Malam itu, Aldo tidak bisa tidur nyenyak. Pesan terakhir yang muncul di laptopnya—“Bersiaplah. Perjalanan baru akan dimulai.”—terus terngiang di kepalanya. Ia mencoba meyakinkan dirinya sendiri bahwa ini hanya glitch dalam program, sebuah kesalahan kode yang tidak sengaja ia buat. Namun, bagian kecil dalam dirinya merasa bahwa ini adalah sesuatu yang jauh lebih besar.
Pagi harinya, Aldo bangun dengan kepala yang sedikit berat. Sinar matahari menembus tirai apartemennya di Arkavia Heights, memberikan sedikit ketenangan di tengah kebingungannya. Ia bangkit dari tempat tidur dan menyalakan laptopnya. Program itu tetap berjalan, dengan layar utama menampilkan statistik aneh: “Level 1. XP: 65/100. Misi Berikutnya Tersedia.”
“Misi berikutnya?” Aldo menggumam, memiringkan kepala. Ia memutuskan untuk membaca misi itu sebelum memulai harinya.
“Misi: Temukan item misterius di lingkungan sekitar. Petunjuk: Terkubur di bawah benda yang sering terabaikan.”
Aldo menatap layar itu dengan bingung. Apa maksudnya? Apakah ini hanya fitur acak yang ia tambahkan tanpa sadar, atau ada sesuatu yang benar-benar ia lupakan? Setelah berpikir sejenak, ia memutuskan untuk mengikuti petunjuk itu. “Apa ruginya mencoba?” pikirnya.
Ia mulai mencari di sekitar apartemennya, memeriksa bawah sofa, lemari, bahkan tumpukan buku di sudut kamar. Namun, tidak ada yang tampak seperti “item misterius.” Saat ia hampir menyerah, matanya tertuju pada laci di bawah meja kerja—tempat yang jarang ia buka.
Dengan rasa penasaran, ia menarik laci itu perlahan. Di dalamnya, ia menemukan sebuah buku catatan tua yang sudah lama ia lupakan. Buku itu adalah hadiah dari almarhum ayahnya, seorang insinyur yang menginspirasinya untuk menjadi programmer.
Saat Aldo membuka buku itu, ia menemukan sesuatu yang tidak biasa. Di halaman tengah, ada sebuah chip kecil yang tersemat di antara halaman. Chip itu terlihat seperti komponen elektronik, tetapi dengan desain yang aneh, seolah-olah berasal dari teknologi yang jauh lebih canggih daripada apa yang ia kenal.
“Ding! Selamat! Anda telah menemukan Item Misterius: Chip Aetherium. Hadiah: 50 XP.”
Suara itu terdengar lagi, membuat Aldo melompat mundur. Layar laptopnya langsung menampilkan pesan baru: “Level Up! Anda telah mencapai Level 2. Kemampuan baru: Pemetaan Lokasi.”
Aldo menatap chip itu dengan bingung. “Apa-apaan ini?” gumamnya. Chip itu terasa dingin di tangannya, tetapi entah kenapa ia merasa tertarik untuk menyimpannya. Ia meletakkannya di saku sebelum berangkat ke kantor, mencoba mengesampingkan keanehan itu untuk sementara waktu.
........................
Di kantor Nexora Tech, hari itu berjalan seperti biasa. Email tugas dari Pak Arman masuk di pagi hari, memintanya untuk memperbaiki modul enkripsi data klien. Namun, Aldo merasa sulit untuk fokus. Chip yang ia temukan pagi itu terus membayangi pikirannya.
“Pagi, Do,” sapa Sita, yang baru saja duduk di meja sebelahnya. Ia membawa secangkir kopi dan selembar dokumen yang tampak seperti laporan proyek. “Kelihatannya lo kepikiran sesuatu. Masih mikirin suara misterius itu?”
Aldo mengangguk. “Iya, tapi ada yang lebih aneh lagi. Pagi tadi gue nemuin ini.” Ia mengeluarkan chip dari sakunya dan menunjukkannya kepada Sita.
Sita mengerutkan kening, mengambil chip itu, dan memeriksanya. “Ini apa? Kayak komponen hardware, tapi desainnya nggak biasa.”
