Aldo dan Sita meninggalkan ruang server dengan kepala penuh tanda tanya. Chip Aetherium, hologram peta kota Arkavia, dan misi untuk menemukan "sumber energi utama" di Menara Polaris semuanya terasa seperti bagian dari plot game RPG yang aneh. Namun, Aldo tahu ini bukan game biasa. Apa pun yang ia temukan telah melampaui apa yang ia rancang dalam programnya.
"Jadi, lo serius mau ikutin ini, Do?" tanya Sita sambil berjalan di samping Aldo menuju lift.
Aldo mengangguk. "Iya, Sit. Gue nggak bisa diam aja. Kalau ini beneran nyata, gue harus tahu apa yang terjadi."
Sita menghela napas. "Oke, gue ikut. Tapi kita harus hati-hati. Kalau ada yang aneh, kita cabut."
Ketika mereka kembali ke lantai kantor mereka, Aldo tidak langsung menuju mejanya. Ia membuka laptopnya di sudut ruangan yang jarang dikunjungi orang. Ia ingin memeriksa lebih dalam apa yang terjadi dengan programnya.
Saat ia membuka kode program, baris-baris baru kembali muncul. Kali ini, kode tersebut tampak seperti skrip otomatis yang menambahkan fitur tanpa sepengetahuannya.
"Integrasi Lokasi: Aktif. Sinkronisasi Energi: 70%."
Aldo menatap layar dengan wajah bingung. "Sinkronisasi energi? Apa maksudnya?" gumamnya.
Sita, yang berdiri di belakangnya, membaca baris itu dengan tatapan serius. "Mungkin ini ada hubungannya sama sumber energi yang hologram tadi tunjukin."
Aldo mengangguk, lalu menutup laptopnya. "Kalau gitu, kita harus cari tahu lebih banyak tentang Menara Polaris. Gedung ini besar, tapi gue yakin sumber energi utama pasti ada di tempat yang dijaga ketat."
.......................
Setelah makan siang, mereka memutuskan untuk mengeksplorasi bagian-bagian gedung yang jarang dikunjungi. Menara Polaris, tempat Nexora Tech dan banyak perusahaan lain berkantor, memiliki 50 lantai. Namun, tidak semua lantai bisa diakses sembarangan. Ada beberapa lantai yang memerlukan izin khusus.
Mereka mulai dari lantai-lantai yang terlihat biasa: ruang meeting, lounge karyawan, dan ruang arsip. Tidak ada yang mencurigakan, hanya ruangan kantor seperti biasanya. Namun, ketika mereka mencapai lantai 48, pintu lift tidak mau terbuka. Sebuah panel kecil di sebelah pintu lift menyala dengan tulisan:
"Akses Terbatas. Masukkan Kode Keamanan."
Sita menatap Aldo. "Kayaknya ini tempat yang kita cari."
Aldo mencoba menekan tombol-tombol di panel itu, tetapi setiap kali ia melakukannya, layar hanya menampilkan pesan error. "Gue nggak punya kode aksesnya," katanya dengan frustrasi.
Namun, tiba-tiba layar laptop Aldo yang ia bawa di dalam tas berbunyi. Ia membuka laptop itu dan melihat pesan baru.
"Gunakan Chip Aetherium untuk membuka akses."
Aldo mengeluarkan chip itu dari sakunya. Ia memeriksa panel di sebelah lift dan menemukan slot kecil di bawahnya. Dengan ragu, ia memasukkan chip itu. Panel itu berbunyi pelan, dan layar berubah menjadi hijau.
"Akses Diberikan. Selamat datang di Lantai 48."
Pintu lift terbuka perlahan, dan mereka melangkah masuk ke koridor yang gelap. Tidak seperti lantai lainnya, lantai ini terlihat seperti fasilitas laboratorium rahasia. Dindingnya terbuat dari logam mengkilap, dengan lampu neon biru yang menyala redup di sepanjang langit-langit. Suara dengungan rendah terdengar di kejauhan, seperti mesin besar yang sedang bekerja.
"Ini kayak di film-film sci-fi, Do," bisik Sita, suaranya terdengar gemetar.
