Share

bab 2

Author: Kalana senja
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

"Huh...Ya ampun...!!"

Terdengar suara Raya yang membuat Raga langsung menoleh ke sumber suara tersebut.

Raya sudah bangun dan langsung bangkit melepaskan jas yang menutupi kakinya, lalu menuju toilet.

Raga Masih berpura-pura sibuk dengan kertas-kertas yang ada di hadapannya.

"Udah bangun, makan dulu sana...aku bawain nasi sambal ijo kesukaan kamu!"

Raga membuka percakapan dengan Raya. Tadi ia memang memesan makanan kesukaan Raya saat makan siang. Ia suruh satpam untuk menyimpannya terlebih dulu.

Raya hanya diam tak menanggapi lalu duduk melanjutkan pekerjaannya yang sudah selesai Raga kerjakan tadi.

Raga menghela nafas lelah, jika sudah mode seperti ini memang lebih baik jangan di ajak bicara dahulu.

Ia biarkan Raya melakukan sesukanya. Entah kenapa setelah menjadi mantan Raga semakin tak ingin jauh dari Raya. Jika dulu Raya yang akan lebih sering mengajaknya berbicara, sekarang malah kebalikannya.

Pukul 4.30 Raya sudah bersiap membereskan pekerjaannya begitu pula dengan Raga, Raya nampak tergesa ingin keluar dari ruangan ini. Raga mengikutinya dari belakang, langkahnya menuju ke departemen penyediaan barang.

Ah... ia tahu pasti Raya akan menemui radit yang katanya tadi sudah membuat janji.

"Apa-apaan dia, bukankah aku sudah mengatakan jika aku yang akan menemani kegiatannya selepas kerja!" Raga mendumel dalam hati namun tetap mengikutinya dengan agak berjarak.

"Gimana jadi nggak Ray..? aku udah belain lembur minggu depan nih cuma buat temani Raya seorang hehehe ...?"

Raga bersembunyi di balik tiang yang ada di samping pintu ruangan itu. Mendengar kalimat Radit ia tersenyum sinis.

Radit kira siapa orang yang sedang ia dekati. Sebisa mungkin Raga harus menggagalkan rencana pergi mereka seperti yang sudah-sudah.

"Sebenarnya agak mager sih aku, pengen rebahan aja di rumah. Tapi karna kamu udah belain lembur minggu depan buat nonton kali ini ya udah gapapa jalan aja!"

"Bentar aku ambil kunci mobil dulu di dalam oke....?"

Setelah Radit masuk ke ruangannya, Raga keluar dari persembunyiannya dan menemui Raya. Ia tarik lengannya dan membawanya agak sedikit menjauh.

"Apaan sih, Pak? Jam kerja udah selesai ya, udah waktunya pulang ini!" Raya protes terhadap sikap Raga.

"Bukannya tadi aku udah bilang kalo aku yang temani kamu hari ini, kenapa sekarang kamu malah nerima ajakan Radit?"

"Ya gapapa dong..! lagian aku udah janjian sama Radit dari kemarin nggak enak kali nolak terus?"

"Kamu nggak mikirin perasaan Liam seandainya dia lihat ibunya jalan sama laki-laki lain. Gimana kalo nanti ketemu rekan bisnis atau keluarga kamu keluarga aku?"

Raya mulai marah. "Yang aneh itu kalo mereka ketemu kita berdua jalan bareng terus, padahal kita udah cerai. Soal Liam anak aku udah jauh mengerti keadaan sejak dulu, jadi nggak usah larang-larang aku buat jalan sama siapa saja!!"

"Dek .. kamu marah aku bentak kamu di mobil tadi, kakak bener-bener minta maaf kakak cuma nggak suka kamu bahas orang lain terus!!" Raga berusaha membujuknya lagi.

"Adek-adek... stop jangan panggil aku kayak gitu lagi. Di sini selain cuma mantan istri aku tuh bawahan kamu, kamu mau buat aku malu?"

