Chapter: bab 19"ya tadi yang marah-marah sama Liam tadi !” “ Tadi namanya Tante Gendhis , teman kerja ayah. “ “ Kalau tante itu teman kerja ayah kok dia nggak tahu Liam , ? “ “ Kan, Memang Liam sama tante gendhis nggak pernah ketemu, dia itu adiknya Om Cakra.” “ Om Cakra baik kok adiknya kayak mak lampir ! “ Liam masih menjawab seenaknya, ternyata ia masih menyimpan rasa kesal pada Gendhis. Raga jadi ragu untuk bertanya lebih detail permasalahan tadi, tapi jika tidak segera bertanya Raga takut Liam akan mengadu pada Raya karena jika liam mengadu pada Raya dia pasti bertambah benci pada Gendhis mengingat Raya dan Gendhis memiliki hubungan yang sangat tak baik dan sudah pasti Raga juga akan terkena amukan dari Raya. “ Jadi gimana awalnya kok tante Gendhis bisa marah-marah sama kamu ? “ “ Bentar habisin susu dulu ! “ Raga masih memperhatikan Liam yang sudah menyedot habis susu pisangnya dengan sangat semangat. “ Hah.. enaknya ! “ “ Jadi gimana awalnya ? “ “ Kan aku lari dari tama
Terakhir Diperbarui: 2024-11-06
Chapter: 18Karena tak sabar ingin segera kembali pada ayahnya Liam bahkan tak memperhatikan kanan-kiri, Ia terus berlari sampai tiba-tiba terdengar suara seorang wanita kesakitan karena tertabrak olehnya. “ Aduh….. sakit !! “ Seorang perempuan dalam posisi terduduk sedang menjerit kesakitan. Liam yang masih kaget ia tetap terdiam dalam posisi tengkurap dan makanan yang di bawanya jatuh sebagian dari kantongnya. Semua orang yang sedang berada disitu nampak kaget mendengar suara jeritan perempuan tadi, terlebih yang mengalami kejadian tadi adalah cucu dan anak boss mereka. Para karyawan segera membantu Liam berdiri dan sebagian lagi memunguti makanan Liam yang jatuh tadi.Liam berdiri namun masih diam belum bisa menjawab pertanyaan para karyawan ayahnya yang menanyakan keadaanya, Nampaknya rasa kaget nya belum hilang , Ia di tuntun untuk duduk terlebih dahulu. “ Heh bocah kalau mau lari-larian jangan di sini, Di sini itu tempat orang kerja bukan arena bermain, Lagian kalau mau lari-larian
Terakhir Diperbarui: 2024-10-22
Chapter: 17 Raga dan Liam Di dalam ruangan wakil direktur ada ayah dan anak dengan kesibukan masing-masing, tak ada suara sejak tadi, keduanya sangat fokus dengan kegiatan masing-masing. Raga masih fokus dengan layar laptopnya dan Liam masih fokus dengan tabletnya. Sejak pulang sekolah tadi Liam merengek ingin ikut ayahnya bekerja, hingga akhirnya ia berada di sini sejak 2 jam lalu. Raga sudah pasti mengizinkan asal dengan satu syarat tidak boleh berisik saat ayahnya bekerja, lagipula Liam tadi sudah meminta supir kantor ayahnya untuk langsung di antar ke kantor saja, dengan begitu ia tidak perlu meminta izin pada pada sang ibu. “ Yah Liam lapar! “ Raga mengalihkan fokusnya pada laptop di depan nya dan menatap sang putra. “ Kamu tadi nggak di bekali mami ? ‘’ ‘’Udah habis, hari inikan pulang cepat jadi mama Cuma bekal jajan doang .” Raga menghela nafas kasar, sebenarnya ia pun merasa lapar dari tadi pagi ia hanya minum sereal sachet tanpa terlebih dahulu sarapan. Ia merogoh kantong cel
Terakhir Diperbarui: 2024-10-16