Aldo hanya mengangguk. Ia merasa tegang tetapi juga penasaran. Mereka berjalan menyusuri koridor, membuka pintu-pintu kecil di sepanjang jalan. Sebagian besar ruangan tampak kosong, tetapi beberapa di antaranya berisi perangkat teknologi canggih yang tidak pernah mereka lihat sebelumnya.
.......................
Di ujung koridor, mereka menemukan sebuah pintu besar dengan tulisan "Ruang Sinkronisasi Energi". Di sebelah pintu itu, terdapat layar sentuh yang memindai mereka ketika mendekat.
"Identifikasi pengguna," kata suara elektronik dari layar.
Aldo memandang Sita, lalu kembali ke layar. Ia mendekatkan chip Aetherium ke layar, berharap itu bisa membuka pintu seperti sebelumnya. Layar menyala hijau lagi, dan pintu terbuka perlahan.
Di dalam, mereka melihat sesuatu yang luar biasa. Ruangan itu dipenuhi oleh mesin-mesin besar dengan kabel-kabel tebal yang menjulur ke setiap sudut. Di tengah ruangan, sebuah bola energi bercahaya biru melayang di atas sebuah platform, memancarkan cahaya yang berdenyut perlahan. Bola itu tampak seperti jantung dari seluruh sistem di lantai ini.
"Sinkronisasi Energi: 80%." Pesan itu muncul di layar besar di depan mereka.
Aldo mendekati bola energi itu dengan hati-hati. Ia merasakan hawa hangat dari energi yang terpancar. Saat ia menyentuh platform, suara itu kembali terdengar di kepalanya.
"Ding! Misi Berhasil. Sinkronisasi Meningkat ke 90%. Hadiah: Kemampuan Baru – Analisis Sistem."
Aldo mundur dengan terkejut. "Analisis sistem? Apa maksudnya?" katanya pelan.
Sita, yang berdiri tidak jauh darinya, menunjuk layar besar di dinding. "Do, coba lihat itu!"
Di layar, peta kota Arkavia kembali muncul. Kali ini, titik terang baru tampak di beberapa lokasi, termasuk satu titik besar di luar Menara Polaris.
"Sepertinya itu lokasi berikutnya," kata Aldo. "Tapi kenapa sinkronisasi energi ini terus meningkat? Apa yang sebenarnya kita aktifkan?"
Sebelum mereka bisa bertanya lebih jauh, alarm di seluruh ruangan berbunyi. Lampu merah berkedip, dan suara peringatan memenuhi ruangan.
"Peringatan! Akses tidak sah terdeteksi. Proses penguncian dimulai."
Pintu di belakang mereka mulai menutup perlahan. Aldo dan Sita saling pandang dengan panik.
"Kita harus keluar dari sini!" kata Sita.
Tanpa berpikir panjang, mereka berlari menuju pintu yang perlahan menutup. Aldo berhasil melompati celah terakhir sebelum pintu tertutup sepenuhnya, diikuti oleh Sita. Mereka terengah-engah di luar koridor, mencoba menenangkan diri.
"Ini mulai terlalu berbahaya, Do," kata Sita sambil memegang lututnya. "Kita bahkan nggak tahu apa yang kita hadapi."
Aldo mengangguk, tetapi pikirannya tetap tertuju pada peta dan bola energi itu. Ia merasa seperti telah memulai sesuatu yang besar, sesuatu yang tidak bisa ia hentikan begitu saja.
"Kita nggak bisa mundur sekarang, Sit. Gue harus tahu apa yang sebenarnya terjadi. Kalau lo nggak mau ikut, gue ngerti."
Sita terdiam sejenak, lalu menghela napas. "Gue udah terlalu jauh buat mundur. Tapi kita harus lebih hati-hati."
Aldo tersenyum kecil. "Makasih, Sit. Kita harus cari tahu apa yang ada di lokasi berikutnya."
Dengan tekad baru, mereka meninggalkan lantai 48 dan kembali ke lantai kantor mereka. Aldo tahu bahwa perjalanan ini baru saja dimulai, dan tantangan yang lebih besar sedang menunggu mereka di luar sana.