"Oke Raya .. kita pulang terus mampir ke mana aja yang kamu mau, asal kamu batalin janji kamu sama Radit sekarang!"

"Maaf pak, Raya udah janjian sama saya dari lama, lagian selesai pekerjaan Raya bukan sekertaris bapak lagi kan?" Radit yang tiba-tiba datang berkata demikian.

"Lagipula status bapak dan Raya kan sudah mantan, sangat tidak bagus jika terus mengekang Raya, anda sudah tidak berhak lagi memaksa Raya selain masalah pekerjaan!" Tambahnya lagi

Raga benar-benar kesal mendengar ucapan Radit. ia pikir sedang berhadapan dengan siapa....."Oke kali ini aku biarkan mereka pergi berdua, tapi aku tetap mengawasi mereka, aku menyuruh seseorang mengawasi mereka."

***

Sebenarnya apa yang di mau Raga?

Dulu, Raya berusaha menjadi istri yang penurut untuk Raga. Waktu itu umur Raya baru 20tahun, masih menyelesaikan kuliah tahap akhir, lalu memutuskan menikah.

Setelah menikah Raya full menjadi ibu rumah tangga yang setia pada Raga. Meskipun sifat manja dan keras kepalanya masih ada, tapi kan harusnya Raga bisa memahami sifat dan sikap Raya ini dong. Mereka sudah kenal lama, orang tua kita udah saling kenal bahkan dari Raya belum ada.

Saat pertama ia mengatakan keinginannya untuk berpisah yang Raya pikirkan adalah bagaimana ia bisa hidup tanpa Raga lagi. Bagaimana kehidupan putra mereka nanti, Raya kecewa menangis dan sangat tak menduga. Apalagi Raga mengatakan alasan berpisah karna ia jenuh dengan segala sikap rewel Raya.

"Aku heran deh sama mantan suami kamu, udah mantan tapi posesifnya minta ampun, belum move on kali ya dia?"

Saat ini Raya bersama Radit, janji nonton tadi batal ia dan Radit hanya mampir makan mungkin setelah itu Radit akan mengantarkannya pulang.

Di kafe Raya makan dengan lahap karna sejak tadi siang. Ia tidak memasukkan makanan apapun, bahkan makanan dari Raga ia biarkan utuh tetap di tempatnya. 

"Apaan sih, jangan bahas dia mulu bikin aku nggak nafsu makan aja!!"

"Ya kamu pikir aja, kamu di cerai, trus dia masih membatasi kegiatanmu, emang kamu nggak risih bareng terus sama mantan?"

Sebenarnya Radit ini teman kuliahnya dulu, hanya berbeda fakultas, jadi mereka sudah kenal sejak zaman kuliah. Tapi tidak banyak orang yang tahu, bahkan Raga sekalipun.

"Aku pengennya kita jalan masing-masing lalu jalani hidup masing-masing juga, bukan terus hidup terpisah tapi masih merasa terkekang dengan sikapnya sekarang, tapi kayaknya susah deh Dit..! orang tua dia sama aku dukung kalo kami balikan lagi, apalagi ada Liam di tengah kita!"

Raya mengatakan keluh kesahnya pada Radit, sebenarnya Radit adalah tunangan sepupu jauh Raya, jadi tidak mungkin mereka akan memiliki hubungan spesial, hanya saja sifat Radit yang sedikit ganjen membuat semua orang mengira jika Radit menyukai Raya.

Jam setengah 7 malam Raya baru saja sampai rumah. Raya turun dari taksi lalu membuka pintu gerbang, dan ingin segera masuk tanpa ia sadari Raga sudah mengikutinya dari belakang.

"Kenapa jam segini baru pulang? Ke mana aja kamu pergi ?"

