskan bagaimana ia dihubungi oleh seseorang melalui email anonim beberapa minggu lalu. Orang tersebut mengancam akan menyebarkan informasi pribadi Faris jika ia tidak memberikan akses ke data rahasia Nexora.“Gue nggak punya pilihan,” kata Faris, suaranya gemetar. “Mereka bilang mereka bakal ngehancurin karir gue kalau gue nggak bantu me
Aldo duduk di depan layar holografiknya, memandangi data yang baru saja ia kumpulkan dari perangkat kecil yang mereka temukan di ruang server. Semua bukti mengarah pada satu orang—Faris, manajer proyek di lantai empat. Namun, meski ia dan Sita sudah mengetahui siapa yang terlibat, masalah mereka belum selesai.“Kalau kita langsung laporin ini ke manajemen, mereka bakal nanya bukti kuatnya,” kata Sita sambil melipat tangan di dada. “Dan Faris bisa bilang kita cuma ngarang.”Aldo mengangguk. “Benar. Kita butuh sesuatu yang nggak bisa dia bantah. Kalau dia memang peretasnya, dia bakal berusaha ngeakses server lagi. Gue yakin dia nggak tahu kita udah pasang jebakan.”Sita menatap layar holografiknya. “Jadi, kita tinggal nunggu?”“Nggak cuma nunggu,” jawab Aldo. “Kita harus aktif memonitor aktivitas jaringan. Kalau dia coba akses lagi, kita langsung cegat.”Tidak butuh waktu lama. Hanya beberapa jam setelah mereka memasang jebakan, sistem memberikan peringatan:"Aktivitas Mencurigakan Terd
Aldo duduk di meja kerjanya, memandangi perangkat kecil yang mereka temukan kemarin di ruang server Nexora. Setelah bekerja sepanjang malam bersama Sita, ia tahu bahwa mereka baru saja menyentuh lapisan luar dari sesuatu yang lebih besar. Ada seseorang di kantor yang terlibat dalam peretasan ini, tetapi tanpa bukti konkret, mereka tidak bisa melaporkannya ke manajemen.Pagi ini, kantor terasa lebih sibuk dari biasanya. Suara keyboard terdengar lebih cepat, dan beberapa karyawan tampak lebih tegang. Sementara itu, Aldo mengaktifkan Analisis Sistem untuk menyisir jaringan Nexora lagi, berharap menemukan pola aktivitas mencurigakan lainnya.Aldo memutuskan untuk kembali memeriksa perangkat kecil yang mereka temukan kemarin. Ia menyambungkannya ke perangkat portabelnya dan mengaktifkan Interaksi Sistem Dasar. Kali ini, ia mencoba mendalami log aktivitas yang tersimpan di perangkat tersebut, mencari petunjuk tentang siapa yang menggunakannya.Setelah beberapa menit bekerja, layar holografi
Pagi itu di Nexora Tech terasa seperti biasanya. Karyawan sibuk di meja mereka, suara keyboard terdengar di seluruh ruangan, dan Aldo mencoba fokus pada tugas-tugas kecil di layar laptopnya. Namun, ada sesuatu yang mengusik pikirannya. Sistem yang ia gunakan beberapa hari terakhir telah memberinya banyak tantangan yang memicu rasa penasaran dan ketegangan. Meskipun misi penyelamatan data warga kota telah berhasil, ia merasa bahwa sesuatu yang lebih besar sedang terjadi di balik layar.Aldo duduk di mejanya sambil menyesap kopi, ketika notifikasi muncul di layar holografiknya:"Peringatan: Aktivitas Mencurigakan di Server Kantor Terdeteksi."Aldo mengernyitkan dahi. Ia mengaktifkan Analisis Sistem untuk memeriksa apa yang sedang terjadi. Data dari sistem kantor Nexora menunjukkan pola aneh—seseorang tampaknya mencoba mengakses data rahasia perusahaan melalui jalur komunikasi yang tidak biasa.“Apa lagi ini?” gumam Aldo sambil mengetik dengan cepat, mencoba memahami situasinya. Namun, p
Aldo berdiri di depan bangunan kecil yang tersembunyi di Distrik Barat. Meskipun terlihat sederhana dan sepi, ia tahu bahwa tempat ini menyimpan sesuatu yang lebih besar—server cadangan hacker yang mencuri data warga kota. Sistem telah mengarahkan Aldo ke lokasi ini setelah pertarungan sengit di Distrik Utara, dan kali ini ia bersiap untuk menyelesaikan misi.Dengan perangkat portabel di tangan, Aldo mempersiapkan dirinya untuk menghadapi apa pun yang ada di balik pintu itu.Aldo mengaktifkan Pemetaan Lokasi untuk memeriksa struktur energi di sekitar bangunan. Ia menemukan bahwa pintu masuk utama dilindungi oleh sistem keamanan digital yang lebih canggih dibandingkan lokasi sebelumnya."Pindai Selesai: Lapisan Keamanan Tingkat Tinggi Terdeteksi. Membutuhkan manipulasi energi untuk akses."Aldo mendekati pintu dan menggunakan Manipulasi Energi Dasar untuk mencoba membuka kunci. Proses ini lebih rumit dari sebelumnya; sistem keamanan secara otomatis memperbaiki dirinya setiap kali Aldo
Aldo menatap layar holografik sistem yang memancarkan koordinat menuju lokasi hacker di Distrik Utara. Pikirannya penuh dengan pertanyaan. Siapa pelaku di balik pembobolan data ini? Dan, mengapa ada kesan bahwa pelaku tidak sepenuhnya bertindak atas kehendak mereka sendiri? Meskipun rasa penasaran semakin membakar, Aldo tahu ia harus berhati-hati.Dengan perangkat portabel berisi data dan peta yang telah ia unduh dari sistem Nexora, Aldo meninggalkan kantor. Kali ini, ia tidak bisa mengandalkan siapa pun kecuali dirinya sendiri.Distrik Utara Arkavia terkenal dengan reputasinya sebagai wilayah yang sunyi dan terlupakan. Bangunan-bangunan tua yang pernah menjadi pusat perdagangan kini dibiarkan hancur, menciptakan suasana mencekam. Ketika Aldo memasuki wilayah itu, udara terasa lebih dingin, dan suara langkahnya di jalan beraspal tua menggema seperti peringatan.Sistem memberikan petunjuk suara:"Anda mendekati lokasi target. Perhatikan risiko keamanan."Aldo berhenti sejenak, memeriks
Aldo tengah duduk di meja kerjanya, mencoba memahami notifikasi sistem yang baru saja muncul. Ia tidak menyangka pagi itu, di tengah rutinitas kantor yang seharusnya tenang, sistem game yang ia gunakan kembali memberikan misi baru—dan kali ini, masalahnya jauh lebih besar.Misi Baru: Pulihkan Data yang DibobolDeskripsi: Sejumlah besar data pribadi warga Arkavia telah dicuri dari server pusat kota. Pulihkan data tersebut dan identifikasi pihak yang bertanggung jawab atas pembobolan.Hadiah:XP: 250Petunjuk BaruKonsekuensi Kegagalan:Data sensitif warga kota akan tersebar luas, menimbulkan kekacauan besar di Arkavia.Aldo memandangi layar itu dengan alis terangkat. “Pembobolan data warga kota? Ini bukan hanya soal bug kecil atau jalur energi lagi,” gumamnya sambil mengetik di laptopnya. Ia mencoba mengakses informasi tentang data yang hilang dari server pusat kota melalui koneksi kantor Nexora Tech.Namun, upaya awalnya gagal. Server pusat telah diisolasi untuk mencegah kebocoran le