Home / Sci-Fi / Reality Reloaded / Chapter 11: Kalibrasi Jalur Energi

Share

Chapter 11: Kalibrasi Jalur Energi

Author: odead
last update Last Updated: 2024-12-04 14:29:47

Keesokan paginya, Aldo bangun lebih awal dari biasanya. Misi baru yang diterimanya tadi malam terus menghantui pikirannya. Kalibrasi Jalur Energi di Distrik Barat. Misi ini terdengar sederhana dibandingkan misi sebelumnya, tetapi Aldo tahu bahwa apa pun yang melibatkan sistem ini tidak pernah benar-benar mudah.

Setelah mandi dan makan pagi, Aldo memanggil jendela status untuk memeriksa kembali detail misinya:

..........................

Misi: Kalibrasi Jalur Energi di Distrik Barat.

Deskripsi: Jalur energi di Distrik Barat tidak stabil, menyebabkan gangguan pada distribusi energi lokal. Temukan dan perbaiki modul kalibrasi untuk mengembalikan stabilitas.

Hadiah:

XP: 100

Poin Statistik: 3

Akses ke Data Sistem Baru

Konsekuensi Kegagalan:

Penurunan stabilitas energi di Distrik Barat.

Akses terbatas ke misi berikutnya.

..........................

Aldo menarik napas panjang. “Oke, ini langkah berikutnya,” gumamnya. Ia mengaktifkan Pemetaan Lokasi, dan peta holografik muncul di depannya, menyoroti lokasi modul kalibrasi yang berada di sudut Distrik Barat, dekat sebuah pasar tua yang sudah jarang digunakan.

..........................

Persiapan untuk Misi

Sebelum berangkat, Aldo memutuskan untuk menghubungi Sita. Ia tahu bahwa memiliki pendamping dalam misi sebelumnya sangat membantunya. “Kalau gue harus hadapi sesuatu lagi seperti pria misterius itu, lebih baik ada orang yang bantu gue,” pikirnya.

Sita menjawab panggilannya dengan suara yang terdengar lelah. “Do, pagi-pagi banget lo udah nelpon. Ada apa?”

“Gue dapet misi baru. Kali ini di Distrik Barat. Kalibrasi jalur energi,” jawab Aldo.

Sita terdiam sejenak. “Lo yakin ini nggak terlalu berat buat lo?”

“Harusnya nggak. Sistem bilang ini misi kecil. Tapi gue pikir, kalau lo bisa ikut, itu bakal lebih baik.”

Sita mendesah pelan. “Oke, gue ikut. Tapi gue cuma bisa sampai siang. Gue ada meeting sore nanti.”

“Deal,” kata Aldo. “Gue jemput lo setengah jam lagi.”

..........................

Perjalanan ke Distrik Barat

Distrik Barat adalah salah satu bagian kota yang penuh dengan sejarah. Jalan-jalan di sana dipenuhi bangunan tua dengan arsitektur kolonial yang kini sebagian besar berubah menjadi toko-toko kecil dan gudang. Lokasi modul kalibrasi berada di sebuah area pasar tua yang kini hampir sepenuhnya ditinggalkan.

Begitu mereka tiba, Aldo dan Sita mulai berjalan menyusuri jalanan sepi yang dipenuhi dengan kios-kios kosong. Atmosfernya terasa aneh, seolah-olah mereka memasuki tempat yang terputus dari hiruk-pikuk Arkavia yang modern.

Aldo mengaktifkan Pemetaan Lokasi lagi untuk memastikan mereka berada di jalur yang benar. Peta menunjukkan bahwa mereka hanya berjarak sekitar 100 meter dari modul kalibrasi.

“Kita hampir sampai,” kata Aldo sambil menunjuk ke sebuah gedung kecil di ujung jalan.

..........................