Raga berbicara hingga membuat Raya terkejut. Tak ingin berdebat lagi Raya segera menutup pintu rumahnya tapi kalah cepat dengan Raga. Karna begitu malas menghadapi Raga ia langsung masuk ke kamarnya dan mengunci pintunya, berniat membersihkan diri, tak perduli sama sekali dengan keberadaan Raga.

"Brengsek..!!" Umpat raga lirih

Raga duduk di ruang keluarga menunggu Raya turun. Niatnya ia akan mengajak Raya makan malam dan meminta maaf padanya. Dia tahu jika seperti ini akan sulit meluluhkan mantan istrinya itu.

Hampir 2 jam Raga menunggu Raya turun tapi mantan istrinya itu bahkan tak menampakkan batang hidungnya. Raga merasa khawatir dengan keadaan Raya, ia memberanikan diri mengetuk pintu kamar Raya.

"Dek!"

Tak ada sahutan ia mengulangi lagi ketukan dengan lebih keras.

"Dek...buka pintunya, kita makan malam dulu ya?"

Raga berusaha membujuk Raya, namun pintu itu tetap tertutup dan tak ada sahutan dari dalam. Karna merasa khawatir Raga segera pulang sebentar untuk mengambil kunci cadangan.

Raga hampir punya seluruh kunci cadangan rumah ini kecuali kunci gerbang, karna gerbang baru saja si ganti saat Raya kembali lagi ke rumah ini.

Baru saja ia menemukan semua kunci rumahnya yang dulu, ia mendengar suara gerbang rumah Raya tertutup. Dengan langkah tergesa ia segera menuju pintu depan rumahnya dan melihat Raya mengunci gerbang dengan terburu-buru.

"Dek... dengerin kakak dulu, kakak cuma khawatir sama kamu."

Raga berbicara di depan pintu pagar Raya yang sudah terkunci. Dengan muka datar Raya hanya menatap Raga tanpa mau menjawab semua perkataan Raga.

Raya masuk mengunci pintu tak mau mendengar apapun penjelasan Raga.

Related chapters

  • Rayuan cinta mantan suami   bab 3

    Semalam Liam menelpon Raya jika ia akan menginap beberapa hari lagi di bandung menemani oma dan opa nya.Akhirnya pagi ini ia bisa sedikit bersantai di meja makan tanpa harus memasak sarapan terlebih dahulu. Putranya itu lebih suka makan makanan berat saat sarapan persis seperti ayahnya, berbeda dengannya yang lebih menyukai sereal atau roti panggang saja.Hari ini ia berencana untuk berangkat lebih pagi, agar dapat menjauhi Raga. Saat membuka gerbang ia di kejutkan Raga yang sudah siap di pintu gerbang rumahnya sambil menenteng bungkusan plastik berlogo skincare terkenal yang biasa Raya pakai.Raga buru-buru datang menyerahkan bungkusan tadi pada Raya."Dek... kakak udah pesenin kemarin pas pulang kantor. Kakak nggak tahu yang mana yang kamu butuhkan jadi kakak beli aja semuanya!"Raya masih berdiri tanpa membalas ucapan Raga. Ia hanya memandang sekilas lalu berlalu masuk pada mobilnya."dek ...please jangan diam terus kakak pusing hadepin kamu yang kaya gini!" Raga mencekal lengan

  • Rayuan cinta mantan suami   bab 4

    Semalam setelah makan malam sendirian, Raya menelpon Liam, menanyakan kabar dan kegiatan putranya. Biasanya saat santai seperti ini Raya akan menemani Liam mengerjakan tugas sekolahnya bersama Raga yang selalu datang meskipun tak pernah di undang.Raga akan datang sendiri. Dibanding di rumahnya, Raga lebih sering menghabiskan waktu di rumah mantan istrinya bersama putra mereka. Rumahnya hanya sekedar tempat singgah untuk tidur dan mandi.Hari ini Sabtu, kantor mereka libur. Raya sudah bangun sejak habis subuh tadi. Menjadi single kembali bukan berarti membuat ia malas, apalagi ia tak mempunyai asisten rumah tangga, meskipun berkali-kali Raga menawarkan itu untuknya.Saat Raya sedang mengatur bunga-bunga kesayangannya, Raga baru saja membuka jendela kamarnya yang berada di lantai atas rumahnya. Raga melihat mantan istrinya sudah cantik dan segar membuat ia buru-buru mandi untuk bergegas menghampirinya.Ia tak ingin di abaikan Raya lagi apalagi kemarin ia hanya memegang uang 200 ribu sa