Setelah berhasil keluar dari lantai 48, Aldo dan Sita kembali ke lantai kantor mereka dengan napas yang masih tersengal. Wajah mereka menampilkan kelelahan dan kebingungan. Namun, di balik semua itu, ada juga rasa penasaran yang tidak bisa mereka abaikan. Apa yang sebenarnya mereka temukan di Menara Polaris, dan apa arti dari sinkronisasi energi yang terus meningkat?Aldo menyalakan laptopnya begitu mereka tiba di meja kerja. Ia membuka peta yang sebelumnya ditampilkan oleh hologram di lantai 48. Peta itu menunjukkan titik terang di beberapa lokasi di Kota Arkavia, termasuk satu titik besar yang berada di luar Menara Polaris. Lokasi itu menarik perhatian Aldo."Ini dia," kata Aldo sambil menunjuk layar. "Titik ini adalah tujuan kita berikutnya."Sita memandang layar itu dengan serius. "Lo yakin kita harus ke sana? Kita bahkan nggak tahu apa yang bakal kita temuin."Aldo mengangguk. "Gue nggak tahu apa yang ada di sana, tapi ini satu-satunya petunjuk yang kita punya. Gue rasa ini lebih
Cahaya terang yang memancar dari portal perlahan-lahan memudar. Aldo membuka matanya dengan perlahan, merasa pusing dan kehilangan keseimbangan. Ia berada di tempat yang sama sekali berbeda—sebuah ruangan besar dengan dinding kaca yang memantulkan cahaya lembut biru. Lantai ruangan itu tampak seperti logam mengkilap, sementara simbol-simbol yang sama dengan portal sebelumnya terukir di sepanjang dinding.Sita, yang berdiri tidak jauh dari Aldo, tampak bingung tetapi berusaha tetap tenang. "Do, ini di mana? Apa kita masih di Kompleks Solaris?"Aldo memandang sekeliling dengan hati-hati. "Gue nggak tahu, Sit. Tapi sepertinya kita... nggak lagi di tempat yang sama."Sebelum mereka sempat berkata lebih banyak, sebuah suara lembut namun elektronik terdengar di ruangan itu."Selamat datang di Zona Awal. Sistem telah diaktifkan. Anda adalah Pengguna Utama. Sinkronisasi lengkap. Harap siapkan diri untuk pelatihan."Aldo dan Sita saling pandang. Suara itu terasa sangat familiar bagi Aldo—suara
Aldo dan Sita meninggalkan ruangan pelatihan dengan langkah hati-hati, menyusuri koridor panjang yang diterangi lampu biru redup. Meskipun suasana terasa hening, pikiran mereka dipenuhi oleh berbagai pertanyaan yang belum terjawab. Apa sebenarnya tujuan dari sistem ini? Mengapa mereka dipilih untuk berinteraksi dengan sesuatu yang jelas-jelas lebih besar dari diri mereka?"Do," Sita memecah keheningan, "Gue nggak bisa berhenti mikirin soal ini. Kalau sistem ini bisa mengendalikan energi di seluruh Arkavia, kenapa nggak ada yang tahu tentang keberadaannya?"Aldo mengangguk. "Gue juga mikir begitu. Kayaknya sistem ini sengaja dirahasiakan. Tapi pertanyaannya, kenapa baru sekarang muncul? Dan kenapa kita yang terlibat?"Mereka akhirnya sampai di pintu keluar koridor, yang membawa mereka kembali ke Zona Awal. Dinding-dinding kaca memantulkan bayangan mereka, sementara hologram peta Arkavia tetap menyala di tengah ruangan. Titik-titik bercahaya di peta masih ada, dengan satu titik besar ya