Menemukan Modul Kalibrasi

Gedung kecil itu ternyata adalah sebuah stasiun energi tua yang sudah tidak digunakan selama bertahun-tahun. Pintu depannya terkunci, tetapi Aldo dengan mudah menggunakan kemampuan Manipulasi Energi Dasar untuk membuka kunci elektroniknya.

Di dalam, mereka menemukan ruangan kecil dengan berbagai mesin berdebu. Di sudut ruangan, sebuah modul energi utama tampak menyala redup, menunjukkan bahwa sistem masih berjalan tetapi tidak stabil.

Aldo mendekati modul itu dan menggunakan Analisis Sistem untuk memeriksanya.

"Objek: Modul Kalibrasi."

"Status: Tidak Stabil. Kalibrasi Diperlukan."

“Sesuai dugaan. Gue harus kalibrasi ini,” kata Aldo.

Namun, ketika ia mencoba mengakses modul itu, sebuah pesan muncul di layar holografik:

"Gangguan terdeteksi. Aktivasi manual diperlukan."

“Aktivasi manual?” Sita memandang Aldo dengan bingung. “Apa maksudnya?”

“Sepertinya gue harus memperbaiki ini secara langsung,” kata Aldo. Ia mulai memeriksa kabel dan panel di sekitar modul.

..........................

Gangguan di Tengah Misi

Saat Aldo sedang sibuk memperbaiki modul, Sita merasa ada sesuatu yang tidak beres. Ia mendengar suara langkah kaki di luar gedung, semakin lama semakin dekat.

“Aldo,” bisik Sita, “gue rasa ada yang ngikutin kita.”

Aldo berhenti sejenak, mencoba fokus pada suara di luar. “Lo yakin?”

Sebelum Sita sempat menjawab, pintu gedung tiba-tiba terbuka dengan keras. Tiga pria dengan pakaian gelap masuk, masing-masing memegang perangkat elektronik yang terlihat seperti senjata.

“Kalian nggak seharusnya ada di sini,” kata salah satu dari mereka dengan suara berat.

Sita mundur perlahan, sementara Aldo mencoba tetap tenang. “Apa kalian bagian dari sistem ini?” tanyanya.

Salah satu pria itu tersenyum sinis. “Sistem? Kami di sini untuk menghentikan kalian sebelum kalian membuat lebih banyak kerusakan.”

“Kalian salah paham,” kata Aldo. “Kami di sini buat memperbaiki modul energi.”

Pria itu mengangkat perangkat di tangannya, yang mulai mengeluarkan suara berdesis. “Kami nggak butuh penjelasan. Pergi sekarang, atau kami paksa kalian keluar.”

..........................

Pertarungan untuk Kalibrasi

Aldo tahu mereka tidak punya pilihan selain bertarung. Ia menggunakan Pemetaan Lokasi untuk melihat jalur di sekitar ruangan dan menemukan tempat perlindungan. “Sita, berlindung di belakang mesin itu!” serunya.

Sita segera bergerak, sementara Aldo mengaktifkan Manipulasi Energi Dasar. Ia mengarahkan energi dari modul kalibrasi ke salah satu pria itu, menyebabkan perangkat di tangannya menjadi terlalu panas dan berhenti bekerja.

“Dia bisa memanipulasi energi!” salah satu pria itu berteriak. “Hati-hati!”

Dua pria lainnya maju dengan perangkat mereka, tetapi Aldo menggunakan Analisis Sistem untuk memindai kelemahan perangkat mereka. Ia menemukan bahwa perangkat itu tidak tahan terhadap getaran energi yang tinggi.

Aldo meningkatkan output energi dari modul kalibrasi, menciptakan gelombang energi kecil yang membuat perangkat mereka rusak. Dalam kebingungan, ketiga pria itu memutuskan untuk mundur.

“Kalian belum menang,” kata salah satu dari mereka sebelum melarikan diri.

..........................