  • Rayuan cinta mantan suami   bab 5

    ***Setelah pertemuan Raya dan Vika kemarin, Raga nampak berpikir keras berusaha mengingat kembali siapa Vika. Namun sepertinya untuk saat ini daya ingatnya belum bisa di ajak kerjasama.Hari ini masih hari libur bekerja, semalam seusai makan malam Raga meminta Raya untuk menemaninya menjemput Liam di bandung. Putranya sudah menerornya untuk minta di jemput.Liam tak ingin pulang bersama Oma dan Opanya karena mereka masih lama di peternakan dan lagi Liam sudah mendapatkan apa yang dia mau.Pukul 10 siang Raya sudah bersiap di teras rumah Raga, menunggu Raga yang entah sedang menyiapkan apalagi."Kak....lama banget sih!" Teriak Raya dari teras."Iya bentar ini lagi cari sepatu, aku cocoknya pake sepatu yang mana dek?" Raga menghampiri Raya sambil membawa 2 pasang sepatu. Raya mendongak melihat tampilan Raga, cukup terkesima sebenarnya tapi ia harus pandai menutupi kekagumannya terhadap mantan suaminya itu."Yang putih aja, lagian kan yang navi udah sering banget di pake, nggak takut t

  • Rayuan cinta mantan suami   bab 6

    Raga dan Raya sudah sampai dari satu jam yang lalu, Raga sudah beristirahat di kamar sang putra, sedang Raya berada di kamarnya sendiri, Raya sudah terlelap dari semenjak membersihkan dirinya tadi. Saat ini Raga masih menemani Liam yang sedang sibuk dengan permainan di komputernya."Mami lagi marah ya sama ayah?""Marah kenapa? emang mami kenapa?" Raga pura-pura tak mengerti keadaan Raya, padahal semua orang tahu jika Raya mungkin sedang menahan kesal pada Raga."Dari tadi dateng mami, jutek terus mukanya, nggak banyak omong kayak biasanya, aku nggak suka mami jutek terus ?" Liam mengakhiri permainan nya dan menuju ranjang lalu berbaring miring di samping sang ayah, Raga mengusap pelan kepala putranya yang berada tepat di bawah dadanya, bahkan kaki Liam melilitnya erat."Aku tahu loh ayah, kalo mami pas malam suka diem sendiri lihatin foto aku sama ayah yang di kamar aku, tapi aku biarin aja soalnya udah ngantuk!" "Oh ya..? ngapain lihatin foto ayah sama Liam?""Ya nggak tahu, tapi

  • Rayuan cinta mantan suami   bab 7

    Sekarang sudah malam, jam sudah menunjukkan pukul 8 malam namum Raga dan keluarganya belum juga sampai. Padahal jika di hitung dari awal mereka berangkat harusnya mereka sudah sampai 2 jam lalu.Ibu Raga bahkan sudah 2 kali menelpon Raya menanyakan keberadaan mereka, alasan mereka belum juga sampai karna tadi di tengah perjalanan ada kecelakaan antara bus dan sepeda motor, mengakibatkan jalanan macet parah.Liam juga sempat merengek karena sudah capek, karna hampir 3 jam duduk di dalam mobil, perjalanan masih jauh kurang lebih 2 jam lagi mereka akan sampai, sebenarnya Raya juga sudah merasa sangat lelah namun ia tetap menahan, ia pikir lebih lelah Raga yang harus mengemudi tanpa mau di gantikan olehnya."Kalau adek ngantuk tidur aja! nanti pas udah dekat kakak bangunin!" Raga melirik sekilas Raya yang terlihat matanya sudah memerah."Ehmm..iya!!" Setelah menjawab Raya langsung menutup matanya dan Raga melanjutkan mengemudi dengan fokus.Baru 15 menit Raya tertidur, ada suara dering po