“Aku juga nggak tahu,” jawab Aldo. “Gue nemuin ini di laci lama gue. Dan anehnya, program itu ngasih tahu kalau ini adalah ‘Item Misterius’.”
Sita tertawa kecil. “Lo serius, Do? Sekarang program lo kayak game RPG beneran, ya?”
Aldo tidak menjawab, tetapi tatapan serius di wajahnya membuat Sita menyadari bahwa ia benar-benar bingung. “Oke,” kata Sita akhirnya. “Kalau gitu, kita coba cari tahu. Mungkin ini ada hubungannya sama program lo.”
Namun, sebelum mereka bisa melanjutkan percakapan, layar komputer Aldo tiba-tiba berubah. Sebuah pesan baru muncul di layar: “Misi Baru: Gunakan Chip Aetherium untuk membuka lokasi tersembunyi. Petunjuk: Dekat sumber energi di sekitar Anda.”
Aldo memandang layar itu dengan cemas. “Ini mulai nggak masuk akal.”
Sita membaca pesan itu dari belakang bahunya. “Dekat sumber energi? Mungkin itu di ruang server kita. Semua energi utama kantor dialirkan ke sana.”
Aldo mengangguk. Meskipun ia merasa sedikit takut, rasa penasarannya lebih besar. “Oke, ayo kita coba.”
........................
Aldo dan Sita berjalan ke ruang server di lantai 20. Ruang itu biasanya digunakan untuk mengelola jaringan internal Nexora Tech. Dengan akses ID pegawai mereka, mereka berhasil masuk tanpa masalah.
Di dalam, mereka disambut oleh suara dengungan server dan lampu-lampu kecil yang berkedip-kedip. Aldo memegang chip itu erat-erat di tangannya, merasa seperti sedang menjalankan misi nyata.
“Tapi gimana cara pakainya?” tanya Sita, memandang chip itu dengan bingung.
Aldo mendekati salah satu panel utama dan mencoba mencari celah yang sesuai dengan bentuk chip tersebut. Setelah beberapa menit mencari, ia menemukan slot kecil yang tersembunyi di bagian belakang panel. Dengan ragu-ragu, ia memasukkan chip itu.
Begitu chip terpasang, seluruh ruangan terasa bergetar. Cahaya dari server tiba-tiba berubah menjadi biru terang, dan layar di depan mereka menyala dengan sendirinya. Sebuah hologram muncul, menampilkan peta kota Arkavia.
Sita tertegun. “Apa-apaan ini, Do?”
Peta itu tampak seperti representasi digital dari kota, tetapi ada titik-titik bercahaya yang tampak berkedip di beberapa lokasi tertentu. Salah satu titik, yang paling terang, berada di pusat kota, tepat di Menara Polaris—gedung tempat kantor mereka berada.
“Sepertinya ini semacam peta,” kata Aldo. “Tapi apa maksud titik-titik ini?”
Saat ia mencoba memeriksa lebih dekat, suara itu terdengar lagi di kepalanya.
“Ding! Lokasi rahasia ditemukan. Selanjutnya: Temukan sumber energi utama di Menara Polaris. Hadiah: 100 XP.”
Aldo menoleh ke Sita, wajahnya penuh kebingungan. “Ini benar-benar nyata, Sit. Gue nggak ngerti apa yang sedang terjadi, tapi gue harus menyelesaikan ini.”
Sita memandang Aldo dengan campuran rasa takut dan penasaran. “Kalau lo serius, gue bakal bantu. Tapi kita harus hati-hati. Ini udah kayak sesuatu yang di luar kendali kita.”
Aldo mengangguk. Ia tahu apa yang ia temukan adalah awal dari sesuatu yang besar, sesuatu yang akan mengubah hidupnya dan mungkin dunia di sekitarnya. Tapi ia juga tahu bahwa perjalanan ini baru saja dimulai.