Misi Selesai

Setelah memastikan tidak ada ancaman lagi, Aldo kembali ke modul kalibrasi dan menyelesaikan perbaikan. Begitu selesai, layar holografik menampilkan pesan:

"Misi Selesai. Kalibrasi Jalur Energi Distrik Barat Berhasil. Hadiah: 100 XP, 3 Poin Statistik, Akses ke Data Sistem Baru."

Aldo membuka statusnya:

XP: 165/300

Poin Statistik yang Belum Didistribusikan: 3

“Gue berhasil,” kata Aldo dengan lega.

Sita keluar dari tempat perlindungan. “Apa ini misi kecil menurut lo? Gue hampir mati, Do.”

Aldo tertawa kecil. “Ini memang lebih rumit dari yang gue kira. Tapi kita berhasil. Dan gue yakin ada sesuatu yang lebih besar di balik ini semua.”

Sita mengangguk, meskipun wajahnya masih terlihat tegang. “Kalau memang ada, kita harus siap. Gue rasa ini baru awal.”

Related chapters

  • Reality Reloaded   Chapter 12: Memperbaiki Kesalahan yang Rumit

    Aldo menatap layar laptopnya dengan perasaan sedikit lega. Setelah misi berat di Distrik Barat, ia memutuskan untuk fokus pada pekerjaan kantor di Nexora Tech. Meski rutinitas biasanya terasa monoton, kali ini ia berharap bisa sedikit tenang. Tetapi, harapan itu buyar saat notifikasi sistem muncul tiba-tiba di sudut layar holografiknya."Misi Baru: Perbaiki Bug pada Sistem Kerja Kantor.""Deskripsi: Sistem pengelolaan data karyawan mengalami bug yang menyebabkan kesalahan penghitungan waktu lembur. Perbaiki masalah ini untuk memastikan sistem kembali berfungsi normal.""Hadiah: 50 XP""Konsekuensi Kegagalan: Kesalahan data dapat menyebabkan protes dari karyawan lain."Aldo tersenyum tipis. “Misi sederhana, katanya. Tapi gue nggak bakal terlalu percaya lagi dengan deskripsi seperti itu,” gumamnya sambil mempersiapkan diri.Aldo mengaktifkan kemampuan Analisis Sistem untuk memeriksa struktur kode pada sistem pengelolaan data lembur. Layar holografiknya menampilkan visualisasi algoritma

    Last Updated : 2024-12-05
  • Reality Reloaded   Chapter 1: Kehidupan Aldo dan Hari-hari yang Membosankan

    Aldo Pratama adalah seorang pria berusia 29 tahun, dengan penampilan yang sering kali terlupakan orang. Rambut hitam pendeknya selalu rapi, tetapi tidak mencolok. Ia memakai kacamata dengan bingkai hitam sederhana, dan wajahnya, meski cukup tampan, sering terlihat lelah. Mungkin karena kantong matanya yang mulai membesar akibat terlalu sering begadang.Aldo tinggal di Kota Arkavia, sebuah kota besar dengan pemandangan gedung-gedung tinggi dan jalan raya yang selalu sibuk. Kota ini adalah pusat teknologi di wilayahnya, tempat di mana inovasi dan kesibukan bertemu. Namun, bagi Aldo, Arkavia adalah tempat di mana rutinitas menelan kehidupan. Ia bekerja sebagai programmer di sebuah perusahaan teknologi bernama Nexora Tech, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pengembangan perangkat lunak untuk kebutuhan korporasi.Hari-hari Aldo selalu dimulai dengan bunyi alarm pukul enam pagi yang ia matikan setelah tiga kali tunda. Ia kemudian menyeret diri keluar dari tempat tidur, membuat secang

    Last Updated : 2024-12-04
  • Reality Reloaded   Chapter 2: Ketidaksadaran yang Membawa Perubahan