Aldo terbangun pagi itu dengan perasaan aneh. Semua yang ia alami semalam—portal energi, misi pertama mereka, dan sinkronisasi energi di Distrik Selatan—terasa seperti mimpi. Namun, saat ia membuka laptopnya, jendela status baru muncul di layar, mengingatkannya bahwa ini adalah kenyataan.Layar itu menampilkan statistik Aldo secara mendetail:Nama: Aldo PratamaProfesi: Pengguna SistemLevel: 2XP: 115/200Statistik:Kesehatan: 100Kekuatan: 10Agility (Kelincahan): 12Intelligence (Kecerdasan): 15Stamina: 8Kemampuan Aktif:Analisis Sistem (Level 1 - 25/100 penggunaan untuk naik level)Pemetaan Lokasi (Level 1 - 15/100 penggunaan untuk naik level)Poin Statistik yang Belum Didistribusikan: 5Aldo membaca deskripsi itu dengan saksama, terutama bagian tentang Poin Statistik yang Belum Didistribusikan. Ia tidak menyadari sebelumnya bahwa setiap kenaikan level memberinya lima poin untuk meningkatkan kemampuan dasarnya.“Jadi, ini benar-benar seperti game,” gumam Aldo sambil menggeser ku
Setelah meninggalkan Zona Awal, Aldo dan Sita berjalan melintasi jalanan kota Arkavia menuju Distrik Timur. Misi baru mereka tampak lebih menantang, tetapi Aldo merasa sedikit lebih percaya diri setelah memahami sistem statistik dan kemampuannya. Ia juga menyadari sesuatu yang berbeda sejak terakhir kali: ia tidak perlu lagi menggunakan laptop untuk mengakses sistem.Setiap kali ia berpikir tentang statusnya atau ingin menggunakan kemampuan tertentu, layar holografik muncul di depan matanya, seolah-olah terintegrasi langsung dengan pikirannya."Jadi lo nggak butuh laptop lagi?" tanya Sita sambil berjalan di sampingnya. Wajahnya penuh rasa ingin tahu.Aldo mengangguk. "Iya. Entah gimana, sistem ini kayak langsung terhubung ke gue. Gue tinggal mikirin apa yang gue mau, dan itu langsung muncul."Sita menggelengkan kepala sambil tersenyum tipis. "Ini makin gila aja, Do. Tapi di sisi lain, ini juga bikin lo lebih fleksibel."Aldo tertawa kecil. "Iya, setidaknya gue nggak perlu bawa-bawa la
Setelah berhasil menyelesaikan misi di Distrik Timur, Aldo dan Sita berpisah untuk malam itu. Meskipun mereka baru saja menghadapi sesuatu yang luar biasa, kehidupan sehari-hari tetap berjalan. Sita kembali ke apartemennya untuk menyelesaikan pekerjaan kantornya yang tertunda, sementara Aldo kembali ke apartemen kecilnya di kompleks Arkavia Heights.Di perjalanan pulang, pikiran Aldo dipenuhi oleh berbagai pertanyaan yang belum terjawab. Sosok misterius yang mereka temui di stasiun energi terus menghantui benaknya. Siapa dia? Mengapa dia berusaha menghentikan sinkronisasi energi? Dan yang paling penting, apa yang dia maksud dengan "Arkavia akan hancur"?Kembali ke RutinitasBegitu sampai di apartemen, Aldo langsung melepas sepatu dan duduk di sofa. Rasanya lelah luar biasa setelah semua yang ia alami hari itu, tetapi rasa penasarannya tidak memberinya waktu untuk beristirahat. Ia memanggil jendela status sistem tanpa perlu menggunakan perangkat apa pun—sesuatu yang kini mulai ia angga
Keesokan paginya, Aldo bangun lebih awal dari biasanya. Misi baru yang diterimanya tadi malam terus menghantui pikirannya. Kalibrasi Jalur Energi di Distrik Barat. Misi ini terdengar sederhana dibandingkan misi sebelumnya, tetapi Aldo tahu bahwa apa pun yang melibatkan sistem ini tidak pernah benar-benar mudah.Setelah mandi dan makan pagi, Aldo memanggil jendela status untuk memeriksa kembali detail misinya:..........................Misi: Kalibrasi Jalur Energi di Distrik Barat.Deskripsi: Jalur energi di Distrik Barat tidak stabil, menyebabkan gangguan pada distribusi energi lokal. Temukan dan perbaiki modul kalibrasi untuk mengembalikan stabilitas.Hadiah:XP: 100Poin Statistik: 3Akses ke Data Sistem BaruKonsekuensi Kegagalan:Penurunan stabilitas energi di Distrik Barat.Akses terbatas ke misi berikutnya...........................Aldo menarik napas panjang. “Oke, ini langkah berikutnya,” gumamnya. Ia mengaktifkan Pemetaan Lokasi, dan peta holografik muncul di depannya, meny