Aldo dan Sita meninggalkan ruang server dengan kepala penuh tanda tanya. Chip Aetherium, hologram peta kota Arkavia, dan misi untuk menemukan "sumber energi utama" di Menara Polaris semuanya terasa seperti bagian dari plot game RPG yang aneh. Namun, Aldo tahu ini bukan game biasa. Apa pun yang ia temukan telah melampaui apa yang ia rancang dalam programnya."Jadi, lo serius mau ikutin ini, Do?" tanya Sita sambil berjalan di samping Aldo menuju lift.Aldo mengangguk. "Iya, Sit. Gue nggak bisa diam aja. Kalau ini beneran nyata, gue harus tahu apa yang terjadi."Sita menghela napas. "Oke, gue ikut. Tapi kita harus hati-hati. Kalau ada yang aneh, kita cabut."Ketika mereka kembali ke lantai kantor mereka, Aldo tidak langsung menuju mejanya. Ia membuka laptopnya di sudut ruangan yang jarang dikunjungi orang. Ia ingin memeriksa lebih dalam apa yang terjadi dengan programnya.Saat ia membuka kode program, baris-baris baru kembali muncul. Kali ini, kode tersebut tampak seperti skrip otomatis
Setelah berhasil keluar dari lantai 48, Aldo dan Sita kembali ke lantai kantor mereka dengan napas yang masih tersengal. Wajah mereka menampilkan kelelahan dan kebingungan. Namun, di balik semua itu, ada juga rasa penasaran yang tidak bisa mereka abaikan. Apa yang sebenarnya mereka temukan di Menara Polaris, dan apa arti dari sinkronisasi energi yang terus meningkat?Aldo menyalakan laptopnya begitu mereka tiba di meja kerja. Ia membuka peta yang sebelumnya ditampilkan oleh hologram di lantai 48. Peta itu menunjukkan titik terang di beberapa lokasi di Kota Arkavia, termasuk satu titik besar yang berada di luar Menara Polaris. Lokasi itu menarik perhatian Aldo."Ini dia," kata Aldo sambil menunjuk layar. "Titik ini adalah tujuan kita berikutnya."Sita memandang layar itu dengan serius. "Lo yakin kita harus ke sana? Kita bahkan nggak tahu apa yang bakal kita temuin."Aldo mengangguk. "Gue nggak tahu apa yang ada di sana, tapi ini satu-satunya petunjuk yang kita punya. Gue rasa ini lebih
Cahaya terang yang memancar dari portal perlahan-lahan memudar. Aldo membuka matanya dengan perlahan, merasa pusing dan kehilangan keseimbangan. Ia berada di tempat yang sama sekali berbeda—sebuah ruangan besar dengan dinding kaca yang memantulkan cahaya lembut biru. Lantai ruangan itu tampak seperti logam mengkilap, sementara simbol-simbol yang sama dengan portal sebelumnya terukir di sepanjang dinding.Sita, yang berdiri tidak jauh dari Aldo, tampak bingung tetapi berusaha tetap tenang. "Do, ini di mana? Apa kita masih di Kompleks Solaris?"Aldo memandang sekeliling dengan hati-hati. "Gue nggak tahu, Sit. Tapi sepertinya kita... nggak lagi di tempat yang sama."Sebelum mereka sempat berkata lebih banyak, sebuah suara lembut namun elektronik terdengar di ruangan itu."Selamat datang di Zona Awal. Sistem telah diaktifkan. Anda adalah Pengguna Utama. Sinkronisasi lengkap. Harap siapkan diri untuk pelatihan."Aldo dan Sita saling pandang. Suara itu terasa sangat familiar bagi Aldo—suara