  • Rayuan cinta mantan suami   bab 8

    Yang pertama kali bangun adalah Raya, ia terkejut saat pertama kali membuka mata yang di lihatnya adalah Raga yang tidur menghadap dirinya dan tangannya yang melingkar di perut.Sebenarnya ia mau marah, tapi mengingat Raga semalam yang bahkan tidak istirahat mengemudi ia menjadi sedikit kasihan. Ia pindahkan perlahan tangan Raga lalu turun pelan-pelan.Ia menghampiri Liam yang masih terlelap lalu meletakkan tangannya di atas kening sang putra, setelah di rasa cukup membaik ia lalu ke kamar mandi membersihkan diri. Selesai mandi ia masih menggunakan pakaian yang sama karna hanya Liam saja yang membawa beberapa baju ganti, Raga pun tak membawa.Saat Raya keluar ia melihat Raga sedang berbaring di samping Liam sambil memeluk anaknya mungkin menidurkan kembali. Liam ini akan bersikap lebih manja jika sedang tak enak badan."Kenapa?" Raya bertanya setengah berbisik takut menganggu tidur Liam."Lagi manja anaknya, udah biar tidur dulu, masih setengah 6 nanti aja pas sarapan baru di bangunin!

  • Rayuan cinta mantan suami   bab 9

    Sarapan sudah datang, Liam juga sudah selesai mandi dan sudah berpakaian lengkap, saat ini putra raga itu sedang berbaring santai di ranjangnya sambil melihat tayangan kartun yang ada di televisi hotel.Liam tidak mau sarapan sendiri, padahal makanan sudah datang sejak 15menit yang lalu, sekarang ia sedang menunggu maminya yang sedang mengambil pakaian ganti ayahnya yang berada di mobil.Tadi setelah Liam selesai mandi Raga berteriak memanggil Raya untuk mengambil pakaian ganti yang ada di bagasi mobil, Raya tidak tahu jika Raga membawa baju ganti makanya semalam ia hanya membawa baju ganti milik Liam saja.Menunggu 10 menit akhirnya pintu terbuka menampakkan mami nya yang sedang membawa paper bag yang pasti berisi pakaian ayahnya."Kok belum sarapan sih nak, udah mami siapin lho itu di piring, keburu dingin nanti!" Liam hanya bergumam tak jelas matanya masih fokus pada televisi."Kak ini bajunya aku taruh meja kamar mandi cepetan di ambil!" Bukannya tak mau mengantarkan sampai dalam

  • Rayuan cinta mantan suami   bab 10

    Mereka tak jadi pulang, tadi Raya sempat di telpon oleh mantan ibu mertuanya jika mereka sudah di beri cuti selama 2 hari. Ibu mertuanya juga menyarankan agar waktu cuti kali ini di gunakan untuk menyenangkan cucunya mumpung Liam juga masih libur sekolah, akhirnya mereka menyetujui usul ibu Raga dan juga Liam yang sudah merengek ingin belajar memanah dengan ayahnya.Karna tempat belajar panahnya melewati perjalanan pulang jadi mereka langsung ke lokasi namun tadi harus mampir sebentar ke toko baju terdekat karna Raya yang merasa risih karna tidak ganti baju dari semalam.perjalanan hampir sampai, suasana perjalanan kali ini di dominasi dengan pertanyaan liam pada ayahnya, anak itu bahkan meminta duduk di samping sang ayah.Liam sangat penasaran dengan kegiatan memanah, ia bertanya pada ayahnya apapun yang bisa ia tanyakan meskipun terkadang pertanyaannya tak masuk akal dan tak berkaitan dengan memanah.Mereka baru saja sampai, Liam sudah antusias tak sabar ingin masuk kedalam."Ayo ay