    Aldo terbangun pagi itu dengan tubuh yang terasa kaku. Lehernya sakit karena posisi tidur yang aneh, bersandar di meja kerjanya sepanjang malam. Cahaya dari layar laptop yang masih menyala menyilaukan matanya yang belum sepenuhnya terbuka. Ketika ia menatap layar, sebuah pesan aneh yang tidak ia ingat menuliskannya terpampang jelas:"Selamat Datang di Level 1. Misi Anda Dimulai."Aldo mengerutkan kening. Ia mengingat malam sebelumnya, saat ia menulis kode untuk proyek pribadi tentang sistem gamifikasi dalam kehidupan. Namun, ia yakin tidak pernah menambahkan fitur pesan semacam itu. Dengan rasa penasaran, Aldo membaca pesan itu lagi. Ia mencoba membedah kodenya, tetapi tidak menemukan apa pun yang mencurigakan."Bug? Atau mungkin aku lupa menyimpannya sebelum tertidur?" pikir Aldo sambil meregangkan tubuh.Jam menunjukkan pukul tujuh pagi, dan Aldo tahu ia harus bergegas jika tidak ingin terlambat ke kantor. Ia mematikan laptopnya, menyimpan kebingungan itu untuk nanti. Setelah mandi

    Last Updated : 2024-12-04
  • Reality Reloaded   Chapter 3: Misi yang Tak Terduga

    Malam itu, Aldo tidak bisa tidur nyenyak. Pesan terakhir yang muncul di laptopnya—“Bersiaplah. Perjalanan baru akan dimulai.”—terus terngiang di kepalanya. Ia mencoba meyakinkan dirinya sendiri bahwa ini hanya glitch dalam program, sebuah kesalahan kode yang tidak sengaja ia buat. Namun, bagian kecil dalam dirinya merasa bahwa ini adalah sesuatu yang jauh lebih besar.Pagi harinya, Aldo bangun dengan kepala yang sedikit berat. Sinar matahari menembus tirai apartemennya di Arkavia Heights, memberikan sedikit ketenangan di tengah kebingungannya. Ia bangkit dari tempat tidur dan menyalakan laptopnya. Program itu tetap berjalan, dengan layar utama menampilkan statistik aneh: “Level 1. XP: 65/100. Misi Berikutnya Tersedia.”“Misi berikutnya?” Aldo menggumam, memiringkan kepala. Ia memutuskan untuk membaca misi itu sebelum memulai harinya.“Misi: Temukan item misterius di lingkungan sekitar. Petunjuk: Terkubur di bawah benda yang sering terabaikan.”Aldo menatap layar itu dengan bingung. Ap

    Last Updated : 2024-12-04
  • Reality Reloaded   Chapter 4: Di Balik Menara Polaris

    Aldo dan Sita meninggalkan ruang server dengan kepala penuh tanda tanya. Chip Aetherium, hologram peta kota Arkavia, dan misi untuk menemukan "sumber energi utama" di Menara Polaris semuanya terasa seperti bagian dari plot game RPG yang aneh. Namun, Aldo tahu ini bukan game biasa. Apa pun yang ia temukan telah melampaui apa yang ia rancang dalam programnya."Jadi, lo serius mau ikutin ini, Do?" tanya Sita sambil berjalan di samping Aldo menuju lift.Aldo mengangguk. "Iya, Sit. Gue nggak bisa diam aja. Kalau ini beneran nyata, gue harus tahu apa yang terjadi."Sita menghela napas. "Oke, gue ikut. Tapi kita harus hati-hati. Kalau ada yang aneh, kita cabut."Ketika mereka kembali ke lantai kantor mereka, Aldo tidak langsung menuju mejanya. Ia membuka laptopnya di sudut ruangan yang jarang dikunjungi orang. Ia ingin memeriksa lebih dalam apa yang terjadi dengan programnya.Saat ia membuka kode program, baris-baris baru kembali muncul. Kali ini, kode tersebut tampak seperti skrip otomatis