Aldo dan Sita meninggalkan ruangan pelatihan dengan langkah hati-hati, menyusuri koridor panjang yang diterangi lampu biru redup. Meskipun suasana terasa hening, pikiran mereka dipenuhi oleh berbagai pertanyaan yang belum terjawab. Apa sebenarnya tujuan dari sistem ini? Mengapa mereka dipilih untuk berinteraksi dengan sesuatu yang jelas-jelas lebih besar dari diri mereka?"Do," Sita memecah keheningan, "Gue nggak bisa berhenti mikirin soal ini. Kalau sistem ini bisa mengendalikan energi di seluruh Arkavia, kenapa nggak ada yang tahu tentang keberadaannya?"Aldo mengangguk. "Gue juga mikir begitu. Kayaknya sistem ini sengaja dirahasiakan. Tapi pertanyaannya, kenapa baru sekarang muncul? Dan kenapa kita yang terlibat?"Mereka akhirnya sampai di pintu keluar koridor, yang membawa mereka kembali ke Zona Awal. Dinding-dinding kaca memantulkan bayangan mereka, sementara hologram peta Arkavia tetap menyala di tengah ruangan. Titik-titik bercahaya di peta masih ada, dengan satu titik besar ya
Aldo terbangun pagi itu dengan perasaan aneh. Semua yang ia alami semalam—portal energi, misi pertama mereka, dan sinkronisasi energi di Distrik Selatan—terasa seperti mimpi. Namun, saat ia membuka laptopnya, jendela status baru muncul di layar, mengingatkannya bahwa ini adalah kenyataan.Layar itu menampilkan statistik Aldo secara mendetail:Nama: Aldo PratamaProfesi: Pengguna SistemLevel: 2XP: 115/200Statistik:Kesehatan: 100Kekuatan: 10Agility (Kelincahan): 12Intelligence (Kecerdasan): 15Stamina: 8Kemampuan Aktif:Analisis Sistem (Level 1 - 25/100 penggunaan untuk naik level)Pemetaan Lokasi (Level 1 - 15/100 penggunaan untuk naik level)Poin Statistik yang Belum Didistribusikan: 5Aldo membaca deskripsi itu dengan saksama, terutama bagian tentang Poin Statistik yang Belum Didistribusikan. Ia tidak menyadari sebelumnya bahwa setiap kenaikan level memberinya lima poin untuk meningkatkan kemampuan dasarnya.“Jadi, ini benar-benar seperti game,” gumam Aldo sambil menggeser ku
Setelah meninggalkan Zona Awal, Aldo dan Sita berjalan melintasi jalanan kota Arkavia menuju Distrik Timur. Misi baru mereka tampak lebih menantang, tetapi Aldo merasa sedikit lebih percaya diri setelah memahami sistem statistik dan kemampuannya. Ia juga menyadari sesuatu yang berbeda sejak terakhir kali: ia tidak perlu lagi menggunakan laptop untuk mengakses sistem.Setiap kali ia berpikir tentang statusnya atau ingin menggunakan kemampuan tertentu, layar holografik muncul di depan matanya, seolah-olah terintegrasi langsung dengan pikirannya."Jadi lo nggak butuh laptop lagi?" tanya Sita sambil berjalan di sampingnya. Wajahnya penuh rasa ingin tahu.Aldo mengangguk. "Iya. Entah gimana, sistem ini kayak langsung terhubung ke gue. Gue tinggal mikirin apa yang gue mau, dan itu langsung muncul."Sita menggelengkan kepala sambil tersenyum tipis. "Ini makin gila aja, Do. Tapi di sisi lain, ini juga bikin lo lebih fleksibel."Aldo tertawa kecil. "Iya, setidaknya gue nggak perlu bawa-bawa la
Setelah berhasil menyelesaikan misi di Distrik Timur, Aldo dan Sita berpisah untuk malam itu. Meskipun mereka baru saja menghadapi sesuatu yang luar biasa, kehidupan sehari-hari tetap berjalan. Sita kembali ke apartemennya untuk menyelesaikan pekerjaan kantornya yang tertunda, sementara Aldo kembali ke apartemen kecilnya di kompleks Arkavia Heights.Di perjalanan pulang, pikiran Aldo dipenuhi oleh berbagai pertanyaan yang belum terjawab. Sosok misterius yang mereka temui di stasiun energi terus menghantui benaknya. Siapa dia? Mengapa dia berusaha menghentikan sinkronisasi energi? Dan yang paling penting, apa yang dia maksud dengan "Arkavia akan hancur"?Kembali ke RutinitasBegitu sampai di apartemen, Aldo langsung melepas sepatu dan duduk di sofa. Rasanya lelah luar biasa setelah semua yang ia alami hari itu, tetapi rasa penasarannya tidak memberinya waktu untuk beristirahat. Ia memanggil jendela status sistem tanpa perlu menggunakan perangkat apa pun—sesuatu yang kini mulai ia angga