Latest chapter

  • Rayuan cinta mantan suami   bab 19

    "ya tadi yang marah-marah sama Liam tadi !” “ Tadi namanya Tante Gendhis , teman kerja ayah. “ “ Kalau tante itu teman kerja ayah kok dia nggak tahu Liam , ? “ “ Kan, Memang Liam sama tante gendhis nggak pernah ketemu, dia itu adiknya Om Cakra.” “ Om Cakra baik kok adiknya kayak mak lampir ! “ Liam masih menjawab seenaknya, ternyata ia masih menyimpan rasa kesal pada Gendhis. Raga jadi ragu untuk bertanya lebih detail permasalahan tadi, tapi jika tidak segera bertanya Raga takut Liam akan mengadu pada Raya karena jika liam mengadu pada Raya dia pasti bertambah benci pada Gendhis mengingat Raya dan Gendhis memiliki hubungan yang sangat tak baik dan sudah pasti Raga juga akan terkena amukan dari Raya. “ Jadi gimana awalnya kok tante Gendhis bisa marah-marah sama kamu ? “ “ Bentar habisin susu dulu ! “ Raga masih memperhatikan Liam yang sudah menyedot habis susu pisangnya dengan sangat semangat. “ Hah.. enaknya ! “ “ Jadi gimana awalnya ? “ “ Kan aku lari dari tama

  • Rayuan cinta mantan suami   18

    Karena tak sabar ingin segera kembali pada ayahnya Liam bahkan tak memperhatikan kanan-kiri, Ia terus berlari sampai tiba-tiba terdengar suara seorang wanita kesakitan karena tertabrak olehnya. “ Aduh….. sakit !! “ Seorang perempuan dalam posisi terduduk sedang menjerit kesakitan. Liam yang masih kaget ia tetap terdiam dalam posisi tengkurap dan makanan yang di bawanya jatuh sebagian dari kantongnya. Semua orang yang sedang berada disitu nampak kaget mendengar suara jeritan perempuan tadi, terlebih yang mengalami kejadian tadi adalah cucu dan anak boss mereka. Para karyawan segera membantu Liam berdiri dan sebagian lagi memunguti makanan Liam yang jatuh tadi.Liam berdiri namun masih diam belum bisa menjawab pertanyaan para karyawan ayahnya yang menanyakan keadaanya, Nampaknya rasa kaget nya belum hilang , Ia di tuntun untuk duduk terlebih dahulu. “ Heh bocah kalau mau lari-larian jangan di sini, Di sini itu tempat orang kerja bukan arena bermain, Lagian kalau mau lari-larian

  • Rayuan cinta mantan suami   17

    Raga dan Liam Di dalam ruangan wakil direktur ada ayah dan anak dengan kesibukan masing-masing, tak ada suara sejak tadi, keduanya sangat fokus dengan kegiatan masing-masing. Raga masih fokus dengan layar laptopnya dan Liam masih fokus dengan tabletnya. Sejak pulang sekolah tadi Liam merengek ingin ikut ayahnya bekerja, hingga akhirnya ia berada di sini sejak 2 jam lalu. Raga sudah pasti mengizinkan asal dengan satu syarat tidak boleh berisik saat ayahnya bekerja, lagipula Liam tadi sudah meminta supir kantor ayahnya untuk langsung di antar ke kantor saja, dengan begitu ia tidak perlu meminta izin pada pada sang ibu. “ Yah Liam lapar! “ Raga mengalihkan fokusnya pada laptop di depan nya dan menatap sang putra. “ Kamu tadi nggak di bekali mami ? ‘’ ‘’Udah habis, hari inikan pulang cepat jadi mama Cuma bekal jajan doang .” Raga menghela nafas kasar, sebenarnya ia pun merasa lapar dari tadi pagi ia hanya minum sereal sachet tanpa terlebih dahulu sarapan. Ia merogoh kantong cel