Aldo menatap layar laptopnya dengan perasaan sedikit lega. Setelah misi berat di Distrik Barat, ia memutuskan untuk fokus pada pekerjaan kantor di Nexora Tech. Meski rutinitas biasanya terasa monoton, kali ini ia berharap bisa sedikit tenang. Tetapi, harapan itu buyar saat notifikasi sistem muncul tiba-tiba di sudut layar holografiknya."Misi Baru: Perbaiki Bug pada Sistem Kerja Kantor.""Deskripsi: Sistem pengelolaan data karyawan mengalami bug yang menyebabkan kesalahan penghitungan waktu lembur. Perbaiki masalah ini untuk memastikan sistem kembali berfungsi normal.""Hadiah: 50 XP""Konsekuensi Kegagalan: Kesalahan data dapat menyebabkan protes dari karyawan lain."Aldo tersenyum tipis. “Misi sederhana, katanya. Tapi gue nggak bakal terlalu percaya lagi dengan deskripsi seperti itu,” gumamnya sambil mempersiapkan diri.Aldo mengaktifkan kemampuan Analisis Sistem untuk memeriksa struktur kode pada sistem pengelolaan data lembur. Layar holografiknya menampilkan visualisasi algoritma
Aldo menatap layar laptopnya dengan perasaan sedikit lega. Setelah misi berat di Distrik Barat, ia memutuskan untuk fokus pada pekerjaan kantor di Nexora Tech. Meski rutinitas biasanya terasa monoton, kali ini ia berharap bisa sedikit tenang. Tetapi, harapan itu buyar saat notifikasi sistem muncul tiba-tiba di sudut layar holografiknya."Misi Baru: Perbaiki Bug pada Sistem Kerja Kantor.""Deskripsi: Sistem pengelolaan data karyawan mengalami bug yang menyebabkan kesalahan penghitungan waktu lembur. Perbaiki masalah ini untuk memastikan sistem kembali berfungsi normal.""Hadiah: 50 XP""Konsekuensi Kegagalan: Kesalahan data dapat menyebabkan protes dari karyawan lain."Aldo tersenyum tipis. “Misi sederhana, katanya. Tapi gue nggak bakal terlalu percaya lagi dengan deskripsi seperti itu,” gumamnya sambil mempersiapkan diri.Aldo mengaktifkan kemampuan Analisis Sistem untuk memeriksa struktur kode pada sistem pengelolaan data lembur. Layar holografiknya menampilkan visualisasi algoritma
Keesokan paginya, Aldo bangun lebih awal dari biasanya. Misi baru yang diterimanya tadi malam terus menghantui pikirannya. Kalibrasi Jalur Energi di Distrik Barat. Misi ini terdengar sederhana dibandingkan misi sebelumnya, tetapi Aldo tahu bahwa apa pun yang melibatkan sistem ini tidak pernah benar-benar mudah.Setelah mandi dan makan pagi, Aldo memanggil jendela status untuk memeriksa kembali detail misinya:..........................Misi: Kalibrasi Jalur Energi di Distrik Barat.Deskripsi: Jalur energi di Distrik Barat tidak stabil, menyebabkan gangguan pada distribusi energi lokal. Temukan dan perbaiki modul kalibrasi untuk mengembalikan stabilitas.Hadiah:XP: 100Poin Statistik: 3Akses ke Data Sistem BaruKonsekuensi Kegagalan:Penurunan stabilitas energi di Distrik Barat.Akses terbatas ke misi berikutnya...........................Aldo menarik napas panjang. “Oke, ini langkah berikutnya,” gumamnya. Ia mengaktifkan Pemetaan Lokasi, dan peta holografik muncul di depannya, meny