Keesokan paginya, Aldo bangun lebih awal dari biasanya. Misi baru yang diterimanya tadi malam terus menghantui pikirannya. Kalibrasi Jalur Energi di Distrik Barat. Misi ini terdengar sederhana dibandingkan misi sebelumnya, tetapi Aldo tahu bahwa apa pun yang melibatkan sistem ini tidak pernah benar-benar mudah.Setelah mandi dan makan pagi, Aldo memanggil jendela status untuk memeriksa kembali detail misinya:..........................Misi: Kalibrasi Jalur Energi di Distrik Barat.Deskripsi: Jalur energi di Distrik Barat tidak stabil, menyebabkan gangguan pada distribusi energi lokal. Temukan dan perbaiki modul kalibrasi untuk mengembalikan stabilitas.Hadiah:XP: 100Poin Statistik: 3Akses ke Data Sistem BaruKonsekuensi Kegagalan:Penurunan stabilitas energi di Distrik Barat.Akses terbatas ke misi berikutnya...........................Aldo menarik napas panjang. “Oke, ini langkah berikutnya,” gumamnya. Ia mengaktifkan Pemetaan Lokasi, dan peta holografik muncul di depannya, meny
Aldo menatap layar laptopnya dengan perasaan sedikit lega. Setelah misi berat di Distrik Barat, ia memutuskan untuk fokus pada pekerjaan kantor di Nexora Tech. Meski rutinitas biasanya terasa monoton, kali ini ia berharap bisa sedikit tenang. Tetapi, harapan itu buyar saat notifikasi sistem muncul tiba-tiba di sudut layar holografiknya."Misi Baru: Perbaiki Bug pada Sistem Kerja Kantor.""Deskripsi: Sistem pengelolaan data karyawan mengalami bug yang menyebabkan kesalahan penghitungan waktu lembur. Perbaiki masalah ini untuk memastikan sistem kembali berfungsi normal.""Hadiah: 50 XP""Konsekuensi Kegagalan: Kesalahan data dapat menyebabkan protes dari karyawan lain."Aldo tersenyum tipis. “Misi sederhana, katanya. Tapi gue nggak bakal terlalu percaya lagi dengan deskripsi seperti itu,” gumamnya sambil mempersiapkan diri.Aldo mengaktifkan kemampuan Analisis Sistem untuk memeriksa struktur kode pada sistem pengelolaan data lembur. Layar holografiknya menampilkan visualisasi algoritma
Keesokan paginya, Aldo bangun lebih awal dari biasanya. Misi baru yang diterimanya tadi malam terus menghantui pikirannya. Kalibrasi Jalur Energi di Distrik Barat. Misi ini terdengar sederhana dibandingkan misi sebelumnya, tetapi Aldo tahu bahwa apa pun yang melibatkan sistem ini tidak pernah benar-benar mudah.Setelah mandi dan makan pagi, Aldo memanggil jendela status untuk memeriksa kembali detail misinya:..........................Misi: Kalibrasi Jalur Energi di Distrik Barat.Deskripsi: Jalur energi di Distrik Barat tidak stabil, menyebabkan gangguan pada distribusi energi lokal. Temukan dan perbaiki modul kalibrasi untuk mengembalikan stabilitas.Hadiah:XP: 100Poin Statistik: 3Akses ke Data Sistem BaruKonsekuensi Kegagalan:Penurunan stabilitas energi di Distrik Barat.Akses terbatas ke misi berikutnya...........................Aldo menarik napas panjang. “Oke, ini langkah berikutnya,” gumamnya. Ia mengaktifkan Pemetaan Lokasi, dan peta holografik muncul di depannya, meny