    Last Updated : 2024-12-04
  • Reality Reloaded   Chapter 5: Jejak Cahaya

    Setelah berhasil keluar dari lantai 48, Aldo dan Sita kembali ke lantai kantor mereka dengan napas yang masih tersengal. Wajah mereka menampilkan kelelahan dan kebingungan. Namun, di balik semua itu, ada juga rasa penasaran yang tidak bisa mereka abaikan. Apa yang sebenarnya mereka temukan di Menara Polaris, dan apa arti dari sinkronisasi energi yang terus meningkat?Aldo menyalakan laptopnya begitu mereka tiba di meja kerja. Ia membuka peta yang sebelumnya ditampilkan oleh hologram di lantai 48. Peta itu menunjukkan titik terang di beberapa lokasi di Kota Arkavia, termasuk satu titik besar yang berada di luar Menara Polaris. Lokasi itu menarik perhatian Aldo."Ini dia," kata Aldo sambil menunjuk layar. "Titik ini adalah tujuan kita berikutnya."Sita memandang layar itu dengan serius. "Lo yakin kita harus ke sana? Kita bahkan nggak tahu apa yang bakal kita temuin."Aldo mengangguk. "Gue nggak tahu apa yang ada di sana, tapi ini satu-satunya petunjuk yang kita punya. Gue rasa ini lebih

    Last Updated : 2024-12-04
  • Reality Reloaded   Chapter 6: Kebingungan di Tengah Kekacauan

    Cahaya terang yang memancar dari portal perlahan-lahan memudar. Aldo membuka matanya dengan perlahan, merasa pusing dan kehilangan keseimbangan. Ia berada di tempat yang sama sekali berbeda—sebuah ruangan besar dengan dinding kaca yang memantulkan cahaya lembut biru. Lantai ruangan itu tampak seperti logam mengkilap, sementara simbol-simbol yang sama dengan portal sebelumnya terukir di sepanjang dinding.Sita, yang berdiri tidak jauh dari Aldo, tampak bingung tetapi berusaha tetap tenang. "Do, ini di mana? Apa kita masih di Kompleks Solaris?"Aldo memandang sekeliling dengan hati-hati. "Gue nggak tahu, Sit. Tapi sepertinya kita... nggak lagi di tempat yang sama."Sebelum mereka sempat berkata lebih banyak, sebuah suara lembut namun elektronik terdengar di ruangan itu."Selamat datang di Zona Awal. Sistem telah diaktifkan. Anda adalah Pengguna Utama. Sinkronisasi lengkap. Harap siapkan diri untuk pelatihan."Aldo dan Sita saling pandang. Suara itu terasa sangat familiar bagi Aldo—suara

    Last Updated : 2024-12-04
  • Reality Reloaded   Chapter 7: Pemahaman Baru

    Aldo dan Sita meninggalkan ruangan pelatihan dengan langkah hati-hati, menyusuri koridor panjang yang diterangi lampu biru redup. Meskipun suasana terasa hening, pikiran mereka dipenuhi oleh berbagai pertanyaan yang belum terjawab. Apa sebenarnya tujuan dari sistem ini? Mengapa mereka dipilih untuk berinteraksi dengan sesuatu yang jelas-jelas lebih besar dari diri mereka?"Do," Sita memecah keheningan, "Gue nggak bisa berhenti mikirin soal ini. Kalau sistem ini bisa mengendalikan energi di seluruh Arkavia, kenapa nggak ada yang tahu tentang keberadaannya?"Aldo mengangguk. "Gue juga mikir begitu. Kayaknya sistem ini sengaja dirahasiakan. Tapi pertanyaannya, kenapa baru sekarang muncul? Dan kenapa kita yang terlibat?"Mereka akhirnya sampai di pintu keluar koridor, yang membawa mereka kembali ke Zona Awal. Dinding-dinding kaca memantulkan bayangan mereka, sementara hologram peta Arkavia tetap menyala di tengah ruangan. Titik-titik bercahaya di peta masih ada, dengan satu titik besar ya