Chapter: bab 16Cakra mendatangi Raga di kantor barunya, Ia masih tak terima dengan keputusan Raga yang tiba-tiba memutuskan sebagian kerja sama dengan perusahaan miliknya. Laki-laki bertubuh kurus itu meminta penjelasan karna merasa tak melakukan kesalahan pada perjanjian kerja sama yang mereka setujui."Silahkan pak!" Sekretaris Raga yang baru membuka pintu mempersilahkan Cakra masuk setelah sebelumnya sudah mendapat izin dari atasannya."Nggak usah basa-basi kamu tahu kan maksud kedatanganku kesini!" Cakra langsung pada inti permasalahan."Apalagi masalahnya? bukannya udah jelas alasannya apa?" "Kalau cuma itu alasannya aku yakin kerja sama kita masih bisa di lanjutkan Raga!""Sayangnya memang itu alasannya, kamu tahu sendiri posisi aku udah nggak mungkin menangani sendiri kerja sama ini, sedangkan kamu bilang sendiri kalo bukan aku yang handle sendiri kamu nggak mau lanjut karna pesimis akan gagal?""Kamu pikir aku percaya gitu aja, kita udah sering kerja sama bareng Raga dan ini bukan masalah
Terakhir Diperbarui: 2024-02-23
Chapter: Bab 15Acara tadi perpisahan Raga tadi siang berjalan lancar, hanya Raya saja yang tidak nyaman berada di acara itu, sebenarnya ia sangat pantas berada disana mengingat posisinya sebagai sekretaris Raga namun seseorang membuatnya sangat tak nyaman hingga ia meminta Raga untuk pulang terlebih dulu sebelum acaranya selesai.Ya bu Gendis orangnya, perempuan itu sangat mengintimidasi Raya bahkan sejak pertama kali Raya dan Raga datang, padahal Raya sudah mencoba tak mempermasalahkan masalah kemarin. padahal jika ia mau ia bisa saja mengadu pada ayahnya atau pada Raga namun ia tak melakukannya ia merasa bahwa masalah ini tak perlu di besar-besarkan.Tapi sepertinya bu Gendis memang menaruh dendam padanya, perempuan itu semakin menunjukkan hawa permusuhan padanya dan mulai saat ini Raya sudah memutuskan akan melawan apapun yang di lakukan bu Gendis padanya. Apalagi sekarang sudah tak ada Raga.***Posisi Raya di kantor masih sama meskipun sudah bukan Raga lagi yang menjadi atasan, katanya sih ada
Terakhir Diperbarui: 2024-02-21
Chapter: bab 142 hari berlalu sejak acara makan malam bersama kemarin Raya sudah sehat, Ia berniat akan kembali bekerja lagi besok karna sekarang hari minggu. Saat ini ia sendiri di rumah, Liam sejak tadi pagi sudah di jemput para kakek yang sudah janjian untuk memancing bersama.Sekarang ia kebingungan mencari dimana ponselnya berada seingatnya ia sudah tak pernah memegang benda pintar itu sejak ia merasa pusing di kantor dulu. Apa jangan-jangan ketinggalan di meja pikirnya, sudah lelah mencari akhirnya ia memutuskan menelpon Raga."Halo kenapa dek?""Kakak belum bangun?" "Hemm..!""Kakak lihat hp aku di meja kantor nggak, di rumah aku cari-cari nggak ada?""Apa? hp ya...?""Iya kak! kakak ada lihat nggak?''"Itu..e--enggak dek! udah nanti agak siang kakak mau ke kantor nanti kalo ada kakak bawain sekalian!""Ngapain hari libur ke kantor? kakak jangan bohong deh lagian mau ke kantor sama siapa coba?""Kamu lupa kalo mulai besok kakak udah pindah ke pusat? hari ini anak-anak kantor minta kakak ngu
Terakhir Diperbarui: 2024-02-14