Setelah berhasil menyelesaikan misi di Distrik Timur, Aldo dan Sita berpisah untuk malam itu. Meskipun mereka baru saja menghadapi sesuatu yang luar biasa, kehidupan sehari-hari tetap berjalan. Sita kembali ke apartemennya untuk menyelesaikan pekerjaan kantornya yang tertunda, sementara Aldo kembali ke apartemen kecilnya di kompleks Arkavia Heights.Di perjalanan pulang, pikiran Aldo dipenuhi oleh berbagai pertanyaan yang belum terjawab. Sosok misterius yang mereka temui di stasiun energi terus menghantui benaknya. Siapa dia? Mengapa dia berusaha menghentikan sinkronisasi energi? Dan yang paling penting, apa yang dia maksud dengan "Arkavia akan hancur"?Kembali ke RutinitasBegitu sampai di apartemen, Aldo langsung melepas sepatu dan duduk di sofa. Rasanya lelah luar biasa setelah semua yang ia alami hari itu, tetapi rasa penasarannya tidak memberinya waktu untuk beristirahat. Ia memanggil jendela status sistem tanpa perlu menggunakan perangkat apa pun—sesuatu yang kini mulai ia angga
Setelah meninggalkan Zona Awal, Aldo dan Sita berjalan melintasi jalanan kota Arkavia menuju Distrik Timur. Misi baru mereka tampak lebih menantang, tetapi Aldo merasa sedikit lebih percaya diri setelah memahami sistem statistik dan kemampuannya. Ia juga menyadari sesuatu yang berbeda sejak terakhir kali: ia tidak perlu lagi menggunakan laptop untuk mengakses sistem.Setiap kali ia berpikir tentang statusnya atau ingin menggunakan kemampuan tertentu, layar holografik muncul di depan matanya, seolah-olah terintegrasi langsung dengan pikirannya."Jadi lo nggak butuh laptop lagi?" tanya Sita sambil berjalan di sampingnya. Wajahnya penuh rasa ingin tahu.Aldo mengangguk. "Iya. Entah gimana, sistem ini kayak langsung terhubung ke gue. Gue tinggal mikirin apa yang gue mau, dan itu langsung muncul."Sita menggelengkan kepala sambil tersenyum tipis. "Ini makin gila aja, Do. Tapi di sisi lain, ini juga bikin lo lebih fleksibel."Aldo tertawa kecil. "Iya, setidaknya gue nggak perlu bawa-bawa la
Aldo terbangun pagi itu dengan perasaan aneh. Semua yang ia alami semalam—portal energi, misi pertama mereka, dan sinkronisasi energi di Distrik Selatan—terasa seperti mimpi. Namun, saat ia membuka laptopnya, jendela status baru muncul di layar, mengingatkannya bahwa ini adalah kenyataan.Layar itu menampilkan statistik Aldo secara mendetail:Nama: Aldo PratamaProfesi: Pengguna SistemLevel: 2XP: 115/200Statistik:Kesehatan: 100Kekuatan: 10Agility (Kelincahan): 12Intelligence (Kecerdasan): 15Stamina: 8Kemampuan Aktif:Analisis Sistem (Level 1 - 25/100 penggunaan untuk naik level)Pemetaan Lokasi (Level 1 - 15/100 penggunaan untuk naik level)Poin Statistik yang Belum Didistribusikan: 5Aldo membaca deskripsi itu dengan saksama, terutama bagian tentang Poin Statistik yang Belum Didistribusikan. Ia tidak menyadari sebelumnya bahwa setiap kenaikan level memberinya lima poin untuk meningkatkan kemampuan dasarnya.“Jadi, ini benar-benar seperti game,” gumam Aldo sambil menggeser ku
Aldo dan Sita meninggalkan ruangan pelatihan dengan langkah hati-hati, menyusuri koridor panjang yang diterangi lampu biru redup. Meskipun suasana terasa hening, pikiran mereka dipenuhi oleh berbagai pertanyaan yang belum terjawab. Apa sebenarnya tujuan dari sistem ini? Mengapa mereka dipilih untuk berinteraksi dengan sesuatu yang jelas-jelas lebih besar dari diri mereka?"Do," Sita memecah keheningan, "Gue nggak bisa berhenti mikirin soal ini. Kalau sistem ini bisa mengendalikan energi di seluruh Arkavia, kenapa nggak ada yang tahu tentang keberadaannya?"Aldo mengangguk. "Gue juga mikir begitu. Kayaknya sistem ini sengaja dirahasiakan. Tapi pertanyaannya, kenapa baru sekarang muncul? Dan kenapa kita yang terlibat?"Mereka akhirnya sampai di pintu keluar koridor, yang membawa mereka kembali ke Zona Awal. Dinding-dinding kaca memantulkan bayangan mereka, sementara hologram peta Arkavia tetap menyala di tengah ruangan. Titik-titik bercahaya di peta masih ada, dengan satu titik besar ya