    Last Updated : 2024-12-04

Latest chapter

  • Reality Reloaded   Chapter 12: Memperbaiki Kesalahan yang Rumit

    Aldo menatap layar laptopnya dengan perasaan sedikit lega. Setelah misi berat di Distrik Barat, ia memutuskan untuk fokus pada pekerjaan kantor di Nexora Tech. Meski rutinitas biasanya terasa monoton, kali ini ia berharap bisa sedikit tenang. Tetapi, harapan itu buyar saat notifikasi sistem muncul tiba-tiba di sudut layar holografiknya."Misi Baru: Perbaiki Bug pada Sistem Kerja Kantor.""Deskripsi: Sistem pengelolaan data karyawan mengalami bug yang menyebabkan kesalahan penghitungan waktu lembur. Perbaiki masalah ini untuk memastikan sistem kembali berfungsi normal.""Hadiah: 50 XP""Konsekuensi Kegagalan: Kesalahan data dapat menyebabkan protes dari karyawan lain."Aldo tersenyum tipis. “Misi sederhana, katanya. Tapi gue nggak bakal terlalu percaya lagi dengan deskripsi seperti itu,” gumamnya sambil mempersiapkan diri.Aldo mengaktifkan kemampuan Analisis Sistem untuk memeriksa struktur kode pada sistem pengelolaan data lembur. Layar holografiknya menampilkan visualisasi algoritma

  • Reality Reloaded   Chapter 11: Kalibrasi Jalur Energi

    Keesokan paginya, Aldo bangun lebih awal dari biasanya. Misi baru yang diterimanya tadi malam terus menghantui pikirannya. Kalibrasi Jalur Energi di Distrik Barat. Misi ini terdengar sederhana dibandingkan misi sebelumnya, tetapi Aldo tahu bahwa apa pun yang melibatkan sistem ini tidak pernah benar-benar mudah.Setelah mandi dan makan pagi, Aldo memanggil jendela status untuk memeriksa kembali detail misinya:..........................Misi: Kalibrasi Jalur Energi di Distrik Barat.Deskripsi: Jalur energi di Distrik Barat tidak stabil, menyebabkan gangguan pada distribusi energi lokal. Temukan dan perbaiki modul kalibrasi untuk mengembalikan stabilitas.Hadiah:XP: 100Poin Statistik: 3Akses ke Data Sistem BaruKonsekuensi Kegagalan:Penurunan stabilitas energi di Distrik Barat.Akses terbatas ke misi berikutnya...........................Aldo menarik napas panjang. “Oke, ini langkah berikutnya,” gumamnya. Ia mengaktifkan Pemetaan Lokasi, dan peta holografik muncul di depannya, meny

  • Reality Reloaded   Chapter 10: Malam yang Penuh Renungan

    Setelah berhasil menyelesaikan misi di Distrik Timur, Aldo dan Sita berpisah untuk malam itu. Meskipun mereka baru saja menghadapi sesuatu yang luar biasa, kehidupan sehari-hari tetap berjalan. Sita kembali ke apartemennya untuk menyelesaikan pekerjaan kantornya yang tertunda, sementara Aldo kembali ke apartemen kecilnya di kompleks Arkavia Heights.Di perjalanan pulang, pikiran Aldo dipenuhi oleh berbagai pertanyaan yang belum terjawab. Sosok misterius yang mereka temui di stasiun energi terus menghantui benaknya. Siapa dia? Mengapa dia berusaha menghentikan sinkronisasi energi? Dan yang paling penting, apa yang dia maksud dengan "Arkavia akan hancur"?Kembali ke RutinitasBegitu sampai di apartemen, Aldo langsung melepas sepatu dan duduk di sofa. Rasanya lelah luar biasa setelah semua yang ia alami hari itu, tetapi rasa penasarannya tidak memberinya waktu untuk beristirahat. Ia memanggil jendela status sistem tanpa perlu menggunakan perangkat apa pun—sesuatu yang kini mulai ia angga