Setelah berhasil menyelesaikan misi di Distrik Timur, Aldo dan Sita berpisah untuk malam itu. Meskipun mereka baru saja menghadapi sesuatu yang luar biasa, kehidupan sehari-hari tetap berjalan. Sita kembali ke apartemennya untuk menyelesaikan pekerjaan kantornya yang tertunda, sementara Aldo kembali ke apartemen kecilnya di kompleks Arkavia Heights.Di perjalanan pulang, pikiran Aldo dipenuhi oleh berbagai pertanyaan yang belum terjawab. Sosok misterius yang mereka temui di stasiun energi terus menghantui benaknya. Siapa dia? Mengapa dia berusaha menghentikan sinkronisasi energi? Dan yang paling penting, apa yang dia maksud dengan "Arkavia akan hancur"?Kembali ke RutinitasBegitu sampai di apartemen, Aldo langsung melepas sepatu dan duduk di sofa. Rasanya lelah luar biasa setelah semua yang ia alami hari itu, tetapi rasa penasarannya tidak memberinya waktu untuk beristirahat. Ia memanggil jendela status sistem tanpa perlu menggunakan perangkat apa pun—sesuatu yang kini mulai ia angga
Setelah meninggalkan Zona Awal, Aldo dan Sita berjalan melintasi jalanan kota Arkavia menuju Distrik Timur. Misi baru mereka tampak lebih menantang, tetapi Aldo merasa sedikit lebih percaya diri setelah memahami sistem statistik dan kemampuannya. Ia juga menyadari sesuatu yang berbeda sejak terakhir kali: ia tidak perlu lagi menggunakan laptop untuk mengakses sistem.Setiap kali ia berpikir tentang statusnya atau ingin menggunakan kemampuan tertentu, layar holografik muncul di depan matanya, seolah-olah terintegrasi langsung dengan pikirannya."Jadi lo nggak butuh laptop lagi?" tanya Sita sambil berjalan di sampingnya. Wajahnya penuh rasa ingin tahu.Aldo mengangguk. "Iya. Entah gimana, sistem ini kayak langsung terhubung ke gue. Gue tinggal mikirin apa yang gue mau, dan itu langsung muncul."Sita menggelengkan kepala sambil tersenyum tipis. "Ini makin gila aja, Do. Tapi di sisi lain, ini juga bikin lo lebih fleksibel."Aldo tertawa kecil. "Iya, setidaknya gue nggak perlu bawa-bawa la
Aldo terbangun pagi itu dengan perasaan aneh. Semua yang ia alami semalam—portal energi, misi pertama mereka, dan sinkronisasi energi di Distrik Selatan—terasa seperti mimpi. Namun, saat ia membuka laptopnya, jendela status baru muncul di layar, mengingatkannya bahwa ini adalah kenyataan.Layar itu menampilkan statistik Aldo secara mendetail:Nama: Aldo PratamaProfesi: Pengguna SistemLevel: 2XP: 115/200Statistik:Kesehatan: 100Kekuatan: 10Agility (Kelincahan): 12Intelligence (Kecerdasan): 15Stamina: 8Kemampuan Aktif:Analisis Sistem (Level 1 - 25/100 penggunaan untuk naik level)Pemetaan Lokasi (Level 1 - 15/100 penggunaan untuk naik level)Poin Statistik yang Belum Didistribusikan: 5Aldo membaca deskripsi itu dengan saksama, terutama bagian tentang Poin Statistik yang Belum Didistribusikan. Ia tidak menyadari sebelumnya bahwa setiap kenaikan level memberinya lima poin untuk meningkatkan kemampuan dasarnya.“Jadi, ini benar-benar seperti game,” gumam Aldo sambil menggeser ku
Aldo dan Sita meninggalkan ruangan pelatihan dengan langkah hati-hati, menyusuri koridor panjang yang diterangi lampu biru redup. Meskipun suasana terasa hening, pikiran mereka dipenuhi oleh berbagai pertanyaan yang belum terjawab. Apa sebenarnya tujuan dari sistem ini? Mengapa mereka dipilih untuk berinteraksi dengan sesuatu yang jelas-jelas lebih besar dari diri mereka?"Do," Sita memecah keheningan, "Gue nggak bisa berhenti mikirin soal ini. Kalau sistem ini bisa mengendalikan energi di seluruh Arkavia, kenapa nggak ada yang tahu tentang keberadaannya?"Aldo mengangguk. "Gue juga mikir begitu. Kayaknya sistem ini sengaja dirahasiakan. Tapi pertanyaannya, kenapa baru sekarang muncul? Dan kenapa kita yang terlibat?"Mereka akhirnya sampai di pintu keluar koridor, yang membawa mereka kembali ke Zona Awal. Dinding-dinding kaca memantulkan bayangan mereka, sementara hologram peta Arkavia tetap menyala di tengah ruangan. Titik-titik bercahaya di peta masih ada, dengan satu titik besar ya