  • Rayuan cinta mantan suami   bab 16

    Cakra mendatangi Raga di kantor barunya, Ia masih tak terima dengan keputusan Raga yang tiba-tiba memutuskan sebagian kerja sama dengan perusahaan miliknya. Laki-laki bertubuh kurus itu meminta penjelasan karna merasa tak melakukan kesalahan pada perjanjian kerja sama yang mereka setujui."Silahkan pak!" Sekretaris Raga yang baru membuka pintu mempersilahkan Cakra masuk setelah sebelumnya sudah mendapat izin dari atasannya."Nggak usah basa-basi kamu tahu kan maksud kedatanganku kesini!" Cakra langsung pada inti permasalahan."Apalagi masalahnya? bukannya udah jelas alasannya apa?" "Kalau cuma itu alasannya aku yakin kerja sama kita masih bisa di lanjutkan Raga!""Sayangnya memang itu alasannya, kamu tahu sendiri posisi aku udah nggak mungkin menangani sendiri kerja sama ini, sedangkan kamu bilang sendiri kalo bukan aku yang handle sendiri kamu nggak mau lanjut karna pesimis akan gagal?""Kamu pikir aku percaya gitu aja, kita udah sering kerja sama bareng Raga dan ini bukan masalah

  • Rayuan cinta mantan suami   Bab 15

    Acara tadi perpisahan Raga tadi siang berjalan lancar, hanya Raya saja yang tidak nyaman berada di acara itu, sebenarnya ia sangat pantas berada disana mengingat posisinya sebagai sekretaris Raga namun seseorang membuatnya sangat tak nyaman hingga ia meminta Raga untuk pulang terlebih dulu sebelum acaranya selesai.Ya bu Gendis orangnya, perempuan itu sangat mengintimidasi Raya bahkan sejak pertama kali Raya dan Raga datang, padahal Raya sudah mencoba tak mempermasalahkan masalah kemarin. padahal jika ia mau ia bisa saja mengadu pada ayahnya atau pada Raga namun ia tak melakukannya ia merasa bahwa masalah ini tak perlu di besar-besarkan.Tapi sepertinya bu Gendis memang menaruh dendam padanya, perempuan itu semakin menunjukkan hawa permusuhan padanya dan mulai saat ini Raya sudah memutuskan akan melawan apapun yang di lakukan bu Gendis padanya. Apalagi sekarang sudah tak ada Raga.***Posisi Raya di kantor masih sama meskipun sudah bukan Raga lagi yang menjadi atasan, katanya sih ada

  • Rayuan cinta mantan suami   bab 14

    2 hari berlalu sejak acara makan malam bersama kemarin Raya sudah sehat, Ia berniat akan kembali bekerja lagi besok karna sekarang hari minggu. Saat ini ia sendiri di rumah, Liam sejak tadi pagi sudah di jemput para kakek yang sudah janjian untuk memancing bersama.Sekarang ia kebingungan mencari dimana ponselnya berada seingatnya ia sudah tak pernah memegang benda pintar itu sejak ia merasa pusing di kantor dulu. Apa jangan-jangan ketinggalan di meja pikirnya, sudah lelah mencari akhirnya ia memutuskan menelpon Raga."Halo kenapa dek?""Kakak belum bangun?" "Hemm..!""Kakak lihat hp aku di meja kantor nggak, di rumah aku cari-cari nggak ada?""Apa? hp ya...?""Iya kak! kakak ada lihat nggak?''"Itu..e--enggak dek! udah nanti agak siang kakak mau ke kantor nanti kalo ada kakak bawain sekalian!""Ngapain hari libur ke kantor? kakak jangan bohong deh lagian mau ke kantor sama siapa coba?""Kamu lupa kalo mulai besok kakak udah pindah ke pusat? hari ini anak-anak kantor minta kakak ngu