  • Reality Reloaded   Chapter 9: Sinkronisasi Tanpa Batas

    Setelah meninggalkan Zona Awal, Aldo dan Sita berjalan melintasi jalanan kota Arkavia menuju Distrik Timur. Misi baru mereka tampak lebih menantang, tetapi Aldo merasa sedikit lebih percaya diri setelah memahami sistem statistik dan kemampuannya. Ia juga menyadari sesuatu yang berbeda sejak terakhir kali: ia tidak perlu lagi menggunakan laptop untuk mengakses sistem.Setiap kali ia berpikir tentang statusnya atau ingin menggunakan kemampuan tertentu, layar holografik muncul di depan matanya, seolah-olah terintegrasi langsung dengan pikirannya."Jadi lo nggak butuh laptop lagi?" tanya Sita sambil berjalan di sampingnya. Wajahnya penuh rasa ingin tahu.Aldo mengangguk. "Iya. Entah gimana, sistem ini kayak langsung terhubung ke gue. Gue tinggal mikirin apa yang gue mau, dan itu langsung muncul."Sita menggelengkan kepala sambil tersenyum tipis. "Ini makin gila aja, Do. Tapi di sisi lain, ini juga bikin lo lebih fleksibel."Aldo tertawa kecil. "Iya, setidaknya gue nggak perlu bawa-bawa la

  • Reality Reloaded   Chapter 8: Kejutan dari Sistem

    Aldo terbangun pagi itu dengan perasaan aneh. Semua yang ia alami semalam—portal energi, misi pertama mereka, dan sinkronisasi energi di Distrik Selatan—terasa seperti mimpi. Namun, saat ia membuka laptopnya, jendela status baru muncul di layar, mengingatkannya bahwa ini adalah kenyataan.Layar itu menampilkan statistik Aldo secara mendetail:Nama: Aldo PratamaProfesi: Pengguna SistemLevel: 2XP: 115/200Statistik:Kesehatan: 100Kekuatan: 10Agility (Kelincahan): 12Intelligence (Kecerdasan): 15Stamina: 8Kemampuan Aktif:Analisis Sistem (Level 1 - 25/100 penggunaan untuk naik level)Pemetaan Lokasi (Level 1 - 15/100 penggunaan untuk naik level)Poin Statistik yang Belum Didistribusikan: 5Aldo membaca deskripsi itu dengan saksama, terutama bagian tentang Poin Statistik yang Belum Didistribusikan. Ia tidak menyadari sebelumnya bahwa setiap kenaikan level memberinya lima poin untuk meningkatkan kemampuan dasarnya.“Jadi, ini benar-benar seperti game,” gumam Aldo sambil menggeser ku

  • Reality Reloaded   Chapter 7: Pemahaman Baru

    Aldo dan Sita meninggalkan ruangan pelatihan dengan langkah hati-hati, menyusuri koridor panjang yang diterangi lampu biru redup. Meskipun suasana terasa hening, pikiran mereka dipenuhi oleh berbagai pertanyaan yang belum terjawab. Apa sebenarnya tujuan dari sistem ini? Mengapa mereka dipilih untuk berinteraksi dengan sesuatu yang jelas-jelas lebih besar dari diri mereka?"Do," Sita memecah keheningan, "Gue nggak bisa berhenti mikirin soal ini. Kalau sistem ini bisa mengendalikan energi di seluruh Arkavia, kenapa nggak ada yang tahu tentang keberadaannya?"Aldo mengangguk. "Gue juga mikir begitu. Kayaknya sistem ini sengaja dirahasiakan. Tapi pertanyaannya, kenapa baru sekarang muncul? Dan kenapa kita yang terlibat?"Mereka akhirnya sampai di pintu keluar koridor, yang membawa mereka kembali ke Zona Awal. Dinding-dinding kaca memantulkan bayangan mereka, sementara hologram peta Arkavia tetap menyala di tengah ruangan. Titik-titik bercahaya di peta masih ada, dengan satu titik besar ya