Cahaya terang yang memancar dari portal perlahan-lahan memudar. Aldo membuka matanya dengan perlahan, merasa pusing dan kehilangan keseimbangan. Ia berada di tempat yang sama sekali berbeda—sebuah ruangan besar dengan dinding kaca yang memantulkan cahaya lembut biru. Lantai ruangan itu tampak seperti logam mengkilap, sementara simbol-simbol yang sama dengan portal sebelumnya terukir di sepanjang dinding.Sita, yang berdiri tidak jauh dari Aldo, tampak bingung tetapi berusaha tetap tenang. "Do, ini di mana? Apa kita masih di Kompleks Solaris?"Aldo memandang sekeliling dengan hati-hati. "Gue nggak tahu, Sit. Tapi sepertinya kita... nggak lagi di tempat yang sama."Sebelum mereka sempat berkata lebih banyak, sebuah suara lembut namun elektronik terdengar di ruangan itu."Selamat datang di Zona Awal. Sistem telah diaktifkan. Anda adalah Pengguna Utama. Sinkronisasi lengkap. Harap siapkan diri untuk pelatihan."Aldo dan Sita saling pandang. Suara itu terasa sangat familiar bagi Aldo—suara
Setelah berhasil keluar dari lantai 48, Aldo dan Sita kembali ke lantai kantor mereka dengan napas yang masih tersengal. Wajah mereka menampilkan kelelahan dan kebingungan. Namun, di balik semua itu, ada juga rasa penasaran yang tidak bisa mereka abaikan. Apa yang sebenarnya mereka temukan di Menara Polaris, dan apa arti dari sinkronisasi energi yang terus meningkat?Aldo menyalakan laptopnya begitu mereka tiba di meja kerja. Ia membuka peta yang sebelumnya ditampilkan oleh hologram di lantai 48. Peta itu menunjukkan titik terang di beberapa lokasi di Kota Arkavia, termasuk satu titik besar yang berada di luar Menara Polaris. Lokasi itu menarik perhatian Aldo."Ini dia," kata Aldo sambil menunjuk layar. "Titik ini adalah tujuan kita berikutnya."Sita memandang layar itu dengan serius. "Lo yakin kita harus ke sana? Kita bahkan nggak tahu apa yang bakal kita temuin."Aldo mengangguk. "Gue nggak tahu apa yang ada di sana, tapi ini satu-satunya petunjuk yang kita punya. Gue rasa ini lebih
Aldo dan Sita meninggalkan ruang server dengan kepala penuh tanda tanya. Chip Aetherium, hologram peta kota Arkavia, dan misi untuk menemukan "sumber energi utama" di Menara Polaris semuanya terasa seperti bagian dari plot game RPG yang aneh. Namun, Aldo tahu ini bukan game biasa. Apa pun yang ia temukan telah melampaui apa yang ia rancang dalam programnya."Jadi, lo serius mau ikutin ini, Do?" tanya Sita sambil berjalan di samping Aldo menuju lift.Aldo mengangguk. "Iya, Sit. Gue nggak bisa diam aja. Kalau ini beneran nyata, gue harus tahu apa yang terjadi."Sita menghela napas. "Oke, gue ikut. Tapi kita harus hati-hati. Kalau ada yang aneh, kita cabut."Ketika mereka kembali ke lantai kantor mereka, Aldo tidak langsung menuju mejanya. Ia membuka laptopnya di sudut ruangan yang jarang dikunjungi orang. Ia ingin memeriksa lebih dalam apa yang terjadi dengan programnya.Saat ia membuka kode program, baris-baris baru kembali muncul. Kali ini, kode tersebut tampak seperti skrip otomatis