  • Rayuan cinta mantan suami   bab 13

    Malamnya mereka mengadakan makam malam yang telah di agendakan oleh Mala dan Sarah sejak siang tadi, acara di adakan di halaman teras belakang rumah Raga. para nenek sengaja memilih rumah Raga karna memang rumahnya lebih luas, para orang tua ingin reuni sekaligus mengenang kebersamaan sebagai besan.Di saat para nenek sibuk mengolah hidangan dan para kakek juga sibuk membahas peliharaan mereka, Tomi dan Baskara sama-sama saling membawa burung peliharaan mereka saling mengunggulkan keistimewaan burung masing-masing.Sedang Raya sampai saat ini masih di rumah menemani Raga yang mencoba meluluhkan emosi Liam padanya, Raya menatap jenuh pada pasangan ayah dan anak ini, Liam yang sangat suka drama dan Raga yang sangat bucin dengan anaknya."Pokoknya ayah harus minta maaf dulu sama mami sama Liam sama semuanya juga!" "Ya udah sekarang ayah minta maaf sama Liam dulu aja, Liam mau kan maafin ayah?" "kok jadi sekarang minta maafnya, kan aku maunya nanti pas makan malam bareng-bareng ayah kan

  • Rayuan cinta mantan suami   bab 12

    Raya benar-benar sakit saat ini, sudah 2 hari ia tak masuk kerja selama itu pula mantan mertuanya menginap di rumah Raya, sebenarnya Raya merasa tak perlu di rawat oleh mantan mertuanya itu namun Mala ibu Raga tetap keras kepala ingin merawat Raya, kedua orang tua Raga ini memang sangat sayang pada Raya sejak dulu bahkan melebihi kasih sayang mereka untuk Raga.Selama maminya sakit Liam tak hentinya menyalahkan Raga, anak itu selalu beranggapan jika apapun yang terjadi pada maminya adalah ulah Raga.Seperti tadi pagi contohnya ia ngambek tak mau berbicara pada ayahnya setelah tahu semalam maminya muntah-muntah hebat dan semakin parah demamnya."Nanti istirahat aku anterin kamu ke dokter dek""Ngapain sih ke dokter, aku cuma masuk angin biasa aja, di buat tidur agak lama juga nanti sembuh!" "Nggak usah kamu yang anterin, biar ibu sama Liam aja yang antar Raya ke dokter, lagian bukannya hari ini kamu mau rapat sama ayah kamu?" Raga mencebikkan bibirnya, ia bingung antara ingin mengant

  • Rayuan cinta mantan suami   bab 11

    2 hari berlalu setelah menghabiskan libur cuti, pagi ini mereka sudah bersiap untuk bekerja lagi, sebenarnya mereka hanya menghabiskan sehari saja karna hari esoknya mereka tak kemana-mana cuma Raga dan Liam saja yang keluar pada sore harinya sedang Raya tak ingin kemana-mana, ia hanya ingin rebahan saja dikamar dan beristirahat lebih lama.Liam sudah berangkat menggunakan sepeda ke rumah kakek dan neneknya karna jika libur sekolah begini ia akan dititipkan kerumah orang tua Raga yang cuma beda gang dari rumah Raya.Raya juga sudah menunggu Raga hampir 10 menit, tadi mantan suaminya itu mengatakan jika ada map yang tertinggal di rumahnya, sebenarnya Raya masih kesal dengan Raga sejak mereka pulang dari latihan memanah kemarin, hanya saja Raya merasa sedikit kurang enak badan sejak semalam jadi ia malas untuk berangkat sendiri, sarapan pagi saja Raga yang memasak.***Raga masih fokus dengan laptopnya sejak 3 jam lalu, Raya juga berusaha menahan pusing di kepalanya sejak pagi tadi. Sek

DMCA.com Protection Status