  • Reality Reloaded   Chapter 6: Kebingungan di Tengah Kekacauan

    Cahaya terang yang memancar dari portal perlahan-lahan memudar. Aldo membuka matanya dengan perlahan, merasa pusing dan kehilangan keseimbangan. Ia berada di tempat yang sama sekali berbeda—sebuah ruangan besar dengan dinding kaca yang memantulkan cahaya lembut biru. Lantai ruangan itu tampak seperti logam mengkilap, sementara simbol-simbol yang sama dengan portal sebelumnya terukir di sepanjang dinding.Sita, yang berdiri tidak jauh dari Aldo, tampak bingung tetapi berusaha tetap tenang. "Do, ini di mana? Apa kita masih di Kompleks Solaris?"Aldo memandang sekeliling dengan hati-hati. "Gue nggak tahu, Sit. Tapi sepertinya kita... nggak lagi di tempat yang sama."Sebelum mereka sempat berkata lebih banyak, sebuah suara lembut namun elektronik terdengar di ruangan itu."Selamat datang di Zona Awal. Sistem telah diaktifkan. Anda adalah Pengguna Utama. Sinkronisasi lengkap. Harap siapkan diri untuk pelatihan."Aldo dan Sita saling pandang. Suara itu terasa sangat familiar bagi Aldo—suara

  • Reality Reloaded   Chapter 5: Jejak Cahaya

    Setelah berhasil keluar dari lantai 48, Aldo dan Sita kembali ke lantai kantor mereka dengan napas yang masih tersengal. Wajah mereka menampilkan kelelahan dan kebingungan. Namun, di balik semua itu, ada juga rasa penasaran yang tidak bisa mereka abaikan. Apa yang sebenarnya mereka temukan di Menara Polaris, dan apa arti dari sinkronisasi energi yang terus meningkat?Aldo menyalakan laptopnya begitu mereka tiba di meja kerja. Ia membuka peta yang sebelumnya ditampilkan oleh hologram di lantai 48. Peta itu menunjukkan titik terang di beberapa lokasi di Kota Arkavia, termasuk satu titik besar yang berada di luar Menara Polaris. Lokasi itu menarik perhatian Aldo."Ini dia," kata Aldo sambil menunjuk layar. "Titik ini adalah tujuan kita berikutnya."Sita memandang layar itu dengan serius. "Lo yakin kita harus ke sana? Kita bahkan nggak tahu apa yang bakal kita temuin."Aldo mengangguk. "Gue nggak tahu apa yang ada di sana, tapi ini satu-satunya petunjuk yang kita punya. Gue rasa ini lebih

  • Reality Reloaded   Chapter 4: Di Balik Menara Polaris

    Aldo dan Sita meninggalkan ruang server dengan kepala penuh tanda tanya. Chip Aetherium, hologram peta kota Arkavia, dan misi untuk menemukan "sumber energi utama" di Menara Polaris semuanya terasa seperti bagian dari plot game RPG yang aneh. Namun, Aldo tahu ini bukan game biasa. Apa pun yang ia temukan telah melampaui apa yang ia rancang dalam programnya."Jadi, lo serius mau ikutin ini, Do?" tanya Sita sambil berjalan di samping Aldo menuju lift.Aldo mengangguk. "Iya, Sit. Gue nggak bisa diam aja. Kalau ini beneran nyata, gue harus tahu apa yang terjadi."Sita menghela napas. "Oke, gue ikut. Tapi kita harus hati-hati. Kalau ada yang aneh, kita cabut."Ketika mereka kembali ke lantai kantor mereka, Aldo tidak langsung menuju mejanya. Ia membuka laptopnya di sudut ruangan yang jarang dikunjungi orang. Ia ingin memeriksa lebih dalam apa yang terjadi dengan programnya.Saat ia membuka kode program, baris-baris baru kembali muncul. Kali ini, kode tersebut tampak seperti skrip otomatis

DMCA.com Protection Status