Cahaya terang yang memancar dari portal perlahan-lahan memudar. Aldo membuka matanya dengan perlahan, merasa pusing dan kehilangan keseimbangan. Ia berada di tempat yang sama sekali berbeda—sebuah ruangan besar dengan dinding kaca yang memantulkan cahaya lembut biru. Lantai ruangan itu tampak seperti logam mengkilap, sementara simbol-simbol yang sama dengan portal sebelumnya terukir di sepanjang dinding.Sita, yang berdiri tidak jauh dari Aldo, tampak bingung tetapi berusaha tetap tenang. "Do, ini di mana? Apa kita masih di Kompleks Solaris?"Aldo memandang sekeliling dengan hati-hati. "Gue nggak tahu, Sit. Tapi sepertinya kita... nggak lagi di tempat yang sama."Sebelum mereka sempat berkata lebih banyak, sebuah suara lembut namun elektronik terdengar di ruangan itu."Selamat datang di Zona Awal. Sistem telah diaktifkan. Anda adalah Pengguna Utama. Sinkronisasi lengkap. Harap siapkan diri untuk pelatihan."Aldo dan Sita saling pandang. Suara itu terasa sangat familiar bagi Aldo—suara
Setelah berhasil keluar dari lantai 48, Aldo dan Sita kembali ke lantai kantor mereka dengan napas yang masih tersengal. Wajah mereka menampilkan kelelahan dan kebingungan. Namun, di balik semua itu, ada juga rasa penasaran yang tidak bisa mereka abaikan. Apa yang sebenarnya mereka temukan di Menara Polaris, dan apa arti dari sinkronisasi energi yang terus meningkat?Aldo menyalakan laptopnya begitu mereka tiba di meja kerja. Ia membuka peta yang sebelumnya ditampilkan oleh hologram di lantai 48. Peta itu menunjukkan titik terang di beberapa lokasi di Kota Arkavia, termasuk satu titik besar yang berada di luar Menara Polaris. Lokasi itu menarik perhatian Aldo."Ini dia," kata Aldo sambil menunjuk layar. "Titik ini adalah tujuan kita berikutnya."Sita memandang layar itu dengan serius. "Lo yakin kita harus ke sana? Kita bahkan nggak tahu apa yang bakal kita temuin."Aldo mengangguk. "Gue nggak tahu apa yang ada di sana, tapi ini satu-satunya petunjuk yang kita punya. Gue rasa ini lebih
Aldo dan Sita meninggalkan ruang server dengan kepala penuh tanda tanya. Chip Aetherium, hologram peta kota Arkavia, dan misi untuk menemukan "sumber energi utama" di Menara Polaris semuanya terasa seperti bagian dari plot game RPG yang aneh. Namun, Aldo tahu ini bukan game biasa. Apa pun yang ia temukan telah melampaui apa yang ia rancang dalam programnya."Jadi, lo serius mau ikutin ini, Do?" tanya Sita sambil berjalan di samping Aldo menuju lift.Aldo mengangguk. "Iya, Sit. Gue nggak bisa diam aja. Kalau ini beneran nyata, gue harus tahu apa yang terjadi."Sita menghela napas. "Oke, gue ikut. Tapi kita harus hati-hati. Kalau ada yang aneh, kita cabut."Ketika mereka kembali ke lantai kantor mereka, Aldo tidak langsung menuju mejanya. Ia membuka laptopnya di sudut ruangan yang jarang dikunjungi orang. Ia ingin memeriksa lebih dalam apa yang terjadi dengan programnya.Saat ia membuka kode program, baris-baris baru kembali muncul. Kali ini, kode tersebut tampak seperti skrip otomatis